READING
Intravenous magnesium sulphate infusion
as firstline therapy in the control of spasms
and muscular rigidity in childhood tetanus
• Tujuan terapi :
o Menghentikan produksi toksin
o Menetralkan toksin
o Kontrol spasme otot
o Mengontrol Airway – Breathing
• Benzodiazepin dalam dosis yang sangat tinggi kontrol spasme pada tetanus.
• Diazepam adalah benzodiazepin yang paling umum digunakan, karena murah
dan banyak tersedia.
Journal reading
Latar Belakang
Journal reading
Metode Penelitian
Metode Sampel
Eksperimental Non Anak dengan tetanus
Randomized Controlled Trials
Waktu Tempat
RS Pendidikan Perawatan
Juni 2009 - Mei 2011
Tersier (Tipe A), Mumbai,
India.
Journal reading
Metode Penelitian
Proses
• Pasien menerima MgSO4 100 mg/kg IV bolus diikuti
dengan infus 40 mg/kg/jam ditingkatkan 5 mg/kg/jam
setiap 6 jam sampai spasme berhenti atau refleks
tendon patela hilang.
• Sedasi tambahan dengan diazepam spasme tidak
terkontrol dengan MgSO4 max dose.
• Dimulai dengan dosis 5 mg/kg/hari sebagai infus IV dan
ditingkatkan hingga maksimum 20 mg/kg/hari,
tergantung pada respon, dan dilanjutkan secara oral
sesuai dosis setelah kejang terkendali.
Journal reading
7
Metode Penelitian
Journal reading
Hasil Penelitian
9
Hasil Penelitian
Journal reading
Hasil Penelitian
11
Hasil Penelitian
Journal reading
Diskusi
Hasil Penelitian Penelitian Lain
14 dari 27 pasien pada penelitian ini port the entry Sesuai dengan case report dari India bahwa
berasal dari luka terbuka sedangkan 9 dari 27 OMSK merupakan port the entry tetanus nomer 2
pasien port the entry berasal dari OMSK. setelah luka terbuka. (Angurana SK, 2018)
MgSO4 tidak efektif pada kebanyakan pasien Studi dari India bahwa MgSO4 tidak efektif pada
tetanus berat harus disertai dengan terapi pasien tetanus dewasa derajat berat sehingga 27
adjuvant yang adekuat. dari 33 pasien memerlukan terapi ventilator.
(Mathew PJ, 2010)
Diperkuat pada penelitian RCT di Vietnam tidak
ditemukan pengurangan penggunaan ventilator
tetapi ada penurunan dosis benzodiazepine dan
terapi adjuvant lainnya dalam mengurangi spasme
dan kejang. (Thwaites CL, 2006)
Journal reading
Diskusi
Journal reading
14
Diskusi
Journal reading
15
Kesimpulan dan Kelemahan Penelitian
Kesimpulan Kelemahan
Tidak adanya
pembanding/kelompok control
MgSO4 saja efektif pada (tidak diintervensi MgSO4)
tetanus ringan sampai
sedang tetapi tidak efektif Efek samping MgSO4 tidak
pada tetanus berat. dijabarkan secara rinci pada
setiap kelompok subjek.
Journal reading
16
Critical apraisal
Judul Penelitian
• “Intravenous magnesium sulphate infusion as firstline therapy in the control of spasms and
muscular rigidity in childhood tetanus”
Peneliti
• Preeti Shanbag, Anupama Mauskar & Sanjeevani Masavkar
Sumber
• Preeti Shanbag, Anupama Mauskar & Sanjeevani Masavkar (2019) Intravenous magnesium
sulphate infusion as first-line therapy in the control of spasms and muscular rigidity in
childhood tetanus, Paediatrics and International Child Health, 39:3, 201-207, DOI:
10.1080/20469047.2018.1542884
Metode
• Eksperimental Non Randomized Controlled Trials.
Journal reading
Judul
Penilaian Ya Tidak Keterangan
1. Spesifikasi mencerminkan keseluruhan isi V Judul spesifik dan menjelaskan isi penelitian yaitu
“Intravenous magnesium sulphate infusion as
firstline therapy in the control of spasms and
muscular rigidity in childhood tetanus”
2. Tidak menggunakan tanda tanya V Judul penelitian tidak menggunakan tanda tanya
Journal reading
Penulis
Penilaian Ya Tidak Keterangan
5. Apakah ada kesesuaian kapabilitas penulis terhadap V Seluruh penulis adalah dari bidang medis
isi tulisan
6. Apakah ada alamat korespondensi V Terdapat alamat korespondensi
Journal reading
Pendahuluan dan Metode Penelitian
Penilaian Ya Tidak Keterangan
13. Tujuan penelitian mengandung hipotesis V Penelitian ini tidak mengandung hipotesis
sementara dari penulis sementara
14. Pertimbangan studi cohort V Penelitian ini dengan Eksperimental NRCT
15. Apakah variabel relevan V Kurang relevan karena tidak ada kelompok
kontrol/pembanding
Journal reading
Validitas Penelitian
16. Ketepatan subjek penelitian V Subjek penelitian ini sesuai dengan kriteria
penelitian
17. Kelompok variabel dari sumber yang sesuai V
18. Jumlah subjek yang sesuai V Jumlah subjek kurang sesuai sebaiknya 15 subjek
pada 1 kelompok
19. Kemungkinan sebagian subjek sudah terpapar V Subjek tidak terpapar penelitian model ini
sebelumnya
20. Terdapat data berapa pasien yang di drop out V Tidak ada data yang drop out
Journal reading
Validitas Subjek
Penilaian Ya Tidak Keterangan
24. Reliabel V
25. Hasil penelitian lain membuktikan hasil V Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan
penelitian ini penelitian ini
26. Faktor prognosis V Menjelaskan faktor prognosis
Journal reading
Variabel Perancu, Etika, Tinjauan Penelitian
Penilaian Ya Tidak Keterangan
Journal reading
Pustaka
Penilaian Ya Tidak Keterangan
Journal reading
Validity
Journal reading
25
Importance
Journal reading
26
Applicability
Journal reading
27
DAFTAR PUSTAKA
• Attygalle D, Rodrigo N. Magnesium as first line therapy in the management of tetanus: a
prospective study of 40 patients. Anaesthesia. 2002;57:811–817.
• Puliyel MM, Pillai R, Korula S. Intravenous magnesium sulphate infusion in the management
of very severe tetanus in a child: a descriptive case report. J Trop Pediatr. 2009;55:58–59.
• Lin TS, Chen LK, Lin TY, et al. Autonomic dysfunction because of severe tetanus in an
unvaccinated child. Pediatr Neonatol. 2011;52:169–171.
• Angurana SK, Jayashree M, Bansal A, et al. Postneonatal tetanus in a PICU of a developing
economy: intensive care needs, outcome and predictors of mortality. J Trop Pediatr.
2018;64:15–23.
• Narang M, Khurana A, Gomber S, et al. Epidemiological trends of tetanus from East Delhi,
India: a hospital-based study. J Infect Public Health. 2014;7:121–124.
• Tullu MS, Deshmukh CT, Kamat JR. Experience of pediatric tetanus cases from Mumbai.
Indian Pediatr. 2000;37:765–771.
• Mathew PJ, Samra T, Wig J. Magnesium sulphate for treatment of tetanus in adults. Anaesth
Intensive Care. 2010;38:185–189.
• Thwaites CL, Yen LM, Loan HT, et al. Magnesium sulphate for treatment of severe tetanus: a
randomised controlled trial. Lancet. 2006;368:1436–1443.
Journal reading
TERIMA KASIH