Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR

PENGUKURAN SINAR ULTRA VIOLET (UV)


(Measurement of Ultraviolet) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


Pros/ESH-21-03 01 1 dari 3
Dibuat Diperiksa Disetujui No. Distribusi

Staff Manager MR

1. TUJUAN
1.1. Pengukuran ini dilakukan untuk memantau sinar Ultra Violet (UV) di tempat kerja.
1.2. Sebagai dasar untuk menentukan paparan UV.
1.3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengendalian.

2. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB


2.1. Ruang Lingkup
Pengukuran ini mencakup semua proses produksi dan aktivitas yang berhubungan
dengan sinar UV di lingkungan PT …..
2.2. Tanggung Jawab
Health Officer bertanggung jawab atas terlaksananya pengukuran sinar UV.

3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970: tentang Keselamatan Kerja
3.2. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3.3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Nomor Per.13/MEN/X/2011 Tahun
2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika & Faktor Kimia di Tempat Kerja
3.4. TLV ACGIH 2002
3.5. NIKE CLS: Non Ionizing Radiation
3.6. NIKE ESH Hand Book: Industrial Health 5 - 1
3.7. Kebijakan Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) PT
3.8. Peraturan Pemerintah No.50 tentang Penerapan Sistem Keselamatan & Kesehatan
Kerja.
3.9. OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004 dan ISO 9001:2008.
PROSEDUR
PENGUKURAN SINAR ULTRA VIOLET (UV)
(Measurement of Ultraviolet) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
01 2 dari 3

4. DEFINISI
4.1 TLV-ACGIH: Threshold Limit Value-American Conference Government of Industrial
Hygiene adalah organisasi di negara Amerika Serikat yang menetapkan nilai ambang
batas suatu paparan.
4.2 Ultra Violet adalah radiasi non ionizing (tidak mengionkan) yang memiliki spektrum
cahaya dengan panjang gelombang 100 – 400 nm.
4.3 Dari kisaran spektrum cahaya 100 – 400 nm dapat dibedakan:
 UV-A: 100 – 280 nm
 UV-B: 280 – 315 nm
 UV-C: 315 – 400 nm
4.4 Pengaruh biologis sinar UV adalah:
 Terhadap mata
 UV-A: Katarak (lensa menjadi kabur)
 UV-B: Katarak, photo keratitis/konjungtivitis
 UV-C: Photo keratitis/konjungtivitis
 Terhadap kulit
 Sunburn (erythema)
 Kanker kulit

5. PROSEDUR
5.1. Metode Pengukuran
5.1.1. Peralatan yang digunakan adalah UV Radiometer.
5.1.2. Pengukuran intensitas radiasi sinar UV difokuskan pada dua titik, yaitu:
 Intensitas sinar UV yang jatuh pada atau mengenai tangan.
 Intensitas sinar UV yang jatuh pada atau mengenai mata.
5.1.3. Pengukuran intensitas sinar UV yang jatuh pada atau mengenai tangan.
 Menempatkan sensor pada tangan yang terkena sinar UV dengan jarak ±2 cm,
dengan sensor menghadap datangnya sinar atau menghadap sumber.
 Diamkan beberapa waktu sampai didapatkan pembacaan hasil yang stabil.
 Mencatat hasil pada form yang tersedia, hasil dalam satuan mW/cm² yang
kemudian dikonversikan ke dalam µW/cm².
5.1.4. Pengukuran intensitas sinar UV yang jatuh pada atau mengenai mata.
 Menempatkan sensor didepan mata yang terkena sinar UV, dengan sensor
menghadap datangnya sinar atau menghadap sumber.
 Diamkan beberapa waktu sampai didapatkan pembacaan hasil yang stabil.
 Mencatat hasil pada form yang tersedia, hasil dalam satuan mW/cm² yang
kemudian dikonversikan ke dalam µW/cm².
PROSEDUR
PENGUKURAN SINAR ULTRA VIOLET (UV)
(Measurement of Ultraviolet) Corp.
Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman
01 3 dari 3

5.1.5. Hasil konversi dibandingkan dengan nilai ambang batas yang telah ditentukan.
5.2. Frekwensi Pengukuran
5.2.1. Pengukuran dilakukan sebagai baseline, bila hasilnya masih di atas NAB, maka
monitor harus lebih sering, untuk mengevaluasi usaha pengendalian. Bila hasil sudah
di bawah NAB maka pengukuran tidak terlalu sering dilakukan (3 tahun sekali).
5.2.2. Prosedur ini harus direview minimal sekali dalam setahun.

6. DOKUMENTASI
6.1. Jadwal pemantauan lingkungan
6.2. Hasil pengukuran UV
6.3. Data karyawan terpapar UV

Anda mungkin juga menyukai