Anda di halaman 1dari 38

BRONKITIS

Laporan kasus ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti kepaniteraan


klinik senior di bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr. Pirngadi Medan
DISUSUN OLEH:
Cut Irna Rerianta (71200891033)
Siti Aisyah (71170891101)
Dessy Milasari Hasibuan (71200891044)
Justika Suriana Harahap (71200891038)
Ulfa Elfisa (71200891048)

DOKTER PEMBIMBING:
dr. Ameliana S. Purba, Sp.PD

KSM ILMU PENYAKIT DALAM


RSUD DR. PIRNGADI
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULU
AN
BRONKITIS
PENDAHULUAN

 Penyakit dan gangguan saluran napas masih merupakan masalah


terbesar di Indonesia pada saat ini.
 Bronkitis  peradangan pada saluran bronkial, menyebabkan
BRONKITIS pembengkakan yang berlebihan dan produksi lendir
 Di Amerika Serikat pada tahun 2016 didapat angka Insidens rate dari
bronkitis akut berkisar 4,6 per 100.
 Etiologi utama Bronchitis adalah merokok dan polusi udara serta yang
lainya Hipereaktivitis bronkus, Riwayat infeksi saluran napas bawah
berulang, Defisiensi antitripsin alfa - 1
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Bronkitis

peradangan pada saluran bronkial, menyebabkan


pembengkakan yang berlebihan dan produksi lendir

Bronkitis kronis adalah suatu kondisi peningkatan pembengkakan dan


lendir (dahak atau sputum) produksi dalam tabung pernapasan (saluran
udara). Obstruksi jalan napas terjadi pada bronkitis kronis karena
pembengkakan dan lendir ekstra menyebabkan bagian dalam tabung
pernapasan lebih kecil dari normal
EPIDEMIOLOGI

MALAYSIA
1.064.404 kasus

AMRIEKA SERIKAT:
12.511.999 per tahun

Worldmap
MONGOLIA

Infographic
LONDON :
44 dari setiap 1000 orang 122.393 orang
dewasa > 16 tahun, 40%
MANIFESTASI ETIOLOGI
KLINIS
Kebiasaan merokok

Terpapar pajanan polusi udara

Infeksi
Hiperaktivitas bronkus

Defisiensi antitripsin alfa - 1,


PATOGENESIS
MANIFESTASI PATOGENESIS
KLINIS
• Dinding bronkus mengalami infamasi dan penebalan akibat edema serta penumpukan sel-sel
inflamasi.
• Selanjutnya efek bronkospasme otot polos akan mempersempit Iumen bronkus.
• Pada awalnya hanya bronkus besar yang terlibat inflamasi ini, tetapi kemudian semua saluran napas
turut terkena.
• Jalan napas menjadi tersumbat dan terjadi penutupan, khususnya pada saat ekspirasi.
• Dengan demikian, udara napas akan terperangkap di bagian distal paru.
• Pada keadaan ini akan terjadi hipoventilasi yang menyebabkan ketidakcocokan V/Q dan akibatnya
timbul hipoksemia8
MANIFESTASI MANIFESTASI KLINIS
KLINIS

Manifestasi Klinis Bronkitis

 Sputum yang banyak dan berwarna kelabu, putih, ataupun


kuning yang dihasilkan oleh paru-paru
 Batuk produktif yang produktif
 Dispnea
 Sianosis
 Penggunaan otot – otot aksesorius pernapasan
 Takipnea
 Mengi
 Pemanjangan waktu ekspirasi Ronkhi
DIAGNOSIS

DIAGNOSA

Pemeriksaan Fisik
Anamnesis Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium
• Analisa sputum
• Pemeriksaan faal paru
• Radiologi
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah rutin : Hb, Ht dan leukosit b didapatkan meningkat
b. Analisa gas darah : hipoksia dan hiperkapnia
2. Analisis sputum : banyak mikroorganisme dan sel-sel neutrofil
3. Pemeriksaan faal paru
Spirometri : Ditemukan adanya penurunan kapasitas vital (VC) dan volume
ekspirasi kuat (FEV) serta peningkatan volume residual (RV) dengan kapasitas paru
total (TC) normal atau meningkat

4. Radiologi
Rontgen thorax (PA/Lateral)

a. Corakan bronkovaskuler meningkat


b. Tram-track appearance : penebalan dinding bronkial 10
MANIFESTASI DIAGNOSIS BANDING
KLINIS
Asma  Onset usia dini
 Gejala bervariasi dari hari ke hari
 Gejla pada waktu malam/dini hari lebih menonjol
 Dapat ditemukan alergi/rhinitis/eczema
 Riwayat asma dalam keluarga
 Hambatan aliran udara biasnya reversibel

Gagal jantung  Riwayat hipertensi


kongestif  Ronki basah halus di basal paru
 Gambaran foto toraks cardiomegali dan edema paru
 Pemeriksaan faal paru restriksi bukan obstruksi

Bronkiektasis  Sputum purulen dalam jumlah banyak


 Sering berhubungan dengan infeksi bakteri
 Ronki basah kasar dan jari tabuh
 Gambaran foto toraks Nampak honeycomb appearance dan
penebalan dinding bronkus
MANIFESTASI DIAGNOSA BANDING
KLINIS
TBC  Onset di semua usia
 Gambaran foto toraks infiltrate
 Konfirmasi mikrobiologi (BTA)

Sindrom  Riwayat pengobatan anti TB adekuat


obstruksi pasca  Gambaran foto toraks bekas TB : fibrotic dan kalsifikasi minimal
TB  Pemeriksaan faal paru menunjukkan obstruksi yang tidak reversibel

Bronkiolitis  Usia muda


obliterasi  Tidak merokok
 Mungkin ada riwayat arthritis rematoid
 CT paru ekspirasi terlihat gambaran hipodens

Diffuse  Sering pada perempuan tidak merokok


bronchiolitis  Seringkali berhubungan dengan sinusitis
 Rontgen dan CT paru resolusi tinggi memperlihatkan bayanagn
diffuse nodul opak sentrilobular dan hiperinflasi11
MANIFESTASI TATALAKSANA
KLINIS

Mukolitik dan ekspektorat

• Guaifenesin bekerja dengan peningkatan vagally dimediasi dalam jalan napas.

Methylxanthines and Short-Acting b-


Adrenergic Receptor Agonists (SABA)
a.Meningkatkan napas diameter luminal
b.Meningkatkan frekuensi beat silia melalui peningkatan intraseluler adenosin siklik
monofosfat tingkat
c.Meningkatkan lendir hidrasi dengan merangsang sekresi saluran napas Cl- melalui
aktivasi fibrosis kistik transmembran
regulator
MANIFESTASI TATALAKSANA
KLINIS
Long-Acting b-Adrenergic Receptor
Agonists
• LABAs juga mengurangi hiperinflasi dan meningkatkan arus puncak ekspirasi, yang
pentingkomponen batuk.

Antikolinergik
a. Antikolinergik yang bekerja pada reseptor muscarinic dipercaya dapat membantu mukus
clearance oleh peningkatan diameter luminal dan dengan menurunkan permukaan dan
submukosa kelenjar sekresi musin
MANIFESTASI TATALAKSANA
KLINIS

Glukokortikosteroid

• kortikosteroid inhalasi menurunkan hiperplasia sel goblet. Deksametason juga telah


terbukti menurunkan epitel ekspresi gen musin gen MUC5AC di sel epitel bronkial
manusia. Mereka juga dapat mempercepat pembersihan mukosilia

Antibiotik
a.Terapi Antibiotik umumnya tidak diindikasikan untuk pasien bronkitis kronik
KOMPLIKASI

01 Gagal Napas
Add Text Add Text
Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation

02 Cor Pulmonal
Add Text Add Text
Get a modern Get a modern
PowerPoint PowerPoint
Presentation Presentation

03 Hipertensi Pulmonal
Add Text
PROGNOSIS
Prognosis

• DUBIA AD BONAM

Add Text Add Text


You can simply impress your audience and add a You can simply impress your audience and add a
unique zing and appeal to your Presentations. Get a unique zing and appeal to your Presentations. Get
modern PowerPoint Presentation that is beautifully a modern PowerPoint Presentation that is
designed. Easy to change colors, photos and Text. beautifully designed. Easy to change colors, photos
and Text.
BAB III
STATUS
ORANG
SAKIT
STATUS ORANG SAKIT
Nomor Rekam Medis : 01.17.13.03
Dokter Penanggung Jawab Pasien : dr. M. Gusti Shahfredi, Sp.PD

I. Anamnese Pribadi
Nama : Chalijah Djamaluddin
No.RM : 01.17.13.03
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 83 tahun
Tanggal lahir : 14/08/1938
Alamat : Jl. Suka Jaya No. 17 LK VII Kel. Suka Maju
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status pernikahan : Menikah
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Sesak nafas
Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang ke RS dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan sejak 2 minggu ini. Hal ini
memberat sejak 3 hari belakangan ini. Sesak semakin memberat jika saat beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan batuk berdahak
berwarna putih dan kental. Terkadang dijumpai batuk darah. Nyeri saat batuk juga dikeluhkan. Demam sudah satu minggu yang
lalu. Keluhan ini sering dirasakan pasien secara kambuh - kambuhan. Nafsu makan pasien juga berkurang. Sebelumnya pasien
pernah mengalami hal yang sama dan di rawat di RS selama 1 minggu dengan diagnosa bronkitis.
BAB: berwarna kuning dengan konsistensi padat, kesan normal
BAK : berwarna kuning

Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi


Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada
Riwayat Pribadi Sosial : Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien dulunya merokok selama 30 tahun. Satu hari
sebanyak satu bungkus.
Riwayat Pemakaian Obat : Paracetamol, Valsartan
III. Anamnese Umum
Umum
Demam : (+) Mata

Menggigil : (-) Tidak ada keluhan

Lemas : (+) Telinga

Berat Badan : normal Pendengaran menurun

Nyeri otot : (-)


Nyeri kepala : (-) Hidung
Tidak ada keluhan

Kulit
Tidak dijumpai kelainan Mulut dan Tenggorokan
Gigi sudah berkurang

Kepala dan Leher


Kepala : Nyeri kepala (-) Pernafasan

Leher : Tidak ada keluhan Sesak nafas (+)


Muskuloskeletal
Tidak ada keluhan

Sistem saraf
Tidak ada keluhan

Emosi, Status Psikologis


Stabil dan kooperatif
IV. Pemeriksaan Fisik Diagnostik

STATUS PRESENS

Keadaan Umum Keadaan Penyakit

Sensorium : Compos Mentis Anemia : (-)

Tekanan darah : 140/80 mmHg Ikterik : (-)

Nadi : 90 x/menit Sianosis : (-)

Pernafasan : 28 x/menit Dipsnoe : (+)

Temperatur : 38,2 ⁰C Dehidrasi : (-)

Sikap Paksa : (-)

Refleks Fisiologis : (+)

Refleks Patologis : (-)


Keadaan Gizi

Berat Badan : 45 kg

Tinggi Badan : 160 cm

IMT : 17,6 kg/m2 Kesan : Underweight

Deskripsi Umum

Kesan Sakit : Sedang

PEMERIKSAAN FISIK

Kulit

Jaundice : (-)

Sianosis : (-)

Pucat : (-)
Kepala dan Leher

Kepala : Normocephali Rongga Mulut dan Tenggorokkan

Leher : Pembesaran KGB (-) Bibir : Sianosis (-)

Pembesaran kelenjar tiroid (-) Kering (-)

Trakea letak medial Pucat (-)

Telinga Lidah : Beslag (-)

Bentuk : Dalam batas normal Tremor (-)

Serumen : (+/+) Tonsil : Hiperemis (-)

Perdarahan : (-/-) Ukuran T0/T0

Hidung

Bentuk : Dalam batas normal

Sekret : (-)

Perdarahan : (-)
Mata

Konjungtiva anemis : (-/-)

Sklera ikterik : (-/-)

Eksoftalmus : (-/-)

Pupil : Pupil isokor, Refleks pupil (+/+)

Thorax

Pulmo

Inspeksi : Simetris fusiformis

Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru

Auskultasi : Suara Pernapasan : Vesikuler (+/+)

Suara Tambahan : Ronkhi (+/+)


Cor

Inspeksi : Ictus cordis terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra

Perkusi : Batas atas jantung : ICS II linea parasternalis

Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternalis dextra

Batas kiri jantung : ICS V-VI linea midclavicularis sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 regular

Abdomen

Inspeksi : Simetris

Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (-), Hepar/lien/ren tidak teraba

Perkusi : Timpani (+)

Auskultasi : Peristaltik (+) Normal


Ekstremitas

Atas : oedem (-), merah (-), CRT <2detik

Bawah : oedem (-), merah (-), CRT <2detik

Genitalia

Tidak dilakukan pemeriksaan

Rektum

Tidak dilakukan pemeriksaan

Neurologi

Refleks fisiologis (+)

Refleks patologis (-)


DARAH RUTIN

  Hasil Nilai Normal

WBC 13.0 x 103/ μL 4.0 - 10.0

RBC 4.32 x 106/μL 4.00 - 5.50

HGB 13.6 g/dL 12.0 -16.0

HCT 41.0 % 40.0 - 54.0

MCV 83.6 fL 80.0 - 100.0

MCH 28.9 Pg 27.0 - 34.0

MCHC 34.6 g/dL 32.0 - 36.0

PLT 316 x103/ μL 100 – 300

RDW-CV 12.6 % 11.0 - 16.0

RDW-SD 45.1 fL 35.0 - 56.0

PDW 12.6 fL 9.0 - 17.0

MPV 11.3 fL 6.5 - 12.0

P-LCR 0.30 % 0.108 - 0.282

PCT 0.36% 0.2-0.5


ELEKTROLIT

  Hasil Nilai Normal


Natrium 137.00 mmol/L 136.00 - 15.00
Kalium 4,69 mmol/L 3.50 - 5.50
Chlorida 97.00 mmol/L 95.00 - 103.00

KIMIA KLINIK

  Hasil Nilai Normal


SGOT 38.00 0.00 - 40.00
SGPT 22.00 0.00 - 40.00
Alkaline Phospatase 93.00 30.00 - 142.00

Total Bilirubbin 1.06 0.00 - 1.20

Direct Bilirubbin 0.25 mg/dl 0.05 - 0.30

Glukosa Adrandom 155.00 mg/dl 0.00 - 140.00


Foto Thoraks :

Tampak peningkatan corakan bronkovaskular pada kedua lapangan paru

Diagnosa Banding

1. Bronkitis
2. Asma
3. Pneumoni
 

Diagnosa Kerja

Bronkitis

Usul :Test faal paru

Analisa gas darah arteri

Elektrokardiografi
Terapi

Nonfarmakologi :

1. Tirah baring
2. Asupan makanan yang cukup
 
Farmakologi :
 O2 3Lpm
Prognosis
 Nebulizer falbiven : pulmicort 1 : 1
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Infus RL 20 tpm
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
 Inj metil prednisolon 125 mg/8 jam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
 Inj ranitidin 25 mg/ 12 jam
 
 Inj ceftriaxon 2g/24 jam

 Ambroxol tab 3 x 1 tab

 Salbutamol 2 x 100 mg

 Aminophilin 3 x 100 mg
S Sesak nafas (+), Batuk (+), lemas (+)
O Sens : Compos mentis

TD : 120/70mmHg

Nadi : 110 x/menit

RR : 28x/menit
FOLLOW UP

Suhu : 38,20C
A Bronkitis + HT
P - O2 3Lpm

- Nebulizer falbiven : pulmicort 1 : 1

- Infus RL 20 tpm

- Inj metil prednisolon 125 mg/8 jam

- Inj ranitidin 25 mg/ 12 jam

- Inj ceftriaxon 2g/24 jam

- Ambroxol tab 3 x 1 tab

- Salbutamol 2 x 100 mg

- Aminophilin 3 x 100 mg
S Sesak nafas (+), Batuk (+), lemas (+)

O Sens : Compos mentis

TD : 120/80mmHg

Nadi : 103x/menit

RR : 28x/menit
FOLLOW UP

Suhu : 36,70C

A Bronkitis
P - O2 3Lpm

- Nebulizer falbiven : pulmicort 1 : 1

- Infus RL 20 tpm

- Inj metil prednisolon 125 mg/8 jam

- Inj ranitidin 25 mg/ 12 jam

- Inj ceftriaxon 2g/24 jam

- Ambroxol tab 3 x 1 tab

- Salbutamol 2 x 100 mg

- Aminophilin 3 x 100 mg
S Sesak nafas (-), Batuk (+), lemas (+)

O Sens : Compos mentis

TD : 110/70mmHg

Nadi : 80x/menit

RR : 24x/menit
FOLLOW UP

Suhu : 37,5 0C

A Bronkitis + HT

P - O2 3Lpm

- Infus RL 20 tpm

- Inj metil prednisolon 125 mg/8 jam

- Inj ranitidin 25 mg/ 12 jam

- Inj ceftriaxon 2g/24 jam

- Ambroxol tab 3 x 1 tab

- Salbutamol 2 x 100 mg

- Aminophilin 3 x 100 mg
Thank You
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai