Anda di halaman 1dari 13

KAMIS, 12 OKTOBER 2023

Asuhan Keperawatan Pada Ny “M” Dengan Masalah


Kebutuhan Gangguan Rasa Nyaman Dan Gangguan Citra
Tubuh Di Ruang Seruni 3B RSUP. Dr.
“MENGIDENTIFIKASI Tadjuddin
5 FUNGSI
Chalid Makassar
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG
AL FAJAR RSUD HAJI
Oleh: Kelompok
Angkatan XXIX
I PROV.SULSEL”

Prodi Profesi Ners Stikes NH-M


KELOMPOK 2
PROFESI NERS ANGKATAN XXIX
Dalam menjalankan tugasnya, perawat harus memastikan perawatan
yang profesional, efisien dan berkelanjutan sesuai dengan kondisi
kesehatan pasien. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien, dan rasional
dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang
sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kartini et al., 2023)
Analisis 5 fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengaraha,ketenagaan dan pengendalian

Fungsi perencanaan Fungsi pengorganisasian Fungsi ketenagaan Fungsi pengarahan Fungsi pengendalian

Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil
wawancara dan wawancara dan kuesioner wawancara dan wawancara dan wawancara dan
kuesioner ditemukan ditemukan data bahwa kuesioner ditemukan kuesioner ditemukan kuesioner ditemukan
data bahwa masalah masalah pada fungsi data bahwa masalah data bahwa masalah data bahwa masalah
pada fungsi pengorganisasian yaitu : pada fungsi pada fungsi pengarahan pada fungsi
perencanaan yaitu : • belum optimalnya ketenagaan yaitu : yaitu : pengendalian yaitu :
• perumusan visi dan pelaksanaan metode • Operan shift dan
misi ruangan belum tim, karena tim di ruang pengaturan shift • Tidak ada masalah, • Tidak ada masalah,
ada secara khusus ICU tetap bertanggung setiap hari terbagi karena komunikasi karena ada sistem
jawab pada pasien menjadi 3 shift, antara staf terjalin pelaporan dan
rawat inap begitu juga yaitu shift pagi dengan baik. pencatatan
sebaliknya. (08.00-14.00 pengendali mutu, dan
• Penjadwalan shift WITA), shift sore supervisi dilakukan
belum menggunakan (14.00-21.00 langsung oleh kepala
rumus tingkat WITA) dan shift ruangan.
ketergantungan klien . malam (21.00-
• rasio jumlah perawat 08.00 WITA). Akan
tidak sesuai dengan tetapi kurangnya
tingkat ketergantungan konsistensi dari
pasien beberapa perawat
pelaksana dalam
melakukan operan
shift.
Analisis Swot
1 Man/M1

Strenght (kekuatan) :
Ruangan Al Fajar memiliki 1 kepala ruangan, 2 ketua tim, 18 perawat pelaksana, dengan
kualifikasi 10 orang S1 Keperawatan+Ners, dan 10 orang D3 Keperawatan, 1 orang Magister
keperawatan.

Weakneesses (kelemahan)
Belum optimalnya pelaksanaan MPKP di ruangan Al Fajar

Opportunities (peluang):
1) Adanya kemauan perawat untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan dan pendidikan
melalui pelatihan/ pendidikan yang lebih tinggi.
2) Adanya mahasiswa profesi ners yang praktek di stase manejemen
3) Perawat memiliki antusias yang tinggi dalam pemberian pelayanan kesehatan

Threats (ancaman)
1) Adanya tuntutan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional.
2) Banyaknya rumah sakit di wilayah Sulawesi Selatan.
3) Adanya persaingan pelayanan antar rumah sakit.
Analisis Swot
2 Material

Strength (kekuatan) :
1) Tersedianya nurse station.
2) RS pemerintahan tipe B sekaligus sebagai RS pendidikan rujukan.

Weakneesses (kelemahan):
Tidak ada poster instruksi 12 prinsip benar pemberian obat, instruksi mematikan air keran
apabila sudah tidak digunakan serta tidak ada jam dinding di Nurse Station

Opportunities (peluang):
Adanya pengadaan sarana dan prasarana dari bagian pengadaan barang. Adanya pembaruhan
pembuatan poster 12 prinsip benar pemberian obat instruksi mematikan air keran apabila sudah
tidak digunakan.

Thereats (ancaman):
Alat dapat rusak jika tidak gunakan dengan baik dan benar.
Analisis Swot
3 Metode

Strenght (kekuatan) :
1) Mempunyai standar asuhan keperawatan beserta dokumentasinya
2) Mempuyai pengolohan logistic dan obat
3) Memiliki buku perencanaan pulang (discharge planning)

Weakneesses (kelemahan):
1) Kurang optimalnya pelaksanaan pre and post conference dan operan
2) Kurang optimalnya pelaksanaan discharge planning

Opportunities (peluang):
Kepala ruangan Al Fajar memiliki antusias untuk melaksanakan penerapan asuhan keperawatan
melalui strategi pre and post conference, timbang terima, ronde keperawatan serta supervisi.

Thereats (ancaman):
Ketidakberhasilan pemberian asuhan keperawatan
Analisis Swot
4 Money

Strength (kekuatan) :
Terdapat pelayanan fasilitas kesehatan kepada pasien yang menggunakan jaminan kesehatan
BPJS maupun umum.

Weakneesses (kelemahan):
Tidak terdapat kelemahan pada metode ini di ruangan Al Fajar

Opportunities (peluang):
Adanya antusias dari perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien dengan menggunakan jaminan kesehatan BPJS maupun umum.

Thereats (ancaman):
Persaingan pelayanan kesehatan antar rumah sakit.
Analisis Swot
5 Marketing
Strength (kekuatan) :
1) Perawat memberikan terapi medikasi sesuai dengan instruksi dengan indikasi dokter.
2) Perawat selalu memantau mengobservasi keadaan pasien
3) Perawat bersikap sopan dan ramah dalam melayani pasien
4) Perawat selalu memperhatikan dan menanggapi keluhan yang dirasakan pasien.
5) Pasien/keluarga mengatakan puas dengan pelayanan yang diberikan diruangan Al Fajar

Weakneesses (kelemahan):
Kurang optimalnya pelaksanaan pre and post conference di ruangan Al Fajar dan aturan ketat pengunjung
atau keluarga pasien.

Opportunities (peluang):

Adanya antusias dari kepala ruangan maupun perawat pelaksana dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di ruangan Al Fajar

Thereats (ancaman):

Ketidakpuasan klien terhadap pelayanan yang diberikan


RUMUSAN MASALAH

01
Kurang optimalnya pelaksanaan pre and post
conference, timbang terima dan ronde
keperawatan di ruangan Al Fajar

02
Sarana dan prasarana yang kurang
(Poster 12 prinsip benar pemberian obat
cara menggunakan masker dengan benar,
dan hemat penggunaan air)
IMPLEMENTASI

1. Mengadakan Role PlayPre and post conference serta operan


Mahasiswa melakukan role play dan melakukan dokumentasi terkait Pre and post conference serta operan pada
tanggal 29 Oktober 2022 di ruangan Al Fajar dapat terlaksananya pre and post conference serta operan secara
optimal.
• Tujuan Pelaksanaan
Tujuan di lakukan Role play terkait Pre and post conference serta operan yaitu untuk mengoptimalkan kegiatan
diruangan agar terlaksana secara efektif yang dilaksanakan di Nurse station dan Kamar Pasien.
• Pelaksanaan
Dalam penerapan system MPKP. Maka perlunya pelaksanaan pre and post serta operan secara optimal mulai
dari sesi 1 di nurse station sesi 2 di bed pasien dan sesi 3 di Nurse Station.
IMPLEMENTASI

2. Membuat Poster informasi terkait dengan penggunaan masker, 12 prinsip benar pemberian
obat dan hemat penggunaan air.
Mahasiswa membuat poster informasi terkait dengan penggunaan masker, 12 prinsip benar
pemberian obat dan hemat penggunaan air di Ruangan Al Fajar dan penyerahan dari mahasiswa ners
kepada Kepala Ruangan pada hari Jum’at tanggal 06 Oktober 2023 di Ruang AL Fajar RSUD Haji
Makassar dengan tujuan agar informasi tangan dan isntruksi terkait dengan penggunaan masker, 12
prinsip benar pemberian obat dan hemat penggunaan air tersedia di ruangan.
• Tujuan :
Pembuatan papan informasi/poster terkait dengan penggunaan masker, 12 prinsip benar pemberian
obat dan hemat penggunaan air di Ruangan Al Fajar agar perawat daN pembesuk pasien dapat
melakukan pencegahan penyebaran infeksi nosocomial. Serta untuk mencegah salah pemberian obat
kepada pasien.
R
E 1. Sebaiknya pelaksanaan pre and post
conference serta operan dilakukan sesuai 5. Diharapkan discharge planning dioptimalkan
K Standar Operasional Prosedur yang telah dengan memanfaatkan edukasi misalnya secara
di tetapkan dan di lakukan pada saat dinas lisan, leflet, atau poster kesehatan kepada
O pagi, siang, maupun malam pasien,keluarga dan pembesuk
M
E 3. Diharapkan agar dibuatkan peraturan ketat baik lisan 2. Dari hasil pengisian kuesioner yang
N maupun tulisan terhadap pengunjung dan keluarga pasien telah diisi oleh tenaga Kesehatan yang
untuk menggunakan masker, tidak membawa anak dibawa bertugas di ruang Perawatan Al Fajar
D umur dan batas maksimal penjenguk bergantian 3 orang serta didapatkan hasil : hanya beberapa orang
A barang dan makanan pasien ditata dengan baik di kamar
pasien. Mengingat ruangan Al Fajar adalah ruang Isolasi guna
yang mengikuti pelatihan MPKP.
Sehingga tidak meratanya proses
S mencegah infeksi nosocomial lebih luas . pelaksanaan pelayanan, di harapkan
seluruh tenaga Kesehatan dapat
I mengikuti pelatihan MPKP agar
4. Diharapkan adanya pembaharuan fasilitas bad pasien pada
penerapan MPKP diruang rawat dapat
ruang perawatan Al Fajar untuk mengurangi resiko jatuh
meningkatkan kualitas pelaksanaan
terhadap pasien, jika bad pasien yang saat ini terus digunakan
standar asuhan keperawatan agar
dapat meningkatkan angka resiko jatuh seperti bad pada
meningkatkan kepuasan kerja perawat
handrail tempat tidur yang kurang baik atau sudah tidak bisa
dan persepsi pasien terhadap intervensi
digunakan lagi, tidak ada tanda risiko jatuh yang terpasang pada
keperawatan.
bed .
SEKIAN & TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai