A. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melakukan
penatalaksanaan kegawatdaruratan akibat taruma dan gangguan
kardiovaskuler.
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan pelatihan, peserta mampu;
1. Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD);
2. Melakukan penilaian awal (initial assessment);
3. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan
dan jalan nafas (airway and breathing);
4. Melakukan penatalaksanaan pasien akibat tramua; kepala dan
spinal, thorak dan abdomen, musculoskeletal dan luka bakar;
5. Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi;
6. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler;
7. Melakukan penatalaksanaan proses rujukan;
8. Melakukan triage pasien.Menerapkan etika profesi dan pelayanan di
Fasyankes
B. PERSIAPAN PELATIHAN
1. Proses Kajian Kurikulum
Kegiatan kajian kurikulum dilaksanakan bersama Panitia UPTD
Pelatihan Kesehatan dengan Fasilitator melalui Rapat Persiapan.
Pembelajaran dilakukan secara Blended Learning yaitu daring dan
luring. Daring selama 3 hari dengan metode pembelajaran
Sinkronus Maya Kolaboratif (SMK) dan Asinkronus Kolaboratif (AK).
Kemudian Luring selama 3 hari dengan metode klasikal
C. PELAKSANAAN
1. Pembukaan
Prosesi pembukaan dilakukan secara bersamaan dengan Angkatan 4
I dan II. Sebelum acara pembukaan pelatihan dilaksanakan, diawali
dengan menyiapkan peserta dan mengecek kehadiran peserta yang
dipandu oleh panitia pelatihan, acara pembukaan pelatihan
dilaksanakan di Zoom, pukul 08.00 WIB dan acara dipandu oleh MC
atas nama Yani Yulianingsih, laporan penyelenggara disampaikan
oleh Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan bapak Heryanto,S.Pd, MSi.
Sementara sambutan kegiatan sekaligus membuka acara pelatihan
disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ibu dr
Hj.Ati Pramudji Hastuti
2. Pre Test
3. Proses Pembelajaran
Proses pengendalian pelatihan dilakukan terhadap :
a) Fasilitator dengan melihat kesesuaian jadwal dengan realisasi;
b) mengamati alur penyampaian materi yang disampaikan fasilitator;
c) kesesuaian pokok bahasan yang disampaikan dalam rangka
pencapaian tujuan;
d) mengendalikan kesesuaian metode, media dan alat bantu
terhadap tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Adapun hasil pemantauan proses pembelajaran dapat dilihat pada
catatan proses pembelajaran (terlampir).
D. PELAKSANAAN EVALUASI
1. Pelaksanaan Evaluasi terhadap Peserta
Evaluasi peserta dilakukan selama proses pembelajaran dengan
menilai aspek :
a. Evaluasi Substansi (60%) terdiri dari : nilai penugasan materi
inti 1-8, nilai ujian praktek dan post test.
b. Evaluasi Sikap Perilaku (40%), dengan melihat kehadiran
peserta selama pelatihan, kehadiran 15 menit sebelum
pembelajaran, menggunakan baju hitam putih, mengikuti
pembelajaran secara penuh, mengisi daftar hadir, dan
mengaktifkan kamera selama pelatihan serta ketepatan waktu
penyerahan tugas sesuai waktu yang ditentukan.
Indikator hasil belajar adalah minimal 80. Adapun hasil
pengolahan nilai didapatkan nilai terendah adalah 80 dan tertinggi
adalah 88 dengan rata rata kelas adalah 81.84. Adapun daftar
nilai peserta pelatihan terlampir.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, nilai tertinggi berada pada
komponen Pelayanan Kesekretariatan dengan nilai 94,55 dan
terendah pada komponen efektifitas penyelenggaraan pelatihan
dengan nilai 89,09. Sehingga dapat disimpulkan secara umum
penilaian peserta pelatihan terhadap penyelenggaraan pada
angka 92,40 baik sekali.
E. PENUTUPAN
Penutupan dilaksanakan secara bersamaan dengan Angkatan I dan
II yaitu pada Sabtu, 25 Februari 2023 di aula Dinas Kesehatan
Provinsi Banten. Dihadiri oleh Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan
Provinsi Banten.