Anda di halaman 1dari 49

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TIRON
Jln. Raya Desa Tiron – Kecamatan Banyakan - Kediri
Telepon (0354) 4520452 Email : uptdpuskesmastiron@gmail.com
KEDIRI
Kode Pos : 64157

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON
NOMOR: 440/KP.SK.MU.016/418.25.3.81/2023

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU 2023

KEPALA PUSKESMAS TIRON

Menimbang : a. bahwa Puskesmas sebagai ujung tombak dan sekaligus sebagai


tolok ukur pelayanan publik di bidang kesehatan, perlu dan wajib
menjaga kesinambungan kualitas mutu pelayanan;
b. bahwa dalam rangka menjalin menjaga kesinambungan kualitas
mutu pelayanan maka penilaian kinerja mutu terhadap pengelola
Pelayanan / upaya Puskesmas harus senantiasa dilakukan serta
disesuaikan dengan kemampuan pencapaian indikator mutunya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu adanya ketetapan Kepala UPTD Puskesmas
Tiron tentang Penetapan Indikator Mutu Tahun 2023

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik


(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 112);
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara tahun 2009 Nomor 140 tambahan Lembaran
Negara Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2012 nomor 193);
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan Nasional;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 44 rahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2018 tentang K3
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri no 100 tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK
.01.07/Menkes/1591/2020 tentang Protokol Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan untuk Pencegahan Penularan Covid -19.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON TENTANG


PENETAPAN INDIKATOR MUTU TAHUN 2023

KESATU : Indikator Mutu UPTD Puskesmas Tiron tahun 2023 menyesuaikan


dengan hasil kesepakatan pada tim mutu di Rapat Tinjauan Mutu yang
mengacu juga pada indikator kinerja layanan kesehatan yang telah
diundangkan.

KEDUA : Indikator Mutu unit kerja UPTD Puskesmas Tiron adalah sebagaimana
terlampir dalam lampiran I.

KETIGA : Indikator Mutu Prioritas Puskesmas (IMPP) UPTD Puskesmas Tiron


adalah sebagaimana terlampir dalam lampiran II.

KEEMPAT : Indikator Nasional Mutu (INM) UPTD Puskesmas Tiron adalah


sebagaimana terlampir dalam lampiran III.

KELIMA : Indikator Mutu Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas Tiron adalah


sebagaimana terlampir dalam lampiran IV.

KEENAM : Indikator Mutu Pencegahan dan Penularan Infeksi (PPI) UPTD


Puskesmas Tiron adalah sebagaimana terlampir dalam lampiran V.

KETUJUH : Indikator mutu diukur, divalidasi, dianalisa,dimonitoring,dievaluasi dan


ditindaklanjuti secara periodik.

KEDELAPAN : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan terbitnya
keputusan ini maka keputusan yang lama tidak berlaku lagi, dan
apabila dikemudian hari terjadi perubahan dan atau terdapat kesalahan
dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :KEDIRI
Pada Tanggal : Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON

SRI MUNTAMAH
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TIRON

Nomor : 440/KP.SK.MU.016/418.25.3.81/2023

Tentang : INDIKATOR MUTU UNIT KERJA


UPTD PUSKESMAS TIRON

INDIKATOR MUTU UNIT KERJA

A. MUTU UKPP (Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang)


No. Pelayanan Indikator Mutu Target
1 Pendaftaran Waktu tunggu di pelayanan pendaftaran 100%
2 Rekam Medis Monitoring Pengisian Kelengkapan Rekam 100%
Medik
3 Umum Ketepatan waktu pengisian P-care target 24 100%
jam
4 Gigi dan Mulut Angka Kejadian Perdarahan pasca 100%
pencebutan gigi
5 KIA Pelayanan ANC terpadu sesuai standart dan 100%
MTBS
6 MTBS Kelengkapan pengisian status tatalaksana 100%
balita sakit
7 KB CPW dilayani Kespro Catin 95%
8 Lansia Ketepatan sasaran pelayanan unit lansia 100%
9 Gizi Balita Gizi Buruk mendapat Tata Laksana Gizi 100%
Buruk sesuai dengan SOP Tatalaksana gizi
buruk pada balita
10 UGD/Tindakan Kelengkapan pengisian informed consent 100%
11 Klinik Sanitasi Konsultasi klinik sanitasi 100%
12 Laboratorium Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil 100%
pelayanan laboratorium ≥ 140 menit
13 Farmasi Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi 100%
14 Gudang Penjaminan Ketersediaan Obat 80%
Farmasi
15 ISPA Ketepatan pengukuran RR dalam pengisian 100%
blangko MTBS
16 Imunisasi IDL ( Imunisasi Dasar Lengkap) 94,1%
17 PONED Kelengkapan partograf dengan benar dalam 100%
pertolongan persalinan

1. Indikator Mutu Unit Pendaftaran


1 Judul Indikator Waktu tunggu di pelayanan pendaftaran
Dasar pemikiran/
Pendaftaran lama melebihi waktu target (10 menit),
2 alasan pemilihan
Pasien banyak petugas pendaftaran terbatas
indikator
3 Dimensi mutu Penambahan SDM, pendaftaran tepat waktu
Tersedianya pelayanan pendaftaran yang mudah dan
4 Tujuan
cepat oleh pasien
Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan untuk
Definisi
5 mengidentifikasi pasien rawat jalan oleh petugas
operasional
pendaftaran
6 Tipe Indikator Hasil
Satuan
7 Prosentase
Pengukuran
Numerator
8 Jumlah pasien yang dilayani sesuai dengan estimasi
(pembilang)
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang dipantau waktu
9
(penyebut) pelayanannya
Target
10 100%
Pencapaian
Kriteria
Pasien rawat jalan yang di daftar sesuai jam estimasi
Inklusi :
11 yang ditentukan
Pasien yang tidak datang pada waktu yang ditentukan,
Eksklusi :
atau saat di panggil
Pasien rawat jalan yang di daftar sesuai jam estimasi
Formula
12 yang ditentukan dibagi Pasien yang tidak datang pada
Pengukuran
waktu yang ditentukan, atau saat di panggil dikali 100%
Design/ Metode
13 Pengumpulan Concurent
Data
14 Sumber Data Survei pasien pelayanan pendaftaran
Instrumen
15 Pengambilan Form observasi waktu tunggu
Data
16 Besar sampel Total Sampel
Cara
17 Pengambilan Total Sampel
sampel
Periode
18 pengumpulan Bulanan
data
19 Penyajian Data Tabel
Periode analisis
20 dan pelaporan Bulanan
data
Penanggung
21 Penanggung jawab ruang pendaftaran
Jawab Indikator

2. Indikator Mutu Unit Pendaftaran (Rekam Medis)


1 Judul Indikator Monitoring Pengisian Kelengkapan Rekam Medik
2 Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Format rekam medis tahun 2022 berubah
indikator
3 Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
4 Tujuan Semua rekam medik pasien terisi lengkap
5 Kelengkapan RM adalah terisinya rekam medis pasien
dimulai dari lembar identitas pasien hingga lembar
Definisi pemeriksaan kesehatan.
operasional Mengawasi,mengamati atau mengecek dengan
cermat kelengkapan rekam medis pasien setelah
pemeriksaan di unit pelayanan
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan
Persentase
Pengukuran
8 Numerator
Rekam medik pasien yang lengkap
(pembilang)
9 Denumerator
Seluruh rekam medik pasien yang berobat
(penyebut)
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria
Inklusi : Rekam medik pasien yang lengkap
Eksklusi : Rekam medik pasien yang tidak lengkap
12 Formula Jumlah RM yang lengkap x 100%
Pengukuran Jumlah Seluruh RM
13 Design/ Metode
Pengumpulan Pengamatan dan checklist
Data
14 Sumber Data Rekam medis
15 Instrumen
Pengambilan Form kelengkapan rekam medis
Data
16 Besar sampel Semua Rekam Medik pasien yang berobat
17 Cara Mengecek dan mengamati isian rekam medis yang
Pengambilan kemudian dilakukan pencatatan atau checklist pada form
sampel kelengkapan rekam medis
18 Periode
pengumpulan Harian
data
19 Presentasi dalam bentuk diagram dan pencatatan
Penyajian Data
prosentase pada laporan kinerja unit pendaftaran
20 Periode analisis
dan pelaporan Bulanan
data
21 Penanggung
Perekam Medis
Jawab Indikator

3. Indikator Mutu Unit Pelayanan Umum


1 Judul Indikator Ketepatan waktu pengisian P-care target 24 jam
2 Dasar pemikiran/
Ketepatan waktu pengisian P-care target 24 jam masih
alasan pemilihan
rendah
indikator
3 Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan
4 Tujuan Pengisian P-care target 24 jam
5 Definisi Jumlah laporan P-care tiap bulannya dapat dientry tepat
operasional waktu pada setiap bulan
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan
Persentase
Pengukuran
8 Numerator
Jumlah P-care yang belum di entry
(pembilang)
9 Denumerator
Jumlah pasien BPJS di unit Poli umum tiap bulan
(penyebut)
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria
Inklusi : Pasien BPJS
Eksklusi : Pasien bukan Bpjs
12 Formula Jumlah P-care yang belum di entry x 100%
Pengukuran Jumlah pasien BPJS di unit Poli Umum tiap bulan
13 Design/ Metode Teknik : Dokument
Pengumpulan Sifat : Kwalitatif
Data Waktu : Prospektif
14 Sumber Data P-care BPJS
15 Instrumen
Pengambilan Formulir rekapitulasi data
Data
16 Semua pasien BPJS yang datang dan dilayani di Poli
Besar sampel
Umum
17 Cara
Mengecek semua pasien BPJS yang datang dan
Pengambilan
dilayani di Poli Umum
sampel
18 Periode
pengumpulan Bulanan
data
19 Presentasi dalam bentuk diagram batang dan pencatatn
Penyajian Data
prosentase pada laporan kinerja unit Poli Umum
20 Periode analisis
dan pelaporan Bulanan
data
21 Penanggung
Koordinator Unit Poli Umum
Jawab Indikator
4. Indikator Unit MTBS
1 Judul Indikator Kelengkapan Pengisian Status Tatalaksana Balita Sakit
2 Dasar pemikiran/
Tahun 2021 status tatalaksana balita sakit belum terisi
alasan pemilihan
dengan baik
indikator
3 Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan
4 Tujuan Semua status tatalaksana balita sakit terisi lengkap
5 Kelengkapan pengisian status tatalaksana balita sakit
adalah terisinya status balita dimulai dari lembar identitas
Definisi
pasien hingga lembar pemeriksaan kesehatan.
operasional
Sampling dilakukan dengan mengambil 10 status Balita
MTBS
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan
Prosentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah sampling form MTBS yang di isi lengkap
(pembilang)
9 Denumerator Seluruh form MTBS yang dijadikan sampling
(penyebut)
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria
Inklusi : Pasien balita yang dilayani di poli MTBS
Eksklusi : Pasien balita yang dilayani diluar poli MTBS
12 Formula Jumlah sampling form MTBS yang diisi lengkap x 100%
Pengukuran Jumlah Seluruh form MTBS yang disampling
13 Design/ Metode
Pengumpulan Pengamatan dan checklist
Data
14 Sumber Data Hasil checklist
15 Instrumen
Pengambilan Formulir penilaian kelengkapan format MTBS
Data
16 Besar sampel 10 status balita MTBS
17 Cara
Mengecek dan mengamati isian status balita sakit yang
Pengambilan
kemudian dilakukan pencatatan atau checklist
sampel
18 Periode
pengumpulan 1 bulan sekali
data
19 Penyajian Data Diagram batang
20 Periode analisis
dan pelaporan 1 bulan sekali
data
21 Penanggung
Koordinator Unit MTBS
Jawab Indikator

5. Indikator Unit KIA


1 Judul Indikator Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Ante Natal
Care (ANC) terpadu Sesuai Standar
2 Dasar pemikiran 1. Peraturan Presiden mengenai RPJMN.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Pelayanan Kesehatan Ibu.
3. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
Puskesmas.
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka
Kematian Ibu (AKI) 305/100.000 kelahiran hidup
(KH) sedangkan target pada RPJMN 2020-2024
adalah 183/100.000 KH dan pada akhir SDGs
2030 adalah 131/100.000 KH.
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC
terpadu sesuai standar, maka risiko pada
kehamilan dapat sejak awal diketahui dan
dilakukan tata laksana, sehingga faktor risiko
dapat dikurangi agar tidak terjadi komplikasi.
7. ANC terpadu sangat penting dilakukan untuk
kelangsungan hidup baik bagi ibu maupun bayi
serta bayi dapat lahir sehat, berkualitas dan
tercegah dari risiko stunting.
3 Dimensi mutu Efektif, Keselamatan dan keamanan , Berorientasi
pada Pasien/Pengguna Layanan
4 Tujuan 1. Mendorong penurunan angka kematian ibu di
Indonesia
2. Mendapatkan gambaran pelayanan ANC yang
sesuai standar

5 Definisi 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC terpadu


operasional sesuai standar (ANC terpadu TM 1 dan TM 3) adalah ibu
hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan
standar kuantitasdan standar kualitas selama periode
kehamilan di ruang Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Tiron pada tahun berjalan.
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 2 kali selama
periode kehamilan terdiri dari:
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada
trimester ke-1 (satu)/ <12 minggu, dengan
ANC terpadu
c. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-3
(tiga)/ 32-36 minggu, dengan ANC terpadu
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi :
1.ANC terpadu :
a. pemeriksaan fisik
b. USG
c. pemeriksaan laboratorium
d. skrining preeklampsia pada usia kehamilan
<20 minggu
2. Waktu pemeriksaan ANC terpadu mengikuti
daftar pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang
telah mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar pada masa kehamilan pada tahun
berjalan.
6 Jenis Indikator Hasil
7 Satuan Persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan
(pembilang) ANC terpadu lengkap sesuai standar di ruang
Kesehatan ibu dan Anak pada tahun berjalan
9 Denominator Jumlah seluruh ibu hamil yang telah periksa di Ruang
(penyebut) Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun berjalan
10 Target 100%
Pencapaian
11 Kriteria: Kriteria Inklusi:
- Inklusi Seluruh ibu hamil yang telah periksa ANC terpadu di
Ruang Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun
- Eksklusi berjalan
Kriteria Eksklusi:
1. Ibu hamil yang pada saat melakukan pemeriksaan
trimester 1 didapatkan temuan :
a. BO (blinded Ovum)
b. Abortus imminens
b.kehamilan anggur
c. Pseudocyesis
12 Formula Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan ANC terpadu lengkap sesuai standar di
ruang Kesehatan Ibu dan Anakpada tahun
berjalan
Jumlah ibu hamil yang datang ANC terpadu di
Ruang pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak pada
tahun berjalan
13 Design Observasional retrospektif
Pengumpulan
Data
14 Sumber data "1 Kartu Ibu,Buku Register Ibu

15 Instrumen Data skunder


Pengambilan
Data
16 Besar Sampel Total sampel

17 Cara Total sampel


Pengambilan
Sampel
18 Periode Bulanan
Pengumpulan
data
19 Penyajian Data Table
20 Periode Analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
21 Penanggung Penanggung jawab UKP
Jawab

6. Indikator Unit KB
1 Judul Indikator CPW DILAYANI KESPRO
2 Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Capaian di tahun 2021 belum memenuhi target.
indikator
3 Dimensi mutu Terintergrasi, berorientasi pada pasien
4 Tujuan Mempersiapkan kesehatan calon pengantin wanita
sebelum menikah.
5 Definisi Calon pengantin wanita adalah wanita yang akan
operasional menikah yang mendapatkan pelayanan kespro di UPTD
Puskesmas Tiron.
Pelayanan kespro di UPTD Puskesmas Tiron meliputi
tanda-tanda vital, BB, IMT, LILA, PP Test, Gol darah,
status TT, HIV, IMS, KIE tentang Kespro, Gizi.
6 Tipe Indikator Output.
7 Satuan
Persentase
Pengukuran
8 Numerator
Jumlah Cpw yang dilayani Kespro di Puskesmas Tiron.
(pembilang)
9 Denumerator
Jumlah Cpw berdasarkan data dari KUA.
(penyebut)
10 Target
95%
Pencapaian
11 Kriteria
- Inklusi CPW yang dilayani kespro di UPTD Puskesmas Tiron
-
- Eksklusi
12 Formula Jumlah Cpw yang dilayani Kespro di Puskesmas Tiron di
Pengukuran bagi Jumlah Cpw berdasarkan data dari KUA kali 100%
13 Design/ Metode
Pengumpulan Retrospektif
Data
14 Data sasaran CPW dari KUA per bulan.
Sumber Data
Kohort Kespro.
15 Instrumen
Pengambilan Form rekap bulanan.
Data
16 Besar sampel Semua CPW di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tiron.
17 Cara
Semua CPW yang dilayani kespro di UPTD Puskesmas
Pengambilan
Tiron.
sampel
18 Periode
pengumpulan Setiap Hari.
data
19 Penyajian Data Digram Batang
20 Periode analisis
dan pelaporan Triwulan
data
21 Penanggung
Koordinator KB.
Jawab Indikator

7. Indikator Mutu Unit Lansia


1 Judul Indikator Ketepatan sasaran pelayanan unit lansia
Dasar pemikiran/
Sasaran layanan di unit lansia masih belum sesuai
2 alasan pemilihan
dengan kriteria umur lansia yaitu umur ≥ 60 tahun
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan, adil
Tujuan Terpilahnya sasaran pelayanan di unit lansia sehingga
4
lansia yang datang di unit lansia tepat sasaran
Definisi Ketepatan sasaran pelayanan unit lansia adalah semua
5 operasional sasaran lansia yang di layani sesuai dengan kriteria
umur yaitu umur ≥ 60 tahun
6 Tipe Indikator Output
Satuan
7 Persentase
Pengukuran
Numerator
8 Jumlah Lansia sesuai kriteria umur yang dilayani
(pembilang)
Denumerator
9 Jumlah semua yang dilayani di unit layanan lansia
(penyebut)
Target
10 100%
Pencapaian
Kriteria
11 Inklusi : Lansia umur ≥ 60 tahun
Eksklusi : Selain umur lansia yang di layani di unit lansia
Formula Jumlah umur lansia x 100%
12
Pengukuran Jumlah semua pasien yang dilayani di unit lansia
Design/ Metode
13 Pengumpulan Retrospektif
Data
14 Sumber Data Rekam medis dan Form penilaian indikator mutu
Instrumen
15 Pengambilan Rekam medis dan Form penilaian indikator mutu
Data
16 Besar sampel Semua sasaran yang dilayani di unit lansia
Cara
17 Pengambilan Semua sasaran yang dilayani di unit lansia
sampel
Periode
18 pengumpulan Harian
data
19 Penyajian Data Run chart
Periode analisis
20 dan pelaporan Triwulan
data
Penanggung
21 Koordinator layanan unit lansia
Jawab Indikator

8. Indikator Mutu Unit Pelayanan Gizi


1 Judul Indikator Balita Gizi Buruk mendapat Tata Laksana Gizi Buruk
sesuai dengan SOP Tatalaksana gizi buruk pada balita
2 Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Capain masih rendah karena belum memenuhi target
indikator
3 Dimensi mutu Persentase anak berusia dibawah 5 tahun (balita) gizi
buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk
4 Tujuan Form Asuhan Tatalaksana Gizi Buruk terisi lengkap
5 Definisi Kasus balita (0-59 bulan 29 hari) gizi buruk adalah balita
operasional dengan tanda klinis gizi buruk / indeks berat badan
menurut Panjang badan (BB/PB) / berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB) dengan nilai Z Score < -3SD
/lingkar lengan atas < 11,5cm dibagi balita 6-59 bulan
Kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan adalah
balita gizi buruk yang dirawat jalan sesuai dengan tata
laksana gizi buruk
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan
Prosentase
Pengukuran
8 Numerator
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan
(pembilang)
9 Denumerator
Jumlah balita gizi buruk yang ada
(penyebut)
10 Target
100%
Pencapaian
11 Kriteria
Inklusi : Inklusi : Balita gizi buruk yang dilayani
Eksklusi : Eklusi : Bukan pasien poli gizi
12 Formula Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan dibagi
Pengukuran Jumlah balita gizi buruk yang ada dikali 100%
13 Design/ Metode
Pengumpulan Monitoring setiap bulan
Data
14 Sumber Data Laporan
15 Instrumen
Form Asuhan Tatalaksana Gizi Buruk
Pengambilan Data
16 Besar sampel Jumlah Kasus yang ada dalam 1 Tahun
17 Cara Pengambilan
Laporan LB3 Gizi
sampel
18 Periode
1 bulan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram batang
20 Periode analisis
dan pelaporan 1 bulan sekali
data
21 Penanggung
Koordinator Unit Gizi
Jawab Indikator

9. Indikator Mutu Unit Tindakan/UGD


1 Judul Indikator Kelengkapan pengisian informed consent
Dasar pemikiran/
Untuk persetujuan (informed consent) dilakukan tindakan
2 alasan pemilihan
medis dan perawatan diruang tindakan
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan,Efektifitas dan Efisiensi
4 Tujuan Tergambarnya tanggung jawab petugas medis untuk
memberikan informasi kepada pasien atau keluarga
pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis
yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut
Definisi Informed Concent adalah persetujuan yang diberikan
operasional pasien atau keluarga pasien atas dasar penjelasan
5
mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
pasien tersebut  
6 Tipe Indikator Proses
Satuan
7 Persentase
Pengukuran
Numerator
8 Jumlah informed consent yang diisi lengkap
(pembilang)
Denumerator Jumlah informed consent di pelayanan unit tindakan dikali
9
(penyebut) 100%
Target
10 100%
Pencapaian
Kriteria
11 Inklusi : Semua pasien yang dilakukan tindakan
Eksklusi : Tidak ada
Jumlah informed consent yang diisi lengkap
Formula
12 x 100%
Pengukuran
Jumlah informed consent di pelayanan unit tindakan
Design/ Metode
13 Pengumpulan Pengamatan dan chek list
Data
14 Sumber Data Hasil cheklist
Instrumen
15 Pengambilan Formulir Observasi Kelengkapan informed consent
Data
16 Besar sampel Total sampel
Cara Mengecek dan mengamati pengisisan form informrd
17 Pengambilan consent yang kemudian dilakukan pencatatan atau
sampel cheklist pada form kelengkapan informed consent
Periode
18 pengumpulan Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Run chart
Periode analisis
20 dan pelaporan Triwulan
data
Penanggung
21 Koordinator Unit Tindakan
Jawab Indikator

10. Indikator Mutu Unit Klinik Sanitasi


1 Judul Indikator Konsultasi klinik sanitasi
Dasar pemikiran/
2021 belum optimalnya pelayanan konsultasi klinik
2 alasan pemilihan
sanitasi
indikator
3 Dimensi mutu Efisien, efektif
4 Tujuan Mengetahui kejadian penyakit berbasis lingkungan
Definisi Kegiatan konsultasi yang diberikan masyarakat sebagi
operasional upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian factor
5 lingkungan yang menjadi mata rantai penularannya yaitu
sebanyak 10 % dari jumlah kunjungan pasien penyakit
berbasis lingkungan
6 Tipe Indikator input
Satuan
7 Presentase
Pengukuran
Numerator
8 Jumlah pasien yang melakukan konsultasi
(pembilang)
Denumerator Jumlah pasien penyakit berbasis lingkungan yang
9
(penyebut) berkunjung di puskesmas
10 Target 100%
Pencapaian
Kriteria
Pasien Penyakit berbasis lingkungan yang berkunjung ke
11 Inklusi :
puskesmas
Eksklusi : Klien / masyarakat yang terdapat permasalahan sanitasi
Formula Jumlah pasien PBL yang di konseling : jumlah pasien
12
Pengukuran PBL x 100%
Design/ Metode Teknik : Dokument
13 Pengumpulan Sifat : Kwalitatif
Data Waktu : prospektif
14 Sumber Data Register kunjungan Klinik sanitasi
Instrumen
15 Pengambilan Register kunjungan Klinik sanitasi
Data
16 Besar sampel 10% dari total sampel
Cara
17 Pengambilan Semua pasien pbl yang di konseling
sampel
Periode
18 pengumpulan Hari senin dan kamis
data
19 Penyajian Data Laporan bulanan
Periode analisis
20 dan pelaporan Triwulan
data
Penanggung
21 Sanitarian
Jawab Indikator

11. Indikator Mutu Unit Laboratorium


1 Judul Indikator Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan
laboratorium ≤ 140
2 Dasar pemikiran/ Capaian tahun 2021 masih belum memenuhi target,
alasan pemilihan Peraturan Menteri Kesehatan mengenai standar
indikator pelayanan minimal
3 Dimensi mutu Efektifitas, Kesinambungan pelayanan dan Efisiensi
4 Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
5 Definisi Waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium
operasional adalah tenggang waktu mulai pasien diambil sampel
sampai dengan hasil siap diserahkan. Pemeriksaan
laboratorium yang dimaksud adalah pelayanan
pemeriksaan laboratorium darah rutin dan kimia darah.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan
Prosentase
Pengukuran
8 Jumlah pasien rawat jalan laboratorium dengan waktu
Numerator
tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium ≥ 140
(pembilang)
menit yang disurvei dalam satu bulan
9 Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat jalan laboratorium yang
(penyebut) disurvei dalam bulan tersebut
10 Target
>90 %
Pencapaian
11 Kriteria
Pasien rawat jalan yang periksa darah rutin dan kimia
Inklusi :
darah
Eksklusi : Tidak ada
12 Jumlah pasien rawat jalan laboratorium dengan waktu
tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium ≤ 140
Formula
menit yang disurvei dalam satu bulan dibagi
Pengukuran
Jumlah seluruh pasien rawat jalan laboratorium yang
disurvei dalam bulan tersebut dikali 100%
13 Design/ Metode
Pengumpulan Observasional retrospektif
Data
14 Sumber Data Register pemeriksaan laboratorium
15 Instrumen
ata sekunder
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Total sampel
sampel
18 Periode
Harian
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel
20 Periode analisis
dan pelaporan Bulanan
data
21 Penanggung
Penanggung jawab unit Laboratorium
Jawab Indikator

12. Indikator Mutu Unit Farmasi


1 Judul Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi
2 Dasar pemikiran/ Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas PMK
alasan pemilihan No 74 tahun 2016
indikator
3 Dimensi mutu efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
4 Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan obat
5 Definisi Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang
operasional waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan
menerima obat jadi
6 Tipe Indikator Proses, outcome
7 Satuan Menit
Pengukuran
8 Numerator jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi
(pembilang) pasien yang disurvey dalam satu bulan
9 Denumerator jumlah pasien yang disurvey dalam bulan tersebut
(penyebut)
10 Target ≤20 menit
Pencapaian
11 Kriteria
Inklusi :
Eksklusi :
12 Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu obat/ jumlah pasien yg
Pengukuran disurvei
13 Design/ Metode Kuantitatif
Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Survey
15 Instrumen Form pengambilan data
Pengambilan
Data
16 Besar sampel Seluruh populasi
17 Cara -
Pengambilan
sampel
18 Periode Setiap bulan
pengumpulan
data
19 Penyajian Data Diagram garis
20 Periode analisis Setiap bulan
dan pelaporan
data
21 Penanggung Petugas Farmasi
Jawab Indikator
22 Rencana Rapat RTM, minilok bulanan
Penyebaran Hasil
Capaian
13. Indikator Mutu Unit Gudang Farmasi
1 Judul Indikator Penjaminan Ketersediaan Obat
Dasar pemikiran/ Ketersediaan obat merupakan bagian yang esensial dari
2 alasan pemilihan pelayanan kefarmasian pada pengelolaan perbekalan
indikator farmasi (obat & BMHP)
3 Dimensi mutu keterjangkauan (akses)
Tujuan Agar layanan yang dilakukan oleh UKM dan UKP yang
4 menggunakan sediaan obat dapat terlaksana sesuai
standar
Definisi Tersedianya sediaan obat sesuai standar minimum yang
5
operasional digambarkan dengan formularium puskesmas
6 Tipe Indikator Input
Satuan
7 prosentase
Pengukuran
Numerator Jumlah obat yang tersedia (sesuai formularium
8
(pembilang) puskesmas)
Denumerator
9 Jumlah total sediaan obat formularium puskesmas
(penyebut)
Target
10 > 80 %
Pencapaian
Kriteria
11 Inklusi : Jumlah obat yang tersedia sesuai formularium
Eksklusi : Jumlah obat yang tidak sesuai formularium
Formula Jumlah obat yang tersedia /Jumlah total sediaan obat
12
Pengukuran formularium puskesmas) x 100%
Design/ Metode
13 Pengumpulan Monitoring setiap bulan
Data
14 Sumber Data Data Laporan LPLPO
Instrumen
Lembar Analisis Kesesuaian obat terhadap formularium
15 Pengambilan
puskesmas
Data
Sampel diambil secara keseluruhan (populasi) item obat
16 Besar sampel
yang tersedia (total sampling)
Cara
17 Pengambilan total sampling
sampel
Periode
18 pengumpulan Setiap bulan
data
19 Penyajian Data diagram batang & diagram tren
Periode analisis
20 dan pelaporan 1 bulan sekali
data
Penanggung
21 Apoteker
Jawab Indikator

14. Indikator Mutu Unit ISPA


Judul Indikator Ketepatan pengukuran RR dalam pengisian blangko
1
MTBS
Dasar pemikiran/
Pada tahun 2021 cakupan penemuan balita pnemunia
2 alasan pemilihan
belum memenuhi target yaitu 10%
indikator
3 Dimensi mutu Efektif, efesien. Tepat waktu
Tujuan Tercapainya Target penemuan balita dengan pnemunia
4
Yaitu Cakupan penemuan balita pnemunia Minimal 10%
Definisi Balita mengalami batuk dan atau kesukaran bernafas
operasional dan hasil perhitungan nafas, usia 0-2 bulan lebih dari 60
5 kali/menit, usia 2-12 bulan lebih dari 50 kali/menit, usia
12-59 bulan lebih dari 40 kali/menit di wiayah kerja PKM
pada kurun wktu tertentu
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Prosentase
Pengukuran
Numerator Jumlah penderita pnemunia balita yang di tangani dalam
8
(pembilang) kurun waktu tertentu
Denumerator Jumlah perkiraan penderita pnemunia balita di satu
9
(penyebut) wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Target
10 1000/0
Pencapaian
Kriteria
Inklusi : Bayi yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
11
Eksklusi :
Bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Formula Semua balita pnemunia di wilayah kerja puskesmas bias
12
Pengukuran terdekteksi dan tercatat
Design/ Metode Teknik Observasi, Sifat Kwalitatif,Waktu
13 Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Form MTBS
Instrumen
15 Pengambilan Form MTBS
Data
16 Besar sampel Semua balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tiron
Cara
17 Pengambilan Pengambilan sampel dari form MTBS
sampel
Periode
18 pengumpulan 1 Bulan Sekali
data
19 Penyajian Data Diangram Batang
Periode analisis
20 dan pelaporan 3 Bulan Sekali
data
Penanggung
21 Koordinator Unit ISPA
Jawab Indikator

15. Indikator Mutu Unit Pelayanan Imunisasi


1 Judul Indikator IDL ( Imunisasi Dasar Lengkap)
Dasar pemikiran/
Pada tahun 2021 cakupan imunisasi lengkap belum
2 alasan pemilihan
memenuhi target yaitu 100%
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan,keterjangkauan ,dan akses
Tujuan Tercapainya Target Imunisasi Dasar Lengkap,Yaitu
4
Cakupan Imunisasi Lengkap Minimal 100%
Definisi Imunisasi Dasar Lengkap (IDL),Bila Berusia Kurang Dari
operasional Satu (1) Tahun Telah Mendapatkan 1 (Satu) Kali
5 Hepatitis, 1 (Satu) Kali Imunisasi BCG,3(Tiga) Kali
Imunisasi DPT-HB HIB, 4(Empat) Kali Imunisasi
Polio,Dan 1 (Satu) Kali Imunisasi MR/Meales Rubella
6 Tipe Indikator Input
Satuan
7 Prosentase
Pengukuran
Numerator Jumlah Capaian Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi
8
(pembilang) Dasar Lengkap Dalam Kurun Waktu Tertentu
Denumerator
9 Jumlah Sasaran Bayi IDL
(penyebut)
Target
10 94,10/0
Pencapaian
Kriteria
Bayi yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
11 Inklusi :
Bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Eksklusi : -
Formula Semua Sasaran Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi
12
Pengukuran Dasar Lengkap Dalam Kurun Waktu Tertentu.
Design/ Metode Teknik Observasi, Sifat Kwalitatif,Waktu
13 Pengumpulan
Data
14 Sumber Data Register Kohort
Instrumen
15 Pengambilan Register Kohort
Data
16 Besar sampel Semua bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tiron
Cara
17 Pengambilan Pengambilan sampel dari Regester kohort
sampel
Periode
18 pengumpulan 1 Bulan Sekali
data
19 Penyajian Data Diangram Batang
Periode analisis
20 dan pelaporan 3 Bulan Sekali
data
Penanggung
21 Sulisni
Jawab Indikator

B. MUTU UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)


No. Pelayanan Indikator Mutu Target
1 Promkes Rumah Tangga Sehat yang Memenuhi 10 63%
Indikator PHBS
2 Kesehatan Inspeksi Kesehatan lingkungan Sarana Air 45%
Lingkungan Bersih ( SAB ) /Sarana Air Minum (SAM)
3 KIA Cakupan kunjungan antenatal k4 100%
4 Gizi N/D 100%
5 Imunisasi Validasi dan sweeping imunisasi pada bayi 100%
6 TB Paru Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis 90%
(TB) Semua Kasus Sensitif Obat (SO)
7 Diare Pelayanan diare balita sesuai standar
8 DBD Angka Bebas Jentik 100%
9 HIV/AIDS Kunjungan Sosialisasi HIV/AIDS pada remaja 100%
di tingkat sekolahan.
10 Hepatitis Tingkat ke efektifan pemberian vaksin Hbig 100%
pada bayi setelah bayi berusia 9 bulan ke atas
11 Surveilans Ketepatan dan kelengkapan pelaporan PD3i 90%
12 Kusta Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru 80%
13 PTM Ketepatan sasaran pelayanan di Pemeriksaan 100%
skrening POSBINDU
14 Jiwa Pelayanan ODGJ sesuai standart 100%
15 ARU Penjaringan Siswa Sekolah 90%
16 Indera Pelayanan Deteksi dini ganguan penglihatan 40%
dan ganguan pendengaran
17 Matra Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan 100%
Calon Jemaah Haji
18 UKGM Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi 100%
dan mulut
19 Kesehatan Penyelenggarakan pembinaan K3 perkantoran 30%
Kerja
20 Kesehatan Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 80%
Olahraga
21 Perkesmas Cakupan kunjungan rumah ke keluarga rawan 90%

1. Indikator Pelayanan Promkes


1 Judul Indikator Rumah Tangga Sehat yang Memenuhi 10 Indikator PHBS
Dasar pemikiran/
2 alasan pemilihan Capaian target PKP masih rendah belum memenuhi target
indikator
Presentase KK yang memenuhi 10 indikator PHBS Rumah
3 Dimensi mutu
Tangga

Mengetahui presentase KK yang telah memenuhi 10


4 Tujuan
indikator PHBS di Kecamatan Tiron
Rumah Tangga (minimal yang dikaji adalah 20% dari Tota
l Rumah Tangga) yang memenuhi 10 indikator PHBS rum
ah tangga (persalinan ditolong oleh nakes, bayi diberi ASI
eksklusif, menimbang bayi/balita, menggunakan air bersih,
5 Definisi operasional mencuci tangan pakai air bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik dirumah, makan buah
dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari, tidak merokok d
i dalam rumah) di wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu.
6 Tipe Indikator Output
7 Satuan Pengukuran Prosentase
Numerator
8 KK yang memenuhi 10 indikator PHBS Rumah tangga
(pembilang)
Denumerator
9 20% jumlah KK di Kecamatan Tiron tahun 2022
(penyebut)
10 Target Pencapaian 63%
Kriteria
11 Inklusi : KK yang bertempat tinggal di Kecamatan Tiron
Eksklusi : Jenis kelamin, Agama
Jumlah KK yang memenuhi 10 indikator PHBS Rumah
12 Formula Pengukuran tangga x 100%
Jumlah 20% KK Kecamatan Tiron
Design/ Metode
13 Survey
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Checklist dari form PHBS rumah tangga
Instrumen
15 Form PHBS rumah tangga
Pengambilan Data
16 Besar sampel 20% KK di Kecamatan Tiron pada tahun 2022
Cara Pengambilan Melakukan wawancara dan observasi pada sasaran dan
17
sampel lingkungan rumah sasaran
Periode
18 1 tahun 1 kali
pengumpulan data
Presentasi dalam bentuk diagram dan pencatatan
19 Penyajian Data
prosentase pada laporan pelayanan promosi kesehatan
Periode analisis dan
20 Tahunan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan
Indikator

2. Indikator Mutu Pelayanan KIA


1 Judul Indikator Cakupan kunjungan antenatal k4
Dasar pemikiran/
Pada tahun 2021 cakupan k4 belum memenuhi target
2 alasan pemilihan
yaitu 100%
indikator
3 Dimensi mutu Kesinambungan pelayanan
Tujuan Semua ibu hamil mendapat pelayanan minimal 1 kali pada
trimester ke1, 1 kali ANC terpadu di trimester pertama, 2
4
kali pada Trimester ke 2 dan 3 kali Trimester ke 3dan ANC
terpadu 1 kali pada Trimester ke 3
Definisi operasional ibu hamil mendapat pelayanan minimal 1 kali pada
trimester ke1, 1 kali ANC terpadu di trimester pertama, 2
5
kali pada Trimester ke 2 dan 3 kali Trimester ke 3dan ANC
terpadu 1 kali pada Trimester ke 3
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah Capaian K4 Dalam Kurun Waktu Tertentu
(pembilang)
Denumerator
9 Jumlah Sasaran ibu hamil K4
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria
Ibu hamil yang mendapat layanan sesuai definisi pada TM
Inklusi :
3
11
Eksklusi : Ibu hamil yang belum mendapat layanan sesuai definisi
pada TM 3
Semua Sasaran Ibu hamil yang mendapat layanan K4
12 Formula Pengukuran
Dalam Kurun Waktu Tertentu.
Design/ Metode Teknik Observasi, Sifat Kwalitatif,Waktu
13
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Register Kohort, kartu ibu, buku kia
Instrumen
15 Register Kohort
Pengambilan Data
Semua ibu hamil TM 3 yang ada di wilayah kerja
16 Besar sampel
Puskesmas Tiron
Cara Pengambilan
17 Pengambilan sampel dari Regester kohort
sampel
Periode
18 1 Bulan Sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram Batang
Periode analisis dan
20 3 Bulan Sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan KIA
Indikator

3. Indikator Mutu Pelayanan Gizi


1 Judul Indikator
Dasar pemikiran/
2 alasan pemilihan Capaian Ibu Hamil KEK masih tinggi
indikator
Pemberian Pmt Pada Ibu Hamil Kek Sesuai Standart (90
3 Dimensi mutu
HMA)
4 Tujuan Menurunkan Angka BBLR
 Ibu hamil KEK adalah ibu hamil dengan lila kurang
dari 23,5 cm
 Makanan tambahan adalah makanan yang
5 Definisi operasional
dikonsumsi sebagai tambahan asupan zat gizi diluar
makanan utama dalam bentuk makanan tambahan
pabrikan
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Prosentase
Numerator Jumlah seluruh Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT
8
(pembilang) Pemulihan 90 HMA sesuai standart
Denumerator
9 Jumlah seluruh Ibu Hamil KEK
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100 %
Kriteria
Jumlah seluruh Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT
11 Inklusi :
Pemulihan 90 HMA sesuai standart
Eksklusi : Jumlah seluruh Ibu Hamil KEK
Jumlah seluruh Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT
Formula
12 Pemulihan 90 HMA sesuai standart: Jumlah seluruh Ibu
Pengukuran
Hamil KEK x 100%
Design/ Metode Teknik : Wawancara, Monitoring dan evaluasi ceklist,
13
Pengumpulan Data Waktu 3 bulan
Jumlah seluruh ibu hamil KEK wilayah UPTD Puskesmas
14 Sumber Data
Tiron
Instrumen
15 Ceklist Asupan PMT Pemulihan
Pengambilan Data
16 Besar sampel Jumlah kasus ibu hamil KEK yang ada dalam 1 tahun
Cara Pengambilan
17 Laporan LB3 Gizi
sampel
Periode
18 1 bulan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram batang
Periode analisis dan
20 1 bulan sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan Gizi
Indikator

4. Indikator Mutu Pelayanan Imunisasi


1 Judul Indikator Validasi dan sweeping imunisasi pada bayi
Dasar pemikiran/
Pada tahun 2021 cakupan imunisasi lengkap belum
2 alasan pemilihan
memenuhi target yaitu 100%
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan,keterjangkauan ,dan akses
Tujuan Tercapainya Target Imunisasi Dasar Lengkap,Yaitu
4
Cakupan Imunisasi Lengkap Minimal 100%
Definisi operasional Imunisasi Dasar Lengkap (IDL),Bila Berusia Kurang Dari
Satu (1) Tahun Telah Mendapatkan 1 (Satu) Kali Hepatitis,
1 (Satu) Kali Imunisasi BCG,3(Tiga) Kali Imunisasi DPT-
5
HB HIB, 4(Empat) Kali Imunisasi Polio,Dan 1 (Satu) Kali
Imunisasi MR/Meales Rubella Di Wilayah Kerja PKM
Pedakurun Waktu Tertentu.
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
Numerator Jumlah Capaian Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar
8
(pembilang) Lengkap Dalam Kurun Waktu Tertentu
Denumerator
9 Jumlah Sasaran Bayi IDL
(penyebut)
10 Target Pencapaian 1000/0
Kriteria
Inklusi : Bayi yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
11
Eksklusi :
Bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap
Semua Sasaran Bayi Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar
12 Formula Pengukuran
Lengkap Dalam Kurun Waktu Tertentu.
Design/ Metode Teknik Observasi, Sifat Kualitatif,Waktu
13
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Register Kohort
Instrumen
15 Register Kohort
Pengambilan Data
16 Besar sampel Semua bayi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tiron
Cara Pengambilan
17 Pengambilan sampel dari Regester kohort
sampel
Periode
18 1 Bulan Sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diangram Batang
Periode analisis dan
20 3 Bulan Sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan Imunisasi
Indikator

5. Indikator Mutu Pelayanan TB-Paru


Judul Indikator Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis (TB)
1
Semua Kasus Sensitif Obat (SO)
Dasar pemikiran/ Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
alasan pemilihan minimal 90% dengan memperhatikan upaya penurunan
2
indikator angka putus berobat, gagal, meninggal dan pasien tidak
dilakukan evaluasi.
3 Dimensi mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu
Tujuan
Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan
4 pasien TB semua kasus sensitif obat dan mengurangi
angka penularan penyakit TB
Definisi operasional TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau Tes
5
Cepat Molekuler (TCM) menunjukkan hasil masih sensitif
terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama).
6 Tipe Indikator Hasil
7 Satuan Pengukuran Presentase
Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
Numerator
8 pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
(pembilang)
Puskesmas
Denumerator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
9
(penyebut) berjalan di wilayah kerja Puskesmas
10 Target Pencapaian 90%
Kriteria
Semua pasien TB SO yang menjalani pengobatan di
Inklusi : wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan.

1. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan


11
TB.09 dan hasil pengobatan pasien TB pindahan dengan
TB.10
Eksklusi : 2. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau
bulan ke 6
3. Pasien TB meninggal sebelum berakhir masa
pengobatan
Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
pengobatan lengkap pada tahun berjalan
12 Formula Pengukuran
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
berjalan
Design/ Metode
13 Retrospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Formulir TB/Sistem Informasi TB (SITB
Instrumen
15 Data sekunder
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
Cara Pengambilan
17 Total sampel
sampel
Periode
18 Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel
Periode analisis dan
20 Triwulan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan TB-Paru
Indikator

6. Indikator Mutu Pelayanan Diare


1 Judul Indikator Pelayanan Diare Balita sesuai standar
Dasar pemikiran/
Pada tahun 2021 cakupan pelayanan diare balita belum
2 alasan pemilihan
memenuhi target yaitu 100%
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan,keterjangkauan ,dan akses
Tujuan Semua pasien balita diare mendapatkan pelayanan yang
4
sesuai standart
Definisi operasional Penemuan kasus diare balita di sarana kesehatan dan
5 kader di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu.
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah balita Diare yang ditemukan
(pembilang)
Denumerator
9 Jumlah balita (sesuai BPS) di wilayah kerja Puskesmas
(penyebut)
10 Target Pencapaian 1000/0
Kriteria
Inklusi : Jumlah balita diare yang ditemukan
11
Eksklusi :
Balita tanpa gejala diare
Jumlah balita Diare yang ditemukan dibagi target dikali
100% Target = (20%
12 Formula Pengukuran
x 843/1000) x jumlah balita (sesuai BPS) di wilayah kerja
Puskesmas
Design/ Metode Teknik Analisa data, Sifat Kualitatif, Waktu prospektif
13
Pengumpulan Data
14 Sumber Data LB1
Instrumen
15 SPM
Pengambilan Data
16 Besar sampel Balita 0-4 tahun di wilayah kerja UPTD puskesmas Tiron
Cara Pengambilan Rekapitulasi Kasus Diare di dalam dan luar Wilayah
17
sampel Puskesmas
Periode
18 1 Bulan Sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram Batang
Periode analisis dan
20 1 Bulan Sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab Koordinator Pelayanan Diare
21
Indikator

7. Indikator Mutu Pelayanan DBD


1 Judul Indikator Angka BebasJentik
Dasar pemikiran/ Pada tahun 2021 capaian Pengukuran ABJ tidak tercapai
2 alasan pemilihan karena faktor pengetahuan masyarakat tentang bahaya
indikator nya jenitik nyamuk yang kurang
3 Dimensi mutu Keselamatan,keterjangkauan ,dan akses
Tujuan Agar target angka bebas jentik dapat tercapai
4
Untuk menurunkan jumlah penderita DBD
Definisi operasional Angka bebas jentik adalah ukuran yang dipakai untuk
5
mengetahui kepadatan jentik
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
Numerator
8 Jumlah bangunan yang tidak dijumpai jentik
(pembilang)
Denumerator
9 Seluruh jumlah bangunan/rumah yang dikunjungi
(penyebut)
10 Target Pencapaian 1000/0
Kriteria
Inklusi : Bangunan /rumah yang tidak dijumpai jentik
11
Eksklusi :
Seluruh jumlah bangunan/rumah yang dikunjungi
Jumlah rumah /bangunan yang tidak dijumpai jentik dibagi
12 Formula Pengukuran
jumlah seluruh rumah/bangunan yang dikunjungi * 100%
Design/ Metode Teknik Observasi, Sifat Kuantitatif, Waktu prospektif
13
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Bangunan/rumah yang dikunjungi
Instrumen
15 Checklist survey jentik
Pengambilan Data
Semua bangunan /rumah di wilayah kerja UPTD
16 Besar sampel
Puskesmas Tiron
Mendatangi/mengunjungi rumah di wilayah uptd
Cara Pengambilan
17 puskesmas Tiron untuk dilakukan pemeriksaan jentik di
sampel
rumahnya masing - masing yang dilakukan oleh kader
Periode
18 1 Bulan Sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Prosentase
Periode analisis dan
20 1 Bulan Sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab Koordinator Pelayanan DBD
21
Indikator

8. Indikator Mutu Pelayanan HIV/ AIDS


1 Judul Indikator Kunjungan Sosialisasi HIV/AIDS pada remaja di tingkat
sekolahan.
2 Dasar pemikiran/
Masih banyak yang belum mengerti tentang apa itu HIV/
alasan pemilihan
AIDS.
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan, efektif, akses
4 Tujuan Masih banyak siswa SMP dan SMA/Sederajat yang belum
mengerti tentang HIV/AIDS
5 Definisi operasional Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah di suluh
atau di jelaskan tentang penyakit HIV/AIDS di Wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah sekolah ( SMP dan SMA/sederajat ) yang
(pembilang) mendapatkan penyuluhan HIV/ AIDS
9 Denumerator Jumlah seluruh sekolah ( SMP dan SMA/sederajat) di
(penyebut) Wilayah Kerja Puskesmas
10 Target Pencapaian 100 %
11 Kriteria
Inklusi : Sekolah SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas Tiron
Eksklusi : SD dan SMP/ SMA diluar wilayah kerja Puskesmas Tiron
12 Jumlah sekolah (SMP dan SMA sederajat ) yang
mendapatkan penyuluhan HIV / AIDS di bagi jumlah
Formula Pengukuran
seluruh sekolah ( SMP dan SMA/sederajat) di wilayah
kerja Puskesmas x 100 %
13 Tekhnik : Observasi
Design/ Metode
Sifat : Kualitatif
Pengumpulan Data
Waktu : Cross sectional
14 Sumber Data Data dari laporan kegiatan penyuluhan
15 Instrumen
Hasil laporan kegiatan penyuluhan.
Pengambilan Data
16 Semua siswa siswi SMP dan SMA/sederajat di wilayah
Besar sampel
puskesmas Tiron.
17 Cara Pengambilan
Penyuluhan di sekolah masing-masing
sampel
18 Periode
1 tahun
pengumpulan data
19 Penyajian Data Run chart
20 Periode analisis dan
1 tahun
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Pelayanan HIV/ AIDS
Indikator

9. Indikator Mutu Hepatitis


Tingkat ke efektifan pemberian vaksin Hbig pada bayi
1 Judul Indikator
setelah bayi berusia 9 bulan ke atas
Dasar pemikiran/
Follow Up Hepatitis Bayi Usia 9 bulan ke atas masih ada
2 alasan pemilihan
yang Reaktif Hepatitis
indikator
3 Dimensi mutu Efektif dan efisien
4 Tujuan Tidak terjadinya penularan Hepatitis terhadap bayi
Meminimaliskan penularan Hepatitis dari maternal ke
5 Definisi operasional
neonatal
8 Tipe Indikator Output
7 Satuan Pengukuran Jumlah
8 Numerator Jumlah bayi dari ibu hamil reaktif hepatitis yang mendapat
(pembilang) vaksin Hbig
Denumerator Jumlah seluruh bayi dari ibu hamil reaktif hepatitis yang
9
(penyebut) mendapat vaksin Hbig
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria
Seluruh bayi dari ibu hamil reaktif hepatitis yang mendapat
Inklusi :
11 vaksin Hbig
Eksklusi :
Formula
12 Pelaporan Kasus dilakukan secara rutin dan lengkap
Pengukuran
Design/ Metode
13 Pelaporan diberikan setiap bulan sekali
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Laporan bulanan
Instrumen
15 Form Pelaporan
Pengambilan Data
16 Besar sampel Seluruh Layanan Ibu hamil untuk pemeriksaan HBSAG
Semua Kasus di pelayanan KIA Ibu Hamil Baru yang
Cara Pengambilan
17 periksa HBSAG di laboratorium kita catat dan laporkan
sampel
setiap 1 bulan sekali
Periode
18 1 bulan sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Run Chart
Periode analisis dan
20 1 bulan sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan Hepatitis
Indikator

10. Indikator Mutu Surveilans


1 Judul Indikator Ketepatan dan kelengkapan pelaporan PD3i
Dasar pemikiran/
2 alasan pemilihan Capaian masih rendah belum memenuhi target
indikator
3 Dimensi mutu Efektif, efisien, tepat waktu
Untuk mengukur tingkat Ketepatan dan Kelengkapan
4 Tujuan
Laporan
Data yang didapat dari Jejaring dan Jaringan yang
5 Definisi operasional diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan
kualitatif
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah Jejaring dan Jaringan yang melaporkan Kasus di
8
(pembilang) layanan kesehatan
Denumerator Jumlah seluruh Jejaring dan Jaringan yang tidak
9
(penyebut) melaporkan Kasus di puskesmas Tiron
10 Target Pencapaian 90%
Kriteria
Pelaporan Kasus dilakukan secara rutin dan lengkap di
Inklusi :
11 semua Layanan Kesehatan
Pelaporan Kasus Tidak dilakukan secara rutin dan
Eksklusi :
lengkap di semua Layanan Kesehatan
Pelaporan Kasus dilakukan secara rutin dan lengkap di
Formula semua Layanan Kesehatan di bagi dengan Pelaporan
12
Pengukuran Kasus Tidak dilakukan secara rutin dan lengkap di semua
Layanan Kesehatan
Design/ Metode Pelaporan diberikan setiap minggu dan setiap bulan sekali
13
Pengumpulan Data melalui wa grup Jejaring dan Jaringan
14 Sumber Data Laporan mingguan dan bulanan
Instrumen
15 Form Pelaporan
Pengambilan Data
Seluruh Layanan Kesehatan baik BPS,DPS,Klinik Pustu
16 Besar sampel
dan Polindes
Cara Pengambilan Semua Kasus di pelayanan kesehatan kita catat dan
17
sampel laporkan setiap 1 minggu dan 1 bulan sekali
Periode
18 1 minggu dan 1 bulan sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram Batang
Periode analisis dan
20 1 minggu dan 1 bulan sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Surveilans
Indikator

11. Indikator Mutu Pelayanan Kusta


1 Judul Indikator Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru
Dasar pemikiran/
Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Penanggulangan
2 alasan pemilihan
KUSTA
indikator
3 Dimensi mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu
Tujuan Tidak terjadinya penularan kontak dengan pederita Kusta
4
baru
Definisi operasional Pemeriksaan kontak serumah dengan penderita kusta
baru atau yang pernah kontak lama dengan penderita
kusta dan tetangga sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh)
rumah disekitar penderita Kusta baru yang diperiksa.
5 Dengan asumsi jumlah kontak yang ada disekitar
penderita sejumlah 25 orang pada kurun waktu tertentu
Pemeriksaan kontak penderita kusta lama yang sudah
LFT lebih dari 1 tahun untuk memantau bila ada gejala
dan timbulnya gejala penyakit kusta
6 Tipe Indikator Hasil
7 Satuan Pengukuran Presentase
Numerator Jumlah kontak dari kasus Kusta baru yang diperiksa
8
(pembilang) dalam 1 tahun
Denumerator jumlah kontak dari kasus Kusta baru seluruhnya dikali
9
(penyebut) 100%.
10 Target Pencapaian 80 %
Kriteria
11 Inklusi : Pasien yang tercatatat kohort kusta
Eksklusi : Pasien tidak tercatatat kohort kusta
Jumlah kontak dari kasus Kusta baru yang diperiksa
12 Formula Pengukuran dalam 1 (satu) tahun dibagi jumlah kontak dari kasus
Kusta baru seluruhnya dikali 100%.
Design/ Metode
13 Teknik analisa data, sifat kualitatif, waktu prospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Kohort kusta ,laporan kusta
Instrumen
15 Kontak erat
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel 10 s/d 25 orang
Cara Pengambilan
17 Total sampel
sampel
Periode
18 1 tahun
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel
Periode analisis dan
20 Triwulan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan Kusta
Indikator

12. Indikator Mutu Pelayanan PTM


Ketepatan sasaran pelayanan di Pemeriksaan skrening
1 Judul Indikator
POSBINDU
Dasar pemikiran/ Sasaran layanan di Pemeriksaan skrening POSBINDU
2 alasan pemilihan masih belum sesuai dengan kriteria penduduk usia
indikator produktif 15-59 tahun
3 Dimensi mutu Keselamatan, adil
Tujuan Terpilahnya sasaran pelayanan di Pemeriksaan skrening
4
POSBINDU sehinggatepat sasaran
Definisi operasional Ketepatan sasaran pelayanan Pemeriksaan skrening
5 POSBINDU adalah semua sasaran yang di layani sesuai
dengan kriteria penduduk usia produktif 15-59 tahun
6 Tipe Indikator Output
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah klien yang dilakukan pemeriksaan skrening
8
(pembilang) POSBINDU
Denumerator Seluruh penduduk usia 15 – 59 tahun di wilayah kerja
9
(penyebut) Puskesmas Tiron
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria
Pemeriksaan skrening POSBINDU seluruh penduduk usia
Inklusi :
11 15 – 59 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tiron
Pemeriksaan skrening POSBINDU bukan penduduk usia
Eksklusi :
15 – 59 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tiron
Jumlah yang dilakukan skrening POSBINDU x100%
12 Formula Pengukuran
Seluruh jumlah penduduk usia 15-59th di wilayah Tiron
Design/ Metode
13 Retrospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Register kunjungan dan Form penilaian indikator mutu
Instrumen
15 Register kunjungan dan Form penilaian indikator mutu
Pengambilan Data
16 Besar sampel Semua sasaran yang dilayani di POSBINDU
Cara Pengambilan
17 Semua sasaran yang dilayani di POSBINDU
sampel
Periode
18 Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Run chart
Periode analisis dan
20 Triwulan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan PTM
Indikator

13. Indikator Mutu Unit/ Pelayanan Jiwa


1 Judul Indikator Pelayanan ODGJ sesuai standart
Dasar pemikiran/ Setiap penderita ODGJ berat mendapatkan pelayanan
2 alasan pemilihan kesehatan dan tersentuh oleh tenaga kesehatan ataupun
indikator oleh kader jiwa
3 Dimensi mutu Berorientasi pada pasien, terintegrasi
Tujuan Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan
4 pasien TB semua kasus sensitif obat dan mengurangi
angka penularan penyakit TB
Definisi operasional Pelayanan ODGJ sesuai standar dilakukan oleh tenaga
kesehatahan atau kader jiwa
5 Kunjungan pasien ODGJ minimal 2x setahun
Pasien ODGJ tidak harus datang ke Puskesmas untuk
ambil obat bisa keluarga atau kader jiwa
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
Jumlah ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan
Numerator
8 kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu
(pembilang)
tahun.
Denumerator Jumlah penderita ODGJ berdasarkan estimasi dalam
9
(penyebut) kurun waktu satu tahun yang sama.
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria
Semua pasien jiwa yang menjalani pengobatan di wilayah
Inklusi : kerja Puskesmas pada tahun berjalan.
11
1. Pasien ODGJ 4T
Eksklusi : 2. Pasien ODGJ yang terdaftar di Kohort Jiwa
3. Pasien ODGJ yang dirujuk ke Rumah Sakit
12 Formula Pengukuran Jumlah ODGJ Berat yg mendapat pelayanan kesehatan
jiwa di fasilitas pelayanan kesehatan dibagi Jumlah
estimasi/proyeksi ODGJ berat di kali 100%.
Design/ Metode Teknik analisa data,Sifat kualitatif,
13
Pengumpulan Data Waktu prospektif
14 Sumber Data Kohort jiwa ,laporan jiwa, SPM
Instrumen
15 Data Primer
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
Cara Pengambilan
17 Total sampel
sampel
Periode
18 Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel
Periode analisis dan
20 Triwulan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan Jiwa
Indikator

14. Indikator Mutu Pelayanan ARU


1 Judul Indikator Penjaringan Siswa Sekolah
Dasar pemikiran/
2 alasan pemilihan Capaian di tahun 2021 belum memenuhi target.
indikator
3 Dimensi mutu Efektif, efesien, keselamatan
Tujuan Untuk Mendeteksi secara dini kelaianan pada peserta
4
didik dan penyakit yg diderita pada peserta didik.
Definisi operasional Jumlah kasus yg ditemukan dibagi jumlah siswa yg di
5
skrening kali 100 %
6 Tipe Indikator Output.
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator
8 Jumlah siswa yg di skrening
(pembilang)
Denumerator
9 Jumlah kasus yg di temukan
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100 %
Kriteria
Semua siswa yg di lakukan skrening di wilayah kec Tiron
11 Inklusi :
Eksklusi : Siswa diluar wilayah kerja Puskesmas Tiron
Jumlah kasus yg ditemukan : jumlah siswa yg di skrening
12 Formula Pengukuran
X 100 %
Teknik : Observasi
Design/ Metode
13 Sifat : Kuantitatif
Pengumpulan Data
Waktu : Cross sectional
14 Sumber Data Laporan waktu penjaringan / skrening
Instrumen
15 Laporan Bulanan penjaringan
Pengambilan Data

16 Besar sampel Semua siswa yg di lakukan skrening di wilayah kec Tiron

Cara Pengambilan
17 Semua Kasus pada Siswa dilakukan Penjaringan/Skrening
sampel
Periode
18 Setiap Selesai Skrening.
pengumpulan data
19 Penyajian Data Digram Batang
Periode analisis dan
20 Bulanan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Pelayanan ARU
Indikator

15. Indikator Mutu Pelayanan Indera


1 Judul Indikator Pelayanan Deteksi dini ganguan penglihatan dan ganguan
pendengaran
2 Dasar pemikiran/
Deteksi dini gangguan penglihatan dan pendengaran
alasan pemilihan
tahun 2021 belum mencapai 40%
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan, adil
4 Tujuan Agar dapat mendeteksi dini ganguan penglihatan dan
gangguan pendengaran
5 Definisi operasional Deteksi dini ganguan penglihatan melalui E-tumbling, E-
chart Snellen chart dan pendengaran melalui tes suara,
garpu tala pada minimal40% penduduk. Kompilasi data
deteksi dini di UKBM (Posbindu, Posyandu, UKS, UKK)
dan FKTP Integrasi dengan SPM Balita, UKS dan Lansia
6 Tipe Indikator Intput
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Hasil kegiatan Deteksi Dini Ganguan Indera
(pembilang) (Penglihatandan Pendengaran)
9 Denumerator
Total Populasi /penduduk
(penyebut)
10 Target Pencapaian 40%
11 Kriteria
Inklusi : Pasien di lingkungan kerja Puskesmas Tiron
Eksklusi : Pasien diluar lingkungan kerja Puskesmas Tiron
12 Formula Pengukuran Hasil kegiatan Deteksi Dini Ganguan Indera
(Penglihatandan Pendengaran) dibagi Total Populasi
/penduduk dikali 100%
13 Design/ Metode
Teknik analisa data, sifat kualitatif, waktu prospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Laporan Pelayanan Kesehatan Indera Puskesmas
15 Instrumen
SPM
Pengambilan Data
16 Besar sampel Semua sasaran yang dilayani di Posbindu, Posyandu,
UKS, dan FKTP Integrasi dengan SPM balita, UKS dan
Lansia
17 Cara Pengambilan Deteksi dini di UKBM (Posbindu, Posyandu, UKS, UKK)
sampel dan FKTP Integrasi dengan SPM Balita, UKS dan Lansia
18 Periode
Bulanan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram batang
20 Periode analisis dan
1 tahun
pelaporan data
21 Penanggung Jawab Koordinator Pelayanan Indera
Indikator

16. Indikator Mutu Pelayanan Matra


1 Judul Indikator Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Calon Jemaah
Haji
2 Dasar pemikiran/
Keputusan Menteri kesehatan No.442 tahun 2009 tentang
alasan pemilihan
pedoman Penyelenggaraan haji Indonesia
indicator
3 Dimensi mutu Orientasi dan Pengguna Layanan
4 Tujuan Terlaksananya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan
jemaah haji sesuai standar dalam upaya menuju istithaah
kesehatan Jemaah haji
5 Definisi operasional Upaya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji dalam
rangka mencapai istithaah kesehatan Jemaah haji
6 Tipe Indikator Hasil
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Numerator Jumlah calon Jemaah haji (cjh) yang dilakukan
(pembilang) pemeriksaan
9 Denumerator
Jumlah seluruh Jemaah haji di wilayah kerja puskesmas
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100 %
11 Kriteria
Inklusi : Jumlah calon Jemaah haji (cjh) yang dilakukan
pemeriksaan
Eksklusi : Cjh yang tidak dilakukan pemeriksaa
12 Formula Pengukuran Jumlah calon Jemaah haji (cjh) yang dilakukan
pemeriksaan dibagi Jumlah seluruh Jemaah haji di wilayah
kerja puskesmas kali 100%
13 Design/ Metode Tekhnik : Observasi
Pengumpulan Data Sifat : Kualitatif
Waktu : Cross Sectional
14 Sumber Data Data dari laporan pemeriksaan haji
15 Instrumen Laporan kegiatan pemeriksaan Jemaah haji di wilayah
Pengambilan Data kerja UPTD Puskesmas Tiron
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Total sampel
sampel
18 Periode
3 bulan sebelum keberangkatan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Tabel
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Pelayanan Matra
Indikator

17. Indikator Mutu Pelayanan UKGM


1 Judul Indikator Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut
2 Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Capaian di tahun 2021 belum memenuhi target.
indikator
3 Dimensi mutu Terintergrasi.
4 Tujuan Untuk mengetahui seberapa banyak kasus gigi dan mulut di
posyandu balita,dan untuk mengetahui seberapa pentingya
menjaga kesehatan gigi dan mulut pada balita.
5 Definisi operasional Kunjungan Petugas puskesmas terkait kesehatan gigi dan
mulut ke posyandu di wilayah kerja puskesmas dalam
waktu 1 tahun.
6 Tipe Indikator Output.
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah Posyandu yang di kunjungi terkait kesehatan gigi dan
(pembilang) mulut
9 Denumerator Jumlah semua posyandu yang ada di wilayah kerja
(penyebut) puskesmas terkait kesehatan gigi dan mulut
10 Target Pencapaian 30 %
11 Kriteria
Semua posyandu yang di kunjungi terkait kesehatan gigi
Inklusi :
dan mulut
Posyandu yang tidak terjadwal dikunjungi pada kurun
Eksklusi :
waktu tertentu
12 Jumlah Kunjungan petugas puskesmas terkait kesehatan gigi
Formula Pengukuran dan mulut ke posyandu dibagi jumlah posyandu di wilayah
kerja puskesmas di kali 100 %
13 Teknik : Observasi
Design/ Metode
Sifat : Kuantitatif
Pengumpulan Data
Waktu : Cross sectional
14 Sumber Data Laporan waktu kunjungan ke posyandu
15 Instrumen Form rekap Kunjungan Balita ke posyandu yg usia 2 thn
Pengambilan Data ke atas.
16 Besar sampel Semua Balita yg ada di Posyandu
17 Cara Pengambilan
Semua Balita yang di Periksa di Posyandu
sampel
18 Periode
Setiap posyandu
pengumpulan data
19 Penyajian Data Digram Batang
20 Periode analisis dan
Bulanan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Pelayanan ARU.
Indikator

18. Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan Kerja


1 Judul Indikator Penyelenggarakan pembinaan K3 perkantoran
2 Dasar pemikiran/ Pada tahun 2021 capaian Puskesmas menyelenggarakan
alasan pemilihan pembinaan K3 perkantoran target tidak tercapai dengan
indikator hasil kinerja nol
3 Dimensi mutu Keselamatan, efektif dan efisien
4 Tujuan Untuk pembinaan setiap SDM di perkantoran kecamatan dan
kelurahan yang melakukan kegiatan K3 Perkantoran
5 Definisi operasional Pembinaan K3 adalah pembinaan setiap SDM di
puskesmas yang melakukan assesment dan atau
intervensi K3 Perkantoran (kantor kecamatan dan
kelurahan
6 Tipe Indikator Observasi dan Wawancara
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator
Jumlah pembinaan K3 di perkantoran
(pembilang)
9 Denumerator Jumlah total perkantoran (kelurahan dan kecamatan) yang
(penyebut) ada di wilayah kerja
10 Target Pencapaian 30 %
11 Kriteria
Inklusi : Kantor Kecamatan Tiron dan semua kantor kelurahan
yang ada di wilayah kecamatan Tiron
Eksklusi : Perkantoran selain kantor kecamatan dan kantor
kelurahan
12 Formula Pengukuran Jumlah pembinaan K3 di perkantoran x 100%
Jumlah total perkantoran (kelurahan dan kecamatan) yang
ada di wilayah kerja
13 Design/ Metode Teknik : Observasi, Sifat kuantitatif
Pengumpulan Data Waktu : Cross sectional
14 Sumber Data Laporan pembinaan K3 perkantoran
15 Instrumen
Formulir Penilaian K3 Perkantoran
Pengambilan Data
16 Besar sampel Kantor Kecamatan dan semua kantor kelurahan yang ada
di wilayah kecamatan Tiron
17 Cara Pengambilan
Sampel (30% dari jumlah perkantoran yang ada)
sampel
18 Periode
1 bulan sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Prosentase
20 Periode analisis dan
1 tahun sekali
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Kesehatan Kerja
Indikator

19. Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan Olah Raga


1 Judul Indikator Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji
2 Dasar pemikiran/ Pada tahun 2021 capaian Pengukuran Kebugaran Calon
alasan pemilihan Jamaah Haji tidak tercapai karena tidak ada kegiatan
indikator pemberangkatan CJHI
3 Dimensi mutu Keselamatan, efektif dan efisien
4 Tujuan Untuk menentukan kebugaran calon jemaah haji
5 Definisi operasional Calon Jamaah Haji (CJH) yang dilakukan pengukuran
kebugaran jasmani sesuai dengan pedoman yang ada
6 Tipe Indikator Pengukuran, pengambilan data
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran
(pembilang) Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan
9 Denumerator Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun
(penyebut) berjalan
10 Target Pencapaian 80 %
11 Kriteria
Inklusi : Semua CJHI yang sudah terdaftar di kementerian agama
CJH yang meninggal, CJH yang pindah keberangkatan,
Eksklusi :
dan CJH yang mengundurkan diri
12 Jumlah CJH yang dilakukan Pengukuran Kebugaran
Jasmani oleh Puskesmas pada tahun berjalan dibagi
Formula Pengukuran
Jumlah CJH yang terdaftar di Puskesmas pada tahun
berjalan dikali 100 %
13 Teknik : Pengumpulan data
Design/ Metode
Sifat : Kuantitatif
Pengumpulan Data
Waktu : Prospektif
14 Sumber Data Laporan hasil pengukuran kebugaran
15 Instrumen
Form kebugaran haji
Pengambilan Data
16 Besar sampel Semua CJH
17 Cara Pengambilan
Semua CJH
sampel
18 Periode
1 tahun sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Prosentase
20 Periode analisis dan
1 tahun sekali
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Pelayanan Kesehatan Olahraga
Indikator

20. Indikator Mutu Pelayanan Perkesmas


1 Judul Indikator Cakupan kunjungan rumah ke keluarga rawan
2 Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Capaian masih rendah belum memenuhi target
indikator
3 Dimensi mutu Efektif, adil, tepat waktu
4 Untuk mengukur tingkat Kemandirian Paien atau Keluarga
Tujuan
Rawan
5 Data yang didapat dari lintas Pelayanan dari semua
Definisi operasional
kegiatan kunjungan rumah
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah Kunjungan Rumah ke keluarga rawan yang
(pembilang) dilaporkan
9 Denumerator Jumlah Kunjungan Rumah ke keluarga rawan yang tidak
(penyebut) dilaporkan
10 Target Pencapaian 90%
11 Kriteria
Semua Kunjungan Rumah yang dilakukan secara rutin
Inklusi :
yang dilaporkan oleh lintas Pelayanan
Semua Kunjungan Rumah yang dilakukan secara rutin
Eksklusi :
yang tidak dilaporkan oleh lintas Pelayanan
12 Semua Kunjungan Rumah yang dilakukan secara rutin
yang dilaporkan oleh lintas Pelayanan di bagi dengan
Formula Pengukuran
Semua Kunjungan Rumah yang dilakukan secara rutin
yang tidak dilaporkan oleh lintas Pelayanan
13 Pelaporan diberikan setiap minggu dan setiap bulan sekali
Design/ Metode
melalui wa grup Jejaring dan Jaringan ataupun secara
Pengumpulan Data
langsung
14 Sumber Data Laporan bulanan kunjungan rumah
15 Instrumen
Form Pelaporan
Pengambilan Data
16 Seluruh kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh
Besar sampel
lintas Pelayanan
17 Cara Pengambilan Semua kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh
sampel lintas Pelayanan dan dilaporkan setiap1 bulan sekali
18 Periode
1 minggu dan 1 bulan sekali
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram Batang
20 Periode analisis dan
1 bulan sekali
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Pelayanan Perkesmas
Indikator

21. INDIKATOR MUTU PELAYANAN PONED


1 Kelengkapan partograf dengan benar dalam pertolongan
Judul Indikator
persalinan
2 Dasar pemikiran/ Persalinan di PONED pada rekam medik dan partograf
alasan pemilihan harus terisi dengan lengkap mulai dari pembukaan 4 atau
indikator kala I fase aktif.
3 Dimensi mutu Efektif, tidak adanya keterlambatan rujukan
4 Sebagai data pelengkap yaang terkait dengan
pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan
Tujuan proses persalinan, membuat keputusan klinik dan
asuhan/tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatat
secara rinci pada status / rekam medik ibu bersalin.
5 Partograf sebagai alat bantu yang efektif untuk
Definisi operasional pengambilan keputusan rujukan yang disatukan dengan
RM persalinan
6 Tipe Indikator Output
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator
Jumlah pasien bersalin yang normal
(pembilang)
9 Denumerator
Jumlah seluruh pasien bersalin di poned
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
Inklusi : Semua pesan yang bersalin di poned
Eksklusi : Bumil K4 dan bumil yang ANC terpadu tribulan III
12 Jumlah pasien yang bersalin di poned dibagi jumlah
Formula Pengukuran
pasien yang menggunakan partograf dikali 100%
13 Design/ Metode
Retrospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Rekam medik pasien bersalin dan register persalinan
15 Instrumen
Register persalinan yang ada di poned
Pengambilan Data
16 Besar sampel Semua pasien yang bersalin di poned
17 Cara Pengambilan
Semuapasien yang bersalin di poned
sampel
18 Periode
Setiap bulan
pengumpulan data
19 Penyajian Data Diagram batang
20 Periode analisis dan
Setiapa bulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Bidan Poned
Indikator

C. MUTU ADMEN (Administrasi dan Manajemen)


No. Pelayanan Indikator Mutu Target
1 Administrasi dan Ketepatan waktu pencatatan dan pelaporan 100%
Manajemen
2 Administrasi dan Ketepatan jadwal pelaksanaan P2 100%
Manajemen (minilokakarya)

1. Indikator Mutu Admen


1 Judul Indikator Ketepatan waktu pencatatan dan pelaporan
2 Dasar pemikiran/ Tahun 2021 pencatatan dan pelaporan belum tepat
alasan pemilihan waktu sehingga banyak kegiatan atau sumber dana tidak
indikator terserap
3 Dimensi mutu Efektif, adil, tepat waktu
4 Tujuan Agar pencatatan dan pelaporan semua unit dan Pelayanan
dapat diselesaikan tepat waktu
5 Definisi operasional Kegiatan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
dilakukan tepat waktu di bulan berjalan
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah pencatatan & pelaporan yang tepat waktu
(pembilang)
9 Denumerator Jumlah keselururahn instrumen pencatatan & pelaporan
(penyebut) yang telah diidentifkasi
10 Target Pencapaian 100 %
11 Kriteria
Semua pencatatan dan pelaporan yang ada di
Inklusi :
Puskesmas Tiron
Pencatatan dan pelaporan yang tidsk teridentifikasi di
Eksklusi :
admen
12 Jumlah pencatatan & pelaporan yang tepat waktu dibagi
Formula Pengukuran dengan Jumlah keselururahn instrumen pencatatan &
pelaporan yang telah diidentifkasi
13 Design/ Metode Monitoring setiap bulan
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Ceklis pengumpulan pencatatan & pelaporan
15 Instrumen Ceklis pengumpulan (SP2TP)
Pengambilan Data
16 Besar sampel Setiap bulan
17 Cara Pengambilan Kesesuaian capaian dengan target permasing masing
sampel upaya setiap bulan
18 Periode pengumpulan Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Diagram pie dan batang
20 Periode analisis dan 1 bulan sekali
pelaporan data
21 Penanggung Jawab KTU
Indikator

2. Indikator Mutu Admen


1 Judul Indikator Ketepatan pelaksanaan mini lokakarya
2 Dasar pemikiran/ Tahun 2021 pelaksanaan mini lokakarya tidak sesuai
alasan pemilihan jadwal sehingga banyak kegiatan yang tidak termonitor
indikator dengan baik
3 Dimensi mutu Efektif, adil, tepat waktu
4 Tujuan Agar dapat dilakukan pelaksanaan mini lokakarya sesuai
waktu yang telah ditetapkan
5 Definisi operasional Mini lokakarya adalah rapat koordinasi puskesmas yang
dilaksanakan setiap satu bulan sekali untuk
mengevaluasi kegiatan di puskesmas
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator
Jumlah pelaksanaan mini lokakarya yang tepat waktu
(pembilang)
9 Denumerator
Jumlah mini lokakarya yang terjadwal di Admen
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100 %
11 Kriteria
Inklusi : Semua mini lokarya yang ada di Puskesmas Tiron
Eksklusi : -
12 Jumlah pelaksanaan mini lokakarya yang tepat waktu
Formula Pengukuran dibagi dengan Jumlah keselururahn pelaksanaan mini
lokakarya
13 Design/ Metode Monitoring setiap bulan
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Ceklis pelaksanaan mini lokakarya
15 Instrumen
Ceklis pelaksanaan mini lokakarya
Pengambilan Data
16 Besar sampel Setiap bulan
17 Cara Pengambilan Kesesuaian capaian sesuai dengan penjadwalan setiap
sampel bulan
18 Periode pengumpulan Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Diagram pie dan batang
20 Periode analisis dan
1 bulan sekali
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
KTU
Indikator

KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON

SRI MUNTAMAH
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TIRON

Nomor : 440/KP.SK.MU.016/418.25.3.81/2023

Tentang : INDIKATOR MUTU PRIORITAS


PUSKESMAS (IMPP) UPTD
PUSKESMAS TIRON

INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS (IMPP)

A. MUTU UKPP (Upaya Kesehatan Perseorangan)


No. Pelayanan Indikator Mutu Target
1 KIA Pelayanan ANC terpadu sesuai standart 100%

INDIKATOR MUTU UNIT/PELAYANAN


1 Judul Indikator Ibu Hamil yang Mendapatkan Pelayanan Ante
Natal Care (ANC) terpadu Sesuai Standar
2 Dasar pemikiran 1. Peraturan Presiden mengenai RPJMN.
2. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pelayanan
Kesehatan Ibu.
3. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Puskesmas.
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu (AKI)
305/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan target pada
RPJMN 2020-2024 adalah 183/100.000 KH dan pada
akhir SDGs 2030 adalah 131/100.000 KH.
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC terpadu sesuai
standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak awal
diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga faktor
risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi komplikasi.
7. ANC terpadu sangat penting dilakukan untuk kelangsungan
hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat lahir
sehat, berkualitas dan tercegah dari risiko stunting.
3 Dimensi mutu Efektif, Keselamatan dan keamanan ,
Berorientasi pada Pasien/Pengguna Layanan
4 Tujuan 1. Mendorong penurunan angka kematian ibu di Indonesia
2. Mendapatkan gambaran pelayanan ANC yang sesuai
standar
5 Definisi 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC terpadu
operasional sesuai standar (ANC terpadu TM 1 dan TM 3) adalah ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai dengan standar
kuantitasdan standar kualitas selama periode kehamilan di
ruang Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Tiron pada
tahun berjalan.
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 2 kali selama periode
kehamilan terdiri dari:
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada
trimester ke-1 (satu)/ <12 minggu, dengan ANC
terpadu

b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/


32-36 minggu, dengan ANC terpadu
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi :
1.ANC terpadu :
a. pemeriksaan fisik
b. USG
c. pemeriksaan laboratorium
d. skrining preeklampsia pada usia kehamilan <20
minggu
2. Waktu pemeriksaan ANC terpadu mengikuti daftar
pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang telah
mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar pada masa kehamilan pada tahun berjalan
6 Jenis Indikator hasil
7 Satuan persentase
Pengukuran
8 Numerator Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC
(pembilang) terpadu lengkap sesuai standar di ruang Kesehatan ibu
dan Anak pada tahun berjalan
9 Denominator Jumlah seluruh ibu hamil yang telah periksa di Ruang
(penyebut) Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun berjalan
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria: Kriteria Inklusi:
- Inklusi Seluruh ibu hamil yang telah periksa ANC terpadu di Ruang
Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun berjalan
- Eksklusi Kriteria Eksklusi:
Ibu hamil yang pada saatmelakukan pemeriksaan trimester 1
didapatkan temuan :
a. BO (blinded Ovum)
b. Abortus imminens
b.kehamilan anggur
c. Pseudocyesis
12 Formula Jumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC
terpadu lengkap sesuai standar di ruang Kesehatan Ibu dan
Anak pada tahun berjalan
___________________________________________
Jumlah ibu hamil yang datang ANC terpadu di Ruang
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak pada tahun berjalan
13 Design Observasional retrospektif
Pengumpulan
Data
14 Sumber data "1 Kartu Ibu,Buku Register Ibu

15 Instrumen Data skunder


Pengambilan
Data
16 Besar Sampel Total sampel

17 Cara Total sampel


Pengambilan
Sampel
18 Periode Bulanan
Pengumpulan
data
19 Penyajian Data Table
20 Periode Analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
dan Pelaporan
Data
21 Penanggung Penanggung jawab UKP
Jawab

KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON


SRI MUNTAMAH

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA UPTD


PUSKESMAS TIRON

Nomor : 440/KP.SK.MU.016/418.25.3.81/2023

Tentang : INDIKATOR MUTU NASIONAL


PUSKESMAS UPTD PUSKESMAS
TIRON

INDIKATOR MUTU NASIONAL PUSKESMAS

No. Indikator Mutu Target


1 Kepatuhan Kebersihan Tangan 85%
2 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri 100%
3 Kepatuhan Identifikasi Pasien 100%
4 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus 90%
Sensitif Obat (SO)
5 Ibu Hamil Mendapat Pelayanan ANC Sesuai Standar 100%
6 Kepuasan Pasien 76,61%

1. Indikator PPI
1 Judul Indikator Kepatuhan Kebersihan Tangan
2 Dasar pemikiran/ Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
alasan pemilihan pemberi pelayanan dalam menggunakan APD
indikator sesuai dengan prosedur
3 Dimensi mutu Keselamatan
4 Tujuan
Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan
sebagai dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas
dan pasien/pengguna layanan dengan cara mengurangi
risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

5 Definisi operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan


menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan
tampak kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol- based handrubs)
dengan kandungan alkohol 60-80% bila tangan tidak
tampak kotor. (sesuai rekomendasi WHO)
2. Lima indikasi (five moment) kebersihan tangan terdiri
dari:
a. Sebelum kontak dengan pasien yaitu sebelum
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien.
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh tubuh/permukaan tubuh pasien.
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik yaitu
kebersihan tangan yang dilakukan sebelum
melakukan tindakan steril atau aseptik, seperti:
pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan
luka, pemasangan kateter urin, suctioning,
pemberian suntikan dan lain-lain.
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
seperti muntah, darah, nanah, urin, feces, kateter
urine, setelah melepas sarung tangan dan setelah
melepas APD.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
yaitu melakukan kebersihan tangan setelah
tangan petugas menyentuh permukaan, sarana
prasarana, dan alat kesehatan yang ada di
lingkungan pasien, seperti: menyentuh tempat
tidur pasien,linen yang terpasang di tempat tidur,
alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain yang
digunakan pasien.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
(pembilang) dengan benar.
9 Denumerator Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
(penyebut) seharusnya dilakukan dalam periode observasi
10 Target Pencapaian 85%
11 Kriteria
Inklusi Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
terindikasi harus melakukan kebersihan
Tangan

Eksklusi -
12 Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
dengan benar dibagi
Formula Pengukuran
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
13 Periode observasi adalah kurun waktu yang
digunakan untuk mendapatkan minimal 200 peluang
kebersihan tangan di setiap unit atau Puskesmas sesuai
Design/ Metode dengan waktu yang ditentukan untuk melakukan
Pengumpulan Data observasi dalam satu bulan.
Sesi adalah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan observasi maksimal 20 menit (rerata 10
menit)
14 Sumber Data Hasil observasi
15 Instrumen
Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan
Pengambilan Data
16 Besar sampel Minimal 200 peluang
17 Cara Pengambilan
Non Probability sampling – Consecutive sampling
sampel
18 Periode pengumpulan
Bulanan
data
19 Penyajian Data Tabel
20 Periode analisis dan
Bulanan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Ketua Tim PPI
Indikator

2. Indikator Mutu PPI


1 Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
2 Dasar pemikiran/
Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
alasan pemilihan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD
indikator
3 Dimensi mutu Keselamatan
4 Tujuan Untuk mengukur kepatuhan petugas Puskesmas
dalam menggunakan APD dan menjamin keselamatan
petugas dan pengguna layanan
5 Definisi operasional Petugas menggunakan APD pada saat melaksanakan
tugas di unit pelayanan, sesuai dengan panduan,
kebutuhan dan indikasi pemakaian untuk meminimalkan
terjadinya risiko infeksi
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah petugas yang patuh terhadap prosedur
(pembilang) penggunaan APD
9 Denumerator
Jumlah semua petugas yang diobservasi
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
Inklusi Petugas di ruang tindakan, laboratorium, KIA, KB, Gigi,
penanganan limbah
Eksklusi Petugas yang tidak bertugas di unit pelayanan

12 Formula Pengukuran Jumlah petugas yang patuh terhadap prosedur


penggunaan APD dibagi jumlah petugas yang
diobservasi (UGD/ruang tindakan, laboratorium, KIA/KB,
gigi, persalinan, penanganan limbah, penanganan linen,
penanganan alat paska tindakan )
13 Design/ Metode
Observasi
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Hasil observasi
15 Instrumen
Formulir Observasi Kepatuhan Penggunaan APD
Pengambilan Data
16 Besar sampel Jumlah petugas di ruang tindakan, laboratorium, gigi,
KIA, KB, penanganan limbah waktu observasi
17 Cara Pengambilan Semua petugas yang sedang bertugas pada waktu
sampel observasi
18 Periode pengumpulan
Bulanan
data
19 Penyajian Data Tabel
20 Periode analisis dan
Bulanan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Ketua Tim PPI
Indikator

3. Indikator Mutu Keselamatan Pasien


1 Judul Indikator Ketepatan Identifikasi Pasien
Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
2 indikator menjamin keselamtan pasien selama proses pelayanan
dan mencegah insiden keselamatan pasien

3 Dimensi mutu Keselamatan, efektif


Tujuan Untuk mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk
4 melakukan identifikasi pasien dalam melakukan tindakan
pelayanan
Definisi operasional Identifikasi pasien secara benar adalah proses
identifikasi yang dilakukan pemberi pelayanan dengan
menggunakan minimal dua penanda identitas seperti
5
nama lengkap,tanggal lahir,no rekam medik, NIK sesuai
dengan yang ditetapkan di Puskesmas  dilakukan
dengan cara visual (melihat) dan atau verbal (lisan)
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
8
(pembilang) pasien secara benar dalam periode observasi
Denumerator Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
9
(penyebut) periode observasi
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria
Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
11 Inklusi :
kesehatan
Eksklusi : Tidak ada
12 Formula Pengukuran Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi

x 100%
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
Design/ Metode
13 Observasi
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Hasil Observasi
Instrumen
15 Formulir Observasi ketepatan identifikasi pasien
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
Cara Pengambilan
17 Consecutive sampling
sampel
Periode pengumpulan
18 Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Run chart
Periode analisis dan
20 Triwulan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Ketua Tim Keselamatan Pasien
Indikator

4. Indikator Mutu Pelayanan TB-Paru


1 Judul Indikator Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis (TB)
Semua Kasus Sensitif Obat (SO)
2 Dasar pemikiran/ Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua
alasan pemilihan kasus minimal 90% dengan memperhatikan upaya
indikator penurunan angka putus berobat, gagal, meninggal dan
pasien tidak dilakukan evaluasi.
3 Dimensi mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu
4 Tujuan
Untuk mengetahui jumlah keberhasilan pengobatan
pasien TB semua kasus sensitif obat dan mengurangi
angka penularan penyakit TB
5 Definisi operasional TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis atau Tes
Cepat Molekuler (TCM) menunjukkan hasil masih sensitif
terhadap Obat Anti Tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama).
6 Tipe Indikator Hasil
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
Numerator
pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
(pembilang)
Puskesmas
9 Denumerator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
(penyebut) berjalan di wilayah kerja Puskesmas
10 Target Pencapaian 90%
11 Kriteria
Semua pasien TB SO yang menjalani pengobatan di
Inklusi :
wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan.
1. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan
TB.09 dan hasil pengobatan pasien TB pindahan dengan
TB.10
Eksklusi : 2. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau
bulan ke 6
3. Pasien TB meninggal sebelum berakhir masa
pengobatan
12 Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
Formula Pengukuran Puskesmas
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
berjalan di wilayah kerja Puskesmas
13 Design/ Metode
Retrospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Formulir TB/Sistem Informasi TB (SITB
15 Instrumen
Data sekunder
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Total sampel
sampel
18 Periode pengumpulan
Bulanan
data
19 Penyajian Data Tabel
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Pelayanan TB-Paru
Indikator

5. Indikator Mutu KIA


1 Judul Indikator Ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC Sesuai Standar
2 Dasar pemikiran/ Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu
alasan pemilihan (AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan
indikator target pada RPJMN 2020-2024 adalah 183/100.000 KH
dan pada akhir SDGs 2030 adalah 131/100.000 KH.
3 Dimensi mutu Efektif, Keselamatan, Berorientasi pada
Pasien/Pengguna Layanan
4 Tujuan Menurunkan AKI dan AKB
5 Definisi operasional Ibu hamil mendapat pelayanan sesuai standar kuantitas
dan kualitas pelayanan ANC.
Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama
periode kehamilan (K4) terdiri dari:
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada trimester
ke-1 (satu)/ 0-12 minggu,
b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2 (dua)/ >
12-24 minggu, dan
c. 2 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/ 24
minggu-sampai dengan kelahiran

Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang


memenuhi 10T meliputi:
a. Timbang berat badan dan tinggi badan
b. Ukur tekanan darah
c. Nilai status gizi (ukur LILA)
d. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24
minggu)
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
f. Skrining status imunisasi dan berikan suntikan
tetanus toksoid (TT) bila diperlukan.
g. Beri tablet tambah darah
h. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah
2) Kadar Hemoglobin
3) Gluko-Protein urin
4) termasuk pemeriksaan HIV
i. Tata laksana
j. Temu wicara/ konseling
6 Tipe Indikator Output
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator (pembilang) Jumlah ibu hamil yang sudah bersalin yang telah
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar pada tahun
berjalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tiron
9 Denumerator Jumlah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja UPTD
(penyebut) Puskesmas Tiron pada tahun berjalan
10 Target Pencapaian 100 %
11 Kriteria
Inklusi :
Seluruh ibu hamil yang telah bersalin di wilayah kerja
Puskesmas Tiron pada tahun berjalan
Eksklusi : 1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1(K1
Akses)
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan
(abortus)
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatanriwayat
kehamilan lengkap
5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin
6. Ibu hamil yang bersalin sebelum menyelesaikan
K4 (premature).
12 Formula Pengukuran Jumlah ibu hamil yang sudah bersalin yang telah
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar pada tahun
berjalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesasmas Tiron
dibagi Jumlah seluruh ibu bersalin di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tiron pada tahun berjalan kali 100%
13 Design/ Metode
Retrospektif
Pengumpulan Data
14 Sumber Data 1. Kohort Ibu
2. Kartu Ibu
3. PWS KIA
4. Buku Register Ibu
15 Instrumen
Formulir rekapitulasi data ibu hamil
Pengambilan Data
16 Besar sampel Semua ibu hamil yang telah bersalin di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tiron pada tahun berjalan
17 Cara Pengambilan Pendataan semua ibu hamil yang telah bersalin di
sampel wilayah kerja UPTD Puskesmas Tiron pada tahun
berjalan
18 Periode pengumpulan
1 Tahun sekali
data
19 Penyajian Data Diagram Batang
20 Periode analisis dan
1 Tahun sekali
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Bidan coordinator
Indikator

6. Indikator Mutu Survei


1 Judul Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat
Dasar pemikiran/
2 alasan pemilihan Hasil survey IKM sudah memenuhi target
indikator
Kepuasan pelanggan terhadap Layanan yang kita
3 Dimensi mutu
berikan
Untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap
4 Tujuan
pelayanan Publik
Data informasi masyarakat yang diperoleh dari hasil
5 Definisi operasional
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif
6 Tipe Indikator Input
7 Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah Klien yang mengisi quitioner yang diberikan oleh
8 Numerator (pembilang)
petugas puskesmas Tiron
Denumerator Jumlah seluruh klien yang yang mendapatkan pelayanan
9
(penyebut) di puskesmas Tiron
10 Target Pencapaian 76,61%
Kriteria
Inklusi : Quitioner di isi lengkap oleh pelanggan Puskesmas Tiron
11
Quitioner yang tidak di isi lengkap oleh pelanggan
Eksklusi :
puskesmas Tiron
Jumlah klien yang mengisi quitioner di puskesmas Tiron
12 Formula Pengukuran di bagi dengan seluruh klien yang mendapatkan
pelayanan di puskesmas
Design/ Metode Memberikan quitioner kepada semua pelanggan yang
13
Pengumpulan Data datang ke puskesmas untuk mendapatkan layanan
14 Sumber Data Form quitioner yang sudah di isi oleh pelanggan
Puskesmas
Instrumen
15 Form quitioner IKM
Pengambilan Data
16 Besar sampel Seluruh pengunjung yang datang ke puskesmas Tiron
Cara Pengambilan Setiap pasien yang datang,sebelum mendapatkan
17
sampel pelayanan harus mengisi quitioner IKM
Periode pengumpulan
18 1 Tahun sekali
data
19 Penyajian Data Diagram Batang
Periode analisis dan
20 1 Tahun sekali
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Koordinator Tim Survei
Indikator

KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON

SRI MUNTAMAH
LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TIRON

Nomor : 440/KP.SK.MU.016/418.25.3.81/2023

Tentang : INDIKATOR MUTU KESELAMATAN


PASIEN UPTD PUSKESMAS TIRON

INDIKATOR MUTU KESELAMATAN PASIEN

No. Indikator Mutu Target


1 Tidak terjadi kesalahan identifikasi (INM) / Identifikasi 85%
pasien secara benar
2 Komunikasi Efektif dengan SBAR di Read Back dan 100%
ditandatangani / Komunikasi efektif dalam pelayanan
3 Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert Oleh 100%
Farmasi / Peningkatan keamanan obat yang harus
diwaspadai
4 Ketepatan Prosedur tindakan medis dan keperawatan 90%
5 Pencegahan Penularan Infeksi (PPI) / Pengurangan 100%
terjadinya resiko infeksi di puskesmas
6 Pengkajian Resiko Jatuh / Tidak terjadinya pasien 100%
jatuh

1. Tidak terjadi kesalahan identifikasi


1 Judul Indikator Ketepatan Identifikasi Pasien
2 Dasar pemikiran/
alasan pemilihan Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
indikator menjamin keselamtan pasien selama proses pelayanan
dan mencegah insiden keselamatan pasien

3 Dimensi mutu Keselamatan, efektif


4 Tujuan Untuk mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk
melakukan identifikasi pasien dalam melakukan tindakan
pelayanan
5 Definisi operasional Identifikasi pasien secara benar adalah proses
identifikasi yang dilakukan pemberi pelayanan dengan
menggunakan minimal dua penanda identitas seperti
nama lengkap,tanggal lahir,no rekam medik, NIK sesuai
dengan yang ditetapkan di Puskesmas  dilakukan
dengan cara visual (melihat) dan atau verbal (lisan)
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
(pembilang) pasien secara benar dalam periode observasi
9 Denumerator Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam
(penyebut) periode observasi
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan
Inklusi :
kesehatan
Eksklusi : Tidak ada
12 Formula Pengukuran Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi

x 100%
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
13 Design/ Metode
Observasi
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Hasil Observasi
15 Instrumen
Formulir Observasi ketepatan identifikasi pasien
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Consecutive sampling
sampel
18 Periode pengumpulan
Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Run chart
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Ketua Tim Keselamatan Pasien
Indikator

2. Komunikasi yang efektif


1 Judul Indikator Komunikasi Efektif dengan SBAR di Read Back dan
ditandatangani
2 Dasar pemikiran/ Adanya komunikasi efektif dengan metode SBAR dalam
alasan pemilihan menyampaikan kondisi pasien dapat meningkatkan
indikator keselamatan pasien.
3 Dimensi mutu Efektifitas, Efisiensi dan Akses
4 Tujuan Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaga
keselamatan pasien dengan prosedur pelaporan teknis
pelaporan SBAR.
5 Definisi operasional Komunikasi efektif dengan SBAR adalah instruksi yang
disampaikan via telepon berupa terapi atau tindakan
delegatif yang diberikan oleh dokter kepada perawat
sebagai respon dari pelaporan kondisi pasien, meliputi :
a. Perubahan keadaan umum pasien (kondisi kritis)
b. Perubahan hasil pemeriksaan penunjang (hasil kritis
laboratorium dan radiologi)
c. Konsultasi pasien rujukan baru
Prosedur Read back adalah kegiatan untuk memastikan
setiap intruksi verbal agar dilakukan dengan benar dan
sesuai instruksi, melalui kegiatan membacakan kembali
instruksi; dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah
dituliskan dengan dibaca ulang atau dengan ejaan huruf
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah instruksi verbal dengan SBAR yang di Read
(pembilang) back dan ditandatangani
9 Denumerator
Jumlah seluruh pelaporan dengan SBAR
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
Inklusi : Seluruh hasil pelaporan
Eksklusi : Tidak ada
12 Jumlah instruksi verbal dengan SBAR yang di Read
back dan ditandatangani
Formula Pengukuran
x 100%
Jumlah seluruh pelaporan dengan SBAR
13 Design/ Metode
Pengamatan dan Cheklist
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Rekam medik
15 Instrumen
Formulir Pengukuran Indikator SBAR
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Consecutive sampling
sampel
18 Periode pengumpulan
Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Run chart
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Tim Keselamatan Pasien
Indikator

3. Tidak terjadi kesalahan pemberian obat


1 Judul Indikator Kepatuhan Pemberian Label Obat High Alert Oleh
Farmasi
2 Dasar pemikiran/ Label harus diisi pada obat-obat di atas pada bagian
alasan pemilihan yang tidak menutupi identitas obat. Apabila obat di atas
indikator tidak diberikan label high alert sesuai standar maka
harus dilaporkan sebagai KNC.
3 Dimensi mutu Keselamatan
4 Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk
melakukan identifikasi pasien dalam melakukan tindakan
pelayanan
5 Definisi operasional Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi
yang dimaksud adalah ketepatan pemberian label obat
high alert sesuai dengan standar yang ditetapkan
puskesmas dengan memperhatikan prinsip keselamatan
pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert
medication) adalah obat yang sering menyebabkan
terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang
beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak
diinginkan (adverse event)
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar
(pembilang) oleh farmasi dalam satu bulan.
9 Denumerator Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam
(penyebut) bulan yang sama.
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
Seluruh prosedur pemberian obat high alert yang
Inklusi :
dilaksanakan
Eksklusi : Tidak ada
12 Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar
oleh farmasi dalam satu bulan.
Formula Pengukuran
x 100%
Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam
bulan yang sama.
13 Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling
Design/ Metode
setiap hari, yaitu dengan memantau seluruh obat high
Pengumpulan Data
alert yang di-order dari farmasi
14 Sumber Data Pengamatan
15 Instrumen
Formulir pengukuran indikator
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Consecutive sampling
sampel
18 Periode pengumpulan
Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Run chart
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Koordinator Tim Keselamatan Pasien
Indikator
4. Pengkajian Resiko Jatuh
1 Judul Indikator Pengkajian Resiko Jatuh
2 Dasar pemikiran/ Petugas Unit Pendaftaran bertanggung jawab dalam
alasan pemilihan mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh dan
indikator melakukan pengkajian resiko jatuh serta memberi
penanda resiko jatuh untuk meminimalkan resiko jatuh
3 Dimensi mutu Keselamatan
4 Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif bagi
pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran
keselamatan pasien.
5 Definisi operasional Pengurangan resiko jatuh adalah tidak terjadinya pasien
jatuh selama pasien mendapatkan pelayanan.
Penilaian resiko jatuh menggunakan pengkajian dan
intervensi resiko jatuh get up and go test. Pengkajian
dilakukan pada semua pasien unit lansia dan unit
pelayanan terkait dengan diagnose tertentu.
Pemberian penanda pada pasien dan status rekam
medik.
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator
Jumlah pasien dengan penanda resiko jatuh
(pembilang)
9 Denumerator
Jumlah pasien resiko jatuh
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
Inklusi : Pasien yang dilakukan pengkajian
Eksklusi : Tidak ada
12 Jumlah pasien dengan penanda resiko jatuh
x
Formula Pengukuran
100%
Jumlah pasien resiko jatuh
13 Design/ Metode
Pengamatan dan monitoring
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Rekam medik dan hasil pengkajian resiko jatuh
15 Instrumen
Formulir Pengukuran Indikator Pengkajian Resiko Jatuh
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Consecutive sampling
sampel
18 Periode pengumpulan
Setiap bulan
data
19 Penyajian Data Run chart
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Ketua Tim Keselamatan Pasien
Indikator

KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON

SRI MUNTAMAH
LAMPIRAN V : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TIRON

Nomor : 440/KP.SK.MU.016/418.25.3.81/2023

Tentang : INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN


DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
(PPI) UPTD PUSKESMAS TIRON

INDIKATOR MUTU PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT (PPI)

No. Indikator Mutu Target


1 Kepatuhan Kebersihan Tangan (INM) 85%
2 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (INM) 100%
3 Kepatuhan Desinfeksi dan Sterilisasi Alat Setelah 100%
Tindakan
4 Tidak terjadi recapping 90%

1. Kepatuhan Desinfeksi dan Sterilisasi Alat


1 Judul Indikator Kepatuhan Desinfeksi dan Sterilisasi Alat Setelah
Tindakan
2 Dasar pemikiran/ Peraturan Menteri Kesehatan mengenai
alasan pemilihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
indikator Pelayanan Kesehatan.
3 Dimensi mutu Keselamatan
4 Tujuan Agar petugas dapat melakukan prosedur desinfeksi dan
sterilisasi sesuai dengan prosedur
5 Definisi operasional Prinsip pinsip sterilisasi dilaksanakan dengan tahapan
pemilahan alat kotor dan bersih, proses precleaning,
cleaning, desinfeksi, dan sterilisasi sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan dan klasifikasi Spaulding
tentang penanganan alat medis beresiko tinggi (kritis)
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Prosentase
8 Numerator Jumlah petugas yang patuh terhadap prosedur
(pembilang) desinfeksi dan sterilisasi alat medis
9 Denumerator Jumlah petugas yang diamati (Ruang Tindakan, KIA, KB
(penyebut) dan Gigi)
10 Target Pencapaian 100%
11 Kriteria
- Inklusi Petugas yang melakukan desinfeksi dan sterilisasi dari
ruang Tindakan, KIA, KB dan Gigi

- Eksklusi Desinfeksi dan sterilisasi yang dilakukan oleh petugas


selain dari ruang Tindakan, KIA, KB dan Gigi
12 Jumlah prosentase kepatuhan petugas terhadap
prosedur desinfeksi dan sterilisasi alat medis beresiko
Formula Pengukuran
tinggi (kritis) dibagi jumlah petugas yang diamati (Ruang
tindakan, KIA, KB dan Gigi)
13 Design/ Metode
observasi
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Hasil observasi
15 Instrumen
Ceklist SOP Desinfeksi dan sterilisasi
Pengambilan Data
16 Besar sampel Total sampel
17 Cara Pengambilan
Non Probability sampling – Consecutive sampling
sampel
18 Periode pengumpulan
Bulanan
data
19 Penyajian Data Tabel
20 Periode analisis dan
Triwulan
pelaporan data
21 Penanggung Jawab
Ketua Tim PPI
Indikator

2. Tidak terjadi recapping


1 Judul Indikator Tidak terjadi recapping
Dasar pemikiran/ Pedoman Teknis Pencegahan dan
2 alasan pemilihan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Tingkat
indikator Pertama
3 Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Untuk mencegah cidera akibat tertusuk jarum bekas
4
pakai
Recapping adalah tindakan menutup kembali jarum yang
telah digunakan untuk pasien
Definisi operasional Tidak terjadi recapping adalah tidak adanya tindakan
5
menutup kembali jarum yang telah digunakan untuk
pasien. Dalam indikator ini termasuk menekuk dan
mematahkan jarum
6 Tipe Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
Numerator Jumlah safety box dengan jarum suntik yang tidak
8
(pembilang) ditekuk, dipatahkan, tidak disarungkan kembali
Denumerator
9 jumlah safety box yang diamati
(penyebut)
10 Target Pencapaian 100%
Kriteria
Inklusi Safety box yang berisi jarum bekas pakai di ruang
11 tindakan, Laboratorium, Gigi, KIA dan KB
Eksklusi -

Jumlah safety box dengan jarum suntik yang tidak


12 Formula Pengukuran ditekuk, dipatahkan, tidak disarungkan kembali dibagi
jumlah safety box yang diamati dikali 100%
Design/ Metode
13 Observasi
Pengumpulan Data
14 Sumber Data Hasil observasi
Instrumen Form Observasi Kepatuhan Pembuangan limbah jarum
15
Pengambilan Data bekas pakai
16 Besar sampel Total sampel
Cara Pengambilan
17 Non Probability sampling – Consecutive sampling
sampel
Periode pengumpulan
18 Bulanan
data
19 Penyajian Data Tabel
Periode analisis dan
20 Bulanan
pelaporan data
Penanggung Jawab
21 Ketua Tim PPI
Indikator

KEPALA UPTD PUSKESMAS TIRON


SRI MUNTAMAH

Anda mungkin juga menyukai