Anda di halaman 1dari 26

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI DI FKTP

Wardanela Yunus, CVRN.SKM.MM


WORKSHOP BATCH V PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ADINKES DAN KAKP
TANGGAL 4 -5 FEBRUARI 2022
POKOK BAHASAN

1. PENDAHULUAN
2. KONSEP INFEKSI DALAM PPI
3. RUANG LINGKUP PROGRAM PPI DI FKTP
4. PENERAPAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI) DI FKTP
5. MONITORING DAN EVALUASI : AUDIT DAN ICRA
6. KESIMPULAN
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi di pelayanan Kesehatan atau healthcare Associated
Infection (HAIs) merupakan masalah Kesehatan di dunia termasuk di
Latar Indonesia , saat ini menjadi perhatian karena HAIs yang ditimbulkan
akan berdampak langsung sebagai beban pasien dan rumah sakit
belakang
1. Kejadian infeksi terfokus bukan hanya kepada pasien tetapi juga kepada PETUGAS,
pengunjung dan masyarakat
2. Tujuan PPI adalah mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yang didapat dan
ditularkan diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga
sukarela, mahasiswa dan pengunjung sehingga perlu dilakukan :
 Pelaksanaan program PPI harus dilaksanakan
 Diperlukan dukungan dan kebijakan pimpinan fasyankes untuk penerapannya
 Penerapan PPI harus dilaksanakan oleh semua SDM yang bekerja di Fasyankes
PENGERTIAN

1. Defenisi infeksi adalah invasi jaringan tubuh oleh mikroorganisme patogen yang
berkembang biak, mengakibatkan cedera jaringan yang dapat berkembang menjadi
penyakit
2. Penyakit infeksi atau penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme patogen, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit. Penyakit ini bisa
menyebar secara langsung maupun tidak langsung dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala yang disebabkan oleh masing-masing penyakit infeksi dan langkah
pengobatannya pun berbeda-beda tergantung mikroorganisme apa yang menjadi
pemicunya.
3. Pencegahan infeksi merujuk pada kebijakan dan standar yang digunakan untuk
memminimalkan resiko penyebaran infeksi khsusunya di fasyankes
PENULARAN
KONSEPINFEKSI
INFEKSI
METODE MEMUTUS RANTAI PENULARAN
INFEKSI
identifikasi dan pengelolaan organisme yang
cepat, pembersihan dan desinfeksi
lingkungan)
Mengurangi kerentanan pasien
yang menerima perawatan Personal hygiene, immunisasi,
kesehatan (pengobatan penyakit pengelolaan lingkungan,
yang mendasari, mengenali dekontaminasi alat, linen dan limbah
pasien berisiko tinggi)

Misalnya teknik aseptik non- Kebersihan Tangan, penggunaan APD


sentuh, APD yang tepat, yang tepat, pengemasan yang aman,
perawatan alkes yang aman, dan pembuangan limbah)

Kebersihan Tangan, isolasi pasien yang terinfeksi,


kontrol aliran udara sesuai transmisi
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS
(HAIS)

 Adalah infeksi yang terjadi pada


pasien selama proses perawatan di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya,
 dimana tidak infeksi atau dalam masa
inkubasi saat masuk rawat serta dapat
muncul setelah pulang rawat dan
 juga infeksi yang dapat terjadi pada
petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
1. PERMENKES NO. 27/ 2017 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI
FASYANKES
2. PEDOMAN TEKHNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FKTP KEMENKES TAHUN
2021

Pencegahan Pengendalian
Pengendalian HAI’s dan
Infeksi infeksi di
infeksi
infeksi fasyankes

Prinsip
Kewaspadaan Bundle Penggunaa SURVEIL PENDIDK
Isolasi AN &
s n ANS HAIs
antimikrob PELATIHA
HAIs a secara N PPI
bijak
8
Sumber : Direktorat mutu akreditasi di FKTP
Kemenkes RI
Alat, HH, tehnik disinfeksi alat,
RUANG LINGKUP PPI DI lingkungan
PELAYANAN FKTP

Kontak PNEUMONIA Droplet


Alat , HH, APD
SDM handal
Kontak
Tekhnik aseptic

Alat , HH,
Kontak PLEBITIS/IAD KIPI tekhnik aseptik

Kontak Droplet Kontak Droplet

Airborne IDO/ABSES IDO Airborne

Peralatan, HH, APD, Peralatan HH, APD


sterilitas alat, lingkungan, Sterilitas alat
lingkungan Kontak immunitas pasien
ISK

Peralatan, SDM handar,


sterilitas alat, lingkungan
PELAKSANAAN PROGRAM PPI

Regulasi Sarana
prasarana

Standar SDM

PERILAKU
PERILAKU
PETUGAS
PETUGAS
TERHADAP
STANDAR
Akreditasi
PROGRAM PPI
PMK NO.27 TAHUN 2017 TENTANG PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP TAHUN 2021

1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES
HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN
wardanelayunus@gmail.com
MASALAH
PROGRAM PPI 1 : KEWASPADAAN ISOLASI
(ISOLATION PRECAUTION)
• Isolasi merupakan memisahkan
• Kewaspadaan adalah Tindakan pencegahan
• Kewaspadaan isolasi merupakan serangaian Tindakan memisahan untuk mencegah
terjadinya infeksi (HAIs)
• Standart isolation peracution merupakan rekomendasi untuk pencegahan infeksi
KEWASPADAAN
TRANSMISI

KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan ini diterapkan untuk
Merupakan dasar PPI, akan mencegah risiko mencegah dan memutus rantai
kontaminasi melalui cairan tubuh, darah, sekret, penularan penyakit lewat kontak,
ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik pada pasien yang droplet, dan udara
didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi,
terutama saat memberikan pelayanan kepada pasien
atau di masyarakat
KEWASPADAAN ISOLASI
KEWASPADAAN STANDAR KEWASPADAAN TRANSMISI

Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan
DROPLE AIRBORN
KONTAK
Pengendalian Limbah T E
Alat Pelindung Diri
RS
Influenza,
MRSA, Diarrhea, Chiken Fox,
Penyuntikan yang Manajemen Linen E.Colli
Pertussis,
TBC, SARS
aman Mumps, Rubella

Kebersihan VEKTOR
pernafasan/etika batuk
Penempatan pasien
(Lalat, naymuk, tikus dll)

Pengelolaan alkes
Kesehatan petugas HH, sarung tangan, Masker Bedah Masker Respiratorik
gaun pelindung wajah (N95)

Praktek lumbal fungsi wardanelayunus@gmail.com


KEPATUHAN KEBERSIHAN
TANGAN
1 Hand Hygiene action x 100
----------------------------------------
-
= %
INDIKATOR 1 opportunity
MUTU
• ≦ 75 % : Kepatuhan Minimal
• 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate
• ≧ 85 % : Kepatuhan Baik KEPATUHAN PENGGUNAAN
APD

Jumlah Kepatuhan : ∑( Ya)


Jumlah Patuh + tidak (∑ Ya + tidak) = %
Adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistematik dan terus menerus
SURVEILANS HAIS serta penyebaran kepada unit membutuhkan dapat
mengambil tindakan (WHO 2004)
1. Infeksi Daerah Operasi (IDO) Minor
 Tindakan Episotomi di kebidanan
Jika ada tindakan
 Tindakan di Poli gigi
beresiko infeksi  tindakan bedah minor di IGD
2. Plebitis akibat pemasangan IV Kateter perifer
3. Infeksi Saluran Kemih
4. PLabsi

PERHITUNGAN INSIDEN
RATE ( ANGKA
KEJADIAN INFEKSI)
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1. SELURUH PETUGAS YANG BEKERJA DI RUMAH SAKIT : Dokter,


Perawat, Bidan, tenaga penunjang Kesehatan, petugas admin,
cleaning service
2. Minimal pelatihan PPI dasar dan PPI lanjutan lainnya (internal
atau eksternal RS) , Di buktikan dengan adanya sertifikat dan di
review Kembali setelah 2 tahun
3. Ketua Komite PPI pelatihan IPCD dan IPCN harus mengikuti
pelatihan IPCN

1. SELURUH PETUGAS YANG BEKERJA DI Puskesmas dan


Klinik: Dokter, Perawat, Bidan, tenaga penunjang
Kesehatan, petugas admin, cleaning service dilakukan
workshop/sosialisasi atau pelatihan PPI internal/eksternal
Fasyankes
2. Koordianator /PJ PPI Minimal pelatihan PPI Dasar dengan
sertifikat pelatihan dan mengikuti Bimtek secara
berkesinambungan
BUNDLES HAIS DAN INFEKSI LAINNYA
Bundles : praktek berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan keluaran proses
pelayanan kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten

FAKTORS :
1. Perilaku individu ( Human factors)
2. Manajemen perubahan AUDIT BUNDLES
3. Sumber daya (Peralatan dan Petugas) HAIs
4. Team Work dan komunikasi
MASALAH TERKAIT PELAKSANAAN BUNDLES
Pemasangan/penggunaan peralatan Kesehatan atau Tindakan medis yang beresiko
terjadinya infeksi (HAIs) dilaksanakan sebagai upaya pencegahan

1. Ventillator associated Pneumonia ( VAP)


2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
3. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
4. Infeksi Aliran Darah (IAD)
5. Plabsi
PENGGUNAAN AB YANG BIJAK
1. Pengawasan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ( jika memungkinkan
berdasarkan hasil kultur)

2. Penggunaan Antibiotik berdasarkan


a. Therapi
PENGAWASAN PPI  Empiris
DALAM SURVEILANS Penggunaan antibiotic pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis
HAIs bakteri penyebabbya dengan tujuan eradikasi atau penghambat
pertumbuhan bakteri yang diduga menyjadi penyebab infeksi ebelum
diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi
 Defenitif
penggunaan antibiotic pada kasusu infeksi yang sudah diketahui jenis
bakteri penyebab dan pola resistensi ( berdasarkan pemekriksaan
mikrobiologi)
b. Profikasis
meliputi antibitoik profilaksis atas indikasi Tindakan bedah bersih/bersih
terkontaminasi termasuk pula prosedur gigi
RUANG LINGKUP PPI DI PELAYANAN
YANG BERSIFAT UKPDAN ATAU UKM

KEWASPADAA
N ISOLASI
1. SDM PENGELOLAAN PPI : KETUA TIM/PJ/ STRUKTUR
ORGANISASI
2. ANGGARAN UNTUK SARANA PRASARANA PPI: APD,
Handrub, cairan disinfektan, pengelolaan alat single use dll
3. SISTIM INFORMASI PENUNJANG KEGIATAN PPI
1. PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR:
APD, kebersihan tangan, menjaga jarak,
penempatan pasien, pengendalian lingkungan dll
2. PENERAPAN KEWASPADAAN
BERDASARKAN TRANSMISI
3. PENGENDALIAN ADMINSITRATIF : Infra
struktur, pedoman, SOP, Identifikasi pasien dan
membuat kebijkan
4. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN : kepada
seluruh petugas, pengunjung dan masyarakat
MONITORING DAN EVALUASI : AUDIT DAN
ICRA
MULTIMODAL
INFECTION CONTROL RISK STRATEGI : PDSA,
AUDIT ASSESMENT (ICRA) RCA, DLL

1. Tetapkan target capaian hasil A. Identifikasi masalah


2. Buat instrument penilaian Tentukan masalah yang beresiko terhadap kejadian
3. Tetapkan target populasi audit infeksi (hasil audit, surveilan, laporan unit atau
4. Bandingkan standar dengan manajemen)
kenyataan di lapangan (hitung B. Analisa risiko
hasil % temuan) Berdasarkan Probabilitas, Dampak dan system yang ada
5. Buat kesimpulan dan rencana C. Penilaian penentuan skoring
perbaikan Pengalian Probabiliti x dampak x sistem
D. Pengelolaan resiko
Diskusikan hasil skoring untuk disepakati
• ≦ 75 % : Kepatuhan Minimal
E. Plant of action
• 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate
Lakukan Langkah perbaikan
• ≧ 85 % : Kepatuhan Baik
KESIMPULAN
1. HAIs adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan
di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana
tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat
muncul setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat terjadi pada
petugas di fasilitas pelayanan kesehatan karena pekerjaanya
2. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait
Bundles HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan,
Monitoring melalui ICRA dan Audit PPI
3. Melaksanakan stretegi dalam program PPI yang dilaksanakan oleh
seluruh petugas pelayanan kesehatan
TERIMA KASIH

TETAP SEMANGAT SALAM PPI


wardanelayunus@gmail.com/082111985043

Anda mungkin juga menyukai