Anda di halaman 1dari 16

Referat

Pertusis
Pembimbing : dr. Muhammad Rizki DM, M.Ked.Klin, Sp.A

Disusun Oleh :
Sulfa Rizkiandini (2017730157)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


KEPANITERAAN KLINIK RSUD SAYANG
CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN & KESEHATAN UNIVERSITAS
Definisi dan Etiologi
Definisi Etiologi
●Pertusis adalah infeksi saluran pernafasan
Bordetellapertussis, kokobasil gram
akut yang disebabkan oleh Bordetella
pertussis. negative. Bordetella parapertusis,
●Sinonim: batuk rejan, batuk 100 hari, Bordetella bronkiseptica, Bordetella
whooping cough, tussis quinta, violent avium.
cough.

1 - Brady MT, Byington C, Devis HD, Edward KM. Additional Recommendations for Use of Tetanus Toxoid, Reduced-Content Diphtheria Toxoid, and Acellular Pertussis Vaccine
(Tdap). Pediatrics. 2011; (128):809–12.
6 - McGirr A, Fisman DN. Duration of Pertussis Immunity After DTaP Immunization: A Meta-analysis. Pediatrics. 2015;135(2):1–15.
Epidemiologi

WHO. Pertussis. In: Vaccine-Preventable Diseases. WHO; 2018.


Penuluran Pertusis

Bermultiplikasi
Bordetella Melekat pada dan menyebar
ke seluruh Gejala muncul yang
pertussis silia epitel
masuk melalui saluran permukaan dikenal sebagai
udara pernapasan epitel saluran “Whooping Cough”
napas

Masa inkubasi 6-20 hari, rata-rata 7 hari.

WHO. Pertussis. In: Vaccine-Preventable Diseases. WHO; 2018.


Perjalanan Penyakit

Stadium Kataral Stadium Stadium Konvalesen


Paroksismal
• Ditandai dengan
• Berlangsung selama 1-2 • Munculnya gejala khas perbaikan gejala
minggu yang berlangsung • Berlangsung selama ≥ 2
• Gejala klinis yang tidak selama 2-4 minggu dan minggu
spesifik (mata merah, terdapat cairan mucus • Telah terjadi perbaikan
peningkatan sekresi yang kental sehingga klinis secara bertahap
nasal, dan demam dapat menimbulkan • Pada beberapa kasus
ringan) bunyi “whoop” dapat berlangsung
• Sesak selama 3 bulan
• Paroxysmal cough

Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Jakarta: Elsevier-IDAI; 2014.
Manifestasi Klinis
Ditandai dengan adanya paroxysmal dan whooping cough. Paroxysmal cough berlanjut tanpa inspirasi hingga akhir.
Whooping cough ditandai bunyi ‘whoop’ saat inspirasi dan muntah setelah batuk.

Demam Diare
Batuk yang berat Dehidrasi
Mata berair Asthenia
Rhinorrhea Abdomen distensi
Respiratory distress Nyeri abdomen
Ronchi, wheezing Nyeri kepala
Tenggorokan berlendir Myalgia
Berdahak Pada bayi kecil dapat terjadi
Vomitus apneu, sianosis, dan kejang
Hipoksia

Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Jakarta: Elsevier-IDAI; 2014.
Paroxysmal Cough
Whooping Cough
Pemeriksaan Penunjang

● Kultur dan uji molekuler gold standard


● PCR (Polymerase Chain Reaction)  dapat
mengkonfirmasi pertussis, sangat sensitive
● Serologi/ELISA  Menentukan IgG dan IgM
● Rontgen thorax  infiltrate perihilar, atelectasis, atau
emphysema
● Pemeriksaan laboratorium  Leukositosis (>15.000)
dengan limfositosis absolut terjadi pada akhir fase
kataral dan paroksismal

Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Jakarta:
Elsevier-IDAI; 2014.
Kriteria Diagnosis
Dinyatakan pertussis bila terjadi batuk ≥ 14 hari dengan minimal 1 gejala di
bawah ini:
• Serangan batuk yang hebat
• Suara nafas keras/berat
• Muntah pasca batuk

Kriteria temuan laboratorium:


• Ditemukan Bordatella pertussis pada kultur specimen klinis
• PCR Bordatella pertussis positif

Heininger U. Pertussis: What The Pediatric Infectious Disease Specialist Should Know. The Pediatric Infectious Disease Journal. 2012;31(7):78–9.
Klasifikasi Kasus

• Pertussis-like syndrome: Gejala klinis serupa pertussis + pemeriksaan bakteriologis pertussis (-)
• Probable: Gejala klinis serupa pertussis + belum ada konfirmasi bakteriologis
• Confirmed: Konfirmasi bakteriologis pertussis (+)
• Malignant pertusis: merupakan kondisi yang mengancam jiwa dimana ditandai dengan gagal nafas dan
hiperleukositosis >50.000

Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Jakarta: Elsevier-IDAI; 2014.
Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Jakarta: Elsevier-IDAI; 2014.
Pencegahan

● Imunisasi DPT
• Dasar 2-3-4 bulan
• Ulangan 18-24 bulan dan 5 tahun (saat masuk sekolah
sudah dapat DPT 5x)
• 0,5 cc SC atau IM

IDAI. Jadwal Imunisasi 2020. 2021.


IDAI. Jadwal Imunisasi 2020. 2021.
Komplikasi
Prognosis
• Apneu
• Sianosis
• Pneumonia
• Ensefalopati • Belom imunisasi  Dubia
• Otitis media • Sudah imunisasi  Ad bonam
• Subconjungtival bleeding
• Hernia inguinalis
• Kejang
• Kematian

Marcdante KJ, Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial. 6th ed. Jakarta: Elsevier-IDAI; 2014.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai