Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN

KOMITE PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI)

TRIWULAN I TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Kejadian Infeksi di rumah sakit sudah menjadi perhatian serius dari institusi
Pelayanan Kesehatan. Karena dampaknya sangat merugikan terhadap pasien maupun
Institusi itu sendiri. Bagi pasien dengan terjadi infeksi di rumah sakit maka akan
memperpanjang hari rawat serta memperbesar pembiayaan sedangkan bagi Institusi
Pelayanan Kesehatan dengan tingginya angka kejadian infeksi di rumah sakit
menandakan mutu pelayanan kurang baik. RSUD Sayang Rakyat selalu konsisten dalam
pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menekan kejadian infeksi di RSUD Sayang
Rakyat. Komite PPI setiap tahun membuat program kerja Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RSUD Sayang Rakyat yang salah satunya adalah Surveilans
deteksi Kejadian Infeksi di rumah sakit. Hal ini dilakukan agar RSUD Sayang Rakyat
selalu dapat memantau kejadian Infeksi dan Kecenderungan/Trend Infeksi di rumah
sakit yang terjadi di Rumah Sakit sehingga dapat segera memberikan intervensi
dengan cepat dan tepat di Rumah Sakit sehingga dapat segera memberikan intervensi
yang cepat dan tepat. Dengan pemantauan rutin dan intervensi dengan cepat dan tepat
diharapkan kejadian infeksi di rumah sakit dari waktu kewaktu selalu dapat di tekan
hingga mendekati angka capaian.

B. TUJUAN
1. Memberikan laporan hasil pemantauan kejadian Infeksi rumah sakit pada bulan
Januari - Maret Tahun 2022 yang sudah disertai dengan analisis masalah dan
sarana yang harus ditindak lanjuti
2. Memperoleh gambaran perkembangan infeksi rumah sakit yang terjadi dan atau
pergeseran infeksi rumah sakit yang terjadi sehingga bias segera memberikan
intervensi dengan cepat dan tepat agar terhindar dari kejadian wabah yang tidak
diinginkan
C. HASIL
Hasil dari kinerja selama kurun waktu Januari – Maret 2022 adalah sebagai berikut :

1. Surveilans HAIs
a. PLEBITIS

PLEBITIS
35

30

25

20
PER MILL

15

10

0
SAKURA ICU ANGGREK MELATI TULIP

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Menurunnya Angka phlebitis 1. Komite PPI
phlebitis pada angka kejadian masih di atas melakukan
triwulan ke I di phlebitis menjadi standar karena monitoring
atas standar > 5 ‰ pada kurangnya asuhan
yaitu 32 ‰ Triwulan 2 kepatuhan keperawatan
Tahun 2022 kebersihan pemasangan iv
tangan dan cateter
penyuntikan 2. Resosisalisasi
aman petugas kebersihan
dalam pelayanan tangan dan
tindakan aseptik penyuntikan
aman

b. IDO

IDO
7%

6%

5%

4%

3%

2%

1%

0%
JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Menurunnya Angka kejadian 1. Reviuw tentang
IDO pada angka kejadian IDO pada asuhan
triwulan I di IDO dibawah <2 triwulan I keperawatan
atas capaian % pada triwulan dikarenakan pre dan post
iyaitu 6 % II tahun 2022 kurangnya operasi
informasi pasien 2. Monitoring IDO
terhadap pada pasien
perawatan luka operasi
3. Monitoring
penerapan PPI
di ruang
operasi

c. IADP
PLAN DO STUDY ACTION
Capaian angka Mempertahankan Tidak adanya 1. Komite PPI
kejadian IADP angka kejadian kejadian IADP melakukan
pada triwulan I IADP di bawah < dikarenakan reviuw tentang
di bawah 5‰ pada Triwulan tidak adanya asuhan
standar <5‰ II tahun 2022 pasien tepasang keperawatan
vena sentral pada pasien
pada periode yang terpasang
Januari- Maret vena sentral
2. IPCN
melakukan
monitoring
IADP pada
pasien yang
terpasang Vena
Sentral

d. ISK

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Mempertahankan Tidak adanya 1. Komite PPI
kejadian ISK angka kejadian ISK kejadian ISK melakukan
pada triwulan I di bawah < 4.7‰ dikarenakan reviuw tentang
di bawah pada Triwulan II tidak adanya asuhan
standar <4.7‰ tahun 2022 pasien tepasang keperawatan
kateter urine 3-5 pada pasien
hari saja yang terpasang
kateter urine
2. IPCN
melakukan
monitoring ISK
pada pasien
yang terpasang
kateter urine

e. VAP

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian Mempertahankan Tidak adanya 1. Komite PPI
angka angka kejadian kejadian VAP melakukan reviuw
kejadian VAP VAP di bawah < dikarenakan tentang asuhan
pada triwulan 5.8‰ pada pasien keperawatan pada
I di bawah Triwulan II tahun terpasang pasien yang
standar 2022 ventilator terpasang
<5.8‰ Selama 2 hari ventilator
saja 2. IPCN melakukan
monitoring VAP
pada pasien yang
terpasangventilator

f. DEKUBITUS

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Mempertahankan Tidak adanya 1. Komite PPI
kejadian angka kejadian kejadian melakukan
Dekubitus pada Dekubitus di Dekubitus reviuw tentang
triwulan I di bawah < 1.5‰ dikarenakan asuhan
bawah standar pada Triwulan II tidak adanya keperawatan
<1.5‰ tahun 2022 pasien yang tirah pada pasien
baring lama yang tirah
baring lama
2. IPCN
melakukan
monitoring
decubitus pada
pasien yang
tidah baring
lama

g. Investigasi outbreak (covid 19)

COVID 19
50
45
40
35
JUMLAH PASIEN

30
25
20
15
10
5
0
JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Tidak terjadi Peningkatan 1. Komite PPI
kejadian COVID penularan coivd pasien covid melakukan
pada triwulan I pada petugas dikarenakan reviuw tentang
pada bulan terjadinya wabah asuhan
februari keperawatan
meningkat dan pada pasien
bulan maret COVID 19
terjadi 2. Resosialisasi
penurunan terkait
angka covid 19 penularan covid
dan cara
pencegahannya
3. IPCN melakukan
monitoring
peningkatan
pasien COVID 19
4. IPCN melakukan
monitoring
kepatuhan
pengunaan APD
dan Kebersihan
tangan
5. IPCN monitoring
penempatan
pasien

h. Multidrug resisten antibiotik (TB MDRO)


Selama periode januasri-maret 2022 tidak adanya pelayanan pasien TB MDR
dan tidak adanya pasien yang resisten terhadap antibiotic

2. Kewaspadan Isolasi
a. Kewaspadaan standar
1) Kepatuhan Kebersihan Tangan
KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
88.00%
86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
D A U OK K
NG INI LOG
I B ZI Y D P AL PI
IG UR IC LA GI NDR CS
S
AN
A J RA
AK AY
A L
IK DIO U R RA TE
S M POL LO SI
O
RA FI

JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Meningkatnya Angka capaian 1. Komite PPI
kepatuhan kepatuhan kepatuhan mengusulkan
kebersihan kebersihan kebersihan pemenuhan
tangan oleh tangan oleh tangan fasilitas
petugas masih di petugas mencapai 81,25 kebersihan
bawah nilai kesehatan % karena tangan sesuai
standar(81,25 %) menjadi >85% di fasilitas standar
triwulan II tahun kebersihan yang 2. IPCN
2022 kurang melukukan
memadai monitoring
terkait
kepatuhan
kebersihan
tangan
2) Kepatuan Penggunaan APD

KEPATUHAN PENGGUNAAN APD


100.00%
98.00%
96.00%
94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
86.00%
84.00%
D OK U A G IK GI B ZI Y D P L PI
IG IC
KUR YAN LIN LO LA GI NDR CS S ANA AJA R A
K O R E
SA MA OLI ADI LO
U R OT
P SI
R FI

JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Mempertahankan Angka capaian 1. Komite PPI
kepatuhan capaian kepatuhan kepatuhan mengusulkan
penggunaan APD penggunaan APD penggunaan pemenuhan
oleh petugas oleh petugas APD mencapai fasilitas APD
berada di bawah kesehatan yaitu 94, 68% karena sesuai standar
nilai 100% di triwulan fasilitas sudah 2. IPCN
standar(94,68 II tahun 2022 memenuhi, akan melukukan
%) tetapi masih monitoring
perlunya terkait
peningkatan kepatuhan
ketersediaan penggunaan
APD APD

3) Dekontaminasi peralatan perawatan


PENGELOLAAN RUANGAN CSSD
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
PERSENTASE KEGIATAN

50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
R G N I I
U IN PA A N AS NG US US
E
AL EN BA AS LIS A
RI
B
CL M RI B AR T RE
E EM E
ST
E
DI
S
PR KE
L NG NA
N
S
N PE PA SE
DA O
U Y IM PR
N
S UH PE

PLAN DO STUDY ACTION


Peralatan Pelayanan Pelayanan 1. Komite PPI
steriliasasi dan sterilisasi dan Sterilisasi di resosialisai
pembekalan alat Re use Ruang CSSD belum kewaspadan
pengguan alat RE diruang CSSD dikelola sesuai standar isolasi
use di ruang CSSD pada triwulan II standar di dan
belum mencapai dikelola sesuai karenakan : kewaspadaan
standar (79,24%) standar yaitu > 1. Kepatuhan standar
85% penggunaan transmisi
APD petugas 2. Komite PPI
masih kurang mengusulkan
saat proses pengadaan
preclening wastafel di
2. Kurangnya ruangan CSSD
fasilitas cuci 3. Komite PPI
tangan di mengusulkan
ruangan CSSD pengadaan
3. Belum adanya pengukur suhu
alat pengukur dan kelembapan
suhu dan ruangan
kelembapan 4. Komite PPI
diruangan mengusulkan
4. Tidak ada pembuatan
dokumentasi dokumentasi
sterilisasi alat sterilisasi alat
dan dan reuse serta
pendistribusi pendistribusian
alat
5. Tidak adanya
wadah tertutup
saat
pendistribusi
alat

4) Pengendalian Lingkungan

PENGENDALIAN LINGKUNGAN
87.00%
86.00%
85.00%
84.00%
83.00%
82.00%
81.00%
80.00%
79.00%
78.00%
77.00%
D A U B A IK D ZI Y
AN R AP
I I M P
IG UR IC OK AS LIN CS
S GI NDR R LOG IU NA
AK G IK U S A T E IO OR R A
S AN POL LO ULA IS IO RAD RAT TI
K
AY F O
M PE
M B O AP
LA

JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Meningkatkan Angka capaian 1. Komite PPI
pembersihan dan Pembersih pengendalian melakukan
desinfektan lingkungan dan kebersihan resosialisai
lingkungan belum desinfektan lingkungan belum kebersihan
mencapai standar lingkungan sesuai standar lingkungan
> 82,33 % menjadi >85% dia karena : 2. Komite PPI
Triwulan II tahun 1. Kurangnya SDM mengusulkan
2022 yang stand by pengadaa alat
di masing- pembersih
masing area lingkungan
bertugas sesuai standar
2. Peralatan rumah sakit
kebersihan 3. Komite PPI
belum sesuai mengusulkan
standar penambahan
3. Pembersihan tenaga CS
dilakukan 4. IPCN melakukan
sehari sekali monitoring
4. Kurangnya kebersihan
pengetahuan lingkungan
petugas cara perminggu
pembersihan 5. Komite PPI
ruangan khusus mengusulkan
5. Tidak pengandaan
tersedianya SPILL KIT
fasilitas SPIL
KIT
5) Penanganan Limbah
a. Limbah Infeksius
PENGELOLAAN LIMBAH INFEKSIUS
90.00%
88.00%

PERSENTASE PENGELOLAAN LIMBAH IN-


86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
78.00%
FEKSIUS

76.00%
74.00%
72.00%
70.00%
D A U B A IK D ZI RY N PI I M P
IG UR IC OK AS LIN CS
S GI RA RA OG IU NA
AK ND SA TE
L R A
S NG LIK U DI
O O R
A PO LO UL
A
SI
O
RA AT TI
K
AY FI R O
M PE M BO AP
LA

PLAN DO STUDY ACTION


Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan 1. Komite PPI
sampah sampah sampah infeksius melakukan
infeksius di infeksius pada belum mencapai resosialisasi
beberapa ruanga triwulan II standar di kewaspadaan
masih di bawah mencapai karenakan : standard pada
standar yaitu standar >90% 1. Kurangnya petugas
81,36 % tempat sampah 2. IPCN
yang sesuai melakukan
standar di monitoring
beberapa terkait
ruangan pengelolaan
2. Kebersihan sampah
tempat sampah infeksius
tidak di 3. Komite PPI
lakukan tiap mengusulkan
hari pengadaan
3. Pembuangan tempat sampah
sampah belum 4. Komite PPI
sepenuhanya mengusulkan
sesuai pengadaan
4. Kepatuhan kantong
penggunaan sampah yang
APD pada sesuai
petugas CS kebutuhan
masih kurang 5. Komite PPI
mengusulkan
pembuatan
sarana cuci
tangan di area
TPS

b. Limbah benda Tajam

PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM


100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
D A U B IK D Y
AN M
IG UR IC OK LIN CS
S DR R IU
S AK LIK U N
A SA TO
R
PO LO UL RA
PE M BO
LA

PLAN DO STUDY ACTION


Pengelolan Pengelolaan Pengelolaan 1. Komite PPI
limbah tajam di limbah benda limbah benda melakukan
beberapa tajam di tajam belum resosialisi
ruangan belum triwulan II mencapai standar kewaspadaan
mencapai mencapai di karenakan : standard an
standar 81,90 % standar > 90 % 1. Kepatuhan kewaspadaan
petugas pada isolasi
pembuangan 2. Komite PPI
limbah masih megusulkan
berubah ketersediaan
2. Masih terdapat safety box
pembuangan sesuai
limbah benda kebutuhan
tajam bukan 3. Komite PPI
pada bahan revisi SPO
tahan tembus penjadwalan
3. Safety bos pada Pembuangan
area poliklinik sampah
belum ada
4. Masih di
temukan
limbah ¾
penuh tidak
segera di bawa
ke TPS

c. Penanganan Pembuangan Darah


PENANGAN PEMBUANGAN DARAH
92.00%

90.00%

88.00%

86.00%
PERSENTASE

84.00%

82.00%

80.00%

78.00%

76.00%
IGD OKB CSSD SAKURA LABORATORIUM ICU

PLAN DO STUDY ACTION


Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan 1. Komite PPI dan
pembuangan pembuangan pembungan sanitasi
komponen darah komponen darah komponen darah melakukan
di ruangan CSSD di seluruh di ruang CSSD resosialisai
belum mecapai ruangan pada belum mencapai pengelolaan
standar 83,33% trimester II standar pembuangan
mencapai dikarekan : komponen
standar >85 % 1. Belum darah
tersedianya 2. Komite PPI
spolhock di melakukan
masing-masing resosialisai
ruangan penggunaan
2. Kepatuhan APD
penggunaan 3. IPCN
APD belum melakukan
mecapai monitoring
standar pengelolaan
pembungan
komponen
darah

6) Penatalaksanaan Linen dan Loundry

PENGELOLAAN LINEN
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
FREKUENSI PENGELOLAAN

50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
D A U B A N
IG UR IC OK AS RA UM
AK A RI
S A NG AS T O
AY UL RA
M PE M BO
LA

PENGELOLAAN LOUNDRY
84.00%
PERSENTASE PENGELOLAAN LOUNDRY

82.00%

80.00%

78.00%

76.00%

74.00%

72.00%

70.00%
KEBERSIHAN PEMILAHAN PENCUCIAN PENYIMPANAN
ALAT-ALAT LINEN LINEN

PLAN DO STUDY ACTION


Manajemen Manjemen Manejemen 1. Komite PPI
pengelolaan linen pengelolaan linen pengelolaan linen resosialisasi
dan laundry dan laundry pada dan laundry belum kewaspadaan
belum mencapai triwulan II mencapai standar standar isolasi
standar yaitu mencapai standar di karenakan : dan
79,83 % >85 % 1. Penyimpanan kewaspadaan
linen tidak standar
sesuai prosedur transmisi
yang tepat 2. Komite PPI
2. Troli mengadakan
pendistribusi pengusulan
linen tercampur pengadaan
kotor dan wastafel di area
bersih Loundry
3. Penyimpanan 3. Komite PPI
linen kotor di mengusulkan
ruangan tidak pengadaan troli
sesuai standar linen yang
4. Kurang sesuaia standar
patuhnya 4. IPCN melakukan
petugas terkait monitoring
kebersihan terkait
tangan dan pelayanan
penggunaan laundry
APD
5. Sarana dan
prasarana
fasilitas cuci
tangan di area
pelayanan
laundry belum
sesuai standar
7) Perlindungan Kesehatan Karyawan

PLAN DO STUDY ACTION


Angka capaian Meningkatnya Angka capaian 1. Komite PPI
pemeriksaan capaian perlindungan mengusulkan
berkala dan perlindungan kesehatan pemeriksaan
vaksinasi petugas kesehatan karyawan belum berkala pada
pada Triwulan I karyawan mencapai standar petugas
Tahun 2022 di menajadi >85% dikarenakan : pelayanan
bawah standar di triwulan II 1. Belum langsung pasien
tahun 2022 dilakukan 2. Komite PPI
pemeriksaan mengusulkan
kesehatan pemeriksaan
berkala pada feses pada
petugas yang petugas GIZi
beresiko 3. Komite PPI
pajanan mengusulkan
2. Belum pemeriksaan
dilakukan hepatitis pada
vaksninasi petugas ruangan
hepatits untuk resiko tinggi
petugas
ruangan resiko
tinggi (gizi, okb,
icu, igd, cssd)

8) Penempatan pasien
a. Airbone
PENEMPATAN PASIEN AIRBONE
88.00%
86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
JANUARI FEBRUARI MARET

IGD SAKURA

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Meningkatkan Angka capaian 1. Komite PPI
penempatan angka penempatan mengusulkan
pasien airbone penempatan pasien airbone penyediaan
pada triwulan I pasien airbone belum sesuai isolasi di
tahun 2022 menjadi >85 % standar masing-masing
masih di bawah pada triwulan II dikarenakan : ruangan
standar tahun 2022 1. Ketersediaan perawatan
(80,47%) ruangan isolasi yang sesuai
airbone sesuai standar
standar hanya 2. Komite PPI
1 di perawatan bekerja sama
sakura dengan pokja
2. Kurangnya KE serta Humas
edukasi pembuatan
terhadap edukasi
pasien dan berbasis IT
keluarga 3. IPCN
melakukan
3. Tidak adanya monitoring
pembatansan terkait
pengunjung di penempatan
area isolasi pasien
perminggu

b. Imunocompromise

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angkan Tercapainya Angka capaian Komite PPI
penempatan angka penempatan mengusulkan
pasien penempatan pasien di ruangan penetapan
imunocompromis pasien ruang imunocompromis ruangan
e pada Triwulan I imunocompromis e belum sesuai Imunocompromis
Tahun 2022 e menjadi >85 % standar di e yang
belum mencapai di Triwulan II karenakan belum bertekanan
standar (0%) Tahun 2022 adanya ruang positif
khusus
imunokompromis
e

9) Kebersihan pernapasan dan etika batuk


ETIKA BATUK
100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
A U A D IK
UR IC AS IG LIN IU
M
AK NG LIK R
S A PO TO
AY OR
A
M B
LA

JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian etika Meningkatnya Angka capaian 1. Komite
batuk pada capaian angka etika batuk belum mengusulkan
triwulan I tahun etika batuk mancapai standar adanya papan
2022 masih di menjadi >85 % di dikarenakan : edukasi etika
bawah standar Triwulan II tahun 1. Kurangnya batuk di tiap
(71,02%) 2022 edukasi ruang isolasi
kepada pasien 2. IPCN melakukan
tentang etika monitoring
batuk edukasi etika
2. Kurangnya batuk
papan
informasi
terkait etika
batuk

10)Praktik menyuntik yang aman


PENYUNTIKAN AMAN
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
IGD SAKURA ICU OKB POLIKLINIKLABORATORIUM

JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian Meningkatnya Angka capaian 1. Komite PPI
penyuntikan capaian angka penyuntikan aman melakukan
aman pada penyuntikan belum mancapai resosialisasi
triwulan I tahun aman menjadi standar tindakan aeptik
2022 masih di >85 % di dikarenakan : saat
bawah standar Triwulan II tahun 1. Kepatuhan pencampuran
(78,58%) 2022 penggunaan obat
APD petugas 2. Komite PPI
saat mengusulkan ke
pencampuran Kepala ruangan
obat penetapan
2. Tindakan ruangan
aseptic belum pencampuran
dilakukan obat
sesuai SPO 3. IPCN melakukan
3. Tidak ada ruang monitoring
khusus dalam perminggu
pencampuran penyuntinkan
obat aman
b. kewaspadaan transmisi

KEWASPADAAN TRANSMISI
88.00%
86.00%
84.00%
82.00%
80.00%
78.00%
76.00%
74.00%
72.00%
JANUARI FEBRUARI MARET

IGD SAKURA

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian Meningkatnya Angka capaian 1.Komite PPI
kewaspadaan capaian angka kewaspadaan melakukan
transmisi pada kewaspadaan trasnmisi belum resosialisasi
triwulan I tahun trasnmisi mancapai standar penggunaan APD
2022 masih di menjadi >85 % di dikarenakan : 2. Komite PPI
bawah standar Triwulan II tahun 1. Kepatuhan mengusulkan ke
(80.47%) 2022 penggunaan penetapan
APD petugas ruangan isolasi
saat berada di sesuai standar
ruang isolasi 3. IPCN melakukan
2. Belum adanya monitoring
ruangan isolasi perminggu
yang standar kewaspadaan
trasnmisi

3. Pembuatan ICRA
Tidak adanya pembangunan pada periode januari-maret 2022
4. Area kamar mayat dan post morten

PEMULASARAN JENAZAH
87.00%
85.00%
83.00%
81.00%
79.00%
77.00%
A N AN AP
D
I US J AM ZA
H EN
NG AN
G
AS KS TA NA LIN
U T T FE JE AN
GK CI ILI IN DA N A
IL N CU F AS AH B EN IKA OL
AS
B H ND EL
AN LIM BA
G
LIT AP
A
PE
N
SI K LIM EM
FA G M
EN NA
AN KE
L
A
KAP AR
G S
N
LE
KE
KEGIATAN JANUARI KEGIATAN FEBRUARI KEGIATAN MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian Meningkatnya Angka capaian 1. Komite
Pemulasaran capaian angka pengelolaan mengusulkan
jenazah pada pengelolaan pemulasaran adanya petugas
triwulan I tahun pemulasaran jenazah belum kebersihan di
2022 masih di jenzah menjadi mancapai standar rungan
bawah standar >90 % di Triwulan dikarenakan : pemulasaran
(81,42%) II tahun 2022 1.Kurangnya jenasah
kebersihan 2. Komite
pada area mengulkan
kamar jenazah sarana
2.Kepatuhan kelengkapan
petugas dalam APD memenuhi
pemakaian 3. IPCN melakukan
APD belum monitoring
memenuhi terhadap
standar pengelolaan
jenazah

5. Pengelolaan Gizi

PENGELOLAAN GIZI
82.20%

82.00%

81.80%

81.60%

81.40%

81.20%

81.00%
JANUARI FEBRUARI MARET

PLAN DO STUDY ACTION


Capaian angka Meningktanya Angka capaian 1. Komite PPI
pelayanan gizi angkai capaian pelayanan gizi mengusulkan
pada triwulan I pelayanan gizi belum mencapai pengadaan
tahun 2022 yaitu > 90 % pada standar pengukur suhu
masih di bawah triwulan II tahun dikarenakan : dan kelembapan
standar 2022 1. Belum adanya ruangan
(81,67%) alat pengukur 2. Komite PPI
suhu dan melakukan
kelembapan resosialisasi
freser dan keawaspadaan
ruangan standard isolasi
2. Kepatuhan dan transmisi
dalam
penggunaan
APD masih di
bawah standar

3. Pemeriksaan kuman
Belum dilakukan pemeriksaan peta kuman
4. Pendidikan dan Pelatihan
Belum di lakukannya pelatihan inhaouse training PPI
D. ANALISIS
1. Rapat komite PPI berjalan sesuai agenda rutin bulanan
2. Meningkatnya angka HAis di RS dikarenakan kurangnya kepatuhan petuga dalam
hal kebersihan tangan serta kepatuhan petugas dalam melakukan tindakan
penyuntikan tidak aseptik hal ini di tandai dengan capaian angka kepatuhan cuci
tangan dan angka capaian penyuntikan aman belum sesuai dengan standar
3. Capaian kebersihan tangan belum sesuai dengan standar di akibatkan karena
fasilitas kebersihan tangan belum memenuni seluruh lingkup ruang dan tempat
tidur pasien
4. Kepatuhan penggunaan APD sudah sesuai capaian target,dikarenakan penyediaan
APD sudah meningkat dari tahun yang lalu, akan tetapi kelengkapan APD belum
sepenuhnya merata di setiap unit misalnya di rungan sakura dan ICU
5. Pelaksanaan pelayanan sterilisasi di CSSD sudah di lakukan sesuai tahapan, akan
tetapi selama proses berlangsung petugas tidak patuh dalam penggunaan APD, alur
petugas masih di tidak sesuai dengan standar, serta kurangnya pendokumentasian
bukti bahwa alat yang telah di sterilkan sudah layak pakai dan terstandar,
peningkatan IDO dapat berdapampak dikarenakan sarana pengukur suhu dan
kelembapan di ruangan CSSD belum tersedia
6. Kebersihan lingkungan belum di lakukan secara baik di karenakan alat yang
tersedia belum sesuai standar, hal ini dapat dibuktikan banyaknya debu dan lawa-
lawa di tiap ruangan serta koridor yang berlumut. Dengan kurang bersihnya
lingkungan Rumah Sakit dapat berdampak timbulnyanya vector di Rumah sakit.
SDM kebersihan lingkungan di rumah sakit pun masih kurang yang menyebabkan
tidak ada petugas yang stand by melakukan kebersihan lingkungan saaat pasien
pulang.
7. Manajemen pelayanan laundry belum dapat dilakukan sesuai prosedur di
karenakan sarana gedung yang kurang memdai dalam proses pelaksanaan
pelayanan loundri, hal ini disertakan juga dengan kurangnya fasilitas mendukung
dalam kepatuhan cuci tangan dan pengunaan APD
8. Penanganan limbah di rumah sakit belum sepenuhnya di laksanakn secara merata
di seluruh ruangan, masih didapatnya petugas membuang sampah tidak langsung
di tempat yang disediakan, dan jadwal pembuangan sampah masih berberturan
dengan jadwal pelayanan makanan dan linen,
9. Penempatan ruangan isolasi negative untuk saat ini masih di bawah standar
dikeranakan ruangan masih terbatas, dan untuk ruangan imunocompromise belum
di adakan sehingga pasien berpotensi bercampur dengan pasien lainnya
10. Pemeriksaan karyawan belum di lakukan secara berkala, untuk vaksin covid 98 %
petugas telah dilakukan vaksin hingga vaksin ke 2 dikarenakan masih terdapat
petugas yang belum layak vaksin
11. Capaian kepatuhan etika batuk belum sesuai dengan standar dikarenakan belum
adnya edukasi
12. Penyuntikan aman belum sesuai dengan capaian standar dikarenakan kepatuhan
petugas dalam penggunaan APD saat pencampuran masih berubah-ubah, sehingga
perlakuaan pencampuran obat tidak aseptic. Hal ini berdapampak juga dalam
angka kejadian phlebitis di rumah sakit
13. Pemulasaran jenazah belum sesuai dengan standar dikarenakan kebersihan yang
masih kurang
14. Pelayanan makanan masih dibawah standar dikarenakan sarana dan prasarana
yang kurang memadai
E. REKOMENDASI
1. Dukungan penuh manajemen
2. Menciptakan iklim yang mendukung untuk kepatuhan hand hygiene, pemakaian
APD
3. Penerapan system supervise yang ketat dari menajemen
4. Edukasi berjenjang serta refres PPI kepada semua civitas hospitalia
5. Menyadarkan civitas hospitalia untuk konsentrasi penuh dalam bekerja dari awal
sampai akhir jam kerja
F. PENUTUP
Laporan PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) ini kami buat sebagai
gambaran implementasi program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit
agar dapat digunakan sebagai acuan unit keperawatan dalam merencanakan,
melaksanakan, monitoring dan evaluasi program peningkatan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien RSUD Sayang Rakyat
Namun demikian upaya-upaya ini akan lebih berhasil secara maksimal apabila ada
dukungan oleh pimpinan Rumah Sakit dan kerja sama yang baik dari seluruh unit kerja
pelayanan. Semoga segala upaya yang telah di lakukan dan menekan angka kejadian
HAIs di RSUD Sayang Rakyat

Makassar, 12 April 2022


KOMITE PPI RSUD Sayang Rakyat

Ketua IPCN

dr. Indah Andikha Ika Syartika Mifta, S.Kep., NS


NIP : 198610182017042008 NIP : 198907072011012005

Anda mungkin juga menyukai