Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

DINAS KESEHATAN
BLUD PUSKESMAS KONGBENG
Jalan Raya Kongbeng – Berau, Km 02, Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng

Kode Pos 75657 Telp : 0549-2031708 E-mail : pusk.Kongbeng@gmail.Com

KEPUTUSAN KEPALA BLUD PUSKESMAS KONGBENG

NOMOR : 445/IX/0 /SK-KGB/I/2023

TENTANG

INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS KONGBENG,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis yang bermutu


perlu meningkatkan keselamatan pasien;
b. bahwa untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu
menetapkan indikator sasaran keselamatan pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu
menetapkan Keputusan Kepala BLUD Puskesmas Kongbeng
tentang Sasaran Keselamatan Pasien;

Mengingat
1. Undang-Undang 1. Nomor 36 tahun 2009 tentang Pelayanan
Kesehatan;
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 Tentang
Akreditas Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Sasaran Keselamatan Pasien
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD PUSKESMAS KONGBENG


TENTANG INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Menentukan sasaran keselamatan pasien sebagaimana terlampir


dalam keputusan ini.

2. Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien


dalam memberikan pelayanan kesehatan.

3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kongbeng
Pada tanggal : 16 Februari 2023
KEPALA BLUD PUSKESMAS KONGBENG

dr. Agus Setiawan


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA BLUD PUSKESMAS KONGBENG

NOMOR : 445/IX/008/SK-KGB/I/2023

TANGGAL : 16 JANUARI 2023

TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong


perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari
konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.

Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap


sasaran – sasaran keselamatan pasien.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET

1. Tidak Terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien 100%

2. Komunikasi efektif dalam pelayanan 100%

3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada 100%


Pasien

4. Tidak Terjadinya Kesalahan Prosedur Tindakan 100%

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas 100%

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh 100%

Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien

1. Tidak terjadinya Kesalahan Identifikasi Pasien


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, tanggal lahir,
nomor rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat
pendftaran, pemberian obat, pengambilan spesimen dan atau pemberian
tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan pada pasien IGD dan rawat inap dengan cara
menghitung jumlah pasien yang terpasang gelang identifikasi dengan benar yang
disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani
pada unit pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang terpasang gelang identifikasi dengan benar


¿ x 100 %
Jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit terkait

2. Komunikasi efektif dalam pelayanan


Komunikasi efektif dalam pelayanan meliputi: kepatuhan dalam melaksanakan
prosedur transfer, kepatuhan dalam melaksanakan prosedur operan, kepatuhan
dalam melaksanakan SBAR dalam pelaporan kasus, kepatuhan melaksanakan
TuBaK pada saat menerima instruksi dokter.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara sampling sebanyak 30 kegiatan
konsultasi via telefon yang terdokmentasi pada rekam medis IGD dan rawat inap
dengan cara menghitung jumlah konsultasi (komunikasi efektif via telepon) yang
terkonfirmasi benar dibagi dengan jumlah sampel kegiatan konsultasi pada unit
pelayanan tersebut.

jml konsultasi ( komunikasi efektif via telepon ) yang dikonfirmasi dokter ≤ 24 jam
¿ x 100 %
jumlah sampel kegiatan konsultasi padaunit pelayanan tersebut

3. Tidak Terjadinya Kesalahan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi
kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.

Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang


dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi
jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yg dilayani – kejadian kesalahan pemberian obat


¿ x 100 %
Jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Tidak Terjadi Kesalahan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien
yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan
sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran
indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah tindakan yang dilakukan
dikurangi kejadian kesalahan prosedur tindakan dibagi dengan seluruh tindakan
medis yang dilakukan.

Jml tindakan medis∧keperawatan yang dilakukan−kejadian kesalahan prosedur


¿ x 100 %
Jumlah seluruhtindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan

5. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Kongbeng
wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah
dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai
sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara


menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 7
langkah pada 5 keadaan tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah
petugas pelayanan klinis yang disurvei.

jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan


¿ x 100 %
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei

6. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Kongbeng dilakukan pengkajian
terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan
terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap
pasien yang beresiko jatuh dengan memberi tanda pada pintu ruang rawat
inap.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan
lingkungan yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara
menghitung jumlah pasien yang dirawat dikurangi kejadian pasien jatuh dibagi
dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

Jumlah pasien yg dirawat – kejadian pasien jatuh


¿ x 100 %
Jumlah semua pasien yang dirawat

Anda mungkin juga menyukai