Anda di halaman 1dari 25

KURIKULUM PELATIHAN

……………………………………………
……………………………………………
……………………………………..
JUDUL PELATIHAN

Rumah Sakit/Diklat
Tahun
KATA PENGANTAR

Rumah sakit sebagai salah satu instansi yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan mendapatkan perhatian penting dari masyarakat, khususnya pada tindakan-
tindakan yang berkaitan dengan penyelamatan nyawa pasien. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia dalam menangani kasus-kasus khusus dan tertentu menjadi tuntutan yang tidak
dapat dihindarkan. Sebagai contoh dalam hal ini adalah keterampilan dari para penata
anestesi dalam menangani kasus kegawatan jantung paru di kamar operasi.
Menghadapi pasien di kamar operasi tentunya tidak mudah. Diperlukan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian khusus agar operasi yang dilaksanakan dapat berjalan dengan
lancar dan sukses. Kondisi pasien di kamar operasi seperti fungsi vital yang tidak stabil juga
mengharuskan penata anestesi yang terlibat, memahami secara benar patofisiologi penyakit
pasien tersebut. Bahkan, termasuk memahami obat atau alat khusus yang harus digunakan di
kamar operasi dan sistem kerja serta organisasi anestesi yang harus dilakukan.
Beban yang dimiliki seorang Penata Anestesi menjadi tidak ringan. Penekanan utama
pada keselamatan pasien ketika kondisi yang dihadapi pasien adalah sebaliknya membawa
tekanan tersendiri. Penata Anestesi dalam kondisi gawat di ruang operasi bahkan diharapkan
dapat bertindak mandiri dalam keadaan dimana jiwa pasien terancam, sebelum dokter yang
bertanggung jawab datang.
Melihat kembali peran penting dari seorang Penata Anestesi dalam bekerja,
khususnya di kamar operasi, maka dinilai penting adanya pelatihan yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan Penata Anestesi. Pelatihan diadakan bukan hanya untuk
memberikan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan, tetapi juga untuk meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit. Berdasarkan pada hal tersebut, maka disusunlah kurikulum dan
modul pelatihan penatalaksanaan anestesi yang kemudian diharapkan dapat menjadi
panduan dalam pelaksanaan pelatihan.
Semoga dengan adanya kurikulum ini, pelatihan dimaksud dapat terselenggara
dengan baik dan dapat mencapa tujuan-tujuan pelatihan yang telah di tetapkan.

Tempat, Tahun
Direktur Rumah Sakit/Diklat

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Filosofi Pelatihan .................................................................................................................. 2
BAB II PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. Peran ................................................................................................................................... 3
B. Fungsi .................................................................................................................................. 3
C. Kompetensi ................................................................................. ............................. .......... 3
BAB III TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum....................................................................................................................... 4
B. Tujuan Khusus ..................................................................................................................... 4
BAB IV STRUKTUR PROGRAM ............................................................................................... 5
BAB V GARIS GARIS BESAR PROSES PEMBELAJARAN .................................................... 6
BAB VI DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN ....................................................................... 23
BAB VII PESERTA, PELATIH DAN PENGENDALI PELATIHAN
A. Peserta................................................................................................................................. 27
B. Pelatih .................................................................................................................................. 27
BAB VIII PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
A. Penyelenggara ..................................................................................................................... 28
B. Tempat Penyelenggara ........................................................................................................ 28
BAB IX EVALUASI
A. Evaluasi Peserta .................................................................................................................. 29
B. Evaluasi terhadap pelatih/ fasilitator/ narasumber ................................................................ 29
C. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan ......................................................................... 30
BAB IX SERTIFIKAT ................................................................................................................. 31

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan ini diselenggarakan berdasarkan:
1. Pembelajaran orang dewasa, antara lain:
a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta pelatihan.
b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan materi pelatihan.
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada didalam konteks pela
2. Berbasis kompetensi
3. Belajar sambil berbuat :
a.
b.

1
BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Peran

B. Fungsi

C. Kompetensi
Dalam menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5. Dst…

2
BAB III
TUJUAN PELATIHAN

A. Tujuan Umum

B. Tujuan Khusus
Dalam menjalankan fungsinya, peserta memiliki kompetensi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5. Dst…

3
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM

Untuk mencapai tujuan pelatihan yang telah ditetapkan tersebut, maka disusun materi
pelatihan dengan struktur program yang terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi
penunjang dengan jumlah keseluruhan jam pelajaran (JPL) sebanyak 29 JPL seperti yang
tertera pada struktur program sebagai berikut :
Waktu
No Materi Jumlah
T P PL
A. Materi Dasar
Kebijakan Izin dan Penyelenggaraan Praktik Penata
1 1 0 0 1
Anestesi
2 Etik dan Legal Pelayanan Penata Anestesi 1 0 0 1
Keselamatan Pasien Dan Peningkatan Mutu Dalam
3 1 0 0 1
Pelayanan Penatalaksanaan Anestesi
Sub Total 3 0 0 3
B. Materi Inti
1 Konsep Dasar Farmakologi Anestesi 1 0 0 1
2 Konsep Dasar Hemodinamik Sistem Kardiovaskular 1 1 0 2
3 Konsep Dasar 1 1 0 2

4 Konsep Dasar 1 2 0 3

5 Konsep Dasar 2 1 0 3

6 Konsep Dasar 1 1 0 2

7 Konsep Dasar 1 3 0 4

8 Konsep Dasar 1 2 0 3

9 Konsep Dasar 1 1 0 2
Sub Total 10 12 0 22
C. Materi Penunjang
1 Building Learning Commitment (BLC) 0 2 0 2
2 Anti Korupsi dan Gratifikasi 1 0 0 1
3 Rencana Tindak Lanjut (RTL) 0 1 0 1
Sub Total 1 3 0 4
TOTAL 14 15 0 29
T : Teori (1 JPL : 45 menit)
P : Penugasan (1 JPL : 45 menit)
PL : Praktek Lapangan (1 JPL : 60 menit)

4
5
BAB V
GARIS BESAR PROSES PEMBELAJARAN

Nomor : MD-1
Materi : Kebijakan pengembangan kompetensi Penata Anestesi
Waktu : 1 Jpl (T=1, P=0, PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kebijakanKebijakan pengembangan kompetensi
Penata Anestesi

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Khusus

Setelah mengikuti materi o


ini peserta mampu :
1. Menjelaskan kebijakan 1. Kebijakan pengembangan:  Ceramah  Bahan tayang - UU
a. Pengertian tanya jawab  Modul - UU
b. Standar  Laptop/komputer
c. Dasar hukum  LCD - Permenkes RI
d. Arah kebijakan  Papan Tulis
e. Alur  Flip Chart
 ATK
2. Menjelaskan 2. Profesionalisme
profesionalisme a. Pengertian
b. Hak dan Kewajiban

6
Nomor : MD-2
Materi : Etik dan legal pelayanan Penata Anestesi kardiovaskular
Waktu : 1 Jpl (T=1, P=0,PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Etik dan legal pelayanan Penata Anestesi
kardiovaskular

Tujuan Pembelajaran Media dan Alat Referensi


Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode
Khusus Bantu

Setelah mengikuti materi ini 


peserta mampu :
1. Menjelaskan tentang 1. Etik dan legal  Ceramah  Bahan tayang - UU
etik dan legal a. Pengertian etika tanya  Modul - UU
b. Pengertian legal jawab  Laptop/komputer
- Permenkes RI
c. Aplikasi etik dan legal  LCD
d. Sanksi terhadap pelanggaran etika  Papan Tulis
e. Sanksi teradap pelanggaran legal  Flip Chart
 ATK

7
Nomor : MD-3
Materi : Keselamatan pasien dan peningkatan mutu dalam pelayanan penatalaksanaan anestesi
kardiovaskular
Waktu : 1 Jpl (T = 1, P= 0, PL= 0)
TujuanPembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami tentang Keselamatan pasien dan
peningkatan mutu dalam pelayanan penatalaksanaan anestesi kardiovaskular

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Khusus
Setelah mengikuti materi
ini, pasien mampu: 1. Keselamatan pasien
1. Menjelaskan a. Konsep dasar keselamatan pasien  Ceramah  Bahan tayang Bambang Tutuko.
keselamatan pasien b. Sasaran dan budaya keselamatan Tanya  Modul Qadri Fauzi Tanjung.
pasien Jawab  Laptop/komputer Etik, Medikolegal &
c. Keselamatan pasien dalam pelayanan  LCD Keselamatan Pasien.
 Papan Tulis ISBN: 978-602-50461-
2. Menjelaskan konsep 2. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) dan  Flip Chart 0-0. 2017. Aksara
Insiden Keselamatan pelaporan IKP:  ATK Bermakna.
Pasien (IKP) dan a. Konsep dasar IKP
pelaporan IKP b. Manajemen risiko klinis Pedoman Standar
c. Analisa laporan insiden / Root Cause Nasional Akreditasi
analysis (RCA) Rumah Sakit (SNARS)
d. Studi kasus pelaporan IKP dan Tahun 2017 tentang
Analisa RCA peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
3. Manajemen risiko klinis 3. Manajemen risiko klinis

8
Nomor : MI-1
Materi : Konsep dasar farmakologi anestesi
Waktu : 1 Jpl ( T= 1, P=0, PL=0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Konsep dasar farmakologi anestesi yang
berhubungan dengan penatalaksanaan anestesi kardiovaskular

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


Tujuan Pembelajaran Khusus Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Bahasan

Nomor : MI-2
Materi : Konsep dasar hemodinamik system kardiovaskular
Waktu : 2 Jpl (T = 1, P = 1, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mahami konsep dasar hemodinamik system kardiovaskular

Pokok Bahasan dan Sub Pokok Referensi


Tujuan Pembelajaran Khusus Metode Media dan Alat Bantu
Bahasan

Nomor : MI-3
Materi : Penatalaksanaan Anestesi kardiovaskular
Waktu : 2 Jpl (T= 1, P = 1, PL = 0)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan Anestesi kardiovaskular

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Sub Pokok Referensi


Metode Media dan Alat Bantu
Khusus Bahasan

9
Nomor : MP.1
Materi : Membangun komitmen belajar (Building Learning Commitment )
Waktu : 2 JPL (T = 0 JPL, P= 2 JPL, PL= 0 JPL
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar

Pokok Bahasan dan Sub


Tujuan Pembelajaran Khusus Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Pokok Bahasan

Setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu :
1. Mengenal sesama peserta, 1. Proses pengenalan  Game  Bahan tayang Adi Soemarmo. Ice
pelatih dan penyelenggara sesama peserta,pelatih  Laptop/komputer breaker, Permainan Atraktif
dan penyelenggara  LCD/screen elektif. Penerbit : andi,
 ATK Yogyakarta. 2006
2. Melakukan pencairan (ice 2. Pencairan (ice breaking)  Papan Tulis Putih
breaking)diantara peserta diantara peserta  Game  Flip card
 Kertas post it
3. Mengidentifikasi harapan, berwarna
kekhawatiran dan komitmen 3. Harapan , kekhawatiran  Diskusi
terhadap proses selama dan Komitmen kelompok
pelatihan

4. Membuat kesepakatan nilai, 4. Nilai, norma dan kontrol  Diskusi


norma dan kontrol kolektif kolektif kelompok

5. Membuat kesepakatan 5. Kesepakatan organisasi  Diskusi


organisasi dalam kelas kelas kelompok

10
Nomor : MP.2
Materi : Anti Korupsi dan Gratifikasi
Waktu : 1 JPL (T= 1JPL; P= 0 JPL; PL = 0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami anti korupsi dan gratifikasi

Pokok Bahasan dan Media dan


Tujuan Pembelajaran Khusus Metode Referensi
Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta
dapat:

1. Menjelaskan Konsep Korupsi 1. Konsep Korupsi Undang-undang Nomor


 Ceramah  Bahan tayang
a. Definisi Korupsi 20 Tahun 2001 tentang
Tanya  Papan dan kertas
b. Ciri-ciri Korupsi Perubahan Atas
Jawab flipchart
c. Bentuk/Jenis Korupsi Undang-undang Nomor
 LCD projector
d. Tingkatan Korupsi 31 Tahun 1999 tentang
 Pemutaran  Laptop
e. Faktor Penyebab Korupsi Pemberantasan Tindak
f. Dasar Hukum tentang
film  White board Pidana Korupsi
Korupsi  Spidol
2. Menjelaskan Konsep Anti
2. Konsep Anti Korupsi  Film Instruksi Presiden
Korupsi
a. Definisi Anti Korupsi Nomor 1 Tahun 2013
b. Nilai-nilai Anti Korupsi
c. Prinsip-prinsip Anti Korupsi

3. Menjelaskan Upaya Pencegahan 3. Upaya Pencegahan Korupsi


Korupsi dan Pemberantasan dan Pemberantasan Korupsi
Korupsi a. Upaya Pencegahan Korupsi
b. Upaya Pemberantasan
Korupsi Keputusan Menteri
c. Strategi Komunikasi Anti Kesehatan Nomor
Korupsi 232/MENKES/SK/VI/20

11
13 tentang Strategi
4. Menjelaskan Tata Cara 4. Tata Cara Pelaporan Dugaan Komunikasi Pekerjaan
Pelaporan Dugaan Pelanggaran Pelanggaran Tindak Pidana dan Budaya Anti
Tindak Pidana Korupsi Korupsi Korupsi
a. Laporan
b. Pengaduan
c. Peran Serta Masyarakat
d. Tata cara Penyampaian
Pengaduan
5. Menjelaskan Gratifikasi
5. Gratifikasi
a. Pengertian Gratifikasi
b. Landasan Hukum Gratifikasi
c. Gratifikasi merupakan Tindak
Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi

12
Nomor : MP. 3
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 1 JPL (T= 0 JPL; P= 1 JPL; PL = 0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Pokok Bahasan dan Media dan


Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Metode Referensi
Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan ruang


lingkup RTL 1. Pengertian dan - Ceramah  Bahan tayang Pusdiklat Aparatur, Standar
Ruang Lingkup RTL Tanya Jawab  Laptop Penyelenggaraan Pelatihan,
2. Menjelaskan langkah-langkah - Praktik  LCD 2012, Jakarta.
penyusunan RTL 2. Langkah-langkah menyusun  Format RTL
Penyusunan RTL RTL  Panduan RTL
3. Menyusun RTL
3. Penyusunan RTL

13
BAB VI
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

Diagram proses pembelajaran di bawah ini menggambarkan proses pembelajaran yang


akan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan ini.

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)

E Pengetahuan dan Keterampilan


Wawasan
V 1. Konsep dasar farmakologi anestesi
1. Kebijakan pengembangan
A 2. Konsep dasar hemodinamik sistem
kompetensi dan profesionalisme
L kardiovaskular
Penata Anestesi
U 3. Penatalaksanaan Anestesi kardiovaskular
2. Etik dan legal pelayanan Penata
A 4. Monitoring penatalaksanaan anestesi
Anestesi kardiovaskular
S kardiovaskular
3. Keselamatan pasien dan
I 5. Konsep dasar terapi cairan, elektrolit, dan
peningkatan mutu dalam
keseimbangan asam basa
pelayanan penatalaksanaan
6. Pengkajian penatalaksanaan pasien
anestesi kardiovaskular
kardiovaskular
4. Antikorupsi dan gratifikasi
7. Prinsip dasar EKG
Metode:
8. Monitoring dan Penatalaksanaan Pasca Bedah
Pasien Kardiovaskular
Ceramah Tanya Jawab, e-learning 9. Pendokumentasian Perianestesi Kardiovaskuler
Metode:
ceramah tanya jawab, simulasi, pemutaran film dan
demonstrasi

Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Post Test

Penutupan

14
Proses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. PRE TEST
Sebelum acara pembukaan, dilakukan pre test terhadap peserta. Pre test bertujuan
sebagai modal penyelenggara untuk mengetahui tingkat pemaham peserta sebelum
proses pembelajaran dilaksanakan

B. PEMBUKAAN
Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses
pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
2. Pengarahan sekaligus pembukaan
3. Penyematan tanda peserta
4. Perkenalan peserta secara singkat
5. Pembacaan doa

C. MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR atau BUILDING LEARNING COMMITMENT


(BLC)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses
pelatihan. Kegiatannya antara lain:
1. Penjelasan oleh pelatih/ fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan dalam materi BLC.
2. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih/ fasilitator dan dengan panitia
penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan
perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
3. Mengemukakan harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing peserta
selama pelatihan.
4. Kesepakatan antara para pelatih/ fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta
dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.

D. PEMBERIAN WAWASAN
Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar
pengetahuan/ wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini.
Materi tersebut yaitu:

15
1. Kebijakan pengembangan kompetensi dan profesionalisme Penata Anestesi
2. Etik dan legal pelayanan Penata Anestesi kardiovaskular
3. Keselamatan pasien dan peningkatan mutu
4. Antikorupsi dan gratifikasi

E. PEMBEKALAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN


Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan
mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta.
Materi ini disusun sesuai dengan sekuen yang telah ditetapkan di dalam struktur
program, yaitu :
1.
2.
3.
4. Dst
Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang
melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi
tersebut, yaitu metode ceramah tanya jawab, simulasi dan demonstrasi.
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, pelatih/ fasilitator melakukan
kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih/ fasilitator bertugas untuk
menyamakan persepsi tentang materi yang sebelumnya diterima sebagai bahan
evaluasi untuk proses pembelajaran berikutnya.
Evaluasi proses dilakukan oleh fasilitator masing-masing materi sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan, berbentuk hasil penugasan atau hasil diskusi kelompok.

F. RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


RTL dirumuskan oleh peserta merujuk kepada tujuan pelatihan dan dilakukan di
tempat kerjanya setelah mengikuti pelatihan. RTL diharapkan mendapatkan output yang
terukur sesuai waktu yang direncanakan dan dapat diselenggarakan bila didukung
sumber daya dari instansi masing-masing peserta.

G. POST TEST
Setelah keseluruhan materi diberikan, dilakukan post test. Post test bertujuan
untuk melihat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta setelah mengikuti
pelatihan.

16
H. EVALUASI
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran dan
terhadap pelatih.
Evaluasi pembelajaran tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara mereview
kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
Evaluasi terhadap pelatih dilakukan oleh peserta pada saat pelatih telah
mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form
evaluasi terhadap pelatih.

I. EVALUASI PENYELENGGARAAN
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta
tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

J. PENUTUPAN
Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan
oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta
3. Pembagian sertifikat
4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta
5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang
6. Pembacaan doa

17
BAB VII
PESERTA, PELATIH DAN PENGENDALI PELATIHAN

A. Peserta
1. Kriteria Peserta
a.
b.
c.
d.
2. Jumlah Peserta
Jumlah Peserta maksimal 25-30 orang

B. Pelatih
1. Memiliki pendidikan minimal DIII /S1 dengan pengalaman kerja minimal 5 thn
2. Menguasai substansi yang diberikan
3. Sudah mengikuti pelatihan TPPK/Pekerti/pengalaman melatih atau mengajar
4. Memahami kurikulum terutama garis-garis besar program pembelajaran

18
BAB VIII
PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

A. PENYELENGGARA
Penyelenggara Pelatihan ini yaitu Divisi Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit
bekerjasama dengan Organisasi Profesi, dengan ketentuan:
1. Mempunyai Tenaga Pengendali Pelatihan (Master of Training) atau seseorang yang
ditunjuk sebagai Pengendali Proses Pembelajaran
2. Mempunyai minimal 1 orang tenaga/ SDM yang pernah mengikuti Training Officer
Course (TOC) atau pernah menyelenggarakan pelatihan.

B. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyelenggaraan Pelatihan ini yaitu Divisi Pendidikan dan Pelatihan Rumah Sakit
atau di institusi Diklat yang telah terakreditasi .

19
BAB IX
EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi evaluasi terhadap peserta, pelatih dan
penyelenggara

A. Evaluasi Peserta
Evaluasi terhadap peserta melalui :
1. Penjajakan awal melalui pre-test,
2. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima (post-test),
3. Evaluasi kompetensi yaitu penilaian terhadap kemampuan yang telah didapat peserta
melalui penugasan, praktik lapangan dan ujian komprehensif.

B. Evaluasi terhadap pelatih / fasilitator/ narasumber


Evaluasi terhadap pelatih / fasilitator / narasumber ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap
kemampuan pelatih dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada
peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap oleh peserta, yang meliputi:
1. Penguasaan materi,
2. Ketepatan waktu memulai dan mengakhiri pembelajaran,
3. Sistematika penyajian materi,
4. Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran,
5. Empati, gaya dan sikap terhadap peserta,
6. Penggunaan bahasa dan volume suara,
7. Pemberian motivasi belajar kepada peserta,
8. Pencapaian Tujuan Pembelajaran (TPU/TPK),
9. Kesempatan tanya jawab,
10. Kemampuan menyajikan,
11. Kerapihan berpakaian, dan
12. Kerjasama antar Tim Pengajar.

20
C. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Objek evaluasi adalah
pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi :
1. Tujuan pelatihan,
2. Relevansi program pelatihan dengan tugas,
3. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja,
4. Manfaat pelatihan bagi peserta/ instansi,
5. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan,
6. Pelayanan sekretariat terhadap peserta,
7. Pelayanan akomodasi dan lainnya,
8. Pelayanan konsumsi, dan
9. Pelayanan komunikasi dan informasi.

21
BAB X
SERTIFIKAT

Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap peserta yang telah mengikuti
pelatihan dengan ketentuan kehadiran minimal 95% berhak mendapatkan sertifikat pelatihan
yang dikeluarkan oleh Divisi Diklat yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang sebagai
panitia penyelenggara, dan sesuai dengan Pedoman Pelaksananaan program
pengembangan pendidikan Keprofesian (P2KB) Berkelanjutan Organisasi Profesi untuk
pelatihan dengan lama pembelajaran > 30-60 JPL dengan kehadiran 100% dan dinyatakan
lulus berdasarkan hasil evaluasi pelatihan akan diberikan sertifikat dengan angka kredit (?) SKP
(Satuan Kredit Profesi).

22

Anda mungkin juga menyukai