TINEA KORPORIS
Oleh :
Pembimbing:
2023
KATA PENGANTAR
Pertama kami ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
KORPORIS”. Adapun tujuan pembuatan laporan kasus ini adalah sebagai salah
Agung Kota Metro. Proses penulisan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari
Metro, Lampung.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Case Report ini
Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kulit merupakan organ yang terletak pada sisi terluar manusia dan
merupakan organ yang istimewa karena mudah diamati baik dalam keadaan sakit
maupun sehat. Fungsi kulit dalam memelihara kesehatan manusia yaitu sebagai
Penyakit infeksi pada kulit dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus,
parasit dan lain-lain.2 Presentase penyakit kulit akibat jamur diseluruh dunia 25%
penyakit menular yang umum terjadi.3 Penyebab Infeksi jamur superfisial kulit
glabrosa pada area batang tubuh (badan) dan ekstremitas. Umumnya Tinea
korporis dapat ditemukan di seluruh dunia dan menginfeksi manusia pada seluruh
usia, namun prevalensi terbanyak adalah pada anak usia pra-remaja.6 Dilaporkan
pada Maret 2005 pernah terjadi wabah tinea korporis dan tinea kapitis pada anak
kasus adalah infeksi tinea korporis.7 Kasus serupa juga dilaporkan sebelumnya
pada tahun 2000 yaitu kejadian wabah tinea korporis pada anak (komunitas atlet
angkat besi) usia 7-17 tahun di Jerman.8 Pada penelitian yang dilakukan di
12tahun dan anak sekolah dasar di komunitas rural Nigeria Tenggara didapatkan
hasil bahwa tinea korporis merupakan infeksi terbanyak kedua setelah tinea
kapitis. Pada penelitian tersebut disebutkan tinea korporis lebih sering terjadi pada
grup anak usia diatas 10 tahun dengan daerah korporal yang terinfeksi ialah wajah
(32%), badan (31%), lengan (23%), tungkai (19%), dan leher (7%).9,10 Penelitian
tinea korporis merupakan jenis dermatofita tersering dan kelompok anak usia <15
tahun.
cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati, hifa melepaskan keratinase serta
enzim lainnya guna menginvasi lebih dalam stratum korneum dan menimbulkan
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
Tinea korporis banyak diderita oleh semua umur, terutama lebih sering
kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta
kelembaban kulit yang lebih tinggi. Lebih sering menyerang pria dari pada
wanita. Tersebar ke seluruh dunia, terutama pada daerah tropis, dan insidensi
2.3 Etiologi
Gambaran klinis dari tinea korporis merupakan lesi anular, bulat atau
vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang ( tanda
peradangan lebih jelas pada daerah tepi ) yang sering disebut dengan central
healing. Tapi kadang juga dijumpai erosi dan krusta akibat garukan. Lesi-lesi
Kelainan kulit dapat juga terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang
polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu. Selain itu lesi dapat
berupa arsiner, atau sinsiner. Bila tinea korporis ini menahun tanda-tanda aktif
gatal bertambah apabila berkeringat. Karena gatal dan digaruk, maka timbul
lesi sehingga lesi bertambah meluas, terutama pada kulit yang lembab.
Pada pemeriksaan Pada kerokan kulit dengan KOH 10-20% bila positif
memperlihatkan elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora (hifa yang
menanamkan bahan klinis pada media buatan. Yang dianggap paling baik
2.7 Penatalaksanaan
1. Umum
berlebihan
kaki.
Topikal
Salep Whitfield
Sistemik
adalah 3-4 minggu, diberikan bila lesi luas atau bila dengan
azol seperti ketokonazol 200 mg per hari selama 2-4 minggu pada pagi
2.8 Prognosis
pengobatan yang adekuat dan kelembaban dan kebersihan kulit yang selalu
dijaga (1,4)
BAB III
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Umur : 42 Tahun
B. ANAMNESA
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
-
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Ny. D datang ke Poli Balai Pengobatan diantar suami nya dengan keluhan
Timbul bercak bercak kemerahan dan bersisik di badan sejak 3 bulan yang lalu.
Hipertensi (-) DM (-) Riwayat Asma (-) Riwayat Penyakit Jantung (-) Ginjal (-)
Riwayat DM (-), Riwayat Hipertensi (-), Riwayat Asma (-), Riwayat Penyakit
Jantung (-). Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gejala sama seperti
pasien.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
Nadi : 110x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Suhu : 36,5°C
2. Status Generalisata
a. Kepala : Normocepali
(+)
perdarahan
g. Thorax
Paru-Paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, masa (-),
jejas (-).
Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi -/-, whezing -/-
Jantung
sinistra
sinistra
h. Abdomen
multiple.
D. RESUME
Pasien Ny. D datang ke Poli Balai Pengobatan diantar suami nya dengan keluhan
Timbul bercak bercak kemerahan dan bersisik di badan sejak 3 bulan yang lalu.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
F. DIAGNOSA KERJA
Tinea Korporis
G. DIAGNOSA BANDING
-Pitiriasi Rosea
-Psoriasis Vulgaris
-Dermatitis Kontak
H. PENATALAKSANAAN
- Medikamentosa :
Salep Whitfield
I. PROGNOSIS
1. Djuanda, Adhi. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: