Anda di halaman 1dari 72

BAB.

II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
: Memelihara dan memperbaiki peralatan listrik pada mesin-mesin listrik. Sub Kompetensi : 1. Merencanakan dan mempersiapkan kegiatan pemeliharaan 2. Memelihara peralatan dari rangkaian yang terkait. 3. Memelihara dan melaporkan penyelesaian pekerjaan Peserta diklat dituntut untuk membuat Rencana Belajar sendiri yang dituangkan dalam bentuk isian format lembar kegiatan seperti tabel di bawah ini: No 01 Jenis Kegiatan Mengamati dan membongkar motor AC 1 Fasa jenis motor Fasa belah (split phasa) Dst Tangga l 772005 Waktu 07.3010.00 Tempat Belajar Sekolah Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru Contoh Kompetensi

02

B.

Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1. Memelihara dan Memperbaiki Motor AC 1 Fasa
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, peserta didik diharapkan dapat: 1. Mengenal jenis-jenis motor AC 1 Fasa 2. Memahami konstruksi motor AC 1 Fasa 3. Memahami prinsip kerja motor AC 1 Fasa 4. Memelihara dan memperbaiki motor AC 1 Fasa

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

b.

Uraian Materi Motor AC 1 Fasa banyak digunakan pada peralatan rumah tangga listrik, misalnya pompa air, mesin cuci, lemari es, mixer, kipas angin dan sebagainya. Karena bentuknya yang sederhana dan harganya yang relatif murah motor induksi 1 fasa banyak dipakai untuk keperluan motor-motor kecil. Struktur motor induksi 1 fasa hampir sama dengan motor induksi 3 fasa. Motor AC 1 fasa berkapasitas kecil ini sering dikenal dengan nama Fraction Horse Power Motor, dibuat dalam berbagai macam type sesuai dengan kebutuhan. Motor ini bekerja pada arus bolak balik 1 fasa dengan frekuensi nominal. Disebut motor 1 fasa karena untuk mendapatkan daya mekanik hanya dipelukan sumber satu fasa, yang pada dasarnya motor satu fasa mempunyai prinsip kerja motor dua fasa, hal ini disebabkan karena pada lilitan statornya terdiri dari dua lilitan, yaitu lilitan utama dan lilitan bantu dan diantara keduanya mempunyai beda fasa 90o Listrik. Dari kedua fluks yang ada pada lilitan stator tersebut maka terjadilah suatu medan magnit putar sehingga motor dapat berputar. Ada beberapa jenis motor AC 1 fasa yang banyak digunakan diantaranya adalah: a. Motor induksi AC 1 fasa motor fasa belah (splite phasa) b. Motor induksi AC 1 fasa motor kapasitor, terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Motor kapasitor start (starting capasitor) Motor kapasitor Running (Running capasitor) Motor kapasitor Start-running (Starting running capasitor) c. Motor repulsi (repultion motor) d. Motor kutub bayangan (shaded pole motor) e. Motor universal (Universal motor) 1. Jenis-jenis Motor Arus Bolak Balik 1 Fasa a. Motor Fasa Belah (splite phasa motor) Jenis motor ini menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri dari sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup. Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut terhubung paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian setelah motor berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor bekerja hanya dengan

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

kumparan utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
rotor

Sumber AC

Kumparan utama

Kumparan bantu

Sakelar sentrifugal

Gambar 01 Rangkaian Motor Fasa Belah Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai saklar sentrifugal yang berfungsi untuk memutuskan rangkaian kumparan bantu setelah motor berputar mendekati putaran nominal, dan mencegah arus lebih dari jala-jala ke kumparan bantu dan juga untuk melindungi kumparan dari kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan arus yang melewatinya. Konstruksi sakelar sentrifugal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 02 Sakelar Sentrifugal 1) Konstruksi Motor Fasa Belah Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai beberapa bagian yaitu diantaranya adalah: a) Rangka motor b) Stator c) Belitan d) Saklar sentrifugal

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

10

2) Langkah-langkah pemeliharaan dan menganalisa gangguan serta perbaikan motor fasa belah

Pemeliharaan secara umum dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara rutin agar peralatan atau sistim selalu dalam keadaan siap pakai sehingga hasil kegiatan yang dilakukan dapat hasil yang sangat memuaskan Sedangkan perbaikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti komponen peralatan yang rusak atau tidak berfungsi agar alat tersebut dapat berfungsi seperti semula. Dalam praktiknya kegiatan pemeliharaan dibedakan menjadi dua bagian yaitu: Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) Pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance)
Pemeliharaan pencegahan meliputi: pemeriksaan, pengujian, pembersihan, pengeringan, pengecatan, pelumasan dan pengaturan. Pemeliharaan pencegahan menjamin kelancaran operasi dan mencegah terjadinya kerusakan total (break down) Kegiatan pemeliharaan pencegahan meliputi: a) Perawatan reguler: yaitu meliputi pembersihan, pelumasan dan pengaturan, frekuensi pelaksanaannya tergantung pada kondisi peralatan dan situasi lingkungan. b) Perawatan penggantian yaitu penggantian bagianbagian yang habis masa pakainya. c) Proses identifikasi dan pencari gangguan. Pemeliharaan perbaikan yaitu memperbaiki atau mereparasi peralatan atau sistim yang mengalami kerusakan. Di industri, persoalan pemeliharaan dan perawatan adalah sangat penting, karena menyangkut kelancaran dan kelangsungan hidup suatu industri. Pembahasan tentang pemeliharaan dan perbaikan ini sangat luas sehingga anda perlu mengkaji sumber lain untuk memperdalam pengetahuan maintenance and inspekstion, baik dari reverensi buku maupun dari kalangan industri. Untuk lebih meningkatkan effesiensi kerja dan kesinambungan pemeliharaan maka harus dibuat format (data) mengenai motor AC 1 Fasa tersebut dan faktor pemeliharaannya yang tertulis pada kartu pemeliharaan dan perbaikan sebagai berikut: KARTU PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

11

Data Motor: HP : Cycle : Temp : Jumlah Alur : Ukuran Kawat : Berat kawat :

Rpm Type Model

: : :

CONTOH Volt : Amp : Frame : Style : Serial : Phasa : Gambar Bentangan Lilitan:

Langkah alur : Jumlah kumparan Group :

Jumlah Lilitan utama tiap alur : Jumlah Lilitan bantu tiap alur : No Jenis Pemeliharaan/ . Perbaikan 01 Cleaning service 02 Pengukuran temperature 03 Pengukuran putaran 04 Pemberian Grease 05 Ceking/ penggantian karbon brush 06 Penggantian Bearing (laher) 07 dst.

Hari/ tgl/ bln/ thn

Pemeriksa

3) Tabel Troble shoting (Penanganan gangguan dan cara per-baikan)

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

12

Jenis Motor Motor induksi 1 fasa split pasa

Troble Motor tidak dapat di start (motor tidak berputar) 1.

Kemungkinan penyebabnya Sekering putus/tidak ada listrik. arus

Cara Perbaikannya Cek sekering dan sumber listrik jika putus diganti yang baru. Cek kabel dengan AVO meter, jika putus perbaiki, sambung dengan solderan dan diisolasi dengan baik. Buka stator motornya dan cek sakelarnya jika rusak perbaiki. Cek hubungan lilitan pada terminalnya, sambungkan dengan benar sesuai kode terminalnya. Hilangkan kelebihan beban dan sesuaikan dengan kemampuan motor. Lumasi pelumas dengan minyak ganti

2.

Kabel jek putus.

3. 4.

Sakelar sentrifugal putus/ lepas. Lilitan utama dan bantu putus pada terminalnya

5. Motor berputar, suaranya keras/ gemerisik Motor kelebihan beban 1. Bantalan peluruh (laher) kering 2. Laher rusak

Perbaiki lahernya dengan yang baru.

4) Perbaikan lilitan stator motor fasa belah Setelah dilakukan pemeriksaan seperti tabel di atas, dan hasilnya dinyatakan kumparan motor terjadi kerusakan (terbakar) maka perlu dililit ulang agar motor dapat berfungsi seperti semula. Adapun langkah-langkah pembongkaran harus sesuai dengan prosedur. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pada waktu pemasangan kembali. Memperbaiki motor fasa belah dengan kerusakan belitan terdiri dari beberapa pekerjaan yaitu: a) Mencatat data motor (taking date) sesuai dengan kartu perbaikan) b) Membongkar tutup stator c) Membongkar belitan dan menggambar bentangan belitan stator. d) Membersihkan alur-alur dan memasang prespan (mika) baru. e) Melilit ulang f) Menghubungkan lilitan sesuai dengan gambar bentangan semula.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

13

g) h) i) j)

Mengikat kepala kumparan Menguji lilitan (testing) Pemberian vernis/ lak cair dan pengeringannya Uji coba (pengujian motor)

Untuk mendapatkan hasil pemeliharaan dan perbaikan yang memuaskan maka seluruh data yang ada pada motor harus ada dalam catatan kartu pemeliharaan dan perbaikan, baik sebelum proses pemeliharaan dan perbaikan maupun sesudahnya. b. Motor Kapasitor Konstruksi motor kapasitor hampir sama dengan motor fasa belah, hanya pada motor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam. Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara lain: a. Kapasitor kertas (The Paper Capacitor) b. Kapasitor minyak (The oil Capacitor) c. Kapasitor elektrolit (The electrolytic Capacitor) Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 F 150 F. Menurut hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1. Motor kapasitor start (starting capacitor motor) 2. Motor kapasitor tetap/ running (permanent capacitor motor) 3. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor) 1) Motor kapasitor start (starting capacitor motor) Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor untuk memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

14

ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75% dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja memutuskan rangkaian lilitan bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama. Keuntungan motor jenis ini dibanding dengan type motor fasa belah adalah: Mempunyai kopel yang lebih kuat. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1) Secara konstruksi rangkaian kelistrikan motor start kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
capasitor rotor

Sumber AC

Kumparan utama

Kumparan bantu

Sakelar sentrifugal

Gambar 03. Motor start kapasitor Adapun bagian-bagian yang terpenting dari motor ini adalah: o Stator (tempat belitan utama dan bantu) pada alur-alur stator o Rotor sangkar dengan porosnya o Bantalan peluruh (laher) o Tutup stator dan rangka body o Kapasitor o Ujung-ujung terminal motor

2) Motor kapasitor tetap/running (permanent capacitor motor)

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

15

Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara keduanya. Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan bantunya. Type motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan) merata. Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis motor running kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm, untuk lebih jelasnya rangkaian kelistrikan motor running kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Capasitor permanen rotor

Sumber AC 1Fasa

Kumparan utama

Kumparan bantu

Gambar 04. Motor running kapasitor 3) Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor) Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak digunakan pada room air conditioner. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar di bawah ini:

CR

Cs

Kumparan utama Sumber AC 1Fasa

Kumparan bantu

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

16

Gambar 05. Motor Start-Running Kapasitor 4) Langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan motor kapasitor Gangguan pada motor kapasitor pada umumnya karena cacat pada kapasitornya. Macam gangguan antara lain hubung singkat, hubungan terbuka perubahan kapasitas dari kappa-sitornya. Gangguan-gangguan hubung singkat dapat menye-babkan motor terbakar. Untuk menganalisa jenis gangguan kita buat tabel troble shotingnya yaitu sebagai berikut: Tabel Troble shorting (Penanganan gangguan dan cara perbaikannya) Jenis Motor
Motor Kapasitor

Trobel (Kesalahan)
Motor tidak dapat start (motor dalam keadan tidak berputar)

Kemungkinan Penyebabnya
1. Sum ber listrik 1 fasa tidak ada

Cara Perbaikannya
- Cek stop kontak(sumber listrik) dengan tespen dan AVO meter pastikan sumber listrik 220 Volt AC jika tidak ada tunggu sampai listrik menyala. - Buka tusuk kontak pastikan hubungan kabel benar, jika tidak betulkan. - Cek kabel dengan Avo meter jika putus sambung kembali dengan benar - Buka tutup statornya dan cek sakelar

2.

Jek (tusuk kontak) dari kabel putus.

3.

Hub

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

17

ungan sakelar sentrifugal putus 4. Kabe l ke terminal untuk lilitan bantu dan utama putus

dengan avo meter , jika ada yang putus sambungkan dengan benar. - Buka tutup statornya cek kabel yang ke terminal jika ada yang putus segera perbaiki dengan benar. - Cek kapasitor dan ganti dengan yang baru.

Motor berputar tetapi cepat panas

Cap asitor rusak, tidak dapat menyimpan arus 1. Secara kelistrikan - Kumparan utama sudah lama dan mendekati isolasi kering

5.

- Sakelar sentrifugal tidak putus

- Short antar lilitan dan body dan antara lilitan utama dan bantu sangat tipis

- Di bongkar, kemudian statornya dilak dengan vernis baru (lak cair yang kualitas tinggi) keringkan dan coba tes kembali.dengan megger. - Cek arus pada kutub bantu, jika pada putaran nominal arus pada kutub bantu tidak putus, perbaiki sakelar sentrifugal (ganti yang baru) - Cek dengan megger jika standar tahanan sekat < 0,5 M Ohm, maka perlu dicurigai, lakukan pengisolasian kembali dengan lak cair kualitas baik dan dicoba jika gagal, bongkar kumparannya dan lilit kembali. - Bongkar stator dan rotor dan perbaiki - Lumasi bearing dengan grace atau ganti bearing baru

Motor berputar tetapi cepat panas dan suara keras ( gemerisik)

2. Secara mekanik - Terjadi gesekan antara rotor dengan body - Bearing kurang grace /setempet (rusak)

dst

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

18

5) Analisis kerusakan dan perbaikan lilitan stator lilitan stator motor kapasitor Motor-motor listrik yang mengalami gangguan atau kerusakan tidak akan bekerja normal menurut semestinya. Untuk mengetahui gangguan atau kerusakan tersebut , maka dilakukan diagnosa untuk mencari gangguan atau kerusakan dari motor tersebut. Salah satunya adalah dengan cara membuat tabel trobel shorting. Diagnosa yang akan dilakukan terhadap motor-motor listrik adalah dengan melakukan pengujian-pengujian motor dengan tepat yang dapat menyatakan bahwa motor tersebut mengalami gangguan atau kerusakan pada bagian-bagian tertentu seperti bantalan (bearing), sakelar (switch), kumparan (coil) atau perlu dilakukan keseluruhan perbaikan kumparan (rewinding). Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis gangguan atau kerusakan motor listrik harus menurut urutan logika yang diiringi oleh skala gejala-gejala gangguan atau kerusakan dari motor listrik tersebut. Bagian-bagian yang perlu dianalisis dari motor tersebut adalah: 1. Kerusakan pada bagian mekanis 2. Kerusakan bearing (bantalan motor) 3. Kerusakan stator atau rotor 4. Kerusakan kawat penghubung ke sumber tegangan 5. Kerusakan pada lilitan utama dan bantu pada stator 6. Kerusakan pada capasitor Langkah-langkah melilit ulang stator motor kapasitor pada perbaikan kumparan, setelah identifikasi gangguan. Kerusakan dinyatakan tepat pada kerusakan kumparan, maka dilakukan rewinding (melilit kumparan utama dan bantu secara keseluruhan. Adapun cara-cara melakukan perbaikannya sama dengan cara-cara melakukan rewinding pada motor fasa belah. c. Motor Repulsi Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan yaitu kumparan medan stator dan kumparan rotor. Diantara kedua kumparan tersebut adalah tidak mempunyai hubungan galvanis antara satu sama lainnya. Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor DC (arus searah). Motor repulsi mempunyai sebuah belitan stator yang diatur untuk hubungan ke sumber tegangan dan sebuah belitan rotor yang dihubungkan ke sebuah komutator.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

19

Secara prinsip motor ini mempunyai belitan stator sama seperti motor fasa tunggal, tetapi mempunyai rotor seperti rotor motor DC, dengan sikat-sikat yang berlawanan pada jangkar yang dihubung singkatkan. Sikat (brush) dihubungsingkatkan secara permanent. Kumparan stator dihubungkan dengan sumber arus bolak balik, sehingga mengalir arus pada stator, maka pada rotor timbul tegangan induksi. Arus induksi pada rotor menimbulkan magnit. Resultan dari kedua kutub medan dan kutub jangkar akan menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini terjadi pada kedudukan sikat digeser dari garis netral. Garis netral adalah letak garis sumbu sikat segaris dengan sumbu kumparan stator, yaitu garis medan magnit rotor sama dengan statornya. Kecepatan motor dapat diatur dengan cara menggeser letak sikat ke kiri atau ke kanan dari garis netral. Semakin besar sudut pergeseran semakin besar perubahan kecepatan motor demikian pula terhadap momen kopel dari motor. Pada dasarnya motor repulsi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu: 1) Motor repulsi start (induction run motor) 2) Motor repulsi 3) Motor Repulsion induction full Prinsip kerja dari ketiga motor tersebut adalah sama hanya bedanya terletak pada sifat dan pemakaiannya. Untuk lebih jelasnya sirkuit diagram motor repulsi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Sumber AC 1 Fasa

Sikat-sikat dihubungsingk atkan

Belitan medan

U
Jangkar DC

Gambar 06. Sirkuit diagram motor repulsi 1) Motor repulsion start induction run motor

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

20

Dimana gerak mulanya seperti motor repulsion, bila tercapai kecepatan penuh, kumparan rotor dihubungsingkatkan dengan menggunakan sakelar sentrifugal, maka motor akan berubah menjadi motor rotor sangkar dengan kecepatan tetap. 2) Motor repulse Motor dengan kumparan rotor lewat komutator dimana sikatsikatnya dihubungsingkatkan. 3) Motor repulsion induction full Motor ini menggunakan rotor sangkar pada bagian bawah dari alur kumparan rotor (rotor mempunyai dua tingkat alur, yaitu alur sangkar dan alur kumparan) motor type ini tidak dilengkapi dengan sakelar sentrifugal. Prinsip gerak mulanya sama dengan type motor repulsi. Kopel mula motor repulsi sama dengan motor kapasitor start yang berkisar antara 300%-350% dari kopel beban penuh. Sedangkan arus start pada motor repulsi ini jauh lebih mudah 30% - 40% dibandingkan dengan motor induksi satu fasa lainnya. Variasi kecepatan waktu beban penuh terjadi slip antara 2,5 % 5 %. Motor-motor repulsi dibuat dalam ukuran -5 HP pada kecepatan 1800 rpm dengan kopel awal 350 % dari kopel beban penuh. Karakteristik motor repulsi ini sangat baik. Motor beroperasi dengan kecepatan yang berubah ubah, disamping motor mempunyai gerak mula yang besar, sehingga dapat digunakan untuk beban yang berat. 4) Langkah-langkah Pemeliharaan dan Perbaikan motor repulse Seperti pada motormotor yang lain gangguan dan kerusakan mesti ada, walaupun jenis gangguannya bervariasi. Jenis gangguan pada motor repulsi kita dapat lihat pada tabel trobel shorting di bawah ini:

Tabel Trobel Shorting (Penanganan gangguan dan perbaikannya)

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

21

Jenis Motor
Motor Repulsi

Trobel (Kesalahan/ Gangguan)


1. Motor tidak dapat start, sedangkan sakelar tertutup.

Kemungkinan Penyebabnya
1. ring putus 2. alan aus 3. melekat pada pemegang 4. -sikat aus 5. Kom Sikat Sikat Bant Seke

Cara Perbaikannya (Penanganan Gangguan)


- Cek dan ganti yang baru. - Cek bantalan dan perbaiki - Betulkan sikatnya, jika sudah jelek ganti dengan yang baru - Cek sikat-sikat jika aus ganti dengan yang baru - Bersihkan komutator dengan ampelas halus

2. Motor dapat distart tetapi tidak sebagaimana mestinya

utator kotor 1. Bantalan aus 2. Permukaan komutator kotor 3. Sikatsikat mendadak terangkat 4. Beban lebih

- Cek bantalan jika aus perbaiki dengan cara dibubut. - Cek komutator dan bersihkan dengan ampelas halus - Cek sikat-sikat dan perbaiki pada kedudukan yang benar - Kurangi pembebanan dan sesuaikan degan beban nominal - Cek tegangan motor pada name plat dan sesuaikan dengan tegangan sumber atau turunkan melalui transformer penurun tegangan. - Cek pembebanan , kurangi pembebanan - Cek brush holder (rumah sikat) betulkan posisinya, kalau rusak ganti dengan yang baru - Cek bearing (laher) berikan setempet, jika

3. Motor terlalu panas

1.

Motor tidak sesuai dengan sumber listrik , seharusnya 220 V tetapi dihubungkan tegangan 380 V Beban lebih

2.

3. Pemegang sikat tidak pada posisinya 4. Motor berisik dalam bekerja 1. Bantalan atau porosnya aus.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

22

rusak ganti yang baru. Porosnya diperbaiki ditambal lalu dibubut 2. Perisainya / tutup kipas / rangka kendor dst - Cek perisai tutup-tutup kipas kerangka, jika kendor, kencangkan kembali

d.

Motor Universal Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun karakteristik motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC). Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau denga tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama. Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator silinder (non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan stator non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt. Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah lagi. Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan depan yang di atur bervariasi pada motor akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari motor listrik. Pengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor listrik. Dengan pengaturan tap-tap lilitan medan (impedansi medan) maka kecepatan motor dapat diatur. Kopel start motor universal cukup besar dan kecepatannya bervariasi menurut beban. Di bawah diperlihatkan gambar rangkaian motor universal dengan variasi kecepatan.

Sumber 1 Fasa

1 0

Komutator Sikat-sikat

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

23

Gambar 07.(a) Motor universal dengan pengaturan kecepatan


Komutator Saklar pembalik putaran

Sumber 1 Fasa

Lilitan medan

Rotor lilit

Gambar 07 (b) Motor universal dengan pembalik arah putaran Di atas telah dijelaskan bahwa motor ini dapat dijalankan dengan sumber AC maupun DC karena sifatnya ini maka motor ini juga mempunyai belitan medan dan jangkar yang tidak jauh berbeda denganmotor DC umumnya. Motor jenis ini banyak digunakan pada alat rumah tangga misalnya blender, mixer, mesin jahit dan sebagainya. 1) Langkah-langkah Pemeliharaan dan Perbaikan motor universal Cara-cara pemeliharaan dan perbaikannya sama persis dengan motor DC seri, baik gangguan maupun jenis kerusakannya. Untuk menentukan jenis gangguan dan kerusakan kita tentukan dengan membuat tabel troble shorting seperti berikut: Trobel (Kesalahan/ Gangguan)
1. Motor mengeluarkan bunga api (pada sikatnya)

Jenis Motor
Motor Universal

Kemungkinan Penyebabnya
1. Kesalahan pada komutatornya, yaitu kedudukan tidak benar.

Cara Perbaikannya (Penanganan Gangguan)


- Perbaiki kedudukan sikat-sikat pada komutator dan haluskan kedudukan komutator sesuai dengan sikatnya - Cek belitan medan magnit yang terhubung singkat perbaiki bila perlu divernis kembali - Cek lilitan jangkar pada solderan di lamel komutator, jika ada

2.

Hubung singkat kutub medan magnit Jangkar terbuka

3.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

24

4. Jangkar hubung singkat

2. Motor waktu bekerja menimbulkan panas yang berlebihan

1.

Bantalan aus dan kering

2. Hubung singkat kumparan

3.

Beban lebih

4. Sikat tak berfungsi 3. Jika motor start lalu berasap 1. Hubung singkat jangkar, hubung singkat kumparan medan 2. Kesalahan tegangan

3. Kelebihan beban yang sangat

yang lepas segera perbaiki dan disolder Cek kumparan jangkar dengan menggunakan avo meter, jika terjadi hubung singkat, maka perlu diperbaiki, jika kerusakan berat perlu dililit ulangatau ganti dengan yang baru Cek bantalan peluruh dengan membongkar motor, jika rusak ganti dengan yang baru, jika kering maka harus diberi grace (setempet) Cek kumparan medan dengan avo meter/megger antara kawat dengan body apakah ada yang shorting, jika ada perbaiki dengan lak cair(vernis) Kurangi pembebanan, jangan terlalu berlebihan Cek sikat-sikat arang, jika perlu ganti dengan yang baru Secepatnya kita matikan sakelar agar tidak terjadi kebakaran motor, selanjutnya kita cek hubungan lilitan apakah ada konsleting, jika perlu kita perbaiki Cek data motor apakah sudah sesuai dengan tegangan sumber saat kita mengoperasikan, jika salah segera kita lepaskan jek dari sumber tegangan, lalu kita sesuaikan antar tegangan motor dengan tegangan sumber Segera lepaskan beban jangan sampai

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

25

tinggi

motor terbakar, lalu sesuaikan beban dengan kemampuan motor.

dst

e. Motor shaded pole (kutub bayangan) Motor shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah sebuah motor induksi satu fasa yang diperlengkapi dengan belitan bantu yang dihubungkan secara parallel dengan belitan utama. Stator motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient). Kumparan stator hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk medan putar dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup pada sepatu kutub tersebut. Tegangan bolak balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded coil. Dengan adanya tegangan induksi ini maka pada shaded coil akan mengalir arus dan menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian terjadi beda fasa antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil (kumparan bayangan). Kedua fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub itu menghasilkan fluks lemah (dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar cincin) sehingga terdapat medan putar. Konstruksi motor shaded pole dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:
Shaded coil (kutub bayangan) Fluks bantu

Rotor sangkar Lilitan utama

Fluks utama Sumber AC 1 Fasa

Gambar 08. Motor Shaded Pole

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

26

Motor ini dibuat dengan ukuran motor fraction horse power dan digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan seperti kipas angina 2 kecepatan, hair drayer, blower dan sebagainya. Motor ini mempunyai kopel start yang rendah dan hanya bekerja pada tegangan AC. 1) Langkah-langkah Pemeliharaan dan perbaikan motor shaded pole (kutub bayangan) Seperti pada motor induksi yang lain cara-cara pemeliharaan/ langkah pemeliharaannya hampir sama, tetapi jenis motor ini lebih mudah dalam menentukan pemeliharaan dan perbaikannya dikatakn lebih mudah karena konstruksinya relatif kecildan sederhana. Tabel Troble Shorting (Penanganan gangguan dan cara perbaikannya) Trobel (Kesalahan/ Gangguan)
1. Motor tidak dapat distart

Jenis Motor
Motor Shaded Pole ( kutub bayangan)

Kemungkinan Penyebabnya
1) Sumber AC (stop kontak) tidak ada arus

Cara Perbaikannya (Penanganan Gangguan)


- Cek stop kontak dengan avo meter pastikan tegangan ada, AC 220 V, jika tidak ada cek MCB apakah turun (off) jika ya naikkan MCB (on). - Cek kabel penghubung dengan avo meter jika ada yang putus sambungkan denga disolder lalu diisolasi, pastikan hubungan sudah benar. - Cek kabel antara sakelar output ke lilitan motor, jika ada yang putus segera sambungkan dengan solderan dan pastikan sudah tersambung dengan benar. - Cek ujung-ujung lilitan kumparan utama dengan avo meter jika benar ada yang putus segera sambung dengan solderan dan

2)

Kabel penghubung putus

3)

Kabel sakelar pemilih putaran ke motor putus.

4)

Lilitan kumparan utama putus

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

27

diisolasi. Jika kumparan rusak segera ganti dengan belitan yang baru. 2. Motor dapat distart tetapi tidak berputar (mendengung)

1)

Bantalan as longgarakibat aus

2)

Cincin bayangan (shaded coil) putus / lepas

3)

Poros bengkok pada rotor

- Cek bantalan asapakah sudah aus, jika benar segera perbaiki dengan cara mengganti dudukan bantalan dengan yang baru. - Cek shaded coil jika benar putus/lepas segera perbaiki dengan memasang kembali shaded coil tersebut, jika putus dapat kita sambung dengan solderan. - Cek porosnya, jika benar bengkok dapat kita perbaiki dengan center mesin bubut lalu kita luruskan sedikit demi sedikit, jika tidak bisa kita ganti dengan rotor cadangan.

dst

c. Rangkuman 1. Motor-motor 1 fasa banyak digunakan pada pemakaian peralatan rumah tangga listrik misalnya: pompa air, mesin cuci, Room Air Contioner, mixer, kipas angina dan sebagainya. Disebut motor 1 fasa karena memang sumber listrik yang dibutuhkan hanya 1 fasa saja. Jenis-jenis motor 1 fasa banyak macamnya diantaranya adalah: Motor induksi AC 1 fasa motor fasa belah (splite phasa) b. Motor kapasitor start (starting capasitor) c. Motor kapasitor Running (Running capasitor) d. Motor kapasitor Start-running (Starting running capasitor) e. Motor repulsi (repultion motor) f. Motor kutub bayangan (shaded pole motor) g. Motor universal (Universal motor) 2. Motor fasa belah adalah Jenis motor 1 fasa yang menggunakan rotor sangkar (Squirel Cage winding) Sedangkan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu lilitan utama dan lilitan bantu. Untuk memutuskan rangkaian bantu motor ini menggunakan sakelar yang berfungsi untuk memutuskan saat mencapai putaran + 75 %.

a.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

28

3. Perawatan dan pemeliharaan motor ini dapat dibagi menjadidua macam yaitu: Pemeliharaan pencegahan yang meliputi pemeriksaan, pembersihan, pelumasan dsb. Sedangkan pemeliharaan perbaikan meliputi pelumasan, pengaturan, penggantian komponen dan perbaikan total. 4. Pemeliharaan secara umum dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara rutin agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai. Sedangkan perbaikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak agar alat tersebut dapat berfungsi seperti semula. 5. Untuk lebih meningkatkan effesieni kerja dan kesinambungan pemeliharaan maka samahasil pemeriksaan harus dimuat dalam format data, agar sekali waktu dapat dipergunakan sebagai pedoman pemeliharaan. 6. Motor kapasitor konstruksinya hampir sama dengan motor fasa belah, terdiri dari 3 macam jenis yaitu: motor kapasitor start, motor kapasitor permanent (tetap)/ running dan motor kapasitor start-running. Perbedaan antara motor fasa belah dan motor kapasitor terletak pada penambahan komponen kapasitor. Kapasitor motor ini terbuat dari tiga macam bahan yaitu kertas, minyak dan elektrolit. 7. Cara-cara pemeliharaan motor kapasitor juga sama dengan motor fasa belah, untuk menganaklisa jenis kerusakan/gangguan dapat dilihat pada tabel troble shorting. Sedangkan cara-cara perbaikan lilitan dapat ditentukan dalam proses rewinding. 8. Motor repulse tidak sama dengan motor induksi biasa atau motor fasa belah melainkan secara prinsip dan konstruksi persis motor DC untuk rotornya, tetapi untuk statornya seperti stator motor induksi. Sikat-sikat arang dihubungsingkatkan pada rotornya secara permanent, sedangkan statornya dihubungkan dengan sumber arus bolak balik. Motor repulse terdiri dari tiga macam yaitu motor repulse, motor repulsion start, dan motor repulsion induction full. 9. Cara-cara pemeliharaan motor repulse sama seperti pemeliharaan motormotor DC, sedangkan perbaikannyahampir sama dengan motor AC untuk statornya, sedangkan rotornya sama dengan motor DC. 10. Motor universal adalah motor seri arus bolak balik konsgtruksi maupun karakteristiknya sama dengan motor seri DC. Keuntungan jenis motor ini dapat dioperasikan dengan arus AC maupun arus DC pada nilai tegangan yang sama. Pengaturan kecepatan putar motor yaitu pertama dengan memasang tahanan depan (reosthat Resistance) yang dipasang seri dengan motor, sedangkan yang kedua adalah dengan kumparan medan yang dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi kecepatan.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

29

11. Cara-cara pemeliharaan dan pemeriksaan gangguan dan kemungkinan troble pada motor universal sama persis dengan motor DC seri, sehingga penanganan kasus-kasus pemeliharaan dan perbaikan motor Dc seri. 12. Motor shaded pole (kutub bayangan) adalah sebuah motor induksi satu fasa yang konstruksinya sederhana, kumparan statornya hanya terdiri dari satu kumparan utama yang dililit seperti lilitan transformator pada sepatu kutubnya, sedangkan lilitan bantunya adalah dengan memasang shaded coil pada sepatu kutub tersebut, yang berupa batang penghantar menyerupai cincin. 13. Cara-cara pemeliharaan dan perbaikannya lebih mudah karena konstruksinya yang sederhana. Kebanyakan kerusakan pada bantalan sering aus dan kumparan stator sering terbakar atau putus, cara yang lebih cepat dan mudah yaitu dengan mengganti seluruh kumparan motor tersebut yang banyak dijual dipasaran. d. Tugas 1. Buatlah kartu pemeliharaan dan perbaikan untuk sebuah motor arus searah, pada kertas sampul atau kertas HVS 80 gram dengan ukuran lebar 15 cm dan panjang 20 cm. Kertas diberi lubang di bagian atas dan diberi benang untuk digantungkan pada mesin. Ketentuan spesifikasi dapat anda lihat pada tabel pemeliharaan dan perbaikan diuraian materi modul. 2. Buatlah tabel trouble shorting (prosedur penanganan gangguan) pada motor AC 1 Fasa, dibuat pada kertas HVS A4 di tik computer, identifikasi permasalahan dapat anda lihat pada contoh tabel prosedur penanganan gangguan pada modul ini atau kunjungan industri mencari data dalam rangka observasi lapangan. e. Test Formatif 1. 2. 3. 4. 5. Suatu pesawat yang dapat mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran disebut Sebutkan jenis-jenis motor 1 fasa arus bolak balik? Jelaskan arti secara umum pemeliharaan dan perbaikan motor listrik arus bolak balik? Sebutkan fungsi pemeliharaan regular dan mencakup pekerjaan apa saja pada pemeliharaan regular tersebut! Sebutkan komponen-komponen motor fasa belah danjika terjadi gangguan pada sakelar sentrifugalnya apa yang harus anda lakukan?

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

30

6. 7. 8. 9. 10.

Sebutkan tiga jenis motor kapasitor dan jelaskan fungsi kapasitor pada motor starting serta bagaimana cara mengatasi kerusakan kapasitor tersebut! Gambarkan sirkuit diagram motor repulsi dan identifikasikan jenis kerusakan/ gangguan yang sering terjadi? Bagaimanakah caranya bahwa motor universal itu dapat diatur kecepatan putarnya (variasi kecepatan) coba jelaskan? Apa yang akan anda lakukan jika pada motor shaded pole terjadi trabel motor tidak berputar jelaskan? Bagaimanakah langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan jika pada motor 1 fasa, lilitan statornya terbakar dan motor akan dililit ulang (rewinding)?

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

31

f. Kunci Jawaban Test Formatif 1. 2. a. b. c. d. e. f. g. h. 3. Motor listrik arus bolak balik Jenis motor 1 fasa yaitu: Motor fasa belah (splite phase) Motor kapasitor Motor kapasitor starting Motor kapasitor running (permanent) Motor kapasitor start-running Motor repulse Motor universal Motor shaded pole (kutub bayangan) Pemeliharaan adalah usaha yang dilakukan secara rutin agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai. Sedangkan perbaikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan untuk mengganti komponen atau memperbaiki komponen yang rusak agar alat tersebut dapat berfungsi seperti semula. Fungsinya untuk menjamin kelancaran operasi dan mencegah terjadinya kerusakan total (break down) meliputi pemeriksaan, pengujian pembersihan, pengeringan, pengecatan, pelumasan dan pengaturan. Komponennya adalah: rumah stator; stator; rotor sangkar; bantalan peluruh (bearing); lilitan utama; lilitan bantu; sakelar sentrifugal dan terminal. Jika terjadi kerusakan pada saklar sentrifugal motor harus segera di Off-kan agar tidak terjadi kerusakan (terbakar) pada lilitan bantu dan segera dibongkar untuk diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Jenis motor kapasitor yaitu: Motor kapasitor start Motor kapasitor tetap/ running (permanent) Motor kapasitor start-running Jika kapasitornya rusak motor tidak dapat berputar hanya mendengung atau jika berputar mototr tidak normal atau ada panas lebih. Cara perbaikannya adalah dengan mengganti dengan kapasitor yang baru yang sejenis.

4. 5.

6. a. b. c.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

32

7. Gambar sirkuit diagram motor repulsi:


Sumber AC 1 Fasa

Sikat-sikat dihubungsingk atkan

Belitan medan

U
Jangkar DC

Jenis kerusakan yang sering terjadi adalah pada sikat-sikatnya dan komutatornya. Sedangkan lilitan jangkar dan liltan medan sangat jarang, kecuali dipakai pada waktu yang lama atau kesalahan pada pemberian tegangan 8. Pengaturan kecepatan putaran motor universal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memasang tahanan depan (rheostat resistance) secara seri dengan motor dan memasang tahanan kumparan medan yang bertahap (bertingkat) agar mendapatkan variasi kecepatan. 9. Jika tidak berputar, maka motor shaded pole kita cek dari sumber tegangan, setelah itu kabel jek ke motor diperiksa dengan avo meter, memastikan bahwa sumber tegangan menunjukkan adanya tegangan 220 Volt dan kabel penghubung terhubung dengan baik, jika semua dalam keadaan baik maka dapat dipastikan bahwa lilitan kumparan utama ada yang putus, segera periksa dan sambungan yang putusnya dengan solder. Jika terlalu berat maka lilitan utama perlu diganti dengan yang baru. 10. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Cek semua hubungan kumparan dengan avo meter, pastikan bahwa motor dalam keadaan terbakar atau tidak. b. Mencatat data motor.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

33

c. Membongkar tutup-tutup stator motor dengan memberi tanda. d. Melepaskan hubungan sakelar sentrifugal dangan kumparan bantu . e. Membongkar/melepaskan lilitan stator dengan melakukan pencatatan langkah alur, gambar bentangan lilitan, jumlah lilitan per alur, diameter kawat dan berat kawat. f. Membersihkan alur-alur stator dan memasang prespan. g. Membuat mal lilitan untuk melilit kumparan utama dan bantu. h. Memasang lilitan dalam alur-alur statorsesuai dengan gambar bentangan lilitan semula. i. Mengikat kepala kumparan dan memberikan pasak pada alur-alur stator dengan prespan, mika atau bambu. j. Menghubungkan lilitan untuk pengujian lilitan (testing) baik tahanan kumparan maupun tahanan isolasi harus dipastikan dalam keadaan baik dan benar dengan alat ukur avo meter dan megger. k. Pemberian vernis/ lak cair dan pengeringnya. l. Pemasangan kembali (perakitan) m. Pengujian motor yang menyangkut, arus beban nol, putaran motor dan temperatur motor. g. Lembar Kerja Memelihara Kebersihan dan Pemeliharaan Motor Fasa Belah 1. Alat dan Bahan a. Motor AC 1 Fasa jenis motor fasa belah .. 1 buah b. Kunci ring dan kunci pas no.10 . 2 buah c. Tang Kombinasi1 buah .. 1 buah d. Tang buaya (lancip) 1 buah e. Grese (stempet) 1 buah f. Ampelas halus 02 . 1 buah g. Koas inchi h. Minyak tanah i. Solder 1 buah 1 liter

..1 buah

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

34

j. Kain majun (kain lap)

. Secukupnya

2. Langkah Kerja a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan! b. Bersihkan motor Fasa belah tersebut dengan minyak tanah (bensin) dengan koas, dan dilap yang kering. c. Tandai mur dan baudnya sebelum di buka. d. Buka mur dan baud sesuai dengan kunci nomor murnya. e. Lepaskan tutup-tutup stator dengan memberi tanda terlebih dahulu pada sisi-sisinya. f. Lepaskan rotornya dari rangka motor (stator dan rotornya). g. Bersihkan statornya dengan koas dengan minyak tanah/ bensin. h. Bersihkan bearing dengan koas dan minyak tanah/ bensin. i. Berilah grese (stempet) pada bearing dikedua ujung bantalan peluruhnya. j. Setelah proses pembersihan dan pemberian setempet (pelumasan), pasang kembali rotor pada statornya dan hati-hati memasang tutuptutup statornya jangan sampai salah. k. Kencangkan mur baud sesuai dengan pemberian tanda semula. l. Laporkan kepada instruktur untuk di uji. m. Setelah selesai motor fasa belahdirakit, dites dengan diberikan sumber tegangan, apakah motor sudah berputar dengan suara halus atau tidak, jika tetap bersuara kasar maka harus diganti bearingnya (Laher). n. Kembalikan alat dan bahan pada tempatnya dan bersihkan tempat praktek anda dengan kain majun.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

35

Kegiatan Belajar 2. Memelihara dan Memperbaiki Motor AC 3 Fasa


a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari modul dalam kegiatan 2, Anda diharapkan dapat: 1.Mengenal jenis-jenis motor listrik arus bolak balik 3 fasa motor induksi Asyinkron dan motor synkron (serempak) 2. Memahami konstruksi motor arus bolak balik 3 fasa jenis motor induksi Asyinkron dan motor synkron (serempak) 3. Memahami prinsip kerja motor arus bolak balik 3 fasa jenis motor induksi Asyinkron dan motor synkron (serempak) 4. Memelihara dan memperbaiki motor arus bolak balik 3 fasa jenis motor induksi Asyinkron dan motor synkron (serempak). b. Uraian materi 1. Jenis-jenis motor arus bolak balik 3 fasa Motor induksi 3 fasa (motor asynkron 3 fasa) Motor induksi sering disebut motor asyinkron (tidak serempak), disebut demikian karena jumlah putaran rotor tidak sama dengan putaran medan magnit stator. Jenis rotor yang digunakan yaitu:

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

36

1) Jenis rotor lilit (wound rotor) Motor jenis ini berkapasitas besar, juga sering disebut motor slipring atau motor cincin seretatau cincin hubung singkat. 2) Jenis rotor sangkar (squarrel cage rotor) Motor jenis ini sering disebut motor dengan rotor hubung singkat. Motor induksi 3 fasa banyak sekali digunakan di industri untuk menggerakkan peralatan mekanik, yang membutuhkan jumlah putaran relatif konstan. Jenis motor induksi baik 1 fasa maupun 3 fasa banyak digunakan, disebabkan banyak hal yang menguntungkan antara lain: Konstruksi sederhana Harga relatif murah Effesiensi cukup tinggi Faktor daya cukup baik Perawatannya mudah b. Konstruksi motor arus bolak balik 3 fasa 1) Konstruksi Motor induksi 3 fasa Pada dasarnya konstruksi motor induksi 3 fasa terbagi atas dua bagian penting yaitu: Bagian yang diam disebut stator Bagian yang gerak (berputar) disebut rotor Konstruksi motor induksi 3 fasa dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 09. Konstruksi motor induksi 3 fasa Stator motor induksi 3 fasa terdiri atas:

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

37

o Inti stator, yang pada permukaannya terdapat alur-alur tempat meletakkan kumparan stator. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnitik yang terbuat secara berlapis-lapis. o Lilitan/ kumparan stator yaitu lilitan yang membangkitkan fluks medan stator pada inti stator. o Kotak terminal yaitu tempat meletakkan ujung-ujung kumparan dari lilitan stator dan tempat peyambungan hubungan kerja motor, apakah motor dalam hubungan bintang (Y) atau hubungan segitiga (D) Rotor adalah bagian yang berputar, terdiri atas: - Rotor sangkar Motor induksi yang berdaya kecil, rata-rata menggunakan rotor sangkar dan hampir 90 % pemakaiannya pada motor induksi. Bentuk fisiknya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 10 Konstruksi rotor sangkar Rotor lilit Jenis rotor ini hampir sama dengan rotor motor AC 1 FASA, perbedaannya terletak pada cincin seret atau slippringnya yang berfungsi sebagai penghubung arus listrik untuk penguatan medan rotor. Pada rotor lilit lilitan rotor selalu dihubungkan bintang dan ujung-ujung akhir lilitan rotor selalu dihubungkan seri dengan tahanan awal melalui slippring, tahanan awal tersebut berfungsi untuk starting motor, secara kelistrikan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

38

Gambar. 11 Konstruksi Rotor Slippring 2) Prinsip kerja motor induksi a) Prinsip kerja motor induksi 3 fasa Jika lilitan stator dihubungkan pada sumber tegangan 3 fasa, maka pada lilitan stator akan terjadi fluba medan magnit putar. Pada rator tedapat lilitan, sehingga berdasarkan percobaan Faraday, pada lilitan rotor tersebut terbentuk ggl induksi. Lilitan rator motor induksi biasanya dihubung singkat untuk rator sangkar, maka pada rator tersebut akan mengalir arus yang cukup tinggi. Sesuai dengan percobaan Lorentz maka pada lilitan rator terbentuk suatu gaya yang dapat memutar rotor. Putaran rotor selalu mempunyai arus yang sama dengan arah putaran medan magnit stator. Di dalam kenyataannya bahwa putaran rotor lebih rendah dari putaran medan statornya. Selisih putaran rator dengan jumlah medan statornya disebut slip (S). Secara singkat prinsip kerja dan terjadinya slip motor dapat kita tuliskan dengan blok diagram di bawah ini:
Terjadinya medan putar pada stator (celah udara) dengan jumlah : 60 f Ns = p

Sumbe r AC 3 Fasa

Prinsip induksi percobaan Faraday pada rotor timbul er dan Ir

Selama motor berputar Loop ini selalu terjadi setiap saat

Berdasarkan percobaan Lorentz, pada rotor timbul gaya (F) dan Torsi Rotor berputar hingga nr = ns

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

39

Nr < Ns ada slip, er dan Ir pada lilitan rotor

Nr Turun

Saat nr = ns
Er=0, Ir=0, F = 0 Torsi = 0

c. Pemeliharaan dan Perbaikan mesin arus bolak balik 3 fasa 1) Pemeliharaan dan perbaikan motor induksi 3 fasa (motor synkron) Persoalan pokok yang dihadapi di industri ialah bagaimana caranya menyusun sistim manajemen dalam menjalankan dan memelihara peralatan listrik. Hal ini sangat penting bagi kelancaran dan kelangsungan proses produksi di industri. Proses kerja industri yang banyak didasarkan atas kerja peralatan listrik harus terjamin kontinuitasnya. Pengaturan kerja itu berdasarkan persoalan. 2) Kesinambungan kerja peralatan tercapai tanpa gangguan. 3) Pendayagunaan peralatan secara optimal. 4) Cara kerja yang ekonomis. 5) Biaya operasional semurah-murahnya. 6) Keselamatan kerja harus terjamin dari bahaya listrik. Salah satu peralatan yang mendukungpada penggerak mesin-mesin produksi adalah elektro motor dan sebagian besar elektro motor yang banyak digunakan adalah jenis motor induksi 3 fasa. Sehingga pemeliharaan dan perbaikannya harus betul-betul terjadwal pada kartu pemeliharaan. Untuk mengaplikasikan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, di bawah ini diperlihatkan, contoh pembuatan kartu pemeliharaan dan perbaikan (1) Tabel Kartu Pemeliharaan: DATA MOTOR
1. 2. 3. 4. 5. Jenis / Type No. Seri Pabrik Daya Nominal Teganaga n Arus : : : : : 7. Jumlah Fasa 8. Putaran/ menit 9. Frekuensi 10. Faktor Daya 11. dst : : : :

Contoh:

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

40

6.

Nominal Hubungan / Conection

Jenis kegiatan pemeliharaan Harian / Mingguan / Bulanan 1. Pemberian Grease (stempet) pada bantalan peluruh (laher)/pelumasan: 2. Penggantian bantalan peluruh (laher) / over hole 3. Pengukuran temperature (0o C) 4. Pengukuran arus beban penuh 5. Pengukuran putaran rotor 6. Cleaning Service (pembersihan) 7. Centering poros 8. Pengukuran tahanan isolasi 9. Pengecekan rangkaian 10. Penggantian Komponen yang habis pakai Mengetahui Manager Teknik, .

Hari / Tanggal Pemeliharaan

Instruktur / Teknisi

Cirebon, Agustus 2005 Supervisor, .

(2) Tabel Kartu Perbaikan (Kartu Reparasi) Data Motor


1. 2. 3. 4. 5. 6. : Jenis / Type : No. Seri : Pabrik : Daya : Nominal Teganagan Arus Nominal : Hubungan / Conection Data Komponen Perbaikan : 7. Jumlah Fasa 8. Putaran/m enit 9. Frekuensi 10. Faktor Daya 11. dst : : : :

Rewinding Stator Motor Induksi

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

41

1. diameter stator 2. diameter rotor 3. stator 4. kumparan tiap fasa 5. kumparan tiap alur 6. lilitan tiap alur 7. kawat 8. kualitas kawat 9. bentangan lilitan 10.

Panjang dan Panjang dan Jumlah alur Jumlah Jumlah Jumlah Diameter Jenis dan Gambar

: : : : : : : : : : : : : :

Jenis dan ukuran bantalan peluruh (laher) 11. Panjang dan lebar kumparan 12. Jenis isolasi 13. Hasil perakitan dan pengujian rewinding 14. Pelaporan / evaluasi Mengetahui Manager Teknik, Cirebon, Agustus 2005 Supervisor,

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

42

(3) Tabel Troble Shorting (Penanganan perbaikannya) untuk motor induksi


Jenis Motor Motor induksi 3 fasa TROBLE Motor tidak mau distart 1. 2. 3. Kemungkinan penyebabnya Sekering putus / MCB belum ON / rusak. Kabel penghubung putus. Sakelar rusak TPST 7)

gangguan

dan

cara

Cara Perbaikannya Ganti sekering baru ; MCM di-ON kan / diganti yang baru. 8) Cek kabel line dengan AVO meter, jika putus ganti yang baru 9) Cek dengan AVO jika rusak ganti dengan yang baru 10) Cek terminal : u v w dan z x y dengan AVO meter, jika terlepasdari terminalnya, hubungkan sesuai dengan data motor. 11) Hilangkan beban lebih, sesuai dengan kemampuan motor. 12) Cek sumber tegangan dan perbaiki 13) Betulkan hubungan lilitan statornya dengan mengubah letak terminalnya 14) Hilangkan beban lebih 15) Adakan pendinginan yang baik 16) Periksa dan betulkan sambungan terminalnya dengan hubungan Y

4.

Lilitan stator 3 fasa lepas semua / putus

5.

Motor beban

kelebihan

Motor berputar dengan kecepatan tidak normal

1.

2.

Salah satu fasa sumbernya hilang Lilitan stator dalam hubungan Y, seharusnya hubungan Beban lebih Pendinginan kurang Stator disambung seharusnya Y

Lilitan stator terlalu panas

1. 2.

3. ,

d. Motor synkron (serempak) 3 fasa Motor synkron mempunyai konstruksi hampir sama dengan konstruksi generator synkron. Kumparan stator dan kumparan magnitnya dapat disamakan dengan apa yang dimiliki oleh generator symnkron. Mesin synkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi (asynkron). Sedangkan kumparan medan

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

43

mesin synkron dapat dibentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata ( rotor silinder). Arus searah (dc) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin. Motor synkron 3 fasa adalah motor arus putar yang mempunyai jumlah putaran yang sama dengan jumlah putaran medan putar jadi motor synkron tidak mempunyai slip. Untuk menghitung besarnya putaran synkron berlaku rumus:
60 f Ns = P 120 f

Atau

Ns = 2p

atau ns = nr

Dimana: ns = Putaran medan stator nr = putaran rotor rpm f = Frekuensi Hz P = Jumlah pasang kutub 2p = Jumlah kutub 60 = Konstanta Dilihat dari letak kutubnya motor synkron dibedakan menjadi: # Motor synkron berkutub dalam Motor synkron berkutub dalam yaitu rotornya berupa kutub dengan belitan DC untuk arus penguat melalui cincin seret. Statornya terdiri dari belitan AC seperti motor asynkron yang dihubungkan ke sumber tegangan AC. Sirkuit diagram belitannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Belitan rotor
R Cincin seret Rotor Stator Belitan stator S Sumber DC T

Sumber AC 3 Fasa

Gambar. 12 Sirkuit Diagram Belitan motor synkron kutub dalam # Motor synkron berkutub luar Rotornya berupa belitan AC seperti motor asynkron dengan sumber listrik AC melalui cincin seret. Statornya merupakan kutub-kutub dan belitan DC untuk arus penguat, penguatan ini diambil dari sumber DC tanpa melalui cincin seret. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

44

Belitan stator

Sumber AC 3 Fasa

Stator

Rotor Belitan rotor Cincin seret

Sumber DC

Gambar Sirkuit diagram belitan motor synkron berkutub luar Dari penjelasan di atas berarti bahwa untuk menjalankan motor synkron harus ada dua macam sumber listrik: - Sumber AC (arus bolak balik) untuk membangkitkan medan putar - Sumber DC (arus searah) untuk belitan kutub membangkitkan kemagnitan. Jadi dalam keadaan berputar pada stator maupun rotor, masingmasing terdapat kemagnitan dan dalam keadaan jalan kutub stator dan rotor yang tidak senama selalu tarik menarik, karena yang satu meryupakan medan putar dan yang lain medan permanent. Motor synkron tidakmempunyai kopel start (kopel mula jalan), tetapi bagaimanapun juga bila kumparan AC dihubungkan ke jala-jala maka dapat menghasilkan kopel yang cukup mampu untuk menjalankan motor berkapasitas kecil. Motor berkapasitas besar tidak mungkin dapat dijalankan seperti di atas dan juga mengambil arus terlalu besar dan jala-jala untuk mengatasi hal tersebut perlu diadakan penambahan peralatan untuk menjalankan motor synkron, diantaranya adalah: 1. Diputar terlebih dahulu dengan tenaga mekanis dari luar (external source) Untuk cara ini motor synkron diputar terlebih dahulu sampai mendekati putaran synkron atau berputar sinkron antara putaran medan stator (ns) dan putaran rotor (nr). Jadi motor synkron dianggap sebagai generator terlebih dahulu, setelah mencapai ns=nr baru tenaga mekanis dari luar dilepas dan motor bekerja sebagai motor synkron. 2. Start sebagai motor induksi (induction motor start) Untuk cara ini ada perbedaan konstruksi dibanding dengan cara yang pertama. Pada permukaan kutub motor synkron dipasang kumparan berbentuk sangkar (kurungan). Konstruksi ini dapat digunakan untuk menghasilkan kopel start sama dengan motor asynkron. Setelah motor berputar mendekati putaran sinkron

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

45

kemudian baru belitan magnitnya diberi arus DC dan diatur sampai rotor berputar synkron. Sesuai dengan fungsinya bahwa motor listrik itu adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, maka motor synkronpun tidak terlepas dari hal tersebut. Jadi selain berfungsi sebagai motor kondensor, motor synkron juga digunakan sebagai motor penggerak. e. Konstruksi motor synkron 3 fasa Konstruksi motor synkron hampir sama dengan konstruksi motor synkron jenis rotor lilit perbedaannya hanya pada salah satu sumber listriknya yaitu pada kumparan kemagnitan diberikan sumber DC dan sama persis konstruksinya dengan generator synkron. Konstruksi motor ini terdiri dari: Stator 2. Rotor 3. Lilitan stator 4. Lilitan rotor 5. Cincin seret (slipring) 6. Terminal 7. Rangka motor (frame) Gambar konstruksi motor synkron dapat dilihat seperti gambar di bawah ini:

1.

Gambar 12. Motor sinkron Motor synkron banyak digunakan untuk pengaturan pergeseran fasa, karena faktor kerja yang rendah banyak menimbulkan kerugian diantaranya kerugian hantaran yang besar. Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan motor synkron, karena faktor kerja motor synkrondengan mudah dapatdiatur (diubah). Bila motor synkron digunakan untuk memperbaiki faktor kerja suatu sistem tanpa beban mekanis , motor ini disebut motor kondensor. Disebut kondensor

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

46

karena kenyataannya motor mengambilarus sebagaimana halnya kondensator umumnya. f. Prinsip kerja motor synkron

yang

mendahului

Apabila kumparan jangkar dihubungkan dengan sumber tegangan tiga fasa akan ditimbulkan medan putar pada stator. Kutub medan rotor yang diberi penguat arus searah mendapat mendapat tarikan dari kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan yang sama (synkron), dengan adanya interaksi dua medan magnit tersebut menimbulkan kopel gaya, kopel gaya yang dihasilkan motor synkron merupakan fungsi sudut kopelnya. Pada saat motor tanpa beban sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kutub kumparan medan, sudut kopel sama dengan nol, tetapi setiap penambahan beban membuat medan rotor tertinggal sebentar dari medan stator dan terbentuk sudut kopel, untuk kemudian berputar dengan kecepatan yang sama lagi begitu seterusnya. g. Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Synkron 3 Fasa Memelihara dan memperbaiki motor synkron pada dasarnya sama dengan memelihara dan memperbaiki motor-motor DC atau generator DC walaupun konstruksi motor synkron salah satu belitannya menggunakan sumber listrik AC. Langkah-langkah mekanik ataupun secara elektrik pemeliharaan dan perbaikan mesin-mesin listrik mempunyai dasar-dasar yang sama. Pada pembahasan terdahulu yaitu motor induksi (asynkron) sudah kita bahas mengenai troble shorting (penanganan gangguan secara umum) dan langkah-langkah pembuatan kartu pemeliharaan maupun kartu perbaikan dan sekaligus juga contoh pengambilan data saat anda memelihara dan memperbaiki sebuah motor listrik yang tertera pada kartu perbaikan. Untuk itu mari kita lihat langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan berdasarkan jadwal mingguan, bulanan dan tahunan untuk pemeliharaan dan perbaikan motor synkron 3 fasa sebagai berikut: a. Jadwal Mingguan o Memeriksa keadaan sekeliling motor, apakah ada titik-titik air, alcohol atau air asam, juga apakah ada debu atau kotorankotoran yang lain. Bila ada kotoran seperti di atas segera bersihkan dengan kain lapyang kering atau debu bersihkan dengan blower.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

47

o Periksa minyak pelumas pada blok bantalan motor, bila kurang dari ukuran normal, hentikan motor dan periksa minyak pelumasnya, bila perlu kita tambah. o Blok bantalan harus diperiksa barangkali ada getaran pada rumah blokdan dengarkan bila ada suara yang meragukan segera hentikan motor untuk perbaikan bantalan. o Memeriksa gangguan mekanis, gejalanya adalah suara-suara yang tidak biasanya yang diakibatkan kontak antara metal dengan metal atau kontak bagian yang berputar, jika ada maka wajib motor kita hentikanuntuk diadakan perbaikan yaitu dengan membongkar motor tersebut. o Pemeriksaan sikat-sikat dan cincin seret apakah ada percikan bunga apilistrik akibat pergeseran cincin seret dengan sikatsikat atau sikat-sikat tidak bekerja dengan baik, segera hentikan motor dan kita perbaiki kedudukan sikat-sikat terhadap cincin seret atau pada cincin terjadi pengotoran segera bersihkan dengan ampelashalus lalu semprot dengan blower. o Memeriksa celah udara antara rotor dan stator jangan sampai ada yang tidak seimbang terutama pada saat overhauled (perbaikan penggantian komponen) o Pemeriksaan belitan stator dan rotor dari kotoran dan debu saat motor tidak bekerja, bersihkan dengan penghisapdebu atau blower untuk membersihkan kotoran yang ada pada selasela belitan. b. Jadwal Bulanan o Periksa belitan stator, belitan rotor dan periksa hubungan sambungan kabel-kabel yang berhubungan dengan mesin, agar tidak terjadi kurang kontak antar sambungan dan terjadi fong (kontak listrik yang menimbulkan bunga api). o Pemeriksaan sikat-sikat dan pemegangnya, apakah cocok dan bebas bergerak. Periksa tekanan pegas pada sikat. Jika perlu ganti dengan yang baru bila sikat-sikat tidak dapat dipakai lagi karena mendekati habis. o Pemeriksaan roda-roda gigi yang tertutup yang berhubungan dengan gerakan poros motor, karena jika macet akan berakibat fatal pada motor. Bukalah sumbat-sumbat saluran dan periksa minyak yang mengalir yang ada dalam metal skala, bila minyak hampir habis tambahlah secukupnya dengan minyak pelumas.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

48

o Pemeriksaan kopling dengan penggerak lain, bila dengan sabuk, periksalah apakah sabuk tersebut sudah cukup kencang dan tepat pada puli motor, jika tidak akan berbahaya pada poros motor bisa terjadi pembengkokan akibat terlalu kencang dan beban lebih. c. Jadwal Tahunan atau Musiman o Pemeriksaan belitan untuk tahanan isolasinya; periksa permukaan instalasi, apakah kering atau ada tanda-tanda memerlukan pem-vernisan kembali atau pembungkus bahan isolasi agar tahanan isolasi lebih baik (nilai tahanan isolasi diukur dengan megger) o Pemeriksaan celah udara dan blok bantalan setiap over haule tahunan apakah sudah sama rata atau tidak jika terjadi demikian segera perbaiki. o Rotor belitan harus diperiksa secara keseluruhan dari mulai cincin seret (slip-ring), poros (as), lilitan dan rumah-rumah rotor dari debu, kotoran dan kerusakan mekanis, jika diperlukan pembersihan segera bersihkan dengan kain yang halus untuk slip-ring agar tidak terjadi goresan. o Cek pembebanan dengan memeriksa arus pada setiap fasa, arus yang masuk harus sama setiap fasadan tidak boleh beban tidak seimbang karena akan merusak belitan motor. Pengecekan arus dilakukan dengan tang ampere meter. Periksa arus beban nol dan arus beban penuh harus sesuai dengan data motor. c. Rangkuman 1. Motor induksi sering disebut dengan motor asyinkron (tidak serempak), karena putaran medan statornya (ns) tidak sesuai dengan putaran rotor (nr) (ns = nr) 2. Motor induksi dibedakan atas dua bagian yaitu motor induksi 3 fasa dan 1 fasa dan digolongkan menurut jenisnya rotornya yaitu rotor lilit (wound rotor) dan rotor sangkar (Sequirrel Cage rotor) 3. Keuntungan menggunakan jenis motor induksi adalah a. Konstruksinya sederhana b. Harga relatif murah c. Effesiensi cukup tinggi d. Faktor daya cukup baik e. Perawatannya lebih mudah 4. Konstruksi motor induksi 3 fasa terdiri dari: a. Inti stator

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

49

5.

6.

7. 8. 9.

b. Lilitan stator (kumparan stator) c. Terminal d. Rotor sangkar e. Bantalan peluruh (bearing) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun manajemen pemeliharaan dan perbaikan kerja peralatan listrik yang menjamin kontinuitas kerja adalah: a. Kesinambungan kerja peralatan tercapai tanpa gangguan b. Pendayagunaan peralatan secara optimal c. Cara kerja yang ekonomis d. Biaya operasional semurah-murahnya e. Keselamatan kerja harus terjamin dari bahaya sentuhan listrik Untuk mengatasi gangguan pada motor induksi 3 fasa atau motor asynkron diperlukan urutan langkah dalam pemeriksaan sesuai dengan jenis kerusakannya atau gangguannya, untuk lebih terperinci dibuat tabel troble shortingnya. Motor synkron mempunyai konstruksi sama persis dengan generator synkron. Motor synkron adalah motor yang putaran medan statornya sama dengan putaran rotor yaitu ns=nr. Putaran medan stator dapat dirumuskan:
60 f Ns = P

atau Ns =

120 f 2p

Ns = kecepatan putaran medan (rpm) f = frekuensi ( Hz) p = jumlah pasang kutub

10. Motor synkron dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: a. Motor synkron berkutub dalam yaitu rotornya sebagai kemagnitan (diberi sumber DC), sedangkan statornya diberi sumber AC. b. Motor synkron berkutub luar yaitu rotornya diberikan sumber AC, sedangkan statornya diberikan sumber DC (sebagai kemagnitan). 11. Motor synkron dapat berputar dengan dua cara: a. Diputar terlebih dahulu dengan tenaga mekanis dari luar (external source) b. Menggunakan start sebagai motor induksi (induction motor start) yaitu dengan memasang kumparan berbentuk sangkar pada permukaan kutub motor synkron tersebut. 12. Fungsi motor synkron adalah sebagai motor kondensor yaitu untuk mengatasi Faktor kerja (Cos ) atau memperbaiki faktor kerja, selain itu berfungsi sebagai tenaga penggerak. 13. Memelihara dan memperbaiki motor synkron pada dasarnya sama dengan memelihara dan memperbaiki generator synkron atau motormotor DC karena secara konstruktif hampir sama persis, untuk itu pemeliharaan dan perbaikan yang baik harus sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan secara mingguan, bulanan dan tahunan.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

50

d.

Tugas 1. Buatlah kartu pemeliharaan untuk jenis motor induksi 3 fasa (motor asynkron) rotor sangkar dan rotor lilit, pada kertas sampul (kertas jeruk) warna kuning dengan ukuran 15 cm x 20 cm, tulisan ditik computer dengan data motor disesuaikan dan cara-cara pemeliharaannya pada pembahasan modul atau anda berkunjung ke industri untuk observasi pengambilan contoh pembuatan kartu pemeliharaan! 2. Buatlah contoh kartu perbaikan untuk jenis motor induksi 3 fasa (motor asynkron) rotor sangkar dan rotor lilit, pada kertas sampul (kertas jeruk) warna kuning dengan ukuran 15 cm x 20 cm, tulisan ditik computer dengan data motor disesuaikan dan cara-cara pemeliharaannya pada pembahasan modul atau data anda hasil berkunjung ke industri!

e.

Test Formatif 1. Sebutkan jenis motor asynkron 3 fasa (motor induksi) menurut jenis rotornya? 2. Mengapa motor induksi disebut juga motor asynkron (tidak serempak)? 3. Jelaskan prinsip kerja motor induksi 3 fasa dengan blok diagram alur? 4. Apa yang harus anda lakukan jika sebuah motor induksi (asynkron) tidak dapat distart, buatlah analisis troble shotingnya? 5. Mengapa motor synkron disebut motor serempak? 6. Sebutkan dua jenis motor synkron sesuai dengan konstruksinya! 7. Sebutkan beberapa jenis gangguan (kerusakan) yang sering terjadi pada motor synkron! 8. Sebutkan beberapa pekerjaan pemeliharaan pada motor synkron pada jadwal mingguan! 9. Untuk memenuhi kelangsungan proses produksi di industri perlu pengaturan kerja yang baik serta pemeliharaan yang kontinou (terus menerus) mengapa demikian? 10. Mengapa pada saat kita melakukan pekerjaan perbaikan peralatan listrik (mesin-mesin listrik) kita harus mencatat pada kartu pemeliharaan/perbaikan sesuai dengan alur kerja yang sesuai?

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

51

f.

Kunci Jawaban Menurut jenis rotornya dibagi dua yaitu: a. Motor induksi dengan rotor sangkar (suqirel Cage) b. Motor induksi dengan rotor lilit (wound rotor) 2. Karena antara putaran medan stator (ns) dengan putaran rotor (nr) tidak sama karena ada slip
Sumber AC Medan Putar Stator Induksi Rotor Ea.Ia Gaya Lorentz (Gaya Gerak) Rotor Berputar

a. b.

4. Dengan emmbuat tabel Trouble Shoting kita menganalisis motor dengan cara mengurut dari sumber listrik AC sampai ke terminal dan belitan motor dan mencek bagian mekanis yang bergerak. 5. Motor berputar kalau terjadi medan putaran stator sama dengan putaran rotor yaitu kecepatan putar medan stator harus serempak dengan putaran rotor (yang diputar dengan tenaga mekanis luar) itulah yang disebut dengan motor serempak. 6. dua jenis motor synkron sesuai dengan konstruksinya: Motor synkron (serempak) external source Motor synkron dengan induction motor start 7. Jenis gangguan/kerusakan yang sering terjadi pada pada motor synkron adalah sikat-sikat arang, brush holder (rumah-rumah sikat), Slip-ring, bearing (laher) dan belitan stator serta rotor. 8. Jadwal mingguan diantaranya: Pemeriksaan sekeliling motor Pemeriksaan pelumasan (minyak pelumas) Pemeriksaan bantalan peluruh Pemeriksaan gangguan mekanis Pemeriksaan sikat-sikat dan cincin seret 9. Karena dengan sistem pemeliharaan yang baik dan kontinou, semua peralatan (pesawat) dalam keadaan siap pakai (siap kerja) sehingga kelangsungan proses produksi terjamin. 10. Agar setiap komponen yang diperbaiki tercatat dengan baik dan diarsipkan agar proses perbaikan sesuai dengan langkah dan ketentuan awal/semula (sesuai dengan aslinya) Dan kerusakan/gangguan selanjutnya dapat cepat diatasi.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

52

g. Lembar Kerja Membersihkan dan melumasi motor asynkron 3 fasa Alat dan Bahan Motor induksi 3 fasa 1,5 HP . Kunci ring dan kunci pas ... Kunci sok ... Obeng (-) dan (+) masing-masing .. Palu karet + palu besi . Bambu (kayu) penotok Grese (stempet) . Ampelas halus 02 .. Koas inchi Majun .. Minyak tanah .. Spidol permanent . Kompresor angina 1 set 1 buah 1 set 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
Secukupnya

1 liter 1 buah 1 buah

Keselamatan Kerja a. Periksa semua peralatan yang diperlukan dalam keadaan aman dan siap pakai (tidak membahayakan) b. Hati-hati dalam mengerjakan perawatan (pelumasan bantalan peluruh) c. Ikuti petunjuk (langkah yang benar) sesuai dengan instruktur. d. Tidak boleh bergurau dalam bekerja Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan! 2. Catat data motor yang akan dibongkar dan cek hubungan terminalnya. 3. Tandai tutup stator dengan spidol agar tidak tertukar. 4. Lepaskan mur dan baud pada motor dengan kunci yang sesuai. 5. Lepaskan bagian rotornya dan bersihkan dengan minyak tanah dengan koas dan majun, bila perlu bersihkan dengan ampelas bagian-bagian yang berkarat terutama bagian bantalan peluruh. 6. Semprot dengan kompresor angin bagian statornya untuk menghilangkan debu pada stator dan semprot juga bagian rotornya setelah dibersihkan lahernya. 7. Setelah semua bagian laher sudah dibersihkan berilah grease pada laher, agar bantalan peluruh ini berfungsi dengan baik. 8. Pasang kembali semua kumparan yang terbuka untuk dirakit seperti semula dan jangan lupa sesuaikan dengan pemberian tanda spidol agar tidak tertukar.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

53

9. Laporkan pada instruktor untuk diuji coba. 10. Setelah selesai perawatan, kembalikan alat dan bahan ketempat semula dan bersihkan meja kerja anda serta ruangan disekitarnya.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

54

Kegiatan Belajar 3. Memelihara dan Memperbaiki Transformator


Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, Anda diharapkan dapat: 1. Mengenal jenis-jenis transformator 2. Memahami konstruksi transformator 3. Memahami prinsip kerja transformator 4. Memelihara dan memperbaiki transformator Uraian Materi 1. Jenis-jenis transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lain, melalui gandenganmagnit berdasarkan prinsip induksi elektromagnitik. Transformator digunakan secara luas dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika Berdasarkan frekuensi, Transformator dapat dikelompokkan sebagai berikut: Frekuensi daya 50 60 c / s Frekuensi pendengaran 50 c / s 20 k c/s Frekuensi radio di atas 30 k c/s Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transformator dapat dikelompokkan menjadi: a. Transformator daya / tenaga b. Transformator distribusi c. Transformator pengukuran; yang terdiri dari trafo arus dan trafo tegangan. Sedangkan berdasarkan cara pemasangannya dapat dikonstruksikan sebagai berikut: a. Indoor transformer, Transformator untuk pemasangan dalam b. Outdoor transformer, Transformator untuk pemasangan di luar c. Submersible transformer, Transformator untuk pemasangan di bawah permukaan air. Berdasarkan cara pendinginannya transformator dapat diklasifikasikan atas: a. Transformator dengan pendingin sirkulasi udara b. Transformator dengan pendingin minyak

a. b. c.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

55

Berdasarkan jumlah fasanya transformator dapat dibedakan menjadi: a. Transformator 1 fasa b. Transformator 3 fasa a. Transformator 1 fasa Transformator 1 fasa adalah jenis transformator yang sumber listriknya adalah 1 fasa, dimana rangkaian primernya diberikan tegangan fasa dan nol sesuai dengan tegangan input. Contohnya: tegangan primer 0 110 V Tegangan sekunder; 0 3 V 0 220 V 06V 0 240 V 09V Transformator ini banyak dibuat untuk keperluan audio video dan peralatan rumah tangga lainnya. Macam Transformatornya dapat dibedakan dalam Transformator tegangan dan Transformator arus. Dilihat dari cara melilitnya dibagi menjadi dua cara yaitu dililit dengan dua lilitan terpisah dan dililit dengan cara ditumpuk menjadi satu antara primer dan sekundernya atau sering disebut Auto Transformer. Contoh Transformator dua lilitan terpisah

N1 V2

V1 N2

Gambar 14 Transformator 1 fasa dua kumparan terpisah V1 = Teganangan sumber/ primer V2 = Tegangan sekunder N1 = Lilitan Primer N2 = Lilitan Sekunder Contoh Transformator satu lilitan ditumpuk menjadi satu antara primer dan sekunder:

Inti Kern

N2 V2

V1 Modul MPTL.HAR.026(1).A 001 N1

56

Gambar 15 Transformator 1 fasa dua kumparan disatukan V1 = Teganangan sumber/ primer V2 = Tegangan sekunder N1 = Lilitan Primer N2 = Lilitan Sekunder b. Transformator 3 fasa Transformator 3 fasa adalah jenis transformator yang sumber listriknya 3 fasa yaitu R-S-T, dimana rangkaian primernya diberikan sumber listrik input 3 fasa, sedangkan rangkaian sekundernya adalah akibat induksi kemagnitan inti keren sehingga menimbulkan ggl induksi 3 fasa. Hubungan rangkaian primer dan sekundernya tergantung dari hubungan Transformator itu sendiri. Contohnya: Primer dalam hubungan segitiga sedangkan sekundernya dalam hubungan bintang. Transformator 3 fasa dapat diperoleh dari: 1) Tiga buah transformator 1 fasa dijadikan satu Sebuah unit transformator 3 fasa, yang sudah dirakit satu set Contoh sebuah unit transformator 3 fasa Secara Konstruksi:
Sisi Primer U X u x Sisi Sekunder
FASA 1 FASA 2 FASA 3

2)

V Y v y Z w

Gambar 16 Konstruksi Transformator 3 fasa

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

57

R S T Hubungan segitiga Hubungan bintang

U V W

Gambar 17 Rangkaian Transformator 3 fasa hubungan Segitiga-bintang Transformator tiga fasa banyak digunakan karena pertimbangan ekonomis. Dari konstruksi terlihat pemakaian inti besi pada transformator tiga fasa jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pemakaian tiga buah transformator fasa tunggal. 1) Transformator Arus Transformator arus berfungsi untuk menurunkan arus besar/ tinggi pada tegangan tinggi/menengah menjadi arus kecil pada tegangan rendah yang biasanya disebuat arus sekunder. Pada umumnya arus nominal dari arus sekunder adalah 5 ampere atau 1 ampere. Contoh penggunaan trafo arus.

I2
tertutup

N1

N2

I1

Gambar 18 Rangkaian Penggunaan Transformator arus Dengan mengetahui perbandingan transformasi N1/N2 dan pembacaan ampere meter (I2) arus beban (I1) dapat dihitung. Bila transformator dianggap ideal maka arus beban: I1=N2/N1 X I2 Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah, perlu diperhatikan agar rangkaian sekunder selalu tertutup. Operasi sebuah transformator tersebut dalam keadaan edial, yaitu jika rangkaian sekunder mempunyai impedansi yang rendah pada saat

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

58

digunakan sebagai pengukuran atau dalam keadaan hubung singkat. Type konstruksi trafo arus yang sering digunakan adalah jenis: Type cincin (ring/ window type) Type cor-coran cost resin (mounded cost resin type) Type tangki minyak (oil tank type) Type trafo arus bushing 2) Transfomator Tegangan untuk Pengukuran Transformator tegangan berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi/ menengah menjadi tegangan rendah untuk besaran ukur sesuai dengan alat-alat ukur atau alat-alat pengaman. Contoh penggunaan trafo tegangan:

N1 V1

N2

V2

Gambar 19 Rangkaian Transformator Tegangan Dengan mengetahui N1 dan N2, membaca tegangan V2 serta menganggap transformator edial, maka tegangan V1 adalah
N1 V1 = N2 x V2

Pentanahan rangkaian sekunder diperlukan untuk mencegah adanya beda potensial yang besar antara kumparan primer dan sekunder pada saat isolasi kumparan primer rusak. Klasifikasi trafo tegangan juga dibedakan menurut type konstruksinya. 3) Transformator Tegangan Induktif (Induktive voltage transformeratau electromagnitic voltage transformer) yang terdiri dari lilitan primer dan lilitan skunder dan tegangan pada lilitan primer akan menginduksikannya ke lilitan sekunder. 4) Tranaformator Tegangan Kapasitif (Capasitor Voltage transformer) terdiri dari rangkaian kondensator yang berfungsi sebagai pembagi tegangan pada sisi tegangan tinggi dari trafo pada tegangan menengah yang menginduksikan tegangan ke lilitan sekunder.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

59

5) 2.

Transformator tegangan 1 fasa, 2 fasa dan 3 fasa. Konstruksi Transformator Konstruksi trafo 1 fasa dan 3 fasa pada prinsipnya sama, akan tetapi yang membedakan adalah jika trafo triga phasa dibuat satu set, yaitu konstruksi inti kerennya yang berbeda. Konstruksi transformator terdiri dari: Inti keren (inti trafo) Fungsi utama inti trafo adalah sebagai jalan atau rangkaian garisgaris gaya magnit. Karena fluks yang mengalir di dalam inti trafo fluksi bolak balik untuk diperlukan persyaratan khusus agar kerugian histerisis dan arus pusar dapat ditekan sekecil mungkin. Untuk itu biasanya inti keren (inti trafo) dibuat dari platbaja silicon dengan kadar silicon 45 % dengan ketebalan 0,30,5 mm. Untuk trafo kecil, penampang keren dipersiapkan dalam bentuk persegi tetapi untuk memenuhi kebutuhan ekonomis untuk trafo yang berskala besar inti trafo dipersiapkan dalam bentuk bulat. Dipasaran tersedia bermacam-macam bentuk inti trafo yang perlu diperhatikan disini adalah cara menyusun plat-plat inti trafo, dalam menyusun plat-plat inti ini harus diusahakan serapat-rapatnya tanpa celah udara. Untuk trafo-trafo 1 fasa tersedia keren dalam bentuk: (1) Bentuk shell (U I): rendemennya rendah (2) Bentuk mantel (E I): rendemen mencapai 80-90 % (3) Bentuk lingkaran, khusus untuk trafo berdaya rendah terutama untuk slide regulator (variac) dengan rendemen tinggi. Luas penampang inti trafo akan menentukan besar kecilnya daya transformator, jadi semakin besar luas penampang inti suatu trafo akan mempunyai kapasitas semakin besar pula. Beberapa bentuk keren untuk inti trafo dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 20 keren inti trafo bentuk UI

Gambar 21 keren inti trafo bentuk EI

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

60

Gambar 22 keren inti trafo bentuk Lingkaran b. Koker ( tempat kedudukan plat keren) Koker dapat dibuat dari bahan-bahan yang mempunyai daya isolatif yang tinggi, contohnya: pertinak, mika ebonite, fiber, plastic yang keras dsb. Fungsi dari koker adalah tempat disusunnya plat-plat keren sebagai inti trafo sesuai dengan luas penampang intinya dan juga sebagai tempat lilitan (kumparan trafo) baik primer maupun sekunder dan sebagai terminal daripada ujung-ujung kumparan c. Isolasi Pada umumnya isolasi yang digunakan pada trafo ada beberapa macam, contohnya: isolasi kertas, isolasi minyak, kertas prespan dan porselin. Tujuan dari pengisolasian ini adalah menyekat bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan atau mengisolasi bagian bertegangan yang berlainan fasanya. Kumparan Trafo Kumparan trafo terdiri dari beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan, kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada trafo terdapat kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/ arus bolak balik maka pada kumparan tersebut timbul fluksi. Fluksi ini akan menginduksikan tegangan, dan bila pada rangkaian sekunder ditutup (bila ada rangkaian beban) maka akan menghasilkan arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Kawat lilitan trafo terbuat dari kawat email tembaga, ada yang bulat dan ada yang pipih (pita) tergantung dari pemakaiannya. Ukuran diameter kawat email bervariasi tergantung dari kebutuhan. Contohnya diameter kawat email 0,2, 0,3, 0,7 dst. Terminal Terminal adalah tempat penghubung dari sisi primer atau sisi sekunder ke bagian-bagian peralatan listrik yang membutuhkannya. Terminaladalah tempat ujung kawat awal dan akhir dari suatu kumparan trafo, baik preimer maupun sekunder dan ditempatkan

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

61

pada bagian koker atau bagian rangka luar agar lebih mudah dalam penyambungan. Untuk trafo-trafo besar, baik trafo daya maupun trafo tegangan masih ada peralatan lain yang mendukung diantaranya adalah: 1) Dehydrating breather Adalah suatu peralatan pernafasan trafo yang berfungsi untuk menyerap udara lembab yang timbul dalam ruang trafo, sehingga akan mencegah rusaknya minyak (isolasi) trafo. Minyak Trafo Sebagian besar trafo tenaga, kumparan-kumparan dan intinya direndam dalam minyak trafo, terutama trafo tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi, sehingga minyak trafo tersebut berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Bushing Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator yang sekaligus befungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo Tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari trafo yang terendam minyak trafo berada dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak trafo tangki dilengkapi dengan konservator. Indikator Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu adanya indikator. Adapun indikator yang digunakan pada trafo yaitu : 1. Indikator suhu minyak 2. Indikator permukaan minyak 3. Indikator sistim pendingin 4. Indikator kedudukan tap Peralatan Proteksi Adalah alat untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam trafo. Peralatan proteksi diantaranya adalah: a) Relai Bucholz; mendeteksi gangguan gas yang ditimbulkan akibat hubung singkat. b) Pengaman tekanan lebih (pressure relief vent) Berfungsi sebagai pengaman tangki trafo terhadap kenaikan tekanan gas yang timbul dalam tangki yang akan pecah terhadap tekanan tertentu. c) Relai tekanan lebih (Sudden pressuer relay) pengaman terhadap gangguan trafo oleh tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung menjatuhkan PMT.

2)

3)

4)

5)

6)

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

62

d)

e)

f) g) h)

Relai Defferensial berfungsi mengamankan trafo dari gangguan di dalam trafo antara lain: Flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan, di dalam kumparan ataupun beda kumparan. Relai arus lebih. Berfungsi mengamankan trafo dari arus yang melebihi, dari arus yang telah ditentukan lewat dari trafo tersebut dan arus lebih dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Relai tangki tanah, berfungsi untuk mengamankan trafo bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada trafo. Relai hubung tanah, berfungsi untuk mengamankan trafo bila terjadi gangguan satu fasa ke tanah. Relai Thermis, berfungsi untuk mencegah atau mengamankan trafo dari kerusakan isolator kumparan, akibat adanya panas yang lebih ditimbulkan oleh arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan temperatur.

3. Prinsip kerja transformator Prinsip kerja transformator adalah jika lilitan primer dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik, maka pada lilitan tersebut akan akan mengalir arus sehingga pada inti transformator yang terbuat dari bahan ferromagnitik akan terbentuk sejumlah garis-garis gaya magnitik (fluksi magnitik). Karena arus yang mengalir merupakan arus bolak balik maka fluks yang mengalir pada inti akan mempunyai arah dan jumlah yang berubah-ubah. Jika arus yang mengalir berbentuk sinus maka fluks yang terjadi berbentuk sinus pula. Karena fluks tersebut mengalir melalui inti trafo dimana pada inti tersebut terdapat lilitan primer dan sekunder maka berdasarkan percobaan Faraday, pada lilitan primer dan sekunder akan terbentuk ggl induksi. Sedangkan berdasarkan percobaan Lentz, ggl yang terbentuk tersebut akan melawan penyebabnya. Sesuai dengan percobaan Faraday maka ggl induksi primer=E1 dan ggl induksi sekunder=E2. Sedangkan frekuensinya sama dengan frekuensi sumbernya. 4. Pemeliharaan dan Perbaikan Transformator Transformator adalah merupakan bagian dari mesin arus bolak balik. Agar trafo dapat bekerja dengan baik dan dapat tahan lama, maka diperlukan pemeliharaan yang teliti. Pemeliharaan yang kontinou akan mempengaruhi umur serta kerja dari transformator tersebut.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

63

Pemeliharaan dan dan pengoperasian yang tidak benar akan memperpendek umur trafo dan menimbulkan gangguan-gangguan pada waktu dini ( trouble early time) oleh karena itu pemeliharaan dan pengoperasiannya harus sesuai dengan petunjuk. Pemeliharaan trafo tergantung dari ukuran trafo dan statusnya. Untuk trafo-trafo kecil yang dibutuhkan pada sistim audio video dan alat-alat rumah tangga tidak perlu pemeliharaan dan perbaikan, karena harganya lebih murah maka jika trafo tersebut trouble atau terbakar, langsung diganti dengan yang baru. Tetapi untuk trafo-trafo besar ataupun trafo-trafo pembangkit, transmisi dan distribusi perlu sekali dilakukan pemeliharaan dan perbaikan. Pelaksanaan dan pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dengan jenis pemeliharaannya, apakah trafo dalam keadaan operasi atau tidak operasi, atau setatus dijaga atau tidak dijaga. Untuk trafo yang dijaga kurun waktu pemeliharaannya adalah sebagai berikut: Harian Mingguan Bulanan 6 bulanan Tahunan Untuk trafo yang tidak dijaga kurun waktu pemeliharaannya adalah sebagai berikut: Mingguan Bulanan 6 bulanan Hasil-hasil pengawasan dan pelaksanaan pemeliharaan paerbaikan dicatat dalam kartu pemeliharaan, sedangkan pemeriksa harian, mingguan dan bulanan di catat dalam kartu pemeriksaan(checking list) transformator. Adapun hal-hal yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan transformator antara lain sebagai berikut: a Membersihkan dan mengamati transformator b Memeriksa rangkaian listrik dan memperbaiki klem-klem terminal c Membongkar dan melepas belitan transformator d Membuat koker e Melilit kembali (melilit ulang transformator) f Mengisolasi g Memasang plat-plat inti keren h Memeriksa dan menguji transformator setelah diperbaiki. Sedangkan untuk trafo-trafo besar, pada pembangkit maupun jaringan distribusi dan jenis-jenis trafo lainnya dibuat jadwal pelaksanaan pemeliharaan.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

64

Contoh Pemeliharaan pada trafo gardu induk yang dijaga untuk jadwal harian dilaksanakan dalam keadaan operasi: Tabel pemeriksaannya sebagai berikut:
No 1 Peralatan Trafo Besar -Tangki, Radiator, pipa-pipa minyakair, Katup-katup, sumbat-sumbat Indikator tinggi minyak / Komponen yang diperiksa Trafo Sedang Trafo Kecil Tangki, Radiator, - Tangki Radiator pipa-pipa minyakair, Katup-katup, sumbat-sumbat Indikator tinggi minyak Indikator tinggi minyak Cara Pelaksanaannya Pemeriksaan apakah ada suara-suara yang tidak normal dan adanya kebocoran minyak atau air Pemeriksaan tinggi permukaan minyak pada radiator tangki, konservator dan bushing Periksa alat pernafasan apakah dalam keadaan normal Periksa warna dan bentuk silikagel dalam tabung Periksa indicator apakah masih menunjukkan aliran pendingin dengan sempurna Periksa apakah ada yang retak, pecah, kotor dan kebocoran minyak Periksa pintu apakah sudah menutup dengan sempurna, bila perlu tutuplah kembali Periksa sumber AC 1 FASA apakah dalam keadaan tertutup sakelarnya dan sekering pada tempatnya apakah masihdalam keadaan sempurna. Periksa kipas-kipas apakah dalam keadaan baik

Sistim pernafasan

Sistim pernafasan

Indikator aliran air pendingin

Indikator aliran air pendingin

Bushing

Bushing

Bushing

Lemari kontrol

Lemari kontrol

Sumber arus searah (AC 1 FASA)

Sumber arus searah (AC 1 FASA)

Kipas-kipas pendingin

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

65

Gas dalam tangki

10

Pengatur dan pengukur gas

Periksa tekanan gas yang tinggal dalam tangki dan rubah tekanan sampai batas yang ditentukan Periksa tekanan gas yang tinggal di dalam trafo apakan sesuai dengan yang diijinkan

Untuk jadwal pemeliharaan mingguan, bulanan, 6 bulanan dan tahunan baik untuk yang dijaga maupun tidak dijaga dalam keadaan operasi maupun tidak operasi cara pemeliharaannya hampir sama dengan contoh tabel di atas, hanya komponen-komponen pendukung transformator yang dipelihara berbeda tergantung jadwal pelaksanaan itu sendiri. Rangkuman 1. Transformator adalah alat suatu alat listrik memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik yang lain, melalui gandengan magnit berdasarkan prinsip induksi elektromagnitik 2. Transformator dapat dikelompokan berdasarkan: frekuensi Pemakaian Letak pemasangan Cara pendinginan Jumlah fasanya 3. Transformator 1 fasa adalah jenis transformator yang sumber listriknya satu fasa, yaitu (fasa dan Volt) lilitan primer sebagai input dan lilitan sekunder sebagai output dan sebaliknya 4. Transformator 3 fasa adalah jenis transformator yang bersumber listrik 3 fasa yaitu: Input Len R, S dan T. Untuk lilitan primer dan outputnya lilitan sekunder sebagai penghasil ggl induksi 3 fasa dan begitu pula sebaliknya, yang sering disebut trafo step up dan trafo step down. 5. Transformator 3 fasa dapat diperolh dari: a. Tiga buah transformator 1 fasa (fasa tunggal) dijadikan satu. b. Satu unit trafo 3 fasa. 6. Transformator arus berfungsi untuk murunkan arus besar/tinggi pada tegangan tinggi/menengah menjadi arus kecil pada tegangan rendah yang biasanya disebut arus sekunder. 7. Transformator tegangan berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi/menengah menjadi tegangan rendah untuk besaran ukur. 8. Transformator tegangan dibagi menjadi dua macam yaitu trafo tegangan kapasitif dan trafo tegangan induktif

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

66

9. Konstruksi transformator terdiri dari: a. Inti trafo (Plat-plat keren yang disatukan) b. Koker c. Isolasi d. Kumparan trafo e. Terminal (untuk trafo-trafo kecil 1 fasa dan 3 fasa) f. Dehydrating breater (Peralatan pernafasan trafo) g. Minyak trafo h. Bushing i. Tangki dan konservator j. Indikator k. Peralatan Proteksi (untuk trafo-trafo besar, baik trafo daya maupun trafo tegangan) 10. Agar trafo dapat bekerja dengan baik dan dapat dilakukan sesuai dengan jenis pemeliharaannya apakah dalam keadaan operasi atau tidak operasi atau status dijaga atau tidak dijaga. 11. Pelaksanaan dari pemeliharaan dapat dilakukan pada kurun waktu tertentu yaitu pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, 6 bulanan dan tahunan. 12. Hal-hal yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan transformator antara lain adalah: a. Membersihkan dan mengamati transformator b. Memerikssa rangkaian kelistrikan dan klem terminal c. Membongkar dan melepas belitan transformator d. Membuat koker e. Melilit ulang tranaformator f. Memasang plat-plat keren (inti trafo) pada koker. g. Mengisolasi h. Memeriksa dan menguji trafo setelah diperbaiki. d. Tugas Buatlah satu kartu pemeliharaan, untuk pemeliharaan harian pada sebuah trafo gardu induk yang dijaga atau yang tidak dijaga atau kartu Checking list transformator pada pemeliharaan rutin dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Menggunakan kertas HVS 80 gram Folio 2. Tulisan dengan computer 2 spasi, huruf New Roman 12 3. Data teknik transformator agar ditulis lengkap 4. Data-data pemeriksaan dan indikatornya di muat dalam tabel hasil pemeriksaan rutin 5. Sebelum anda membuat kartu pemeliharaan rutin ini, disarankan agar observasi lapangan dan melihat contoh yang sudah ada. e. Test Formatif

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

67

1. Sebutkan definisi dari transformator! 2. Sebutkan tiga pengelompokkan transformator menurut cara pemasangannya! 3. Sebutkan tiga pengelompokkan transformator dalam pemakaiannya! 4. Sebutkasn fungsi dari transformator arus! 5. Sebutkan fungsi dari transformator tegangan untuk pengukuran! 6. Jelaskan mengapa inti trafo harus dibuat dari plat-plat baja silicon tipis! 7. Sebutkan bagian-bagian dari konstruksi trafo untuk trafo-trafo kecil 1 fasa! 8. Mengapa pada trafo-trafo besar harus ada jadwal pemeliharaan? 9. Apa yang terjadi jika trafo-trafo besar tidak ada jadwal pemeliharaan dan perbaikan? 10. Sebutkan hal-hal yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan transformator!

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

68

f.

Kunci Jawaban 1. Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain. 2. Tiga pengelompokkan menurut cara pemasangannya adalah: a. Pemasangan di dalam (Indoor transformer) b. Pemasangan di luar (out door transformer) c. Pemasangan di bawah permukaan air (submersible Transformer) 3. Tiga pengelompokkan menurut pemakaian transformator adalah: a. Transformator daya/tegangan b. Transformator distribusi c. Transformator pengukuran 4. Fungsi Transformator arus adalah untuk menurunkan arus listrik besar/ tinggi pada tegangan tinggi/ menengah menjadi arus kecil pada tegangan rendah untuk pengukuran. 5. Fungsi Transformator tegangan untuk pengukuran adalah untuk menurunkan tegangan tinggi/ menengah menjadi tegangan rendah untuk besaran ukur sesuai dengan alat-alat ukur atau alat-alat pengaman. 6. Karena fluks yang mengalir di dalam inti trafo fluks bolak balik, maka diperlukan persyaratan khusus agar kerugian histeris dan arus arus pusar dapat ditekan sekecil mungkin. 7. Trafo-trafo 1 fasa kecil terdiri dari bagian konstruksi antara lain: Inti trafo, koker, isolasi kertas, kumparan trafo dan terminal. 8. Agar trafo-trafo tersebut dapat bekerja dengan baik dan dapat tahan lama. 9. Tanpa pemeliharaan dan perbaikan maka akan memperpendek umur trafo dan akan menimbulkan gangguan-gangguan pada waktu dini. 10. Hal-hal yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan Transformator adalah: Membersihkan dan mengamati Transformator Memeriksa rangkaian listrik dan klem-klem terkecil Membogkar dan melepas belitan Transformator Membuat koker Mengisolasi Melilit ulang Transformator Memasang plat-plat inti Transformator Memeriksa dan menguji Transformator setelah diperbaiki. Lembar Kerja Menguji dan memeriksa Transformator 1. Alat dan Bahan

a. b. c. d. e. f. g. h. g.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

69

a. Transformator yang baru dililit dan diisolasi b. Multi meter c. Megger d. Kawar penghubung secukupnya 2. Keselamatan kerja a. Periksa semua perlengkapan pekerjaan b. Letakkan semua peralatan pada tempat yang aman. c. Hati-hati dalam mengerjakan tidak boleh ceroboh d. Ikuti petunjuk dan langkah kerja e. Membersihkan dan menempatkan alat dan bahan pada tempat semula. 3. Langkah kerja a. Ukurlah tahanan kumparan primer dan sekunder dengan menggunakan multimeter pada kedudukan Ohm meter disini akan dapat diketahui putus atau tidaknya kumparan. Maukkan semua data pada tabel hasil pengukuran. b. Ukurlah dengan megger, besar tahanan sekat antara kumparan dengan inti, baik untuk dililita primer maupun sekunder, begitu juga tahanan sekat antara belitan primer dan belitan sekonder dengan menggunakan megger, dan masukkan pada data hasil pencatatan. c. Setelah hasil pengukuran tahanan kumparan dan tahanan sekat terukur dengan baik dengan menunjukkan harga tahanan yang sesuai dengan standart, maka trafo baru boleh diberikan sumber tegangan untuk diuji. d. Ujilah apakahn terjadi hubung singkat pada salah satu belitannya sendiri dengan cara seperti beriku: 1) Hubungkan trafo tersebut dengan sumber listrik 1 fasa pada sisi primernya dan ukur dengan voltmeter, begitu juga pada sisi sekundernya, dan masukkan hasil pengukurannya pada tabel. Bilamana hasil pengukuran sama dengan perbandingan transformasi yang tercantum dalam trafo, maka trafo dalam keadaan baik. 2) Bilamana perbandingan transformasinya tidak cocok maka: Pada pimer tegangan lebih tinggi dari seharusnya, maka pada sekunder terjadi hubung singkat. Pada primer tegangannya lebih rendah dari harga seharusnya maka pada lilitan primer terjadi hubung singkat, dalam hal ini sumber tegangan dihubungkan pada sisi sekunder denga tegangan yang sesuai. 3) Tabel hasil pengukuran Data Transformator yang diuji: Daya : .. VA

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

70

Tegangan Arus
No 1 2

: .. Volt : .. Ampere
Tahanan Sekat M ohm Primer dan inti = Sekunder dan inti = .. Primer dan sekunder = Tegangan primer Volt . Tegangan Sekunder Volt

Tahanan Kumparan Ohm Primer : .. Sekunder : .

4) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan dan pengukuran adalah Transformator dalam keadaan baik / rusak

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

71

BAB. III EVALUASI


A. Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan komponen-komponen motor fasa belah danjika terjadi gangguan pada sakelar sentrifugalnya apa yang harus anda lakukan ? 2. Sebutkan tiga jenis motor kapasitor dan jelaskan fungsi kapasitor pada motor starting serta bagaimana cara mengatasi kerusakan kapasitor tersebut! 3. Gambarkan sirkuit diagram motor repulsi dan identifikasikan jenis kerusakan/ gangguan yang sering terjadi? 4. Bagaimanakah caranya bahwa motor universal itu dapat diatur kecepatan putarnya (variasi kecepatan) coba jelaskan? 5. Apa yang harus anda lakukan jika sebuah motor induksi (asynkron) tidak dapat distart, buatlah analisa trouble shortingnya? 6. Mengapa motor synkron disebut motor serempak? 7. Sebutkan beberapa pekerjaan pada pemeliharaan motor synkron untuk jadwal mingguan? 8. Sebutkan bagian-bagian dari konstruksi trafo untuktrafo-trafo kecil satu fasa! 9. Apa yang terjadi jika trafo-trafo besar tidak ada jadwal pemeliharaan dan perbaikan? 10. Sebutkan hal-hal yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan sebuah transformator? Kunci Jawaban 1. Komponennya adalah: rumah stator; stator; rotor sangkar; bantalan peluruh (bearing); lilitan utama; lilitan bantu; sakelar sentrifugal dan terminal. Jika terjadi kerusakan pada saklar sentrifugal motor harus segera di Off-kan agar tidak terjadi kerusakan (terbakar) pada lilitan bantu dan segera dibongkar untuk diperbaiki atau diganti dengan yang baru. 2. Jenis motor kapasitor yaitu: Motor kapasitor start Motor kapasitor tetap/ running (permanent) Motor kapasitor start-running

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

72

Jika kapasitornya rusak motor tidak dapat berputar hanya mendengung atau jika berputar mototr tidak normal atau ada panas lebih. Cara perbaikannya adalah dengan mengganti dengan kapasitor yang baru yang sejenis. Gambar sirkuit diagram motor repulsi:
Sumber AC 1 Fasa

Sikat-sikat dihubungsingk atkan

Belitan medan

U
Jangkar DC

Jenis kerusakan yang sering terjadi adalah pada sikat-sikatnya dan komutatornya. Sedangkan lilitan jangkar dan liltan medan sangat jarang, kecuali dipakai pada waktu yang lama atau kesalahan pada pemberian tegangan 4. Pengaturan kecepatan putaran motor universal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memasang tahanan depan (rheostat resistance) secara seri dengan motor dan memasang tahanan kumparan medan yang bertahap (bertingkat) agar mendapatkan variasi kecepatan. 5. Dengan membuat tabel trobel shorting kita menganalisa kerusakan dengan mengurut adari sumber AC (karena motor tidak dapat di start), cek sumber AC pastikan ada tegangan cek kabel penghubung sampai ke terminal dan cek kabel yang masuk belitan stator, pastikan kerusakannya dan perbaiki. 6. Motor synkron dapat berputar kalau terjadi medan putaran stator sama dengan kecepatan putar rotornya, jadi kecepatan medan putar stator harus serempak dengan putaran rotor, itulah yang disebut serempak. 7. Jadwal mingguan pada motor synkron diantaranya adalah: Pemeriksaan sekeliling motor. Pemeriksaan pelumasan minyak (minyak pelumas). Pemeriksaan bantalan peluruh (inspeksien). Pemeriksaan gangguan mekanis. Pemeriksaan sikat-sikat dan cincin seret. 8. Konstruksi trafo-trafo kecil 1 fasa terdiri dari: inti trafo; koker; isolasi kertas; kumparan trafo dan terminal. 9. Tanpa pemeliharaan dan perbaikan maka akan memperpendek umur trafo dan akan menimbulkan gangguan-gangguan. Hal-hal yang meliputi pemeliharaan dan perbaikan transformator adalah: a. Membersihkan dan mengamati transformator

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

73

b. c. d. e. f. g. h.

Memeriksa rangkaian listrik dan klem-klem terminal. Membongkar dan melepas belitan transformator Membuat koker transformator Mengisolasi transformator Melilit ulang transformator Memasang plat-plat inti transformator Memeriksa dan menguji transformator setelah diperbaiki.

B. Tes Praktik
Kerjakan pemeliharaan/perawatan serta perbaikan terhadap motor induksi satu fasa jenis motor kapasitor, pekerjaan meliputi: a. Pembuatan kartu pemeliharaan b. Membongkar c. Memeriksa bagian yang rusak d. Memperbaiki bagian yang rusak e. Memasang kembali f. Menguji motor

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

74

B. Lembar Penilaian Tes Praktik


Nama Peserta No. Induk Program Keahlian Nama Jenis Pekerjaan : : : :

PEDOMAN PENILAIAN
No .
1

Aspek Penilaian
2

Skor Maks.
3

Skor Peroleha n
4

Keterangan
5

Perencanaan 1.1. Persiapan alat dan bahan 1.2. Menganalisa jenis desain Sub total Membuat tata letak 2.1. Penyiapan tata letak 2.2. Menentukan Ilustrasi dan warna Sub total Proses (Sistematika & Cara Kerja) 3.1. Cara membuat ilustrasi 3.2. Cara melakukan tata letak 3.3. Cara menetapkan warna Sub total Kualitas Produk Kerja 4.1. Hasil desain cover buku fiksi sesuai dengan isi buku 4.2. Hasil desain cover memenuhi unsur estetika 4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan Sub total Sikap/Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab 5.2. Ketelitian 5.3. Inisiatif 5.4. Kemandirian Sub total Laporan 6.1. Sistimatika penyusunan laporan 6.2. Kelengkapan bukti fisik Sub total Total

5 5 10 5 5 10 10 10 10 30 10 10 10 30 2 3 3 2 10 4 6 10 100

II

III

IV

VI

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

75

KRITERIA PENILAIAN
No . I Aspek Penilaian Perencanaan 1.1. Persiapan alat dan bahan Kriteria Penilaian Skor

Alat dan bahan disiapkan sesuai kebutuhan Alat dan bahan disiapkan tidak sesuai kebutuhan Merencanakan proses desain sesuai tahapan/ tahapan/

5 1 5 1

1.2. Menganalisa jenis desain

Tidak merencanakan proses desain

II

Membuat tata letak 2.1. Penyiapan tata letak

Tata letak disiapkan sesuai prosedur Tata letak tidak disiapkan sesuai prosedur Model susunan dilengkapi dengan intruksi penyusunan Model susunan tidak dilengkapi dengan instruksi penyusunan

5 1 5 1

2.2. Menentukan jenis ilustrasi dan warna

III

Proses (Sistematika & Cara Kerja) 3.1. Cara membuat ilustrasi

Ilustrasi dibuat sesuai dengan isi buku Ilustrasi dibuat tidak sesuai isi buku Tata letak memenuhi dasar-dasar estetika Tata letak tidak memenuhi dasardasar estetika Penggunaan warna memenuhi harmoni warna Penggunaan warna tidak harmoni

10 1 10 1 10 1

3.2. Cara melakukan tata letak

3.3. Cara menetapkan warna

IV

Kualitas Produk Kerja 4.1. Hasil desain cover buku fiksi

Hasil desain sesuai dengan isi

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

76

sesuai dengan isi buku

buku

10 1 10 1 8 10 2

4.2. Hasil desain cover memenuhi unsur estetika

Hasil desain tidak sesuai denan isi buku Hasil desain menerapkan unsure estetika Hasil desain tidak memenuhi estetika Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditentukan Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu yang ditentukan

4.3. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan

Sikap/Etos Kerja 5.1. Tanggung jawab

Membereskan kembali alat dan bahan yang dipergunakan Tidak membereskan alat dan bahan yang dipergunakan Tidak banyak melakukan kesalahan kerja Banyak melakukan kesalahan kerja Memiliki inisiatif bekerja Kurang/tidak memiliki inisiatif kerja Bekerja tanpa banyak diperintah Bekerja dengan banyak diperintah Laporan disusun sesuai sistimatika yang telah ditentukan Laporan disusun tanpa sistimatika Melampirkan bukti fisik hasil penyusunan Tidak melampirkan bukti fisik

2 1

5.2. Ketelitian

3 1 3 1 2 1

5.3. Inisiatif

5.4. Kemandirian VI Laporan 6.1. Sistimatika penyusunan laporan

4 1 6 2

6.2. Kelengkapan bukti fisik

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

77

BAB. IV PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evalusi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia industri atau asosiasi profesi.

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

78

DAFTAR PUSTAKA
Chaidir Arsyad ,Drs. 1984 Reparasi Motor Listrik Berdaya Kecil Diktat Pendidikan Teknik Elektro FPTK IKIP Padang Darsono, BSc dan Agus Ponidjo, BSc, 1980 Petunjuk Praktek Listrik 2, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta Haroen Moerjono, Ir dan Broto Sugondo, 1979, Petunjuk Praktek Listrik Tenaga 1 & 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta Mislan, Drs. Dan Supari, 1982, Petunjuk Praktek Listrik Industri 2, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. Mulyo Hadi Sapto Widodo, 1988 Lembar Kerja Perawatan Perbaikan, P3GT Bandung P. Van Harten, Ir. Setiawan, 1985, Instalasi Listrik Arus Kuat 3 Bina Cipta. Bandung Sunyoto, Drs. 1984 Mesin Listrik Diklat Pendidikan Teknik Elektro FPTK IKIP YOGYAKARTA Zuhal, 1986, Dasar Tenaga Listrik, ITB Bandung

Modul MPTL.HAR.026(1).A 001

79

Anda mungkin juga menyukai