Anda di halaman 1dari 3

PNEUMONIA

No. Revisi Halaman


No. Dokumen 00 1/3
RSUD Tugu Koja Ditetapkan
Jl. Walang Permai No. 39
Jakarta Utara Direktur RSUD Tugu Koja,
Tanggal Terbit
PANDUAN ...../...../2018
PRAKTIK KLINIS dr. Nailah, M.Si
NIP 197710212006042025

Pengertian : Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi


alveolus dan jaringan interstitial yang dapat disebabkan oleh
bakteri, virus dan jamur.

Anamnesis :  Demam tinggi.


 Batuk.
 Gelisah.
 rewel, kesukaran bernafas atau pernafasan yang cepat.
 Pada bayi gejalanya tidak khas, seringkali tanpa
demam dan batuk.
 Anak besar kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri
abdomen disertai muntah.

Pemeriksaan fisik :  Nafas cuping hidung.

 Retraksi dinding dada.

 Auskultasi, dapat terdengar suara pernafasan menurun.

 Dull (redup) pada perkusi.

 Vokal fremitus menurun.

 Suara nafas menurun


Kriteria Diagnostik :
 Terdengar fine crackles (ronkhi basah halus) di daerah
yang terkena.

Demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, dan sesak nafas


Diagnosis : Bronkopneumonia

DD : - Decompensatio Cordis
Keluhan sesak biasanya berhubungan dengan aktivitas ( sesak
terutama dirasakan penderita bila beraktivitas ).
- CHD (Chronic Heart Dissease)
Ditandai dengan sianosis disekitar mulut atau ujung-ujung
jari.
- Aspirasi benda asing
Ada riwayat tersedak atau muntah.

Pemeriksaan Penunjang :  Leukositosis (predominan PMN)


 leukopenia menunjukkan prognosis buruk.
 Kadang-kadang ditemukan anemia ringan atau sedang.
 Cairan pleura menunjukkan eksudat dengan sel
polimorfonuklir berkisar 300-100.000/mm3, protein
diatas 2,5 g/dl
 Pada infeksi sterptokokus didapatkan titer
antistreptolisin serum meningkat dan dapat menyokong
diagnosis
 Gambaran radiologik pneumonia pneumokokus
bervariasi dari infiltrat ringan sampai bercak-bercak
konsolidasi merata (bronkopneumonia) kedua lapang
paru atau konsolidasi pada satu lobus (pneumonia
lobaris)

 Obat-obatan :
Terapi :
- Ampisilin 50 mg/kgbb/dosis i.v atau i.m tiap 6 jam +
aminoglikosid (gentamisin 7,5 mg/kgBB i.v atau i.m
sekali sehari
-Ampisilin +kloramfenikol
-Ceftriaxone atau Cefotaxime
 Oksigen ( bila sesak )
sering digunakan untuk mengoreksi hipoksia
 Cairan
Pemberian cairan sangat penting untuk mencegah
terjadinya dehidrasi akibat keluarnya cairan lewat
evaporasi, karena pernapasan yang cepat dan kesulitan
minum
Indikasi Dipulangkan : Perbaikan secara klinis, nafsu makan membaik, bebas demam
12-24 jam, stabil, saturasi O2 >92% tanpa O2, orang tua sudah
mengerti untuk melanjutkan pemberian antibiotik oral

Prognosis : Prognosis umumnya bonam, namun tergantung dari faktor


penderita, bakteri penyebab dan penggunaan antibiotik yang
tepat dan akurat

Penelaah Klinis : dr. Herdiana Elizabeth S, Sp.A

Kepustakaan : 1. Garna H, Nataprawira HM, editor. Pedoman Diagnosis dan


Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi ke-4. Bandung:
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNPAD-RSUP Dr.
Hasan Sadikin; 2012. hlm. 351-4.

Lampiran : -

Anda mungkin juga menyukai