Anda di halaman 1dari 125

MODUL PRAKTIK LABORATORIUM

KEPERAWATAN JIWA 1
(Masalah Psikososial)

Oleh :

Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah, Skep., Ns., M.Kes


Dr. Imam Zainuri, Skep., Ns., M.Kes
Siti Khadijah, Skep., Ns., M.Kep

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO


2020

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 i
UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penyusunan Modul Praktik klinik keperawatan Jiwa 1 (Gangguan Psikososial) ini dapat
terselesaikan.
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
kedua orangtua kami atas do’a dan pengorbanan dalam mendidik dengan penuh kasih dan
keimanan sebagai bekal mengarungi ’universitas kehidupan’. Pimpinan dan Civitas Akademika
STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto, atas dorongan dan kerjasamanya dalam mengembangkan
diri dan institusi. Semua mahasiswa yang telah bekerjasama dan membantu kita untuk menjadi
dosen yang lebih baik dengan pertanyaan, umpan balik, dan inspirasi yang tiada henti. Teman-
teman di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wedyodiningrat Lawang, RSJ Menur Surabaya, Griya
Cinta Kasih Jombang, Lapas kelas 2 B Mojokerto, dan sejawat di puskesmas se-Kabupaten dan
Kota Mojokerto, terimakasih untuk narasumber dan diskusi-diskusinya tentang ’membumikan’
ilmu yang ada di ’langit’. Kepada seluruh klien dan keluarganya, terimakasih kerjasamanya dan
kalianlah sumber ilmu yang tidak pernah kering. Untuk pasangan hidup dunia dan akhirat kami,
beserta permata hati tercinta, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang seluas samudera,
kesabaran, ketulusan, pengorbanan, dan waktu-waktu kebersamaan yang hilang karena
pekerjaan. We can’t live without you.
Semoga Allah S.W.T senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua
pihak yang telah terlibat dan ikut serta dalam penyelesaian modul praktik ini. Akhirnya kami
ucapkan syukur Alhamdulillah, segala puji kepada Allah, Tuhan semesta alam.

Tim Penulis :
Lilik Ma’rifatul Azizah
Imam Zainuri
Siti Khadijah

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………… i


Ucapan terimakasih ……………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………………. iii
Bab 1 : Pengantar Praktik Laboratorium Klinik Keperawatan Jiwa
1. Latar Belakang …………………………………….……………… 1
2. Tujuan Praktek Klinik ……………………………..…………….. 1
3. Kompetensi …………….…………………………………………. 1
4. Metode Belajar …………………………….…………………….. 2
5. Tugas Praktikan …………………………………..……………… 3
6. Tata Tertib Praktikum ..……………………..…………………… 3
7. Evaluasi ………………………………………………………….. 4
Bab 2 : Praktikum Asuhan Keperawatan pada Klien Ansietas
8. Deskripsi Ansietas …………………………………….................. 5
9. Tujuan Pembelajaran ……………………………..……………. 5
10. Metode dan Media ………………………………..…………...... 5
11. Kompetensi …………….………………………………............... 6
12. Tugas Praktikan …………………………….………………...... 7
13. Kasus Pemicu ………………………………….......................... 8
14. Langkah-langkah Praktikum .……………………..……………... 9
15. Strategi Pelaksanaan (SP) …………………………………........ 9
16. Role play SPTK …………………………………..……………. 10
17. Format Evaluasi …………………………………....................... 22
18. Ringkasan …………………………………..……………......... 24
19. Post test …………..……………................................................... 24
20. Daftar Pustaka …………..………............................................... 25
Bab 3 : Praktikum Asuhan Keperawatan pada Klien gangguan Citra Tubuh
21. Deskripsi gangguan Citra Tubuh ………………………………… 26
22. Tujuan Pembelajaran ………………………………………….. 26
23. Metode dan Media ……………………………………….…….. 26
24. Kompetensi ………………………………..…………….…….. 27
25. Tugas Praktikan ………………………………..……………. 28
26. Kasus Pemicu ………………………………..………............... 28
27. Langkah-langkah Praktikum ……………………………………. 29
28. Strategi Pelaksanaan (SP) ……………………………………… 29
29. Role play SPTK ………………………..…................................ 30
30. Format Evaluasi …………………………………....................... 45
31. Ringkasan …………………………………..……………......... 45
32. Post test …………..……………................................................... 46
33. Daftar Pustaka …………..………............................................... 46
Bab 4 : Praktikum Asuhan Keperawatan pada Klien Kehilangan dan Berduka
34. Deskripsi Kehilangan dan berduka …………………………… 47
35. Tujuan Pembelajaran ………………………………………….. 47
36. Metode dan Media ……………………………………….…….. 47
37. Kompetensi ………………………………..…………….…….. 48
38. Tugas Praktikan ………………………………..……………. 48
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 iii
39. Kasus Pemicu ………………………………..………............... 49
40. Langkah-langkah Praktikum ……………………………………. 49
41. Strategi Pelaksanaan (SP) ……………………………………… 50
42. Role play SPTK ………………………..…................................ 52
43. Format Evaluasi …………………………………....................... 61
44. Ringkasan …………………………………..……………......... 61
45. Post test …………..……………................................................... 62
46. Daftar Pustaka …………..………............................................... 62
Bab 5 : Praktikum Asuhan Keperawatan pada Klien Distress Spiritual
47. Deskripsi Distress Spiritual …………………………………. 63
48. Tujuan Pembelajaran ………………………………………….. 63
49. Metode dan Media ……………………………………….…….. 63
50. Kompetensi ………………………………..…………….…….. 64
51. Tugas Praktikan ………………………………..……………. 64
52. Kasus Pemicu ………………………………..………............... 65
53. Langkah-langkah Praktikum ……………………………………. 66
54. Strategi Pelaksanaan (SP) ……………………………………… 66
55. Role play SPTK ………………………..…................................ 67
56. Format Evaluasi …………………………………....................... 82
57. Ringkasan …………………………………..……………......... 83
58. Post test …………..……………................................................... 83
59. Daftar Pustaka …………..………............................................... 83
Bab 6 : Format Asuhan Keperawatan jiwa
60. Pengkajian Keperawatan Jiwa ……………………………......... 84
61. Diagnosa Keperawatan ……………………………..…………… 99
62. Rencana Keperawatan ………………………………..…………. 99
63. Tindakan dan evaluasi …………….……………………………… 100
64. Resume Keperawatan …………………………….……………… 101
65. Format Makalah …………………………………..……………... 102
66. Format Laporan Pendahuluan …………………………………... 103
67. Format SPTK …………………………………..……………...... 104
68. Format Analisa Proses Interaksi (API) …………..…………….. 105
Bab 7 : Evaluasi Praktik Keperawatan Jiwa
69. Evaluasi LP …………………………………........................ 106
70. Evaluasi pre/post conference …………………..…………….. 107
71. Evaluasi SPTK ……………………………………….……...... 108
72. Evaluasi API ………………………………..…………….…… 109
73. Evaluasi Penyuluhan ………………………..…………….….. 110
74. Evaluasi Dokumetasi ASKEP …………………..………............ 111
75. Evaluasi Sikap …………………………………………….. 112

Daftar Pustaka ……………………………………………………………….. 113


Glosarium ……………………………………………………………………. 114

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 iv
BAB I
PENGANTAR PRAKTIK LABORATORIUM KLINIK

1. LATAR BELAKANG
Praktik klinik keperawatan adalah suatu bentuk aplikatif dari mata ajar yang telah
dipelajari mahasiswa selama dikelas. Praktik ini merupakan bagian dari sosialisasi profesi yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk layanan bio - psiko - sosio - spiritual yang komprehensip dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Praktik klinik keperawatan ini merupakan kegiatan belajar studi kasus yang akan
memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk melaksanakan praktik pada situasi
sebenarnya / tatanan nyata. Peserta didik diberi kesempatan mengaplikasikan mata ajar
keperawatan jiwa yang diperoleh selama mengikuti pendidikan perkuliahan, serta menerapkan
ketrampilan berkomunikasi dan terapi modalitas keperawatan jiwa yang telah disimulasikan di
laboratorium kelas.

2. TUJUAN
A. UMUM
Setelah melaksanakan praktik klinik keperawatan diharapkan peserta didik mampu
menerapkan proses keperawatan dalam memenuhi kebutuhan klien dengan masalah psikososial.
B. KHUSUS
Peserta didik diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian pada masalah ansietas, gangguan citra tubuh, berduka kehilangan
dan distress spiritual.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan masalah masalah ansietas,
gangguan citra tubuh, berduka kehilangan dan distress spiritual..
3. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada klien sesuai dengan permasalahan
yang dialami.
4. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada masalah ansietas, gangguan citra
tubuh, berduka kehilangan dan distress spiritual, meliputi komunikasi terapeutik dan
analisa proses interaksi , terapi modalitas, dan penyuluhan kesehatan jiwa bagi klien dan
keluarga.
5. Mampu melaksanakan dokumentasi evaluasi asuhan keperawatan pada klien gangguan
psikososial.

3. KOMPETENSI
Adapun kompetensi yang harus dicapai mahasiswa adalah :
1. Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada kasus :
a. Ansietas
b. Gangguan Citra tubuh
c. Berduka dan kehilangan
d. Distress spiritual
2. Merencanakan dan Melaksanakan ketrampilan asuhan keperawatan :
a. Komunikasi terapeutik keperawatan
b. Analisa proses Interaksi Perawat-Klien
c. Terapi modalitas keperawatan seperti :
- Managemen stress dan kecemasan
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 1
- Relaksasi
- Hipnotis 5 jari
- Melatih koping mekanisme konstruktif
- Kolaborasi terapi psikososial
d. Pendidikan kesehatan bagi klien dan keluarga (PKMRS)

4. METODE BELAJAR
a. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok besar, setiap kelompok terdiri dari 20-24
mahasiswa.
b. Buatlah kelompok kecil dari kelompok besar tersebut dan buatlah berpasangan, sehingga
dalam kelompok besar ada 4 kelompok kecil.
c. Setiap mahasiswa untuk membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus fiktif. Contoh
membuat kasus dapat Anda pelajari dari contoh kasus di Modul Bahan Ajar Praktikum ini.
d. Mintalah mahasiswa untuk membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang ada.
e. Periksalah setiap laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan yang telah dibuat
mahasiswa.
f. Mahasiswa untuk berpasangan sesuai yang telah ditetapkan di awal praktikum, dengan
salah satu mahasiswa menjadi perawat jiwa dan mahasiswa yang lain menjadi pasien.
g. Mahasiswa melakukan role play asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan strategi
pelaksanaan.
h. Mahasiswa melakukan evaluasi diri terhadap kemampuan berperan sebagai perawat
jiwa. Minta pula penilaian dari pasangan yang berperan sebagai pasien untuk menilai aspek
positif dari teman yang berperan sebagai perawat jiwa.
i. Buatlah penilaian atau evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa sesuai dengan format
yang ada pada kegiatan praktikum ini.

5. TUGAS PRAKTIKAN
1) Tugas Pembimbing
a. Mengidentifikasi kesulitan yang mahasiswa alami dalam mempelajari Modul Bahan
Ajar Praktikum.
b. Mengidentfikasi kesulitan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas latihan.
c. Lakukanlah pre confrence dengan mengajukan beberapa pertanyaan sesuai dengan
laporan pendahuluan yang telah mahasiswa buat, untuk menilai sejauh mana mahasiswa
memahami kasus tersebut
d. Mintalah mahasiswa untuk menjelaskan strategi pelaksanaan yang akan mereka
lakukan terhadap pasien dengan masalah psikososial.
e. Mendemonstrasikan dan menjelaskan cara melakukan pengkajian, analisis data, cara
merumuskan masalah, cara membuat pohon masalah, cara menentukan core problem
dan prioritas diagnosis keperawatan.
f. Memberikan contoh aplikasi latihan SP tindakan keperawatan.
g. Melakukan diskusi terhadap masalah-masalah yang belum dipahami oleh mahasiswa.

2) Tugas Mahasiswa
a. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini sebaiknya Anda telah
memahami topik dengan baik. Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda. Jika
dalam diskusi dengan teman, Anda masih memiliki beberapa pertanyaan yang tidak

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 2
terjawab mintalah bantuan pembimbing untuk menjelaskannya kembali, sehingga
pemahaman Anda menjadi semakin baik.
b. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan
pendahuluan sesuai dengan petunjuk yang ada.
c. Lakukanlah pengkajian pada pasien kasus fiktif dengan format pengkajian jiwa dan
buatlah analisis data untuk merumuskanlah masalah keperawatan.
d. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan
dan tetapkanlah diagnosa keperawatan utama pada kasus yang ada.
e. Latihanlah membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui di
Modul Bahan Ajar Praktikum.
f. Lakukanlah latihan pemberian asuhan keperawatan dengan teman sesering mungkin
dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
saudara lakukan.
g. Rekam latihan role play strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SPTK) untuk
dibahas bersama dengan kelompok lain di laboratorium kelas.
h. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan masukan dan
mendapatkan penilaian.

6. TEMPAT PRAKTIKUM

Praktikum ini tidak memerlukan ruangan khusus. Ruangan untuk praktikum dapat
mempergunakan ruangan yang ada asalkan ruangan tersebut tidak berisik dan tidak banyak
orang yang berlalu lalang sehingga akan mengganggu jalannya praktikum.

6. ALOKASI WAKTU PRAKTIKUM


Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap praktikum ini adalah 2 x
160 menit. Berikut ini adalah rincian alokasi waktu praktikum sebagai berikut.:
Tabel 1.1 Alokasi Waktu Praktikum
No Kegiatan Praktikum/ Aktivitas Durasi
1 Membuat laporan pendahuluan 10 menit
2 Membuat strategi pelaksanaan 20 menit
3 Membuat asuhan keperawatan 30 menit
Melakukan pre confrence dan pembimbing mendemonstrasikan 15 menit
4 cara melakukan asuhan keperawatan
Mahasiswa mendemonstrasikan kembali cara melakukan 75 menit
5 asuhan keperawatan dengan berpasangan
Melakukan post confrence, evaluasi dan memberikan umpan 10 menit
6 balik serta penilaian
Total 160 menit

7. TATA TERTIB PRAKTIKUM

Berikut ini adalah tata tertib pelaksanaan praktikum.


a. Mahasiswa harus hadir 15 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan
praktikum berlangsung
b. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan dilengkapi dengan papan nama.
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 3
c. Diwajibkan menggunakan sepatu. Bila pembimbing Anda menginginkan
melepas sepatu ketika memasuki ruang praktikum, maka Anda wajib mematuhinya.
d. Pada saat praktikum berlangsung Anda dilarang mempergunakan alat
komunikasi apapun sampai kegiatan praktikum selesai
e. Anda harus menyiapkan alat tulis sendiri karena pembimbing tidak mempersiapkannya
f. Semua kelengkapan untuk praktikum Anda harus siapkan seperti format laporan
pendahuluan, format strategi pelaksanaan dan format asuhan keperawatan.
g. Selama kegiatan praktikum berlangsung a nda diberikan kesempatan untuk ke kamar
kecil sebelum kegiatan berlangsung dan tidak diperbolehkan makan dan minum ketika
kegiatan praktikum sedang berlangsung.

8. LAPORAN PRAKTIKUM
Berikut ini adalah syarat yang harus Anda penuhi ketika mengumpulkan laporan
praktikum :
a. Laporan praktikum terdiri dari laporan pendahuluan, strategi pelaksanaan, Laporan
asuhan keperawatan (pengkajian, perencanaan, implementasi, intervensi dan
dokumentasi) harus ditulis tangan, tidak boleh diketik.
b. Tulis harus mudah dibaca oleh tutor/pembimbing. Gunakanlah tinta warna hitam
untuk menuliskan laporan hasil praktikum.
c. Seluruh laporan dijadikan satu dengan menggunakan map berpenjepit (snelhekter)
warna coklat. Dan di depan map ditulis nama dan nomor mahasiswa.
d. Semua laporan dikumpulkan paling lambat H+3 praktikum.

9. EVALUASI
a. Evaluasi proses
Kehadiran mahasiswa dalam praktik klinik 100%, Apabila:
• Meninggalkan praktik karena sakit dengan surat keterangan dari dokter < 25 %
mengganti sejumlah hari yang ditinggalkan.
• Meninggalkan praktik karena ijin dengan keperluan Lain ( 25 % ) harus mengganti dari
jumlah hari yang ditinggalkan.
• Meninggalkan praktik /Alpa harus mengganti 2 kali lipat dari jumlah hari yang
ditinggalkan.
b. Evaluasi hasil
Komponen yang dinilai yaitu :
a. Kehadiran 10%
b. Laporan Pendahuluan 10%
c. Strategi pelaksanaan (SPTK) 10%
d. Praktikum 60%
e. Laporan praktikum 10%
Nilai minimal untuk kelulusan adalah 70.
Dengan ketentuan :
a. 80% - 100% = A
b. 70% - 79% = B
c. 60% - 69% = C
• Kurang dari / sama dengan 59 % = Tidak dinilai

Koordinator PK Jiwa,
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 4
Dr. Lilik Ma’rifatul, Skep, Ns, MKes

BAB 2

PRAKTIKUM 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

A. DESKRIPSI
Ansietas merupakan perasaan ketakutan yang tidak dapat dijelaskan dan merupakan
respon terhadap stimulus internal dan eksternal yang memiliki tanda dan gejala perilaku afektif,
kognitif, dan fisik. Ansietas merupakan suatu respons emosional sebagai antisipasi terhadap
bahaya (Towsend, 2009).
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon
autonom (sumber sering kali tidak spesifikk atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut
yang disebabkan oleh antisipasi yang berbahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman (Nanda, 2010:281)
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dengan masalah
keperawatan ansietas baik dengan menggunakan pendekatan secara individual maupun
kelompok. Modul ini juga memberikan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
keluarga pasien dengan ansietas. Selamat mempelajari modul ini.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah ansietas
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Membuat rencana tindakan keperawatan
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dan keluarga
5. Mendemonstrasikan cara untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien yaitu
pendidikan kesehatan, tehnik napas dalam dan distraksi lima jari.
6. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah ansietas
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah Anda lakukan dengan prinsip SOAP
( Subyektif, Obyektif, Analisis, dan Planning)

A. METODE
Metode yang digunakan dalam proses praktikum ini adalah:
1. Brainstorming
2. Case Study
3. Role play

B. MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan selama proses praktikum adalah:
1. Modul, Form komunikasi terapeutik dan penilaian, dan alat-alat yang diperlukan (sesuai
dengan kegiatan yang akan dilakukan bersama pasien)
2. Standar asuhan keperawatan (SAK)

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 5
C. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
1. Kognitif
1) Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan
2) Mahasiswa wajib menjawab semua pertanyaan yang terdapat pada kompetensi kognitif
dan menuliskan jawabannya pada halaman yang telah disediakan sebelum masuk
praktikum
3) Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen penangguag
jawab praktik
4) Modul perchapter dikoreksi setiap mahasiswa selesai praktikum

2. Psikomotor dan Afektif (terintegrasi)


Kegiatan Tugas Fasilitator Pencapaian Mahasiswa Penilaian
Hard skill Soft skill
Latihan Fasilitator Mahasiswa menganalisis 1. Kemamp Percaya
kasus bersama kasus pemicu secara uan sintesa diri
mahasiswa berkelompok sebelum dan analisis Kreatif
menganalisis praktikum dimulai. Hasil kasus Terampil
kasus pemicu diskusi dituangkan dalam 2. Kemamp Dan
modul masing-masing uan untuk Berfikir
mahasiswa sesuai dengan memahami kritis
pertanyaan konsep dan
Mahasiswa menyiapkan aplikasi
Strategi komunikasi kasus
terapeutik untuk kasus 3. Kemamp
pemicu uan berfikir
kritis dalam
Praktik Fasilitator Mahasiswa prosedural
memberi mempersiapkan diri asuhan
kesempatan pada untuk bermain peran keperawata
mahasiswa untuk dalam melakukan asuhan n
bermain peran keperawatan terhadap 4. Kemamp
(role play) dalam pasien dan keluarga uan
melakukan melaksanak
asuhan an
keperawatan prosedural
terhadap pasien asuhan
dan keluarga keperawata
Fasilitator Mahasiswa bermain n
mengamati peran dalam melakukan
peserta dan asuhan keperawatan
memberikan terhadap pasien dan
bimbingan pada keluarga pasien isolasi
proses latihan sosial
(bermain peran)

Fasilitator Mahasiswa mendengar


melakukan dan mencatat tentang
evaluasi dan hasil evaluasi dari
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 6
memberikan fasilitator
masukan kepada
mahasiswa
setelah bermain
peran

D. TUGAS MAHASISWA
1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini sebaiknya Anda telah
memahami topik asuhan keperawatan pada pasien ansietas dengan baik. Banyaklah
berdiskusi dengan teman Anda. Jika dalam diskusi dengan teman, Anda masih memiliki
beberapa pertanyaan yang tidak terjawab mintalah bantuan pembimbing untuk
menjelaskannya kembali, sehingga pemahaman Anda menjadi semakin baik.
2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan
pendahuluan sesuai dengan petunjuk yang ada.
3. Lakukanlah pengkajian pada pasien dengan ansietas sesuai kasus fiktif yang ada atau
buatlah kasus fiktif yang sering Anda temui pada saat Anda melaksanakan tugas sehari-hari
baik di rumah sakit maupun di puskesmas.
4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang ada.
5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan dan
tetapkanlah diagnosa keperawatan utama pada kasus yang ada.
6. Latihanlah membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui di
Modul Bahan Ajar Cetak Praktikum ini dan latihlah kemampuan Anda dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai dengan strategi pelaksanaan yang Anda buat.
7. Lakukanlah latihan pemberian asuhan keperawatan dengan teman sesering mungkin
dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
saudara lakukan.
8. Latihanlah bersama teman cara memberikan pendidikan keperawatan pada pasien
ansietas, yaitu teknik napas dalam, dan teknik distraksi.
9. Buatlah video role play strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien ansietas
denagn teman anda, dan mintalah bantuan untuk member masukan analisa proses interaksi
role play tersebut.
10. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan masukan. Jika
Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien
ansietas mintalah pembimbing Anda untuk melakukan penilaian.

E. KASUS PEMICU:

Ny Y post operasi katarak tgl 10 April 2020. Tanggal 15 April 2020 Ny Y kontrol ke
poliklinik mata rumah sakit no medical record. 13.09.5478. Hasil pengkajian didapatkan data
:Ny Y mengatakan khawatir bahwa setelah operasi matanya tidak bisa melihat sama sekali.
Mengeluh jantung berdebar-debar, susah tidur, mulut kering, gelisah, tangan berkeringat
dingin, fokus perhatian hanya pada setelah operasi, rangsang luar tidak mampu diterima,
dan lapangan pesepsi menyempit. Berbicara cepat dengan kata yang kurang terkontrol.

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 7
Hasil Observasi: Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan
tAnda-tAnda vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas pendek, gerakan
tersentak – sentak , meremas- remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.

Berdasarkan kasus di atas lakukanlah Asuhan Keperawatan:


1. Buatlah laporan pendahuluan kasus di atas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!
5. Buatlah pohon masalah!
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan
9. Lakukanlah role play strategi pelaksanaan ( S P T K ) sesuai kasus di atas atau sesuai
kasus yang sering Anda temui di klinik.

F. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM :
1. Laporan Pendahuluan (LP) Teori Ansietas
a. Pengertian Ansietas
b. Etiologi
c. Rentang respon Kecemasan
d. Karakteristik Tingkat Kecemasan
e. Pathway
f. Konsep Askep klien dengan Ansietas
1) Tuliskanlah keluhan utama yang dialami pasien sesuai dengan kasus.
2) Temukan data focus pada klien dan masukkan dalam format pengkajian
3) Buatlah analisa data dan temukan masalah keperawatan, pohon masalah dan
tentukanlah masalah utama pada kasus.
4) Buatlah diagnosa keperawatan prioritas
5) Buatlah rencana tindakan keperawatan dan pengaturan strategi pelaksanaan
setiap pertemuan.
Bila Anda mendapatkan kesulitan dalam membuat laporan pendahuluan, bukalah
kembali bab asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas pada modul buku ajar
Keperawatan Jiwa.

2. Role play Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada klien dengan Ansietas.

1) Membuat strategi pelaksanaan (SP) berdasarkan rencana pertemuan


Contoh SP pasien dan keluarga berdasarkan pertemuan :
a. SP 1 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya kecemasan
3. Tanyakan tanda-tanda kecemasan
4. Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi kecemasan
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 8
5. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
:Tarik nafas panjang
6. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali anseitas muncul.
b. SP 2 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Evaluasi kemampuan klien
3. Ajarkan pasien teknik dikstraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi
kecemasan
- Melakukan hal yang klien sukai
4. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
5. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi stiap kali ansietas muncul.
c. SP 3 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Menjelaskan teknik relaksasi hipnotis 5 jari
3. Evaluasi kemampuan klien
4. Memberi reinforcement positif
5. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya
d. SP 4 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengurangi kecemasan.
3. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang terlah dibuat.
4. Memberi reinforcement positif
e. SP 5 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Mengevaluasi kegiatan yang diagendakan
3. Mengobservasi keadaan pasien
4. Memberi reinforcement positif
f. SP 6 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Mendiskusikan manfaat dan kerugian mengurangi kecemasan
3. Menganjurkan klien untuk mengkonsultasikan perasaan yang membuatnya cemas
4. Memberi reinforcement positif
g. SP 7 Pasien
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Evaluasi kegiatan harian pasien
3. Motivasi klien agar tetap semangat untuk mengurangi kecemasannya
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 9
4. Memberi reinforcement positif
h. SP 8 Keluarga
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi
kecemasan
3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi kecemasn
4. Menjelaskan kepada keluarga klien tentang:
- Pengertian kecemasan
- Tanda dan gejala kecemasan
- Penyebab kecemasan
5. Latih keluarga cara merawat klien dengan kecemasan

i. SP 9 Keluarga
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Evaluasi kemampuan keluarga
3. Melatih keluarga merawat langsung klien
4. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk merawat klien

j. SP 10 Keluarga
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
2. Evaluasi kemampuan keluarga
3. Evaluasi kemampuan klien
4. Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan rujukan

2) Membuat Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada klien dengan Ansietas

Contoh SPTK pada klien dengan Ansietas :

Pertemuan ke-1
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif:
 Klien mengatakan cemas dengan keadaannya.
 Klien mengatakan sulit tidur
 Klien mengatakan tidak nafsu makan
Data Objektif
 Klien terlihat kurang bersemangat
 TD 140/90 mmHg, RR: 135x/menit
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 10
- Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
- Tujuan Khusus:
Pasien mampu membina hubungan saling percaya
Pasien mampu mengenal ansietas
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
4. Tindakan Keperawatan
a) Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan
nyaman saat berinteraksi
b) Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hupakngan saling percaya
adalah
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Berjabat tangan
3) Menjelaskan tujuan interaksi
4) Mempakat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan) setiap kali bertemu pasien
b. Membantu pasien mengenal ansietas :
1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimpaklkanansietas
3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
4) Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
5) Mengajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa
percaya diri : pengalihan situasi
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat sore Bu! Perkenalkan pak nama saya perawat A
Saya adalah perawat yang bertugas pagi ini. Nama ibuk siapa?” “ibu senangnya
dipanggil apa?”
b) Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? semalam tidurnya nyenyak?
c) Kontrak :
- Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan dan
latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi”
Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja”
- Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah, Bagaimana jika
diruangan ini saja kita berbincang- bincang”
- Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang dirasakan dan cara mengatasinya”
2. Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang ibu rasakan saat ini ” Coba Ibu ceritakan
pada saya” Ouw jadi ibu merasa takut jika gula darah ibu naik dan, hal itu yang
membuat ibu cemas. Yang perlu Ibu ketahui adalah saat ini ibu berada pada tingkat
kecemasan yang sedang. Untuk itu, Ibu perlu melakukan terapi disaat ibu merasakan
perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 11
kecemasan Ibu. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu
dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu
cara untuk mengurangi kecemasan yang ibu rasakan” Bagaimana kalau kita latihan
sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibuk bisa mengikuti cara
yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya bu. Silahkan duduk dengan posisi seperti
saya. Pertama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam
hitungan tiga setelah itu ibu hempaskan udara melalui mulut dengan meniup udara
perlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan “Bagus sekali, ibu sudah mampu
melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai ibu
merasa relaks atau santai. Selain cara tersepakt untuk mengatasi kecemasan ibu, ibu
bisa melakukan dengan metode pengalihan yaitu dengan ibu melepas kecemasan
dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan ibu disepakah kertas, bersantai
seperti jalan-jalan atau ibu juga bisa mengatasinya dengan mendengarkan musik.
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi
Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita ngobrol tentang masalah yang ibu rasakan dan
latihan relaksasi?
Obyektif
Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.
2. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Jam berapa ibu akan berlatih lagi melakukan cara ini?”
Mari, kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibuk merasa cemas, ibu
bisa langsung praktikkan cara ini”
3. Kontrak yang akan datang
Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang ibu
rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok pak? Jangan lupa ibu mencoba
teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan ibu ya”

Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, nanti jam 12.00. Berapa
lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya nanti? Bagaimana
kalau 20 menit saja”
Tempat
“Dimanaibuk akan latihan dengan saya nanti? Ya sudah, bagaimana kalau nanti kita
melakukannya disini saja”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-2
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif:
Klien mengatakan cemas dengan keadaannya yang tidak membaik dan masih sulit tidur
dan tidak nafsu makan.
Data Objektif
Klien terlihat kurang bersemangat
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 12
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan Tindakan Keperawatan
Klien dapat mengurangi rasa cemasnya
4. Tindakan Keperawatan
a) Mendiskusikan kegiatan yang biasa klien lakukan untuk mengurangi rasa cemas
b) Mengajarkan teknik distraksiuntukmengurangi kecemasan

A. ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu. Masih ingat saya kan?”
2. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu sekarang ini? Ibu masih merasa cemas?”
3. Kontrak
Topik
“Melanjutkan pertemuan yang pagi tadi dan sesuai kesepakatan kita, sekarang ini
kita akan bercakap-cakap dan berlatih cara lain untuk mengurangi rasa cemas Ibu.
Tujuannya, agar Ibu dapat lebih optimal untuk mengontrol diri apabila perasaan
cemas itu muncul kembali. Bagaimana Bu, apakah Ibu bersedia?”
Waktu
“Tidak lama kok Bu, kurang lebih 15 menit.”
Tempat
“Baiklah, tempatnya di ruangan ini saja ya Bu.”
B. Kerja: (langkah-langkah tindakan keperawatan)
“Bagaimana Bu sudah dipraktikkan lagi teknik napas dalam yang kita lakukan kemarin?
Apakah hal tersebut dapat mngurangi rasa cemas Ibu? Nah, selain teknik napas dalam
ada cara lain untuk mengurangi rasa cemas yang Ibu rasakan. Sebelumnya kalau saya
boleh tahu Ibu senangnya melakukan kegiatan apa? Oh jadi Ibu suka menyulam dan
membaca majalah? Baiklah kalau begitu Ibu dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut
untuk mengalihkan rasa cemas yang Ibu rasakan. Dengan melakukan hal-hal yang Ibu
sukai, rasa cemas yang Ibu rasakan bisa berkurang.”
C. TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap dan berlatih teknik lain untuk
mengurangi rasa cemas?”
Evaluasi objektif
“Coba Ibu sebutkan cara apalagi yang dapat Ibu lakukan untuk mengatasi rasa cemas
Ibu?”
Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan)
“Baiklah Bu, mulai sekarang jika Ibu merasa gelisah Ibu dapat melakukan teknik
napas dalam dan juga bisa melakukan hal-hal yang Ibu sukai untuk mengurangi rasa
cemas tersebut.”
2. Kontrak yang akan datang
Topik
“Tidak terasa 15 menit sudah berlalu ya, Bu. Besok saya akan kesini lagi untuk
melihat perkembangan kondisi kesehatan Ibu.”
Waktu
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 13
“Kira-kira saya akan mengunjungi Ibu seperti pagi tadi pukul 09.00.”
Tempat
“Tempatnya disini saja ya, Bu. Kalau begitu saya permisi dulu. Selamat pagi.”
-----------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-3
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien mengatakan sulit tidur
b. Klien mengatakan tidak nafsu makan
c. Klien masih sulit berkonsentrasi
2. Tujuan
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi
b. Pasien mampu memperagakan tehnikhypnosis 5 jari untuk mengurangi
kecemasannya
3. Tindakan Keperawatan
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Berjabat tangan
c. Evaluasi/validasi
d. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan). Menjelaskan cara teknik
relaksasi hipnotis 5 jari dan Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi
hipnotis 5 jari
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa
tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal
harian ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus bu”
c. Kontrak :
Topik, Waktu, Tempat
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan
yang ibu rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari
untuk menghilangkan rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang
selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.”
d. Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk
menghilangkan rasa gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan
ibu dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang kembali.”
2. Fase Kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut
tentang perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Ooouh jadi
ibu masih cemas dengan gula darah ibu. sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik
relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah
sekarang sentuh jari telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 14
ibu sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama
orang yang ibu sayangi/cintai, sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu
di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat
yang paling indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis
5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam
jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara
ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”
3. Fase Terminasi
1) Evaluasi
Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang
ibu rasakan dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”
Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus,
ternyata ibu masih ingat apa yang telah saya ajarkan.”
2) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan
kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian ya
bu.”
3) Kontrak yang akan datang
Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi
ini adalah cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau
ketegangan ibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan
spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini nanti siang, jam berapa
bu? Seperti biasa jam 12 siang ya dikamar ibu? Masih ada yang mau
ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih
atas waktunya.”
-----------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-4
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien Klien
Klien Mengatakan masih cemas karena gula darahnya belum turun, wajah
masih tampak gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas Ringan 3.
3. Tujuan Khusus
Klien mampu membina hubungan saling percaya Pasien mampu mengatasi ansietas
dengan meningkatkan kegiatan spiritual
4. Tindakan Keperawatan:
5. Ajarkan pasien untuk meningkatkan kegiatan spiritual
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu,”
b. Evaluasi/validasi
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 15
“ Bagaimana perasaan ibu sekarang?apakah ibu masih ada merasa cemas? Sudah
dilakukan cara-cara mengatasi cemas seperti yang sudah kita latih sebelumnya ?.
c. Kontrak
Topik
“Nah sesuai janji kita tadi, sekarang kita akan membicarakan hal lain yang dapat
mengurangi kecemasan”
Waktu
“Bagaimana jika kita membicarakan sekitar 30 menit bu?”
Tempat
“Ibu mau berbincangnya dimanabu? Bagaimana kalau disini”
2. Kerja
“Nah, baik bu, sebelum kita mencoba cara lain untuk mengurangi kecemasan,
sekarang kita ulangi terlebih dahulu cara yang tadi ya bu. Ibu masih ingat cara
hipnotis 5 jari bu? Bagaimana jika ibu mempraktikkan langsung bu? (klien
mempraktikkan hypnosis 5 jari). Bagus sekali ya bu, ibu sudah bisa melakukannya
dengan benar dan sebaiknya cara ini selalu ibu praktikkan ya bu. Nah, cara lain yang
bisa ibu gunakan adalah cara mendekatkan diri kepada tuhan YME. Ibu ada
mengikuti wirid di masjid atau bagaimana bu? Nah, saat fikiran ibu tidak tenang,
cemas dan segala macam, ibu bisa berusaha berzikir, berwudhu lalu membaca ayat
suci alquran atau bisa ibu lakukan dengan sholat sunah sembari berdoa agar diberi
ketenangan. Allah tempat mengadu seluruh masalah umat manusia. Insya allah cara
ini bisa menenangkan fikiran ibu.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subjectif
“Kita sudah berbicara sekitar 30 menit. Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
Objectif
“Nah, kita sudah belajar 4 cara untuk mengurangi kecemasan ya bu. Coba ibu
ulangi keempat cara tersebut bu. Bagus sekaili ya bu.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“nah ibu bisa melakukan kegiatan spiritual seperti berzikir, mengaji dll bila rasa
cemas ibu meningkat. Ibu dapat berdoa kepada Allah dan percaya bahwa semua
rezeki ada di tangan Allah ya bu. d.
c. Kontrak Yang Akan Datang
Topik
“Bagaimana kalau besok kita berjumpa lagi untuk mempelajari sesuatu yang baru
lagi bu?”
Waktu
“Ibu maunya jam berapa ? Jam 8 pagi ya.”
Tempat
“Ibu maunya dimana ? baiklah bu”. Terima kasih bu.”
-----------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-5
Hari/ Tanggal :
A. Proses Kepeerawatan
1. Kondisi klien

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 16
Klien mengatakan klien masih cemas, seperti halnya kemaren karena gula
darahnya masih belum turun.
2. Diagnosa keperawatan
Ansietas ringan.
3. Tujuan khusus
Klien mampu melakukan melakukan hal-hal yang disukainya
4. Tindakan keperawatan
Ajari pasien melakukan relaksasi nafas.
B. Strategi Pelaksanaan.
Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah masih cemas? Sudah dilakukan cara-
cara mengatasi cemas seperti yang sudah kira latih sebelumnya?”
c. Kontrak
Topik
“nah sesuai janji kita tadi, bagaimana jika kita memasak seperti hobi ibu ”
Waktu
“bagaimana kalau kita belajar masak sekitar 45 menit bu?”
Tempat
Ibu ingin melakukan memasak dimana? Bagaimana kalau di dapur rumah sakit
bu?

Kerja
“baik bu, sekarang kita akan memasak rendang (Ny. A sedang memasak rendang
dengan senang dan masakannya sangat nikmat). Nah sekarang kita sudah memasak
dan kelihatannya ibu sangat gembira dengan teknik ini. Sebaiknya ibu melakukan
teknik ini sesering mungkin agar ibu tidak merasa cemas”.

Terminasi
Evaluasi
Subjektif
“Kita sudah memasak sekitar 45 menit bagaimana perasaan ibu?”
Rencana tidak lanjut
“nah ibu bisa melakukan teknik yang saya ajarkan sebelumnya”
Kontrak yang akan datang
Topik
“bagaimana jika besok kita berjumpa lagi untuk mengulangi seperti apa yang saya
ajarkan di awal dulu”
Waktu
“ibu mau jam berapa? Jam 8 pagi yaa”
Tempat
“Ibu maunya dimana? Baiklah bu, terima kasih bu”
-----------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-6
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 17
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien mengatakan masih cemas tampak tidak bersemangat.
2. Diagnosa keperawatan
Ansietas ringan.
3. Tujuan khusus
Klien mampu melakukan hobbynya (bermain bulu tangkis)
4. Tindakan keperawatan
Mengajak klien untuk melakukan hobbynya.
B. Strategi pelaksanaan
a. Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat pagi ibu”
b. Evaluasi/validasi
“bagaimana perasaan ibu sekarang?”
c. Kontrak
Topik
“nah sesuai janji kita kemarin saya akan mengajak ibu bermain bulu tangkis”
Waktu
“Bagaimana kalau kita bermain sekitar 20 menit bu?”
Tempat
“Bagaimana kalu kita bermain bulu tangkis dihalaman depan bu?”
b. Kerja
“nah baik bu sekarang kita mulai untuk bermain bulu tangkis (klien bermain bulu
tangkis dengan bersemangat) baik bu kita bermain bulu tangkis ini agar ibu tidak
terlalu gelisah. Saya dapat melihan bahwa ibu sudah sedikit bersemangat dalam
bermain ini, jika ibu menyukai teknik ini ibu bisa mengulanginya dilain waktu
agar tidak terlalu cemas. Nah mari kita sekarang duduk sejenak agar ibu tidak
capek”.
c. Terminasi
Evaluasi
Subjektif
“Kita sudah istirahat dan berbincang-bincang, bagaimana perasaan ibu saat
ini?”
Rencana tidak lanjut
“ibu bisa bermain bulu tangkis agar ibu tidak terlalu bosan”
Kontrak yang akan datang
Topik
“bagaimana jika besok kita melakukan senam lansia bu?”
Waktu
“ibu mau jam berapa untuk senam lansia? Gimana kalau jam 4 sore bu?”
Tempat
“Ibu mau dimana untuk senam lansia ini? Baik bu jika ibu ingin bermain
ditempat kita bermain bulu tangkis tadi. Terima kasih bu selamat beristirahat
kembali.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 18
Pertemuan ke-7
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien mengatan bahwa cemasnya sudah sedikit berkurang dan nafsu makan sedikit
meningkat.
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas ringan.
3. Tujuan khusus
Klien mampu melakukan senam.
4. Tindakam Keperawatan
Ajak klien untuk melakukan senam.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“selamat sore bu”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu sore ini?”
c. Kontak
Topik
“Sesuai kesepakatan kita saya akan mengajak ibu melakukan senam lansia”
Waktu
“apkah ibu mau jika kita senam lansia selama 30 menit?”
Tempat
“apakah ibu tetap ingin senam lansia di halaman depan? Baiklah jika ibu senang
dengan tempat ini”.
2. Kerja
“Sekarang kita akan melakukan senam lansia kerena ibu suka tempat ini maka kita
senam lansia disini. Sekarang kita senam lansia dengan mengikuti senam di layar TV
tersebut. Bagus sekali gerakan senam ibu dari awal senam sampai senam berakhir.
Nah setelah ini ibu ingin melakukan apa lagi? Ibu ingin makan? Baiklah mari ibu
makan sore yaa”
3. Terminasi
a. Evaluasi
“Setelah kita berolahlaga apakah ibu masih merasa bosan?”
b. Rencana tidak lanjut
“Ibu bisa melakukan sesuatu kegiatan apa saja yang disukai jika ibu bosan”
c. Kontrak akan datang
Topik
“bagaimana jika besok kita bertemu lagi, kita belajar teknik lain agar mengurangi
rasa cemas ibu?”
Waktu
“Ibu mau jam berapa besok?”
Tempat
“untuk teknik selanjutnya ibu ingin melakukannya dimana? Apakah ibu berkenan
jika kita besok belajar teknik selanjutnya di taman? Baiklah jika ibu berkenan.
Terima kasih bu”
-----------------------------------------------------------------------------------------

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 19
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-8
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien Klien
Klien Mengatakan sudah tidak terlalu cemas lagi, wajah terlihat santai serta nafsu makan
meningkat
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas Ringan
3. Tujuan Khusus
Klien mampu meningkatkan relaksasi
4. Tindakan Keperawatan:
Ajak pasien jalan jalan
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu,”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu sekarang?apakah ibu masih ada merasa cemas ? Sudah
dilakukan cara- cara mengatasi cemas seperti yang sudah kita latih sebelumnya ?.
c. Kontrak
Topik
“Nah sesuai janji kita tadi, saya akan mengajak ibu jalan jalan”
Waktu
“Bagaimana jika kita jalan jalan sekitar 10 menit bu?”
Tempat
“Ibu mau jalan jalandimanabu? Bagaimana kalau di taman”
2. Kerja
“Nah, baik bu, sebelum kita mencoba cara lain untuk mengurangi kecemasan,
sekarang kita ulangi terlebih dahulu cara yang tadi ya bu. Ibu masih ingat cara
hipnotis 5 jari bu? Bagaimana jika ibu mempraktikkan langsung bu? (klien
mempraktikkan hypnosis 5 jari). Bagus sekali ya bu, ibu sudah bisa melakukannya
dengan benar dan sebaiknya cara ini selalu ibu praktikkan ya bu. Nah sekarang mari
kita jalan jalan sambil menceritakan apa yang ada di pikiran ibu.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subjectif
“Kita sudah berbicara dan berjalan jalan sekitar 10 menit. Bagaimana perasaan
ibu saat ini?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“nah ibu bisa melakukan kegiatan seperti yang saya ajarkan sebelum
sebelumnya”
c. Kontrak Yang Akan Datang
Topik
“Bagaimana kalau nanti kita berjumpa lagi untuk mengulangi seperti apa yang
saya ajarkan di awal dulu?”
Waktu
“Ibu maunya jam berapa ? Jam 12 siang ya.”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 20
Tempat
“Ibu maunya dimana ? baiklah bu”. Terima kasih bu.”
-----------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-9
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien Klien
Klien Mengatakan sudah tidak cemas lagi, wajah terlihat santai
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas Ringan
3. Tujuan Khusus
Klien mampu meningkatkan relaksasi
4. Tindakan Keperawatan:
Mengulangi tehnik relaksasi dan distraksi
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang ibu,”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
c. Kontrak
Topik
“Nah sesuai janji kita tadi, saya akan mengajak ibu melakukan tehnikdistraksi
dan relaksasi seperti yang waktu itu”
Waktu
“Bagaimana jika kita lakukan sekitar 20 menit bu?”
Tempat
“Ibu mau dimanabu? Bagaimana kalau di sini”
2. Kerja
“Nah, baik bu, sekarang mari kita ulangi cara relaksasi seperti yang saya ajarkan di
awal dulu (Ny.A ,melakkantehnik relaksasi dengan benar) nah iya bu seperti itu
bagus bu, nah selanjutnya ibu mau melakukan apa ? ibu mau menyulam ? baiklah bu
mari kita lakukan.”
3. Terminasi
d. Evaluasi
Subjectif
“Kita sudah melakukan kegiatan sekitar 20 menit. Bagaimana perasaan ibu saat
ini?”
e. Rencana Tindak Lanjut
“nah ibu bisa menyulam kalau ibu merasa bosan”
f. Kontrak Yang Akan Datang
Topik
“Bagaimana kalau nanti kita bertemu lagi bu? Oh ibu mau mengajak saya
berdzikir bersama begitu ya bu, baiklah nanti kita berdzikir bersama”
Waktu

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 21
“Ibu maunya jam berapa ? ooo ibu maunya jam 2 siang karena kebetulan hari ini
hari jumat, baiklah bu.”
Tempat
“Ibu maunya dimana ?di sini ? baiklah bu”. Terima kasih bu.”

-----------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Ansietas

Pertemuan ke-10
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
Kondisi Klien Klien
Klien Mengatakan sudah tidak terlalu cemas lagi, wajah terlihat santai serta nafsu makan
meningkat
Diagnosa Keperawatan
Ansietas Ringan
Tujuan Khusus
Klien mampu meningkatkan relaksasi
Tindakan Keperawatan:
Evaluasi kemajuan keadaan

B. Strategi Pelaksanaan
a) Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang ibu,”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
c. Kontrak
Topik
“Nah sesuai janji kita tadi, kita akan berdzikir bersama ya bu”
Waktu
“ibu maunya berapa lama? oh ibu maunya 15 menit ya, baiklah bu?”
Tempat
“baiklah kita akan melakukannya di sini”
b) Kerja
“Nah, baik bu, sekarang mari dzikir bersama untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT sehingga hati kita menjadi tenang (pasien dan perawat mulai berdzikir
bersama.”
c) Terminasi
g. Evaluasi
Subjectif
“Kita sudah melakukan kegiatan sekitar 15 menit. Bagaimana perasaan ibu saat
ini? Ibu merasa senang ya”
h. Rencana Tindak Lanjut
“nah jika ibu merasa bosan atau cemas ibu bisa melakukan banyak hal seperti
yang saya ajar ajarkan sebelumnya bu, ka nada banyak cara ibu bisa pilih yang
paling ibu sukai”
i. Kontrak Yang Akan Datang
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 22
“Nanti kalau ada apa-apa ibu bisa melakukan hal-hal yang telah saya ajarkan, dan
jika ibu mengalaminya kembali ibu bisa datang kembali kesini”
“Terimakasih atas kerjasamanya bu”

3) Format evaluasi penilaian kemampuan pasien dengan Ansietas

Nama pasien :
Ruangan :
Petunjuk pengisian
1. Beri tanda ( V ) jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah ini
2. Tulis tanggal setiap dilakukan supervise

No Kemampuan Tanggal
A Pasien
1 Menyebutkan penyebab ansietas, tanda dan
gejala, dan penyebab timbulnya kecemasan
2 Mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi
untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya
diri :Tarik nafas panjang
3 Mampu mendemonstrasikan teknik dikstraksi
untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi kecemasan; melakukan hal yang
klien sukai
4 Mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi
hipnotis 5 jari
5 Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang
akan dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengurangi kecemasan.
6 Mendiskusikan mengenai perasaan yang
membuatnya cemas
B Keluarga
1 Mendiskusikan pentingnya peran keluarga
sebagai pendukung untuk mengatasi kecemasan
2 Menyebutkan tiga cara merawat pasien ansietas
(memberikan pujian, menyediakan fasilitas
untuk pasien, dan melatih pasien melakukan
kemampuan
3 Mampu mempraktekkan cara merawat pasien
4 Melakukan follow up sesuai rujukan

G. LATIHAN :

1) Jelaskan tahapan dari asuhan keperawatan!


2) Jelaskan cara menetapkan pohon masalah pada pasien dengan ansietas!
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 23
3) Jelaskan tahapan dari membuat laporan pendahuluan!
4) Jelaskan strategi pelaksanaan pada pasien dengan ansietas!
5) Jelaskan data subyektif dan obyektif pada pasien ansietas!
6) Kasus fiktif
Nn B usia 28 tahun bekerja sebagai sekretaris pada perusahaan internasional. Pasien
akan dilakukan operasi pengangkatan payudara kiri karena kanker. Hasil pengkajian
didapatkan data pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang disajikan. Menurut
orang tua pasien sejak di diagnosa kanker dan akan dilakukan pengangkatan payudara
pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai pembicaraan dan bila menjawab
hanya seperlunya. Menurut orang tua pasien tidak dapat tidur sejak 2 hari yang lalu
dan sering menangis pada malam hari. Padahal selama ini pasien merupakan anak
yang ceria dan banyak bercerita tentang kejadian yang dialami selama pasien
meninggalkan rumah untuk bekerja atau beraktivitas. Hasil pemeriksaan didapatkan data
TD 130?90 Mm Hg, Nadi 90 x per menit., pasien lebih banyak mendominasi
pembicaraan dan selalu bertanya tentang penyakitnya. Fokus pertanyaan hanya berkisar
kepada bagaimana operasi pengangkatan payudara.

Tugas: Untuk menjawab pertanyaan No 6 pergunakanlah format pengkajian pada akhir


praktikum ini
1) Buatlah laporan pendahuluan kasus di atas
2) Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas
3) Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada dan lengkapi
data pasien untuk dapat melengkapi diagnosa ansietas
4) Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!
5) Buatlah pohon masalah!
6) Tetapkanlah tindakan keperawatan dengan teknik distraksi serta cara spiritual
7) Lakukanlah evaluasi keperawatan
8) Lakukanlah dokumentasi keperawatan

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk mampu menjawab pertanyaan nomor 1 sampai dengan 5 di atas, Anda harus
mempelajari kembali materi asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas. Untuk
menjawab pertanyaan nomor 6, gunakan format-format yang berkaitan dan ikuti petunjuk
pengisiannya

H. RINGKASAN

Modul Bahan Ajar Cetak Praktikum ini membahas mengenai asuhan keperawatan pada
pasien ansietas, yang dimulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Tindakan keperawatan
dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada pasien saat itu (here and now). Mendemontrasikan role play strategi
pelaksanaan tindakan keperawatan (SPTK) pada klien ansietas. Setelah melakukan tindakan
keperwatan Anda harus membuat dokumentasi keperawatan.

K. POST TES-1

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 24
1) Tahapan dari pemberian asuhan keperawatan adalah ….
A. Pengkajian, perencanaan, dan evaluasi
B. Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
C. Pengkajian, pelaksanaan, membuat pohon masalah dan evaluasi
D. Pengkajian, perencanaan, membuat pohon masalah, pelaksanaan dan evaluasi
2) Data fokus didapatkan dari hasil ….
A. Pengkajian
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi
3) Data subyektif yang sering Anda temui pada saat pengkajian pasien dengan ansietas
adalah
A. Pasien mengeluh tidak bisa tidur
B. Pasien menyatakan kekhawatiran tentang penyakitnya
C. Pasien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas harian karena memikirkan
penyakitnya
D. Benar semua
4) Data obyektif yang Anda temui pada pasien ansietas adalah ....
A. Peningkatan tAnda-tAnda vital
B. Persepsi kognitif pasien menyempit
C. Pasien sering menguap dan tampak lesu serta tidak bersemangat
D. Benar semua
5) Keberhasilan tindakan keperawatan pada pasien ansietas ditAndai dengan ….
A. Pasien mengatakan saya menjadi jauh lebih tenang suster
B. Pasien dapat mendemonstrasikan cara mengatasi kecemasan
C. Pasien mampu menjelaskan tanda-tanda ansietas
D. Benar semua

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 25
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011) .Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta.
Graha Ilmu

Allen, K.M (1996). Nursing Care of the Addicted Client. Philadelphia : Lippincott

Budi Anna K, dkk. (2006). Modul IC CMHN : Manajemen Kasus angguan Jiwa
dalam keperawatan kesehatan jiwa komunitas FIK-UI dan WHO.
Jakarta.Indonesia

Sullivan,E.J. (1995).Nursing Care of Clients with Substances Abuse. St Louise : Mosby

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 26
BAB 3
PRAKTIKUM 2
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN CITRA TUBUH

A. DESKRIPSI
Citra tubuh berhubungan dengan persepsi seseorang, perasaan dan pikirannya tentang
dirinya atau tubuhnya dan biasanya dikonseptualisasikan memiliki tubuh yang dinilai dari
estimasi ukuran, evaluasi daya tarik tubuh dan emosi yang terkait dengan bentuk tubuh dan
ukurannya (Grogan, 1999; Muth & Cash, 1997). Gangguan citra tubuh adalah perubahan
persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh. perubahan ukuran, bentuk, struktur,
keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Pandangan yang realistis
terhadap dirinya menerima dan mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman sehingga
terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri (Keliat,2004).
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dengan masalah
keperawatan gangguan citra tubuh dengan menggunakan pendekatan secara individual dan
keluarga. Selamat mempelajari modul ini.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah gangguan citra tubuh
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Membuat rencana tindakan keperawatan
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dan keluarga
5. Mendemonstrasikan cara untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien t e r h a d a p
tubuhn ya .
6. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah gangguan citra
tubuh.
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan d a n e v a l u a s i yang telah Anda lakukan
dengan prinsip SOAP ( Subyektif, Obyektif, Analisis, dan Planning)

C. METODE
Metode yang digunakan dalam proses praktikum ini adalah:
1. Brainstorming
2. Case Study
3. Role play

D. MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan selama proses praktikum adalah:
1. Modul, Form komunikasi terapeutik dan penilaian, dan alat-alat yang diperlukan
(sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan bersama pasien)
2. Standar asuhan keperawatan (SAK)

E. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 27
1. Kognitif
1) Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan
2) Mahasiswa wajib menjawab semua pertanyaan yang terdapat pada kompetensi
kognitif dan menuliskan jawabannya pada halaman yang telah disediakan sebelum
masuk praktikum
3) Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen
penangguag jawab praktik
4) Modul perchapter dikoreksi setiap mahasiswa selesai praktikum

2. Psikomotor dan Afektif (terintegrasi)


Kegiatan Tugas Fasilitator Pencapaian Mahasiswa Penilaian
Hard skill Soft skill
Latihan Fasilitator Mahasiswa menganalisis 1. Kemamp Percaya
kasus bersama kasus pemicu secara uan sintesa diri
mahasiswa berkelompok sebelum dan analisis Kreatif
menganalisis praktikum dimulai. Hasil kasus Terampil
kasus pemicu diskusi dituangkan dalam 2. Kemamp Dan
modul masing-masing uan untuk Berfikir
mahasiswa sesuai dengan memahami kritis
pertanyaan konsep dan
Mahasiswa menyiapkan aplikasi
Strategi komunikasi kasus
terapeutik untuk kasus 3. Kemamp
pemicu uan berfikir
Praktik Fasilitator Mahasiswa kritis dalam
memberi mempersiapkan diri prosedural
kesempatan pada untuk bermain peran asuhan
mahasiswa untuk dalam melakukan asuhan keperawata
bermain peran keperawatan terhadap n
(role play) dalam pasien dan keluarga 4. Kemamp
melakukan uan
asuhan melaksanak
keperawatan an
terhadap pasien prosedural
dan keluarga asuhan
Fasilitator Mahasiswa bermain keperawata
mengamati peran dalam melakukan n
peserta dan asuhan keperawatan
memberikan terhadap pasien dan
bimbingan pada keluarga pasien isolasi
proses latihan sosial
(bermain peran)

Fasilitator Mahasiswa mendengar


melakukan dan mencatat tentang
evaluasi dan hasil evaluasi dari
memberikan fasilitator
masukan kepada
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 28
mahasiswa
setelah bermain
peran

F. TUGAS MAHASISWA
1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini, sebaiknya Anda telah
memahami topik asuhan keperawatan pada pasien gangguan citra tubuh dengan baik.
Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda.
2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan
pendahuluan sesuai dengan petunjuk yang ada.
3. Lakukanlah pengkajian pada pasien dengan kasus fiktif yang ada.
4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang
ada.
5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan
dan tetapkanlah diagnosa keperawatan utama pada kasus yang ada.
6. Latihanlah membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui di
Modul Bahan Ajar Praktikum.
7. Lakukanlah latihan pemberian asuhan keperawatan dengan teman sesering mungkin
dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
saudara lakukan.
8. Buatlah video role play strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien dan
mintalah bantuan untuk member masukan analisa proses interaksi role play tersebut.
9. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan masukan. Jika
Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan citra tubuh mintalah pembimbing Anda untuk melakukan penilaian.

G. KASUS PEMICU:

Nn B usia 28 tahun bekerja sebagai sekretaris pada perusahaan internasional. Pasien post
operasi pengangkatan payudara kiri karena kanker. Hasil pengkajian didapatkan data
pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang disajikan. Pasien menolak dikunjungi
oleh temannya. Menurut orang tua pasien sejak habis operasi pasien menjadi pendiam,
murung, tidak mau memulai pembicaraan dan bila menjawab hanya seperlunya. Padahal
selama ini pasien merupakan anak yang ceria dan banyak bercerita tentang kejadian
yang dialami selama pasien meninggalkan rumah untuk bekerja atau beraktivitas. Sejak
habis operasi menurut orang tua pasien tidak pernah melihat luka operasi. Pandangan
Pasien selalu terarah ke sebelah kanan. Pasien tidak mau menoleh ke sebelah kiri
karena tidak mau melihat payudaranya yang telah diangkat. Pasien mengatakan ia merasa
menjadi orang yang tidak sempurna dan mengatakan saya malu bila harus kekantor dengan
kondisi seperti ini, bagaimana saya harus bertemu dengan orang lain jika kondisi saya
seperti ini.
Berdasarkan kasus di atas lakukanlah Asuhan Keperawatan:
1. Buatlah laporan pendahuluan kasus di atas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 29
5. Buatlah pohon masalah!
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan
9. Lakukanlah role play strategi pelaksanaan ( S P T K ) sesuai kasus di atas atau sesuai
kasus yang sering Anda temui di klinik.

H. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM :
1. Laporan Pendahuluan (LP) Teori gangguan citra tubuh
1) Pengertian Citra tubuh
2) Etiologi gangguan citra tubuh.
3) Rentang respon konsep diri
4) Tanda dan gejala gangguan citra tubuh
5) Pathway
6) Konsep Askep klien dengan gangguan citra tubuh
1) Tuliskanlah keluhan utama yang dialami pasien sesuai dengan kasus.
2) Temukan data focus pada klien dan masukkan dalam format pengkajian
3) Buatlah analisa data dan temukan masalah keperawatan, pohon masalah dan
tentukanlah masalah utama pada kasus.
4) Buatlah diagnosa keperawatan prioritas
5) Buatlah rencana tindakan keperawatan dan pengaturan strategi pelaksanaan
setiap pertemuan.
Bila Anda mendapatkan kesulitan dalam membuat laporan pendahuluan,
bukalah kembali bab asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh
pada modul buku ajar Keperawatan Jiwa.

2. Role play Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada klien dengan


gangguan citra tubuh.

1) Membuat strategi pelaksanaan (SP) berdasarkan rencana pertemuan


Contoh SP pasien dan keluarga berdasarkan pertemuan :
1.1 SP 1 Pasien
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b) Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya gangguan citra tubuh
c) Tanyakan Persepsi citra tubuhnya saat ini
d) Tanyakan tanda-tanda gangguan citra tubuh
e) Tanyakan apa yang biasa dilakukan untuk mengatasi gangguan citra tubuh
f) Diskusikan dengan klien tentang aspk positif dirinya.
g) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
1.2 SP 2 Pasien
1. Evaluasi keberhasilan SP 1
2. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
3. Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan penuaan
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 30
4. Berikan pujian/reinformance positif atas kemampuan mengungkapkan perasaan.
5. Observasi ekspresi klien pada saat berbicara.
6. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
1.3 SP 3 Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Meningkatkan kegiatan klien sesuai toleransi kondisi klien
3. Memberi reinforcement positif
4. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

1.4 SP 4 Pasien
1. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan untuk mengurangi rasa sedih dan gelisah yang
dihadapi klien.
2. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat.
3. Beri motivasi klien untuk dapat berbaur dengan lingkungan sosial
4. Memberi reinforcement positif
5. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya
1.5 SP 5 Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki (tubuh, intelektual,
keluarga) oleh klien di luar perubahan yang terjadi.
3. Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
4. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
5. Saat bertemu klien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan memberi pujian
yang realistis.
6. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

1.6 SP 6 Pasien
1. Evaluasi keberhasilan SP 5
2. Diskusikan kemampuan klien yang masih dapat digunakan selama sakit
3. Diskusikan juga kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan di RS dan di
rumah.
4. Dorong klien untuk merawat dirinya dan berperan serta dalam asuhan keperawatan
secara bertahap
5. Anjurkan menggunakan alat bantu (mis., pakaian, wig, kosmetik)
6. Latih pasien fungsi tubuh yang dimiliki
7. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

1.7 SP 7 Pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Anjurkan klien mengikuti kelompok pendukung (mis., kelompok sebaya)
3. Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
4. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
d) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

1.8 SP 8 pasien
1. Evaluasi kemampuan klien
2. Bantu klien melakukan cara yang dipilih

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 31
3. Bantu klien mengurangi perubahan citra tubuh. Misalnya protes untuk bagian
tubuh bertemu tongkat.
4. Latih peningkatan penampilan diri (mis., berdandan)
5. Beri pujian terhadap keberhasilan klien
1.
1.9 SP 1 Keluarga
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
2. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi
gangguan citra tubuh
3. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi gangguan citra
tubuh
4. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga untuk merawat klien dengan
gangguan citra tubuh Pengertian gangguan citra tubuh
- Tanda dan gejala gangguan citra tubuh
- Penyebab gangguan citra tubuh
- Latih keluarga cara merawat klien dengan gangguan citra tubuh

1.10 SP 2 Keluarga
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Melatih keluarga merawat langsung klien
Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk merawat klien

2) Membuat Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada klien dengan gangguan


citra tubuh
Contoh SPTK pada klien dengan gangguan citra tubuh :

Pertemuan ke-1
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan ia mengalami kerusakan pada wajah sebelah kanan karena
kecelakaan
b. Klien mengatakan bahwa dia sudah tidak cantik lagi
c. Klien tidak mau bersosialisasi dengan orang orang karena malu
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien dapat menigkatkan keterbukaan dan hubungan saling percaya.
b. Klien mengidentifkasi perubahan citra tubuh.
c. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.

4. Tindakan keperawatan (SP 1 Pasien)


a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
Mengucapkan salam terapeutik
Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
b. Tanyakan pada klien tentang Persepsi citra tubuhnya saat ini
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 32
c. Aspek positif yang ada pada klien
d. Beri kesempatan pada Klien untuk mengungkapkan perasaannya.

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum mbak, perkenalkan nama saya Siska panggil saja Mbak Siska
saya perawat yang sedang bertugas di rumah sakit ini, nama mbak siapa? mbak
suka dipanggil apa?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan mbak hari ini? Bagaimana tidur mbak semalam? O, jadi
semalam mbak sedih?”
3. Kontrak
“Baiklah mbak bagaimana tentang perasaan yang ibu rasakan? Bagaimana kalau
kita berbincang-bincang selama 35 menit? Kita berbicang-bincang dimana?
Baiklah kita akan berbincang-bincang diruangan ini”

Kerja:
“Tadi mbak katakan, mbak merasa sedih dan gelisah, tidak bisa tidur, coba ceritakan
lebih lanjut tentang perasaan mbak? Apa yang sedang mbak pikirkan? Apa yang mbak
lakukan terkait dengan perasaan tersebut? Apa yang terjadi sehingga mbak merasa
sedih dan gelisah?”
“Oh, jadi mbak mengalami kecelakaan yang menyebabkan wajah sebelah kanan mbak
rusak? O, jadi mbak sudah tidak percaya diri lagi dengan keadaan mbak yang
sekarang? Bagaimana persepsi pada mbak tentang keadaan mbak saat ini? Oh mbak
merasa tidak cantik lagi? Apakah sebelumnya mbak pernah mengalami kondisi selain
ini?”
“Jadi mbak sebelumnya sering merasa sedih dan gelisah seperti ini karena keadaan
mbak?“Selama ini, bila mbak punya masalah yang mengganggu, apa yang mbak
lakukan?” “Jadi kalau mbak punya masalah, mbak akan memikirkan terus masalah itu
sehingga mbak merasa sedih dan gelisah?”
“ Kalau mbak mempunyai masalah dengan siapa mbak bercerita? Oh dengan orang
tua mbak terutama ibu nya? Bagaimana cara ceritanya mbak sehingga bisa
menceritakan semua yang terjadi pada ibu?” “bisa dipraktikkan bagaimana cara mbak
bercerita? Nah sekarang coba praktikkan. Wah bagus sekali, mbak sudah mampu
melakukannya, bagaimana perasaan mbak setelah bercerita pada orangtua mbak? Oh
sedikit plong ya?”
“Wah.. mbak sangat hebat bisa menyelesaikan masalahnya yang cukup berat, saya
sangat yakin mbak sekarang juga bisa menyelesaikan keadaan yang mbak alami
sekarang” Kegiatan apa saja yang sering mbak lakukan dirumah sebelum berada
disini? Oh kegiatan yang mbak lakukan dirumah memasak, membersihkan rumah?
wah, bagus itu mbak”. “Terus kegiatan apalagi yang mbak lakukan ? Kalau tidak
salah mbak juga suka mendesain ya? Wah bagus sekali sangat menarik ya kegiatan
yang mbak suka. Lalu apa lagi kegiatan yang mbak lakukan?.. oh besok saja ya

Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang? mbak merasa rileks?
Oh jadi mbak juga senang karena bias mengutarakan perasaan mbak?”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 33
b. Obyektif
“Coba sebutkan apa yang membuat mbak sedih dan gelisah, lalu apa yang mbak
rasakan dan apa yang mbak lakukan untuk meringankan sedih dan gelisah mbak?
Nah Betul mbak bercerita pada orang tua?,
c. Rencana tindak lanjut (RTL)
“Baiklah mbak, jangan lupa apabila mbak merasa sedih dan gelisah mbak cerita
pada orang terdekat mbak seperti orang tua mbak dan nanti mbak ingat-ingat ya
kemampuan mbak yang lain dan belum sempat mbak ceritakan kepada saya,“besok
bisa kita bicara lagi”
d. Kontrak yang akan datang
e. Topik
“Bagaimana kalau besok kita bicarakan kembali kegiatan /kemampuan yang
dapat mbak lakukan di rumah dan selama di RS”
f. Tempat
“Tempatnya mau dimana mbak? ”
g. Waktu
“Berapa lama kita akan bercakap – cakap?”. “Bagaimana kalau 30 menit”
“Setuju!” “Sampai bertemu lagi besok ya, mbak”
---------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-2
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan ia mengalami kerusakan pada wajah sebelah kanan karena
kecelakaan
b. Klien mengatakan malu karena dia sudah tidak cantik lagi
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien mengidentifkasi perubahan citra tubuh.
b. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.

4. Tindakan keperawatan (SP 2 pasien)


1) Evaluasi keberhasilan SP 1
2) Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
3) Diskusikan akibat perubahan pubertas, kehamilan dan penuaan
4) Berikan pujian/reinformance positif atas kemampuan mengungkapkan
perasaan.
5) Observasi ekspresi klien pada saat berbicara.
6) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum mbak, selamat pagi! Masih ingat dengan saya mbak?”
2. Evaluasi dan validasi

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 34
“Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apakah mbak sudah bercerita lebih dalam
tentang keadaan yang mbak rasakan pada orangtua mbak? Bagaimana perasaan
mbak? Apakah mbak sudah merasa lebih baik?
3. Kontrak
“Baiklah mbak sesuai janji saya kemarin saya akan menanyakan kegiatan lain
yang belum sempat disebutkan”
Kerja:
“Baik, tadi mbak mengatakan sudah sedikit relaks setelah mengikuti saran saya yang
bercerita pada keluarga mbak apabila mbak merasa sedih dan gelisah. Nah sekarang
saya ingin bertanya. Sekarang apakah perasaan sedih masih sering muncul? Oh iya
mbak, Dan apakah mbak memiliki kegiatan lain yang mbak lakukan di RS? Oh
setelah bangun tidur mbak sholat dan menonton TV, lalu untuk kegiatan yang sangat
mbak sukai?, Oh jadi mbak sangat suka mendesain baju dan make up?. Wah mbak
sudah memiliki karya saat dulu mendesain baju? Oh yang mbak desain kerudung?
Wah boleh saya lihat hasil gambaran dan karyanya mbak? Oh di handphone mbak?
Boleh ditunjukkan mbak? Wah, bagus sekali hasil gambaran dan karya mbak, apakah
saat disini mbak masih sering mendesain? Wah masih dilakukan ya? Oh tidak selesai
semuanya? Tidak apa-apa mbak, mbak bisa melanjutkan desainan mbak yang siapa
tahu bisa mengalihkan rasa sedih mbak sehingga mbak tidak terlalu merasa tertekan.
Baiklah sekarang mbak kan sudah tau kegiatan apa yang mbak sukai dan bisa lakukan
siapa tahu dapat mengalihkan rasa sedih mbak. Disini saya sudah menyiapkan kertas
dan alat tulis untuk mbak. Jadi saya rasa disaat mbak sedih bisa menggambar desain
disini agar rasa sedih mbak bisa bekurang. Coba silahkan mbak mulai mendesain
disini. Wah mbak sangat hebat gambaran mbak bagus sekali” oh tidak apa-apa mbak
walaupun belum diberi warna tapi sudah bagus”
Terminasi
e. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang dan kegiatan yang
mbak sukai tadi? Ya betul...mbak terlihat lebih santai ”
f. Evaluasi Obyektif
“Coba mbak sebutkan kegiatan apa yang mbak sukai tadi? lalu apa yang mbak
rasakan setelah melakukan kegiatan tersebut?, coba tunjukkan kepada saya
kegiatan tersebut”
g. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan dan tuliskan dalam jadwal kegiatan
harian mbak”
h. Kontrak yang akan datang:
1) Topik:
“Nah, mbak tadi kan kita sudah melakukan kegiatan yang mbak sukai. Apakah
apakah ada kegiatan lain yang mbak suka selain kegiatan tersebut?. Baiklah
besok kita akan berdiskusi lagi, bagaimana menurut mbak?” “baiklah kalau
mbak setuju”
2) Tempat
“mbak ingin bercakap – cakap dimana besok?”, “...oooo di ruangan sini saja,
baiklah.”
3) Waktu
“Bagaimana kalau kita bercakap – cakap 25 menit?”
-------------------------------------------------------------------------------------

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 35
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-3
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan dia sudah tidak cantik lagi
b. Klien tidak mau bersosialisasi dengan orang orang karena malu.
c. Klien hobinya menyanyi dan menggambar
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien mengidentifkasi perubahan citra tubuh.
b. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.
4. Tindakan keperawatan (SP 3 pasien)
a. Evaluasi kemampuan klien
b. Meningkatkan kegiatan klien sesuai toleransi kondisi klien
c. Memberi reinforcement positif
d. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya.

B. Strategi komunikasi
Orientasi :
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini? Bagaimana tidur mbak semalam? Apakah
perasaan mbak masih sedih dan gelisah? Apakah kegiatan harian yang kemarin
masih mbak lakukan? Oh sudah hebat sekali mbak, dan untuk kegiatan yang saya
sarankan kegiatan yang mbak sukai sudah dipraktekkan dalam jadwal harian
mbak? bagus sekali mbak”
3. Kontrak
“baiklah mbak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang mbak rasakan sekarang?
Kerja:
“Tadi mbak katakan, mbak merasa sedih dan gelisah lagi? Coba mbak katakan
mengapa mbak merasa sedih lagi? Oh.. jadi mbak masih memikirkan tentang keadaan
mbak dan membuat mbak merasa sedih dan gelisah kembali? Dan mbak masih tidak
percaya diri dengan keadaan yang mbak alami? Lalu apakah kegiatan yang kemarin
masih mbak lakukan? Seperti mbak menonton TV dan melakukan kegiatan yang
mbak suka seperti mendesain gambar? Baik sudah dilakukan. Nah sekarang saya
ingin menyarankan pada mbak bagaimana cara nya supaya mbak dapat percaya diri
lagi”. “mbak kan kemarin bilang bahwa punya karya dari hasil desain berupa
kerudung? Apa dibawa hasil desainan kerudungnya ke sini? Oh dibawa ya mbak?
Karena ingin menunjukkan pada saya? Wah terima kasih mbak saya sangat
menghargai itu”. “ baik mbak jika dibawa saya ingin membantu mbak untuk percaya
diri dengan mengenakan kerudung hasil desainan mbak ini. Apakah mbak bersedia?”
baik mari kita lakukan”. “ wah bagus sekali mbak cocok dan cantik sekali, nah coba
mbak lihat di kaca” “tenang mbak tidak perlu takut, saya bimbing ya mbak” “nah,

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 36
bisa dilihat mbak terlihat cantik bukan? mbak bisa memakai kerudung ini kapanpun
mbak mau untuk mengurangi rasa tidak percaya diri itu”
Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang tentang masalah yang mbak
rasakan dan memberi saran mbak untuk tetap percaya diri dengan memakai
kerudung hasil desainan mbak?”
b. Obyektif
“Coba ibu praktikkan kembali apa yang telah kita lakukan tadi. Bagus, ternyata
mbak masih ingat apa yang telah kita lakukan tadi”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah kita lakukan hari ini ke mbak dapat mbak praktekkan
supaya mbak dapat meningkatkan rasa percaya diri mbak”
d. Kontrak yang akan datang
1)Topik:
“mbak sudah tidak terasa sudah 25 menit kita berbincang-bincang. Kegiatan yang
kita lakukan pada hari ini semoga bisa mengurangi rasa sedih dan gelisah mbak
serta dapat meningkatkan rasa percaya diri pada mbak, kita bertemu besok lagi ya
mbak untuk berbincang-bincang tentang yang sudah kita lakukan kepada mbak”
2) Tempat
“kita berbincang-bincang dimana mbak? “oh di ruangan mbak saja ya?” baiklah
mbak”,
3)Waktu
“Kita mau bercakap –cakap berapa lama, bagaimana kalau 30 menit?”

---------------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-4
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan bahwa dia sudah tidak cantik lagi
b. Klien tidak mau bersosialisasi dengan orang orang karena malu
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien mengidentifkasi perubahan citra tubuh.
b. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.
4. Tindakan keperawatan (SP 4 pasien)
a. Mendiskusikan mengenai jadwal harian yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan untuk mengurangi rasa sedih dan gelisah yang
dihadapi klien.
b. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat.
c. Beri motivasi klien untuk dapat berbaur dengan lingkungan sosial
d. Memberi reinforcement positif
e. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 37
B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagimana perasaan mbak hari ini? Bagaimana tidur mbak semalam? Apakah
mbak masih merasa sedih dan gelisah? Apakah mbak masih merasa tidak percaya
diri dengan keadaan mbak?”
3. Kontrak
“Baiklah mbak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
jadwal kegiatan yang kemarin kita buat? Dan membicarakan kembali tentang
ketidakpercayaan mbak? “baiklah kalau mbak bersedia” Baiklah kita berbincang-
bincang disini saja selama 30 menit.
Kerja:
“Baiklah bagaimana perasaan mbak sekarang? Apakah mbak masih sedih dan
gelisah? Dan apakah mbak masih tidak percaya diri dengan keadaan mbak?”. Apakah
mbak masih melakukan kegiatan harian seperti yang sebelum-sebelumnya kita
lakukan? Baiklah mbak kalau sudah. Disini saya ingin meningkatkan rasa percaya diri
mbak supaya rasa sedih mbak sudah sedikit berkurang” baiklah mbak, disini saya
ingin meningkatkan rasa percaya diri mbak dengan cara mari kita jalan-jalan dan
keluar ruangan supaya mbak tidak murung dan mengurung diri” tidak apa-apa mbak
tidak perlu mengkhawatirkan respon orang lain mengenai keadaan mbak sekarang”.
“Dengan bersosialisasi diluar ruangan mbak mendapatkan aspek positif juga” apabila
mbak malu, mbak bisa mengenakan kerudung yang kemarin kita lakukan mbak”.
mbak bersedia?” “ mari ibu berkerudung terlebih dahulu dan kita jalan-jalan atau
duduk-duduk diluar”. (perawat mengajak keluar jalan-jalan dan duduk ditaman)”.
“Wah bagus sekali mbak sudah bisa keluar ruangan”
Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang mengenai jadwal
harian? Dan bagaimana perasaan mbak setelah kita keluar ruangan dan jalan-jalan
tadi?” “tidak apa-apa mbak jika masih kurang percaya diri itu wajar, mbak bisa
melakukan kegiatan ini ya mbak agar rasa percaya diri mbak tumbuh”
b. Obyektif
“Coba sebutkan kembali kegiatan apa yang kita lakukan?” “iya betul sangat bagus
sekali mbak”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah kita lakukan dapat mbak praktekkan salah satunya
atau bahakan semuanya saat mbak merasa sedih, gelisah, dan kurang percaya diri”
d. Kontrak yang akan datang
1)Topik:
“mbak sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang, apakah ada
yang ingin mbak tanyakan?, baiklah jangan lupa besok kita berbicang-bincang lagi
ya mbak?”
2)Tempat
“Sebaiknya kita berbincang-bincang di mana mbak?”, “mbak mau di luar
ruangan?” “baiklah Alhamdulillah, jika mbak mau”
3)Waktu
“Mau berapa lama mbak?”, “15 menit? boleh sampai ketemu lagi mbak”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 38
--------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-5
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien mengatakan bahwa dia sudah tidak cantik lagi
b. Klien tidak mau bersosialisasi dengan orang orang karena malu
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien mengidentifkasi perubahan citra tubuh.
b. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.
c. Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.
4. Tindakan keperawatan (SP 5 Pasien)
a. Evaluasi kemampuan klien
b. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki (tubuh, intelektual,
keluarga) oleh klien di luar perubahan yang terjadi.
c. Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
d. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
e. Saat bertemu klien, hindarkan memberi penilaian negatif. Utamakan memberi
pujian yang realistis.
f. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagimanaa perasaan mbak hari ini? Apakah masih sedih dan gelisah?
Alhamdulillah jika sedih dan gelisahnya sudah mulai berkurang
3. Kontrak
“baiklah mbak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
kegiatan apa saja yang kemarin mbak lakukan? mbak maunya dimana? Baiklah
kita berbincang-bincang disini saja selama 15 menit.
Kerja:
“baik, kata mbak tidur kemarin sudah mulai enak? Apa yang mbak lakukan? Oh jadi
mbak berusaha untuk tidak memikirkan masalah mbak dengan cara bercerita pada
orang tua mbak? Oh mbak tidak bisa kalau ditinggal sendirian karena tidak ada yang
mengajak berbicara?” “baik nanti saya bantu bicara pada keluarga mbak untuk
menemani mbak ya?” “lalu, mbak kemarin melakukan kegiatan apa saja? Apakah
kegiatan itu sangat membantu mbak untuk tidak memikirkan masalah mbak? Oh jadi
mbk kemarin mengahabiskan waktu dengan mendesain kerudung lagi? Boleh saya
lihat hasil desainan mbak? Wah sangat indah sekali mbak, sangat bagus sekali dan
pasti jika direalisasikan akan sangat bagus untuk dikenakan oleh mbak”. “Saya harap
mbak bisa melakukan kegiatan sesuai jadwal yang kita buat agar mbak bisa
mengurangi rasa sedih, gelisah dan murung mbak perlahan-lahan”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 39
Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang mengenai perasaan
mbak hari ini”
b. Obyektif
“Coba mbak sebutkan kembali kegiatan apa yang kemarin mbak lakukan sehingga
mbak merasa sedikit rileks?, sangat bagus sekali mbak bisa mengingatnya”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah saya sarankan dan lakukan ke mbak dapat mbak
praktekkan salah satunya atau bahkan semuanya saat mbak merasa sedih dan
gelisah”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik:
“mbak sudah tidak terasa sudah 15 menit kita berbincang-bincang, apakah ada
yang ingin mbak tanyakan?, baiklah jangan lupa besok kita berbicang-bincang
lagi ya mbak?”
2) Tempat
“Sebaiknya kita bercakap – cakap di mana lagi mbak untuk besok?”, “ di teras
lagi ya? Oh iya baik mbak”
3) Waktu
“Mau berapa lama mbak?”, “15 menit, boleh sampai ketemu lagi mbak”
-------------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-6
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
a. Klien telah mengetahui/dapat mengenal beberapa kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
b. Klien mulai bisa berbaur dengan lingkungan walaupun belum maksimal
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.
b. Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.
c. Klien dapat menyusun cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
4. Tindakan keperawatan (SP 6 Pasien)
1) Evaluasi keberhasilan SP 5
2) Diskusikan kemampuan klien yang masih dapat digunakan selama sakit
3) Diskusikan juga kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaan di RS dan di
rumah.
4) Dorong klien untuk merawat dirinya dan berperan serta dalam asuhan
keperawatan secara bertahap
5) Anjurkan menggunakan alat bantu (mis., pakaian, wig, kosmetik)
6) Latih pasien fungsi tubuh yang dimiliki
7) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 40
B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?
3. Kontrak
“baiklah mbak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perkembangan mbak tentang berbaur di lingkungan sekitar RS”
Kerja
“baik, bagaimana perasaan mbak? Apakah mbak sudah merasa lebih baik? “ oh iya
saya ingin mengevaluasi kegiatan mbak saat berbaur dengan lingkungan”
“bagaimana perasaan mbak setelah mencoba berbaur?” “oh mbak masih belum
percaya diri kalau keluar sendirian dan harus ditemani?” “tidak apa-apa mbak, itu
sudah merupakan perkembangan yang baik apabila mbak sudah mencoba dan
melakukan kegiatan terjadwal untuk berbaur ini””saran saya tetap mbak lakukan
supaya dapat meningkatkan rasa percaya diri mbak”. “Saya harap mbak bisa
melakukan kegiatan sesuai jadwal yang kita buat juga agar mbak bisa mengurangi
rasa sedih, gelisah dan murung dan mbak bisa meningkatkan rasa percaya diri
perlahan-lahan”
Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang mengenai perasaan
dan perkembangan mbak saat ini?”
b. Obyektif
“Coba mbak sebutkan kembali kegiatan apa yang kemarin mbak lakukan sehingga
mbak merasa sedikit rileks?, sangat bagus sekali mbak bisa mengingatnya”
c. Rencana tindal lanjut (RTL)
“Saya harap apa yang sudah saya sarankan dan lakukan ke mbak dapat
dipraktekkan salah satunya atau bahkan semuanya saat mbak merasa sedih dan
gelisah”
d. Kontrak yang akan datang
1) Topik:
“mbak sudah tidak terasa sudah 15 menit kita berbincang-bincang, apakah ada
yang ingin mbak tanyakan?, baiklah jangan lupa besok kita berbicang-bincang
lagi ya mbak?”
2) Tempat
“Sebaiknya kita bercakap – cakap di mana lagi mbak untuk besok?”, “ di teras
lagi ya? Oh iya baik mbak”
3) Waktu
“Mau berapa lama mbak?”, “15 menit, boleh sampai ketemu lagi mbak”
----------------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-7
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 41
a. Klien telah mampu mengenal menyusun jadwal kegiatan yang dapat dilakukan
di rumah sakit
b. Klien telah berhasil melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat
c. Klien sudah merasa perasaannya lebih membaik daripada kemarin-kemarin
2. Diagnosa
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a. Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimilki.
b. Klien dapat menerima realita perubahan struktur, bentuk atau fungsi tubuh.
c. Klien dapat menyusun cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
4. Tindakan keperawatan (SP 7 Pasien)
a. Evaluasi kemampuan klien
b. Anjurkan klien mengikuti kelompok pendukung (mis., kelompok sebaya)
c. Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain maupun kelompok
d. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian tubuh yang berubah
e. Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan hariannya

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi mbak?”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagaimana perasaan mbak hari ini?
3. Kontrak
“Baiklah mbak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
keadaan mbak sekarang? mbak maunya dimana? Baiklah kita berbincang-bincang
disini selama 15 menit.
Kerja:
“baik mbak apakah kemarin mbak melakukan kegiatan sesuai jadwal? Baik apakah
mbak sekarang lebih merasa lebih rileks?” “alhamdulillah jika mbak sudah merasa
lebih rileks” saya harap mbak tetap semangat dan tetap lakukan kegiatan-kegiatan
harian dan kegiatan yang mbak sukai agar mbak bisa merasa lebih tenang dan merasa
jauh lebih bahagia dan percaya diri”. “ apa mbak masih mengingat kegiatan-kegiatan
yang sudah saya sarankan dan lakukan dengan mbak? Wah mbak sangat hafal dan
mengingatnya” “baik, mbak harus lebih mencintai diri kita terlebih dahulu, terlepas
apa yang terjadi pada diri mbak. mbak masih memiliki hal yang positif masih
mempunyai kelebihan yang positif” “masih banyak orang lain yang menyayangi mbak
terutama keluarga mbak sehingga mbak harus bisa menerima keadaan yang mbak
alami saat ini” “tidak apa-apa mbak memang semua perlu waktu “ “ saya harap mbak
tetap semangat melakukan jadwal kegiatan tersebut sehingga keadaan mbak semakin
membaik pula.” “ dan saya juga salut dengan mbak yang mampu mengurangi sedikit
demi sedikit rasa sedih, gelisah dan ketidak percayaan diri tersebut”
Terminasi
a. Subyektif
“Bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang mengenai keadaan
mbak saat ini?” “Oh mbak termotivasi dengan kata-kata saya dan ingin berusaha
membaik?” “wah mbak hebat sekali”
b. Obyektif
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 42
Klien mampu memahami apa yang telah disampaikan oleh perawat
----------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-8
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga klien
Keluarga klien mengetahui bagaimana kondisi klien. Keluarga juga tidak
mengetahui pentingnya peran keluarga dalam mengatasi gangguan citra tubuh. Ibu
pasien hanya bisa menenangkan saja.
2. Diagnosa klien
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
a) Klien dapat memanfaatkan system pendukung.
b) Klien dapat menyusun cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
4. Tindakan keperawatan (SP1 Keluarga)
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan
tempat
b. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk
mengatasi kesedihan
c. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi kesedihan
d. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga untuk merawat klien dengan
gangguan citra tubuh Pengertian gangguan citra tubuh
- Pengertian gangguan citra tubuh
- Tanda dan gejala gangguan citra tubuh
- Penyebab gangguan citra tubuh
e. Latih keluarga cara merawat klien dengan gangguan citra tubuh
f. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga untuk merawat klien dengan
gangguan citra tubuh

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
2. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga mbak A? Kalau boleh tau dengan ibu siapa yaa?”
3. Kontrak:
Topik : “ Jadi untuk hari ini, saya akan menjelaskan beberapa hal yang
berkaitan dengan kondisi mbak A ”
Waktu : “Untuk waktunya sekitar 10-15 menit saja yaa Bu”
Tempat : “Untuk tempat enaknya kita berbincang dimana Bu?”
Kerja:
““Jadi begini bu… apakah ibu mengetahui bagaimana kondisi mbak A sekarang?”

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 43
“Jadi mbak A sekarang mengalami gangguan citra tubuh . Gangguan citra tubuh itu
sendiri merupakan perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan
ukuran bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek tubuh. ”
“Salah satu tanda dan gejalanya yaitu tekanan darah klien meningkat, tampak kesal,
merasa sedih dan gelisah dsb.”
“Untuk penyebab dari gangguan citra tubuh ini adalah merasa tidak nyamannya dan
menolak perubahan yang terjadi pada dirinya dll..”
“Apabila masalah gangguan citra tubuh ini tidak diatasi maka seseorang bisa
mengalami stress,gelisah, tidak percaya diri, melamun dll.”
“Untuk menghadapi keadaan yang demikian ibu dan keluarga lainnya harus sabar
menghadapi Nn. A. dan untuk merawat Nn. A, keluarga perlu melakukan beberapa
hal. Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Nn.A yang
caranya adalah bersikap peduli dengan Nn. A . Kedua, keluarga perlu memberikan
semangat dan dorongan kepada Nn. A untuk mengurangi kesedihannya. Berilah
pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.
“Selanjutnya, jangan biarkan Nn. A sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap
dengan Nn. A. Misalnya, sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama,
melakukan kegiatan rumah bersama.”
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu?”
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi klien (subjektif)
“Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan gangguan citra tubuh dan
tanda-tanda orang yang mengalami gangguan citra tubuh”
“Selanjutnya bisa ibu sebutkan kembali cara merawat suami ibu yang
mengalami masalah gangguan citra tubuh?”
- Evaluasi klien (objektif)
Klien mengetahui apa yang dimaksud dengan gangguan citra tubuh dan
bagaimana tanda dan gejalanya.
Klien mampu meperagakan kembali bagaimana cara merawat klien dengan
masalah gangguan citra tubuh.
2. Tindak lanjut klien
“nanti jika bertemu dengan Nn. A coba ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada
semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana jika pertemuan yang akan datang kita mempraktekkan
langsung dengan Nn. A ”
Waktu: “Baiklah bu, kita akan bertemu besok lagi. Apakah ibu setuju?”
Tempat: “Untuk tempat kita mencoba di luar ruangan saja. Bagaimana bu? Atau
ibu ingin di tempat lain?”

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
Pertemuan ke-9
Hari/ Tanggal :
Nama Klien : Ny. M(keluarga pasien)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga klien

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 44
Keluarga klien sudah mendapatkan penjelasan tentang kondisi klien dan
mengetahui cara merawatnya.
2. Diagnosa klien
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
Klien dapat memanfaatkan system pendukung.
4. Tindakan keperawatan (SP 2 Keluarga)
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan keluarga
c. Melatih keluarga merawat langsung klien
d. Menyusun RTL keluarga/jadwal untuk merawat klien

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
2. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga mbak A?
3. Kontrak:
Topik : “ Jadi untuk hari ini, mari kita praktekkan langsung ke Nn. A ”
Waktu : “Berapa lama waktunya Bu? Baik kita coba 30 menit”
Tempat : “Baiklah sekarang mari temui Nn. A?”
Kerja:
“Selamat pagi mbak A. Bagaimana perasaannya hari ini?”
“ibu mbak A datang membesuk. Beri salam! Bagus. Tolong mbak A tunjukkan jadwal
kegiatannya” (kemudian saudara berbicara dengan keluarganya)
“Nah bu, sekarang ibu bisa mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang sudah
kita latihan beberapa hari yang lalu” (saudara mengobservasi keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatih pada pertemuan
sebelumnya)
“Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan ibu mbak?”
“baiklah sekarang saya dan mbak ibu ke ruang perawat dulu yaa”
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a. Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan? Ibu sudah bagus”
b. Evaluasi klien (objektif)
Klien mampu menguraikan perasaannya setelah mempraktekkan cara merawat
klien.
2. Tindak lanjut klien
“Mulai sekarang ibu sudah bisa bagaimana cara merawat Nn. A”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana jika besok ibu datang lagi kesini dan kita akan mencoba lagi
cara merawat Nn. A samapi ibu lancar melakukannya ”
Waktu: “Baiklah bu, kita akan bertemu besok lagi. Apakah ibu setuju?”
Tempat: “Untuk tempat kita mencoba di luar ruangan saja. Bagaimana bu? Atau
ibu ingin di tempat lain?”
----------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Gangguan Citra Tubuh
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 45
Pertemuan ke-10
Hari/ Tanggal :
Nama Klien : Ny. M(keluarga pasien)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga klien
Keluarga klien sudah mendapatkan penjelasan tentang perawatan klien dan sudah
berlatih merawat klien. Ada rencana klien akan pulang kerumah.
2. Diagnosa klien
Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
3. Tujuan
Klien dapat memanfaatkan system pendukung.
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Evaluasi kemampuan klien
c. Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan rujukan

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
4. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga mbak A?
5. Kontrak:
Topik : “ Jadi untuk hari ini, mari kita praktekkan langsung ke Nn. A lagi. ”
Waktu : “Berapa lama waktunya Bu? Baik kita coba 30 menit”
Tempat : “Baiklah sekarang mari temui Nn. A?”
Kerja:
“Buk ini jadwal Nn. A selama dirumah sakit. Coba diperhatikan apakah kira-kira
dapat dilaksanakan semua dirumah? Jangan lupa tetap perhatikan Nn. A agar tetap
menjalankan dirumah. Dan jangan lupa beri tanda M (mandiri), B (bantuan), atau T
(tidak mau melaksanakan)”.
“Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sikap Nn. A jika Nn. A masih saja terus
merasa sedih dan gelisah dan teknik teknik yang dijadwal tidak berpengaruh. Ibu bisa
hubungi kami atau membawa ke puskesmas terdekat”
Terminasi
“Apa yang ingin ibu tanyakan? Bagaimana perasaan ibu? Sudah siap ibu melanjutkan
dirumah”
“Ini jadwal kegiatan hariannya, ini surat rujukannya. Kalau ada apa apa ibu boleh juga
menghubungi kami , silahkan menyelesaikan administrasi ke kantor depan”

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan tahapan dari asuhan keperawatan


2. Jelaskan cara menetapkan pohon masalah pada pasien dengan gangguan citra tubuh
3. Jelaskan tahapan dari membuat laporan pendahuluan
4. Jelaskan strategi pelaksanaan pada pasien dengan gangguan citra tubuh.
5. Jelaskan data subyektif dan obyektif pada pasien gangguan citra tubuh.
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 46
6. Kasus fiktif 2:
Tn B usia 28 tahun bekerja sebagai eksekutif muda pada perusahaan internasional.
Pasien mengalami kecelakaan dan harus dilakukan amputasi kaki kiri Hasil
pengkajian didapatkan data pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang
disajikan. Menurut orang tua pasien sejak diamputasi pasien menjadi pendiam,
murung, tidak mau memulai pembicaraan dan bila menjawab hanya seperlunya.
Menurut orang tua pasien tidak dapat tidur sejak 2 hari yang lalu dan sering
menangis pada malam hari. Padahal selama ini pasien merupakan anak yang ceria
dan banyak bercerita tentang kejadian yang dialami selama pasien
meninggalkan rumah untuk bekerja atau beraktivitas. Hasil pemeriksaan
didapatkan data TD 130?90 Mm Hg, Nadi 90 x permenit, pasien lebih banyak
mendominasi pembicaraan dan selalu bertanya tentang penyakitnya. Fokus
pertanyaan hanya berkisar bagaiman saya bisa bekerja dengan hanya kaki satu? Apa
yang akan dikatakan oleh orang lain, teman dan bos saya dengan kondisi saya saat
ini? Bagaimana nasib saya selanjutnya hancurlah karier dan hidup saya. Tugas:
Pergunakanlah format pengkajian :
1) Buatlah laporan pendahuluan kasus
2) Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas pada pertemuan yang ke dua
yaitu mengajarkan satu kemampuan yang dimiliki kemampuan menggambar.
3) Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada dan
lengkapi data pasien untuk dapat melengkapi diagnosa gangguan citra tubuh
4) Lakukanlah analisis data dan pohon masalah keperawatan!
5) Tetapkanlah rencana tindakan keperawatan

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk mampu menjawab pertanyaan di atas, Anda harus mempelajari kembali materi
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh dan untuk menjawab
pertanyaan gunakan format-format yang berkaitan dan ikuti petunjuk pengisiannya

3. Ringkasan
Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh dimulai dengan
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengkajian pada pasien gangguan citra
tubuh dilakukan dengan wawancara dan observasi. Selanjutnya Anda akan
mengelompokkan data dan tetapkanlah diagnosa keperawatan. Untuk menentukan masalah
utama maka Anda harus membuat pohon masalah dan lakukanlah tindakan
keperawatan sesuai dengan masalah utama. Evaluasi dilakukan segera setelah tindakan
keperawatan selesai dengan pola Subyektif, Obyektif Analisa dan Planing.

Tes 2

1) Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan citra tubuh dimulai dari ….
A. Pengkajian
B. Perencanaan

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 47
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi

2) Tahapan dari pemberian asuhan keperawatan adalah ….


A. Pengkajian, perencanaan, dan evaluasi
B. Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
C. Pengkajian, pelaksanaan, membuat pohon masalah dan evaluasi
D. Pengkajian, perencanaan, membuat pohon masalah, pelaksanaan dan evaluasi

3) Data fokus didapatkan dari hasil ….


A. Pengkajian
B. Perencanaan
C. Pelaksanaan
D. Evaluasi

4) Data obyektif pada pasien dengan gangguan citra tubuh adalah ….


A. Adanya anggota tubuh yang hilang atau tidak berfungsi
B. Kehilangan orang yang dicintai
C. Kehilangan pekerjaan
D. Kehilangan benda yang berharga

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 48
BAB 4
PRAKTIKUM 3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KEHILANGAN DAN BERDUKA

C. DESKRIPSI
Kehilangan adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu
ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau
terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan (Hidayat, 2012Berduka
adalah respon individu terhadap kehilangan. Lama proses berduka sangat individual dan
dapat terjadi sampai beberapa tahun, fase akut berduka biasanya berlangsung 6- 8 minggu
dan penylesaian respon kehilangan atau berduka secara menyeluruh memerlukan waktu 1
bulan sampai 3 tahun. (Kelliat:89;2007).
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dengan masalah
keperawatan kehilangan dan berduka dengan menggunakan pendekatan secara individual dan
keluarga. Selamat mempelajari modul ini.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah kehilangan dan berduka
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Membuat rencana tindakan keperawatan
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dan keluarga
5. Mendemonstrasikan cara menerima proses kehilangan dan berduka.
6. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah kehilangan dan
berduka.
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan d a n e v a l u a s i yang telah Anda lakukan
dengan prinsip SOAP ( Subyektif, Obyektif, Analisis, dan Planning)

C. METODE
Metode yang digunakan dalam proses praktikum ini adalah:
1. Brainstorming
2. Case Study
3. Role play

D. MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan selama proses praktikum adalah modul, Form
komunikasi terapeutik dan penilaian, dan alat-alat yang diperlukan (sesuai dengan
kegiatan yang akan dilakukan bersama pasien) dan standar asuhan keperawatan (SAK),

E. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


1. Kognitif
1) Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan
2) Mahasiswa wajib menjawab semua pertanyaan yang terdapat pada kompetensi
kognitif dan menuliskan jawabannya pada halaman yang telah disediakan sebelum
masuk praktikum
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 47
3) Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen
penangguag jawab praktik
4) Modul perchapter dikoreksi setiap mahasiswa selesai praktikum

2. Psikomotor dan Afektif (terintegrasi)


Kegiatan Tugas Fasilitator Pencapaian Mahasiswa Penilaian
Hard skill Soft skill
Latihan Fasilitator Mahasiswa menganalisis 5. Kemamp Percaya
kasus bersama kasus pemicu secara uan sintesa diri
mahasiswa berkelompok sebelum dan analisis Kreatif
menganalisis praktikum dimulai. Hasil kasus Terampil
kasus pemicu diskusi dituangkan dalam 6. Kemamp Dan
modul masing-masing uan untuk Berfikir
mahasiswa sesuai dengan memahami kritis
pertanyaan konsep dan
Mahasiswa menyiapkan aplikasi
Strategi komunikasi kasus
terapeutik untuk kasus 7. Kemamp
pemicu uan berfikir
Praktik Fasilitator Mahasiswa kritis dalam
memberi mempersiapkan diri prosedural
kesempatan pada untuk bermain peran asuhan
mahasiswa untuk dalam melakukan asuhan keperawata
bermain peran keperawatan terhadap n
(role play) dalam pasien dan keluarga 8. Kemamp
melakukan uan
asuhan melaksanak
keperawatan an
terhadap pasien prosedural
Fasilitator Mahasiswa bermain asuhan
mengamati peran dalam melakukan keperawata
peserta dan asuhan keperawatan n
memberikan terhadap pasien dan
bimbingan pada keluarga pasien isolasi
proses latihan sosial
Fasilitator Mahasiswa mendengar
melakukan dan mencatat tentang
evaluasi dan hasil evaluasi dari
memberikan fasilitator
masukan kepada
mahasiswa

F. TUGAS MAHASISWA
1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini, sebaiknya Anda telah
memahami topik asuhan keperawatan pada pasien kehilangan dan berduka dengan baik.
Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda.

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 48
2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan
pendahuluan sesuai dengan petunjuk yang ada.
3. Lakukanlah pengkajian pada pasien dengan kasus fiktif yang ada.
4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang
ada.
5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan
dan tetapkanlah diagnosa keperawatan utama pada kasus yang ada.
6. Latihanlah membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui di
Modul Bahan Ajar Praktikum.
7. Lakukanlah latihan pemberian asuhan keperawatan dengan teman sesering mungkin
dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
saudara lakukan.
8. Buatlah video role play strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien dan
mintalah bantuan untuk member masukan analisa proses interaksi role play tersebut.
9. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan masukan. Jika
Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien
kehilangan dan berduka mintalah pembimbing Anda untuk melakukan penilaian.

G. KASUS PEMICU:
Ny Z 67 tahun mengatakan tidak dapat tidur, tidak napsu makan dan tidak memiliki
semangat hidup. Pasien mengatakan dulu sejak suaminya masih hidup pasien aktif di
kegiatan kemasyarakatan seperti pos yandu lansia maupun mengikuti kegiatan
keagamaan di masjid. Pasien juga mengatakan saat ini yang difikirkan hanya mendiang
suaminya pasien mengatakan setiap hari mengunjungi makam suaminya karena
dengan mengunjungi makan perasaannya menjadi tenang karena dapat mencurahkan
semua yang dirasakan sejak ditinggal suami.Bila teringat suami pasien hanya bisa
menangis Penampilan bersih dan rapih ekspresi wajah pasien tampak sedih, kelopak
mata menghitam dan pada saat bercerita suaminya pasien menangis dengan suara
lirih.

Berdasarkan kasus di atas lakukanlah Asuhan Keperawatan:


1. Buatlah laporan pendahuluan kasus di atas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!
5. Buatlah pohon masalah!
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan
9. Lakukanlah role play strategi pelaksanaan ( S P T K ) sesuai kasus di atas atau sesuai
kasus yang sering Anda temui di klinik.

H. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM :
1. Laporan Pendahuluan (LP) Teori Kehilangan dan Berduka
1) Pengertian kehilangan dan berduka
2) Etiologi kehilangan dan berduka.
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 49
3) Fase kehilangan dan berduka
4) Tanda dan gejala kehilangan dan berduka
5) Pathway
6) Konsep Askep klien dengan kehilangan dan berduka
a. Tuliskanlah keluhan utama yang dialami pasien sesuai dengan kasus.
b. Temukan data focus pada klien dan masukkan dalam format pengkajian
c. Buatlah analisa data dan temukan masalah keperawatan, pohon masalah dan
tentukanlah masalah utama pada kasus.
d. Buatlah diagnosa keperawatan prioritas
e. Buatlah rencana tindakan keperawatan dan pengaturan strategi
pelaksanaan setiap pertemuan.
Bila Anda mendapatkan kesulitan dalam membuat laporan pendahuluan,
bukalah kembali bab asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan dan
berduka pada modul buku ajar Keperawatan Jiwa.

2. Role play Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada klien dengan


gangguan citra tubuh.

1) Membuat strategi pelaksanaan (SP) berdasarkan rencana pertemuan


Contoh SP pasien dan keluarga berdasarkan pertemuan :
1.1 SP 1 Pasien
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
b) Identifikasi tanda berduka, seperti syok, penyangkalan, rasa marah, dan kesedihan.
c) Secara verbal dukung pasien, tapi jangan dukung pengingkaran yang dilakukan
d) Gunakan teknik komunikasi diam dan sentuhan, Perhatikan kebutuhan dasar
pasien
e) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
1.2 SP 2 Pasien :
a) Evaluasi kemajuan keadaan klien
b) Anjurkan untuk mengekspresikan kemarahan, duka cita, rasa bersalah, dan
ketakutan diantara klien, orang terdekat, dan teman. Dengarkan setiap perkataan
klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi.
c) Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah sehingga pasien dapat
mengungkapkan secara langsung kepada objek atau orang pribadi yang dimaksud.
d) Bantu pasien untuk mengeluarkan kemarahan yang terpendam dalam aktivtas
motorik kasar.
e) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
1.3 SP 3 Pasien :
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) Bantu pasien untuk mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya,
c) Dengarkan dengan penuh perhatian,
d) Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan yang tidak
rasional,
e) Berikan dukungan spiritual
1.4 SP 4 Pasien
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 50
a) Dorong klien untuk mau berinteraksi dengan baik dengan keluarga
b) Dorong klien untuk tidak mengunci dirinya di dalam kamarnya
c) Bantu klien dan keluarga agar semakin dekat agar keluarga dapat memberikan
dukungan yang optimal kepada klien dan klien dapat menerima dukungan dari
keluarga dengan baik.
d) Atur kunjungan oleh individu yang mengalami gangguan serupa
1.5 SP 5 Pasien
a) Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa bersalah
b) Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan kesedihannya
c) Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping pasien dan memegang
tangan pasien
d) Hargai perasaan pasien
e) Bersama pasien bahas pikiran negatif yang sering timbul
f) Latih pasien dalam mengidentifikasi hal positif yang masih dimiliki
1.6 SP 6 Pasien
a) Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan kemarahan
secaraverbal tanpa melawan dengan kemarahan.
b) Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah respon yang
normalkarena merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan.
c) Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga.
d) Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga bukan marah pada
perawat.
e) Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahan nya

1.7 SP 7 Pasien
a) Sediakan waktu untuk mengunjungi pasiens ecara teratur
b) Bantu klien untuk berbagi rasa ,karena biasaanya tiap anggota tidak berada ditahap
yang sama pada saat yang bersamaan.
c) Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah
masa berkabung telah dilalui.
d) Jika keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan adalah ziarah
(menerima kenyataan), melihat foto-foto proses pemakaman.
1.8 SP 8 Pasien
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) Bantu klien untuk berbagi perasaan.
c) Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah
masa berkabung telah dilalui.
1.9 SP 1 Keluarga
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
i.Mengucapkan salam terapeutik
ii.Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
b) Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi
kesedihan
c) Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi kesedihan
d) Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pentingnya dukungan
keluarga bagi pasien
e) Latih keluarga cara memberi dukungan pada klien
1.10 SP 10 Pasien

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 51
a) Dorong partisipasi terkait dengan keterlibatan keluarga dan orang terdekat lainnya
untuk tetap memberikan suport kepada klien
b) Bantu klien untuk tetap bisa menjaga emosinya dengan baik
c) Bantu klien untuk lebih meningkatkan kebutuhan spiritualnya

3) Membuat Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan SPTK) pada klien dengan


Berduka disfungsional.
Contoh SPTK pada klien dengan berduka disfungsional :

Pertemuan ke-1
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi: klien tampak menangis terus dan tidak percaya bahwa suaminya meninggal
dunia karena setiap malam selalu dating dalam mimpi.
2. Diagnosa: Berduka disfungsional
3. TUK:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien mampu mengungkapkan perasaan berduka.
4. Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Jelaskan proses berduka.
c. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya.
d. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
e. Secara verbal dukung pasien,tapi jangan dukung pengingkaran yang dilakukan.
f. Teknik komunikasi diam dan sentuhan.
g. Perhatikan kebutuhan dasar pasien
B. Strategi pelaksanaan
Fase orientasi
“selamat pagi, Ny.N bagaimana perasaan ibu sekarang? Perkenalkan buk Saya
perawat A jadi buk hari ini saya akan membantu ibu untuk melewati masalah
ibu.Bagaimana ibu apa ibu punya waktu sekitar 10-15 menit. Saya akan menemani
ibu sampai kemakam sampai prosesi pemakaman nya selesai ya bu.”
Fase kerja
“apakah ibu mau menyampaikan sesuatu? Baiklah ibu saya paham dengan
perasaan ibu saat ini,ibu sedih dan kita semua disini juga sedih, tapi semua itu sudah
kehendak dari yang kuasa, kita sebagai manusia hanya bisa berserah diri dan
menerima semuaini, ibu mau minum? Saya ambilkan... ya. Bagaimana dengan
makan?coba sedikit ya bu,agar ibu tidak lemas,”apakah ibu mau kemakam? Baiklah
akan saya temani ya bu...
Fase terminasi
“setelah kembali dari makam ,bagaimana perasaan ibu? Ibu masih tampak
tampak sedih. Saya akan pulang dulu ya bu. Usahakan ibu makan,minum,dan
istirahatya.nanti,dua hari lagi saya akan datang kesini lagi ya bu,di jam yang
sama.kita.baiklah bu,sampai jumpa.”
-----------------------------------------------------------------------------------

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 52
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Berduka
disfungsional.

Masalah utama : Berduka Disfungsional


Pertemuan ke : 2
A. Proses keperawatan
1. Kondisi : Klien mengatakan kesal dengan orang-orang yang tidk memahami dirinya.
Suara ketus dan kadang-kadang berserita sambil menangis meratap.
2. Diagnosa : Berduka Disfungsional
3. TUK :
- Klien dapat mengungkapkan kemarahan nya secara verbal,
- Klien dapat mengatasi kemarahan nya dengan koping yang adaptif
4. Tindakan keperawatan:
- Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan kemarahan secara verbal
tanpa melawan dengan kemarahan,
- Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah respon yang normal
karena merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan,
- Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga,
- Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga bukan marah pada perawat,
- Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahan nya.
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
“selamat pagi bu,masih ingat dengan saya? Saya perawat yang kemarin kesini
bu,tampak nya ibu sedang kesal ? Ibu bisa ceritakan kenapa ibu tampak kesal, saya
akan menemani ibu selama 20 menit ya. Kita ngobrol-ngobrol disini aja bu?
Dihalaman depan ? Oww..baiklah kalau begitu.”
2. Fase kerja
“Apa yang membuat ibu kesal? Apa yang ibu rasakan saat kesal dan apa yang telah
ibu lakukan untuk mengatasi kekesalan ibu? Baiklah bu, saya mengerti, ada
beberapa cara untuk meredakan kekesalan ibu, yaitu tarik nafas dalam, istigfar,
berwudhu, shalat, dan bercakap- cakap dengan anggota keluarga ibu yang lain. Ibu
punya hobi olah raga atau hobi yang lain nya? Oya...kalau begitu ibu bisa
melakukan hobi ibu untuk dapat mengatasi kekesalan ibu.”
3. Fase terminasi
“nah,kalau masih muncul rasa kesal ,coba lakukan cara yang kita bahas tadi ya bu?
mau coba cara yang mana ? mau dijadwalkan ?baiklah,dua hari lagi kita bertemu
lagi ya bu disini? membahas tentang perasaan ibu lebih lanjut,bagaimana ibu?
baiklah kalau begitu saya mohon pamit dulu ya bu,sampai jumpa.”
-------------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Berduka
disfungsional.

Pertemuan ke : 3
A. Proses keperawatan
1. Kondisi : Klien mengatakan merasa bersalah kepada almarhum suaminya
karena kurang bisa berbakti.
2. Diagnosa : Berduka Disfungsional
3. TUK : Klien dapat mengidentifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 53
4. Tindakan keperawatan:
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya,
- Dengarkan dengan penuh perhatian,
- Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan yang tidak
rasional,
- Berikan dukungan spiritual
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
”selamat siang bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah melakukan cara
yang saya ajarkan untuk mengurangi perasaan kesal ibu? Dapatkah kita berbicara
tentang perasaan ibu sekarang ? kita bicara 20 menit saja.dimana kita bicara bu?
Diruang ini saja? Heem..baiklah bu.”
2. Fase kerja
“saya dapat memahami perasaan ibu,silahkan bercerita tentang perasaan ibu.tidak
ada yang dapat kita salahkan,bu.saya mengerti,sulit bagi ibu untuk menerima
kehilangan ini.bagus, ibu mulai menyadari perasaan yang sudah diungkapkan
karena semua ini adalah kehendak Allah. Apabila perasaan bersalah dan takut itu
muncul kembali ibu berzikir ,shalat,atau melakukan kegiatan ibadah yang
lain.bagaimana,bu? Apakah ibu akan coba lakukan?”
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang ? iya,bu.ibu terus berdoa
ya.ibu dapat bercerita dengan anggota keluarga ibu.bagus, ibu sudah dapat
mengungkapkan nya.nanti bapak dapat berzikir dan istigfar setiap saat dan saat
rasa bersalah itu munculkembali.ibu,dua hari lagi saya akan.kita akan bicara
tentang perasaan ibu.saya pamit dulu ya, bu.sampai jumpa.”

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Berduka


disfungsional.

Pertemuan ke :4
A. Proses keperawatan
1. Kondisi : klie mengurung dirinya di dalam kamar tidak mau keluar
2. Diagnosa : Berduka Disfungsional
3. TUK :
 Klien dapat kembali berinteraksi dan berkumpul dengan orang lain terutama dengan
keluarganya
 Klien mampu mengatasi kesedihan dengan mendapatkan dukungan dari kelurga dan
orang terdekat lainnya
4. Tindakan keperawatan
 Dorong klien untuk mau berinteraksi dengan baik dengan keluarga
 Dorong klien untuk tidak mengunci dirinya di dalam kamarnya
 Bantu klien dan keluarga agar semakin dekat agar keluarga dapat memberikan
dukungan yang optimal kepada klien dan klien dapat menerima dukungan dari
keluarga dengan baik.

B. Strategi pelaksanaan
Fase orientasi

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 54
“ Selamat pagi bu , masih ingat dengan saya bu? Saya perawat A bu yang
kemarin kesini, saya dengar ibu tidak mau keluar kamar ya bu?Bagaimana kalau ibu
ceritakan sedikit kepada saya kenapa? Saya akan menemani ibu selama 20 menit ya .
Atau kita mencoba mengobrol di depan bu? Oh di sini saja bu? Baiklah.....”
Fase kerja
“ Bagaimana bu apa yang membuuat ibu tidak mau keluar dari kamar? Apa yang
ibu rasakan saat bertemu dengan orang lain? Oh baik bu saya mengerti jadi begini ya ibu
sebaiknya ibu tidak mmengunci diri dikamar karena kkeluarga akan merasa khawair
kepada ibu, bbagaimana jika lebih baik mengobrol dengan keluarga dan tidak sendirian
di dalam kamar, nanti ibu pasti akan diberkan dukungan oleh keluarga bu, dan ibu dapat
berbagi tentang perasaan ibu, keluarga juga bisa ikut membantu menenangkan hatinya
ibu.”
Fase terminasi
Nah kalau perasaan ibu yang ingin sendirian dan menyendiri diikamar ibu bisa
lakukan yang saya sarankan tadi ya bu, yang sudah kita diskusikan tadi. Mau untuk
mencobanya bu? Baiklah bu kita 2 hari lagi kita bertemu lagiya bu disini? Membahhas
perasan ibu yang lebiih lanjut.Saya mohon pamit dulu ya bu, sampai jumpa “.
----------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Berduka
disfungsional.
Pertemuan ke : 5
a. Proses keperawatan
1. Kondisi : Klien mengatakan bersedih dan bersalah terhadap almarhum suami.
Wajah sedih dan menangis.
2. Diagnosa : Berduka Disfungsional
3. TUK :
a. Klien dapat mengidentifikasi tingkat depresi
b. Klien dapat mengurangi rasa bersalah nya
c. Klien dapat menghindari tindakan yang dapat merusak diri
4. Tindakan keperawatan
a) Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa bersalah
b) Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan kesedihannya
c) Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping pasien dan memegang
tangan pasien
d) Bersama pasien bahas pikiran negatif yang sering timbul Latih pasien dalam
mengidentifikasi halpositif yang masih dimiliki

b. Strategi pelaksanaan
Fase orientasi
Selamat siang bu .bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ada yang ingin ibu
ceritakan pada saya? Hari ini kita berbicara tentang kegiatan positif yang dapat ibu lakukan.
Berapa lama kita bicara,bu? Baiklah,20 menit ya bu.dimana kita bicara ?disini ? baiklah bu.”
Fase kerja
“baiklah bu,saya akan duduk disebelah ibu dan menemani ibu.saya siap
mendengarkan apabila apabila ada yang ingin disampaikan.ibu boleh menangis,akanada
perasaan lega.ibu,saya akan merasakan apa yang sedang ibu rasakan.ibu dapat menggunakan
kesempatan yang ada dengan bercakap-cakapdengan anggota keluarga ibu seperti anak ibu
yang dua lagi, atau suami ibu.”(mulai membawa kerealitas aspek positif.) ”ibu dapat
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 55
berbicara dengan tetangga yang punya pengalaman yang sama seperti
ibu.sekarang,bagaimana kalau kita berdiskusi tentang kegiatan positif yang ibu lakukan?
Mulai dari yang biasa ibu lakukan dirumah maupun kegiatan lain diluar rumah.bagaimana
kalau kita buat daftar kegiatan yang dapat ibu lakukan? Wow..bayak sekali kegiatan yang
dapat ibu lakukan .”
Fase terminasi
“ibu,bagaimana perasaan ibu setelah kita bicara? Iya,benar,masih banyak yang
dapatibu lakukan.ibu dapat melakukan kegiatan yang tadi sudah kita bahas.sayapercaya ibu
bisa.saya pamit ya, bu.dua hari lagi saya akan datang untuk membicarakan tentang perasaan
ibu.kira-kira jm berapa saya boleh datang? Baiklah, pak.sampai jumpa.”

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Berduka


disfungsional.
Pertemuan ke: 6
A. Proses keperawatan
1. Kondisi: Klien mengatakan sudah bias menerima kematian suaminya tetapi kadang-
kadang mash belum percaya kalau suaminya secepat itu meninggalkan dirinya. Klien
marah mengapa orang sebaik suaminya cepat meninggal.
2. Diagnosa: Berduka Disfungsional
3. TUK:
 Klien dapat mengungkapkan kemarahan nya secara verbal.
 Klien dapat mengatasi kemarahan nya dengan koping yang adaptif.
4. Tindakan keperawatan
 Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan kemarahan secaraverbal
tanpa melawan dengan kemarahan.
 Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah respon yang
normalkarena merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan.
 Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga.
 Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga bukan marah pada perawat.
 Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahan nya

B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
“Halo ibu, selamat pagi, ketemu lagi nih bu sama saya, ibu masih ingat kan?
Bagaimana keadaan ibu hari ini, apa sudah baik dari kemarin? Kalau begitu
bagaimana jika kita berbincang bincang sebentar tentang keadaan ibu?Tujuannya
supaya ibu lebih tenang bu dalam menghadapi keadaan ini.Ibu mau berapa lama kita
berbincang bincang?20 menit?Baiklah, ibu mau berbincang bincang dimana supaya
lebih nyaman? Di teras depan? Baiklah, mari kita ke teras depan bu
2. Fase kerja:
“Sekarang coba ibu jelaskan kenapa ibu masih tidak bisa menerima suami ibu
telah meninggal? Saya mengerti ibu sangat sulit untuk menerima kenyataan ini, tapi
coba ibu pikir jika ibu pulang ke rumah nanti, ibu tidak akan bertemu dengan suami
ibu karena beliau memang sudah meninggal bu, itu sudah menjadi kehendak Allah.
Ibu sebenarnya hidup matinya seseorang itu sudah diatur oleh Allah bu dan
meninggalnya suami ibu juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha Pemilik Hidup
bu. Tidak ada satu orang pun yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun ibu
sendiri.Apa ibu paham? Sekarang ibu tidak perlu kesal atau marah, oh iya bu
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 56
bagaimana kalau untuk mengurangi rasa kesal ibu, ibu melakukan teknik relaksasi
yang saya lakukan.Sekarang ibu coba tarik napas yang dalam tahan sebentar
kemudian ibu hembuskan perlahan lahan.Iya bagus begitu bu.
3. Fase terminasi:
“Bagaimana perasaan ibu sekarang?Apa ibu sudah bisa memahami kondisi ibu?
Nah, setiap kali ibu merasa kesal atau ibu merasa ingin marah dan setiap kali ibu
merasa tidak terima dengan kenyataan, ibu dapat mengingat perbincangan kita hari
ini, ibu juga dapat melakukan teknik relaksasi yang sudah saya ajarkan.
Nah, sesuai dengan kontrak kita tadi kita berbincang bincang selama 20 menit dan
sekarang sudah 20 menit bu. Bu, kapan ibu mau kita lanjutkan perbincangan lagi?
Bagaimana kalau besok kita membicarakan hobi ibu? Ibu maunya dimana ? Baiklah
sekarang ibu istirahat dulu saya permisi ya bu”
-------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien dengan Berduka
disfungsional.
Pertemuan ke: 7
a. Proses keperawatan
1.Kondisi : Klien mengatakan mencoba mengikhlaskan kematian suaminya.
2.Diagnosa : Berduka Disfungsional
3.TUK : 9. Klien dapat menerima kehilangan
10. Klien dapat bersosialisasi lagi dengan keluarga atau orang lain
4. Tindakan keperawatan
a) Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien secara teratur
b) Bantu klien untuk berbagi rasa ,karena biasaanya tiap anggota tidak berada ditahap
yang sama pada saat yang bersamaan.
c) Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah
masa berkabung telah dilalui.
d) Jika keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan adalah ziarah
(menerima kenyataan), melihat foto-foto proses pemakaman.

b. Strategi pelaksanaan
Fase orientasi
“selamat sore ibu.bagaimana perasaan ibu hari ini?seperti janji saya dua hari yang
lalu, sekarang saya datang untuk berbicara tentang perasaan ibu.bagaimana kalau kita bicara
disini? 30 menit saja ,setuju bu?baiklah bu.”
Fase kerja
“ibu tampak agak ceria dan sangat berbeda dengan 2 hari yang lalu.saya dengar ibu
sudah banyak melakukan aktifitas.bagus,kegiatan apa lagi yang sudah ibu rencanakan untuk
mengisi waktu?saya percaya ibu dapat kembali semangat dalam mengisi kehidupan
ini.kapan ibu akan berziarah kemakam suami ibu? Ibu sudah melihat foto-foto proses
pemakaman suami ibu? Ya, ibu tampak sudah semangat lagi.”
Fase terminasi
“ibu,tidak terasa kita sudah lama berbicara.bagaimana perasaan ibu?syukurlah,ibu
jangan lupa dengan jadwal aktivitas dan waktu untuk berziarah kemakam anak ibu.saya
pamit ya ,bu.sampai jumpa.
-----------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Berduka disfungsional


______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 57
Pertemuan ke-8
Hari/ Tanggal :

a. Proses keperawatan
1.Kondisi : Klien tampak sedikit sudah tidak sedih lagi dan mau bercakap-cakap
dengan anggota kelaurga lain.
2.Diagnosa : Berduka Disfungsional
3.TUK : 9. Klien dapat menerima kehilangan
10. Klien dapat bersosialisasi lagi dengan keluarga atau orang lain
4. Tindakan keperawatan
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) Bantu klien untuk berbagi perasaan.
c) Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah
masa berkabung telah dilalui.
keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan adalah ziarah
(menerima kenyataan),melihat foto-foto proses pemakaman
b. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
“selamat sore ibu.bagaimana perasaan ibu hari ini?seperti janji saya yang kemaren,
sekarang saya datang untuk berbicaratentang perasaan ibu.bagaimana kalau kitabicara
disini? 30 menit saja ,setuju bu?baiklahbu.”
2. Fase kerja
“ibu tampak ceria dan .saya dengar ibu sudah banyak melakukan aktifitas yang sudah
ibu jadwalkan sebelumnya?"bagus bu kegiatan apa lagi yang sudah ibu rencanakan
untuk mengisi waktu?saya percaya ibu pasti bisa melewati ini semua.
3.Fase terminasi
“ibu,tidak terasa kita sudah lama berbicara.bagaimana perasaan ibu setelah melakukan
kegiatan hari ini dan berbincang-bincang dengan saya? syukurlah,ibu jangan lupa
dengan jadwalaktivitas yang sudah ibu buat? bagus.
Kontrak
Besok saya akan kembali lagi kesini untuk melihat kondisi ibu,apakah boleh?"bagus
Besok ibuk mau ketemu di tempat mana?apa tetap disini atai di tempat lain?baiklah,
kira-kira berapa lama waktu yg ibu berikan buat besok? Baiklah 30 menit ya? Baiklah
bu saya pamit dlu bu sampai jumpa.
------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Berduka disfungsional


Pertemuan ke-9
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi keluarga klien
Keluarga klien mengetahui bagaimana kondisi klien. Keluarga belum mengetahui
pentingnya peran keluarga dalam mengatasi maslah klien. Ibu pasien hanya bisa
menenangkan saja.
2. Diagnosa klien
Berduka Disfungsional
3. Tujuan
a) Klien dapat memanfaatkan system pendukung.
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 58
b) Klien dapat menyusun cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapi
4. Tindakan keperawatan (SP1 Keluarga)
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
b. Mendiskusikan pentingnya peran keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi
kesedihan
c. Mendiskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi kesedihan
d. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang pentingnya dukungan
keluarga bagi pasien
e. Latih keluarga cara memberi dukungan pada klien

B. Strategi komunikasi
Orientasi:
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu...”
2. Evaluasi/Validasi
“Apa benar dengan keluarga mbak A? Kalau boleh tau dengan ibu siapa yaa?”
3. Kontrak:
Topik : “ Jadi untuk hari ini, saya akan menjelaskan beberapa hal yang
berkaitan dengan kondisi mbak A ”
Waktu : “Untuk waktunya sekitar 10-15 menit saja yaa Bu”
Tempat : “Untuk tempat enaknya kita berbincang dimana Bu?”
Kerja:
““Jadi begini bu… apakah ibu mengetahui bagaimana kondisi mbak A sekarang?”
“Jadi mbak A sekarang mengalami berduka disfungsional . Perasaan kehilangan yg
berkepanjangan ”
“Apabila masalah berduka disfungsional ini tidak diatasi maka seseorang bisa terus
menyangkal dan menyalahkan Tuhan”
“Untuk menghadapi keadaan yang demikian ibu dan keluarga lainnya harus sabar
menghadapi Nn. A. dan untuk merawat Nn. A, keluarga perlu melakukan beberapa hal.
Pertama, keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan Nn.A yang caranya
adalah bersikap peduli dengan Nn. A . Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan
dorongan kepada Nn. A untuk mengurangi kesedihannya. Berilah pujian yang wajar dan
jangan mencela kondisi pasien.
“Selanjutnya, jangan biarkan Nn. A sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap
dengan Nn. A. Misalnya, sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan
kegiatan rumah bersama.”
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu?”
Terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi klien (subjektif)
“Coba ibu ulangi lagi apa yang dimaksud dengan berduka disfungsional dan tahab-
tahabnya”
“Selanjutnya bisa ibu sebutkan kembali cara mendukungnya?”
- Evaluasi klien (objektif)
Klien mengetahui apa yang dimaksud dengan disfungsional dan bagaimana tanda dan
gejalanya.
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 59
Klien mampu meperagakan kembali bagaimana cara merawat klien dengan masalah
disfungsional.
2. Tindak lanjut klien
“nanti jika bertemu dengan Nn. A coba ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada semua
keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama”
3. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bagaimana jika pertemuan yang akan datang kita mempraktekkan langsung
dengan Nn. A ”
Waktu: “Baiklah bu, kita akan bertemu besok lagi. Apakah ibu setuju?”
Tempat: “Untuk tempat kita mencoba di luar ruangan saja. Bagaimana bu? Atau ibu
ingin di tempat lain?”
-----------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Berduka


disfungsional

Pertemuan ke-10
Hari/ Tanggal :
A. Proses keperawatan
Kondisi : kondisi pasien sudah mulai menerima tentang kematian suaminya
Diagnosa : Berduka Disfungsional
TUK :
 Klien dapat menerima sepenuhnya terhadap kematian suaminya
 Klien dapat tetap menjaga emosinya dengan baik
 Klien dapat melanjutkan aktivitas sehari hari dengan baik
Tindakan keperawatan :
 Gunakan komunikasi terapeutik dalam membangun hubungan saling percaya
 Dorong partisipasi terkait dengan keterlibatan keluarga dan orang terdekat lainnya
untuk tetap memberikan suport kepada klien
 Bantu klien untuk tetap bisa menjaga emosinya dengan baik
 Bantu klien untuk lebih meningkatkan kebutuhan spiritualnya

B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
“Selamat pagi bu saya perawat A yang kemarin datang kesini pasti ibu masih ingat
dengan saya kan bu? Bagaimana keadaan ibu hari ini? Baik- baik saja ya bu,
alhamdulilah kalau begitu. Saya akan menemani ibu hari ini selama 20 menit kedepan
ya bu. Bisa kita berbincang bincang bu? Disini saja ataukah ibu mau kita berbincang
bincang dihalaman depan seperti pertemuan kita sebelumnya bu? Oh baiklah disini
saja ya bu.”
2. Fase kerja
“Sekarang apakah ibu sudah benar-benar bisa menerima keadaan bahwa suami ibu
sudah meninggal bu? Baiklah alhamdulillah kalau memang sekarang ibu sudah bisa
menerima keadaan. Iya bu memang hakikatnya manusia itu pasti akan meninggal
apabila ibu merasakan kegelisahan lagi saat melihat keadaan yang sekarang ibu bisa
lebih banyak beristighfar dan lebih banyak mendoakan suami ibu agar tenang disana
dan diberikan tempat yang terbaik. Dan ibu juga bisa melakukan relaksasi dengan

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 60
senam seperti yang saya ajarkan dan yang sudah dilakukan ibu dihari yang lalu ya bu,
supaya ibu bisa rileks.”
3. Fase terminasi
“Bagaimana bu perasaan ibu sekarang setelah kita berbincang-bincang? Baiklah ibu
sudah sangat baik ya bu kondisinya. Apabila ibu mengalami kegelisahan ataupun
ketidaknyamanan ibu bisa melakukan yang saya sarankan dan kita perbincangkan tadi
ya bu. Baiklah bu saya mohon pamit dulu kita bisa bertemu lagi dilain waktu, ibu
sekarang silahkan beristirahat. Sampai jumpa bu.”
-----------------------------------------------------------------------------------

LATIHAN :

Petunjuk: Kerjakanlah tugas di bawah ini bersama dengan teman Anda, dan
pergunakan format seperti yang ada dalam buku materi pokok praktikum ini.
1) Kasus fiktif 2:
Nn B usia 28 tahun bekerja sebagai sekretaris pada perusahaan internasional. Pasien
akan dilakukan operasi pengangkatan payudara kiri karena kanker. Hasil pengkajian
didapatkan data pasien tampak murung, tidak mau makan apa yang disajikan.
Menurut orang tua pasien sejak di diagnosa kanker dan akan dilakukan pengangkatan
payudara pasien menjadi pendiam, murung, tidak mau memulai pembicaraan dan bila
menjawab hanya seperlunya. Menurut orang tua pasien tidak dapat tidur sejak 2
hari yang lalu dan sering menangis pada malam hari. Padahal selama ini pasien
merupakan anak yang ceria dan banyak bercerita tentang kejadian yang dialami
selama pasien meninggalkan rumah untuk bekerja atau beraktivitas. Saat wawancara
pasien lebih banyak mendominasi pembicaraan dan selalu bertanya tentang
penyakitnya. Fokus pertanyaan hanya berkisar kepada bagaimana operasi
pengangkatan payudara.

Buatlah
a. Laporan pendahuluan kasus di atas
b. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada dan
lengkapi data pasien untuk dapat melengkapi diagnosa kehilangan
c. Lakukanlah analisis data dan pohon masalah keperawatan!
d. etapkanlah tindakan keperawatan dengan teknik distraksi serta cara spiritual
e. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas pada pertemuan yang ke dua

Petunjuk:
Untuk mampu menjawab pertanyaan di atas, Anda harus mempelajari kembali materi
asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan. Untuk mampu menjawab pertanyaan
di atas, pelajarilah kembali buku materi praktikum pada pasien dengan kehilangan.

Ringkasan
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 61
Bab praktikum ini membahas mengenai asuhan keperawatan pada pasien kehilangan.
Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian dilakukan dengan wawancara maupun observasi. Hasil pengkajian selanjutnya
dikelompokkan dan ditetapkan masalah keperawatan. Prioritas tindakan keprawatan
dilakukan sesuai dengan kondisi pasien saat ini dan sekarang. Evaluasi merupakan tindakan
terakhir dari pemberian asuhan keperawatan. Anda harus mengevaluasi respons pasien
secara subyektif dan obyektif selanjutnya Anda harus menganalisis hasil evaluasi dan
selanjutnya buatlah perencanaan untuk pasien dan perawat untuk mengurangi masalah
yang dialami pasien dengan melanjutnya tindakan keperawatan yang telah diajarkan.

Tes 3
1) Pengkajian pada pasien kehilangan dilakukan melalui ....
A. Wawancara dan observasi
B. Data subyektif dan obyektif
C. Asuhan Keperawatan
D. Tanya Jawab
2) Data subyektif yang Anda dapatkan pada pasien kehilangan adalah ….
A. Pasien mengatakan baru kehilangan orang yang dicintai
B. Pasien mengatakan baru berpisah dengan lingkungan yang sangat dia cintai
C. Pasien mengatakan saya orang yang paling sedih di dunia
D. Semua benar
3) Data obyektif yang Anda dapatkan pada pasien kehilangan adalah ….
A. Pasien tampak lesu dan tidak semangat
B. Mengatakan sebahagian jiwanya telah hilang bersama dengan orang
yang dicintai
C. Suara pasien keras dan muka kemerahan ketika menceritakan masalahnya
D. Benar semua
4) Asuhan keperawatan pada pasien kehilangan dilakukan melalui tahapan ….
A. Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
B. Pengkajian dan perencanaan
C. Pengkajian dan evaluasi
D. pengkajian
5) Tujuan tindakan keperawatan pada pasien kehilangan adalah ….
A. Pasien dapat menerima kehilangan dengan wajar
B. Pasien tenang
C. Pasien kooperatif
D. Pasien dapat melakukan cara m

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 62
BAB 5
PRAKTIKUM
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DISTRESS SPIRITUAL

I. DESKRIPSI
Spiritualitas dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipercaya oleh seseorang dalam
hubungannya dengan kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan) yang menimbulkan suatu
kebutuhan, serta rasa cinta terhadap adanya Tuhan dan permohonan maaf atas kesalahan yang
pernah diperbuat (Hidayat, 2009). Distress spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam
mengalami dan mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain,
musik, seni, literature, alam dan kekuatan yang lebih besar dari dirinya (Azizah, et al., 2016)
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dengan masalah
keperawatan distress spiritual dengan menggunakan pendekatan secara individual dan
keluarga. Selamat mempelajari modul ini.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah distress spiritual
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Membuat rencana tindakan keperawatan
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dan keluarga
5. Mendemonstrasikan cara menghadapi klien dengan distress spiritual.
6. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah distress
spiritual.
7. Mendokumentasikan tindakan keperawatan d a n e v a l u a s i yang telah Anda lakukan
dengan prinsip SOAP ( Subyektif, Obyektif, Analisis, dan Planning)

C. METODE
Metode yang digunakan dalam proses praktikum ini adalah:
1. Brainstorming
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 63
2. Case Study
3. Role play

D. MEDIA DAN ALAT BANTU


Media dan alat bantu yang digunakan selama proses praktikum adalah modul, Form
komunikasi terapeutik dan penilaian, dan alat-alat yang diperlukan (sesuai dengan
kegiatan yang akan dilakukan bersama pasien) dan standar asuhan keperawatan (SAK),

E. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN


1. Kognitif
1) Mahasiswa melaksanakan pembelajaran mandiri untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan
2) Mahasiswa wajib menjawab semua pertanyaan yang terdapat pada kompetensi
kognitif dan menuliskan jawabannya pada halaman yang telah disediakan sebelum
masuk praktikum
3) Evaluasi dari pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh fasilitator dan dosen
penangguag jawab praktik
4) Modul perchapter dikoreksi setiap mahasiswa selesai praktikum

2. Psikomotor dan Afektif (terintegrasi)


Kegiatan Tugas Fasilitator Pencapaian Mahasiswa Penilaian
Hard skill Soft skill
Latihan Fasilitator Mahasiswa menganalisis 9. Kemamp Percaya
kasus bersama kasus pemicu secara uan sintesa diri
mahasiswa berkelompok sebelum dan analisis Kreatif
menganalisis praktikum dimulai. Hasil kasus Terampil
kasus pemicu diskusi dituangkan dalam 10. Kem Dan
modul masing-masing ampuan Berfikir
mahasiswa sesuai dengan untuk kritis
pertanyaan memahami
Mahasiswa menyiapkan konsep dan
Strategi komunikasi aplikasi
terapeutik untuk kasus kasus
pemicu 11. Kem
Praktik Fasilitator Mahasiswa ampuan
memberi mempersiapkan diri berfikir
kesempatan untuk bermain peran kritis dalam
mahasiswa dalam melakukan asuhan prosedural
bermain peran keperawatan terhadap asuhan
(role play) dalam pasien dan keluarga keperawata
melakukan n
asuhan 12. Kem
keperawatan ampuan
terhadap pasien melaksanak
dan keluarga an
Fasilitator Mahasiswa bermain prosedural
mengamati peran dalam melakukan asuhan
peserta dan asuhan keperawatan keperawata
memberikan terhadap pasien dan n
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 64
bimbingan pada keluarga pasien isolasi
proses latihan sosial
Fasilitator Mahasiswa mendengar
melakukan dan mencatat tentang
evaluasi dan hasil evaluasi dari
masukan kepada fasilitator
mahasiswa
setelah bermain
peran

F. TUGAS MAHASISWA
1. Sebelum Anda memulai mempelajari kegiatan praktikum ini, sebaiknya Anda telah
memahami topik asuhan keperawatan pada pasien distress spiritual dengan baik.
Banyaklah berdiskusi dengan teman Anda.
2. Buatlah laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara membuat laporan
pendahuluan sesuai dengan petunjuk yang ada.
3. Lakukanlah pengkajian pada pasien dengan kasus fiktif yang ada.
4. Buatlah analisis data dan rumuskanlah masalah keperawatan sesuai dengan kasus yang
ada.
5. Selanjutnya buatlah pohon masalah berdasarkan analisis data yang telah ada tetapkan
dan tetapkanlah diagnosa keperawatan utama pada kasus yang ada.
6. Latihanlah membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus yang Anda temui di
Modul Bahan Ajar Praktikum.
7. Lakukanlah latihan pemberian asuhan keperawatan dengan teman sesering mungkin
dimulai dari pengkajian, implementasi dan evaluasi tindakan keperawatan yang telah
saudara lakukan.
8. Buatlah video role play strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien dan
mintalah bantuan untuk member masukan analisa proses interaksi role play tersebut.
9. Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan masukan. Jika
Anda telah merasa mampu untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien
distress spiritual mintalah pembimbing Anda untuk melakukan penilaian.

G. KASUS PEMICU:

Tn. Y berusia 37 tahun adalah seorang pedangan sembako didepan rumahnya, klien
mempunyai 3 orang anak. Klien barusan kehilangan istrinya saat gempa bumi seminggu
yang lalu. Semenjak kejadian pasca bencana tersebut klien merasa pikiran kosong.
Menurut masyarakat, klien sudah tidak pernah lagi mengikuti kegiatan agama dan klien
sering mengatakan bahwa Tuhan itu tidak adil. Kondisi yang seperti ini klien tidak mau
sholat atau tidak pernah lagi mengikuti kegiatan agama lainnya seperti pengajian.

Berdasarkan kasus di atas lakukanlah Asuhan Keperawatan:


1. Buatlah laporan pendahuluan kasus di atas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus di atas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 65
5. Buatlah pohon masalah!
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan
9. Lakukanlah role play strategi pelaksanaan ( S P T K ) sesuai kasus di atas atau sesuai
kasus yang sering Anda temui di klinik.

H. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIKUM :
1. Laporan Pendahuluan (LP) Teori Distress Spiritual
1) Pengertian distress spiritual
2) Etiologi distress spiritual.
3) Tanda dan gejala distress spiritual
4) Pathway
5) Konsep Askep klien dengan distress spiritual
a) Tuliskanlah keluhan utama yang dialami pasien sesuai dengan kasus.
b) Temukan data focus pada klien dan masukkan dalam format pengkajian
c) Buatlah analisa data dan temukan masalah keperawatan, pohon masalah dan
tentukanlah masalah utama pada kasus.
d) Buatlah diagnosa keperawatan prioritas
e) Buatlah rencana tindakan keperawatan dan pengaturan strategi pelaksanaan
setiap pertemuan.
Bila Anda mendapatkan kesulitan dalam membuat laporan pendahuluan,
bukalah kembali bab asuhan keperawatan pada pasien dengan distress spiritual pada
modul buku ajar Keperawatan Jiwa.

2. Role play Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada klien dengan Distress
Spiritual.
1) Membuat Strategi Pelaksanaan (SP) berdasarkan rencana pertemuan
Contoh SP pasien dan keluarga berdasarkan pertemuan :
1.1 SP 1 Pasien
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
b) Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya distress spiritual
c) Tanyakan persepsi klien terhadap kebutuhan spiritual
d) Perhatikan pesan non-verbal tentang kebutuhan spiritual pasien.
e) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

1.2 SP 2 Pasien :
a) Amati kemajuan perkembangan kebutuhan spiritual klien.
b) Evaluasi spiritual wellbeing klien sebagai pendekatan
c) Mendorong individu untuk melihat kembali masa lalu dan memfokuskan pada
kejadian dan hubungan yang memberikan kekuatan dan dukungan spiritual.
d) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

1.3 SP 3 Pasien :
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 66
a) Evaluasi kemajuan perkembangan klien.
b) Mendiskusikan manfaat spiritualitas bagi diri dan kehidupan
c) Melatih klien berpikir positif terhadap setiap kejadian
d) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

1.4 SP 4 Pasien :
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu.
b) Memberi kesempatan untuk mendiskusikan berbagai hambatan yang dirasakan
dalam menjalankan keyakinan
c) Mampu bersikap terbuka dan menjadi pendengar yang baik terhadap apa yang
dikatakan individu
d) Mendorong klien berdo’a dan ibadah secara individu
e) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

1.5 SP 5 Pasien :
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) Mendorong partisipasi dalam hubungan dengan anggota keluarga, teman dan orang
lain.
c) Melatih hubungan spriritual dengan orang lain
d) Masukkan kedalam jadwal kegiatan pasien.

1.6 SP 6 Pasien :
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) Mendorong partisipasi dalam hubungan dengan anggota keluarga, teman dan orang
lain.
c) Melatih hubungan spriritual dengan orang lain
d) Masukkan kedalam jadwal kegiatan pasien.

1.7 SP 7 Pasien :
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu
b) Mendorong partisipasi dalam hubungan dengan anggota keluarga, teman dan orang
lain.
c) Melatih hubungan spriritual dengan orang lain
d) Masukkan kedalam jadwal kegiatan pasien.

1.8 SP1 keluarga


a. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b. Menjelaskan proses terjadinya Disstress spiritual
c. Menjelaskan tentang cara merawat pasien Disstress spiritual
d. Menyusun RTL orang terdekat /jadwal untuk merawat pasien.

1.9 SP 2 Keluarga
a. Mengevaluasi kemampuan orang terdekat .
b. Melatih langsung ke pasien.
c. Masukkan RTL keluarkan/jadwal keluarga untuk merawat pasien.

1.10. SP 3 Keluarga
a. Mengevaluasi kemampuan keluarga.
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 67
b. Melatih langsung ke pasien.
c. Follow up kegiatan dirumah
d. Masukkan RTL keluarkan/jadwal keluarga untuk merawat pasien.

3) Membuat Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan SPTK) pada klien dengan


Distress Spiritual.
Contoh SPTK pada klien dengan Distress Spiritual :

Pertemuan ke-1
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
Kondisi klien :
Klien sejak istrinya meninggal tidak pernah lagi mengikuti kegiatan agama dan klien
sering mengatakan bahwa Tuhan itu tidak adil. Klien tidak mau sholat atau tidak pernah
lagi mengikuti kegiatan agama lainnya seperti pengajian dan berjamaah di masjid.
Diagnosa keperawatan : Distress spiritual
Tujuan khusus :
1. Membina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip dan teknik
komunikasi terapeutik
2. Identifikasi situasi penyebab timbulnya distress spiritual
3. Identifikasi persepsi klien terhadap kebutuhan spiritual
Tindakan keperawatan :
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
- Mengucapkan salam terapeutik
- Menjelaskan tujuan interaksi dan membuat kontak waktu, topik dan tempat
b) Tanyakan pada klien tentang situasi penyebab timbulnya distress spiritual
c) Tanyakan persepsi klien terhadap kebutuhan spiritual
d) Perhatikan pesan non-verbal tentang kebutuhan spiritual pasien.
e) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya

B. Strategi Komunikasi
ORIENTASI
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya DP, panggil saya P, saya perawat dari
Puskesmas X, hari ini saya berkunjung untuk merawat bapak”
2. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak saat ini?”
3. Kontrak :
Topik :
“Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan yang bapak alami”
Waktu :
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? “Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat :
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang pak?”
KERJA : (LANGKAH-LANGKAH tindakan keperawatan)
1. “Saya lihat bapak sedih, kalau boleh bapak bisa bercerita kepada saya apa yang
bapak rasakan ?”
2. “Bisa bapak ceritakan tentang keyakinan bapak terhadap Tuhan ?”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 68
3. “Bagaimana pendapat bapak tentang hubungan kejadian kehidupan bapak dengan
Sang Pencipta ?”
TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subyektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah bercerita tentang kejadian yang telah bapak
alami ?”
Evaluasi perawat (obyektif)
“Iya, jadi penyebab bapak menyalahkan Tuhan dan takdir itu karena ditinggal istri
beserta keluarganya dan yang bapak rasakan sangat sedih dan yang bapak lakukan
merenung, serta akibatnya bapak tidak mau melakukan kegiatan spiritual apapun”
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan yang
telah dilakukan)
“Nah, bagaimana setelah kita melakukan perbincangan terhadap bapak apakah
bapak sudah mulai tenang dan percaya akan adanya tuhan ?”
3. Kontrak yang akan datang
Topik :
“Bagaimana perasaan bapak saat ini, apakah bapak masih memikirkan kejadian di
masalalu”
Waktu :
“Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 20 menit ?”
Tempat :
“Dimana kita bicara ? bagaimana kalau di teras”
--------------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke-2
Hari/ Tanggal :
A. Proses Keperawatan
Kondisi:
Pasien terlihat murung sambil memegang foto dan baju istrinya. Pandangan mata
kosong.
Diagnosa : Distress spritual
Tujuan :
1. Identifikasi situasi penyebab timbulnya distress spiritual
2. Identifikasi persepsi klien terhadap kebutuhan spiritual
Tindakan Keperawatan : SP 2 ( Pasien)
a) Amati kemajuan perkembangan kebutuhan spiritual klien.
b) Evaluasi spiritual wellbeing klien sebagai pendekatan
c) Mendorong individu untuk melihat kembali masa lalu dan memfokuskan pada
kejadian dan hubungan yang memberikan kekuatan dan dukungan spiritual.
d) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
.
B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
A.Salam Terapuetik
“ Selamat pagi, Bertemu dengan saya lagi, jadi bapak pasti tidak lupa,? Ya, alhamdulilah
kalau tidak.”
B. Evaluasi / Validasi
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 69
“ Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? “ apa yang bapak rasakan ?’’

C. Kontrak
- Topik : “ pak, bagaimana kalau hari ini kita mengobrol, Bagaimana pak mau tidak ? Nanti
bapak juga dapat bercerita kepada saya kenapa kok bapak selalu memegang foto dan
murung, saya akan mendengarkan bapak dengan baik.”
- Waktu : “ bapak mau mengobrol berapa lama ? Bagaimana kalau 30 menit saja ? Agar
bapak dapat cerita dengan santai dan lebih nyaman.”
- Tempat : “bapak ingin mengobrol dimana ? Bagaimana jika di ruangan ini saja?”
2. Tahap Kerja
“Di rumah bapak tinggal dulu dengan siapa saja ? dan siapa yang paling dekat dengan
bapak?” “ “Apa yang membuat bapak selalu memegang foto dan murung? apakah karena
bapak sudah tidak punya siapa siapa lagi sehinga bapak merasa sudah tidak ada yang
menemani lagi termasuk bapak percaya bahwa Tuhan juga telah meninggalkan bapak.
“Oh, jadi bapak percaya bahwa Tuhan juga ikut meningalkan bapak ? karena istri bapak
juga telah meninggalkan bapak ?. “Lalu kalau bapak kejadian kecelakaan tersebut kepada
siapa bapak menceritakan kejadian tersebut?”
“Oo jadi kalau ada masalah tidak cerita pada siapa- siapa dan berpikir bahwa saat orang
yang bapak sayangi menghilang Tuhan juga mengilang?
“Kira – kira bapak tahu tidak kerugian jika bapak lebih banyak berpikir negative karena
pada kenyataanya itulah takdir dari tuhan .Tuhan tidak akan menguji kemampuan umatnya
melebihi batas dan selamnya tuhan itu ada bersama kita dia tidak meninggalkan bapak tetapi
itu semua hanya pemikiran bapak yang membuat bapak sendri merasa menjadi orang yang
tak punya siapa siapa pdahal bapak masih punya tuhan bahkan pemikiranya yang negative
yang bapak pikirkan menjadi bapak semakin tidak dekat kepada tuhan lagi?
“Ya benar mungkin kalau ada anak bapak semakin senang dan bahagaia bapak akan
merasa lebih nyaman. Tetapi jika bapak bersikap seperti itu lama – kelamaan bapak pasti
akan merasa sendirian dan bosan, apalagi bapak tidak dekat dengan tuhan dan tidak pernah
mendo'akan anaknya juga.”
“Ditambah lagi jika ada masalah dan tidak dekat dengan tuhan bapak akan terbebani di
pikiran. Kemudian jika ada masalah dan hanya berpikir negative tidak pernah bersyukur tidak
akan menyelesaikan pikiran untuk membuat ikhlas atas kehilangan anak bapak.
“Sebaliknya jika bapak pandai bersyukur dan menerima kenyataan dan ikhlas atas
kehilagan anaknya karena rencana tuhan dan berdoa kepada tuhan dan selalu mendoakan
anaknya akibat kecelakann pasti bapak akan merasakan ketenangan sebelumnya.
“Sekarang bapak sudah tahukan keuntungan dari bersyukur ,berpikir positif dan
mendekatkan diri pada tuhan?”
3. Tahap Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien
- Subyektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang – bincang sedikit dengan
saya,apakah sedikit lebih lega?” “Coba bapak sebutkan lagi keuntungan berpikir
positif,beryukur dan mendekatkan diri pada tuhan.”
-Obyektif : Pasien dapat mengungkapkan kembali keuntungan berpikir positif,beryukur
dan.meskipun hanya sedikit dan agak dibantu oleh perawat.
B. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah, Selanjutnya akan saya ajari Bagaimana cara berpikir positif dan bersyukur atas
diri sendiri ?“Bagaimana bapak setuju?”
C. Kontrak Akan Datang

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 70
- Topik: “ Baiklah pak, saya rasa cukup perbincangan kita untuk pertemuan kali ini
"Bagaimana kalo selanjutnya bapak belajar untuk berpikir positif,beryukur dan mendekatkan
diri pada tuhan” “ Apakah bapak setuju ?”
- Waktu : “Kalau bapak mau, bagaimana kalau jam 10.00 nanti?”
- Tempat “bapak ingin melakukan pertemuan selanjutnya dimana ?Apa tetap di sini atau di
tempat lain? Bagaimana kalau tetap di sini saja?”
---------------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke- 3
Hari/ Tanggal :

A.Proses Keperawatan
Kondisi klien:
Pasien menceritakan penyebab dirinya tidak mempercayai Tuhan adil buat dirinya,
sehingga menanyakan guna dia juga harus menjalankan perintah Agama dan menjauhi
Tuhan.
Diagnosa : Distress spiritual
Tujuan :
1. Identifikasi makna kebutuhan spiritual
2. Identifikasi pandangan pasien tentang hubungan spiritual dan kesehatan
Rencana Tindakan Keperawatan : SP 3 ( Pasien )
a) Evaluasi kemajuan perkembangan klien.
b) Mendiskusikan manfaat spiritualitas bagi diri dan kehidupan
c) Melatih klien berpikir positif terhadap setiap kejadian
d) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

B.Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
A. Salam terapeutik:
“Selamat pagi, pak ? Bertemu dengan saya lagi, jadi bapak pasti tidak lupa, tapi kalau
bosan sepertinya iya.” . “ bapak bosan tidak dengan saya? Ya, alhamdulilah kalau
tidak.”
B. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? “ pak masih ingat tidak, apa saja yang sudah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya?”
C. Kontrak
Topik : “ Oh iya, bapak masih ingat apa tidak kita akan melakukan apa? Saya akan
mengajari bapak untuk belajar berpikir positif dan percaya kepada Tuhan, apakah
bapak sudah siap?” - Waktu : “ bapak mau menjalankan kegiatan berapa lama
?Bagaimana kalau 1 jam cukup?” - Tempat : “bapak ingin belajar dimana ?
Bagaimana jika di musholla saja?”
2. Tahap Kerja
“Sekarang saya latih bapak untuk memulai Tarik nafas lalu kelurkan
kan lewat mulut agar lebih tenang lalu pejamkan mata bapak ? bapak mau kan ?” ikuti
gerakan mendengarkan suara merdu membyangkan suatu yang indah tentang kehidupan
karena tuhan,bersyukur atas kehidupan bapak yang sekarang dijaalani,bersyukur atas nafas

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 71
dan sesuatu yang diberikan Tuhan selama ini dengan gratis tanpa membayar, resapi alunan
lagu dan kata kata saya.
“Jadi seperti itu, cara berpikir positif pak” “Nah..sekarang coba ibu praktek kan!
Seolah-olah bapak sendirian rumah dan bertempat pada tempat yag paling nyaman” Ya,
begitu. Bagus sekali ! bapak dapat melakukannya dengan baik.” “Setelah bapak dapat
melakukan relaksasi dan dapat mulai berpikir positis dll. bapak bisa melanjutkan terapi
relaksasi agar dapar berpikir positif dan bersyukur dengan mencari dan selalu berintropeksi
diri dan besyukur ,menerima kenyataan” “Bagaimana apakah bapak sudah mengerti? tentram
dan adem kan setelah melakukan kegiatan tersebut pak?” . “bapak hanya perlu sering
melakukannya, supaya bapak terbiasa untuk berpikir positif.” . “Ohh ya bagaimana jika kita
buat jadwal untuk kegiatan hari – hari kita untuk terapi relaksai dengan tujuan berpikir positf,
kegiatan hari ini kita masukkan ke dalam jadwal tersebut?” . “bapak tidak keberatan bukan?”
3. Tahap Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien
- Data Subyektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan belajar terapi agar bisa
berpikir positif’’’?
- Data Obyektif pasien mampu melakukan terapi relaksasi dan mulai berpikir positif atau
nyaman dengan baik.
B. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah, pak sudah berlatih belajar terapi untuk membuat berpikir positif . Bagaimana
kalau pertemuan selanjutnya kita berlatih untuk shalat dan mengaji dengan?” .
“Bagaimana bapak setuju tidak ?”
C. Kontrak Akan Datang
- Topik : “ Baiklah, saya rasa cukup perbincangan kita untuk pertemuan kali ini
“Bagaimana jika nanti kita coba mempraktekan langsung untuk bersama"?”.
“ Apakah bapak setuju ?”
- Waktu : “Kalau bapak mau, bagaimana kalau besok jam 07.00 pagi?”
- Tempat : “ibu ingin melakukan pertemuan selanjutnya dimana ?Apa tetap di sini
atau di tempat lain? Bagaimana kalau tetap di sini saja?”
--------------------------------------------------------------------------------------------

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke- 4
Hari/ Tanggal :

A.Proses Keperawatan
Kondisi:
Pasien sudah menyadari pentingnya tetap menjaga hubungan dengan Tuhan. Pasien
memakai pakaian sholat seperti sudah mempersiapkan diri untuk pelajaran hari ini senyum
sedikit terlintas.
Diagnosa : Distress spiritual
Tujuan :
- TUK 4 Klien dapat melaksanakan latihan spiritualitas secara bertahap.
- TUK 5 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah latihan spiritualitas dengan
orang lain.
Rencana Tindakan Keperawatan : SP 4 ( Pasien )
a) Evaluasi kemajuan perkembangan klien.
b) Mendiskusikan manfaat spiritual
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 72
c) Memberi kesempatan untuk mendiskusikan berbagai hambatan yang dirasakan
dalam menjalankan keyakinan
d) Mampu bersikap terbuka dan menjadi pendengar yang baik terhadap apa yang
dikatakan individu
e) Mendorong klien berdo’a dan ibadah secara individu
f) Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
A. Salam Terapuetik
” Selamat pagi pak? Bertemu dengan saya lagi, masih ingat kan ?Saya harap bapak tidak
bosan bertemu dengan saya.”
B. Evaluasi / Validasi
“ Bagaimana perasaan hari ini ? Kalau perasaan saya sedang senang, karena hari ini
dapat bertemu dengan bapak.” “Hari ini bapak senang tidak, bisa bertemu dengan saya?”
C. Kontrak
- Topik : “ Oh iya, bapak masih ingat apa tidak kita mau ngapain? Saya akan mengajari bapak
untuk belajar mendekatkan diri pada tuhan, apakah bapak sudah siap?”
- Waktu : “ bapak mau menjalankan shalat dan mengaji berapa lama ?Bagaimana kalau 1 jam
cukup?”
- Tempat : “bapak ingin belajar dimana ? Bagaimana jika di musholla saja?”
2. Tahap Kerja
“Sekarang saya latih bapak untuk memulai berwudhlu dahulu lalu menjalankan shalat
dan mengaji ? bapak mau kan ?”
“Baik, untuk belajar wudhlu terlebih dahulu lalu shalat dan mengaji, yang pertama
harus kita lakukan yakni wudhu apakah bapak masih ingat?baik kalau masih
ingat,selanjutnya kita melakukan shalat ya pak,lalu kita belajar mengaji dari juz 30 ya pak
surat"pendek saja kita juga belajar shalawat ya pak"
“Jadi seperti itu, cara mendekatkan diri pada Tuhan” “Nah..sekarang coba bapak
praktek kan! Seolah-olah bapak sendirian di mushola” Bagus sekali ! bapak dapat
melakukannya dengan baik.”
“Setelah bapak menjalankan shalat dll. bapak bisa melanjutkan mengaji dengan orang
lain dengan menanyakan tentang hal – hal tentang mengaji seperti surat apa yg disukai dan
apa yg dihafal.” “Bagaimana apakah bapak sudah mengerti? tentram dan adem kan setelah
melakukan kegiatan tersebut pak?” . “bapak hanya perlu sering melakukannya, supaya bapak
terbiasa untuk shalat dan mengaji.” . “Ohh ya bagaimana jika kita buat jadwal untuk kegiatan
hari – hari kita untuk mengaji dan shalat, kegiatan hari ini kita masukkan ke dalam jadwal
tersebut?” . “bapak tidak keberatan bukan?”
3. Tahap Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien
- Data Subyektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan belajar wudhu shalat dan
mengaji ?”
-Data Obyektif pasien mampu melakukan shalat dan mengaji dengan baik.
B. Rencana Tindak Lanjut
“ Baiklah, pak sudah berlatih belajar shalat dan mengaji dengan saya. Bagaimana kalau
pertemuan selanjutnya kita berlatih untuk shalat dan mengaji dengan orang lain?” .
“Bagaimana bapak setuju tidak ?”
C. Kontrak Akan Datang

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 73
- Topik : “ Baiklah, saya rasa cukup perbincangan kita untuk pertemuan kali ini.
“Bagaimana jika nanti kita coba mempraktekan langsung untuk bersama"dengan orang lain”.
- Waktu :
“Kalau bapak mau, bagaimana kalau besok jam 08.00 pagi?”
- Tempat :
“bapak ingin melakukan pertemuan selanjutnya dimana ?Apa tetap di sini atau di tempat
lain? Bagaimana kalau tetap di sini saja?” jangan lupa selalu diasah kemampuanya ya pak”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke- 5
Hari/ Tanggal :

A.Proses Keperawatan
Kondisi klien:
Pasien terlihat sedikit tenang dan mulai ada sebuah perttanyaan kepada perawat klien
sudah mengetahui keuntungan dan kerugian jika selalu berfikir negatif dan menjauhi Tuhan.
Diagnose : Distress spiritual
Tujuan :
- TUK 4 Klien dapat melaksanakan latihan spiritualitas secara bertahap.
- TUK 5 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah latihan spiritualitas dengan
orang lain.
.Rencana Tindakan Keperawatan : SP 5 ( Pasien )
 Mengevaluasi kegiatan yang lalu
 Mendorong partisipasi dalam hubungan dengan anggota keluarga, teman dan orang
lain.
 Melatih hubungan spriritual dengan orang lain
 Masukkan kedalam jadwal kegiatan pasien.

B.Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
A. Salam terapeutik:
“Selamat pagi, pak ? Bertemu dengan saya lagi, jadi bapak pasti tidak lupa, tapi kalau
bosan sepertinya iya.” . “ bapak bosan tidak dengan saya? Ya, alhamdulilah kalau tidak.”
B. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? “ pak masih ingat tidak, apa saja yang sudah
dilakukan pada pertemuan sebelumnya?” “Apakah bapak sudah melakukan shalat ,wudhu
dengan orang lain seperti yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya ?” “Kemudian ingat
tidak hari ini kita akan melakukan apa?”
C. Kontrak
- Topik : “ sore ini kita akan melakukan latihan lagi yakni istighosah bersama dengan orang
petugas lain yang bekerja di rumah sakit.” “Apa ada petugas yang bekerja di sini yang ingin
bapak ajak membatu bapak dalam membaca dan istighosah bersama?” “Ya sudah jika tidak
ada, kalau begitu saya yang akan memilih petugas yang akan melakukan latihan istighosah
bersama dengan bapak.”
-Waktu:” Nah untuk belajar kali ini, bapak butuh waktu berapa lama ? Bagaimana jika 40
menit? kan sudah pernah diajarin sama perawat lain lain sebelumnya, jika akan hanya perlu
waktu singkat untuk memulainya.”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 74
-Tempat: “ Baiklah pak, sesuai perjanjian tadi pagi, kita akan melakukan kegiatan ini di
mushola aja.”

2. Fase Kerja
"Baiklah pak, saya akan membantu bapak mengajari bapak. Saya harap nanti bapak
dapat mandiri melakukan latihan membaca alquran atau istiqosah seperti kemarin.” “ bapak
pasti bisa semangat ya pak.
“Coba sekarang bapak ajak mulai membaca ayat alquran nya lalu dilanjut istiqosahnya
seperti yang kita lakukan kemarin.” “bagus sekali membacanya pak setelah ini kita
melakukan istighosah bersama ya pak bersama petugas lainnya". “Untuk hari ini latihan
istighosahnya dan alqurannyacukup sampai disini saja.”
3. Tahap Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien
- Subyektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan kegiatan istighosah bersama
tadi apakah menyenangkan dengan adanya belajar tadi?”
-Obyektif : Pasien dapat melakukan latihan interaksi sosial dengan belajar istighosah
yakni dengan petugas rumah sakit lain seperti yang sudah dipelajari sebelumnya.
B.Rencana Tindak Lanjut
“ Semakin hari, bapak semakin mahir untuk latihan spiritual dengan setiap hari.
Selanjutnya bapak akan berlatih cara merawat diri. Apakah bapak setuju?”
C. Kontrak Akan Datang
- Topik:
“ Setelah kita lakukan interaksi dengan petugas rumah sakit dengan kegiatan istighosah
bersama dan shalat bersama beberapa hari ini, bagaimana kalau besok bapak berlatih
merawat diri
-Waktu: Jika bapak bersedia . bagaimana jika besok kita berlatih merawat diri pada pukul
08.00 WIB.”
–Tempat : Dan untuk tempatnya, bagaimana kalau kita bertemu di ruang perawat saja?”
-------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke-6
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
Kondisi klien:
Pasien terlihat sudah mau berpikir semua kehendak Tuhan pasien shalat dengan rajin,
namun masih berpakaian kurang rapi.
Diagnose : Distress spiritual
Tujuan :
- TUK 4 Klien dapat melaksanakan spiritual secara bertahap.
-TUK 5 Klien dapat mengungkapkan perasaannya.
Rencana Tindakan Keperawatan : SP 6 ( Pasien )
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu.
b. Melatih ADL ( kegiatan sehari – hari ).
c. Masukkan kedalam jadwal kegiatan pasien.

B.Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 75
A. Salam terapeutik: “Selamat pagi bapak? Bertemu dengan saya lagi, jadi bapak pasti tidak
lupa, tapi kalau bosan sepertinya iya.” . “ apa bapak bosan tidak dengan saya? Ya,
alhamdulilah kalau tidak.”
B. Evaluasi/Validasi “ Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? “ bapak masih ingat tidak, apa
saja yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya?” “Apakah bapak sudah melakukan
shalat seperti yang bapak pelajari pada pertemuan sebelumnya ?” “Kemudian ingat tidak hari
ini kita akan melakukan apa?”
C. Kontrak
- Topik : “ bapak sesuai dengan janji kita kemarin, pagi ini kita akan berlatih cara merawat
diri.” -Waktu:” Nah untuk berlatih merawat bapak.bapak butuh waktu berapa lama ?
Bagaimana jika 30 menit?” - Tempat: “ Baiklah bapak, sesuai perjanjian kita kemarin, kita
melakukan kegiatan ini di ruang perawatan saja.”
2. Fase Kerja
“Baiklah pak, Sekarang kita latihan merawat diri, seperti menyisir rambut. Karena jika kita
bertemu orang lain, agar orang lain senang melihat kita. Penampilan kita harus rapi.”
“Bagaimana apakah pak latihan merawat diri?” . “Saya akan mencontohkan bagaimana
menata tempat baju, nanti bapak praktekkan ya?”
“Jadi, bapak bisa memilih baju di lemari pak,lalu bapak pakai dengan benar dan rapi,lalu kalo
pakaian bapak sudah kotor nanti ditaruh di tempat baju kotor sini ya pak"
“ Nah, sekarang coba bapak praktekkan sendiri cara memakai baju dengan rapi, nanti saya
bantu.” . “ya seperti itu bapak , tidak apa – apa jika belum bisa. Kan kita nanti bisa belajar
lagi.”
3. Tahap Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien
- Subyektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih merawat diri tadi?”
- Obyektif Pasien dapat sedikit mempraktekakkn cara merawat diri yang sudah
diajarkan.
B. Rencana Tindak Lanjut “ Semakin hari, bapak semakin mahir untuk latihan berpikir
positis dan mulai ritin ibadahnya , ditambah tadi juga kita telah berlatih cara merawat diri,
dan bapak dapat mempraktekkannya dengan cukup baik. Dan saya harapkan bapak tetap
melakukan latihan merawat diri seperti yang kita pelajari jika berada di ruangan atau di
rumah.
C. Kontrak Akan Datang - Topik: “ Setelah kita lakukan kegiatan beberapa hari ini, untuk
melihat adanya perkembangan pada bapak, bagaimana kalau nanti sore berbincang-bincang
mengenai perkembangan bapak?” Waktu: Jika bapak bersedia . bagaimana jika nanti kita
bertemu lagi pukul 14.00 WIB.” -Tempat : Dan untuk tempatnya, bagaimana kalau kita
bertemu di taman saja?

-------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke-7
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
Kondisi klien:
Pasien sudah beribadah dan pembelajaran yang diajarkan perawat sudh mulai
dikerjakan, dan baju sudah sedikit rapi,
Diagnosa : Distress spiritual
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 76
Tujuan :
- TUK 4 Klien dapat melaksanakan spiritual secara bertahap.
-TUK 5 Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah melakukan ibadah dan
berpikir positif
Tindakan Keperawatan : SP 7 ( Pasien )
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu.
b. Mengeksplore perasaan klien terhadap perubahan spiritualitas terkini
c. Masukkan kedalam jadwal kegiatan pasien.

B. Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
A. Salam terapeutik
“Selamat sore bapak? Bertemu dengan saya lagi, jadi bapak pasti tidak lupa, tapi
kalau bosan sepertinya iya.” Alhamdulillah jika tidak bosan.
B. Validasi/Evaluasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah sudah lebih baik dari kemarin? Apa
yang bapak rasakan sekarang mengenai kehudupan bapak saat ini ?” jadi ada perasaan
bahwa Tuhan teryata tidak meninggkan bapak tapi bapak masih ragu sedikit antara ada
dan tiada tuhan
C.Kontrak Topik : Baiklah bapak, bagaimana jika kita berbincang – bincang sebentar
tentang cara mengatasi perasaan tuhan tidak adil yaitu dengan cara shalat mengaji dan
beristighfar ya pak ,Apakah bapak bersedia ?
Waktu: “bapak ingin kita berbicar tentang agama berapa lama ? Bagaimana jika 15
menit.”
Tempat:“ bapak ingin kita ngobrol dimana ? apakah di taman atau ditempat lain ?
2 .Tahap kerja
“Baiklah pak,bisa bapak jelaskan kepada saya bagaimana perasaan bapak saat ini?”
“Saya mengerti bapak sangat sulit menerima kenyataan ini. Namun kondisi sebenarnya
memang istri bapak telah meninggal, sabar ya pak”
“Saya tidak bermaksud untuk tidak mendukung bapak. Tapi coba bapak pikir, jika
bapak pulang kerumah nanti, bapak tidak akan bertemu dengan istri bapak karena memang
sudah meninggal, itu sudah menjadi kehendak Tuhan,pak.bapak harus berusaha menerima
kenyataan ini dan selalu mendoakan aja agar anak anak bapak bisa tenang disana”
“bapak, hidup mati seseorang semua sudah diatur oleh Tuhan. Meninggalnya anak
bapak juga merupakan kehendak-Nya sebagai Maha pemilik Hidup. Tidak ada satu orang pun
yang dapat mencegahnya, termasuk saya ataupun bapak sendiri” . “bapak sudah bisa
memahaminya?”
“bapak tidak perlu sedih berkepanjangan. Umur bapak masih muda, bapak bisa
mencoba mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan bapak. Saya percaya bapak
mempunyai keahlian yang bisa digunakan. bapak juga tidak akan hidup sendiri. bapak masih
punya saudara-saudara, orang lain yang sayang dan peduli pada bapak” “Untuk mengurangi
rasa sedih bapak, bapak bisa mengungkapkan perasaan ata dengan shalat mengaji insyaallah
bapak bisa menenangkan hati bapak, supaya perasaan lega sehingga beban bapak akan
berkurang. “siapa keluarga yang dekat dengan bapak yang bapak percaya jadi teman
berbicara ? “wah Bagus sekali jadi bapak sudah punya teman bicara yang bapak bisa percaya
di rumah” “apakah bapak sekarang lebih
3. Tahap Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 77
- Subyektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah diskusi dengan saya, latihan dzikir dan
kegiatan istighosah bersama, apakah menyenangkan dengan adanya belajar tadi?”
-Obyektif : Pasien dapat melakukan latihan interaksi sosial dengan belajar istighosah
yakni dengan petugas rumah sakit lain seperti yang sudah dipelajari sebelumnya.
B.Rencana Tindak Lanjut
“ Semakin hari, bapak semakin mahir untuk latihan spiritual dengan setiap hari.
Selanjutnya kita akan diskusi dengan keluarga. Apakah bapak setuju?”
C. Kontrak Akan Datang
- Topik: “ Setelah kita lakukan interaksi dengan petugas rumah sakit dengan kegiatan
istighosah bersama dan shalat bersama beberapa hari ini, bagaimana kalau besok bapak
berdiskusi dengan keluarga
-Waktu: Jika bapak bersedia . bagaimana jika besok kita pukul 08.00 WIB.”
–Tempat : Dan untuk tempatnya, bagaimana kalau kita bertemu di ruang perawat saja?”

-------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke-8
Hari/ Tanggal :

A. Proses Keperawatan
1.) Kondisi klien
Pasien sudah mulai berpikir bahwa Tuhan menguji setiap makhluknya karena ingin
dia lebih mendekatkan diri padaNya. Keluarga bertanya tentang bagaimana agar klien
tidak kembali pada kondisi semula.
2.) Diagnosa Keperawatan : Disstress spiritual
3.) Tujuan Keperawatan
Klien dapat memberdayakan system pendukung untuk mengembangkan kemampuan
klien untuk selalu berpikir positif.
4.) Rencana Tindakan Keperawatan: (SP1 keluarga)
a) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien.
b) Menjelaskan proses terjadinya Disstress spiritual
c) Menjelaskan tentang cara merawat pasien Disstress spiritual
d) Menyusun RTL orang terdekat /jadwal untuk merawat pasien.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
A. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, pak. Apakah bener bapak keluarga atau teman dekatnya dari Tn.I ?”
perkenalkan nama saya A, saya biasa dipanggil saya A, saya adalah mahasiswa dari
STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO yang sedang praktek di sini, dan saya
adalah perawat yang bertugas pada pagi hari ini.”
B. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana keadaan Tn.I ?apakah sudah ada perkembangan?”
C. Kontrak
Topik : “baiklah pak, bagaimana kalau siang hari ini kita bercakap-cakap sebentar
tentang kondisi Tn.I yang beranggapan bahwa tuhan tidak bersamanya dan cara
mengajarkan berpikir positif cara mengatasinya? Dan nanti saya juga akan
memberikan beberapa informasi yang perlu bapak ketahui untuk merawat pak”
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 78
Tempat: “ bapak ingin mengobrol dimana? Bagaimana jika di ruang perawatan saja?”
Waktu : “ kira-kira ibapak bisanya berapa lama?bagaimana kalau 30 menit saja? Apakah
ibu bersedia”
2. Fase Kerja
"kira-kira apa yang bapak ketahui tentang masalah Tn.I?” ya memang benar
sekali pak, Tn.I itu tidak agak berpikir negative kareana kurang yakin dengan semua
yang dijalaninya kebanyakan dia selalu pesimis untuk melakukan kegiatan keagamaan
juga tidak mau bahkan ada ustad yg datang kerumah. masalah yang di alami Tn.i ini
di sebut Disstress spiritual. Ini merupakan salah satu gejala yang di alami oleh pasien
dan gangguan jiwa.
Hal tersebut biasanya terjadi karena adanya seseorang yang telah
meninggalkannya akibat kecelakaan, pak sehingga Tn.I marah pada tuhan karena
berngaggapn tidak adil da juga ikut mennggalkannya menjadi murung dan sulit
optimis dan tidak berarti karna ditinggal seorang yang dicintainya.” Sehingga Tn.i
menyanggkan semua telahmeninggalkanya, karena dia merasa tidak ada yang yang
mau bersamanya . Dan hal ini yang membuat Tn.I seolah-olah dia sendiri dan tidak
memiliki tuhan. Jika masalah ini terus menerus dan tidak diatasi, maka dapat
berakibat lebih parah atau dapat mengarah gangguan jiwa lain nya seperti halunisasi
yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebenarnya.
” Maka dari itu,untuk menghadapi Tn.I Bapak sebagai temanya harus sabar dan
dapat membina hubungan saling percya dan cara bersikap peduli dengn Tn.i ,
memberi semangat dan dorongn kepada Tn.I untuk melatihkan kegiatan bersama-
sama terutama dalam hal ibadah ,mengaji ,shalawat dll, kemudian memberikan
motivasi membantu terapi relakasasi agar sealalu berpikir positif dan berdoa untuk
melanjukan hidup, karena dapat melakukan kegiatan atau interaksi. Motivasilah yang
dapat membuat Tn.I merasa lebih semangat.” Oleh karena itu, peran serta orang
terdekat berpengaruh terhadap perkembangan Tn.I.
Sekarang coba bapak berlatih memberi motivasi pada Tn.I Bapak/Ibu anggap saja
saya ini seolah-olah sebagai atnI?Bagaimana , apakah bapak sudah siap? Iya,bagus
sekali. Nanti jika bertemu dengna Tn.I jangan lupa bapak/ibu melakukan seperti itu.
3. Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif :
“Nah Bagaimana perasaan bapak, setelah kita mengobrol dengan saya?dapatkah
bapak jelaskan kembali masalah yang dihadapi Tn.I dan bagaimana cara
merawatnya?”
Evaluasi Obyektif :
Saudara pasien dapat menjelaskan kembali bagaimana proses terjadinya Distres
Spiritual beserta penyebabnya. Dan dapat menjelaskan kembali bagaimana cara
merawat pasien, kegiatan pasien.
Rencana tindak lanjut
“baiklah pak setelah saya jelaskan tentang keadaan Tn.I dan penyebabnya, serta
telah saya ajarkan bagaimana cara merawat Tn.i dan cara agar tetap untuk
melakukan beribadah kepada tuhan . Saya harap bapak dapat mengerti dan tetap
melakukannya baik di rumah sakit maupun di rumah.”
. Kontrak
Topik : ” baiklah pak,saya rasa cukup untuk perbincangan kita. Silahkan bapak
melihat kondisi Tn.I terlebih dahulu. Nanti kalau bapak kesini lagi dapat
kita lanjutkan untuk melakukan pujian secara langsung kepada Tn.i seperti
yang kita praktekan tadi. Bagaimana apakah bapak bersedia?
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 79
“Kira-kira kapan bapak kesini lagi?”
“Hari Rabu. Baiklah dua hari lagi kita bertemu lagi ya pak?:
Waktu : “ kira-kira nanti bapak disini sampai pukul berapa?” bagaimana jika
besok kita lakukan interaksi secara langsung pada Tn.I pukul 10.00?”
Tempat : “ untuk tempatnya di ruang perawat ini saja ya pak sekarang saya
permisi dulu, dan terima kasih atas kerja sama pak,selamat siang!”

-------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke-9
Hari/ Tanggal :
A . Proses Keperawatan
Kondisi : Pasien sudah mulai tidak banyak melamun dan mulai sekitarnya rajin
berjamaah dan mendekat dirk kepada Tuhannya. Pasien juga mau membalas
sapaan ataupun senyuman pasien sudh dapat otimis lagi. Keluarga sudah
memahami tentang kondisi pasien dan siap mendukung keadan positif klien.
Diagnosa : Distress spiritual
Tujuan : Klien dapat memberdayakan sistem pendukung ( keluarga ) atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berpikir positif tentang
Tuhan.
Tindakan Keperawatan : SP 2 (keluarga)
a. Mengevaluasi kemampuan orang terdekat .
b. Melatih langsung ke pasien.
c. Masukkan RTL keluarkan/jadwal keluarga untuk merawat pasien.

B . Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
A. Salam Terapeutik
“ Selamat siang pak,bertemu lagi dengan saya. Tidak bosan kan bapak dengan
saya?”
B. Validasi/ Evaluasi
“ Bagaimana bapak masih ingat dengan yang saya ajarkan kemarin tentang cara
merawat Tn.I? Kira –kira bagaimana perkembangan Sudah ada perbaikan atau tidak
?”
C. Kontrak
Topik : Baiklah Ibu, seperti kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan
melakukan interaksi spiritual secara langsung dengan Tn.I, namun untuk siang
ini yang akan melakukan interaksi yakni Bapak.”
Waktu : bapak ingin berinteraksi dengan TnI berapa lama? Bagaimana jika 25
menit saja.”
Tempat : “ Sesuai kesepakatan kemarin, kita akan mengobrol di ruang
perawatan. Atau bapak ingin ke tempat lain ?”
2. Tahap Kerja
“ Baiklah pak mari kita menemui TnI di ruang perawatan. Dan bapak bisa menunggu
di sini sebentar atau di ruang tunggu.”
“Saya harap nanti bapak langsung mempraktekan sendiri seperti yang saya ajarkan
dan kita latih kemarin.Nanti akan saya pantau dari belakang.”

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 80
“Mungkin awalnya Tn.I akan agak ragu untuk memulai komunikasi, namun bapak
harus sabar dan jangan bersikap canggung, bapak bisa senyum untuk membuat Tn.I
tidak asing dengan keadaan sekitar, dan jangan lupa untuk memberikan motivasi dan
ajarkan untuk selalu berpikir positif ,shalat secara lima waktu atau bahkan lebih baik
lagi untuk melakukan spiritual kepada Tn.I”
“Ya, bagus. bapak sudah dapat mempraktekkan cara memotivasi dan mengajarkan
agar berpikir positif dengan Tn I dengan baik dan dapat memberi pujian kepada
Tn.I.”. “Saya rasa, cukup untuk hari ini, perkembangan Tn.I sudah sangat baik, dan
bapak juga dapat melakukannya dengan baik.”
3. Fase Terminasi
A . Evaluasi Respon Klien
- Subjektif “ Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan interaksi secara
langsung dengan Tn.I ?”
- Objektif Keluarga pasien dapat melakukan interaksi dengan baik, serta
mendampingi pasien dengan sabar.
B. Rencana Tindak Lanjut
“Tn.I sekarang sudah dapat berinteraksi dan latihan merawat diri dan bisa
melakukan shalat dengan 5 waktu, saya harap bapak Tn.I 1 minggu sekali
setidaknya biar Tn.I dapat melatih kemampuanya untuk selalu dapat dukungan
berpikir positif agar tidak merasa kesepian dan akhirnya berpikir negative
kurang yakin dan tidk rajin menjalankan ibadahnya.”
C. Kontrak Akan Datang
- Topik : Baiklah pak, bagaimana jika pertemuan selanjutnya giliran bapak atau
teman dekat lain lain yang berinteraksi spiritual meyakinkan kalau
semuanya itu punya tuhan dengan Tn.i?”
“Kira-kira Ibu kapan kesini lagi?Bagaimana jika besok saja?”
- Waktu : “bapak nanti maunya jam berapa bertemu dengan saya di sini ?
Bagaimana kalau jam 14.00 IB saja setelah baapak menemui Tn.i.”
- Tempat : “ Dan untuk nanti Ibu ingin bertemu dimana? Bagaimana jika di
ruang perawatan saja?”

-------------------------------------------------------------------------
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK) pada klien Distress Spiritual

Pertemuan ke-10
Hari/ Tanggal :
A . Proses Keperawatan
Kondisi : Pasien sudah mulai berpikir positif dan menjalankan ibadah secara rutin.
Keluarga sudah aktif mendukung kegiatan positif klien.
Diagnosa : Disstress spiritual
Tujuan : Klien dapat memberdayakan sistem pendukung ( keluarga ) atau keluarga
mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berpikir positif dan
menjalankan ibadah secara rutin.
Tindakan Keperawatan : SP 3 ( Keluarga )
a. Mengevaluasi kemampuan keluarga.
b. Melatih langsung ke pasien.
c. Masukkan RTL keluarkan/jadwal keluarga untuk merawat pasien.
B . Strategi Komunikasi
1. Tahap Orientasi
______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 81
a. Salam Terapeutik
“ Selamat siang bapak,masih ingat dengan saya? bapak tidak bosan kan dengan
saya?”
b. Validasi/ Evaluasi
“ Bagaimana perasaan Ibu setelah kemarin melakukan kegiatan spiritual dengan
Tn.I? Kira – kira bagaimana perkembangan Tn.Isekarang? Sudah ada perbaikan
atau tidak ?”
c. Kontrak
-Topik : Baiklah Ibu, seperti kesepakatan kita kemarin, hari ini kita akan
melakukan mempercayakan kalau semua milik tuhan dan akan kembali
kepadanya dan melkukan kegiatan spirtual langsung dengan Tn.I namun untuk
siang ini yang akan melakukan interaksi yakni bapak.”
-Waktu : Ibu ingin berinteraksi dengan Tn.I berapa lama? Bagaimana jika 30
menit saja.”
-Tempat: “ Sesuai kesepakatan kemarin, kita akan mengobrol di ruang perawatan.
Atau Ibu ingin ke tempat lain ?”

3. Tahap Kerja
“ Baiklah bapak mari kita menemui Tn.I di ruang perawatan. Dan Ibu bisa
menunggu di sini sebentar atau di ruang tunggu.” . “Saya harap nanti bapak
langsung mempraktekan sendiri seperti yang saya ajarkan dan kita latih
kemarin.Nanti akan saya pantau dari belakang.”
“Ya, bagus. I bapak sudah melakukan kegitan spiritual dengan Tn.I dengan baik.
Hanya saja Bapak juga perlu memberikan pujian atau respon positif terhadap Tn.I
karena telah melakukan interaksi spiritual dengan Tuhan untuk proses perbaikan
perilaku agar dapat cepat tercapai.”.

4. Fase Terminasi
A. Evaluasi Respon Klien
- Data subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan interaksi spiritual secara langsung
dengan Tn.I?”
-Data Objektif
Keluarga pasien dapat melakukan interaksi spiritual dengan baik, serta mendampingi
pasien dengan sabar.
B. Rencana Tindak Lanjut
" Tn.i sekarang semakin rajin melakukan kegiatan spiritual, saya harap jika berada
di rumah Ibu tetap mendampingi dan mengajak Tn.I berinteraksi seperti ini.”
C. Kontrak Akan Datang
- Topik : Baiklah bapak, bagaimana jika nanti melakukan evaluasi dari apa yang
saya ajarkan mulai pertemuan pertama hingga sekarang? Dan untuk
mengevaluasi bagaimana perkembangan Tn.i setelah kita lakukan beberapa
tindakan perawatan?”
- Waktu : “ Ibu nanti maunya jam berapa bertemu dengan saya di sini ? Bagaimana
kalau jam 16.00 WIB saja setelah bapak menemui Tn I.”
- Tempat : “ Dan untuk nanti Ibu ingin bertemu dimana? Bagaimana jika di ruang
perawatan saja?”

______________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 82
A. Evaluasi
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN DISTRES SPIRITUAL

Nama Pasien : ................................


Alamat : .........................................
Nama perawat : .............................
Petunjuk pengisian :
1. Berikan tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di
bawah ini.
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan penilaian
kemampuan Tanggal
Pasien
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengetahui faktor penyebab distres
spiritual pada pasien
3. Mengungkapkan perasaan dan pikiran
tentang keyakinan
4. Mengembangkan kemampuan untuk
mengatasi masala dan perubahan
keyakinan
5. Melakukan kegiatan keyakinan
Keluarga
1. Mengidentifikasi masalah yang
dihadapi
2. Mengetahui proses terjadinya masalah
spiritual
3. Mengetahui cara merawat
4. Melakukan rujukan

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 83
BAB 6

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

A. PENGKAJIAN
Ruang rawat : ................ Tanggal dirawat/MRS : ................
I. Identitas Klien
Nama : ….(L/P) Umur : …….tahun Nomor CM : …………..
II. Alasan Masuk
……………………………………………………...............................................
Tanyakan kepada klien / keluarga / pihak yang berkaitan dan tuliskan hasilnya, apa yang
menyebabkan klien datang kerumah sakit ? apa yang sudah dilakukan oleh klien / keluarga
sebelumnya atau dirumah untuk mengatasi masalah ini dan bagaimana hasilnya?

III. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? O Ya O Tidak
2. Pengobatan sebelumnya : O Berhasil O Kurang berhasil O Tidak berhasil
3. Trauma :
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik tahun
Aniaya seksual tahun
Penolakan tahun
Kekerasan dalam keluarga tahun
Tindakan kriminal tahun
Lain - lain tahun

Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan No 1,2,3 : .....................................................
O Perubahan pertumbuhan
Bila klien pernah (ya), bagaimana hasil pengobatan dan perkembangan
sebelumnya (Berhasil bilamana klien bisa beradaptasi O sindroma trauma perkosaan
dimasyarakat tanpa gejala-gejala gangguan jiwa, O Berduka antisipasi
Kurang Berhasil bilamana klien bisa beradaptasi tapi O Risiko tinggi kekerasan
masih ada gejala-gejala sisa dan Tidak Berhasil O Berduka disfungsional
bilamana klien ada kemajuan / gejala menetap / O Respon pasca trauma
bahkan gejala semakin bertambah parah).

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa? O Ada O Tidak ada


Bila ada : Hubungan keluarga : ................................. Diagnosa Keperawatan :
O Koping keluarga tidak
Gejala : .................................................................
efektif :ketidakmampuan
Riwayat pengobatan : ................................................. O Koping keluarga tidak
efektif : Kompromi
O dan lain-lain jelaskan ...
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 84
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? .................................................
Apakah ada pengalaman masa lalu yang tidak Diagnosa Keperawatan :
menyenangkan (seperti kegagalan, perpisahan, O Perubahan pertumbuhan
kematian, trauma) selama tumbuh kembang yang dan perkembangan
pernah dialami klien sepanjang hidupnya. O Berduka disfungsional
O Berduka antisipasi
IV. PEMERIKSAAN FISIK O Respon pasca trauma

1. Tanda vital : TD : / mmHg N: ....x/mnt S: ……*C P: ….x/mnt


2. Ukuran : Berat Badan ( BB ) : …………Kg. Tinggi Badan ( TB ) : ......cm
3. Keluhan fisik : O Tidak ada O ada, jelaskan ................
Jelaskan : ...........................................................................................
Diagnosa Keperawatan :
O Risiko tinggi perubahan suhu tubuhO Perubahan perlindungan
O Defisit Volume cairan O Kerusakan integritas jaringan
O Perubahan Volume cairan O Perubahan membran mukosa
O Nyeri O Kerusakan integritas kulit
O Perubahan nutrisi: <kebutuhan tubuh O ............
O Perubahan nutrisi : >kebutuhan tubuh O Perubahan pola
V. PSIKOSOSIAL
eliminasi uri
1. Genogram :
a. Gambarkan genogram keluarga klien dengan 3
Diagnosa Keperawatan :
(tiga) generasi. Adakah keluhan fisik, sakit fisik
dan gangguan jiwa yang dialami anggota O Koping keluarga tidak
keluarganya, pernahkah dirawat. efektif : ketidakmampuan
b. Jelaskan klien tinggal dengan siapa dan apa O koping keluarga tidak
hubungannya. Jelaskan masalah yang terkait efektif :kompromi
dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan O Koping keluarga : potensi
pola asuh keluarga terhadap klien dan anggota untuk pertumbuhan
keluarga lainnya

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : bagaimana persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuhnya yang
paling disukai dan bagian yang paling tidak disukai.
b. Identitas diri : bagaimana persepsi tentang status dan posisi klien sebelum dirawat,
kepuasan klien terhadap status / posisi tersebut, kepuasan klien sebagai
laki-laki atau perempuan (gender)
c. Peran : bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya, posisi, status, tugas / peran yang
diembannya dalam keluarga, kelompok, masyarakat dan bagaimana
kemampuan klien dalam melaksanakan tugas / peran tersebut

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 85
d. Ideal diri : bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya, posisi, status, tugas / peran
dan harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja,
lingkungan masyarakat
e. Harga diri : bagaimana persepsi klien terhadap dirinya dalam hubungannya dengan
orang lain sesuai dengan kondisi tersebut diatas (nomor 2a, b, c dan d) dan
bagaimana penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan
lingkungan klien.

Diagnosa Keperawatan :
O Gangguan citra tubuh O Gangguan identitas diri
O Harga diri rendah situasi O Harga diri rendah kronik
O Lain-lain, jelaskan ....................

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : ...............................................................................................
b. Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat : ........................................................
c. Hambatan dalam berhbungan dengan orang lain : ................................................
Siapa orang yang berarti dalam kehidupan klien,
tempat mengadu, bicara, minta bantuan atau Diagnosa Keperawatan :
dukungan baik secara material maupun non- O Kerusakan komunikasi
material. O Isolasi sosial
Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat, OKerusakan interaksi sosial
kelompok sosial apa saja yang diikuti O dan lain-lain jelaskan ...
dilingkungannya dan sejauh mana ia terlibat.
Hambatan apa saja dalam berhubungan dengan
orang lain/kelompok tersebut.

4. Spiritual:
a. Nilai dan keyakinan : ...........................................................................................
Apa agama dan keyakinan klien/keluarganya. Bagaimana nilai, norma, pandangan
dan keyakinan diri klien, keluarga dan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa
sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianutnya
b. Kegiatan Ibadah : ................................................................................................
Kegiatan keagamaan, ibadah dan keyakinan apa saja yang dikerjakan klien
dirumah / lingkungan sekitarnya baik secara individu maupun kelompok,
pendapat klien / keluarga tentang ibadah tersebut. Diagnosa Keperawatan :
O Disstress spiritual
VI. STATUS MENTAL O dan lain-lain jelaskan ...

1. Penampilan :
O Tidak rapi O Penggunaan pakaian tidak sesuai
O Cara berpakaian tidak seperti biasanya O Lain-lain, jelaskan ...................
Bagaimana penampilan klien dalam hal Diagnosa Keperawatan :
berpakaian, mandi, makan, toilet training dan
O Sindroma defisit perawatan
pemakaian sarana prasarana atau instrumentasi
diri ( makan, mandi, toilet
dalam mendukung penampilan training, instrumentasi )
O dan lain-lain jelaskan ...
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 86
2. Pembicaraan :
O Cepat O Keras OGagap OInkoherensi OApatis Olambat O Membisu O
Tidak mampu memulai pembicaraan OLain-lain,jelaskan. ...................................
Jelaskan : .....................................................................
Cara berbicara digambarkan dalam frekwensi Diagnosa Keperawatan :
(kecepatan, cepat/lambat), volume (keras/lembut), O Kerusakan komunikasi
jumlah (sedikit, membisu, ditekan) dan karakternya
O Kerusakan kom.verbal
(gugup, kata-kata bersambung, aksen tidak wajar).
O dan lain-lain jelaskan ...

3. Aktifitas Motorik
O Lesu O Tegang O Gelisah O Agitasi TIK O Grimas O Tremor
O Kompulsif O Lain – lain, jelaskan : ...............................................................
Jelaskan : ............................................................................................................
Aktivitas motorik berkenaan dengan gerakan fisik Diagnosa Keperawatan :
perlu dicatat dalam hal tingkat aktivitas (letargik, O Risiko tinggi cidera
tegang, gelisah, agitasi), jenis (tik, seringai, tremor) OKerusakan mobilitas fisik
dan isyarat tubuh/mannerisme yang tidak wajar. ODefisit aktivitas
Jelaskan psikomotor / aktivitas motorik yaitu
deversional
kelambanan atau peningkatan aktivitas.
O Intoleransi aktifitas

4. Afek dan Emosi


a. Afek : O Datar O Tumpul O Labil O Tidak sesuai O Lain-lain, jelaskan ......
b. Alam perasaan ( emosi ) : O Sedih O Ketakutan O Putus asa O Kuatir
O Gembira O Lain –lain, jelaskan .................................................................
Afek adalah nada perasaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan yang
menyertai suatu pikiran dan berlangsung relatif lama.
alam perasaan (emosi) adalah manifestasi afek yang ditampilkan/diekspresikan keluar,
disertai banyak komponen fisiologis dan berlangsung (waktunya) relatif lebih
singkat/spontan seperti sedih, ketakutan, putus asa, kuatir atau gembira berlebihan
Adekuat = Afek emosi yang sesuai dengan stimulus
Datar = Tidak ada perubahan roman muka walau ada stimulus
Tumpul = Hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yg kuat
Labil = emosi yang cepat berubah-ubah, tanpa suatu pengendalian yang baik
Ambivalensi = afek/emosi yang berlawanan dan timbul secara bersama-sama
terhadap seseorang, obyek atau kondisi tertentu
Apati = berkurangnya afek/emosi terhadap hal yang disertai rasa terpencil dan
tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Diagnosa Keperawatan :
Marah = permusuhan yang bersifat agresif O Risiko tinggi cidera
O Kerusakan komunikasi verbal
O Kerusakan komunikasi
_____________________________________________________________________
O Kerusakan interaksi sosial
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 O Ansietas 87
O ketidakberdayaan
Euforia = rasa senang, riang, gembira,
bahagia, yang berlebihan yang tidak sesuai
dengan keadaan
Kesepian = merasa dirinya ditinggalkan

3.Interaksi selama wawancara :


O Bermusuhan O Tidak kooperatif O Mudah tersinggung O Kontak mata
kurang O Defensif O Curiga O Lain-lain, Jelaskan : .....................................
Jelaskan keadaan yang ditampilkan klien saat
wawancara seperti bermusuhan, tidak kooperatif,
mudah tersinggung, kontak mata kurang (tidak mau
menatap lawan bicara), Defensif (selalu berusaha Diagnosa Keperawatan :
mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya) O Risiko tinggi cidera
atau curiga (menunjukkan sikap/perasaan tidak O Risiko tinggi kekerasan
percaya pada orang lain). O Kerusakan komunikasi
O Kerusakan interaksi sosial
O Isolasi sosial
6. Persepsi – Sensori :
Apakah ada gangguan : O ada O tidak ada
Halusinasi : OPendengaran OPenglihatan OPerabaan OPengecapan O Penghidu
Illusi : O ada O Tidak ada O lain-lain, jelaskan : ................................................
Jelaskan jenisnya dan isinya (apa yg didengar/ Diagnosa Keperawatan :
dilihat,kenal tidak. Frekuensi terjadinya dalam O Perubahan Persepsi Sensori
satu hari, waktu munculnya, situasi, ( pendengaran, penghilatan,
perasaan/respon dan tanda/gejala yang perabaan,dll)
ditampilkan. O dan lain-lain jelaskan ...
Adapun gangguan sensori dan persepsi sbb :
a. Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya suatu rangsangan (obyek) yang jelas dari
luar diri klien terhadap panca indera pada saat klien dalam keadan sadar atau bangun
(kesan/pengalaman sensoris yang salah).
b. Ilusi adalah gngguan pencerapan yang terjadi dengan adanya suatu rangsangan
(obyek) yang jelas/nyata dari luar diri klien pada panca indera pada saat klien
dalam keadaan sadar atau bangun.
c. Derealisasi yaitu perasaan aneh pada lingkungan, tidak sesuai dengan kenyataan
dan semuanya sebagai suatu mimpi.
d. Depersonalisasi yaitu perasaan yang aneh/terasing terhadap dirinya sendiri, orang lain
atau lingkungan, bagian tubuhnya sudah bukan miliknya lagi atau sudah diluar dirinya
(out of body experience).
e. Agnosia yaitu ketidakmampuan mengenal atau mengartikan penerapan akibat kerusakan
otak.
f. Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi yang dimanifestasikan secara simbolis
dan menggambarkan konflik emosional, gangguan ini dapat berupa Anesthesia
(hilangnya indera peraba pada kulit yang tidak sesuai dengan anatomi saraf),
Parathesia yaitu berubahnya indera peraba yang tidak sesuai dengan
kenyataan.Makropsia ( obyek terlihat lebih besar dari obyek yang sebenarnya) atau
mikropsia yaitu obyek terlihat lebih kecil dari obyek yang sebenarnya.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 88
7. Proses Pikir:
a. Proses Pikir ( Arus dan Bentuk Pikir ) :
O Sirkumtasial O Tangensial O Blocking O Kehilangan asosiasi
O Flight of idea O Pengulangan pembicaraan/perseverasi O lain-lain, jelaskan
:………………………………………………………………………
Proses pikir merujuk pada “bagaimana” ekspresi diri klien. Arus pikir meruntut
laju pembicaraan kien, sedang bentuk pikir dari pola pembicaraan klien.
Gangguan arus pikir :
Sirkuntansial (pikiran berputar-putar) yaitu pembicaraan yang berbelit-belit sehingga
lama sampai pada tujuan/maksud yang dibicarakan
Tangensial yaitu pembicaraan yang berbelit-belit dan tidak sampai pada tujuan/maksud
Asosiasi longgar (asosiasi bebas/kehilangan asosiasi) yaitu pembicaraan tidak ada
hubungan antar satu kalimat dengan kalimat lainnya
Flight of idea (pikiran melayang) yaitu pembicaraan pada beberapa ide-ide yang
melompat-lompat
Perseverasi yaitu pembicaraan yang berulang-ulang pada suatu ide, pikiran dan tema
secara berlebihan
Inkoherensi (irrelevansi) yaitu pembicaraan tidak ada hubungannya dengan
stimulus/pertanyaan atau hal-hal yang sedang dibicarakan
Neologisme yaitu membentuk kata-kata/symbol/tanda/kode baru yang tidak dimengerti
secara umum
Afasia yaitu ia tidak bisa/sukar mengerti pembicaraan orang lain.
Gangguan bentuk pikir :
Dereistik yaitu bentuk pemikiran tidak sesuai dengan kenyataan yang ada atau tidak
mengikuti logika secara umum.
Otistik (autisme) yaitu bentuk pemikiran yang berupa apa yg dalam pikirannya sendiri,
hanya memuaskan keinginannya tanpa peduli sekitarnya, menandakan ada distorsi
arus asosiasi dalam diri klien.
Nonrealistic yaitu bentuk pemikiran yang sama sekali tidak logis / tidak masuk akal,
sama sekali tak berdasarkan kenyataan

b. Isi Pikir :
O Obsesi O Hipokondria O Depersonalisasi O Pikiran Magis O Ide terkait
Waham : O Agama O Somatik O Kebesaran O Curiga O Nihilistik
O Sisip pikir O Siar pikir O Kontrol Pikir O Lain –lain, jelaskan : .................
Jelaskan : .............................................................................................................
Isi pikir mengacu arti spesifik yang diekspresikan dalam isi pembicaraan klien, merujuk
pada apa yang dipikirkan klien. Gangguan isi pikir :
Obsesi yaitu isi pikiran keinginan yg muncul/kokoh/peristen, walaupun klien berusaha
menghilangkannya
Fantasi yaitu isi pikiran tentang keadaan/kejadian yang diharapkan/diinginkan sebagai
hal-hal yang tidak nyata sebagai pelarian terhadap keinginan yang tidak dapat
dipenuhinya.
Hipokondria yaitu isi pikiran yang meyakinkan adanya suatu gangguan pada organ
didalam tubuh yang dimanifestasikan dengan keluhan atau sakit secara fisik yang
sebenarnya keadaan tersebut tidak pernah terjadi
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 89
Depersonalisasi yaitu isi pikiran yang berupa perasaan yang aneh/asing terhadap
dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan sekitarnya
Ideas of reference (ide yang terkait, pikiran berhubungan) yaitu isi pikiran yang
dimanifestasikan dengan keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi
dilingkungan sekitarnya
Magical thinking (Pikiran magis) yaitu isi pikiran yang terwujud dengan keyakinan klien
tentang dirinya yang mampu melakukan hal-hal yang mustahil dilakukan secara
umum atau diluar kemampuannya.
Social isolation (Pikiran isolasi sosial) yaitu isi pikiran yang berupa rasa terisolasi,
terkucil dari lingkungan sekitarnya/masyarakat, merasa ditolak, tidak disukai orang
lain, dan tidak enak berkumpul dengan orang lain
Preokupasi yaitu isi pikiran yang terpaku pada sebuah ide saja, biasanya berhubungan
dengan atau bernada emosional dan sangat kuat
Suicidal thaught / ideation / pikiran bunuh diri yaitu isi pikiran yang dimulai dengan
memikirkan usaha bunuh diri
Alienasi / rasa terasing yaitu pikiran / rasa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing
dan aneh
Pikiran rendah diri yaitu pikiran yang merendahkan, menyalahkan, menghinakan dirinya
terhadap hal-hal yang pernah dilakukan
Pikiran curiga yaitu pikiran yang berupa tidak percaya / curiga pada orang lain
Phobia / fobi yaitu rasa takut/ketakutan yang patologis/tidak rasional terhadap suatu
obyek/situasi/benda tertentu
Waham yaitu keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh / kuat, tidak sesuai dengan
kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang budaya, selalu
dikemukakan secara berulang-ulang dan berlebihan, biarpun telah dibuktikan
kemustahilannya / kesalahannya atau tidak benar secara umum. Jenis waham :
a) W. agama yaitu keyakinan klien yang bertema tentang agama / kepercayaan yang
berlebihan.
b) W. somatic / hipokondrik yaitu keyakinan klien terhadap tubuhnya ada sesuatu yang
tidak beres, seperti ususnya busuk, otaknya mencair, perutnya ada kuda.
c) W. kebesaran yaitu keyakinan klien terhadap suatu kemampuan, kekuatan,
pendidikan, kekayaan atau kekuasaan secara luar biasa, seperti “ Saya ini ratu adil,
nabi, superman dll ”.
d) W. curiga / kejaran yaitu keyakinan klien terhadap seseorang / kelompok secara
berlebihan yang berusaha merugikan, mencederai, mengganggu, mengancam,
memata-matai dan membicarakan kejelekan dirinya.
e) W. nihilistik yaitu keyakinan klien terhadap dirinya / orang lain sudah meninggal /
dunia sudah hancur dan sesuatunya tidak ada apa-apanya lagi.
f) W. dosa yaitu keyakinan klien terhadap dirinya telah / selalu salah / berbuat dosa /
perbuatannya tidak dapat diampuni lagi.
g) W. yang bizar terdiri dari :
1) Sisip pikir yaitu keyakinan klien terhadap suatu pikiran orang lain disisipkan
kedalam pikiran dirinya.
2) Siar pikir/broadcasting yaitu keyakinan klien bahwa ide dirinya dipakai
oleh/disampaikan kepada orang lain mengetahui apa yang ia pikirkan meskipun ia
tidak pernah secara nyata mengatakan pada orang tersebut.
3) Kontrol pikir/waham pengaruh yaitu
Diagnosa Keperawatan :
keyakinan klien bahwa pikiran, emosi dan
O Perubahan proses pikir,
perbuatannya selalu dikontrol /
dipengaruhi oleh kekuatan diluar dirinya jelaskan ..............................
yang aneh.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 90
8. Tingkat Kesadaran :
O Bingung O Sedasi O Stupor O Lain-lain, jelaskan ...................................
Adakah gangguan orientasi ( disorientasi ) : O Waktu O Orang O Tempat
Jelaskan : .......................................................................................................
Jelaskan apakah klien mengalami gangguan Diagnosa Keperawatan :
kesadaran secara kuantitas (kesadaran meninggi atau O Risiko tinggi cidera
menurun) atau secara kualitas (kesadaran berubah). O Perubahan Proses pikir,
Kesadaran meninggi yaitu keadaan dengan respon jelaskan ............
yang meninggi/ meningkat terhadap suatu O dan lain-lain jelaskan ...
rangsangan, seperti mendengar suara lebih nyaring
dari sebenarnya.
Kesadaran menurun yaitu keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran
yang berkurang, seperti :
a. Apati (tidak mengacuhkan terhadap lingkungan sekitarnya, mulai mengantuk).
b. Somnolensia (mengantuk dan tidak ada perhatian sama sekali).
c. Bingung, delirium, sedasi (kacau, merasa melayang antara sadar dan tidak sadar).
d. Sopor (ingatan, orientasi, pertimbangan hilang, hanya berespon terhadap rangsangan
yang keras atau cubitan).
e. Stupor, subkoma, soporoskomatus (tidak ada lagi terhadap rangsangan yang keras,
terjadi ganguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang berulang dan tidak
mengerti semua apa yang terjadi dilingkungannya).
f. Koma (tidur yang sangat dalam, beberapa reflek hilang seperti pupil, cahaya, muntuh
dan dapat timbul reflek yang patologis).
Kesadaran berubah yaitu kesadaran yang tidak menurun, tidak meninggi, tidak normal, bukan
disosiasi, hal ini karena kemampuan untuk mengadakan hubungan (relasi) dan pembatasan
(limitasi) terhadap dunia luar (diluar dirinya) sudah terganggu dan secara kualitas berada
pada taraf yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Hipnosa yaitu kesadaran menurun dan menyempit yang sengaja dibuat oleh dirinya atau
orang lain melalui sugesti, mirip tidur dan terjadi amnesia (lupa) selama dihipnosa dan hanya
menerima rangsangan dari sumber tertentu yang menghipnotisnya.
Disosiasi yaitu kesadaran yang berkabut atau menyempit, dimana sebagian perilaku
atau kejadian memisahkan dirinya secara psikologis dari kesadaran dan terjadi
amnesia sesudahnya. Ganguan disosiasi ini ada beberapa jenis yaitu
a. Trans/Trance yaitu keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan
dimulai secara mendadak, terjadi immobilitas dan roman mukanya bingung/melamun yang
dapat ditimbulkan/disebabkan oleh hipnosa atau upacara ritual/kepercayaan tertentu.
b. Senjakala histerik/histerical twilight state yaitu hilangnya ingatan secara psikologis
pada sewaktu-waktu tertentu dan biasanya secara selektif.
c. Fugue yaitu penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari suatu keadaan
yang banyak menimbulkan stress dengan mempertahankan kebiasaan/ketrampilan
tertentu.
d. Serangan histeri yaitu suatu penampilan emosional yang jelas untuk menarik
perhatian dan tidak ada kontak dengan lingkungan sekitarnya.
Tidur yaitu menurunnya kesadaran secara reversible, biasanya disertai posisi berbaring
dan sedikit bergerak. Gangguan kesadaran yang berkaitan dengan tidur sbb :
a. Insomnia yaitu sukar tidur, biasanya karena faktor psikologis.
b. Somnabulisme yaitu berjalan sambil tidur atau berjalan sewaktu tidur.
c. Mimpi buruk, nightmare, povor noctumus biasanya terjadi pada anak-anak.
d. Narkolepsi yaitu serangan tidur bersamaan dengan katapleksi, kelumpuhan tidur,
halusinasi hipnogogik.
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 91
Disorientasi yaitu gangguan orientasi akibat gangguan kesadaran dan dapat menyangkut
waktu (tidak tahu tentang jam, hari, pekan, bulan, musim, tahun), tempat (tidak tahu
dimana ia berada), orang, (tidak tahu tentang dirinya, orang lain, identitasnya, salah
menafsirkan identitas orang lain) dan lingkungan / keadaan sekitarnya dimana ia berada
saat ini.

9. Memori :
O Ganggun daya ingat jangka panjang O Gangguan daya jangka menengah
O Gangguan daya ingat jangka pendek O Koafabulasi O Lain-lain, jelaskan...
Jelaskan : .............................................................................................................
Daya ingat jangka panjang (memory masa lalu, mengingat kejadian, informasi dan orang
dari masa lalu yang sangat lama/lebih dari 1 (satu) bulan, seperti waktu kecil, tempat
dilahirkan/sekolah/tanggal lulus sekolah dll).
Daya ingat jangka menengah (memory yang baru, dari waktu dapat mengingat kejadian
yang terjadi dalam 1 (satu) minggu terakhir sampai 24 jam terakhir).
Daya ingat jangka pendek (memory yang sangat baru, tidak dapat mengingat kejadian
yang baru saja terjadi, seperti dengan menghitung mundur sederhana).
Lupa (gangguan daya ingat secara fisiologis dan
segera kembali daya ingatnya). Diagnosa Keperawatan :
Amnesia yaitu ketidakmampuan mengingat kembali O Perubahan proses pikir,
pengalaman yang telah terjadi baik sebagian jelaskan .......................
atau seluruh/total kejadian
Hipermnesia yaitu adanya penahanan/retensi dalam ingatan dan pemanggilan
kembali/recall terhadap sesuatu yang berlebihan.
Paramnesia yaitu ingatan yang keliru karena distorsi/gangguan pada proses pemanggilan
kembali/recall, seperti pada déjà vu, jamais vu, fause reconnaissance, konfabulasi.
a) Déjà vu yaitu merasa ingat bahwa ia sudah/pernah melihat sesuatu, namun
kenyataannya belum pernah sama sekali.
b) Jamais vu yaitu merasa ingat bahwa ia tidak/belum pernah melihat sesuatu, namun
kenyataannya pernah melihatnya.
c) Fause reconnaissance yaitu merasa pasti benar tentang pengenalannya, namun
kenyataannya tidak benar sama sekali.
d) Konfabulasi yaitu ingatan yang keliru dan dimanifestasikan dengan pembicaraan yang
tidak sesuai kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak benar untuk menutupi
gangguan daya ingatnya.

10. Tingkat konsentrasi dan berhitung :


O Mudah beralih O tidak mampu berkonsentrasi O tidak mampu berhitung
sederhana O Lain-lain, jelaskan ....................................................................
Mudah beralih/mudah dialihkan, mudah berganti perhatiannya/ konsentrasi dari suatu
obyek ke obyek lainnya.
Tidak mampu berkonsentrasi, klien selalu meminta agar pertanyaan sebelumnya diulang,
tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan yang baru saja dibicarakan oleh
dirinya atau orang lain.
Tidak mampu berhitung yaitu tidak dapat melakukan Diagnosa Keperawatan :
penambahan/ pengurangan angka-angka atau O Perubahan proses pikir,
benda-benda yang nyata, sederhana, banyak, jelaskan ..............................
rumit atau komplek.
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 92
11. Kemampuan penilaian :
O Gangguan ringan O gangguan bermakna O Lain –lain, jelaskan ..............
Gangguan ringan yaitu bilamana gangguan ini terjadi ia tetap dapat mengambil keputusan
secara sederhana dengan bantuan orang lain, seperti ia dapat memilih akan
mandi dulu sebelum makan atau sebaliknya.
Gangguan bermakna bilamana gangguan ini terjadi Diagnosa Keperawatan :
ia tetap tidak dapat/tidak mampu mengambil O Perubahan proses pikir,
suatu keputusan meskipun secara sederhana jelaskan ..............................
dan mendapatkan bantuan orang lain.

12. Daya tilik diri :


O mengingkari penyakit yang diderita O Menyalahkan hal-hal diluar dirinya O
Lain-lain, jelaskan .......................................................................................
Mengingkari penyakit yang diderita, dimana ia tidak menyadari gejala gangguan
jiwa/penyakitnya, perubahan fisik, emosi dirinya dan dirinya merasa tidak perlu
suatu pertolongan dari siapapun.
Diagnosa Keperawatan :
Menyalahkan hal diluar dirinya, cenderung
menyalahkan orang lain/lingkungan dan ia
OKetidakefektifan
merasa orang lain/lingkungan diluar dirinya penatalaksanaan regiment
yang menyebabkan ia seperti ini/kondisinya terapeutik
saat ini. O Perubahan Proses pikir,
jelaskan ............
O dan lain-lain jelaskan ...
VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Kemampuan memenuhi kebutuhan Ya Tidak
Makanan
Keamanan
Peawatan kesehatan
Pakaian
Transportasi
Tempat tinggal
Keuangan
Lain-lain

Jelaskan : ………………………………………… Diagnosa Keperawatan :


OPerubahan pemeliharaan
Data ini harus dikaji untuk mengetahui masalah yang
kesehatan
mungkin akan terjadi/akan dihadapi klien,
keluarganya atau masyarakat sekitarnya pada saat OPerilaku mencari bantuan
klien pulang atau setelah klien pulang dari rumah kesehatan
sakit dan klien berada dirumahnya, ditengah O dan lain-lain jelaskan ...
keluarga/masyarakat.

2. Kegitan Hidup sehari-hari ( ADL )

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 93
a. Perawatan Diri :
Kegiatan hidup sehari- hari Bantuan Total Bantuan Minimal
Mandi
Kebersihan
Makan
Buang air kecil / BAK
Buang air Besar / BAB
Ganti pakaian
Jelaskan : ……………………………………………………………………….
Mandiri bilamana ia tahu kapan/waktunya, meyiapkan peralatan, mampu
melaksanakan dan merapihkan kembali apa yang telah ia kerjakan.
Bantuan Minimal bila ia mampu mengerjakan Diagnosa Keperawatan :
setelah diberikan penjelasan atau dorongan untuk OPerubahan pemeliharaan
melaksanakannya.
kesehatan
Bantuan Total bila ia tidak mampu mengerjakan
OSindroma deficit
setelah diberikan penjelasan atau dorongan untuk
melaksanakannya. perawatan diri
O dan lain-lain jelaskan ...

b. Nutrisi :
* Apakah anda puas dengan pola makan anda? O Puas O Tidak puas
Bila tidak puas, jelaskan : ...............................................................................
* Apakah anda makan memisahkan diri ? O Ya O Tidak
Bila ya, jelaskan : ...........................................................................................
* Frekuensi makan sehari : .......X
* Nafsu makan : O Meningkat O Menurun O Berlebihan O Sedikit – sedikit
* Berat Badan : O Meningkat O Menurun
BB saat ini : .......Kg, BB terendah : .......Kg,
BB tertinggi Tertinggi : .......Kg Diagnosa Keperawatan :
O Perubahan Nutrisi : < kebutuhan tubuh
Jelaskan : ............................................................................................................
O Perubahan Nutrisi : > kebutuhan tubuh
Gangguan Makan : O dan lain-lain jelaskan ...
Anoreksia nervosa merupakan gangguan makan dengan karakteristik sering berusaha
memuntahkan makanan, penyalahgunaan pencahar/diuretik, kehilangan berat badan
berlebihan, pengingkaran terhadap rasa lapar, sebagai upaya perilaku bunuh diri.
Bulimia nervosa merupakan gangguan makan dengan karakteristik sering
memuntahkan makan, penyalahgunaan pencahar/diuretik, kehilangan berat badan
sedikit, merasa lapar, perilaku makan dianggap aneh (sumber stress yang disertai
gambaran obsesional).
Makan sangat berlebihan (binge), menghabiskan makanan dalam jumlah yang besar
dalam waktu singkat,hilang kendali dalam hal makan dan masukan kalori berlebihan.
Berpuasa/berpantang, makan dalam sehari sekitar 200 kalori, merasa sudah cukup,
tidak makan selama seharian atau berpantang makan.
Pengurasan/purging, perilaku menghabiskan/menguras energi dengan berbagai
kegiatan seperti berolah raga/bekerja berlebihan, makan obat diuretik, pil diit dan
pencahar steroid.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 94
c. Tidur :
* Apakah ada masalah tidur? O Tidak ada O Ada, jelaskan …………………
* Apakah merasa segar setelah bangun tidur? OSegar OTidak segar, jelaskan.
* Apakah ada kebiasaan tidur siang? O Ya, lamanya : ....jam, O Tidak
* Apakah ada yang menolong anda mempermudah untuk tidur?
O Ada, jelaskan : .................... O Tidak ada
* Tidur malam jam : ......bangun jam : ............rata – rata tidur malam : ......jam
* Apakah ada gangguan tidur? O Sulit untuk tidur O Bangun terlalu pagi
OSamnambulisme OTerbangun saat tidur Ogelisah saat tidur
OBerbicara saat tidur O Lain – lain, Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan : ......................................... O Gangguan Pola Tidur,
Gangguan tidur: spesifiknya .........................
2.1.1 Gangguan untuk jatah tidur (insomnia), biasanya sering ditemui pada
ansietas/depresi dan gejala ini paling sering terjadi.
2.1.2 Kelainan somnolen yan erlebihan (hipersomnia), kategori ini termasuk
narkolepsi, apnea tidur dan kelainan gerakan pada malam hari yang kakinya selalu
bergerak/gelisah.
2.1.3 Kelainan jadwal tidur bangun, dimana tidurnya normal, tidak tepat waktunya
yang merupakan perubahan waktu dari satu tempat ketempat lainnya dan perubahan
waktu kerja (shif).
2.1.4 Kelainan yang berhubungan dengan tahapan tidur (parasomnia), kategori ini
termasuk somnabulisme, teror malam hari, mimpi buruk dan ngompol (enuresis).

3. Kemampuan klien dalam hal – hal berikut ini :


- Mengantisipasi kehidupan sehari – hari : O Ya O Tidak
- Menbuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : O Ya O Tidak
- Mengatur penggunaan obat : O Ya O Tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan : O Ya O Tidak
Jelaskan : ......................................................................................................
Diagnosa Keperawatan :
OKetidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
O Konflik pengambilan keputusan
O Ketidakpatuhan
O dan lain-lain jelaskan ...

4. Klien memiliki sistem pendukung :


- Keluarga : O Ya O Tidak - Teman sejawad : O Ya O Tidak
- Terapis : O Ya O Tidak - Kelompok Sosial : O Ya O Tidak
Jelaskan : ........................................................ Diagnosa Keperawatan :
Apakah klien mempunyai sistem pendukung seperti OPerilaku mencari bantuan
kesehatan
O dan lain-lain jelaskan ...
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 95
keluarga, teman sejawat, terapis atau kelompok
social.
Bila sistem pendukung tersebut mempunyai sampai
sejauh mana bantuan/perannya dalam membantu
secara material maupun spiritual dan bilamana
tidak mempunyai sistim pendukung bagaimana hal
ini terjadi dan apa penyebabnya.

5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?


O Ya/menikmati O Tidak menikmati, jelaskan ..................................................
Apakah klien mampu menikmati pekerjannya,
kegiatan yang produktif atau hanya sekedar Diagnosa Keperawatan :
kesenangan saja atau hobi. Bila mampu menikmati O Defisit aktifitas devesional/
sejauhmana hal ini terjadi dan bila tidak mampu hiburan
menikmati mengapa hal ini terjadi dan bagaimana O dan lain-lain jelaskan ...
pengaruhnya terhadap kehidupan

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Mal adaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampumenyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lain - lain Lain - lain
Jelaskan : ......................................................................................................
Bagaimana dan jelaskan reaksi klien bila menghadapi
suatu permasalahan, apakah menggunakan cara-cara Diagnosa Keperawatan :
yang Adaptif seperti bicara dengan orang lain, mampu O Koping individu tidak
menyelesaikan masalah, teknik relaksasi, aktivitas efektif ( defensif )
konstruktif, olah raga, lainnya ataukah menggunakan O Koping individu
cara-cara yang Maladaptif seperti Minum Alkohol, penyesuaian
Reaksi lambat/berlebihan, Bekerja berlebihan, O dan lain-lain jelaskan ...
Menghindar, Mencederai diri atau lainnya.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


O Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya…………………………
O Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya ……………………
O Masalah dengan pendidikan dan pekerjaan, spesifiknya .......................................
O Masalah dengan perumahan, spesifiknya .....................................................
O Masalah dengan ekonomi, spesifiknya ..........................................................
O Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya .......................................
O Masalah lainya, spesifiknya ..........................................................................
1. Masalah berhubungan dengan dukungan sosial, seperti kematian anggota keluarga,
kesehatan anggota keluarga, gangguan dalam keluarga (perpisahan, perceraian,
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 96
pengasingan, pindah rumah, orang tua menikah lagi, penganiayaan fisik/seksual,
menelantarkan anak, disiplin tidak adekuat, perselisihan saudara, kelahiran saudara).
2. Masalah berhubungan dengan lingkunan sosial, seperti kematian/ kehilangan sahabat,
dukungan sosial tidak adekuat, hidup sendiri, kesukaran
berbaur/beradaptasi/berakulturasi, penyesuian terhadap siklus hidup (pensiun).
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan, seperti buta aksara, masalah akademik,
perselisihan dengan guru/teman, lingkungan sekolah tidak adekuat.
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, seperti menganggur, ancaman kehilangan
pekerjaan/PHK, jadwal kerja yang tidak sesuai, kesulitan kondisi pekerjaan, tidak puas
bekerja, perubahan pekerjaan, perselisihan dengan atasan/teman kerja.
5. Masalah berhubungan dengan perumahan, seperti gelandangan, rumah tidak adekuat,
lingkungan tidak aman, perselisihan dengan tetangga/pemilik rumah.
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi, seperti sangat miskin, finansial tidak adekuat,
dukungan kesejahteraan tidak adekuat.
7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan, seperti pelayanan kesehatan tidak
adekuat, transportasinya jauh, tidak mempunyai jaminan/asuransi kesehatan.
8. Masalah berhubungan dengan sistem hukum/kriminal, seperti dipenjara, ditahan,
proses pengadilan, korban kekerasan/kriminal.

Diagnosa Keperawatan :
Operubahan pemeliharaan kesehatan Oenuresis maturasi
Operubahan pada eliminasi urin Oketidakberdayaan
O Perilaku mencari bantuan Okeputusasaan
O gangguan konsep diri ( gg. Harga diri ) Operubahan kinerja peran
O gangguan konsep diri ( Gg. Identitas diri ) Osindroma stres relokasi
O dan lain-lain jelaskan ...

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


O Penyakit/gangguan jiwa O sistem pendukung O faktor presipitasi O koping
O penyakit fisik O obat – obatan O lain-lain, Jelaskan............................................
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga
Diagnosa Keperawatan :
saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa.
Sistem pendukung, faktor yang
OKetidakefektifan penatalaksanaan
memperberat masalah (presipitasi), regiment terapeutik
mekanisme koping, penyakit fisik, obat- O perilaku mencari bantuan kesehatan
obatan atau lainnya. Apakah perlu O Ketidakpatuhan
diberikan tambahan pengetahuan yang O Kurang pengetahuan ( spesifiknya )....
berkaitan dengan spesifiknya masalah

XI. ASPEK MEDIS


Diagnosa medik : .......................................................................................................
Terapi medik : ...........................................................................................................
Jelaskan aspek medis klien (dapat
Diagnosa Keperawatan :
dilihat dari Rekam Medik) tentang
Diagnosa Medik dan Terapi Mediknya O efek terapi obat-obatan
selama dirawat terutama saat ini. O efek terapi anti spikotik
Perhatikan dengan teliti kode diagnose O Masalah kolaboratif/ potensial
media dan pengobatan. komplikasi

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 97
XII.ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. Subyektif :
...................................
Obyektif
...................................
2. Subyektif :
...................................
Obyektif
...................................
3. Subyektif :
...................................
Obyektif
...................................

B. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.................................................................................................................................
2.................................................................................................................................
3.................................................................................................................................
Penjelasan :
Diagnosa Keperawatan Jiwa berdasarkan NANDA dengan pernyataan Single diagnosis,
yang dapat Aktual ( Dengan label : Perubahan, Intoleransi, Gangguan, Kerusakan,
berduka disfungsional atau Tanpa label : Ketidakpatuhan, Ansietas, keputusasaan,),
Resiko atau Sejahtera (wellness).

POHON MASALAH (Prioritas Diagnosa)


Penjelasan :
Buatlah pohon masalah dengan cara:
1) Tentukan prioritas/inti masalah, selanjutnya prioritas masalah dijadikan masalah utama
(Core Problem).
2) Tentukan akibat/dampak dari masalah utama (efek).
3) Tentukan penyebab (causa) dari masalah utama.
4) Tentukan penyebab masalah utama dari penyebab lain.
5) Tentukan cabang dan ranting sebagai masalah/penyebab lain.

Contoh :

Gangguan istirahat tidur


Efek (Akibat)

Ansietas
Care Problem
(Masalah Utama)

Causa (Penyebab)
Koping individu tidak efektif
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 98
C. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : ...........................Ruangan : ...........................


Nomor RM : ...........................Diagnosa Medis : ...................

Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Rasional


Tujuan Kriteria Tindakan
Evaluasi Keperawatan
DX KEP
(Mengacu (Mengacu pada
pada NOC NIC atau SIKI)
atau SLKI)

Penjelasan :
1. Tuliskan identitas klien secara lengkap seperti Nama klien, Nomor CM, Jenis Kelamin
(L/P), Diagnosa Medis, Ruangan dan Unit dimana klien dirawat saat ini (hal ini bisa
melihat Catatan Medis atau bisa ditanyakan kepada klien bila memungkinkan atau petugas
kesehatan lain).
2. Pada kolom diagnosa keperawatan dituliskan :
a) Tanggal, Jam, Nomor urut, rumusan diagnosa keperawatan dengan rumusan Single
diagnosis.
b) Bilamana ditemukan masalah baru diluar data dasar pada saat awal pengkajian, maka
tuliskan :
 Data subyektif (DS) dan Data Obyektif (DO).
 Diagnosa keperawatan dituliskan langsung dibawah DO dan DS tersebut.
3. Pada kolom tujuan dan rencana tindakan keperawatan diisi/dituliskan :
c) Tujuan jangka panjang/TIU (berguna untuk menyelesaikan permasalahan utama pada
diagnosa keperawatan).
d) Tinjauan jangka pendek/TIK (serangkaian/beberapa tujuan jangka pendek berguna
untuk menyelesaikan penyebab masalah dalam rangka mencapai tujuan jangka
panjang). Tujuan ini dapat berupa pengetahuan, psikomotor, afektif, kebutuhan klien
terhadap sistem pendukung dan tetapi medik yang diperlukan klien.
e) Rencana tindakan keperawatan yang menggambarkan serangkaian tindakan untuk
mencapai setiap tujuan jangka pendek yang disesuaikan dengan standar asuhan
keperawatan kesehatan jiwa.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 99
D. TINDAKAN dan EVALUASI KEPERAWATAN JIWA
( Catatan Tindakan dan Perkembangan Keperawatan )
Nama : .................................. Ruangan : .................................
Nomor RM : .................................

Hari/Tgl Dx Kep Tindakan Keperawatan Paraf


Jam Tujuan Evaluasi Keperawatan dan
Nama

Penjelasan :
1. Tuliskan identitas klien secara lengkap.
2. Pada kolom diagnosa keperawatan dituliskan rumusan diagnosa keperawatan.
3. Pada kolom tindakan keperawatan, dituliskan :
Tanggal dan tindakan melakukan tindakan. Semua tindakan keperawatan yang
dilakukan sesuai dengan rencana/kondisi saat itu baik tindakan keperawatan
mandiri, bersama klien / keluarga / klien dan keluarga, rujukan/konsultasi atau
dengan tenaga kesehatan lain (kerja sama).
4. Pada kolom Evaluasi keperawatan mengacu pada konsep SOAP, maka tuliskan :
 Semua respon klien (Data Subyektif/DS, Data Obyektif/DO) terhadap
tindakan yang telah dilakukan
 Analisa respon klien (Analisa/A) dengan mengkaitkan pada diagnosa, data dan
tujuan, jika ditemukan masalah baru, maka dituliskan diagnosa baru tersebut
 Rencana lanjutan (Planing/P) dapat dituliskan dengan mengacu / dapat berupa:
 Rencana selesai / tidak dilanjutkan, jika tujuan telah tercapaisecara
paripurna.
 Rencana dilanjutkan, jika hasil evaluasi sesuai dengan beberapa
harapan/tujuan yang telah ditetapkan atau pencapian tujuan tersebut perlu
dimantapkan kembali untuk mempertahankan keadaan sampai stabil.
 Modifikasi tindakan, jika semua rencana telah dilaksanakan tetapi tujuan
belum tercapai atau perlu perbaikan yang disesuaikan dengan keadaan /
kemajuan klien.
 Dibatalkan, jika hasil evaluasi bertntangan / kontradiksi dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditetapkan.
5. Pada kolom Paraf dan Nama, maka berikan paraf/tanda tangan perawat yang
membuat perencanaan tersebut dan cantumkan nama jelasnya.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 100
E. RESUME KEPERAWATAN

Nama : ………………………….. Ruangan : ………………………


Nomor RM : ………………………….

Tanggal dan Uraian Keadaan Terakhir Paraf dan


Jam Nama

Penjelasan :
Resume keperawatan , adalah mencatat / menuliskan untuk menggambarkan klien
sesuai keadaan /kondisi yang terakhir, hal ini sebagai evaluasi/hasil akhir pada saat
klien akan pindah ruang perawatan, dirujuk, pulang atau meninggal dunia.
1. Tuliskan identitas klien secara lengkap seperti Nama klien, Nomor CM, Jenis
Kelamin (LP), Diagnosa Medis, Ruangan dan Unit dimana klien dirawat saat ini
(hal ini bisa melihat Catatan Medis atau bisa ditanyakan kepada Klien bila
memungkinkan atau petugas kesehatan lain).
2. Pada kolom Tanggal dan Jam tuliskan tanggal dan jam saat kondisi klien terakhir.
3. Pada kolom Uraian Keadaan Terakhir, dibuat berdasarkan model SOAP, maka
tuliskan semua keadaan/kondisi klien terakhir pada saat akan klien pindah ruang
perawatan, dirujuk, pulang, atau meninggal dunia.
 Semua respon klien (Data Subyektif/DS, Data Obyektif/DO) terhadap
tindakan yang telah dilakukan
 Analisa respon klien (Analisa/A) dengan mengkaitkan pada diagnosa, data dan
tujuan, jika ditemukan masalah baru, maka dituliskan diagnosa baru tersebut
 Rencana lanjutan (Planing/P) dapat dituliskan dengan mengacu/dapat berupa :
 Rencana selesai / tidak dilanjutkan, jika tujuan telah tercapaisecara
paripurna.
 Rencana dilanjutkan, jika hasil evaluasi sesuai dengan beberapa
harapan/tujuan yang telah ditetapkan atau pencapian tujuan tersebut perlu
dimantapkan kembali untuk mempertahankan keadaan sampai stabil.
 Modifikasi tindakan, jika semua rencana telah dilaksanakan tetapi tujuan
belum tercapai atau perlu perbaikan yang disesuaikan dengan keadaan /
kemajuan klien.
 Dibatalkan, jika hasil evaluasi bertntangan / kontradiksi dengan diagnosa
keperawatan yang telah ditetapkan.
4. Pada kolom Paraf dan Nama, maka berikan paraf/tanda tangan perawat yang
membuat perencanaan tersebut dan cantumkan nama jelasnya.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 101
F. FORMAT MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

JUDUL :
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Bpk/Ibu/Tn/Nn..........................................
DENGAN MASALAH UTAMA ....................................................................................
DI RUANG .......................................RS........................................................................
.
.
OLEH :
NIM :
.
.
PROGRAM STUDI ......
STIKES .........................
TAHUN .........................

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II : TINJAUAN TEORI (LP)
A. PROSES TERJADINYA MASALAH
B. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
BAB III : TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
B. MASALAH KEPERAWATAN
C. POHON MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
D. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
E. EVALUASI
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
I. SIMPULAN
J. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 102
G. FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN (TEORI)

1. Kasus ( masalah utama )


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

2. Proses Terjadinya masalah


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

3. a. Pohon Masalah

b. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................

4. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
4.

5. Rencana tindakan keperawatan


................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 103
H. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Masalah Keperawatan :
Pertemuan ke :
Hari/Tanggal :

A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien :
.........................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan :
..........................................................................................................................
Tujuan Khusus :
..........................................................................................................................
Tindakan Keperawatan :
1. ......................................................................................................................
2. ......................................................................................................................
3. ......................................................................................................................

B. STRATEGI KOMUNIKASI
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik :
..................................
2. Evaluasi / Validasi
.....................................
3. Kontrak :
Topik :
Waktu ;
Tempat :

KERJA : ( LANGKAH – LANGKAH tindakan Keperawatan )


1. .....................................................................................................
2. ......................................................................................................
3. ......................................................................................................

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Klien ( subyektif ) :
..............................................
Evaluasi perawat ( obyektif ) :
..............................................
2. Tindak Lanjut Klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan
....................................................................
3. Kontrak Yang Akan Datang
Topik : ................................................
Waktu : ................................................
Tempat : ...............................................
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 104
I. FORMAT ANALISA PROSES INTERAKSI ( A P I )

Klien ( Initial ) : Ruang :


Umur : Status Interaksi :
Pertemuan Ke : Fase :
Lingkungan : Diskripsi Klien :
Tujuan Interaksi :
Tanggal : Jam : Ruang :

Komunikasi Komunikasi Non Analisa berpusat Analisa Rasional


verbal Verbal pada Perawat berpusat pada
Klien

Mojokerto,..................................
Praktikan

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 105
BAB 7

FORMAT EVALUASI PRAKTIK KLINIK

A. EVALUASI LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA Mahasiswa : ………………………………………………………..


NIM : ……………………………………………………….

NO. ASPEK PENILAIAN BOBOT Bx


1 2 3 4 5 N
1. Kasus (masalah utama) 10

2. Proses terjadinya masalah 10

3. Kemungkinan Data Fokus 10

4. Pohon masalah 10

5. Diagnosa keperawatan yang 10


mungkin muncul

6. Rencana tindakan 10
keperawatan

7. Daftar Pustaka 5

8. Pengumpulan tepat waktu 10

9. Peran serta dalam Pre 25


conference
SKOR

NILAI = jumlah skor


500 Penilai,
-----------------

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 106
B. EVALUASI PRE / POST CONFERENCE

Nama Mahasiswa :
NIM :
Pertemuan ke- :
No. ASPEK 1 2 3 4 5 NILAI
1. Persiapan untuk conference
2. -Mempersiapkan rencana
askep (untuk pre conference)
-Laporan tindakan dan kendala
yg dihadapi (Post conference)
3. Mengemukakan isyu/masalah
untuk diskusi kelompok
4. Memberi ide selama
conference
5. Mensintesa pengetahuan
dengan permasalahan
6. Menerima ide-ide oranglain
7. Mengontrol emosi sendiri
8. Mensimulasi strategi
pelaksanaan
9. Memperlihatkan perhatian dan
kerjasama dalam kelompok
NILAI YG DICAPAI

Keterangan :
5 : Sangat baik NILAI : SKOR YG DICAPAI X 100
4 : Baik SKOR MAX
3 : Sedang
2 : Kurang
1 : Sangat kurang Penilai,
----------------

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 107
C. EVALUASI PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK SPTK

Ruang : Tanggal :
Nama : Observasi Penilai :

No Aspek yang dinilai Bobot Dilakukan Tidak dilakukan

1. Fase Prainteraksi
a. Menuliskan kondisi klien 1
b. Menuliskan Diagnosa kep. 1
c. Tujuan 1
d. Rencana tindakan (prinsip 1
tindakan, lingk. Terapeutik)
2. Fase Orientasi
1. Salam terapeutik 1
2. Evaluasi validasi 2
3. Mengingatkan kontrak 1
- Topik
- Waktu
- Tempat
4. Tujuan tindakan pembicaraan 1
3. Fase Kerja
1. Tehnik Komunikasi 3
2. Sikap komunikasi 3
3. Langkah – langkah tindakan 5
sesuai dengan rencana
4. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon pasien 2
2. Rencana tindak lanjut 1
3. Menetapkan kontrak yang akan 2
datang
JUMLAH NILAI 25

Nilai : Jumlah Nilai ( yang dilakukan ) x 100


Bobot Penilai

( )

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 108
D. EVALUASI ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Ruang : Tanggal :
Nama : Observasi Penilai :

No Aspek yang dinilai Bobot 1 2 3 4

1. Data Umum Klien 2


1. Menuliskan identitas klien
2. Menuliskan status interaksi
3. Tujuan
4. Tempat dan waktu interaksi
2. Komunikasi Verbal 2
1. Fase Orientasi
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
4. Perawat dan Klien
3. Komunikasi Non Verbal 2
1. Sikap komunikasi
2. Perawat dan klien setiap
komunikasi verbal
4. Analisa Berpusat pd perawat 2

5. Analisa Berpusat pd klien 2

6. Rasional 2

JUMLAH NILAI 12

NILAI : SKOR YG DICAPAI X 100


SKOR MAX Penilai

4 : Baik
3 : Sedang
2 : Kurang
1 : Sangat kurang ( )

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 109
E. EVALUASI KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK

Nama Mahasiswa :
NIM :
Nilai
No Tugas Ket
Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Bina hubungan dengan klien 10
2 Identifikasi kebeutuhan atau 10
masalah dari klien

3 Merumuskan rencana intervensi 10


4 Melibatkan klien dan petugas 10
5 Melaksanakan tugas sesuai peran 10
6 Melasanakan rencana intervensi 20
7 Menggunakan media dan teknik 10
yang tepat
8 Berkomunikasi secara efektif 10
dengan klien
9 Mengevaluasi hasil 10
Jumlah

Kegiatan :

Tanggal :

Pembimbing :

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 110
F. EVALUASI LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

Nama Mahasiswa :
NIM :

No Kemampuan Bobot Nilai Keterangan


1. Menyusun pengkajian data dasar yang 25
lengkap
2. Menegakkan diagnosis keperawatan 15
Menyusun prioritas keperawatan
3. Menyusun perencanaan 5
- Merumuskan tujuan:
4. a. Spesifik 25
b. Dapat diukur
c. Dapat dicapai
d. Relevan
e. Batas waktu
- Sasaran dan tujuan dan
arahkan pada pencapaian
kemandirian
- Mengidentifikasi intervensi
keperawatan yang sesuai
5. Implementasi 15
6. Evaluasi 15
- Menguraikan proses evaluasi
- Mengidentifikasi hasil asuahan
- Menyusun rencana tindak lanjut

Jumlah 100
Tanggal Penilaian
Nama Mahasiswa Evaluator

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 111
G. KRITERIA PENILAIAN SIKAP

Nama Mahasiswa :
NIM :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
I Disiplin
1. Presensi
2. Seragam lengkap
3. Datang tepat waktu
4. Pulang tepat waktu
2 Tanggung Jawab
1. Aktif mengikuti kegiatan ruangan
2. Merencanakan kontrak
3. Menyerahkan kontrak
4. Ketepatan pelaksanaan isi kontrak
* Rotasi
* Responsi
* Pengumpulan lap. Maks. 2 hari setelah rotasi
3 Hubungan Dalam Kerja
1, Dapat bekerjasama dengan tim kesehatan lain
2. Dapat bekerjasama dengan tim lain selain
kesehatan
3. Memberikan pendapat pada orang lain
4. Menerima pendapat orang lain
4 Kejujuran
1. Melaporkan kegiatan harian
2. Membuat laporan sesuai dengan kasus nyata
5 Penampilan
1. Kerapian
2. Keserasian
3. Kebersihan
4. Kedewasaan
Keterangan :
Nilai :
4 Jika semua komponen terpenuhi
3 Jika 1 komponen tidak terpenuhi Mojokerto, ….......................
2 Jika 2 komponen tidak terpenuhi Penilai/Pembimbing,
1 Jika 3 komponen tidak terpenuhi

Kejujuran : 4 Jika dikerjakan semua


1 Jika salah satu tidak dikerjakan ( ........................ )
Contoh : 4+3+2+4+3 = 16 = 3,2
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 112
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011) .Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik.


Yogyakarta. Graha Ilmu
Azizah, L.M., Zainuri, I., Akbar A. (2016) . Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Yogyakarta.
Infomedia Pustaka
Burns, Alistair; Lawlor, Brian; Craig, Sarah. (1999). Assessment Scales in Old Age
Psychiatry. Martin Dunitz Ltd. London
Carpenito, Lynda Juall. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Alih
Bahasa Monica Ester. Jakarta: Penerbit EGC.
Deborah, Otong. (1995). Psychiatric Nursing Biological and Behavior Concept. WB.
aunders Company. Philadelphia Pensylvania
Fitria, Nita. 2010. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta :
Salemba Medika
Fortinash & Worret, (1996), Psychiatric Mental Health Nursing, CV Mosby, St. Louise
Missouri.
Gail Williams, Mark Soucy. (2013). Course Overview - Role of the Advanced Practice
Nurse & Primary Care Issues of Mental Health/Therapeutic Use of Self .
School of Nursing, The University of Texas Health Science Center at San
Antonio
Iyus Yosep, 2009, Keperawatan Jiwa, Bandung : Rafika Aditama
Isaacs, Ann. 2005. Keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatri edisi 3. Jakarta :EGC
Kaplan, Sadock. (2007). Synopsis of Psychiatry, jilid 1. Alih bahasa Widjaja Kusuma.
Binarupa Aksara. Jakarta
Keliat, Budi Anna, dkk. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Editor Yasmin
Asih, Skp. Jakarta: Penerbit EGC.
Kozier, Barbara. (2004). Fundamental of Nursing; Concept, Process, and Practice. Jew
Jersey, Philladelphia
Marry Ann Boyd.(2002).Psychiatric Nursing Contemporary Practice, second edition.
Nanda. (2005). Nursing Diagnosis’ definition & Clasificatian. Nanda International.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health
Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning.
Rawlin & Heacock, (2003), Clinical Manual of Psychiatric Nursing, CV. Mosby, St.
Louise Missouri
Sadavoy et al. (2004). Comprehensive Textbook of Geriatric Psychiatry. W.W. Norton
& Co. New York
Sheila L. Videbeck.(2011). Psychiatric Mental Health Nursing, fifth
edition.Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins.
Stuart, Gail Wiscarz dan Sandra J. Sundeen. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa
Edisi 3, Alih Bahasa Achir Yani S Hamid, DNSc. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Stuart, G. W.,T. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing (9thEd.).
St.Louis, MO: Mosby.
Taylor, Barbara. (1997). Fundamental of Nursing; the art and science of nursing care.
Lippincott-Raven. Philadelphia
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidance Based Practise (6thEd). F.A. Davis Company.
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 113
GLOSARIUM
Afasia Tidak bisa/sukar mengerti pembicaraan orang lain (secara
sensorik) dan ia tidak dapat/sukar berbicara dengan orang lain
(secara motorik).
Agitasi kecemasan yang disertai kegelisahan motorik hebat.
Agnosia Ketidakmampuan mengenal atau mengartikan penerapan akibat
kerusakan otak.
Ambivalensi Afek/emosi yang berlawanan dan timbul secara bersama-sama
terhadap seseorang, obyek atau kondisi tertentu.
Amnesia Ketidakmampuan mengingat kembali pengalaman yang telah
terjadi baik sebagian atau seluruh/total kejadian.
Ansietas Ketakutan pada sesuatu obyek yang belum jelas atau keadaan
tidak enak/tidak nyaman yang tidak jelas peyebabnya, disertai
komponen psikologis seperti gugup, tegang, rasa tak aman,
lekas terkejut dan komponen fisiologisnya
Altruisme Suatu sikap lebih mementingkan kepentingan orang lain dan
kepuasan dari membantu/menolong orang lain.
Apatis Berkurangnya afek/emosi terhadap sesuatu/semua hal yang
disertai rasa terpencil dan tidak peduli dengan lingkungan
sekitarnya.
Appraisal Persepsi seseorang tentang suatu tantangan dan ancaman yang
dapat menyebabkan suatu masalah.
Asertif Keterbukaan dan jujur dalam mengunkapkan perasaan tanpa
menyakiti orang lain.
Bargaining Respon berduka dalam tahap tawar-menawar dan penyesalan
kognitif terhadap kehilangan.
Blocking Pembicaraan yang terhenti secara tiba-tiba tanpa adanya
gangguan secara eksternal, kemudian beberapa saat
dilanjutkan kembali pada pembicaraan semula atau
pembicaraan selanjutnya.
CBT Terapi modalitas untuk mengubah perilaku dengan
memodifikasi pikiran seseorang.
Coping Upaya individu berupa pikiran dan tindakan dalam mengatasi
situasi yang dirasakan menekan, menantang, atau mengancam.
Problem focused Usaha untuk melakukan sesuatu yang berguna dengan tindakan
coping langsung dan konstruktif, stress dipandang sebagai suatu
masalah yang harus diselesaikan dengan strategi problem
solving untuk menurunkan atau menghilangkan sumber stress.
Daya tilik diri Pemahaman klien tentang sifat suatu penyakit/gangguan.
Dejavu Merasa ingat bahwa ia sudah/pernah melihat sesuatu, namun
kenyataannya belum pernah sama sekali.
Delirium Fungsi kognitif yang kacau ditandai dengan kesadaran
berkabut yang dimanifestasikan oleh lama konsentrasi yang
rendah, persepsi yang salah dan gangguan pikir yang meliputi
gangguan konsentrasi, daya ingat, orientasi dan persepsi.
Dementia Penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, dan
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 114
penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan
terhadap fungsi kehidupan sehari-hari.
Denial Menghindarkan dari dan mengabaikan realitas yang tidak
menyenangkan terhadap dirinya, menolak untuk mengenalinya
atau tidak setuju.
Depersonalisasi Suatu perasaan yang tidak realistis dan keasingan dirinya dari
lingkungan.
Destruktif Penyelesaian suatu masalah yang bersifat merusak atau
berbahaya.
Disorientasi Gangguan orientasi akibat gangguan kesadaran dan dapat
menyangkut waktu, tempat dan orang.
Disosiasi Kesadaran yang berkabut atau menyempit, dimana sebagian
perilaku atau kejadian memisahkan dirinya secara psikologis
dari kesadaran dan terjadi amnesia sesudahnya.
Dispareunia Nyeri saat berhubungan seksual disebabkan kondisi psikologis.
Displacement Pengalihan emosi pada obyek lain atau orang lain yang lebih
ringan resikonya/bahayanya atau yang labia netral.
Distress spiritual Keadaan dimana individu/kelompok mengalami/ beresiko
mengalami gangguan sistem keyakinan / nilai yang memberikan
kekuatan, harapan dan arti kehidupan seseorang.
ECT Terapi kejang listrik
Euforia Rasa senang, riang, gembira, bahagia, yang berlebihan yang
tidak sesuai dengan keadaan.
Eksibisionisme Kelainan seksual dengan memamerkan genital kepada orang
lain/umum.
Konfrontasi Ekspresi perasaan perawat tentang perilaku dan klien yang tidak
sesuai.
Empati Kemampuan masuk dalam kehidupan klien agar dapat
merasakan pikiran dan perasaannya.
Fantasi isi pikiran tentang keadaan/kejadian yang diharapkan sebagai
hal-hal yang tidak nyata sebagai pelarian terhadap keinginan
yang tidak dapat dipenuhinya.
Grimasen Gerakan otot muka/mimik yang aneh berubah-ubah, tidak
dapat dikontrol klien sendiri dan berulang-ulang.
Guilty Perasaan bersalah yang menyerang seseorang dan terus menerus
dipikirkan.
Halusinasi Persepsi sendori yang salahterhadaplingkungantanpa stimulus
yang nyata, menginterpretasikansesuatu yang tidak nyatatanpa
stimulus/rangsangan dari luar.
Hipnosa Kesadaran menurun dan menyempit yang sengaja dibuat oleh
dirinya atau orang lain melalui sugesti, mirip tidur dan terjadi
amnesia (lupa) selama dihipnosa dan hanya menerima
rangsangan dari sumber tertentu yang menghipnotisnya.
Hipokondrik Isi pikiran yang meyakinkan adanya suatu gangguan pada organ
didalam tubuh yang dimanifestasikan dengan keluhan atau sakit
secara fisik yang sebenarnya keadaan tersebut tidak terjadi.
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 115
Holistik Memandang manusia secara keseluruhan dan terkaitan antara
bio, psiko, social, dan spiritual.
Ilusi Pencerapan yang terjadi dengan adanya suatu rangsangan
(obyek) yang jelas/nyata dari luar diri klien pada panca indera
pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun, karena
adanya gangguan pada panca indera maka
interpretasi/penilaiannya yang salah.
Implementasi Pelaksanaan tindakan keperawatan.
Impulsif Tidak mampu merencanakan / belajar dari pengalaman,
penilaian yang buruk dan tidak dapat diandalkan.
Inkoheren Pembicaraan dimana satu kalimatpun sulit dipahami
maksudnya, isi pembicaraan tidak ada hubungannya dengan
stimulus/pertanyaan atau hal-hal yang sedang dibicarakan.
Interpersonal Hubungan antara individu dengan individu yang lain.
Intervensi Rencana tindakan keperawatan
Intoleransi Ketidaksediaan untuk menerima perbedaan pendapat /ke-
yakinan orang lain yang berasal dari latar belakang yang
berbeda.
Emotional focused Konsekuensi emosional dari kejadian yang menimbulkan stress,
coping meskipun cara ini belum tentu dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
Katalepsi Mempertahankan posisi badan secara kaku dan posisi tertentu
Kloustrofobia Ketakutan yang tidak terkontrol pada ruangan sempit atau
tertutup.
Kognitif Kemampuan berpikir, menimbang dan menganalisa suatu
masalah.
Kompensasi Mengalihkan kelemahan dirinya dengan menonjol-kan/
mengunggulkan/ menggantikan keberhasilan-keberhasilan
aspek lainnya yang dianggap sebagai aset dirinya.
Kompulsif Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang (pre-okupasi) karena
adanya dorongan yang mendesaknya agar berbuat sesuatu yang
bertentangan dengan keinginan sehari-hari, kebiasaan atau
norma-norma yang berlaku.
Konsep diri Semua jenis pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat
seseorang mengetahui tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungan dengan orang lain.
Konstruktif Penyelesaian masalah dengan baik yang berorientasi pada
proses adaptasi.
Koping Upaya individu berupa pikiran dan tindakan dalam mengatasi
situasi yang dirasakan menekan, menantang, atau mengancam.
Kuratif Upaya penyembuhan suatu kondisi melalui pengobatan.
Life cycle Siklus kehidupan manusia yang dimulai dari bayi sampai lanjut
usia.
Manipulasi Orang lain diberlakukan sebagai obyek, hubungan terpusat
pada masalah pengendalian, idividu berorientasi pada diri-
sendiri / tujuan bukan pada orang lain.
Masked depression Depresi yang ditutupi dengan gejala penyakit fsik yang
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 116
sebetulnya penyerta dari gangguan perasaan yang dialaminya.
Melankolia Kesedihan/duka berkepanjangan sebagai petunjuk fenomena
suatu gejala/sindrom keadaan emosional, reaksi atau
penyakit/gangguan.
NAPZA Narkotika, psikotropika dan zat adiktif.
Narkisisme Harga diri rapuh, terus-menerus berusaha mendapatkan
penghargaan / pujian, bersikap egosentris, pencemburu dan
marah bila orang lain tidak mendukungnya.
Neologisme Membentuk kata-kata/symbol/tanda/kode baru yang tidak
dimengerti secara umum, kadang-kadang dirinya juga tidak
mengerti apa yang dimaksud.
Nihilistik Keyakinan klien terhadap dirinya / orang lain sudah meninggal /
dunia sudah hancur dan sesuatunya tidak ada apa-apanya lagi.
Nuclear family Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Obsesi Isi pikiran yang telah muncul/kokoh/peristen, walaupun klien
berusaha menghilangkannya, tidak dikehendaki, tidak
diketahui dan tidak wajar.
Otistik Bentuk pemikiran untuk memuaskan keinginan yang tidak dapat
dicapainya. Hidup dalam pikirannya sendiri, hanya memuaskan
keinginannya tanpa peduli sekitarnya.
Panik Perasaan ketakutan, terror, hilang kendali, tidak mampu
melakukan sesuatu, terjadi disorganisasi kepribadian,
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan
berhubungan dengan orang lain, persepsinya menyimpang dan
hilang pemikiran yang rasional.
Paranoid Pikiran yang berupa tidak percaya / curiga pada orang lain.
Pedofilia Penyimpangan seksual dengan kepuasan seksual pada korban
anak-anak.
Perseverasi Pembicaraan yang berulang-ulang pada suatu ide, pikiran dan
tema secara berlebihan.
Personality Kepribadian, suatu ciri khas yang menunjukkan sifat
kecenderungan seseorang.
Phobia Rasa takut/ketakutan yang patologis/tidak rasional terhadap
suatu obyek/situasi/benda tertentu yang tidak dapat
dibilangkan dan tidak diketahui oleh dirinya.
Post power syndrome Gejala paska kuasa yang meruapakan perasaan depresi yang
dialami karena kehilangan kekuatan dan kekuasaan.
Precipitasi Stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan,
ancaman atau tuntutan dan memerlukan energi ekstra untuk
mengatasinya
Predisposisi Faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber
yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress
Pressure Tekanan yang dialamai seseorang dan menganggu pikiran,
perasaan dan ritme tubuh.
Preokupasi Isi pikiran yang terpaku pada sebuah ide saja, biasanya

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 117
berhubungan dengan atau bernada emosional dan sangat kuat.
Preventif Upaya pencegahan terjadinya suatu masalah dengan upaya
memodifikasi factor resiko.
Primary appraisal Suatu evaluasi tingkat kemaknaan stressor bagi seseorang
dimana stressor mempunyai arti, intensitas dan kepentingannya.
Problem solving Proses penyelesaian masalah yang berorientasi pada
tugas/masalah yang dihadapi.
Progresif Perkembangan suatu keadaan yang meningkat pesat.
Promotif Upaya meningkatkan kesehatan pada suatu
Proyeksi Pemindahkan pemikiran, dorongan, rangsangan emosional
atau motivasi kepada orang lain atau obyek lain, biasanya
dengan menyalahkan orang lain atas ketidakberhasilan dirinya
dalam suatu hal.
Psikomotor Kemampuan beraktifitas yang merupakan cerminan fungsi jiwa.
Regresi Menghindari keterangan dengan kemunduran karakter perilaku
pada tingkat perkembangan sebelumnya.
Rehabilitatif Upaya memulihkan kondisi kesehatan klien
Reinforcement Upaya dukungan pada seseorang dengan memberikan
penghargaan dari perilaku yang positif.
Represi Menekan dorongan yang tidak dapat diterima secara
sadar/tidak disadarinya menekan pikiran, perasaan, kemauan,
kemampuan, dan dorongan pada dirinya akibat dari adanya
hal-hal yang menyakitkan/konflik sebagai pertahanan ego
secara primer.
Restrain Upaya managemen krisis pada klien perilaku kekerasan dengan
mengikat secara fisik.
Rigid Gerakan-gerakan lambat, kaku, tidak tegap dan terputus-putus.
Rigormortis Tanda-tanda pasti kematian berupa kekakuan tubuh setelah 2-4
jam mati karena kekurangan ATP (adenosine tryphosphate)
yang tidak dapat disintesa akibat kurangnya glikogen dalam
tubuh.
Secondary appraisal Upaya mencari sumber-sumber yang dimiliki dan strategi untuk
mengatasi masalah yang ada.
Self awareness Kesadaran dan kewaspaan diri dalam menghadapi suatu
rangsangan.
Self efficacy Pertimbangan pendapat seseorang mengenai kemampuannya
untuk melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan.
Self esteem Penilaian tentang nilai diri yang diperoleh dengan menganalisa
seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal dirinya.
Self group Upaya saling tolong dari sesama anggota kelompok.
Self image Sikap individu yang disadari terhadap dirinya termasuk
persepsi masa lalu / sekarang, perasaan tentang fungsi,
penampilan dan potensi dirinya.
Mourning Periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka yang
terjadi selama individu dalam masa kehilangan. Sering
dipengaruhi oleh kebudayaan dan kebiasaan.
_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 118
Sirkumtansial Pembicaraan yang berbelit-belit sehingga lama sampai pada
tujuan/maksud yang dibicarakan, untuk menuju ide pokok
tidak langsung pada sasaran yang dimaksud namun banyak
menambahkan bumbu-bumbu pembicaraan yang tidak relevan
menjemukan.
Skizofrenia Suatu bentuk psikosa fungsional dengan gangguan utama pada
proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara
proses pikir, afek/emosi, kamauan dan psikomotor disertai
distorsi kenyataan, terutama karena waham dan halusinasi;
asoisasi terbagi-bagi sehingga timbul inkoherensi, afek dan
emosi perilaku bizar.
Solitude Upaya memperbaiki diri dengan merenung untuk berpikir,
mengoreksi diri dan meningkatkan kesadaran diri.
Stereotipe Gerakan salah satu anggota badan yang berulang-ulang dan
tidak bertujuan.
Stigma Suatu atribut / sifat yang melekat pada lingkungan sosial
individu sebagai sesuatu yang berbeda dan rendah.
Stress Respon non spesifik individu terhadap sesuatu yang dianggap
sebagai ancaman yang harus dihadapi.
Stressor Penyebab atau pencetus terjadinya stress.
Stupor katatonik Reaksi terhadap lingkungan sangat kurang, gerakan dan
aktivitas sangat lambat.
Sublimasi Mengganti suatu tujuan untuk suatu tujuan tertentu yang tidak
dapat diterima oleh orang lain/sosial dengan tujuan tertentu
yang bisa diterima secara sosial dengan perilaku yang biasanya
bersifat menekan perasaannya sendiri.
Susceptibility Kerentanan seseorang dalam menghadapai tantangan atau
ancaman yang dianggap sebagai masalah.
Tic Gerakan kecil involunter/tidak terkontrol, sekejap dan bekali-
kali mengenai sekelompok otot atau bagian badan yang relatif
kecil.
Trance Keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan
dimulai secara mendadak, terjadi immobilitas dan roman
mukanya bingung/melamun yang dapat ditimbulkan/disebabkan
oleh hipnosa atau upacara ritual/kepercayaan tertentu.
Transeksual Rasa tidak nyaman dan ketidakwajaran seks dengan
memperoleh karakteristik lawan jenis.
Transendent Suatu kesadaran adanya sesuatu kekuatan yang hebat diluar
dirinya yang dikarakteristikan dengan Tuhan.
Vaginismus Spasme involuteri otot vagina saat hubungan seksual.
Voyeurisme Kepuasan mengamati orang telanjang
Waham Keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh / kuat, tidak sesuai
dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensia dan latar
belakang budaya, selalu dikemukakan secara berulang-ulang
dan berlebihan, biarpun telah dibuktikan kemustahilannya /
kesalahannya atau tidak benar secara umum.

_____________________________________________________________________
Modul Praktek Klinik Keperawatan Jiwa-1 119

Anda mungkin juga menyukai