Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

“ PNEUMONIA”

DISUSUN OLEH:

RISKY ANANDA 191440133

PEMBIMBING : NEKKA JULIANI.S.Kep

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2020/2021
1. DEFINISI
Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan denganadanya
konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli.(Axton & Fugate,
1993).
Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi,
disebut pneumonia. (Sylvia) Penumonia adalah inflasi parenkim paru,biasanya
berhubungan dengan pengisian cairan di dalam alveoli.
2. ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti:
 Bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah
staphylococcusaureus, streptococus, aeruginosa, legionella,
hemophillus, influenza, eneterobacter. Bakteri-bakteri tersebut berada
pada kerongkongan manusias eh at , s et el ah s ys t em p er ta ha na n
m en ur un ol eh s a ki t, us ia tu a, at au
 Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus
i n f l u e n z a , adenovirus,chicken-pox (cacar air). Meskipun virus-
virus ini menyerangs a l u r a n p e r n a f a s a n b a g i a n a t a s , t e t a p i
g a n g g u a n i n i d a p a t m e m i c u pneumonia, terutama pada anak-anak

3. MANIFESTASI KLINIS
Pasien dengan bronkopneumoni dapat mengalami demam tinggi
denganpeningkata suhu secara mendadak sampai 40º. Anak sangat gelisah, sesak
nafasdan sianosis sekunder hidung dan mulut, pernafasan cuping hidung merupakan
trias gejala yang patognomotik. Kadang-kadang disertai muntah dan
diare,batuk mula-mula kering kemudian menjadi produktif. Manifestasi yang lain
yang sering adalah nyeri dada saat batuk ataupun bernafas, batuk produktif
disertai dahak purulen, sesak nafas, dyspnea sampai
4. KOMPLIKASI PENYAKIT
kondisi ini bisa menyebabkan ginjal berhenti bekerja. Gagal ginjal dapat ditandai
dengan jarang buang air kecil; pembengkakan pada pergelangan kaki, tungkai, atau
kaki; sulit bernapas; kebingungan; mual; lesu; detak jantung tak normal; kejang; nyeri
dada; atau koma.
5. PENATALAKSANAAN
Jika pneumonia tidak ditatalaksana dengan baik maka akan terjadi beberapa
komplikasi seperti, pneumonia ekstrapulmoner, pneumonia pneumokokus dengan
bakterimia, pneumonia ekstrapulmoner non infeksius gagal ginjal, gagal jantung,
emboli paru dan infark miokard akut, ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome),
sepsis, gagal napas, syok, abses paru dan efusi pleura.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan fungsi paru paru: volume makin menurun ( kongesti dan kolaps
alveolar) : tekanan saluran udara meningkat dan kapasitas pemenuhan udara
menurun, hipoksemia.
  Analisis gas darah ( analysis blood gasses –ABGS)  dan pulse oximetry :
Abnormalitas mungkin timbul tergantung dari luasnya kerusakan paru –paru.
  Sinar x : mengidentifikasi distribusi struktural; dapat juga menyatakan abses
luas/infiltrat, empiema(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau terlokalisasi
(bakterial); atau penyebaran /perluasan infiltrat nodul (virus).
 Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : diambil dengan biopsi jarum,
aspirasi transtrakeal, bronkoskopifiberotik atau biopsi pembukaan paru untuk
mengatasi organisme penyebab.
 Periksa darah lengkap : untuk mengetahui kadar leukosit dalam tubuh

7. PATHWAY
VIRUS,JAMUR,BAKTERI

ISPA

EKSUDAT DAN SEROUS

INFLAMASI BRONKUS INFLAMASI ALVEOLUS

BRONKOPNEUMONIA PNEUMONIA

PENINGKATAN SUHU PENIMBUNAN CAIRAN DI


TUBUH ALVEOLI

HIPERTERMI KETIDAKSEIMBANGAN JALAN NAFAS

8. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


a. PENGKAJIAN
1) Identitas klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai,
status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomer
register, tanggal masuk rumah sakit, diagnosis medis (Padila, 2012).

Aktivitas/istirahat

o Gejala: Kelemahan, kelelahan, insomnia.


o Tanda: Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas.

Sirkulasi
o Gejala: Riwayat adany/GJK kronis.
o Tanda: Takikardia, penampilan kemerahan atau pucat.
Integritas ego
o Gejala: Banyaknya stresor, problem finansial.

Makanan/cairan
o Gejala: Kehilangan nafsu makan, mual/muntah, riwayat diabetes melitus.
o Tanda: Distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor
buruk, penampilan kakeksia (malnutrisi).

Neurosensori
o Gejala: Sakit kepala tempat frontal (influenza).
o Tanda: Perubahan mental (bingung, somnolen).

Nyeri/keamanan
o Gejala: Sakit kepala, nyeri dada (pleuritik), meningkat oleh batuk; nyeri dada
substernal (influenza), mialgia, artralgia.
o Tanda: Melindungi area yang sakit (pasien umumnya tidur pada sisi yang sakit
untuk membatasi gerakan).

Pernapasan
o Gejala: Riwayat adanya/ISK kronis, PPOM, merokok sigaret, takpnea, dispnea
progresif, pernapasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.
o Tanda: Sputum: merah muda, berkarat, atau purulen, perkusi: pekak di atas
area yang konsolidasi, fremitus: taktil dan vokal sedikit demi sedikit
meningkat dengan konsolidasi, ukiran friksi pleural, bunyi napas: menurun
atau tak ada di atas area yang terlibat, atau napas bronkial, warna: pucat atau
sianosis bibir/kuku.

b. DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan ventilasi spontan berhubungan dengan gangguan metabolism
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mucus berlebihan
  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen

c. INTERVENSI

NO DX NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Gangguan Respiratori Mechanical ventilator management: invasive
ventilasi spontan status: airway a. Pastikan alarm ventilator aktif
berhubungan patency b. Pantau adanya kegagalan nafas yang
dengan gangguan Setelah kemungkinan terjadi
metabolism dilakukan c. Pantau adanya penurunan volume
asuhan ekhalasi dan peningkatan tekanan
keperawatan inspirasi pada pasien
selama 3x24 jam d. Pantau adanya efek merugikan dari
kepatenan jalan ventilasi mekanik:infeksi dan
nafas dapat penurunan curah jantung
mencapai e. Pantau efek pemasangan ventilator
kriteria hasil: terhadap oksigenasi
     1.Status
pernafasan gas
darah
pertukaran
CO2 dan O2 di
alveolus untuk
mempertahanka
n konsentrasi
gas darah arteri
dalam rentan
normal
     2. Status
pernafasan
ventilasi:
pergerakan
udara keluar
masuk paru
adekuat
     3. TTV dalam
batas normal
          Menerima
nutrisi adekuat
selama di
pasang
ventilator

2 Ketidakefektifan Status 1. Manajemen jalan nafas


bersihan jalan nafas pernafasan: 1 Monitor auskultasi suara napas
berhubungan kepatenan pasien, catat area yang
dengan mucus jalan nafas ventilasinya menurun atau tidak
berlebihan Setelah ada dan adanya suara tambahan
dilakukan 2 Posisikan pasien untuk
asuhan memaksimalkan ventilasi
keperawatan 3 Berikan terapi nebulizer sesuai
selama 3x24 jam dengan resep dokter
kepatenan jalan 4 Berikan pemberian obat
nafas dapat bronkodilator
mencapai 5 Lakukan fisioterapi dada pada
kriteria hasil: pasien
          Tidak 6 Lakukan suction melalui
terdapat suara endotrakea
nafas tambahan
(wheezing,
ronkhi)
          Akumulasi
sputum
berkurang

3  Intoleransi Activity 2. Activity Therapy


aktivitas tolerrance 1. Kaloborasikan dengan tenaga
berhubungan Self care: Adls rehabilitasi medik dalam
dengan Setelah merencanakan program terapi
Ketidakseimbangan dilakukan yang tepat
antara suplai dan tindakan 2. Bantu pasien
kebutuhan oksigen keperawatan mengidentifikasikan aktivitas
selama 3 x24 ja yang mampu dilakukan
m 3. Bantu pasien dan keluarga untuk
diharapkan masa mengidentifikasi kekurangan
lah teratasi dalam aktivitas
dengan kriteria 4. Bantu pasien mengembangkan
hasil: motivasi dan peguatan
 Tanda 5. Monitor respon fisik, emosi,
tanda sosial, dan spiritual
vital
normal
 Mampu
berpinda
h:
dengan
atau
tanpa
bantuan
 Status
kardiopu
lmonari
adekuat
 Sirkulasi
status
baik
 Status
respirasi:
pertukara
n gas dan
ventilasi
adekuat

DAFTAR PUSTAKA
Hudak & Gallo. 2007. Keperawatan kritis: pendekatan holistik. Edisi VI. Volume II.EGC.
Jakarta.
Cynthia L. Terry & Aurora Weaver., 2013. Keperawatan Kritis. Rapha Publising Yogyakarta.
Lumbantoruan, P & Nazmudin, T. 2015. BTCLS dan Disaster Management. Tangerang
Selatan: Medhatama Restyan
Heegaard WG, Biros MH, Head injury. In: Marx JA, Hockberger RS, Walls RM, et

Anda mungkin juga menyukai