Anda di halaman 1dari 7

INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT /ICRA

DISUSUN OLEH:
TIM PPI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER


UPTD PUSKESMAS ARJASA
JL. Diponegoro no 115 Candijati Arjasa

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Infection Control Risk Assesment
(ICRA ) ini berhasil disusun.
Harapan kami dengan tersusunnya ICRA ini dapat membantu UPTD Puskesmas
Arjasa dalam hal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Terima kasih yang sebesar besarnya, kami sampaikan kepada Kepala
Puskesmas Arjasa yang telah memberikan dukungan moril dan materiil dalam
pembuatan ICRA ini, para pejabat struktural dan tenaga fungsional di lingkungan UPTD
Puskesmas Arjasa yang telah memberikan masukan dalam proses penyusunan
dokumen ini, serta seluruh staf di UPTD Puskesmas Arjasa yang telah dan akan
berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan sampai pada proses
monitoring dan evaluasi dokumen ini.
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. Aamiin

Jember, Februari 2023

Anik Alfiani
A. Latar Belakang
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas, perlu dilakukan
pengendalian infeksi, diantaranya adalah pengendalian infeksi nosokomial. Infeksi
nosokomial masih banyak dijumpai di Puskesmas dan biasanya merupakan indikator bagi
pengukuran tentang seberapa jauh puskesmas tersebut telah berupaya mengendalikan
infeksi nosokomial.
Kerugian ekonomik akibat infeksi nosokomial dapat mencapai jumlah yang besar,
khususnya untuk biaya tambahan lama perawatan, penggunaan antibiotika dan obat-obat
lain serta peralatan medis dan kerugian tak langsung yaitu waktu produktif berkurang,
kebjiakan penggunaan antibiotika, kebijakan penggunaan desinfektan serta sentralisasi
sterilisasi perlu dipatuhi dengan ketat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Arjasa melalui tercapainya
kepatuhan pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi di UPTD Puskesmas Arjasa
b) Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas, keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja puskesmas dari risiko infeksi
C. Ruang Lingkup ICRA
Adapun Ruang Lingkup ICRA adalah :
1. Kajian Resiko Infeksi
2. Prioritas Masalah sesuai Grading Resiko
3. Plan of Action
D. KAJIAN RESIKO INFEKSI UPTD PUSKESMAS ARJASA

PROBABILITAS DAMPAK SYSTEM YANG SKORE RANGKING


MASALAH ADA RESIKO RESIKO
NO
54 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Kepatuhan kebersihan tangan 5 3 3 45 1

2 Kepatuhan penggunaan APD 3 3 2 18 4


3 Penyuntikan yang aman 4 3 2 24 3

4 Pencegahan penyakit menular 4 4 2 32 2


(Tuberculosis)

E. FISH BONE

Pelaksanaan audit Ketersediaan Pemahaman dan


belum maksimal tempat cuci tangan kepatuhan HH
belum memadai belum baik

Money Lingkungan Mesin/Tool

Penganggaran untuk Kebiasaan cuci Tersedia cheklist


sarana cuci tangan tangan belum pengukuran kepatuhan
masih kurang membudidaya cuci tangan
F. PRIORITAS MASALAH UPTD PUSKESMAS ARJASA
NO POTENSIAL RISK/ MASALAH SCORE RANGKING

1 Kepatuhan kebersihan tangan 11 1

2 Pencegahan penyakit menular (Tuberculosis) 10 2

3 Penyuntikan yang aman 9 3

4 Kepatuhan penggunaan APD 8 4

G. PLAN OF ACTION UPTD PUSKESMAS ARJASA

EVALUASI
NO MASALAH SKOR RANGKING TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS STRATEGI

1 Kepatuhan 11 1 Menurunkan - Meningkatkan - Memberikan edukasi dan pelatihan - 1 bulan


kebersihan resiko kepatuhan petugas tentang kebersihan tangan
tangan terjadinya terhadap SOP - Melakukan tindakan sesuai SOP
infeksi silang kebersihan tangan - Melakukan audit kapatuhan
akibat ketidak kebersihan tangan
patuhan
kebersihan
tangan
2. Pencegahan 10 2 Menurunkan - Meningkatkan - Memberikan edukasi tentang APD - 1 Bulan
penularan resiko terjadinya kepatuhan petugas yang sesuai untuk petugas dan
TBC penularan dan pengunjung pengunjung
TBC di terhadap - Memberikan sosialisasi tentang
lingkungan penggunaan APD etika batuk kepada pengunjung
Puskesmas yang sesuai
3. Penyuntikan 9 3 Meningkatkan - Meminimalkan - Membuat SOP Penyuntikan yang - 1 bulan
yang aman mutu risiko infeksi yang aman
Puskesmas di sebabkan dari - Melaksanakan pelatihan dan
dangan penyuntikan sosialisasi tentang penyuntikan
melaksanakan - Menurunkan angka yang aman
penyuntikan kejadian petugas - Menyediakan fasilitas dan sarana
sesuai standar tertusuk jarum terkait spuit dan tempat
pembuangan limbah tajam di unit
ruangan yang sesuai standar
4. Kepatuhan 8 4 Meningkatkan - Mencegah infeksi - Membuat SOP penggunaan APD - 1 Bulan
penggunaan angka silang dari petugas - Melakukan sosialisasi tentang
APD kepatuhan ke pasien dan penggunaan APD
penggunaan sebaliknya - Menyediakan fasilitas penggunaan
APD APD
- Melakukan audit dan monitoring
penggunaan APD
H. PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. PPI adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI
adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
b. Prinsip Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah mencegah penularan
penyakit, infeksi nosokomial dengan melaksanakan kewaspadaan standar sesuai
dengan panduan yang di tetapkan
c. Semua area di puskesmas terdapat risiko infeksi tergantung dengan tingkat risiko
area masing-masing
2. SARAN
a. Tingkatkan kepatuhan kewaspadaan standar di semua area pelayanan
puskesmas.
b. Perlu dukungan manajemen, semua karyawan puskesmas, pasien, keluarga,
masyarakat agar pelaksanaan Program PPI dapat terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai