A. Peralatan
1. Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga
mudah mencair);
2. Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
3. Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di
solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena
sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
4. Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB
maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen
dari PCB);
5. Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang
tidak digunakan).
B. Keselamatan Kerja
1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari
asap solder.
2. Gunakan masker agar asap akibat dari solder tidak terhirup.
3. Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
4. Selalu kembalikan solder pada stand soder setelah digunakan atau ketika tidak
digunakan
5. Lakukan penyolderan pada area yang cukup ventilasi
6. Cuci tangan ketika selesai mengerjakan penyolderan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
C. Persiapan Penyolderan
• Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40
watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan
solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk
menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30
watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi
rusak.
• Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa
komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
D. Proses Penyolderan
Jika hal diatas sudah dipahami dan dipersiapkan maka mari lanjutkan pada tahap
penyolderan. Perhatikan dengan seksama tahapan dibawah ini dan hal-hal yang harus
dilakukan selama tahap penyolderan.
8. Perhatikan
Untuk menyolder komponen semikonduktor gunakanlah solder yang panas dan lakukan
dengan cepat. Hindari menggunakan solder yang dingin yang justru membuat proses
penyolderan menjadi lebih lama kecuali dalam kondisi tertentu yang mengharuskan
menggunakan solder yang lebih dingin.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Keselamatan Kerja
1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari
asap solder.
2. Gunakan masker agar asap akibat dari solder tidak terhirup.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi
Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar
Multimeter seperti Volt Meter (mengukur tegangan), Ampere Meter (mengukur Arus
listrik) dan Ohm Meter (mengukur Resistansi atau Hambatan)
Keselamatan Kerja
Lingkaran 3 menyatakan channel mana yang ditampilkan pada layar (CH1, CH2, DUAL, dan
ADD).
1. Intensitas
2. b. Focus
1. Horizontal dan Vertikal
2. Volt/Div (atau Volts/cm), umumnya terdapat 2 tombol yang konsentris.
3. Time/Div (atau Time/cm), ada 2 tombol yang konsentris.
4. Sinkronisasi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
5. g. Slope
6. Kopling
7. Trigger “Ext” atau “Int”:
Keselamatan Kerja
1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis
huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik
berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter.
Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut
atau ON-kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
4. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
Untuk mengukur Tegangan dan Resistansi, cara pengukurannya hampir sama dengan
Multimeter yaitu dengan menggunakan Probe yang dicolokan di Terminal COM yang
berwarna Hitam dan Terminal Positif yang berwarna Merah.
Dibawah ini adalah perbedaan Multimeter dan Clamp Meter dalam mengukur Arus listrik :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Keselamatan Kerja
9. Posisi mesin bor harus tegak lurus dengan bidang yang akan dibor, agar matabor tidak mudah patah dan
lubangnya lurus.
10. Siapkan coolant.
11. Matikan mesin setelah selesai digunakan.
12. Bersihkan mesin agar kondisi mesin tetap terjaga.
Keselamatan Kerja
1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari
percikan serpihan plat/besi yang dibor.
2. Gunakan sarung tangan khusus untuk pengeboran.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Keselamatan Kerja
1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari
percikan serpihan plat/besi yang dibor.
2. Gunakan sarung tangan khusus untuk pengeboran.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
2. Genggam tangkai pegangan dengan ibu jari di atas tangkai dan jari lainnya
melingkar di bawahnya.
Tentukan posisi kaki supaya bisa memotong dalam kondisi kaki kiri setengah langkah ke
depan, terpisah dari vise, sampai posisi ujung mata gergaji mengenai benda kerja
1. Posisi bahu dengan gergaji dalam kondisi lurus.
2. Cara memegang gergaji seperti pada photo, ketika menekan tekanlah dengan kedua
tangan sambil mendorong dengan beban badan bagian atas, ketika kembali tariklah
dengan tanpa tekanan.
3. Diakhir pemotongan lakukanlah dengan pelan-pelan tanpa kekuatan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Keselamatan Kerja
1. Gunakan kacamata polycarbonate atau yang sejenis untuk melindungi mata dari
percikan serpihan plat/besi yang dibor.
2. Gunakan sarung tangan khusus untuk pengeboran.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Cara kerja:
1. Siapkan tang crimping beserta soket dan kabel. Usahakan dan sesuaikan besarnya kabel
dengan soket/skun yang tersedia.
2. Gambar mata dari tang crimping dari berbagai posisi.
3. Siapkan kabel dan skun/fiting kabel yang akan dipasang. Kupas juga kabel sesuai dengan
skun yang tersedia. Pastikan potongan kabel serapi mungkin dan tidak ada kawat
tembaga yang putus akibat pengelupasan badan kabel. Kabel yang putus sebagian
kawat tembaganya akan mengurasngi kapasitas dan fungsi maksimal dari kabel.
4. Gambar kabel yang diletakkan di atas skun. Selalu ingat dalam skun ada 2 penjepit
dimana jepitan pertama untuk menjepit tembaga dari kabel sementara bagian
pangkalnya untuk menjepit badan kabel.
5. Masukkan skun tadi ke dalam tang lalu tekan hingga terdengar bunyi klik sekali.
6-9. Masukkan kabel lalu jepit tang sehingga sampai lock pin dari tang terlepas, dan tang
akan terbuka secara otomatis.
10. Hasil akhir
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Dari hasil gambar akan terlihat pemotongan dan pengelupasan panjang dan pendek
kabel akan mempengaruhi hasil akhir. Bisa juga menambahkan plastik pelindung pada
skun pada waktu pemasangan.
Keselamatan Kerja