Anda di halaman 1dari 7

Tanggal Berlaku :

Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 1 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

1. INFORMASI UMUM DETAIL AKTIVITAS


Pengertian Mesin Bubut
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak
potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding). Dengan
mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengna jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir (lead screw). Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi
keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi
besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar
dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan untuk monversi dari ulir
metrik ke ulir inchi.

Di antara mesin pembentuk bahan logam yang paling banyak dipakai ialah mesin bubut.
Mesin ini bekerja menurut prinsip putaran, sehingga menghasilkan bentuk yang konsentrik
(memiliki sumbu segaris). Semua bentuk yang berdasar pada sumbu segaris dapat dikerjakan
dengan mesin bubut. Contohnya ialah:
1. Bentuk bulat panjang untuk pembuatan poros.
2. Bentuk bulat pendek untuk pembuatan piringan, puli, dsb.
3. Membuat lubang dan alur konsentrik pada poros, puli, dsb.
4. Bentuk bulat dengan sumbu segaris, namun memiliki berbagi ukuran diameter. Dengan
TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tanggal Berlaku :
Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 2 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

trik-trik seni tertentu, bisa diperoleh bentuk batang yang indah dengan cara ini.
5. Ulir
6. Bentuk mengerucut (konis).
7. Bentuk bulat dengan permukaan berpola tertentu, misalnya untuk pembuatan pegangan
kunci sok.
8. Kombinasi dari beberapa bentuk di atas.

Prinsip Kerja Mesin Bubut


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda
gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda
gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
pada deretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang
berbentuk ulir.

2. IDENTIFIKASI BAHAYA K3 & HIRA


Potensi Bahaya Pada Mesin Bubut
a. Bagian Transmisi Daya

Kereta luncur yang tidak tertutup pengaman


TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tanggal Berlaku :
Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 3 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

 Putaran Kereta Luncur dapat menggulung benda seperti pakaian atau rambut yang
terurai.

b. Bagian yang Bergerak

Putaran Cekam
 Putaran cekam dapat menggulung benda seperti pakaian atau rambut yang terurai.
 Bila saat bekerja, pengencangan cekam kurang baik dapat mengakibatan benda
kerja terlempar.
 Apabila pengaturan putaran melebihi daya benda, dapat menyebabkan kerusakan
pada benda, mesin dan pahat.
 Saat pengencangan cekam, kunci T tertinggal pada pencekam dan mesin
dinyalakan, dapat menyebabkan kunci T terlempar dan mengenai benda atau
pekerja.

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tanggal Berlaku :
Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 4 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

Roda as yang berputar

 Bila saat mesin bubut beroperasi, kemudian ada pekerja/orang yang dengan tidak
sengaja memegang bagian as yang berputar, maka akan menyababkan luka bagi
pekerja.
 Putaran as ini dapat menggulung benda seperti pakaian atau rambut yang terurai.

c. Bagian Titik Operasi

Titik Operasi Pembubutan


TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tanggal Berlaku :
Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 5 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

 Jika Pekerja tidak hati-hati dan menyentuh bagian benda kerja yang berputar, akan
menyebabkan luka.
 Dapat menyebabkan pahat atau alat potong yang terpasang patah atau terlempar
ketika bertemu dengan benda kerja yang dibubut, apabila pahat tidak terjepit
dengan baik.
 Bram dari hasil pembubutan terkadang terhempas/terlempar keluar dan dapat
mengenai pekerja.

3. PENETAPAN PENGENDALIAN RESIKO

Pengendalian
Eliminasi Subsitusi Teknis Administrasi APD/PPE
Pencatatan kondisi
Dikurangi Digantikan transmisi Selalu dimaintenance
alat dan Safety guard, safety
transmisi yang yang lebih aman dan dan diberi safety
pengecekkan glasses, safety shoes
tidak perlu efesien guard
berkala
Penggunaan blade Izin kerja yang
Diganti blade dengan
Pengurangan mata yang tepat diterapkan sebelum Safety glasses,
yang lebih aman
pisau (blade) berdasarkan material pembubutan dan safety gloves
(meterialnya)
yang dibubut pengecekkan blade
Pengurangan gear Selalu dimaintenance Izin kerja
Digunakan gear yang Safety glasses,
yang tak dan diberi safety pembubutan
sesuai dan efesien safety gloves
diperlukan guard sebelum bekerja
Diganti peralatan
Peletakan simbol
- apabila mengeluarkan Pengecekkan berkala Ear-plug
K3 pada peralatan
suara bising/rusak
Penggunaan pelumas Peletakkan nozzle Pengecekkan
- Safety glasses
yang aman yang aman kualitas pelumas

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tanggal Berlaku :
Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 6 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

4. PROSEDUR PENGOPERASIAN
4.1 Sebelum pengoperasian Mesin Bubut
a. Operator/ Instruktur/ Asisten praktikum harus memeriksa kondisi semua komponen
dan memberikan Oli pada permukaan Mesin Bubut (Lihat lampiran)
b. Memberikan pelumasan pada bagian-bagian yang memerlukan pelumasan.

4.2 Sebelum memulai pekerjaan Bubut


a. Setelah selesai melaksanakan pemeriksaan awal, tekan saklar
b. Sebelum menghidupkan motor utama, pastikan oli terlihat pada sight glass yang
terletak pada depan headstock
c. Sebelum menghidupkan motor utama, tekan tombol motor start.
4.3 Selama mengoperasikan Mesin Bubut
a. Semua tuas pengatur dan knop dipastikan pada posisi yang benar, kesalahan tuas
pengatur dan knop dapat mengakibatkan kerusakan pada gear yang ada Jangan
merubah kecepatan selama pembubutan .
4.4 Untuk merubah arah putaran, tempatkan tuas pada posisi stop sebelum tombol
dipindahkan dari posisi forward ke posisi reserve, demikian sebaliknya.
4.5 Dalam keadaan darurat, tekan tombol motor stop,untuk menghentikan mesin.
4.6 Setelah mengoperasikan Mesin Bubut
a. Bersihkan Mesin Bubut dan area sekitarnya dari sisa-sisa bahan (geram) yang dibubut.
b. Berikan Oli atau grase pada permukaan Mesin Bubut yang tidak dilindungi oleh cat
agar tidak berkarat.

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
Tanggal Berlaku :
Program Studi
UNIVERSITAS Teknik Kimia 8 Mei 2018 s/d 8 Mei 2019
MULARMAN
Standar Operasional
Prosedur
Kode Dok :
PENGOPERASIAN No. Revisi 01
SOP-FT-UNMUL-8.5.18/TK01
Halaman : 7 s/d 7 MESIN BUBUT Kelompok : 1 (Satu)
Dibuat Oleh : Disetujui Oleh : Kepala Laboratorium :
1. Popy Takarani 1. Moh. Surya Kuncoro .P
M. Adam Rizky Syawalian
2. Nur Hazizah Lubis 2. M. Bayu Aji Ramadhan
3. Agus Restu Setyawati 3. Elvania Br Pandia

Pemeriksaan dan Pelumasan Bagian – bagian Mesin

Pengecekan oli, Tekan motor start

Mengatur Tuas dan Knop

Pengaturan Reverse

Menekan tombol Stop


dalam keadaan darurat

 Membersihkan mesin Bubut dari Garam


 Memberi Oli atau Grase pada permukaan mesin yang
tidak dilindungi Cat

TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN

Anda mungkin juga menyukai