Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELATIHAN MANAJEMEN INTRAVENA


DI RSIA KENDANGSARI MERR

I. PENDAHULUAN
Kegiatan pelatihan manajemen intravena yang dilaksanakan oleh Unit Diklat dan
Kepala Instalasi Farmasi serta perawat yang sudah mendapat pelatihan eksternal dari
Diklat RSU Haji secara berkesinambungan untuk mewujudkan misi RSIA Kendangsari
Merr terkait patient safety. Tercapainya misi RS akan meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit. Untuk mewujudkan visi Rumah Sakit, Unit Diklat dan tim Akreditasi RS
memprogramkan pelatihan manajemen intravena berkala tiap 1 tahun sekali

II. LATAR BELAKANG


Terapi Intravena adalah menempatkan cairan steril melalui jarum langsung ke vena
pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium) nutrient
(biasanya glukosa), vitamin atau obat. Terapi intravena adalah Suatu terapi memasukan
jarum atau kanula ke dalam vena (pembuluh darah) utuk di lewati cairan infus atau
pengobatan dengan tujuan agar sejumlah cairan atau obat dapat masuk ke dalam tubuh
dalam jangka waktu tertentu.
Terapi intravena adalah suatu cara atau bagian dari pengobatanuntuk memasukan
obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien. Sistem terapi ini memungkinkan terapi
berefek langsung, lebih cepat, lebih efektif, dapat dilakukan secara kontinu dan
penderita pun merasa lebih nyaman jika dibandingkan dengan cara lainnya. Terapi
intravena (IV) digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak dapat menelan,
tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang dirperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan
Kegiatan pencampuran intra vascular dan manajemen intravena di RS biasanya
dilakukan oleh perawat Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan petugas farmasi
dan perawat terkait manajemen intravena harus ditingkatkan melalui pelatihan tentang
manajemen intravena secara berkala setidaknya setiap 1 tahun sekali.

1
III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam pelaksanaan
manajemen intravena di RSIA Kendangsari Merr Surabaya.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan perawat dalam pelaksanaan
manajemen intravena di rumah sakit.
2. Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan petugas farmasi dalam
pelaksanaan manajemen intravena di rumah sakit.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pelatihan ini menjelaskan definisi manajemen intravena dan prosedur penerapan
manajemen intravena pada pelayanan jasa di rumah sakit. Setiap petugas farmasi
dan perawat harus tahu dan paham dalam prosedur manajemen intravena di rumah
sakit. Hasil penilaian pre-post test pelatihan merupakan sarana evaluasi untuk
mengetahui keefektifan pelatihan yang diberikan dan sarana prasarana yang
digunakan saat pelatihan. Evaluasi pelatihan dilakukan oleh panitia pelaksanaan
kegiatan bersama Unit Diklat dan tim Akreditasi RS.

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pelatihan ini dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab (sharing).
2. Pengadaan sarana dan prasarana pelatihan dilakukan maksimal h-3 sebelum
kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi pelatihan dilakukan dengan penilaian hasil pre-post test saat pelatihan.
4. Tim akreditasi dan Unit Diklat melakukan rapat dengan mengenai hasil pre-post
test dan rencana tindak lanjut dari kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan.

2
VI. SASARAN
Pelatihan manajemen intravena di rumah sakit ditujukan untuk seluruh perawat dan
petugas farmasi RSIA Kendangsari Merr. Pelatihan ini diikuti oleh 46 peserta.
Persiapan sarana dan prasarana pelatihan dilakukan h-1 sebelum kegiatan pelatihan
dilakukan seperti ruangan serbaguna dan fasilitasnya (sound system, LCD proyektor
dan laptop) serta beberapa peraga yang dibutuhkan untuk simulasi.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Gelombang 1 : Selasa, 7 September 2018, Jam : 14.30 – 16.00 WIB
Gelombang 2 : Rabu, 17 September 2018, Jam : 14.30 – 16.00 WIB
Tempat : R. Serbaguna (lt.4) RSIA Kendangsari Merr

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan pelatihan dilaksanakan melalui penilaian hasil pre-post
test yang diberikan saat pelatihan.
2. Pelaporan
Pelaporan hasil pelatihan dilaksanakan maksimal 2-4 minggu setelah kegiatan
pelatihan selesai.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan
Ada beberapa hal yang harus didokumentasikan oleh Unit Diklat dan K3RS pada
setiap kegiatan pelatihan yang dilaksanakan, seperti:
a. Proposal kegiatan
b. Materi
c. Undangan
d. Daftar hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi (foto) kegiatan

3
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat dan dilaporkan maksimal 2 minggu setelah
kegiatan pelatihan berlangsung dan dilaporkan kepada Kadiv SDM dan Hukum,
yang selanjutnya akan dilaporkan kepada Kadiv Keuangan (terkait pertanggung
jawaban pengajuan dana terkait pelatihan) dan Direktur Rumah Sakit.
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan pelatihan manajemen intravena di Rumah Sakit dilakukan
berdasarkan hasil penilaian hasil pre-post test saat pelatihan berlangsung.

Surabaya, 14 Mei 2018

Komarul Fausiyah, S.KM


Kepala Unit Diklat & K3RS

Anda mungkin juga menyukai