Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit merupakan


standar mutu pelayanan dan sangat penting untuk melindungi pasien, petugas
kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi dengan memperhatikan cost
effectiveness.
Komite PPI dan Tim PPI RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun terus berupaya
meningkatkan kinerja dengan memantapkan program kerja yang sudah berjalan
dengan melakukan beberapa perbaikan demi menunjang pelayanan yang optimal.

1
BAB II
LATAR BELAKANG

Berkaitan dengan pemberlakuan JKN pada tahun 2014 lalu, maka Komite PPI
dan Tim PPI RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun berupaya melakukan beberapa
kegiatan yang menunjang tercapainya pelayanan rumah sakit yang bermutu,
professional dengan tetap memperhatikan segi biaya sesuai dengan yang standart, di
antaranya menentukan peta pola kuman, surveilans infeksi rumah sakit, screening
Hepatitis B dan TB paru bagi calon karyawan, screening dan imunisasi Hepatitis B
bagi karyawan RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun yang belum pernah
mendapatkan, edukasi kepada pasien dan pengunjung serta pelatihan PPIRS bagi
karyawan RSUD dan mahasiswa.

2
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

3.1 TUJUAN UMUM


Meningkatkan mutu layanan RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun
dengan mengendalikan dan mencegah infeksi yang didapat di Rumah Sakit
baik bagi pasien, karyawan RSUD dan pengunjung.

3.2 TUJUAN KHUSUS


3.2.1 Memberikan acuan bagi penyusunan peta pola kuman di ruang ICU,
Bougenville, Pinang, Cemara, Asoka, Mawar, Paviliun, Flamboyan,
Palm, Wijaya Kusuma dan Unit Stroke
3.2.2 Memberikan usulan kepada manajemen agar dilakukan screening dan
imunisasi Hepatitis B bagi karyawan RSUD CARUBAN Kabupaten
Madiun yang belum pernah mendapatkan.
3.2.3 Memberikan acuan bagi pelaksanaan surveilans Infeksi yang didapat
di Rumah Sakit.
3.2.4 Memberikan acuan bagi pelaksanaan edukasi dan sosialisasi pada
pasien dan pengunjung, serta pelatihan PPIRS bagi karyawan dan
mahasiswa yang bekerja di RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun
3.2.5 Melaksanakan pemantauan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di semua Unit / Instalasi.
3.2.6 Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI, yg dilaksanakan oleh
semua instalasi/ unit di RS yang meliputi: manajemen risiko, Clinical
governance, serta K3.

3
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

4.1 AREA PROGRAM


4.1.1 AREA PASIEN DAN KELUARGA
a. Membudayakan Hand Hygiene dengan demonstrasi 6 langkah cuci
tangan
b. Edukasi tentang Hand Hygiene, penggunaan Alat Pelindung Diri,
pemilahan sampah dan Etika Batuk
4.1.2 AREA PENGUNJUNG
a. Membudayakan Hand Hygiene dengan Demonstrasi
b. Edukasi tentang Hand Hygiene, penggunaan Alat Pelindung Diri,
pemilahan sampah dan Etika Batuk
4.1.3 AREA STAF
a. Kewaspadaan Standar
1. Kebersihan Tangan / Hand Hygiene
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Pengolahan limbah (tajam, infeksius & non infeksius, cairan
tubuh)
4. Pengendalian Lingkungan
5. Penempatan pasien (ruang isolasi dan sistem kohorting)
6. Hygiene Respirasi / Etika Batuk
7. Teknik menyuntik aman
8. Pengelolaan Linen
9. Pemrosesan Peralatan perawatan pasien (teknik dekontaminasi
alat medis & non medis) di ruang perawatan maupun ruang
sterilisasi.
10. Kesehatan karyawan
b. Surveilans Infeksi
1. Survey kepatuhan cuci tangan
2. Menyusun dan mengevaluasi IDO, ISK, Infeksi Luka Infus, VAP,
HAP dan IADP
3. Survey kepatuhan pemakaian Alat Pelindung Diri

4.2 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


4.2.1 Penyusunan peta pola kuman.
Penyusunan peta pola kuman RSUD Caruban yang diambil dari
pemeriksaan sample di ruang ICU, Bougenville, Pinang, Cemara,
Asoka, Mawar, Paviliun, Flamboyan, Palm, Wijaya Kusuma, Dan Unit
Stroke setahun sekali.
4.2.2 Surveilans infeksi RS.
Surveilans infeksi yang didapat di rumah sakit dilakukan di ruang UGD,
VK Perinatologi, Pinang, Bougenville, Asoka, Flamboyan, Cemara, ICU,
Pinus, Alamanda, Anggrek, Palem, Mawar, Wijaya Kusuma, Dan Unit
Stroke, meliputi diagnosa IADP, Infeksi Luka Infus, ISK, IDO, HAP dan
VAP

4
4.2.3 Melakukan screening dan mengusulkan imunisasi Hepatitis B bagi
karyawan RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun yang belum pernah
mendapatkan Imunisasi.
4.2.4 Memberikan edukasi kepada pasien, pengunjung dan pelatihan kepada
seluruh karyawan RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun secara bertahap
mulai dari bagian medis sampai non medis.
4.2.5 Melaksanakan kegiatan pemantauan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di semua Unit / Instalasi
Pemantauan upaya pencegahan dan pengendalian Infeksi :
Kewaspadaan Isolasi :
A. Kewaspadaan Standar :
1. Hand Hygiene / Kebersihan Tangan
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Pengelolaan Limbah dan Benda Tajam
4. Pengendalian Lingkungan
5. Peralatan Perawatan Pasien
6. Penatalaksanaan Linen
7. Penempatan Pasien
8. Penyuntikan yang Aman
9. Etika Batuk
B. Kewaspadaan berdasarkan cara transmisi :
1. Udara ( airborne )
2. Kontak ( contac )
3. Percikan ludah ( droplet )
4.2.6 Program ICRA (infection control risk assesment):
a. ICRA Renovasi bangunan
- Setiap instalasi/ unit kerja yang akan melakukan renovasi harus
membuat surat ke komite PPIRS
- Komite PPIRS membuat kajian resiko pencegahan infeksi sebelum
dilakukan renovasi/ pembangunan
- Membuat rencana tindak lanjut yang akan di lakukan dalam
proses renovasi/ pembangunan
- Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan renovasi/
pembangunan
b. ICRA HAIs
Melakukan metode dasar manajemen resiko:
- Melakukan observasi kejadian infeksi dan resiko infeksi di setiap
unit
- Membuat laporan kejadian infeksi dan laporan identifikasi resiko
infeksi
- Membuat analisis masalah
- Melakukan pengukuran masalah: tingkat kesalahan ,risiko
sampingan
- Melakukan rencana tindak lanjut untuk mencegah dan
menurunkan kejadian infeksi.

5
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Frekuensi Penaggung
Rencana Capaian Anggaran
No Nama Kegiatan Tujuan Indikator Kinerja Pelaksanaan jawab
Indikator Kinerja ( Rp)
Kegiatan Kegiatan
1. Penyusunan peta pola Mengetahui pola Tersusunnya pola kuman Pemeriksaan kultur Bulan April 1 x 20 x 12 x Tim PPRA
kuman dan sensitivity test di kuman dan dan antibiotika yang darah dan urin dan 2018 Rp 158.000= Rp dan Ketua
ruang ICU, Bougenville, sensitivitas terhadap rasional. sensitivity test pada 37.920.0000,- Komite
Pinang, Cemara, Asoka, antibiotika pasien dengan resiko PPIRS
Mawar, Paviliun, Flamboyan, infeksi rumah sakit
Palm, Wijaya Kusuma dan
Unit Stroke

2. Surveilans Infeksi Rumah a. Mengetahui angka a. Diketahuinya angka a. Pelaksanaan a. Monitoring 18x200.000= Komite
Sakit di ruang UGD, VK, insiden Infeksi insiden infeksi rumah surveilans secara Setiap 3.600.000,- PPIRS
Perinatologi, Pinang, rumah sakit untuk sakit di ruang UGD, aktif, dg metode hari
Bougenville, Asoka, diagnosa IADP, VK, Perinatologi, surveilans proses dan b. Evaluasi /
Flamboyan, Cemara, ICU, Infeksi Luka Infus, Pinang, Bougenville, hasil, targeted, yang Audit
Pinus, Alamanda, Anggrek, Pneumonia karena Asoka, Flamboyan, di amati selama setiap
Palem, Mawar, Wijaya ventilator, ISK Cemara, ICU, Pinus, perawatan pasien bulan
Kusuma, Dan Unit Stroke terkait pemasangan Alamanda, Anggrek, b. Pelaksanaan c. Laporan
kateter urine, IDO, Palem, Mawar, Wijaya monitoring dan hasil tiap
Kusuma, Dan Unit evaluasi kepatuhan bulan dan

6
b. Mengetahui Stroke cuci tangan karyawan triwulan
ketaatan cuci b. Diketahuinya tingkat c. Pelaksanaan
tangan karyawan ketaatan cuci tangan monitoring dan
c. Mengetahui karyawan evaluasi pemakaian
kepatuhan c. Diketahuinya tingkat Alat Pelindung Diri
pemakaian APD kepatuhan pemakaian karyawan
karyawan. APD bagi karyawan.

3. Mengusulkan screening dan a. Mengetahui status a. Diketahuinya status Melakukan pemeriksaan 1x/tahun Sesuai Ketua
imunisasi hepatitis B Kesehatan kesehatan karyawan kesehatan karyawan anggaran di Komite
bagikaryawan RSUD yang karyawan b.Terlaksananya (pemeriksaan HbSAg, disposisi PPIRS dan
belum pernah melakukan b.Melakukan Imunisasi Hepatitis B Thorax, Swab anus), kesehatan Bidang
pemeriksaan dan belum imunisasi Hepatitis bagi karyawan RSUD yang hasilnya negative karyawan Kepegawai
pernah mendapatkan B bagi karyawan yang belum segera dilakukan an
Imunisasi yang belum mendapatkan imunisasi Hepatitis B,
mendapatkan Imunisasi bila positif dikonsulkan
kepada dokter internis.

4. Edukasi PPI bagi setiap Menurunkan resiko Seluruh pasien dan Diadakannya sosialisasi Tentativ Sesuai jumlah Kepala
orang di Rumah Sakit: terjadinya infeksi bagi pengunjung dan edukasi kepada karyawan dan Instalasi
 In House Training bagi pasien dan mendapatkan sosialisasi pasien dan pengunjung, mahasiswa Diklat
karyawan pengunjung, serta dan edukasi serta serta Diadakannya yang magang RSUD
 Edukasi bagi pasien dan Meningkatkan karyawan RSUD pelatihan dasar PPIRS CARUBAN

7
pengunjung pengetahuan CARUBAN dan kepada seluruh 12 bulan
 Edukasi bagi mahasiswa karyawan dan mahasiswa yang karyawan RSUD secara @ Rp15.000 Rp 180.000,-
yang magang mahasiswa tentang magang di RSUD bertahap, dan seluruh
PPIRS CARUBAN mendapatkan mahasiswa magang 12 bulan
pelatihan PPIRS dasar @ Rp 25.000 Rp 300.000,-
5. Pemantauan kegiatan PPI di Terlaksananya Seluruh Instalasi / Unit Mengadakan monitoring Setiap Bulan Anggaran PPI
semua Unit / Instalasi kegiatan monitoring melaporkan hasil dalam bentuk formulir / Rumah Tangga
dalam upaya kegiatan dalam upaya daftar tilik ke seluruh
Pencegahan dan Pencegahan dan Instalasi / Unit.
Pengendalian Infeksi Pengendalian Infeksi
6. ICRA BANGUNAN : Mengetahui tingkat Terlaksananya - Komite PPIRS Setiap ada Disesuaikan Komite PPI
Renovasi resiko infeksi yang assesmen resiko infeksi melakukan rapat renovasi atau dengan Bagian
Bangunan baru disebabkan oleh pada kegiatan renovasi / koordinasi dengan bangunan Umum
renovasi bangunan, pembangunan bagian tehnik, K3RS, baru
meminimalkan Instalasi Sanitasi, dan
terjadinya kecelakaan vendor.
kerja - Memberikan surat ijin
kerja vendor proyek
- Melakukan monitoring
dan evaluasi saat
pelaksanaan
pembangunan, dan
setelah renovasi.

8
- Mengevaluasi kembali
setelah renovasi
selesai
ICRA HAI’S
Melakukan pengukuran Trend angka infeksi Diketahuinya assesmen - Rapat Evaluasi Setiap 3 - Komite PPI
angka Infeksi healthcare associated resiko terhadap kejadian terhadap trend HAIs Bulan
infection’s (HAI’s) HAI’s - Melakukan pengukuran
yang meningkat bisa masalah dengan tool
dilakukan Risk Matrix Grading,
pencegahan dan Root cause
penanganan dengan Analysis(RCA) atau
rencana tindak lanjut Failure Mode and
yang fokus sehingga Effect Analysis (FMEA)
dapat menurunkan - Membuat rencana
angka infeksi tersebut tindak
dengan signifikan lanjut/rekomendasi dan
sesuai target di aplikasikan
- Evaluasi monitoring
dan pelaporan kepada
direktur dan feed back
pada unit terkait

9
BAB VI
SASARAN PROGRAM

4.1 Tersusunnya peta pola kuman di ruang ICU, Bougenville, Pinang, Cemara,
Asoka, Mawar, Paviliun, Flamboyan, Palm, Wijaya Kusuma dan Unit Stroke
4.2 Menurunkan angka insidens infeksi yang didapat di rumah sakit sebesar 1,5 %
pada akhir tahun 2017.
4.2.1 Meningkatkan kepatuhan pemakaian Alat Pelindung Diri bagi karyawan
sebesar 100 %.
4.2.2 Meningkatkan kepatuhan cuci tangan bagi karyawan sebesar 100 %.
4.3 Seluruh karyawan RSUD CARUBAN Kabupaten Madiun yang belum pernah
menjalankan, dilakukan screening dan imunisasi Hepatitis B.
4.4 Seluruh pasien dan pengunjung mendapatkan pengetahuan tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, serta karyawan RSUD CARUBAN
Kabupaten Madiun dan mahasiswa yang bekerja di RSUD CARUBAN Kabupaten
Madiun sudah mendapatkan pelatihan PPI.
4.5 Terlaksananya pemantauan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
semua Instalasi / Unit
4.6 Terlaksananya pelaksanaan program ICRA HAI’s dan ICRA Renovasi Bangunan

10
BAB VII
JADWAL KEGIATAN

RENCANA JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT
RSUD CARUBAN KABUPATEN MADIUN
TAHUN 2018

Bulan ke
No Kegiatan / Uraian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penyusunan peta pola kuman di Ruang ICU, Bougenville, Pinang, Cemara, Asoka, X
Mawar, Paviliun, Flamboyan, Palm, Wijaya Kusuma dan Unit Stroke
2. Surveilans Infeksi Rumah Sakit di ruang UGD, VK, Perinatologi, Pinang, Bougenville,
Asoka, Flamboyan, Cemara, ICU, Pinus, Alamanda, Anggrek, Palem, Mawar, Wijaya X X X X X X X X X X X X
Kusuma, Dan Unit Stroke
3. Pelaksanaan screening dan imunisasi Hepatitis B bagi karyawan RSUD yang belum X
pernah di Imunisasi
4. - Edukasi PPI bagi pasien dan pengunjung X X X X X X X X X X X X
- Pelatihan PPI bagi karyawan X X X X
5. Pelaksanaan pemantauan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di semua X X X X X X X X X X X X
Instalasi / Unit
6. - Pelaksanaan ICRA HAI’s X

- Pelaksanaan ICRA Renovasi Bangunan Tentative

11
BAB VIII
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

8.1 MONITORING
8.1.1 Untuk kegiatan surveilans monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN
dengan surveilans harian menggunakan form surveilans harian, daftar
tilik cuci tangan dan pemakaian APD.
8.1.2 Untuk kegiatan penyusunan peta kuman monitoring dilakukan oleh
Komite PPRA, IPCN, IPCLN bekerjasama dengan instalasi laboratorium.
8.1.3 Untuk kegiatan screening dan imunisasi Hepatitis B monitoring
dilakukan oleh IPCN bekerjasama dengan Bidang Kepegawaian dan
Instalasi laboratorium.
8.1.4 Untuk kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada pasien dan pengunjung
dilakukan oleh IPCN dan IPCLN, serta Pelatihan PPIRS bagi karyawan
dan mahasiswa magang monitor dilakukan oleh Tim PPI bekerjasama
dengan Bidang Kepegawaian dan Instalasi Diklat.
8.1.5 Untuk pemantauan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Instalasi / Unit dilakukan oleh IPCN dan Ka. Instalasi / Unit, dengan
menyerahkan form monitoring pada PPI setiap bulan
8.1.6 Untuk pelaksanaan program ICRA dilakukan oleh Komite PPI, K3,
Instalasi Sanitasi, dan bagian vendor

8.2 EVALUASI
8.2.1. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Tim PPI setiap bulan.
8.2.2. Evaluasi kegiatan dilakukan oleh Komite PPI tiap 4 bulan.

8.3 PELAPORAN
8.3.1 Pelaporan dilakukan oleh Tim PPI setiap bulan kepada Komite PPI.
8.3.2 Hasil pelaporan dari Tim PPI dilakukan analisa dan rencana tindak
lanjut yang secara tertulis diserahkan kepada direktur.

12
BAB IX
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Semua hasil kegiatan program dicatat dilaporkan kepada Komite Mutu dan
ditembuskan kepada Direktur RSUD Caruban Madiun.

13
BAB X
PENUTUP

Demikian program kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


RSUD Caruban Kabupaten Madiun. Terlaksananya program kerja ini memerlukan
kerjasama dari semua pihak baik dari Komite PPI dan Tim PPI maupun dari Instalasi
lain dan pihak manajemen rumah sakit. Harapan kami program ini dapat terlaksana
dengan baik sehingga bias meningkatkan mutu pelayanan di RSUD.

DIREKTUR RSUD CARUBAN RSUD CARUBAN KABUPATEN MADIUN


KABUPATEN MADIUN KETUA KOMITE PPI

dr. DJOKO SANTOSO, MM dr. Didyn Nuzul Ariefin,SpOT


Pembina Utama Muda NIP. 198002172011011006
NIP. 19620801 199002 1 003

14
15

Anda mungkin juga menyukai