Anda di halaman 1dari 15

SUPERVISI

KEPERAWAT
AN
NAMA KELOMPOK :
DEWI PURWITASARI 202373020
UUSWATUL CHASANAH 202373021
ELY PUJIWATI 202373022
ARINAWATI 202373023
DINI FITRIA NURILLAH 202373024
M. NURIL SETYO 202373025
KUSUMANING INDAHYANI 202373026
CHOIRON SYAROFI 202373027
RIZQI TEGUH IMANIYAH 202373028

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
APA ITU SUPERVISI ?
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber- sumber
yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka
mencapai tujuan (Nursalam, 2016).
Kegiatan Supervisi merupakan suatu proses pengawasan terhadap
pelaksanaan suatu kegiatan dalam rangka memastikan apakah
kegiatan tersebut sudah berjalan sesuai tujuan organisasi dan
standar yang telah ditetapkan ataukah belum sesuai. Supervisi
dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan yang cakap
dalam bidang yang disupervisi. Supervisi biasanya dilakukan oleh
atasan terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana
(Keliat, 2012).

PENGERTIAN
SUPERVISI
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan
peningkatan pelayanan pada klien dan
keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan dan kemampuan perawat
dalam melaksanakan tugas (Nursalam,
2016).

TUJUAN SUPERVISI
MANFAAT SUPERVISI
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat.
Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar, 2009) :
● Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja
ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih
harmonis antara atasan dan bawahan.
● Supervisi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi
kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang
dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan
sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.
PRINSIP SUPERVISI
Beberapa prinsip supervisi di antaranya adalah (Nursalam, 2016):
● Supervisi didasarkan atas hubungan professional dan bukan pribadi.
● Supervisi merupakan kegiatan direncanakan secara matang.
● Supervisi bersifat edukatif, supporting dan informal.
● Supervisi membentuk hubungan kerjasama yang demokratis antara
supervisior dan staf.
● Supervisi memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksana keperawatan.
● Supervisi harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.
● Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing perawat yang akan disupervisi.
● Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan.
● Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan asuhan
keperawatan.
PELAKSANAAN SUPERVISI
● Kepala ruangan :
● Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di
ruang perawatan.
● Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanankesehatan di Rumah Sakit.
● Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan di
ruang perawatan.
● Pengawas perawatan:
● Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan
yang ada di instalasinya.
● Kepala seksi keperawatan
● Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh
perawat secara tidak langsung..
● Kepala bidang perawatan
● Bertanggung jawab untuk mensupervisi kepala seksi perawatan secara
langsung dan semua perawat secara tidak langsung.
LANGKAH SUPERVISI PRA SUPERVISI
Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di
01 supervisi
Supervisor menetapkan tujuan dan kompetensi
yang akan dinilai

PELAKSANAAN SUPERVISI
Supervisor menilai kerja perawat berdasarkan alat
ukur atau instrumen yang telah disiapkan
Supervisor mendapat beberapa hal yang memelurkan
pembinaan
02 Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan
Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wwancara,
dan memvalidasi data sekunder
Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat

PASCA SIPERVISI
Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-fair)
Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi (sesuai
hasil laporan supervisi)
03 Supervisor memberikan reinforcement dan follow up
perbaikan.
PERAN DAN FUNGSI SUPERVISOR DALAM
SUPERVISI
1. Peran dan fungsi supervisior dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya
yang tersedia (Nursalam, 2016).
● Manajemen pelayanan keperawatan Tanggung jawab supervisor adalah :
● Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan.
● Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yag diberikan
● Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan
keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait
● Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan
PERAN DAN FUNGSI SUPERVISOR DALAM SUPERVISI
2. Manajemen Anggaran
Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan dan pengembangan,
Supervisor berperan dalam hal berikut:
● Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia,
mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai dengan tujuan rumah sakit.
● Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran
keperawatan
● Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola
● Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi
memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat.
Kegagalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
TEKNIK SUPERVISI
1. Teknik supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu:
● Mengacu pada standar asuhan keperawatan
● Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian
● Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan
TEKNIK SUPERVISI
2. Area Supervisi
● Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan pada klien
● Keterampilan yang dilakukan sesuai dengan standar
● Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran dan
empati
TEKNIK SUPERVISI
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu :
A. Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisior dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan, adapun prosesnya adalah :
● Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh
supervisor.
● Selama proses supervisi, supervisor dapat member dukungan, reinforcement dan petunjuk.
● Setelah selesai supervisior dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk
menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada
aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervesior.
B. Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan, baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat
langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan
balik dapat diberikan secara tertulis.
THANK
YOU 

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai