TENTANG
1
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
11 HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
12 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.
01.07/MENKES/1591/2020 tentang Protokol Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
MEMUTUSKAN:
2
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS GANJAR AGUNG
NOMOR : /KPTS/D-2/U.4/2022
TENTANG : Indikator Mutu UPTD Puskesmas
Ganjar Agung
3
Ketepatan pemberi layanan untuk melakukan identifikasi pasien 100%
4
Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Sensitif Obat (SO) 80%
3
No Jenis Layanan Indikator Target
Melakukan pengisian identitas pasien pada
90%
1 LOKET PENDAFTARAN kartu status dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 15 menit 90%
Melakukan pengisian data rekam medis
2 REKAM MEDIS 90%
pasien dengan lengkap
PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM Melakukan pengisian data rekam medis
90%
pasien dengan lengkap
3
Durasi waktu pelayanan maksimal maksimal
90 %
15 menit
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN Melakukan pengisian data rekam medis
90 %
4 MULUT pasien dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 1 jam 90 %
PELAYANAN KIA MTBS Melakukan pengisian rekam medis pasien
90 %
5 dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 15 menit 90 %
PELAYANAN KESEHATAN KB Tindakan KB dilakukan oleh dokter / bidan
6 100 %
terlatih
Melakukan pengisian data rekam medis
90 %
8 LANSIA pasien dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 15 menit 90 %
Melakukan pengisian rekam medis pasien
9 UNIT GAWAT DARURAT 90%
UGD dengan lengkap
Waktu tunggu pelayanan :
10 FARMASI a. Obat jadi ( 10 menit) 90 %
b. Obat racikan (15 menit) 90 %
Waktu tunggu hasil pemeriksaan lab
80%
maksimal 1,5 jam
11 LABORATORIUM
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab Cito 80%
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab Kritis 80%
No Indikator Target
1 Melaksanakan mini lokakarya bulanan 100%
4
Pengendalian Infeksi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan
ketentuan WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar
untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat
menjamin keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor
atau terkena cairan tubuh (handwash), atau menggunakan
alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak
kotor (handrub)
indikasi (Five moments) menurut WHO dan 5 indikasi sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019
(Covid-19)
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah menurut
WHO.
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian
kepatuhan terhadap petugas yang melakukan kebersihan
tangan sesuai dengan indikasi yang terdiri dari :
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian
pasien).
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian pasien
).
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik contoh:
Pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka,
pemasangan kateter urin, suctioning, pemberian suntikan
dan lain lain
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti
muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain, dan
setelah melepas sarung tangan.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien meliputi:
menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di
tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain
yang digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis
yang ada di sekitar pasien.
f. Melepas sarung tangan steril
g. Melepas APD
h. Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek
termasuk peralatan medis
i. Setelah melepaskan sarung tangan steril.
j. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan
makanan.
5. Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah semua
tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang
pelayanan/perawatan pasien serta tenaga penunjang yang
bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah,
sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien / spesimen.
6. Observer adalah orang yang paham dan memiliki
kompetensi untuk melakukan penilaian kepatuhan kebersihan
tangan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu
periode pengamatan
8. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit
periode pengamatan.
5
Jenis Indikator Proses
Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan
6
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease
2019 (Covid-19)
4. Pedoman Kementerian Kesehatan tentang Petunjuk Teknis
Alat Pelindung Diri (APD).
5. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan pemberi pelayanan
dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur.
Dimensi Mutu Keselamatan, Efektif
Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
7
Penanggung Jawab Penanggung jawab mutu
8
Desain Concurrent (Survei harian)
Pengumpulan Data
Sumber Data Data Primer
Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
9
bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi
negatif dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.
6. Upaya peningkatan mutu keberhasilan
pengobatan pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai
dari pasien dinyatakan positif sebagai pasien TB berdasarkan
hasil pemeriksaan bakteriologis lainnya sampai dengan
pasien dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap.
7. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan hasil
terdokumentasi.
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) TB kepada pasien TB dan keluarga,
pembuatan kesepakatan pasien dalam menjalankan
pengobatan TB termasuk penunjukan Pengawas Minum
Obat (PMO).
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk penanganan
efek samping obat.
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara lengkap dan
benar di setiap tahapan pengobatan.
8. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan
bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan dalam
periodisasi pengobatan TB menjadi negatif dan pada salah
satu pemeriksaan sebelumnya.
9. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah
satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif
dan diakhir pengobatan tidak ada bukti hasil pemeriksaan
bakteriologis (tidak dilakukan pemeriksaan bakteriologis di
akhir pengobatan)
Jenis Indikator Hasil
Desain Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Formulir :
TB.01, TB.03, TB.04, TB.05, TB.06, TB.09 dan TB.10
Instrumen Data sekunder
10
Pengambilan Data
Besar Sampel Populasi
Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Judul Indikato r Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
11
2) Kadar Hemoglobin
3) Gluko-Protein urin
4) Termasuk pemeriksaan HIV , Hepatitis B, Sifilis
i Tata laksana
j Temu wicara/ konseling
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar pemeriksaan ANC
sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang telah
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar pada masa
kehamilan pada tahun bejalan.
Jenis Indikator Hasil
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapa
tkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar pa da tahun berjalan
Denominator (penyebut) Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas pada tahun
berjalan
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Desain Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu, SOP ANC
10T
Instrumen Pengambilan Data Sekunder
Data
Besar Sampel Jumlah ibu hamil bersalin yang berada di wilay ah kerja
puskesmas
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis Data
Penyajian Data □Tabel
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Program KIA
12
Dasar Pemikiran 1. Pwemenpan RB No 14 tahun 2017 mengenai Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan
Publik
13
Krejcie and Morgan.
Frekuensi Pengumpulan Triwulanan, semesteran, Tahunan
Data
Periode Pelaporan Data Triwulanan, semesteran, Tahunan
Periode Analisis Data Triwulanan, semesteran, Tahunan
Penyajian Data □Tabel
Penanggun Jawab Penanggung Jawab Mutu
No Indikator Metode
1 Ketepatan Identifikasi Pasien Jumlah proses identifikasi yang dilakukan
secara benar (sama seperti pengukuran
identifikasi pasien pada INM)
2 Terlaksananya Komunikasi Efektif Dengan Form Monitoring Pemberian Edukasi
Pasien
3 Ketepatan Pemberian Obat kepada Pasien Laporan KTD program Keselamatan Pasien
4 Ketepatan prosedur Tindakan Medis Laporan KTD program Keselamatan Pasien
5 Tidak terjadinya HAIs (Healthcare Associated
Laporan KTD program Keselamatan Pasien
Infections)
6 Tidak Terjadinya Pasien Jatuh Laporan KTD program Keselamatan Pasien
Obat
a. Nama obat dan kegunaan Sudah
b. Aturan pemakaian dan dosis obat Mengerti
c. Jumlah yang di berikan
d. Cara penyimpanan obat
e. Efek samping obat Edukasi
f. Kontraindikasi obat Ulang
g. ........................
Perawat / Bidan
a. KIE cuci tangan Sudah
b. KIE etika batuk Mengerti
c. Penanganan dan Perawatan luka di
rumah
14
d. ...................... Edukasi
Ulang
15
lab maksimal 1,5 jam pelayanan
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab -Jumlah waktu pelaporan Lab
Cito cito yang <60 menit (A)
- Jumlah pelaporan Lab cito (B)
A
Rumus= x 100%
B
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab - Jumlah waktu pelaporan Lab
Kritis Kritis yang <30 menit (A)
- Jumlah pelaporan Lab
Kritis(B)
A
Rumus= x 100%
B
No Indikator Metode
1 Melaksanakan mini lokakarya bulanan Kelengkapan dokumen lokmin
2 Melaksanakan mini lokakarya triwulanan Kelengkapan dokumen lokimn
3 Kalibrasi alat Kelengkapan dokumen kalibrasi
4 Arsip kepegawaian Kelengkapan dokumen Kepegawaian
5 Uraian tugas pegawai Kelengkapan data tupoksi masing masing pegawai
6 Membuat kartu stok obat/ BHP Setiap Obat memiliki Kartu Stok obat/BHP di Gudang
Farmasi Puskesmas
7 Menerapkan FIFO dan FEFO Penerapan FIFO & FEFO pada kartu stok obat
(sampling)
8 Ketersediaan obat terhadap formularium -Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di
nasional (fornas) puskesmas yang tercantum dalam formularium (A)
-Petugas Farmasi mencatat total jenis obat yang
tercantum dalam formularium nasional (B)
A
Rumus= x 100%
B
16
dr. MELLY KEMERDASARI KN, Sp. KKLP
NIP. 197908162009022004
17