Anda di halaman 1dari 30

Journal Reading

Efficacy of Magnesium
Sulfate
Treatment in Children with Acute Asma
Dokter Pembimbing: 
dr. Muhammad Rizki DM. M.Ked.Klin, Sp.A

Disusun Oleh :
Sulfa Rizkiandini (2017730157)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT PEDIATRI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAYANG CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2022
Pendahuluan
• Asma merupakan penyakit paru-paru kronis
yang paling sering terjadi pada semua
kelompok umur yang sering dimulai pada
masa kanak-kanak.
• Prevalensi asma meningkat di negara maju
selama 4 decade terakhir.
• Penyakit ini berhubungan dengan
peradangan saluran napas dengan obstruksi
jalan nafas reversible.
• Gejalanya dapat dipicu oleh paparan virus,
allergen, merokok, tembakau, polusi udara
dan udara dingin atau kering.
Pendahuluan
• Gejala dan serangan akut pada anak-anak
harus dibawa ke IGD ataupun klinik-klinik
terdekat.
• Tujuan utama dari pengobatan pada
serangan asma akut adalah untuk
mengendurkan otot polos saluran napas,
menurunkan permebealitas vascular,
meningkatkan pembersihan mukosiliar,
menurunkan sekresi mukus, dan yang
terpenting, menurunkan regulasi inflamasi
saluran napas.
Pendahuluan
• Perawatan awal yang paling diperlukan
adalah short-acting2agonis seperti
salbutamol/albuterol atau terbutalin untuk
meredakan obstruksi jalan napas.
• Terapi aditif alternatif mungkin dapat
diberikan ipratropium bromida inhalasi,
epinefrin/adrenalin subkutan atau inhalasi,
MgSO4 IV atau MgSO4 inhalasi,
aminofilin IV.
Pendahuluan
• Dinatara terapi aditif, pemberian MgSO4
merupakan pilihan yang tepat secara klinis dalam
menangani eksaserbasi serangan asma.
• Meskipun mekanisme MgSO4 dapat membuat
bronkodilatasi pada otot polos belum terbukti,
namun dapat meningkatkan penyerapan kalsium
dalam retikulum sarkoplasma dan atau sebagai
antagonis kalsium.
• Selain itu, magnesium merupakan kofaktor yang
mengatur sejumlah aktivitas enzimatik dan
seluler dalam tubuh, termasuk adenil siklase dan
natrium-kalium ATP-ase, yang dapat
meningkatkan efek beta2agonis.
Pendahuluan
• Sekitar 40% magnesium terikat pada
protein plasma dan membutuhkan
distribusi ke dalam jaringan otot polos
untuk aktivitas.
• Para penulis melaporkan bahwa
magnesium memiliki waktu paruh
pendek konsentrasi yaitu 2,7 jam pada
anak-anak
• Meskipun MgSO4 inhalasi dapat membantu
pada anak-anak dengan asma akut, hasil uji
coba yang diterbitkan bertentangan mengenai
dampak pengobatan pada gangguan
pernapasan.
Pendahuluan
• Oleh karena itu, kami berhipotesis bahwa
MgSO4 infus akan menghasilkan peningkatan
yang signifikan dalam ukuran spirometrik fungsi
paru-paru pada anak-anak dengan asma
eksaserbasi akut.
Bahan dan Metode

● Ini merupakan studi intervensi terbuka yang dilakukan di Bagian


Pulmonologi Anak, Rumah Sakit Pelatihan dan Penelitian Mersin
City antara Februari dan Juni 2019
Bahan dan Metode
● Pada penelitian ini didapatkan sampel:

1. Anak- anak berusia 6-17 tahun dengan asma

2. Datang dengan keluhan gangguan pernafasan karena asma

3. Tidak ada riwayat menggunakan short-acting beta2agonis dalam


3 jam terakhir (untuk memeriksa hanya respon sistemik MgSO4)

4. Tidak ada riwayat penggunaan steroid oral/IV dalam 12 jam


terakhir

5. Pasien rawat jalan pernapasan stabil dengan saturasi oksigen


(SpO2) >92% pada udara ruangan

6. Spirometri dengan volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV1)


40% sampai 75% dari prediksi diukur pada saat kunjungan
klinik. Anak-anak yang tidak dapat melakukan spirometri atau
yang menunjukkan status klinis yang tidak stabil selama masa
penelitian dikeluarkan.
Bahan dan Metode

● Pasien diberi satu dosis MgSO4 mulai dari 40-50


mg/kg atau maksimum 1.500 mg untuk pasien
dengan berat badan >30 kg dalam 100 mL salin
normal, diberikan selama kurang lebih 60 menit
dalam pengawasan perawat.
● Spirometri dilakukan sebelum dan 15 menit setelah
selesainya infus MgSO4.
● Spirometri dilakukan dengan cara anak-anak duduk
tegak untuk memeriksa . Untuk memeriksa tingkat
obstruksi jalan napas, kapasitas vital paksa (FVC),
FEV1, aliran ekspirasi puncak (PEF), dan aliran
ekspirasi paksa antara 25 dan 75% dari FVC
(FEF25–75) dimasukkan sebagai nilai spirometri,
dan dinyatakan sebagai persen yang diprediksi
berdasarkan tinggi dan jenis kelamin anak.
Bahan dan Metode
● Semua pasien terus dipantau untuk dilihat tekanan darah,
SpO2, respiration distress, dan aritmia untuk keamanan infus
magnesium. Kemudian, pasien segera menerima perawatan
standar untuk asma dengan inhalasi short-actingbeta2agonis
dan steroid sistemik jika diperlukan sebagai bagian dari
manajemen mereka. Pasien yang menunjukkan tanda-tanda
perburukan klinis atau laboratorium dikeluarkan dari
penelitian. Khasiat pengobatan MgSO4 dinilai sebagai
perubahan FEV1/FVC, FEV1, PEF, dan FEF25–75 parameter
sebelum dan sesudah infus MgSO4.
● Protokol penelitian telah disetujui oleh Universitas Cukurova
dan persetujuan tertulis diperoleh dari orang tua peserta
penelitian. Selain itu, semua anak diberitahu secara verbal
tentang prosedur penelitian.
Analisis
Statistik
Hasil
Diskusi

● Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa pemberian MgSO4


pada orang dewasa dengan asma akut sedang hingga berat
menghasilkan peningkatan fungsi paru jangka pendek secara
signifikan, meskipun sebagian besar penelitian pemberian
MgSO4 pada anak-anak belum sepenuhnya dijelaskan
mekanisme peran yang tepat dari MgSO4.
● Dalam hal ini, dua meta-analisis meneliti peran IV MgSO4 untuk
asma berat akut sebagai bagian dari terapi yang dilakukan
dengan inhalasibeta2agonis dan steroid sistemik terutama
dilakukan di IGD anak.
● Setelah didapatkan hasilnya ternyata pemberian MgSO4 IV
dinyatakan efektif sebagai terapi tambahan agar pasien tidak
masuk ruang perawatan.
Diskusi

● Penelitian terbaru melaporkan iMgSO4 IV selama satu jam


pertama rawat inap pada pasien dengan asma berat dapat
meringankan gejala secara cepat.
● Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Singhi et al.
Membandingkan kemanjuran IV MgSO4, terbutalin, dan
aminofilin untuk anak-anak dengan asma akut, berat yang kurang
responsif terhadap pengobatan awal, lalu menambahkan dosis
tunggal IV MgSO4 ke agonisbeta 2 inhalasi dan kortikosteroid
ditemukan lebih efektif, dan lebih aman daripada menggunakan
terbutalin atau aminofilin saat merawat anak dengan asma berat
akut yang kurang responsif terhadap pengobatan awal.
Diskusi

● Beberapa penelitian pun mengatakan anak-anak yang diberikan


MgSO4 selain diberikan nebulisasi salbutamol mengalami
peningkatan secara signifikan pada PEFR dibandingkan dengan
kelompok placebo.
● Menurut tinjauan Cochrene pemberian MgSO4 IV dapat
mengurangi prevalensi anak penderita asma untuk masuk ruang
perawatan, ruang perawatan intensif, tanda-tanda vital,
spirometri, atau kemungkinan kembali ke IGD dalam waktu 48
jam dengan efek samping yang jarang dilaporkan.
Diskusi

● Perlu diperhatikan bahwa meskipun MgSO4 IV memberikan efek


bronkodilator yang signifikan secara statistik pada parameter
fungsi paru, manfaatnya tampaknya tidak sekuat agonis 2 inhalasi
(yaitu, perubahan yang diharapkan pada FEV1 >12% dan FEF25–
75 >%24), begitu pula sebaliknya, penulis tidak mengamati
adanya peningkatan kadar SpO2 dengan pemberian MgSO4 pada
kedua kelompok perlakuan. Ini mungkin terkait dengan pasien
yang awalnya dipilih dengan kadar SpO2> 92% atau SpO2
mungkin tidak berubah bahkan dengan adanya bronkodilatasi
yang cukup.
Diskusi

● Karena penelitian ini hanya ditujukan untuk menyelidiki efek


infus MgSO4 pada parameter fungsi paru, hasil lain (misalnya,
peningkatan skor gejala asma, kunjungan gawat darurat, masuk
rumah sakit, dll) tidak dinilai. Temuan peneliti harus didukung
oleh studi tambahan termasuk parameter lain yang disebutkan di
atas.
● Salah satu keterbatasan utama dari penelitian ini adalah
kurangnya kelompok kontrol. Oleh karena itu, peneliti tidak tahu
apakah anak-anak akan membaik dengan sendirinya tanpa
pengobatan magnesium sulfat.
Diskusi

● Alasan utama untuk tidak menambahkan kelompok kontrol


adalah masalah etika.
● Penggunaan sistemik MgSO4 tampaknya aman. efek samping
ringan seperti sakit kepala, ketegangan atau kontraksi otot,
kemerahan, gangguan jantung, kebingungan, mulut kering,
malaise, dan hipotensi telah dilaporkan dalam literatur. Sekitar
7% anak-anak dengan efek samping akibat MgSO4 dikeluarkan
dari penelitian kami. Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah
bahwa kadar MgSO$ dari peserta penelitian tidak diukur secara
rutin sebelum dan sesudah pengobatan untuk menentukan tingkat
terapeutik. Namun, dosis MgSO4 yang digunakan menunjukkan
bahwa itu mencapai efek menguntungkan yang cukup pada
populasi penelitian.
Kesimpulan

Penggunaan sistemik MgSO4 tampaknya


memiliki efek menguntungkan pada respon
bronkodilator dalam parameter spirometri pada
anak-anak dengan asma akut dan sedikit efek
samping. Dengan demikian, dapat
dipertimbangkan untuk pemberian MgSO4 pada
anak-anak dengan asma yang menderita
obstruksi jalan napas akut.
ANALISIS VIA
VALIDITY

● Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?

Ya, data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian yaitu untuk

mengevaluasi keefektifan penambahan terapi sistemik MgSO4 pada pasien anak dengan asma

akut
ANALISIS VIA
VALIDITY

● Apakah outcome dinilai secara objektif? 

Ya, hasil yang didapat pada jurnal ini didapatkan dari penilaian yang objektif dan sesuai dengan

kriteria penelitian yang ditentukan. Dimana hanya dinilai dari hasil penambahan terapi sistemik

MgSO4 infus pada terapi awal asma di IGD.


ANALISIS VIA
VALIDITY

● Apakah analisis data yang dilakukan cukup baik?

Analisis data cukup baik, peneliti menggunakan metode intervensi terbuka di bagian

Pulmonologi Anak rumah Sakit Pelatihan dan Penelitian Mersin City, dimana metode tersebut

dapat digunakan sebagai modifikasi kondisi, peningkatan pengetahuan dan pengembangan suatu

sistem.
ANALISIS VIA
IMPORTANT

● Apakah penelitian ini penting?

Penelitian ini penting untuk mengetahui apakah efektif atau tidak pemberian MgSO4 pada terapi

awal asma akut untuk meringankan gejala asma yang ringan sedang maupun berat pada anak
ANALISIS VIA
APLICABLE

● Apakah penelitian in dapat diterapkan?

Menurut saya, penelitian dapat diterapkan pada praktik klinis untuk upaya menangangi

eksaserbasi asma di IGD upaya menurunkan jumlah anak yang menderita asma kedalam ruang

perawatan ataupun perawatan intensif


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai