Stunting dengan
Ber KB
• Kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi.
• Hal ini masih banyak terjadi karena keterbatasan
pemahaman bahwa pengasuhan seharusya sudah
dimulai sejak anak masih dikandungan untuk
meminimalisir faktor resiko terhadap tumbuh
kembang anak.
• Oleh karena itu butuh dilakukan upaya promotif
dan preventif, salah satunya dengan Penyiapan
Perencanaan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja
Kenapa harus dilakukan sejak masa
Remaja?
Pemberian pendidikan sejak masa remaja akan
membuat mereka dapat merencanakan jenjang
pendidikan, berkarir, dan menikah yang sesuai siklus
kesehatan reproduksi. Hasilnya nanti diharapkan
dapat menghasilkan anak-anak yang unggul dan
berkualitas dan jauh dari stunting.
Remaja menjadi prasyarat penentu dalam memetik bonus
demografi, bila masih ada yang kawin muda, putus
sekolah atau hamil berulang, hamil terlalu muda, hamil
terlalu banyak, pastilah stunting tinggi. Disinilah peran
keluarga berencana, bagaimana merencanakan keluarga,
jarak kelahiran direncanakan sehingga tidak ada kehamilan
yang tidak diinginkan, tidak ada anak yang tidak
diinginkan. Inilah kunci bagaimana hubungan keluarga
berencana yang didalamnya ada kontrasepsi menjadi
penentu adanya stunting, kemudian menentukan generasi
emas di masa depan
Data Stunting Kecamatan Arjasa
Desa Arjasa : 167 anak
Desa Biting : 38 anak
Desa Candijati : 31 anak
Desa Darsono : 54 anak
Desa Kamal : 71 anak
Desa Kemuning : 94 anak