Anda di halaman 1dari 17

DINAS KESEHATAN KOTA METRO

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


UPTD PUSKESMAS GANJAR AGUNG
KECAMATAN METRO BARAT
Jl. Jend Sudirman Kec. Metro Barat Kota Metro
Telp.(0725) 7855174 Email. ganjaragungpuskesmas@yahoo.co.id

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS GANJAR AGUNG


NOMOR : /KPTS/D-2/U.4/2022

TENTANG

INDIKATOR MUTU UPTD PUSKESMAS GANJAR AGUNG

KEPALA PUSKESMAS GANJAR AGUNG,

Menimbang : a. bahwa puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya;
b. bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut harus dilakukan secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
c. bahwa dalam rangka upaya peningkatan mutu yang berkesinambungan
perlu dilakukan pengukuran terhadap indikator mutu pelayanan kesehatan
dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan sesuai aturan yang
berlaku;
d.
bahwa berdasarkan pertimbangan pada hurup a, b dan c diatas, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ganjar Agung tentang
indikator mutu UPTD Puskesmas Ganjar Agung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
6.
Manajemen Puskesmas;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
7.
Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi ;
8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 04 tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
9 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
10 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 07 tahun 2021
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;

1
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
11 HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
12 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.
01.07/MENKES/1591/2020 tentang Protokol Kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BLUD UPTD PUSKESMAS GANJAR


AGUNG TENTANG INDIKATOR MUTU PUSKESMAS GANJAR
AGUNG
KESATU : Menentukan indikator Mutu UPTD Puskesmas Ganjar Agung
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan,
perubahan sebagaimana mestinya.
KETIGA : Segala biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan ini menjadi
tanggung jawab UPTD Puskesmas Ganjar Agung

Ditetapkan di Ganjar Agung,


Pada Tanggal 3 Januari 2022
Kepala UPTD Puskesmas Ganjar Agung,

dr. MELLY KEMERDASARI KN, Sp. KKLP


NIP. 197908162009022004

2
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS GANJAR AGUNG
NOMOR : /KPTS/D-2/U.4/2022
TENTANG : Indikator Mutu UPTD Puskesmas
Ganjar Agung

INDIKATOR MUTU PUSKESMAS GANJAR AGUNG

I. INDIKATOR NASIONAL MUTU


No Indikator Target

1 Seluruh petugas layanan melakukan kebersihan tangan 5 momen sesuai indikasi


85%

2 Seluruh petugas layanan menggunakan APD sesuai standar dan indikasi


100%

3
Ketepatan pemberi layanan untuk melakukan identifikasi pasien 100%

4
Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Sensitif Obat (SO) 80%

5 Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar 100%

6 Kepuasan pasien ≥76,61

II. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN


No Indikator Target
1 Ketepatan Identifikasi Pasien 90%
2 Terlaksananya Komunikasi Efektif 90%
3 Tidak ada
Ketepatan Pemberian Obat kepada Pasien
KTD
4 Tidak ada
Ketepatan prosedur Tindakan Medis
KTD
5 Tidak terjadinya HAIs (Healthcare Associated Infections) Tidak ada
KTD
6 Tidak Terjadinya Pasien Jatuh Tidak ada
KTD

III. INDIKATOR MUTU PROGRAM PRIORITAS PUSKESMAS GANJAR


AGUNG

Program Indikator Target

Program TBC Pemberi Layanan di Ruang TBC 100%


adalah dokter umum dan atau perawat
penanggung jawab (PJ) program TBC
(UKP)

Kepatuhan Pengambilan Obat (UKM 100%


Admen)

Cakupan Terduga TB (UKM Admen) 100%

IV. INDIKATOR MUTU UNIT LAYANAN PUSKESMAS GANJAR AGUNG

3
No Jenis Layanan Indikator Target
Melakukan pengisian identitas pasien pada
90%
1 LOKET PENDAFTARAN kartu status dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 15 menit 90%
Melakukan pengisian data rekam medis
2 REKAM MEDIS 90%
pasien dengan lengkap
PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM Melakukan pengisian data rekam medis
90%
pasien dengan lengkap
3
Durasi waktu pelayanan maksimal maksimal
90 %
15 menit
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN Melakukan pengisian data rekam medis
90 %
4 MULUT pasien dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 1 jam 90 %
PELAYANAN KIA MTBS Melakukan pengisian rekam medis pasien
90 %
5 dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 15 menit 90 %
PELAYANAN KESEHATAN KB Tindakan KB dilakukan oleh dokter / bidan
6 100 %
terlatih
Melakukan pengisian data rekam medis
90 %
8 LANSIA pasien dengan lengkap
Durasi waktu pelayanan maksimal 15 menit 90 %
Melakukan pengisian rekam medis pasien
9 UNIT GAWAT DARURAT 90%
UGD dengan lengkap
Waktu tunggu pelayanan :
10 FARMASI a. Obat jadi ( 10 menit) 90 %
b. Obat racikan (15 menit) 90 %
Waktu tunggu hasil pemeriksaan lab
80%
maksimal 1,5 jam
11 LABORATORIUM
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab Cito 80%
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab Kritis 80%

V. INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI PUSKESMAS GANJAR AGUNG

No Indikator Target
1 Melaksanakan mini lokakarya bulanan 100%

2 Melaksanakan mini lokakarya tribulanan 100%


3 Kalibrasi alat 100%
4 Arsip kepegawaian 90%
5 Uraian tugas pegawai 90%
6 Catatan harian pengeluaran obat 90%

7 Membuat kartu stok obat/ BHP 90%

8 Menerapkan FIFO dan FEFO 90%

10 Laporan penggunaan obat fornas dan di luar fornas 90%

PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

I. PENGUKURAN INDIKATOR NASIONAL MUTU PELAYANAN


KESEHATAN DI PUSKESMAS

a. Kepatuhan Kebersihan Tangan


Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan
Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
Pemikiran 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan dan

4
Pengendalian Infeksi.
3. Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan seluruh pemberi
pelayanan dalam melakukan cuci tangan sesuai dengan
ketentuan WHO.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai dasar
untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan agar dapat
menjamin keselamatan pasien dengan cara mengurangi risiko
infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Definisi Operasional 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir bila tangan jelas kotor
atau terkena cairan tubuh (handwash), atau menggunakan
alkohol (alcohol-based handrubs) bila tangan tidak tampak
kotor (handrub)
indikasi (Five moments) menurut WHO dan 5 indikasi sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019
(Covid-19)
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah menurut
WHO.
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah penilaian
kepatuhan terhadap petugas yang melakukan kebersihan
tangan sesuai dengan indikasi yang terdiri dari :
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu sebelum
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian
pasien).
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau pakaian pasien
).
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik contoh:
Pemasangan intra vena kateter (infus), perawatan luka,
pemasangan kateter urin, suctioning, pemberian suntikan
dan lain lain
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien seperti
muntah, darah, nanah, urin, feces, produksi drain, dan
setelah melepas sarung tangan.
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien meliputi:
menyentuh tempat tidur pasien, linen yang terpasang di
tempat tidur, alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain
yang digunakan pasien, kertas/lembar untuk menulis
yang ada di sekitar pasien.
f. Melepas sarung tangan steril
g. Melepas APD
h. Setelah kontak dengan permukaan benda mati dan objek
termasuk peralatan medis
i. Setelah melepaskan sarung tangan steril.
j. Sebelum menangani obat-obatan atau menyiapkan
makanan.
5. Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah semua
tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang
pelayanan/perawatan pasien serta tenaga penunjang yang
bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah,
sopir ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien / spesimen.
6. Observer adalah orang yang paham dan memiliki
kompetensi untuk melakukan penilaian kepatuhan kebersihan
tangan dengan metode dan tool yang telah ditentukan.
Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit dalam satu
periode pengamatan
8. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam 15 menit
periode pengamatan.

5
Jenis Indikator Proses

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang


(pembilang X) dilakukan sesuai indikasi
Denominator (penyebut Y) Jumlah peluang kebersihan tangan yang Seharusnya dilakukan
dalam satu periode pengamatan/observasi.
Target Pencapaian ≥ 85%

Kriteria: *Kriteria Inklusi :


Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang
pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga penunjang yang
bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir
ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien/spesimen yang akan di observasi
*Kriteria Ekslusi : Tidak ada
Formula X
x 100%
Y
Desain Pengumpulan Concurrent (Survei harian)
Data
Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang


(pembilang) dilakukan sesuai indikasi
Denominator (penyebut) Jumlah peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam satu periode
pengamatan/observasi.
Target Pencapaian ≥ 85%

Kriteria: Kriteria Inklusi :

Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas di ruang


pelayanan/ perawatan pasien serta tenaga penunjang yang
bekerja sebagai cleaning service, pemulasaran jenazah, sopir
ambulan, dan tenaga penunjang yang kontak erat dengan
pasien/spesimen yang akan di observasi

Kriteria Ekslusi : Tidak ada


Desain Pengumpulan Concurrent (Survei sampling bulanan)
Data
Sumber Data Hasil observasi

Instrumen Observasi dengan menggunakan SOP Cuci Tangan


Pengambilan Data
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Analisis Data
Penyajian Data Tabel

Penanggung Jawab Penanggung jawab mutu

b. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD)

6
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease
2019 (Covid-19)
4. Pedoman Kementerian Kesehatan tentang Petunjuk Teknis
Alat Pelindung Diri (APD).
5. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan pemberi pelayanan
dalam menggunakan APD sesuai dengan prosedur.
Dimensi Mutu Keselamatan, Efektif

Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam


menggunakan APD
2. Menjamin keselamatan petugas dan
pengguna layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi.
Definisi Operasional 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat a lat yang
dirancang sebagai penghalang terha dap penetrasi zat, partikel
padat, cair, atau udara untuk melindungi pemakainya dari ce
dera atau penyebaran infeksi atau penyakit.
2. APD digunakan sesuai dengan standar dan i ndikasi
3. Indikasi penggunaan APD adalah jika melak ukan tindakan
yang memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau
terperc ik darah atau cairan tubuh atau kemungkin an pasien
terkontaminasi dari petugas.
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatu han petugas dalam
menggunakan APD sesu ai standar dan indikasi.
5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adala h penilaian yang
dilakukan terhadap petuga s dalam menggunakan APD saat
melakukan prosedur pelayanan kesehatan
6. Observer adalah orang yang melakukan
pengamatan terhadap kepatuhan kepada
petugas.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai
(pembilang X) indikasi dan standar dalam periode pengamatan
Denominator Jumlah petugas yang diamati
(penyebut Y)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: *Kriteria Inklusi:
Semua petugas yang terindikasi harus
menggunakan APD
*Kriteria Eksklusi: Tidak ada
Formula X
x 100%
Y
Desain Pengumpulan Jumlah petugas yang diamati
Data Concurrent (Survei harian) X 100 %
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Instrumen Pengambilan Observasi dengan menggunakan SOP Penggunaan APD


Data
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian

Pengumpulan Data

Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan Data
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Penyajian Data □Tabel

7
Penanggung Jawab Penanggung jawab mutu

c. Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan


Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang
Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang
Puskesmas
3. Ketepatan identifikasi pengguna layanan merupakan
sasaran keselamatan pasien yang pertama. Yang dimaksud
dengan keselamatan pasien adalah keselamatan pengguna
layanan. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk
menjamin keselamatan Pengguna Layanan selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan pengguna
layanan.

4. Untuk menjamin ketepatan identifikasi


Pengguna layanan maka diperlukan indikator yang
mengukur dan memonitor tingkat kepatuhan pemberi pelayanan
dalam melakukan proses identifikasi. Sehingga pemberi
pelayanan akan menjadikan identifikasi sebagai proses rutin
dalam proses pelayanan.
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan dalam
melaksanakan identifikasi pengguna layanan pada proses pelayanan.
Definisi Operasional 1. Pengguna layanan adalah pasien, keluarga,
sasaran, kelompok masyarakat dan lintas sektor
2. Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah proses
mencocokkan identitas pengguna layanan dengan
menggunakan minimal dua dari tiga identitas yang tidak
pernah berubah. Misalnya nama, tanggal lahir, nomor rekam
medik, NIK sesuai dengan yang ditetapkan di Puskesmas
3. Proses identifikasi pengguna layanan oleh petugas dilakukan
dengan mencocokkan antara identitas yang tertera di dokumen
dengan hasil klarifikasi pada pengguna
layanan secara visual dan atau verbal.
4. Peluang adalah indikasi dilakukan
identifikasi pengguna layanan secara benar
pada saat :
a. Pendaftaran
b. Sebelum tindakan
c. Penyerahan hasil laboratorium
d. Penyerahan obat
Jenis Indikator Proses

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator Jumlah proses identifikasi yang dilakukan


(pembilang) secara benar
Denominator (penyebut) Jumlah pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan di
puskesmas
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:

Semua pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan di


Puskesmas

Kriteria Eksklusi: Tidak ada eksklusi


Formula

8
Desain Concurrent (Survei harian)
Pengumpulan Data
Sumber Data Data Primer

Instrumen Observasi dengan menggunakan SOP identifikasi Pasien


Pengambilan Data
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian

Pengumpulan Data

Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan Data
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Penyajian Data □Tabel


Penanggung Jawab Penanggung Jawab Mutu

d. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus


Sensitif Obat (SO)
Judul Indikator Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif
Obat (SO)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
minimal 90% dengan memperhatikan upaya penurunan angka
putus berobat, gagal, meninggal dan pasien
tidak dilakukan evaluasi.

Dimensi Mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu

Tujuan Untuk mengetahui jumlah keberhasilan


pengobatan pasien TB semua kasus sensitif obat
dan mengurangi angka penularan penyakit TB

Definisi 1. Tuberculosis yang selanjutnya disingkat TB

Operasional adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium


tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan organ lainnya.
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang berdasarkan
hasil pemeriksaan uji kepekaan atau Tes Cepat Mikroskopis
(TCM) menunjukan hasil masih sensitif terhadap obat anti
tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama)
3. Obat anti tuberculosis (OAT) lini 1 adalah obat anti
tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin (R),
Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan Streptomisin (S).
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB adalah angka yang
menunjukkan persentase semua pasien TB yang sembuh dan
pengobatan lengkap diantara semua pasien TB yang diobati
dan dilaporkan sesuai dengan periodisasi waktu pengobatan
TB. Angka ini merupakan penjumlahan dari angka
kesembuhan semua kasus dan angka pengobatan lengkap
semua kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan TB.
5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan

9
bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi
negatif dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.
6. Upaya peningkatan mutu keberhasilan
pengobatan pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai
dari pasien dinyatakan positif sebagai pasien TB berdasarkan
hasil pemeriksaan bakteriologis lainnya sampai dengan
pasien dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap.
7. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar dengan hasil
terdokumentasi.
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi
Edukasi (KIE) TB kepada pasien TB dan keluarga,
pembuatan kesepakatan pasien dalam menjalankan
pengobatan TB termasuk penunjukan Pengawas Minum
Obat (PMO).
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk penanganan
efek samping obat.
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara lengkap dan
benar di setiap tahapan pengobatan.
8. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan
bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan dalam
periodisasi pengobatan TB menjadi negatif dan pada salah
satu pemeriksaan sebelumnya.
9. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah
satu pemeriksaan sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif
dan diakhir pengobatan tidak ada bukti hasil pemeriksaan
bakteriologis (tidak dilakukan pemeriksaan bakteriologis di
akhir pengobatan)
Jenis Indikator Hasil

Satuan Pengukuran Persentase

Numerator (pembilang) Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan


pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
Puskesmas
Denominator (penyebut) Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan di
wilayah kerja Puskesmas
Target 80%.
Pencapaian
Kriteria: *Kriteria Inklusi:
Semua pasien TB SO yang dinyatakan sembuh dan menjalani
pengobatan secara lengkap di wilayah kerja Puskesmas pada tahun
berjalan
*Kriteria Eksklusi:
1. Pasien TB RO
2. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan TBC.09
dan hasil pengobatan pasien TB pindahan dengan TB.10
3. Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau bulan ke
6
Formula

Desain Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Formulir :
TB.01, TB.03, TB.04, TB.05, TB.06, TB.09 dan TB.10
Instrumen Data sekunder

10
Pengambilan Data
Besar Sampel Populasi

Frekuensi Harian
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan

Periode Analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Data
Penyajian Data □ Tabel

Penanggung Jawab Penanggung jawab Program TB

e. Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar

Judul Indikato r Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar

Dasar 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN


Pemikiran 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Puskesmas
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian Ibu
(AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH) sedangkan target
pada RPJMN 2020-2024 adalah 183/100.000 KH dan pada
akhir SDGs 2030 adalah 131/100.000 KH.
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar,
maka risiko pada kehamilan dapat sejak awal diketahui dan
dilakukan tata laksana, sehingga faktor risiko dapat dikurangi
agar tidak terjadi komplikasi.
7. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan hidup baik
bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat lahir sehat, berkualitas
dan tercegah dari risiko stunting
Dimensi Mutu Efektif, Keselamatan, Berorientasi pada pasien/pengguna
layanan
Tujuan Penurunan angka kematian ibu di Indonesia
Definisi Operasional 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
adalah ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ANC
lengkap sesuai dengan standar kuantitas dan
standar kualitas selama periode kehamilan di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan.
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama periode
kehamilan (K6) terdiri dari:
a. 2 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada trimester ke-1
(satu)/ 0-12 minggu,
b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2 (dua)/ > 12-24
minggu, dan
c. 3 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/ 24
minggu-sampai dengan kelahiran
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10T
meliputi :
a Timbang Berat badan dan tinggi badan b Ukur tekanan
darah
c Nilai status gizi (ukur LILA)
d Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 19 minggu)
e Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
f Skrining status imunisasi dan berikan suntikan tetanus
toksoid (TT) bila diperlukan.
g Beri tablet tambah darah
h Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah

11
2) Kadar Hemoglobin
3) Gluko-Protein urin
4) Termasuk pemeriksaan HIV , Hepatitis B, Sifilis
i Tata laksana
j Temu wicara/ konseling
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar pemeriksaan ANC
sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang telah
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar pada masa
kehamilan pada tahun bejalan.
Jenis Indikator Hasil
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapa
tkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar pa da tahun berjalan
Denominator (penyebut) Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas pada tahun
berjalan
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:

Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja pus kesmas pada


tahun berjalan
Kriteria Eksklusi:
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out)
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa kehamilan
(Abortus)
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan riwayat
kehamilan lengkap Ibu hamil meninggal sebelum bersalin.
Formula

Desain Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber Data Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu, SOP ANC
10T
Instrumen Pengambilan Data Sekunder
Data
Besar Sampel Jumlah ibu hamil bersalin yang berada di wilay ah kerja
puskesmas
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis Data
Penyajian Data □Tabel
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Program KIA

f. Kepuasan Pengguna Layanan


Judul Indikato r Kepuasan Pengguna Layanan

12
Dasar Pemikiran 1. Pwemenpan RB No 14 tahun 2017 mengenai Pedoman
Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan
Publik

Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien/ pengguna layanan


Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai
pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pelayanan publik.

Definisi Operasional 1. Kepuasan masyarakat/pengguna layanan adalah hasil pendapat


dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang
diberikan aparatur penyelenggara pelayanan publik.
2. Pengguna layanan puskesmas adalah pasien, keluarga,
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas sektor, yang
menerima
pelayanan dari Puskesmas.
3. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat,
lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang menerima
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
5. Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat
pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang
pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan
6. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan tabel
sampel dari Krejcie and Morgan
7. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai
variabel penyusunan survei kepuasan masyarakat untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan.
8. Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan
pengukuran secara komprehensif tentang tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
9. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil pengukuran dari
kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. Angka
ditetapkan dengan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat).
10. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah 9 unsur-unsur
yang menjadi indikator pengukuran kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.
11. Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh pemberi
layanan secara berkala setiap 3 (tiga) bulanan (triwulan), atau
6 (enam) bulan (semester) atau minimal 1 (tahun) sekali.
12. Survei Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan
menggunakan indikator dan metodologi survei yang sudah
ditentukan.
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran Indeks
Numerator (pembilang) Sesuai dengan PERMEN PAN RB
Denominator Sesuai dengan PERMEN PAN RB
(penyebut)
Target Pencapaian >76.60
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua pengguna layanan Puskesmas
Formula Sesuai dengan kuisioner formula pada PERMEN PAN RB
Desain Pengumpulan Data Survei
Sumber Data Hasil survei
Instrumen Pengambilan Data Sesuai dengan kuisioner survei kepuasan masyarakat berdasarkan
PERMEN PAN RB
Besar Sampel Penentuan sampel dihitung dengan menggunakan tabel sampel dari

13
Krejcie and Morgan.
Frekuensi Pengumpulan Triwulanan, semesteran, Tahunan
Data
Periode Pelaporan Data Triwulanan, semesteran, Tahunan
Periode Analisis Data Triwulanan, semesteran, Tahunan
Penyajian Data □Tabel
Penanggun Jawab Penanggung Jawab Mutu

II. PENGUKURAN INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

No Indikator Metode
1 Ketepatan Identifikasi Pasien Jumlah proses identifikasi yang dilakukan
secara benar (sama seperti pengukuran
identifikasi pasien pada INM)
2 Terlaksananya Komunikasi Efektif Dengan Form Monitoring Pemberian Edukasi
Pasien
3 Ketepatan Pemberian Obat kepada Pasien Laporan KTD program Keselamatan Pasien
4 Ketepatan prosedur Tindakan Medis Laporan KTD program Keselamatan Pasien
5 Tidak terjadinya HAIs (Healthcare Associated
Laporan KTD program Keselamatan Pasien
Infections)
6 Tidak Terjadinya Pasien Jatuh Laporan KTD program Keselamatan Pasien

FORMULIR MONITORING PEMBERIAN EDUKASI PASIEN TERINTEGRASI


Tanggal:
PARAF /
PARAF/
NAMA
MATERI EDUKASI TANGGAL METODE EVALUASI NAMA
PASIEN /
EDUKATOR
KELUARGA
Pendaftaran
a. Sosialisasi alur pelayanan Sudah
pendaftaran Mengerti
b. sosialisasi hak dan kewajiban
pasien
c. Alur pelayanan pasien Edukasi
d. ................ Ulang
Dokter / Dokter Gigi
a. penjelasan penyakit, penyebab,
tanda dan gejala, prognosis
Sudah
b. Hasil pemeriksaan
c. Tindakan medis Mengerti
d. penjelasan komplikasi yang
mungkin terjadi Edukasi
e. .................. Ulang
Konsultasi
a. Diet dan nutrisi Sudah
b. Penyuluhan nutrisi Mengerti
c. Penyuluhan sanitasi
d. ...................
e. ................... Edukasi
Ulang

Obat
a. Nama obat dan kegunaan Sudah
b. Aturan pemakaian dan dosis obat Mengerti
c. Jumlah yang di berikan
d. Cara penyimpanan obat
e. Efek samping obat Edukasi
f. Kontraindikasi obat Ulang
g. ........................
Perawat / Bidan
a. KIE cuci tangan Sudah
b. KIE etika batuk Mengerti
c. Penanganan dan Perawatan luka di
rumah

14
d. ...................... Edukasi
Ulang

III. PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PROGRAM PRIORITAS DI


PUSKESMAS

Program Indikator Metode

Program TBC Pemberi Layanan di Ruang TBC Melihat Form TB 01


adalah dokter umum dan atau perawat
penanggung jawab (PJ) program TBC
(UKP)

Kepatuhan Pengambilan Obat (UKM Melihat Form TB 01


Admen)

Cakupan Terduga TB (UKM Admen) Melihat Form TB 01

IV. PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KESEHATAN


DI PUSKESMAS

No Jenis Layanan Indikator Metode


Melakukan pengisian identitas
Observasi dengan Melihat Sop
pasien pada kartu status dengan
Kelengkapan Rekam medik
1 LOKET PENDAFTARAN lengkap
Durasi waktu pelayanan Dengan form indikator waktu
pelayanan
Melakukan pengisian data rekam Observasi dengan Melihat Sop
2 REKAM MEDIS
medis pasien dengan lengkap Kelengkapan Rekam medik
PELAYANAN Melakukan pengisian data rekam Observasi dengan Melihat Sop
PEMERIKSAAN UMUM medis pasien dengan lengkap Kelengkapan Rekam medik
3
Durasi waktu pelayanan Dengan form indikator waktu
pelayanan
PELAYANAN KESEHATAN Melakukan pengisian data rekam Observasi dengan Melihat Sop
GIGI DAN MULUT medis pasien dengan lengkap Kelengkapan Rekam medik
4
Durasi waktu pelayanan Dengan form indikator waktu
pelayanan
PELAYANAN KIA MTBS Melakukan pengisian rekam Observasi dengan Melihat Sop
medis pasien dengan lengkap Kelengkapan Rekam medik
5
Dengan form indikator waktu
Durasi waktu pelayanan
pelayanan
PELAYANAN KESEHATAN Tindakan KB dilakukan oleh Pengecekan buku register
6
KB dokter / bidan terlatih pelayanan KB
Melakukan pengisian data rekam Observasi dengan Melihat Sop
medis pasien dengan lengkap Kelengkapan Rekam medik
7 LANSIA
Durasi waktu pelayanan Dengan form indikator waktu
pelayanan
Melakukan pengisian rekam
Observasi dengan Melihat Sop
8 UNIT GAWAT DARURAT medis pasien UGD dengan
Kelengkapan Rekam medik
lengkap
Waktu tunggu pelayanan :
Dengan form indikator waktu
9 FARMASI c. Obat jadi ( 10 menit)
pelayanan
d. Obat racikan (15 menit)
10 LABORATORIUM Waktu tunggu hasil pemeriksaan Dengan form indikator waktu

15
lab maksimal 1,5 jam pelayanan
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab -Jumlah waktu pelaporan Lab
Cito cito yang <60 menit (A)
- Jumlah pelaporan Lab cito (B)
A
Rumus= x 100%
B
Ketepatan Waktu Pelaporan Lab - Jumlah waktu pelaporan Lab
Kritis Kritis yang <30 menit (A)
- Jumlah pelaporan Lab
Kritis(B)
A
Rumus= x 100%
B

Form Monitoring Lamanya Waktu Pelayanan:


Form Monitoring Lamanya Waktu Pelayanan
Tgl:
Tempat Pelayanan Waktu Pelayanan Lamanya Pelayanan
Mulai Pelayanan Selesai Pelayanan (durasi)
Ruang Pendaftaran
Ruang BP umum
Ruang KIA
Ruang BP gigi
Ruang Lansia
Ruang Konsultasi
Laboratorium
Apotek

V. PENGUKURAN INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI DI


PUSKESMAS

No Indikator Metode
1 Melaksanakan mini lokakarya bulanan Kelengkapan dokumen lokmin
2 Melaksanakan mini lokakarya triwulanan Kelengkapan dokumen lokimn
3 Kalibrasi alat Kelengkapan dokumen kalibrasi
4 Arsip kepegawaian Kelengkapan dokumen Kepegawaian
5 Uraian tugas pegawai Kelengkapan data tupoksi masing masing pegawai
6 Membuat kartu stok obat/ BHP Setiap Obat memiliki Kartu Stok obat/BHP di Gudang
Farmasi Puskesmas
7 Menerapkan FIFO dan FEFO Penerapan FIFO & FEFO pada kartu stok obat
(sampling)
8 Ketersediaan obat terhadap formularium -Petugas farmasi menghitung jumlah jenis obat di
nasional (fornas) puskesmas yang tercantum dalam formularium (A)
-Petugas Farmasi mencatat total jenis obat yang
tercantum dalam formularium nasional (B)
A
Rumus= x 100%
B

Ditetapkan di Ganjar Agung,


Pada Tanggal 3 Januari 2022
Kepala UPTD Puskesmas Ganjar Agung,

16
dr. MELLY KEMERDASARI KN, Sp. KKLP
NIP. 197908162009022004

17

Anda mungkin juga menyukai