0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merupakan standar prosedur operasional penanganan keadaan darurat pasien (code blue) di Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila. Prosedur meliputi pemberian pertolongan pertama seperti membuka saluran pernafasan, melakukan CPR, memberikan oksigenasi, defibrilasi, obat-obatan, dan pemantauan tanda-tanda vital pasien hingga pemulihan atau kematian pasien. Tim penanggulangan code blue terdiri dari dokter,
Dokumen tersebut merupakan standar prosedur operasional penanganan keadaan darurat pasien (code blue) di Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila. Prosedur meliputi pemberian pertolongan pertama seperti membuka saluran pernafasan, melakukan CPR, memberikan oksigenasi, defibrilasi, obat-obatan, dan pemantauan tanda-tanda vital pasien hingga pemulihan atau kematian pasien. Tim penanggulangan code blue terdiri dari dokter,
Dokumen tersebut merupakan standar prosedur operasional penanganan keadaan darurat pasien (code blue) di Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila. Prosedur meliputi pemberian pertolongan pertama seperti membuka saluran pernafasan, melakukan CPR, memberikan oksigenasi, defibrilasi, obat-obatan, dan pemantauan tanda-tanda vital pasien hingga pemulihan atau kematian pasien. Tim penanggulangan code blue terdiri dari dokter,
801/RSUD-TK/SPO/ 1/3 RSUD TOTO KABILA 00 CODEBLUE.1/VII/2018
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR STANDAR PROSEDUR TANGGAL TERBIT OPERASIONAL 07 Juli 2018
dr. SERLY DAUD, M.Kes
NIP. 19740818 200604 2 005
PENGERTIAN : Code Blue adalah penangaan pasien yang jatuh pada
kegawatdaruratan di lingkungan rumah sakit TUJUAN : Mengatasi kegawatdaruratan medis pasien KEBIJAKAN : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila Nomor : 800/SK-RSUD/793/VII/2018 tentang Pembentukan Tim Code Blue RSUD Toto Kabila PROSEDUR : 1. Memastikan pasien memang membutuhkan pertolongan segera demi menyelamatkan hidupnya. 2. Petugas yang menemukan segera menghubungi operator untuk mengumumkan status code blue dengan menyebut lokasi kejadian 3. Team code blue akan dipimpin oleh dokter jaga yang bertugas sebagai leader Code Blue 4. Team medis lain berasal dari UGD dan ruangan rawat inap yang termasuk dalam tim code blue datang dengan membawa tas emergency 5. Lakukan RJP pada pasien sesuai dengan ACLS 6. Membebaskan jalan nafas : a. Buka mulut pasien dengan teknik cross finger, lihat adanya benda – benda asing, bersihkan. b. Posisi kepala extensi dengan teknik head thil chin lift 7. Melakukan observasi pernafasan dengan cara melihat, mendengar dan merasakan (5-10 detik), bila tidak ada
PROSEDUR : tanda–tanda nafas spontan lakukan ventilasi buatan 2 kali
dengan ambu bag 8. Melakukan cek nadi karotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak teraba denyut nadi, lakukan kompresi jantung luar dengan cara 30 kompresi dan 2 kali ventilasi dengan kecepatan kompresi 100 kali per menit (dengan 1 atau 2 penolong) 9. Melakukan cek nadi karotis ulang setelah 5 siklus kompresi jantung dan paru 10. Memasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika : a. VT/VF tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan joule : 6 joule/kgBB b. Asistole /PEA/EMD lanjutkan dengan kompresi 11. Melakukan evaluasi tindakan tersebut, jika belum berhasil, lakukan intubasi dan pemasangan infuse jika belum terpasang 12. Jika pasien sudah terintubasi maka kompresi jantung dan ventilasi berjalan masing – masing dengan kecepatan kompresi 100 kali/menit, kecepatan bagging 1 kali/6detik atau 10 kali/menit 13. Memberi terapi sesuai dosis/instruksi dokter : epineprin 0,1 cc/kgBB dengan konsentrasi 1/10.000 14. Melakukan ulang CPR/resusitasi maksimal 2 menit dengan kecepatan kompresi 100 kali/menit, kecepatan bagging 1 kali/ 6 detik atau 10 kali/menit. 15. Cek irama jantung jika : a. VT/VF tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan joule : 6 joule/kgBB
PROSEDUR : b. Asistole /PEA/EMD lanjutkan dengan kompresi
16. Memberi terapi sesuai dosis/instruksi dokter : amiodaron 0,5 mg/IV 17. Melakukan CPR/resusitasi maksimal 30 menit, jika tidak berhasil atau setelah ada tanda kematian, hentikan CPR, jika berhasil observasi tanda vital, kesadaran,pupil dan warna kulit. Jika memungkinkan pasien dipindahkan ke ICU. 18. Membereskan pasien dan alat – alat. 19. Mencuci tangan 20. Mendokumentasikan dalam rekam medis pasien UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap 2. UGD 3. Unit Khusus (ICU, PICU, NICU, OK)