Anda di halaman 1dari 7

Teknik Soldering dan Desoldering

A. TUJUAN
1. Mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari kegiatan menyolder
2. Dapat menyebutkan pemakaian dan proses penyolderan yang baik dan benar
3. Dapat memahami teknik desoldering dan peralatan desoldering yang digunakan

B. DASAR TEORI

1. Bahaya Menyolder

Hampir semua kegiatan kerja praktek


dibengkel maupun dilapangan beresiko
kecelakaan dan gangguan kesehatan.
Demikian juga dalam pengerjaan penyolderan
seberapapun kecilnya kecelakan tetap ada
dan itu haruslah dilakukan tindakan
pencegahannya. Karena kecelakaan kerja
merupakan suatu kerugian baik terhadap
manusia, alat kerja, bahan dan lingkungan
kerja.

Ada tiga jenis kecelakaan dalam melakukan penyolderan, yaitu : kecelakaan karena
panas, karena sengatan listrik(electric schoc), dan karena keracunan bahan
kimia.

Kecelakaan karena panas: Yaitu kecelakaan yang ditimbulkan dari pemanasan


baut solder dan timah solder, Untuk tindakan pencegahannya yaitu, memakai
pakaian kerja yang benar ( memakai apron, sarung tangan-kulit dan sepatu
kerja(booth).

Sebagai tindakan untuk mencegah terjadinya bahaya api/panas, jauhkan benda-


benda yang mudah terbakar/menyala (seperti : kertas, kain, oli, minyak, gas dan
bahan-bahan ekplosip lainnya) dari dekat lingkungan kerja. Selalu tersedia tabung
pemadam kebakaran (fire extinguiser) yang berisi penuh dan siap pakai, mudah
terlihat dan mudah diraih.

Kecelakaan karena sengatan listrik: yaitu kecelakaan akibat hubungan


pendek(elektric short), akibatnya akan menimbulkan kerusakan pisik maupun psikis
bagi seseorang, kerusakan alat dan kerusakan pekerjaan.

Pencegahan kecelakaan akibat listrik, yaitu kita harus berhati-hati memeriksa


keadaan instalasi maaupun paralatan listrik jangan sampai terjadi kebocoran
(uninsulation) pada jaringan listrik, selalu mengikuti aturan/prosedur pemasangan
listrik yang benar. Apabila dijumpai kebocoran pada sambungan kabel segera
diisolasi dengan bahan dan cara yang benar. Bila ada sambungan (conecting-screw)
yang longgar atau lepas, segera kencangkan dengan alat yang benar dan aman.

Kecelakaan karena keracunan: Kecelakaan ini diakibatkan karena kontaminasi


bahan-bahan kimia beracun (poison mater) yang berasal dari logam dasar (base
metal) dari bahan solder terlebih lagi dari bahan tambah (fluxes). Bahan-bahan
berbahaya ini berupa uap solder, cairan, serbuk atau pasta, apabila terhirup, terkena
anggota badan secara langsung maka akan menimbulkan akibat yang patal.

Sebagai upaya pencegahan kecelakaan terhadap keracunan, yaitu kita selalu


berupaya melindungi anggota badan dengan peralatan yang sesuai dan standar dan
bertindak hati-hati dan waspada. Perlu diperhatikan pula tidak hanya kita yang
bekerja langsung tetapi orang lain yang tidak terlibat langsung harus terlindungi,
yaitu dengan memasang perhatian atau tanda-tanda daerah berbahaya.

Sebelum memulai melakukan penyolderan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyolder :

Jangan pernah menyentuh ujung solder karena panasnya bisa mencapai 400 C
Bekerja pada ruang yang berventelasi cukup baik
Hindari menghirup asap hasil solderan
Cuci tangan setelah memakai solder karena timah mengandung zat yang
berbahaya.

2. Teknik Menyolder
Menyolder adalah proses membuat sambungan logam secara listrik dan mekanis
menggunakan logam tertentu (timah) dengan menggabungkannya dengan alat
khusus (solder).
a. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
1) Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah
sehingga mudah mencair);
2) Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum
disolder);
3) Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang
akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak
terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
4) Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada
pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu
mencabut komponen dari PCB);
5) Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika
sedang tidak digunakan).

b. Keselamatan Kerja
1) Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata
dari asap solder
2) Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
3) Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika
tidak digunakan
4) Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
5) Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan

c. Persiapan Penyolderan
1) Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt
s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin
panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda
kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika
dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak
terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
2) Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa
komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan.

d. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada
tahap penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-
hal yang harus dilakukan selama tahap penyolderan.

1) Bersihkan PCB dan Kaki Komponen


Bersihkan bagian-bagian yang akan disolder baik itu PCB maupun kaki
komponen elektronika dengan ampelas halus.

2) Memasukan Komponen Elektronika pada PCB


Kawat kaki komponen dimasukan
pada lubang PCB dan bengkokan
dengan tang sehingga terdapat
pengait mekanis untuk menjaga
posisi komponen. Ujung kawat
yang berdiameter besar harus
dipasang sedemikian rupa
sehingga penyolderan dapat
dilakukan dengan baik.

3) Mengatur Posisi PCB


Aturlah posisi PCB dan titik solderan
sehingga cairan timah dapat mengalir
sendiri ke titik yang diinginkan dengan
bantuan gravitasi bumi.

4) Memanaskan PCB dan Kaki Komponen


Letakan bagian datar dari ujung solder ke sisi yang lebar pada PCB
sehingga penyaluran panas terjadi melalui permukaan yang paling luas.
5) Menambahkan Timah pada Titik Solderan
Berikan timah pada titik
solderan dan usahakan
lapisan kolophonium
lebih dulu mencair baru
kemudian timah. Jumlah
timah yang dilebur pada
titik solderan tidaklah
harus memenuhi
lingkaran pad PCB.
6) Menarik Timah Solder
Setelah jumlah timah yang
meleleh dirasa cukup,
singkirkan timah dari titik
solderan. Tahan ujung
solder pada titik solderan
sampai timah meresap
pada semua bagian
solderan. Setelah itu tarik
ujung solder dari titik
solderan dan biarkan
beberapa saat untuk
proses pendinginan.

7) Mendinginkan Titik Solderan


Selama pendinginan, titik penyolderan tidak boleh terguncang untuk
menghindari penyolderan dingin. Penyolderan dingin dapat dilihat dari
permukaan timah pada titik solderan yang menjadi buram.

8) Perhatikan
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang
panas dan lakukan dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang
dingin yang justru membuat proses penyolderan menjadi lebih lama
kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan menggunakan solder
yang lebih dingin.
Urutan penyolderan beberapa jenis komponen yang baik adalah :

No Komponen Gambar Keterangan

Pastikan Sambungkan sesuai


Tempat IC
1 urutan kaki IC yang benar
(soket) Jangan pasang Chip IC terlebih
dahulu.
Tidak ada perhatian khusus
2 Resistors
yang dibutuhkan.

Bisa dipasang dengan kaki


terbolak balik
Kapasitor non
3
elko (< 1F) Hati hati dengan kapasitor
polyster karena tidak tahan
panas.

Pasangkan pada kaki yang


Elektrolit
4 tepat biasanya ditandai
Kapasitor(>1F)
dengan + dan -

Pasangkan pada kaki yang


tepat
(Biasanya Katoda ditandai

5 Dioda dengan gelang warna putih)

Hati hati dengan dioda


germanium karena tiidak tahan
panas.

Pasangkan pada kaki yang


tepat
6 LED
Biasanya kaki katoda (-) lebih
pendek dari kaki anoda (+).
No Komponen Gambar Keterangan

Pasangkan pada kaki yang


tepat
7 Transistor Hati-hati memasangkan karena
jarak antar kaki sempit dan
tidak tahan panas.

Pasangkan IC pada tempatnya


dengan benar.

Hati-hati memasukkan kaki IC


8 Chip (IC)
ke soketnya dan pastikan
semua kakinya sudah masuk
kemudian ditekan kedalam
dengan ibu jari.

3. Teknik Desoldering
Suatu saat kita mungkin ingin agar hasil sambungan solder bisa dilepas/dipisahkan
atau kita ingin mengatur posisi kabel maupun komponen, untuk itulah kita perlu
melakukan kegiatan yang disebut Desoldering.

Memakai Attracktor (Penyedot Timah)

Tekan pompa/pegas sampai


terkunci
Setelah sambingan dipanaskan
dengan solder dan timahnya
mencair, Arahkan ujung Atraktor
ke titik sambungan .
Tekan tombol untuk melepaskan
pegas sehingga menyedot timah
yang telah cair tadi ke dalam
Atraktor
Ulangi cara di atas untuk menghilangkan atau membersihkan sisa timah yang
masih menempel pada sambungan
Atraktor mungkin perlu dikosongkan isinya dengan membuka sekrup jika
sudah penuh.
Nama :..............................................Hari / Tgl :................................

No. Absen : .............................................. Kelas : ................................

LEMBAR KERJA

Tugas :

Solder resistor pada pcb lubang dan urutkan dari nilai terkecil ke nilai terbesar!

Prosedur :

1. Siapkan alat dan bahan meliputi ; solder, timah, resistor, PCB lubang
2. Tugasi siswa untuk menyolder resistor pada PCB lubang dan mengurutkannya dari nilai
terkecil ke nilai terbesar.
3. Amati saat siswa menyolder resistor dan berikan skor kinerja dengan mengacu pada
format asesmen kinerja.

Format Asesmen Kinerja

No Rincian Tugas Kinerja Skor Max

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 10


2. Menempatkan solder pada tempatnya 15
3. Menggunakan solder dengan benar 20
4. Menyolder dengan aman 25
5. Hasil Kerja (Rapi, Kuat, Sesuai) 30
Skor Total 100

Anda mungkin juga menyukai