Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
NOMOR: / .RSCH/IV/2019
TENTANG
PANDUAN PENGENDALIAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA PANGKALAN BUN
Menimbang :
a. Bahwa lingkungan Rumah Sakit yang sehat dapat diupayakan dengan meminimalkan
atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan kepada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat disekitar sarana kesehatan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud di atas, perlu diterbitkan
Surat Keputusan Direktur tentang Panduan Pengendalian Lingkungan di Rumah Sakit
Citra Husada Pangkalan Bun
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Permenkes Nomor 1204 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Citra Husada Tentang Penetapan Panduan
Pengendalian Lingkungan Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun.
Kelima : Keputusan ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
NOMOR: / RSCH/IV/2019
TANGGAL : 2019
KEBIJAKAN UMUM
1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur
opersinal yang berlaku, etika profesi, etikket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenega harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin
bulanan minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Setiap pasien yang akan dirawat inap harus melakukan pendaftaran rawat inap dan
mendapatkan rekam medis.
2. Setiap pasien rawat inap harus mempunyai identitas yang sama dan sesuai dengan
identitas diri pada rekam medis pasien.
3. Setiap pasien rawat inap harus ditetapkan DPJP dan PPJP.
4. Untuk memantau kualitas pelayanan dilaksanakan kegiatan ronde oleh Komite Medik
dan supervisi oleh Ka.Instalasi Rawat Inap.
5. Semua pelayanan atau tindakan yang diberikan terhadap pasien harus dicatat secara
lengkap di rekam medis pasien.
6. Semua hasil pemeriksaan pasien rawat inap harus dimasukkan didalam berkas rekam
medis pasien.
7. Seluruh pelayanan perawatan di instalasi rawat inap difokuskan kepada mutu dan
keselamatan pasien.
8. Mobilitas pasien harus selau didampingi oleh perawat atau petugas yang diberi
kewenangan.
9. Setiap pasien yang akan meninggalkan rawat inap harus memiliki izin pulang dari kasir
rawat inap.
10. Pengiriman pasien yang akan dirawat inap diantar oleh perawat jalan ke ruangan.
11. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
12. Setiap pemeriksaan pasien rawat inap harus dilakukan oleh tenaga klinis (dokter dan
perawat ruangan).
13. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi maka setiap petugas wajib
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
NOMOR: ............../.......RSCH/IV/2019
TANGGAL : 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
merupakan salah satu aspek dalam upaya pencegahan pengendalian lingkungan rumah
sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Lingkungan rumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya jarang menimbulkan transmisi penyakit infeksi nosokomial namun pada pasien-
pasien yang immunocompromise harus lebih diwaspadai dan diperhatikan karena dapat
meninggalkan beberapa penyakit infeksi lainnya seperti infeksi lainnya seperti infeksi
saluran pernapasan Aspergillus, Legionella, Mycobacterium TB, Varicella Zoster, Virus
Hepatitis B, HIV.
Untuk mencegah terjadinya infeksi akibat lingkungan dapat diminimalkan
dengan melakukan pembersihan lingkungan, disinfeksi permukaan lingkungan yang
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien, melakukan pemeliharaan
peralatan medik dengan tepat, mempertahankan mutu air bersih, mempertahankan
ventilasi udara yang baik.
Panduan pengendalian lingkungan dibuat agar pelaksanaannya di lapangan
dapat terstandar dan berjalan dengan baik secara berkesinambungan baik implementasi
dan monitoring evaluasinya. Kerjasama antar setiap unsur di lingkungan Rumah Sakit
Citra Husada sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya kegiatan ini.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun.
Tujuan Khusus
1. Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan
kepada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat disekitar sarana kesehatan
sehingga infeksi nosokomial dapat dicegah dengan mempertimbangkan cost efektif.
2. Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan upaya
peningkatan kesehatan, pelayanan kesehtan promotif, kesehatan preventif, dan
pelayanan kesehatan curative.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 159b/Menkes/SK/Per/II/1988
tentang Rumah Sakit.
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
D. Sasaran
1. Direksi dan management Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun
2. Seluruh staf di lingkungan Rumah Sakit Citra Husada Pangkalan Bun
BAB II
TATA LAKASANA
e. Langit-langit harus terbuat dari bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna
terang, mudah dibersihkan, kerangka harus kuat dan tinggi minimal 2,70 meter dari
lantai
ortopedi atau transplantasi organ harus menggunakan pengaturan udara UCA (ultra
clean air) system
h. Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu harus
dibuat ruang antara
i. Hubungan dengan ruang scrub up untuk melihat ke dalam ruang operasi perlu
dipasang jendela kaca mati, hubungan ke ruang steril dari bagian cleaning cukup
dengan sebuah loket yang dapat dibuka dan ditutup.
j. Pemasangan gas medis secara sentral diusahakan melalui bawah lantai atau diatas
langit-langit
k. Dilengkapi dengan saran pengumpulan limbah medis
G. Pencahayaan
Pencahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusus harus
sesuai dengan peruntukannya seperti dalam tabel berikut :
4. Ruangan yang tidak menggunakan AC, sistem sirkulasi udara segar dalam ruangan
harus cukup (mengikuti pedoman teknis yang berlaku)
I. Permukaan Lingkungan
1. Jangan melakukan disinfeksi fogging di area keperawatan
2. Hindari metode pembersihan permukaan yang luas yang , menghasilkan mist atau
aerosol
3. Jangan menggunakan disinfektan tingkat tinggi untuk meralatan non kritikal dan
permukaan lingkungan
4. Pilih disinfektan yang terdaftar dan gunakan sesuai petunjuk pabrik, jika tidak ada
petunjuk pembersihan dari pabrik ikuti prosedur tertentu
5. Hindari penggunaan karpet
6. Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau tanaman pot diarea perawatan pasien
7. Kultur permukaan lingkungan kesehatan (untuk minum, mandi, pencucian,
pembersihan dll.
Perbandingan jumlah karyawan dengan jumlah toilet dan jumlah kamar mandi
No Jumlah karyawan Jumlah Toilet Jumlah Kamar Mandi
1 s/d 20 1 1
2 s/d 40 2 2
3 s/d 60 3 3
4 s/d 80 4 4
5 s/d 100 5 5
Setiap penambahan 20 tempat tidur harus ditambah 1 toilet dan 1 kamar
mandi
9. Pengolahan Makanan
Unsur-unsur yang terkait dengan pengolahan makanan :
a. Tempat Pengolahan Makanan :
1) Perlu disediakan tempat pengolahan makanan (dapur) sesuai dengan
persyaratan kontruksi, bangunan, dan ruangan dapur
2) Sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan makanan selalu dibersihkan dengan
antiseptik
3) Asap dikeluarkan melalui cerobong yang dilengkapi dengan sungkup asap
4) Intensitas pencahayaan diupayakan tidak kurang dari 200 lux
b. Peralatan Masak
Peralatan masak adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses
pengolahan makanan
1) Peralatan masak tidak boleh melepaskan zat beracun kepada makanan
2) Peralatan masak tidak boleh patah atau kotor
3) Lapisan permukaan tidak terlarut dalam asam/basa atau garam-garam yang
lazim dijumpai dalam makanan
4) Peralatan agar dicuci segera sesudah selanjutnya didesinfeksi dan dikeringkan
5) Peralatan yang sudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering dan
disimpan pada rak terlindung dari vektor
c. Penjamahan Makanan
1) Harus sehat dan bebas dari penyakit menular
2) Secara berkala minimal 2 kali setahun diperiksa kesehatannya oleh doktr yang
berwenang
3) Harus menggunakan pakaian kerja dan perlengkapan pelindung pengolahan
makanan dapur
4) Selalu mencuci tangan sebelum bekerja dan setelah keluar dari kamar kecil
d. Pengangkutan Makanan
Makanan yang telah seiap santap perlu diperhatikan dalam cara pengankutannya
yaitu :
1) Makanan diangkut dengan menggunakan kereta dorong yang tertutup dan
bersih
2) Pengisian kereta dorong tidak sampai penuh, agar masih tedrsedia udara untuk
ruang gerak
3) Perlu diperhatikan jalur khusus yang terpisah dengan jalur untuk mengankur
bahan/barang kotor
e. Penyajian Makanan
1) Cara penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran dan peralatan yang
dipakai harus bersih
2) Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan tertutup
3) Makanan jadi yang disajikan dalam keadaan hangat ditempatkan pada fasilitas
penghangat makanan dengan suhu minimal 60°C dan 4°C untuk makanan dingin
4) Penyajian dilakukan dengan perilaku penyaji yang sehat dan berpakaian bersih
5) Makanan jadi harus segera disajikan
6) Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh dianjurkan kepada pasien
L. Pengelolaan Limbah
RUMAH SAKIT CITRA HUSADA
Jln. Malijo RT 14, Kel. Madurejo, Kec. Arut Selatan, Kab. Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Telp. (0532) 2070777 Fax. (0532) 2070789 email: rschpbun@gmail.com
Website: rscitrahusadapbun.com
1. Definisi:
a. Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
dalam bentuk padat, cair dan gas
b. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit yang berbentuk padat
sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah medis padat dan non
medis
c. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri limbah infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi,
limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi
d. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di
rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman
yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologi.
e. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia
beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
f. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
pembakaran di rumah sakit seperti incenerator, dapur, perlengkapan generator,
anestesi dan pembuatan obat citotoksik
g. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak
secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi
yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan
h. Limbah sangat infeksius adalah limbah berasal dari pembiakan dan stock bahan
bahan sangat infeksius, otopsi, organ binatang percobaan dan bahan lain yang telah
diinokulas, terinfeksi atau kontak dengan bahan yang sangat infeksius
i. Limbah sototoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan
dan pemberian obat sitotoksik untuk kemoterapi kanker yang mempunyai
kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup
j. Minimisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi
jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce),
menggunakan kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle).
2. Persyaratan
a. Limbah Medis Padat
1) Minimisasi Limbah
a) Setiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber
b) Setiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan
kimia yang berbahaya dan beracun
c) Setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan
farmasi
d) Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai
dari pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan harus melalui
sertifikasi dari pihak yang berwenang
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya panduan pengendalian lingkungan ini semoga langkah dan usaha Rumah
Sakit Citra Husada Pangkalan Bun dalam pencapaian mutu dan kualitas rumah sakit yang
lebih baik akan tercapai.