Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMANTAUAN DAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI SELAMA


PANDEMI COVID-19
Nomor : DI.UKM.KAK/003/311.50/2020

a. Pendahuluan
Mortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin masih merupakan masalah besar
di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di negara miskin, sekitar 25-50 % kematian
wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Tahun 1996 WHO
memperkirakan tiap tahun lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin. Menjadi
perhatian utama karena lebih dari 50 % kematian ibu di negara berkembang sebenarnya dapat
dicegah dengan teknologi yang ada dan biaya yang relatif murah. Tahun 1999 WHO
meluncurkan strategi Making Pregnancy Safer ( MPS ). Pada dasarnya MPS meminta perhatian
dari pemerintah dan masyarakat di setiap Negara untuk :
1. Menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan
nasional dan internasional
2. Menyusun acuan nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
3. Mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang telah disusun
4. Memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, keluarga berencana, aborsi
legal baik publik dan swasta
5. Meningkatkan upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan neonatal serta
pengendalian fertilitas pada tingkat keluarga dan lingkungannya
6. Memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2000 mendapatkan Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia 347/100.000 Kelahiran Hidup dan di Jawa Timur 168,2/100.000 Kelahiran
Hidup. AKI di Jawa Timur dari tahun 1998-2004 cenderung menurun bermakna berturut-turut:
106,5; 92,8; 98,3; 72,0; 75,0 dan 69,0/100.000 Kelahiran Hidup. Survei Demografi Kesehatan
Indonesia mendapatkan AKI 307/100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2003. Setiap ibu hamil
mempunyai Potensi Risiko mengalami komplikasi persalinan dengan dampak kematian,
kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan dan ketidakpuasan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
(Rochjati, Pudji ).
b. Latar Belakang
Pendekatan Risiko pada ibu Hamil merupakan strategi operasional dalam upaya pencegahan
terhadap kemungkinan kesakitan atau kematian melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi
dengan memberikan pelayanan yang lebih intensif kepada Risiko Ibu Hamil dengan cepat serta
tepat, agar keadaan gawat ibu maupun bayi dapat dicegah. Risiko adalah suatu ukuran statistik
dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinya suatu keadaan gawat yang tidak diinginkan
dikemudian hari, misalnya terjadinya kematian, kesakitan atau kecacatan pada ibu dan bayinya.
Faktor risiko adalah karasteristik atau kondisi pada seseorang atau sekelompok ibu hamil yang
dapat menyebabkan peluang atau kemungkinan terjadinya kesakitan atau kematian pada ibu dan
atau bayinya. Untuk itu dibutuhkan sekali kegiatan skrining adanya faktor risiko pada semua ibu
hamil sebagai komponen penting dalam perawatan kehamilan.
c. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Melakukan deteksi dini Risiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya..
2. Tujuan khusus :
 Melakukan pengenalan dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor
resikonya.
 Melakukan pengendalian / pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan.
 Melakukan persiapan / perencanaan tempat / penolong persalinan sesuai kondisi ibu /
janin.
 Menemukan Ibu Resiko Tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadinya resiko
kematian / kesakitan pada ibu dan atau bayinya.
 Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), mengenai
kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dan keluarga, agar tahu, peduli dan
patuh untuk persiapan mental, biaya dan transportasi dalam pengambilan keputusan
untuk perencanaan tempat dan penolong munuju persalinan aman
 Membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara memberi
informasi, adanya faktor resiko dan kelompok resiko pada ibu hamil,sehingga dapat
menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan keluarganya.
 Menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan keluarganya.
d. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan pokok kegiatan ini adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan sweeping Ibu Hamil oleh bidan desa dan dokter SpOg
 Meningkatkan kegiatan kelas ibu hamil
 Bersama lintas sector untuk menggalakkan ANC di wilayah kerja ( Dengan Promosi
kesehatan)
 Memberdayakan Kader, ibu PKK, Dukun bayi untuk ikut melakukan skrining factor
resiko pada ibu hamil
 Melibatkan ibu hamil, suami dan keluarga untuk melakukan skrining faktor resiko
pada ibu hamil dan perencanaan persalinan
Batasan pengisian skrining antenatal deteksi dini ibu hamil risiko tinggi
dengan menggunakan kartu skor Poedji Rochjati berupa kartu skor yang digunakan
sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga guna menemukan faktor risiko ibu
hamil, untuk selanjutnya dilakukan perencanaan persalinan guna menghindari dan
mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada saat persalinan dengan
program P4K.
Rincian Kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Sweeping Ibu hamil oleh bidan desa bersama kader setiap minggu pertama.
2. Rapat triwulan untuk koordinasi kegiatan deteksi dini factor resiko dan P4K oleh
Bidan Desa, Kader Posyandu dan Ibu PKK.
3. Melakukan kegiatan Kelas Ibu Hamil satu kali dalam sebulan
4. Pemantauan Ibu hamil resti yang di temukan oleh kader.
5. Melakukan rujukan dini pada ibu hamil resti yang ditemui.
6. Menganjurkan ibu hamil resti untuk menikuti program jaminan kesehatan pada
trimester I.
7. Membuat jadwal Ambulance Desa yang akan digunakan oleh ibu hamil
8. Membuat kelompok Donor sebagai persediaan untuk ibu hamil resti.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


F. Sasaran
 Ibu hamil
 Bidan Desa
 Kader
 Ibu PKK
 Dukun Bayi

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dn Pelaporan

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Deteksi Dini Faktor Resiko Ibu Hamil

Anda mungkin juga menyukai