PUSKESMAS TANJUNGPINANG
NOVEMBER 2021
Oleh:
dr. JUPRI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pertemuan tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap
kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan
secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional
kegiatan puskesmas. Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan
pembahasan bersama antara manajemen dan pelaksana tentang permasalahan –
permasalahan yang terkait dengan implementasi sistem manajemen mutu,
pencapaian sasaran/ indikator mutu dan kinerja.
Untuk mewujudkan hal tersebut, amsih banyak hal yang perlu dipersiapkan
dan dibenahi mulai dari pembenahan semua system di puskesmas, sumber daya
manusia dan sarana prasarana lainnya.
Puskesmas menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan standar
akreditasi puskesmas. Konsisten dengan Visi Misi Puskesmas.
1. Ikhlas
Ikhlas dalam memberikan pelayanan dan bekerjasma untuk mendapatkan
hasil yang terbaik
2. Berbudaya
Berbudaya local dengan penuh sopan santun dan keramah tamahan
3. Amanah
Amanah dalam menjalankan tuga s sesuai dengan tupoksinya
4. Disiplin
Disiplin sebagai pelayan masyarakat dengan menjalankan peraturan yang
berlaku
5. Akuntabel
Akuntabel dalam melaukan tindakan
6. Humanis
Humanis dalam memberikan pelayanan dan memperlakukan pengguna
pelayanan sebagaimana kita ingin diperlakukan
SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan
Rapat tinjauan manajemen dipimpin oleh ketua tim mutu Puskesmas Tanjungpinang
(dr.Jupri)
Kegiatan manajemen resiko pada tahun 2020 yang belom terlaksana adalah
pengusulan membeli kursi petugas. Karena adanya resiko kursi petugas
rusak/pecah/patah . Pada hasil rapat tinjauan mutu ada beberapa kegiatan yang sudah
terlaksana ada juga yang belum terlaksana. Untuk penilaian kinerja puskesmas kegiatan
administrasi manajemen mempunyai 7 jenis kegiatan dengan hasil kinerja 8,93 (baik)
pada tahun 2021. Kemudian untuk hasil audit pada tahun 2021 sudah dilakukan audit
pada unit UKP yaitu Pendaftaran yaitu sebanyak 2x, kemudian pada bagian UGD yang
dilakukan audit sebanyak 1 kali. Untuk unit UKP penilaian di tahun 2020 target semua
100% sedangkan untuk target nasional hanya 80%. Ada target lebih 80% yaitu poli gigi
85%, poli mtbs 100%, labor 100%, apotek 45% karena tidak adanya gelas ukur
sehingga tidak memenuhi persyaratan, kemudian KIA 100%, Pasca persalinan 82%.
Sedangkan untuk pendaftaran karena tidak ada di aspak jadi tidak ada penilaian kinerja.
Untuk PKP , penilaian masing-masing unit sudah dilakukan oleh penanggung jawab
ruangan. Setelah dilakukan penilaian pada pendaftaran masih kurang tenaga
kompetensi yaitu tenaga rekam medis, kemudian di UGD petugas yang mempunyai
sertifikat BTCLS hanya 1 orang selebihnya sertifikat sudah habis masa/expired. Untuk
K3 keselamatan dan Kesehatan kerja program yang dilakukan yaitu manajemen
pelayanan Kesehatan kerja pada pegawai dengan pemeriksaan berkala kepada
pegawai untuk meningkatkan Kesehatan pegawai yang telah dilakukan pada bulan
Januari 2020 dan pada awal September dialkuakan pemeliharaan APAR. Untuk PPI di
tahun 2020, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan yaitu :
1. Pemakaian masker bagi petugas kesehatan dan pasien
2. Pengadaan handwash dan handrub untuk pasien
3. Sterilisasi alat Kesehatan
4. Pemakaian APD yang standard bagi petugas Kesehatan
5. Pembuangan limbah medis
6. Sosialisasi etika batuk
Adapun rencana tahun 2021 yaitu melanjutkan kegiatan yang telah dilakukan
pada tahun 2020 dan lebih meningkatkan protokol kesehatan.
3. Pembahasan Hasil Penilaian Manajemen Resiko
Dari laporan yang disampaikan oleh ketua tim Manajemen Resiko (Desak Made),
didapatkan hasil sebagai berikut:
Hasil Evaluasi Manajemen resiko
5. Penutup
Penutup RTM disampaikan oleh Ketua Tim Mutu Puskesmas Tanjungpinang
dengan harapan semua hasil pembahasan dan rencana perbaikan untuk dapat
ditindaklanjuti.
BAB III
KESIMPULAN
dr. Jupri