Anda di halaman 1dari 36

KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP

(KLINIK)
JAWA TENGAH
Oleh:

KEPALA DINAS KESEHATAN PROV. JAWA TENGAH

Disampaikan dalam Pertemuan Sosialisasi Akreditasi Klinik Jawa Tengah TA 2019


25 – 27 Februari 2019

1
1.DASAR HUKUM

2.KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP KLINIK

3.TATA LAKSANA DAN METODE SURVEI

AKREDITASI KLINIK

4.PERMENKES NO. 9 TAHUN 2014


2
3
1. UU 29/2004 tentang Praktek Kedokteran
2. UU 36/2009 tentang Kesehatan
3. Peraturan Presiden RI no. 72/2012 tentang Sistim Kesehatan Nasional
4. Peraturan Presiden RI no. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan Nasional
5. Peraturan Presiden RI no. 2/2015 tentang RPJMN tahun 2015 – 2019
6. Perauran Menteri Kesehatan RI no. 411/2010 ttg Laboratorium Klinik
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 43/2013 ttg Penyelenggaraan Lab Klinik yg Baik
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 5/2014 ttg Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter di Fasyankes Primer
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 9/2014 tentang Klinik
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 75 /2014 tentang Puskesmas
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 24/2015 ttg Penilaian FKTP Berprestasi
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 46/2015 tentang Akreditasi FKTP
13. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 455/2013 ttg Asosiasi Fasilitas kesehatan
14. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 62/2015 tentang Panduan Praktek Klinis
4
Bagi Dokter Gigi
5
1.PUSKESMAS
2.KLINIK PRATAMA
3.PRAKTIK MANDIRI
DOKTER /DRG
PROGRAM INDONESIA SEHAT
RENSTRA 2015-2019

Pilar 1. Paradigma Sehat Pilar 2. Penguatan Yankes


Pilar 3. JKN
Program Program Program
• Promotif – preventif • Peningkatan Akses terutama pd • Benefit
sebagai landasan FKTP • Sistem pembiayaan :
pembangunan kesehatan • Optimalisasi Sistem Rujukan asuransi – azas gotong
• Pemberdayaan masyarakat • Peningkatan Mutu Yankes, mell : royong
• Keterlibatan lintas sektor • Kendali Mutu & Kendali
Penerapan pendekatan Biaya
continuum of care
- Penerapan pendekatan • Sasaran : PBI & Non PBI
continuum of care

Intervensi berbasis resiko


- Intervensi berbasis resiko
kesehatan (health risk)
kesehatan (health risk)
Tanda kepesertaan KIS

DTPK
KELUARGA SEHAT
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat
Mengeluh Sakit (30%*)
(70%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan

Yang Sehat Tetap Sehat


Yang Sehat Tidak Sakit

sehat / rujuk
UKBM( Posyandu, Posyandu Lansia, FKRTL balik
Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, 20%
Desa Siaga) sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
meninggal
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA

*Sumber : Susenas 2010


MUTU & AKREDITASI
INTERNAL

CQI SPI
STANDARISASI (Continuus Quality (Satuan Pengawas
Improvement) Internal)
INPUT
PPK1,PPK2 INDIKATOR MUTU MONITORING &
SOP YANKES PENILAIAN KINERJA
MNJ. PELAYANAN
MNJ. MUTU
OUTCOME
Standarisasi adalah regulasi internal yang disusun berdasarkan
peraturan perundangan, pedoman yang disusun oleh
Pemerintah dan/atau OP

EXKTERNAL

AKREDITASI
MENILAI COMPLIANCE TERHADAP STANDAR, BAIK STANDAR INPUT, STANDAR
PROSES, DAN STANDAR OUTPUT
Peraturan Menteri Kesehatan No. 46 Tahun 2015

Pasal 1, ayat 1
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi yang
selanjutnya disebut Akreditasi adalah pengakuan yang
diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah memenuhi
standar Akreditasi
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS

KONSEP DASAR AKREDITASI FKTP


Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta

Memenuhi / Menerapkan / Comply

2
STANDAR
FKTP 1

5
Survei Akreditasi Puskesmas

 UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;


 UUUUUU
RI 29/2004
No.2936 : PRAKTIK
/ tahun
2004 KEDOKTERAN
: Praktik
2009 Kedokteran
tentang Kesehatan;
 UU 36/2009 : KESEHATAN
UU RI
UUNo.
3623
/ tahun
2009 :2014 tentang Pemerintah Daerah
Kesehatan Instrumen
 UUPP
RI65/2005
PP.No.
65/36
: PEDOMAN
tahun
2005 : P 2014
edoman
& PENERAPAN
tentang
dan Tenaga
SPM
Kesehatan
Penerapan SPM ;
 PERPRES
Perpres N0 72/2012
2 tahun : SKNtentang RPJMN 2015 -2019
2015 Akreditasi 4 6
Permenkes
PERPRES 12/ 741/2008 : SPM Bid. Kes Kab/kota
 Permenkes No. 2013
71 tahun: JKN2013 tentang Pelayanan
Kep menkes741/2008
PERMENKES 128/2004,: SPM: Kebijakan
BID. KES Dasar PKM
Kesehatan pada JKN
Kep menkes
 Permenkes 374/2009
No. 9 tahun 2014: tentang
SKN 2009 Klinik
 Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
UUMasyarakat
29/2004 : PRAKTIK KEDOKTERN 3
UUKepmenkes
36/2009 : HK.02.02/52/2015
KESEHATAN tentang Renstra
Kemenkes 2015 -2019 Badan Akreditasi
PP 65/2005 : PEDOMAN DAN PENERAPAN SPM SERTIFIKAT
PERPRES 72/2012 : SKN
PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
* BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : * BAGI FKTP :
Sebagai WAHANA PEMBINAAN - Memberikan keunggulan kompetitif
- Menjamin pelayanan kesehatan primer yang
peningkatan mutu kinerja melalui berkualitas.
perbaikan yang berkesinambungan - Meningkatkan pendidikan pada staf
terhadap sistem manajemen, - Meningkatkan pengelolaan risiko
sistem manajemen mutu dan - Membangun dan meningkatkan kerja tim
sistem penyelenggaraan pelayanan antar staf
klinis, serta penerapan - Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan,
ketertiban pendokumentasian, dan
manajemen risiko
konsistensi dalam bekerja
- Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
* BAGI BPJS KESEHATAN :
Sebagai syarat rekredensialing * BAGI MASYARAKAT (PENGGUNA JASA) :
FKTP - Memperkuat kepercayaan masyarakat
- Adanya Jaminan Kualitas

12
PENETAPAN STATUS AKREDITASI FKTP

1. ADIMINISTRASI 1. ADIMINISTRASI 1. ADIMINISTRASI


MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN
2. UKM 2. LAYANAN KLINIS 2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS

776 EP 503 EP 207 EP


SASARAN AKREDITASI

RUBRIK

KLINIK
PUSKESMAS drg. N
(Berlaku 3 Tahun)
(Berlaku 3 Tahun) dr. D

TEMPAT PRAKTIK DOKTER-DOKTER GIGI


(Berlaku 5 Tahun)

12

(Pasal 14
3)
TAHAPAN IMPLEMENTASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

PENDAMPINGAN PRA AKREDITASI


SURVEI PENDAMPINGAN PASCA AKREDITASI

1 2 3

1. LOKAKARYA
2. WORKSHOP 1. PELAKSANAAN SURVEI 1. TL
3. PENDAMPINGAN SA a. Puskesmas ( 3 hr efektif)  ( Admen REKOMENDASI
4. PENDAMPINGAN UKM, UKP); HASIL SURVEI.
15
PENYUSUNAN b. Klinik (2 hr efektif)  Admen dan UKP; 2. BIMTEK
DOKUMEN c. Praktik Perseorangan dr/drg  (2 hr 3. PENILAIAN PRA
5. PENDAMPINGAN efektif)  Admen dan UKP SURVEI
IMPLEMENTASI 4. PENGUSULAN
6. PENDAMPINGAN 2. PENETAPAN STATUS AKREDITASI oleh KA.
PENILAIAN PRA SURVEI FKTP
7. PENGUSULAN SURVEI

1 X/
6 bln
3 Hari
Rerata efektif
6 - bln
MEKANISME SERTIFIKASI AKREDITASI
4. Meneruskan
Permohonan ke komisi Komisi
Akreditasi 5. Menugaskan
koordinator utk
9. Penerbitan Membentuk tim
sertifikat surveior
8. Meneruskan
Rekomendasi
hasil survei
3. Dinkes Prov
Meneruskan Koordinator
permohonan Surveior di
Sesudah check 10. Meneruskan sertifikat
Provinsi
kesiapan Ke Kabupaten

7.Rekomendasi
Dinkes Kab Hasil survei
6. Survei
akreditasi

2. Check 11. Menyerahkan


1. sertifikat ke fasyankes
Mengajukan Kesiapan
Permohonan Fasyankes
akreditasi Fasyankes

16
LEMBAGA AKREDITASI FKTP
IDEAL YANG INDEPENDENT

KOMISI AKREDITASI FKTP


• Mempersiapkan terbentuknya
lembaga akreditasi yang independent.
TRANSISI • Menetapkan akreditasi sebelum
terbentuk lembaga akreditasi
independent

17
BERLAKU

1 JANUARI 2019
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Bagian dari standar akreditasi Klinik :

1.Standar Administrasi dan Manajemen


2.Standar Pelayanan Klinis
Bab dari standar akreditasi Klinik :

Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Fasilitas Kesehatan


(KMFK)

Standar Administrasi dan Manajemen


Bab dari standar akreditasi Klinik :

Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)


Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Standar Pelayanan Medis


Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4
Tidak < 75 % < 60 % < 60 % < 40 %
terakreditasi
Dasar ≥ 75 % ≥ 60 % ≥ 60 % ≥ 40 %

Madya ≥ 75 % ≥ 75 % ≥ 75 % ≥ 40 %

Utama ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 60 %

Paripurna ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 % ≥ 80 %
1. Survey akreditasi dilaksanakan selama 2 (dua) hari
2. Jumlah surveyor 2 orang ( admen & UKP)
3. Survey berdasarkan pada standar instrumen akreditasi
4. Disusun kesimpulan hasil penilaian akreditasi yang akan
dilaporkan kepada Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik
1. Komisi Akreditasi Puskesmas dan Klinik menerima hasil
penilaian/rekomendasi dari tim surveyor
2. Penerbitan sertifikat kelulusan sertifikasi oleh Komisi Akreditasi
3. Pengiriman sertifikat kelulusan akreditasi kepada Dinas
Kesehatan Provinsi
Program Pendukung Akreditasi FKTP

Setiap tahun, melalui dana APBD Provinsi


Jawa Tengah, dilaksanakan kegiatan
Penilaian FKTP Berprestasi (bagi Puskesmas
dan Klinik yang bekerja sama dengan BPJS)

25
26
HARI PERTAMA
Waktu Surveior Manajemen Surveior Klinis Penanggung jawab
acara
08.00 – 08.30 Pembukaan pertemuan: Kepala Klinik
1. Perkenalan Tim Surveyor dan Staf Klinik Ketua Tim Surveior
2. Penjelasan Jadual Survei
08.30 – 09.30 Presentasi Kepala Klinik tentang Pelayanan yang disediakan, dan Kepala Klinik
upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien Ketua Tim Surveior

09.30 – 09.45 Rehat kopi: Surveior meminta: Ketua Tim Surveior


1. Daftar pasien rawat jalan dan rawat inap (kalau tersedia
pelayanan rawat inap) dua bulan terakhir untuk telaah rekam
medis tertutup
2. Daftar pasien rawat jalan hari ini
09.45 – 12.00 Telaah dokumen manajemen Telaah dokumen pelayanan klinis Ketua Tim Surveior

12.00 – 12.30 Telaah dokumen manajemen Telaah rekam medis tertutup Ketua Tim Surveior

12.30 – 13.30 Ishoma  


13.30 – 15.30 Telusur Sistem Manajemen Telusur sistem pelayanan klinis Ketua Tim Surveior

15.30 – 16.00 Pertemuan Tim Surveior Ketua Tim Surveior


HARI KEDUA
  Surveior manajemen Surveior Pelayanan Klinis  
08.00 – 08.45 Klarifikasi dan Masukan Ketua Tim
Surveior
08.45 – 09.30 Wawancara pimpinan Ketua Tim
Surveior
09.30 – 09.45 Rehat Kopi  
09.45 – 12.30 Telusur Sistem Telusur sistem pelayanan Ketua Tim
Manajemen klinis Surveior

12.30 – 13.30 ISHOMA  


13.30 – 14.30 Pemeriksaan fasilitas Telusur sistem pelayanan Ketua Tim
klinis Surveior

14.30 – 15.30 Penyusunan Laporan (rapat internal surveyor)  


15.30 – 16.30 Exit Conference Kepala Fasyankes
Penutupan Ketua Tim
Surveior
30
KLINIK
( PERMENKES NO. 9 TAHUN 2014, 11 FEBRUARI 2014 )
NO. URAIAN KETERANGAN
1. JENIS PELAYANAN • PRATAMA (Yan medik dasar umum & khusus)
• UTAMA (Yan medik spesialistik, Dasar + Spesialistik)
• Dapat mengkhususkan yan pd 1 bidang ttn atau berdasarkan cabang/disiplin
ilmu atau sistem organ.

2. KEPEMILIKAN • Pemerintah
• Pemerintah Daerah
• Masyarakat

3. PENGELOLAAN • Pemerintah : sesuai per UU


• Rawat Jalan : Perorangan/Badan Usaha
• Rawat Inap : Badan Hukum

4. LOKASI • Memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan, tidak berlaku untuk klinik instansi
Pemerintah/Perusahaan
5. BANGUNAN • Permanen, tidak bergabung fisik bangunan dg tempat tinggal perorangan (tidak
termasuk : apartemen, Ruko, Rukan, Rusun, Bangunan sejenis)
• Memperhatikan : fungsi, keamanan, kenyamanan, kemudahan yan, keselamatan
& kesehatan bagi semua orang (penyandang cacat, anak-anak & usila)
• Terdiri dari :
1. R. Pendaftaran/R. Tunggu 5. R. Tindakan
2. R. Konsultasi 6. R/Pojok ASI
3. R. Administrasi 7. KM/WC
4. R. Obat, BHP 8. R. Lain sesuai kebutuhan yan
31
NO. URAIAN KETERANGAN
6. BANGUNAN KLINIK Ketentuan tsb diatas + :
R.INAP • R. Rawat Inap
• R. Farmasi
• R. Laboratorium
• Dapur
• Jumlah TT, paling sedikit 5 TT, paling banyak 10 TT.

7. PRASARANA • Instalasi Farmasi


• Instalasi Listrik
• Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran
• Ambulans (khusus K. Rawat Inap)
• Sistem Gas Medis
• Sistem Tata Udara
• Sistem Pencahayaan
• Prasarana lainnya sesuai kebutuhan
Harus dalam keadaan terpelihara & berfungsi baik.

8. TENAGAAN • Penanggung jawab teknis : tenaga medis, memiliki SIP


• Dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
• Tenaga medis hanya dapat menjadi penanggung jawab teknis pada 1
klinik.
• Rawat Jalan : Medis, Keperwtan, Nakes Lain, Non Kes. sesuai kebutuhan.
• Rawat Inap : Medis, Kefarmasian, Keperwt,Gizi, Analis, Nakes lain, Non Kes.
• Pendayagunaan Nakes Asing sesuai ketentuan
• Yan 24 jam, harus tersedia
32 dokter, Nakes lain (on site)
NO. URAIAN KETERANGAN

9. PERALATAN • Sesuai jenis pelayanan (memadai)


• Memenuhi std. Mutu, Keamanan & Keselamatan
• Harus memiliki izin edar
• Harus dilakukan uji & kalibrasi berkala
• Sinar Pengion harus mendapatkan izin
• Penggunaan berdasarkan indikasi medis

10. KEFARMASIAN • K. Rawat Jalan (tidak wajib), yang menyelenggarakan wajib


memiliki apoteker (SIPA) sebagai penanggung jawab atau
pendamping.
• K.Rawat Inap (wajib), melayani resep internal & eksternal
• Klinik yan rehab.medis pecandu narkotika, psikotropika, zat adiktif
lainnya wajib memilki instalasi farmasi

11. LABORATORIUM • K. Rawat Inap (wajib)


• K. Rawat Jalan (dapat)
• Lab. pd klinik pratama : labklin umum pratama
• Lab. Pd klinik Utama : lab. Klinik umum pratama atau umum
madya
• Perizinan lab.terintegrasi dg izin klinik
• Bila lab melebihi kemampuan, harus memiliki izin tersendiri.
33
NO. URAIAN KETERANGAN

12. PERIZINAN • Wajib memiliki izin mendirikan & operasional oleh Pem Kab/Kota
• Izin operasional oleh Pem Kab/Kota atau Dinkes Kab/Kota.
• Syarat Izin mendirikan :
1. Indentitas lengkap pemohon
2. FC Pendirian Badan Hukum/Badan Usaha, keculai perorangan
3. FC sertifikat tanah, Bukti Kepemilikan lain (disyahkan notaris), Kontrak (5 Th)
4. Dokumen SPPL (RJ), UKL-UPL (RI)
5. Profil
6. Persyaratan lain
• Izin mendirikan berlaku 6 bulan, dapat diperpanjang paling lama 6 bulan.
• Izin Operasional :
1. Memenuhi persyaratan teknis & administrasi
2. Persyaratan Teknis : lokasi, Bangunan, Sarpras, SDM, Alat, Farmasi, Lab.
3. Persyaratan Adm : Izin mendirikan, Rekomendasi Dinkes
• Izin operasional berlaku 5 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.
• Perubahan izin operasional, bila :
1. Perubahan nama
2. Perubahan Jenis Badan Usaha
3. Perubahan Alamat & Tempat

34
NO. URAIAN KETERANGAN

12. PERIZINAN • Syarat perubahan izin :


1. Permohonan
2. Surat Pernyataan Penggantian Nama/Jenis Badan Usaha (ttd pemilik)
3. Perubahan Akta Notaris
4. Izin Operasional Asli
5. Izin Mendirikan

13. PENYELENGGARA • Yan : Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif


AN • Bentuk : rawat jalan, rawat inap, one day care, home care
• One day care :perawatan semi intensif (observasi) setelah 6 jam s/d 24
jam.
• K. Rawat Inap : paling lama 5 hari
• Klinik Pratama, hanya dapat melakukan bedah minor tanpa anestesi
umum dan/atau spinal
• Klinik Utama, dapat melakukan tindakan bedah, kecuali :
1. Menggunakan anestesi umum dg inhalasi dan/atau spinal
2. Operasi Sedang (Risti)
3. Operasi Besar
• Klasifikasi bedah ditetapkan oleh OP ybs

35

Anda mungkin juga menyukai