Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN

AKREDITASI FKTP

1
1.DASAR HUKUM
2.KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP KLINIK
3.PERMENKES NO. 9 TAHUN 2014

2
3
1. UU 29/2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU 36/2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Presiden RI no. 72/2012 tentang Sistim Kesehatan Nasional
4. Peraturan Presiden RI no. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional
5. Peraturan Presiden RI no. 2/2015 tentang RPJMN tahun 2015 – 2019
6. Perauran Menteri Kesehatan RI no. 411/2010 ttg Laboratorium Klinik
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 43/2013 ttg Penyelenggaraan Lab Klinik yg Baik
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 5/2014 ttg Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter di Fasyankes Primer
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 9/2014 tentang Klinik
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 75 /2014 tentang Puskesmas
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 24/2015 ttg Penilaian FKTP Berprestasi
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 46/2015 tentang Akreditasi FKTP
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 455/2013 ttg Asosiasi Fasilitas kesehatan
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 62/2015 tentang Panduan Praktek Klinis
4
Bagi Dokter Gigi
5
1.PUSKESMAS
2.KLINIK PRATAMA
3.PRAKTIK MANDIRI
DOKTER /DRG
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019

Pilar 2. Penguatan Yankes


Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 3. JKN
Program Program Program
• Promotif – preventif • Peningkatan Akses terutama pd • Benefit
sebagai landasan FKTP • Sistem pembiayaan :
pembangunan kesehatan • Optimalisasi Sistem Rujukan
asuransi – azas gotong
• Pemberdayaan masyarakat • Peningkatan Mutu Yankes,
royong
• Keterlibatan lintas sektor mell : • Kendali Mutu & Kendali
Penerapan pendekatan Biaya
continuum of care
- Penerapan pendekatan • Sasaran : PBI & Non PBI
continuum of care

Intervensi berbasis resiko


- Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)
kesehatan (health risk) Tanda kepesertaan KIS

KELUARGA SEHAT
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat
Mengeluh Sakit (30%*)
(70%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan

Yang Sehat Tetap Sehat


Yang Sehat Tidak Sakit

sehat / rujuk balik


UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia, FKRTL
Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, 20%
Desa Siaga) sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
meninggal
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA

*Sumber : Susenas 2010


MUTU & AKREDITASI
INTERNAL

STANDARISAS CQI SPI


(Continuus Quality (Satuan Pengawas
I Improvement) Internal)
INPUT
PPK1,PPK2 INDIKATOR MUTU MONITORING &
SOP YANKES PENILAIAN KINERJA
MNJ. PELAYANAN
MNJ. MUTU
OUTCOME
Standarisasi adalah regulasi internal yang disusun berdasarkan
peraturan perundangan, pedoman yang disusun oleh
Pemerintah dan/atau OP

EXKTERNAL

AKREDITASI
MENILAI COMPLIANCE TERHADAP STANDAR, BAIK STANDAR INPUT, STANDAR
PROSES, DAN STANDAR OUTPUT
Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015

Pasal 1, ayat 1
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi yang
selanjutnya disebut Akreditasi adalah pengakuan yang
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah memenuhi
standar Akreditasi
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS

KONSEP DASAR AKREDITASI FKTP


Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta

Memenuhi / Menerapkan / Comply

2
STANDAR
FKTP 1

5
Survei Akreditasi Puskesmas

 UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;


 UUUU
UU
RI 29/2004
No.2936 : PRAKTIK
/ tahun
2004 KEDOKTERAN
: Praktik
2009 Kedokteran
tentang Kesehatan;
 UU 36/2009 : KESEHATAN
UU RI
UUNo.3623
/ tahun
2009 : 2014 tentang Pemerintah Daerah
Kesehatan Instrumen
 UUPP
RI65/2005
PP.No.
65/36
: PEDOMAN
tahun
2005 : P 2014
& PENERAPAN
tentang
edoman dan Tenaga
SPM
Kesehatan
Penerapan SPM ;
 PERPRES
Perpres N0 72/2012
2 tahun : SKNtentang RPJMN 2015 -2019
2015 Akreditasi 4 6
Permenkes
PERPRES 12/ 741/2008
2013 : JKN : SPM Bid. Kes Kab/kota
 Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan
Kep menkes741/2008
PERMENKES 128/2004,: SPM
: Kebijakan
BID. KESDasar PKM
Kesehatan pada JKN
Kep menkes
 Permenkes 374/2009
No. 9 tahun 2014: tentang
SKN 2009 Klinik
 Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
UUMasyarakat
29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN 3
UUKepmenkes
36/2009 : HK.02.02/52/2015
KESEHATAN tentang Renstra
Kemenkes 2015 -2019 Badan Akreditasi
PP 65/2005 : PEDOMAN DAN PENERAPAN SPM SERTIFIKAT
PERPRES 72/2012 : SKN
PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
* BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : * BAGI FKTP :
Sebagai WAHANA PEMBINAAN - Memberikan keunggulan kompetitif
- Menjamin pelayanan kesehatan primer yang
peningkatan mutu kinerja berkualitas.
melalui perbaikan yang - Meningkatkan pendidikan pada staf
berkesinambungan terhadap - Meningkatkan pengelolaan risiko
sistem manajemen, sistem - Membangun dan meningkatkan kerja tim
manajemen mutu dan sistem antar staf
penyelenggaraan pelayanan - Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan,
ketertiban pendokumentasian, dan
klinis, serta penerapan
konsistensi dalam bekerja
manajemen risiko - Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

* BAGI BPJS KESEHATAN : * BAGI MASYARAKAT (PENGGUNA JASA) :


Sebagai syarat rekredensialing
- Memperkuat kepercayaan masyarakat
- Adanya Jaminan Kualitas
FKTP

12
PENETAPAN STATUS AKREDITASI FKTP

1. ADIMINISTRASI 1. ADIMINISTRASI 1. ADIMINISTRASI


MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN
2. UKM 2. LAYANAN KLINIS 2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS

776 EP 503 EP 207 EP


SASARAN AKREDITASI

RUBRIK

KLINIK
PUSKESMAS drg. N
(Berlaku 3 Tahun)
(Berlaku 3 Tahun) dr. D

TEMPAT PRAKTIK DOKTER-DOKTER GIGI


(Berlaku 5 Tahun)

12

(Pasal 14
3)
TAHAPAN IMPLEMENTASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PENDAMPINGAN PRA
AKREDITASI SURVEI PENDAMPINGAN PASCA AKREDITASI

1 2 3

1. LOKAKARYA
2. WORKSHOP 1. PELAKSANAAN SURVEI 1. TL
3. PENDAMPINGAN SA a. Puskesmas ( 3 hr efektif)  ( Admen REKOMENDASI
4. PENDAMPINGAN UKM, UKP); HASIL SURVEI.
15
PENYUSUNAN b. Klinik (3 hr efektif)  Admen dan UKP; 2. BIMTEK
DOKUMEN c. Prakttik Perseorangan dr/drg  (2 hr 3. PENILAIAN PRA
5. PENDAMPINGAN efektif)  Admen dan UKP SURVEI
IMPLEMENTASI 4. PENGUSULAN
6. PENDAMPINGAN 2. PENETAPAN STATUS AKREDITASI oleh KA.
PENILAIAN PRA SURVEI FKTP
7. PENGUSULAN SURVEI

1 X/
6 bln
3 Hari
Rerata efektif
6 - bln
MEKANISME SERTIFIKASI AKREDITASI
4. Meneruskan
Permohonan ke komisi Komisi
Akreditasi 5. Menugaskan
koordinator utk
9. Penerbitan Membentuk tim
sertifikat surveior
8. Meneruskan
Rekomendasi
hasil survei
3. Dinkes Prov
Meneruskan Koordinator
permohonan Surveior di
Sesudah check 10. Meneruskan sertifikat
Provinsi
kesiapan Ke Kabupaten

7.Rekomendasi
Dinkes Kab Hasil survei
6. Survei
akreditasi

2. Check 11. Menyerahkan


1. sertifikat ke fasyankes
Mengajukan Kesiapan
Permohonan Fasyankes
akreditasi Fasyankes

16
LEMBAGA AKREDITASI FKTP
IDEAL YANG INDEPENDENT

KOMISI AKREDITASI FKTP


•Mempersiapkan terbentuknya lembaga
akreditasi yang independent.
TRANSISI •Menetapkan akreditasi sebelum
terbentuk lembaga akreditasi
independent

17
BERLAKU

1 JANUARI 2019
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Bagian dari standar akreditasi Klinik :

1. Standar Administrasi dan Manajemen


2. Standar Pelayanan Klinis
Bab dari standar akreditasi Klinik :

Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Fasilitas Kesehatan


(KMFK)

Standar Administrasi dan Manajemen


Bab dari standar akreditasi Klinik :

Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)


Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Standar Pelayanan Medis


Tidak terakreditasi
Jika pencapaian nilai Bab I < 75 %
Bab II, III < 60 %
Bab IV < 40 %
Terakreditasi Dasar
Jika pencapaian nilai Bab I ≥ 75 %
Bab II, III ≥ 60 %
Bab IV ≥ 40 %
Terakreditasi Madya
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III ≥ 75 %
Bab IV ≥ 60 %
Terakreditasi Paripurna
Jika pencapaian semua bab ≥ 80 %
1. Survey akreditasi dilaksanakan selama 2 (dua) hari
2. Jumlah surveyor 2 orang ( admen & UKP)
3. Survey berdasarkan pada standar instrumen akreditasi
4. Disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang akan
dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik
1. Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik menerima hasil
penilaian/rekomendasi dari tim surveyor
2. Penerbitan sertifikat kelulusan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi
3. Pengiriman sertifikat kelulusan akreditasi kepada Dinas
Kesehatan Provinsi
Tiap tahun, melalui dana APBD
Provinsi Jawa Tengah, dilaksanakan
kegiatan Penilaian FKTP Berprestasi (
Puskesmas dan Klinik) bekerja sama
dengan BPJS

25
DATA KLINIK DAN YANG KERJASAMA DG BPJS (per Nov 2018)
Klinik Pratama
Klinik Pratama yg
yg sudah
NO Kab/kota belum bekerjasama TOTAL
bekerjasama
dg BPJS
dg BPJS
1 CILACAP 20 67 87
2 BANYUMAS 55 0 55
3 PURBALINGGA 10 14 24
4 BANJARNEGARA 3 11 14
5 KEBUMEN 7 14 21
6 PURWOREJO 7 13 20
7 WONOSOBO 5 6 11
8 MAGELANG 23 0 23
9 BOYOLALI 13 6 19
10 KLATEN 13 0 13
11 SUKOHARJO 29 46 75
12 WONOGIRI 7 28 35
13 KARANGANYAR 19 17 36
14 SRAGEN 22 32 54
15 GROBOGAN 7 38 45
16 BLORA 5 20 25
17 REMBANG 3 1 4
18 PATI 36 19 55
19 KUDUS 23 19 42
DATA KLINIK DAN YANG KERJASAMA DG BPJS (per Nov 2018)
Klinik Pratama yg
NO Kab/kota Klinik Pratama TOTAL
bekerjasama dg BPJS
21 DEMAK 29 8 37
22 SEMARANG 31 36 67
23 TEMANGGUNG 4 16 20
24 KENDAL     43
25 BATANG 8 5 13
26 PEKALONGAN      
27 PEMALANG 12 9 21
28 TEGAL 15 15 30
29 BREBES 18 8 26
30 KOTA MAGELANG 5 3 8
31 KOTA SURAKARTA 14 28 42
32 KOTA SALATIGA     31
33 KOTA SEMARANG 106 109 215
34 KOTA PEKALONGAN 7 8 15
35 KOTA TEGAL 8 12 22
  JAWA TENGAH 609 608 1293
28
KLINIK
( PERMENKES NO. 9 TAHUN 2014, 11 FEBRUARI 2014 )

NO. URAIAN KETERANGAN


1. JENIS PELAYANAN • PRATAMA (Yan medik dasar umum & khusus)
• UTAMA (Yan medik spesialistik, Dasar + Spesialistik)
• Dapat mengkhususkan yan pd 1 bidang ttn atau berdasarkan cabang/disiplin
ilmu atau sistem organ.
2. KEPEMILIKAN • Pemerintah
• Pemerintah Daerah
• Masyarakat
3. PENGELOLAAN • Pemerintah : sesuai per UU
• Rawat Jalan : Perorangan/Badan Usaha
• Rawat Inap : Badan Hukum
4. LOKASI • Memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan, tidak berlaku untuk klinik instansi
Pemerintah/Perusahaan
5. BANGUNAN • Permanen, tidak bergabung fisik bangunan dg tempat tinggal perorangan (tidak
termasuk : apartemen, Ruko, Rukan, Rusun, Bangunan sejenis)
• Memperhatikan : fungsi, keamanan, kenyamanan, kemudahan yan, keselamatan
& kesehatan bagi semua orang (penyandang cacat, anak-anak & usila)
• Terdiri dari :
1. R. Pendaftaran/R. Tunggu 5. R. Tindakan
2. R. Konsultasi 6. R/Pojok ASI
3. R. Administrasi 7. KM/WC
29
4. R. Obat, BHP 8. R. Lain sesuai kebutuhan yan
NO. URAIAN KETERANGAN
6. BANGUNAN KLINIK Ketentuan tsb diatas + :
R.INAP • R. Rawat Inap
• R. Farmasi
• R. Laboratorium
• Dapur
• Jumlah TT, paling sedikit 5 TT, paling banyak 10 TT.
7. PRASARANA • Instalasi Farmasi
• Instalasi Listrik
• Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran
• Ambulans (khusus K. Rawat Inap)
• Sistem Gas Medis
• Sistem Tata Udara
• Sistem Pencahayaan
• Prasarana lainnya sesuai kebutuhan
Harus dalam keadaan terpelihara & berfungsi baik.
8. TENAGAAN • Penanggung jawab teknis : tenaga medis, memiliki SIP
• Dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
• Tenaga medis hanya dapat menjadi penanggung jawab teknis pada 1
klinik.
• Rawat Jalan : Medis, Keperwtan, Nakes Lain, Non Kes. sesuai kebutuhan.
• Rawat Inap : Medis, Kefarmasian, Keperwt,Gizi, Analis, Nakes lain, Non Kes.
• Pendayagunaan Nakes 30 Asing sesuai ketentuan

• Yan 24 jam, harus tersedia dokter, Nakes lain (on site)


NO. URAIAN KETERANGAN

9. PERALATAN • Sesuai jenis pelayanan (memadai)


• Memenuhi std. Mutu, Keamanan & Keselamatan
• Harus memiliki izin edar
• Harus dilakukan uji & kalibrasi berkala
• Sinar Pengion harus mendapatkan izin
• Penggunaan berdasarkan indikasi medis
10. KEFARMASIAN • K. Rawat Jalan (tidak wajib), yang menyelenggarakan wajib
memiliki apoteker (SIPA) sebagai penanggung jawab atau
pendamping.
• K.Rawat Inap (wajib), melayani resep internal & eksternal
• Klinik yan rehab.medis pecandu narkotika, psikotropika, zat adiktif
lainnya wajib memilki instalasi farmasi
11. LABORATORIUM • K. Rawat Inap (wajib)
• K. Rawat Jalan (dapat)
• Lab. pd klinik pratama : labklin umum pratama
• Lab. Pd klinik Utama : lab. Klinik umum pratama atau umum
madya
• Perizinan lab.terintegrasi dg izin klinik
31
• Bila lab melebihi kemampuan, harus memiliki izin tersendiri.
NO. URAIAN KETERANGAN

12. PERIZINAN • Wajib memiliki izin mendirikan & operasional oleh Pem Kab/Kota
• Izin operasional oleh Pem Kab/Kota atau Dinkes Kab/Kota.
• Syarat Izin mendirikan :
1. Indentitas lengkap pemohon
2. FC Pendirian Badan Hukum/Badan Usaha, keculai perorangan
3. FC sertifikat tanah, Bukti Kepemilikan lain (disyahkan notaris), Kontrak (5 Th)
4. Dokumen SPPL (RJ), UKL-UPL (RI)
5. Profil
6. Persyaratan lain
• Izin mendirikan berlaku 6 bulan, dapat diperpanjang paling lama 6 bulan.
• Izin Operasional :
1. Memenuhi persyaratan teknis & administrasi
2. Persyaratan Teknis : lokasi, Bangunan, Sarpras, SDM, Alat, Farmasi, Lab.
3. Persyaratan Adm : Izin mendirikan, Rekomendasi Dinkes
• Izin operasional berlaku 5 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.
• Perubahan izin operasional, bila :
1. Perubahan nama
2. Perubahan Jenis Badan Usaha
32
3. Perubahan Alamat & Tempat
NO. URAIAN KETERANGAN

12. PERIZINAN • Syarat perubahan izin :


1. Permohonan
2. Surat Pernyataan Penggantian Nama/Jenis Badan Usaha (ttd pemilik)
3. Perubahan Akta Notaris
4. Izin Operasional Asli
5. Izin Mendirikan
13. PENYELENGGARA • Yan : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif
AN • Bentuk : rawat jalan, rawat inap, one day care, home care
• One day care :perawatan semi intensif (observasi) setelah 6 jam s/d 24
jam.
• K. Rawat Inap : paling lama 5 hari
• Klinik Pratama, hanya dapat melakukan bedah minor tanpa anestesi
umum dan/atau spinal
• Klinik Utama, dapat melakukan tindakan bedah, kecuali :
1. Menggunakan anestesi umum dg inhalasi dan/atau spinal
2. Operasi Sedang (Risti)
3. Operasi Besar
• Klasifikasi bedah ditetapkan oleh OP ybs
33

Anda mungkin juga menyukai