Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi
2.1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg dengan dua kali
pengukuran. Menurut Wiryowidagdo bahwa hipertensi merupakan suatu keadaan tekanan
darah seseorang berada pada tingkatan di atas normal. Jadi tekanan di atas dapat diartikan
sebagai peningkatan secara abnormal dan terus menerus.

2.2 Etiologi Hipertensi Berdasarkan Klasifikasi


Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu:
a. Hipertensi esensial (primer).
Hipertensi esensial adalah hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dan merupakan
tipe yang hampir sering terjadi yaitu sekitar 95% dari kasus terjadinya hipertensi. Hipertensi
esensial disebabkan multi faktor yaitu genetik di sertai faktor gaya hidup yang kurang baik
seperti kurang bergerak (inaktivitas) dan pola makan. Onset hipertensi esensial biasanya
muncul pada pasien yang berusia antara 25-55 tahun, sedangkan usia dibawah 20 tahun jarang
ditemukan.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis lain seperti penyakit jantung,
penyakit ginjal, penggunaan estrogen, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan
reaksi terhadap obat-obatan tertentu (siklosporin dan OAINS / Obat Anti Inflamasi
Nonsteroid). Hipertensi sekunder berkisar 5% dari kasus hipertensi.

2.3 Faktor Risiko Hipertensi


Dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu :
1. Faktor risiko yang tidak dapat diperbaiki
a. Genetik
Jika satu atau dua orang dari orang tua atau saudara kandung yang menderita hipertensi,
maka peluang untuk menderita hipertensi makin besar. Penelitian menunjukkan bahwa 25%

4
dari kasus hipertensi esensial dalam keluarga mempunyai dasar genetik.
b. Usia
Walaupun penuaan tidak selalu memicu hipertensi, tetapi tekanan darah tinggi biasanya
terjadi pada usia lebih tua. Pada usia antara 30 dan 65 tahun, tekanan sistolik meningkat
rata-rata sebanyak 20 mmHg dan terus meningkat setelah usia 70 tahun. Peningkatan resiko
yang berkaitan dengan faktor usia ini sebagian besar menjelaskan tentang hipertensi sistolik
terisolasi dan dihubungakn dengan peningkatan resistensi vaskular perifer dalam arteri.
c. Jenis kelamin
Pria sering mengalami tanda-tanda hipertensi pada usia akhir tiga puluhan, sedangkan
perempuan sering mengalami hipertensi setelah menopause. Tekanan darah wanita,
khususnya sistolik, meningkat lebih tajam sesuai usia. Setelah usia 55 tahun, wanita
mempunyai resiko lebih tinggi untuk menderita hipertensi. Salah satu penyebab terjadinya
pola tersebut adalah perbedaan hormon kedua jenis kelamin.

2. Faktor resiko yang dapat diperbaiki


a. Merokok
Menurut ilmu kedokteran, rokok mengandung lebih kurang 4000 bahan kimia,
diantaranya nikotin, tar, karbon monoksida, dan hidrogen sianida. Nikotin mendorong
terjadinya adhesi platelet yang di asosiasikan dengan penyakit kardiovaskuler dan
hipertensi. Nikotin merupakan bahan yang mempunyai aktivitas biologis yang potensial
yang akan meningkatkankan epinefrin dalam darah, meningkatkan tekanan darah,
menambah denyut jantung dan menginduksi vasokonstriksi perifer.
b. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan. Kelebihan berat badan dan hipertensi sering berjalan beriringan, karena
tambahan beberapa kilogram membuat jantung bekerja lebih keras.
c. Kolesterol
Dalam kondisi normal kolesterol adalah lemak (lipid) yang diproduksi oleh hati dan
sangat penting untuk fungsi tubuh. Namun jika seseorang memiliki terlalu banyak kolesterol
dalam aliran darah, kelebihannya dapat disimpan dalam pembuluh darah. Kolesterol yang
berlebihan tersebut akan menempel dan menumpuk di pembuluh darah, yang pada akhirnya
akan menyebabkan diameter pembuluh darah semakin menyempit, sehingga aliran darah

5
yang melewatinya akan menjadi lebih deras.
d. Kurang gerak
Olahraga adalah menurunkan berat badan, meningkatkan level HDL (High-Density
Lipoprotein), dan menurunkan trigliserida (lemak dari makanan yang menjadi bagian dari
sirkulasi darah dalam aliran darah). Olahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan
hipertensi, karena olahraga isotonik (seperti bersepeda, jogging, aerobik, berenang) yang
teratur dapat memperlancar peredaran darah sehingga menurunkan tekanan darah. Olahraga
juga dapat digunakan untuk mengurangi atau mencegah obesitas dan mengurangi asupan
garam kedalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan mengeluarkan garam lewat kulit).
Orang yang sering duduk secara signifikan lebih mungkin mengalami hipertensi dan
serangan jantung.
e. Kelebihan garam
Garam yang dimaksud disini adalah garam natrium. Salah satu sumber utama garam
natrium adalah garam dapur. Fungsi garam dalam kadar normal adalah sangat penting
sebagai ion-ion penjaga kestabilan (normal tubuh manusia mengkonsumsi tidak lebih dari
2400 mg perhari) garam tersebut dapat menyebabkan tubuh menahan terlalu banyak air
sehingga volume cairan darah akan meningkat tanpa diserta penambahan ruang pada
pembuluh darah, yang akibatnya akan menambah tekanan darah dalam pembuluh darah.
f. Kafein
Kafein terdapat pada kopi, teh, cokelat dan koka yang berpengaruh terhadap
perangsangan otot jantung, Kafein mempunyai sifat antagonis endogenus adenosin,
sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi dan peningkatan resistensi pembuluh darah tepi.
Namun dosis yang digunakan dapat mempengaruhi efek peningkatan tekanan darah.
Kebanyakan penelitian tidak menunjukkan indikasi yang jelas bahwa asupan kafein dalam
jumlah normal (<100 mg/hari) menyebabkan hipertensi.
g. Penggunaan alkohol
Minum alkohol secara berlebihan, yaitu tiga kali atau lebih dalam sehari merupakan
faktor penyebab 7% kasus hipertensi.Mengkonsumsi berlebihan. Intake alkohol atau etanol
dalam jumlah 30-75 ml meningkatkan denyut jantung dan cardiac output. Dimana terjadi
perubahan tahanan pada pembuluh darah perifer karena dipengaruhi oleh alkohol.
h. Stres

6
Stres yang dialami seseorang akan membangkitkan saraf simpatetis yang akan memicu
kerja jantung dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, bagi mereka
yang sudah memiliki riwayat sejarah kesehatan penderita hipertensi, disarankan untuk
berlatih mengendalikan stres dalam hidupnya.

2. 4. Klasifikasi Hipertensi
Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa menurut The Sevent :

Tabel 2.1. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC 7.

2.5. Gejala Hipertensi


Biasanya hipertensi esensial ringan sampai sedang tidak menunjukkan gejala, tampak
sehat selama bertahun-tahun. Ada beberapa gejala hipertensi, yaitu kepala pusing, mudah
marah, sulit tidur, gelisah, sesak nafas, sering kaku di leher belakang, gangguan penglihatan
dan sulit konsentrasi.
Nyeri kepala suboksipital berpulsasi, yang khas terjadi pada penderita hipertensi yang
terjadi pada pagi hari dan berkurang ketika siang hari.

2.6. Diagnosis Hipertensi


Tekanan darah diukur setelah seseorang duduk bersandar atau berbaring, setelah
beristirahat selama 5 menit. Angka 140/90 mmHg atau lebih dapat diartikan sebagai
hipertensi, tetapi diagnosis ini tidak dapat ditegakkan berdasarkan satu kali pengukuran.
Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi maka tekanan darah diukur
kembali sebanyak dua kali atau lebih dengan jarak dua menit untuk meyakinkan adanya
hipertensi. Hasil pengukuran bukan hanya menentukan adanya tekanan darah tinggi, tetapi
juga digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi. Setelah diagnosis ditegakkan,
dilakukan pemeriksaan terhadap organ utama, terutama pembuluh darah, jantung, otak, dan
ginjal.
2. 7 Pemeriksaan Penunjang Hipertensi

7
Pemeriksaan penunjang yang dipakai antara lain:
a. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
b. Pemeriksaan retina.
c. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung.
d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri.
e. Foto dada dan CT scan.
f. MRI dan Angiografi

2. 8 Komplikasi Hipertensi
1. Penyakit kardiovaskuler hipertensif
Komplikasi jantung merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada
hipertensi esensial. Bukti elektrokardiografi tentang adanya hipertropi ventrikel kiri
ditemukan pada 2-15% pasien hipertensi kronik. hipertropi ventrikel kiri dapat
menyebabkan atau mempermudah berbagai macam komplikasi jantung akibat hipertensi,
termasuk gagal jantung kongestif, aritmia ventrikel, iskemi miokard dan meninggal
mendadak.
2. Penyakit cerebrovaskuler hipertensif dan demensia
Hipertensi merupakan penyebab utama stroke, terutama perdarahan intraserebral
dan infark serebral iskemik.
3. Penyakit renal hipertensif
Hipertensi kronik menyebabkan nefrosklerosis, dan merupakan penyebab umum
dari insufisiensi renal.

2.9. Penanganan Hipertensi


1. Nonfarmakologi:
Perubahan gaya hidup yang dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular adalah:
a. Mengurangi kelebihan berat badan
b. Berhenti merokok
c. Membatasi konsumsi alkohol
d. Melakukan aktivitas fisik (olahraga)

8
Seperti jalan kaki, joging, senam dengan faktor kesulitan yang kecil, olahraga
yang bersifat rekreatif. Sebaiknya aerobik dilakukan 30-45 menit per hari setiap hari.
e. Mengurangi konsumsi kolesterol
Kurangi makan makanan yang mengandung gula murni, daging, ayam, kuning telur,
dan sarden. Serta hindari makan makanan seafood, otak, jeroan, lemak hewani,
mentega. Makanan yang dianjurkan seperti sayuran, buah, minyak nabati (kecuali
minyak kelapa), putih telur, ikan, kacang-kacangan.
f. Istirahat yang cukup dan tidak sres
Istirahat dengan posisi badan berbaring dapat mengembalikan aliran darah ke otak.
Oleh karena tekanan darah dapat meningkat jika orang terkena stres, maka hindari
kegiatan dan tempat-tempat yang dapat menyebabkan stres. Pilihan untuk mengurangi
stres seperti rekreasi ke tempat-tempat yang sejuk, rindang, alam bebas dan daerah
yang berbeda dengan kegiatan sehari-hari.
g. modifikasi diet atau pengaturan diet
1. Diet rendah garam
Tujuan diet rendah garam adalah membantu menurunkan retensi garam atau air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Jenis diet rendah garam
a.Diet rendah garam I (200-400mg Na)
 Untuk pasien dengan edema, asites, hipertensi berat.
 Tidak ditambah garam dapur.
 Hindari makanan yang tinggi kadar natrium.

b.Diet rendah garam II (600-800 mgNa)


 Untuk pasien dengan edema, asites, hipertensi tidak terlalu berat.
 Boleh menggunakan ½ sdt garam dapur.
 Hindari makanan yang tinggi kadar natrium.

c.Diet rendah garam III (1000-1200mgNa)


 Untuk pasien dengan edema, hipertensi ringan.
 Boleh menggunakan 1 sdt (4gr) garam dapur.

9
2. Diet rendah kolesterol dan lemak terbatas
Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigkiserida dan
pospolipid. Tubuh memperoleh kolesterol dari makanan sehari-hari dan dari hasil
sintesis dari hati. Kolesterol dapat berbahaya jika dikonsumsi lebih banyak dari pada
yang dibutuhkan oleh tubuh, peningkatan kolesterol dapat terjadi karena terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan tubuh akan
mengkonsumsi sekitar 25-50% dari setiap makanan.
3. Diet tinggi serat
Diet tinggi serat sangat penting pada penderita hipertensi, terdiri dari dua jenis
yaitu serat kasar yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan, sedangkan serat
makanan terdapat pada makanan karbohidrat seperti kentang, beras, singkong dan
kacang hijau.
4. Diet rendah kalori bila kelebihan berat badan
Diet rendah kalori dianjurkan untuk orang yang kelebihan berat badan. Kelebihan
berat badan atau obesitas akan beresiko tinggi terkena hipertensi. Demikian juga
dengan orang yang berusia 40 tahun mudah terkena hipertensi.

2. Farmakologi
Hampir 20 penelitian yang dilakukan secara acak menunjukkan bahwa terapi obat
pada pasien dengan hipertensi derajat II dan III secara konsisten mengurangi insiden
stroke sebesar 30-50%, gagal jantung kongestif sebesar40-50%. Beberapa penelitian
pada orang lebih tua dengan hipertensi sistolik telah dipastikan bahwa terapi
antihipertensi mencegah infark miokard fatal dan nonfatal serta keseluruhan mortalitas
kardiovaskular.
Ada beberapa keadaan yang mungkin langsung diberi obat antihipertensi,
yakni:
- Tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg.
- Tekanan darah lebih dari 160/100 mmHg yang menetap selama kurun waktu tertentu.
- Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dengan disertai salah satu atau lebih keadaan
berikut :

10
a. Diabetes
b. Kerusakan organ target, misalnya jantung, ginjal, atau stroke.
c. Risiko penyakit kardiovaskular dalam tahun lebih dari 20%.

Namun demikian, jika tekanan darah hanya sedikit meningkat (kurang dari 140/90
mmHg), obat antihipertensi diberikan hanya bila perubahan gaya hidup tidak cukup
menurunkan tekanan darah.
Obat-obatan yang biasa diberikan:
a. Diuretik tiazid
Biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi. Diuretik
membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan diseluruh
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah. Diuretik juga menyebabkan pelebaran pembuluh
darah dan hilangnya kalium melalui air kemih sehingga kadang diberikan tambahan kalium
atau obat penahan kalium. Diuretik sangat afektif pada lanjut usia, kegemukan, penderita
gagal jantung dan penyakit ginjal menahun.

b. Penghambat adrenergik
merupakan sekelompok obat yang terdiri dari alfa-blocker, beta-blocker, dan alfa-beta-
blocker labetolol, yang menghambat efek sistem saraf simpatis. Sistem saraf simpatis adalah
sistem saraf yang dengan segera akan memberikan respon terhadap stres, dengan cara
meningkatkan tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker,yang efektif diberikan kepada :
 penderita yang pernah mengalami serangan jantung
 penderita dengan denyut jantung yang cepat
 angina pectoris
 sakit kepala migren

c. Angiotensin converting enzim inhibitor (ACE-Inhibitor)


Menurunkan tekanan darah dengan memblokade produksi hormon angiotensin II yang
menyebabkan konstriksi pembuluh darah. Dengan demikian, obat ini dapat memperlebar
pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah.

11
Obat ini efektif diberikan kepada:
 Penderita gagal jantung
 Penderita denga protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit ginjal menahun
atau penyakit ginjal diabetik.
 Pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat lain.

d. Angiotensin-II-blocker menyebabkan penurunan tekanan darah


Dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.

e. Antagonis kalsium
Obat ini dapat menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme
yang berbeda. Obat ini sangat efektif diberikan kepada lanjut usia, penderita angina
pektoris, denyut jantung yang cepat, sakit kepala migren.

f. Vasodilator
Obat ini dapat langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.
Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat antihipertensi
lainnya.
g. Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna)
memerlukan beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan
sebagian besar diberikan secara intravena, yaitu:
 Diazoxide
 Nitroprusside
 Nitroglycerin
 Labetolol
 Nifedipine
Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa
diberikan peroral, tetapi obat ini bisa menyebabkan hipotensi sehingga pemberiannya harus
diawasi secara ketat.

Tabel: 2.2 Golongan obat Antihipertensi

12
Frekuensi per
Kelas Obat Dosis (mg/hari) hari

13
Hydrochlorothiazide 25 - 50 1
Thiazide atau
diuretik thiazide-like Indapamide 1,25 – 2,5 1
Captopril 12,5 - 150 2 atau 3
Enalapril 5 – 40 1 atau 2
Lisinopril 10 – 40 1
Perindopril 5 – 10 1
ACE inhibitor Ramipril 2,5 - 10 1 atau 2
Candesartan 8 – 32 1
Eprosartan 600 1
Irbesartan 150 – 300 1
Losartan 50 – 100 1 atau 2
Olmesartan 20 – 40 1
Telmisartan 20 – 80 1
Angiotensin receptor
blocker (ARB) Valsartan 80 – 320 1
Amlodipine 2,5 – 10 1
Felodipine 5 – 10 1
Dihydropyridine calcium
Nifedipine 30 – 90 1
channel blocker (DHP-
CCB) Lercandipine 10 – 20 1
Diltiazem SR 180 – 360 2
Diltiazem CD 100 – 200 1
Non-DHP-CCB Verapamil SR 120 – 480 1 atau 2
Spironolactone 25 – 100 1
Diuretik antagonis
aldosteron Eplerenone 50 – 100 1 atau 2
Nebivolol 5 - 40 1
Atenolol 25 - 100 1 atau 2
Bisoprolol 2,5 – 10 1
Beta bloker - kardioselektif Metoprolol tartrate 100 – 400 2

14
Propanolol IR 160 - 480 2
Beta bloker – non
kardiosekeltif Propanolol LA 80 - 320 1

15

Anda mungkin juga menyukai