Anda di halaman 1dari 10

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT / ICRA

PELAYANAN IMUNISASI

DISUSUN OLEH:

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

UNIT PELAYANAN TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARKAT

SIANTAN HILIR

Jl. Parit Pangeran Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara


Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Infection Control Risk
Assesment (ICRA ) Imunisasi ini berhasil disusun.

Harapan kami dengan tersusunnya ICRA ini dapat membantu Puskesmas


Siantan Hulu dalam ini dalam hal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Kepala


Puskesmas Siantan Hulu yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
dalam pembuatan ICRA ini, serta seluruh staf di Puskesmas Siantan Hilir yang
telah dan akan berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan
sampai pada proses monitoring dan evaluasi buku ini.

Semoga Alloh SWT selalu melindungi kita semua.Aamiin

Pontianak, November 2022

TIM PPI

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar isi iii

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Ruang Lingkup ICRA Pandemi Covid-19 1

D. Kajian Resiko Infeksi Covid-19 2

E. Prioritas Masalah Covid-19 3

F. Plan of Action Covid-19 4

G. Penutup 6

DAFTAR PUSTAKA 7

iii
ICRA PANDEMI PELAYANAN IMUNISASI DI PUSKESMAS SIANTAN HULU

A. Latar Belakang
Imunisasasi adalah suatu upaya untuk meimbulkan kekebalan
sesorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2015)
Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas Siantan Hulu
merupakan organisasi yang diberikan tugas oleh Kepala Puskemas untuk
mencegah dan mengendalikan Infeksi termasuk Risiko pelayanan Imunisasi
bagi petugas, pasien, keluarga dan masyarakat .
Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun ICRA Pelayanan
Imunisasi sebagai acuan dalam menerapkan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.

B. Tujuan Penyusunan ICRA Pandemi COVID -19

1. Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Siantan Hulu melalui
tercapainya kepatuhan pelaksanaan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
2. Tujuan Khusus:
a) Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi
pelayanan Imunisasi di Puskemas Siantan hulu
b) Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas, keluarga
dan masyarakat rumah sakit dari risiko infeksi pelayanan
Imunisasi.
C. Ruang Lingkup ICRA Pelayanan Imunisasi
Adapun Ruang Lingkup ICRA Pelayanan Imunisasi adalah :
a) Kajian Resiko Infeksi Pelayanan Imunisasi
b) Prioritas Masalah sesuai Grading Resiko
c) Plan of Action Pelayanan Imunisasi

1
D. KAJIAN RESIKO PELAYANAN IMUNISASI DI RUANG LINGKUP PUSKESMAS SIANTAN HULU

PROBABILITAS DAMPAK SYSTEM YANG ADA SKORE RANGKING


MASALAH
NO RESIKO RESIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Penggunaan APD pada petugas belum sesuai
1 5 3 3 45 2
dengan indikasi
5 moment kebersihan tangan belum dipatuhi
2 5 4 3 60 1
oleh petugas
Petugas belum melakukan penyuntikan sesuai
3 3 4 2 24 3
dengan SOP

Petugas membuang sampah medis dan non


4 2 5 2 20 4
medis belum sesuai dengan indikasi

Sarana kebersihan tangan belum terpenuhi


5 1 4 2 8 5
secara rutin

2
E. PRIORITAS MASALAH RESIKO PELAYANAN IMUNISASI DI RUANG LINGKUP PUSKESMAS SIANTAN HULU

NO POTENSIAL SCORE RANGKING


RISK/MASALAH
1 5 moment kebersihan tangan belum dipatuhi oleh petugas 80 1

2 Penggunaan APD pada petugas belum sesuai dengan indikasi 45 2

3 Petugas belum melakukan penyuntikan sesuai dengan SOP 24 3

4 Petugas membuang sampah medis dan non medis belum sesuai dengan indikasi 20 4

5 Sarana kebersihan tangan belum terpenuhi secara rutin 8 5

3
F. PLAN OF ACTION IMUNISASI DI RUANG LINGKUP PUSKESMAS SIANTAN HULU

TUJUAN
NO MASALAH SKOR RANGKING TUJUAN KHUSUS STRATEGI EVALUASI PROGRES
UMUM
1 5 moment 80 1 Mengurangi 1. Semua petugas 1. Mengingatkan 29 November 2022 1. Desemeber tahun 2022 pada
kebersihan tangan / mencegah memahami manfaat 5 tentang kepatuhan 5 saat apel pagi mengingatkan
belum dipatuhi terjadinya moment kebersihan moment kebersihan tentang kepatuhan 5 moment
tangan sebulan 4 kali
oleh petugas infeksi tangan 2. Februari tahun 2022
pada saat apel pagi
silang 2. Tingkat kepatuhan 2. Melakukan audit berkoordinasi kepada ketua PPI
terhadap 5 moment kepatuhan 5 moment untuk melakukan audit
meningkat kebersihan tangan kepatuhan 5 moment
kebersihan tangan
3. Bulan maret tahun 2023
melakukan audit kepatuhan 5
moment kebersihan tangan
2 Penggunaan 45 2 Penghematan Pengetahuan petugas 1. Sosialisasi tentang 29 November 2022 1. Desember tahun 2022 pada saat
APD pada bahan habis terhadap penggunaan APD penggunaan APD Lokmin bulanan sosialisasi tentang
pakai sesuai dengan aturan yang sesuai dengan penggunaan APD sesuai pajanan
petugas belum
ada pajanan 2. Februari tahun 2022
sesuai dengan 2. Melakukan audit berkoordinasi kepada ketua PPI
indikasi kepatuhan untuk melakukan audit
penggunaan APD kepatuhan penggunaan APD
sesuai dengan
sesuai dengan pajanan
pajanan
3. Bulan maret tahun 2023
melakukan audit kepatuhan
penggunaan APD sesuai dengan
pajanan
3 Petugas belum 24 3 Mencegah 1. Petugas memahami 1. Sosialisasi tentang 29 November 2022 1. Desember tahun 2022 pada saat
melakukan terajadinya tentang cara cara penularan Lokmin bulanan sosialisasi tentang
infeksi akibat penularan infeksi akibat dari tindakan penggunaan APD sesuai pajanan
penyuntikan
akibat tindakan penyuntikan 2. Februari tahun 2022
sesuai dengan tindakan
penyuntikan 2. Melakukan audit berkoordinasi kepada ketua PPI
SOP yang
kepatuhan untuk melakukan audit
diberikan 2. Tingkat kepatuhan
penyuntkan sesuai kepatuhan penggunaan APD
petugas mencapai dengan SOP sesuai dengan pajanan
100% 3. Bulan maret tahun 2023
melakukan audit kepatuhan
4
penggunaan APD sesuai dengan
pajanan
4 Petugas 20 4 Mencegah 1. Petugas memahami 1. Sosialisasi tentang 29 November 2022 1. Desember tahun 2022 pada saat
membuang terjadinya cara penanganan penanganan limbah Lokmin bulanan sosialisasi tentang
infeksi akibat limbah infeksius dan medis dan non penanganan limbah medis dan non
sampah medis
non infeksius infeksius infeksius
dan non medis tertusuknya
2. Tingkat kepatuhan 2. Melakukan Audit 2. Februari tahun 2022
belum sesuai benda tajam
tentang pengelolan berkoordinasi kepada ketua PPI
petugas mencapai
dengan indikasi limbah infeksius dan untuk melakukan audit
100% non infeksius penanganan limbah medis dan non
infeksius
3. Bulan maret tahun 2023
melakukan audit kepatuhan
penanganan limbah medis dan non
infeksius
5 Sarana 8 5 Mendukung Agar petugas dapat Mengusulkan sarana Januari 2023 1. Januari tahun 2023 Berkoordinasi
kebersihan pelaksanaan melaksanakan kebersihan kebersihan tangan kepada Ketua Tim PPI dalam
kebersihan tangan sesuai dengan kepada Pimpinan pemenuhan sarana dan prasarana
tangan belum
standar kebersihan tangan
terpenuhi tangan
2. Januari tahun 2023 membuat RUK
secara rutin tentang sarana dan prasana

5
G. PENUTUP

1. Kesimpulan

 Imunisasi merupakan suatu kegiatan memberikan kekebalan tubuh dari suatu


penyakit dengan cara memberikan melalui penyuntikan secara IM, IC, SC dan
Peroral, hal ini berpotensi menyababkan infeksi melalui kontak, cara
penyuntikan dan penanganan limbah.

 Prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi dengan melakukan kewaspadaan


standar serta pengetahuan dalam melakukan tindakan

2. Saran

 Tingkatkan kepatuhan petugas dalam memberi pelayanan imunisasi sesuai


dengan standar

 Perlu dukungan dari seluruh petugas puskesmas agar pelaksanaan PPI


dilakukan sesuai standar

6
DAFTAR
PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2019 tentang

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai