NAMA KELOMPOK:
Sridia Awalia Ningsih Garnis Widiya Rahayu
Nur Fitriyah Indah Adi Tyaningsih
Ratnaningtyas Putri W Rosmita Herlina
Febryana Ardhieta W Nadya Husna R
Hosea Alexander Santi Dwi Suharti
Elita Lifianingrum Azizah Ainul Rahma
Rizki Ikhwan Ika Nurzannah
luar.
Foto rontgen dilakukan untuk melihat : Komplikasi seperti empiema,
beberapa lobus.
Analisa gas darah
Pemeriksaan khusus unntuk menentukan kuman penyebab
Komplikasi
Syok dan gagal napas
Atelektasis,efusi pleura
Sepsis
Abses, emfisema
pneumothorak
Penatalaksanaan
1. Antibiotik
2. Terapi supportif umum
a. Terapi oksigen.
b. Humidifikasi dengan nebulizerc.
c. Fisioterapi dada.
d. Pengaturan cairan.
e. Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis berat.
f. Obat inotropik.
g. Ventilasi mekanish.
h. Drainase empiema.
i. Bila terdapat gagal nafas, diberikan nutrisidengan kalori
cukup
Prognosis
Dengan menggunakan antibiotika yang tepat dan
cukup, mortalitas dapat diturunkan sampai
kurang dari 1 %.
MASALAH KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan
obstruksi jalan nafas
2. Defisit Volume cairan b/d intake oral tidakadekuat,
takipneu, demam
3. Intoleransi aktivitas b/d isolasi respiratory
4. Defisit pengetahuan b/d kurang terpaparinformasi
Pathway Pneumonia
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Ketidakefektifan bersihan jalan NOC: NIC
napas 1. Respiratory status: Airway suction
Definisi ventilation 1. Pastikan
Ketidakmampuan untuk 2. Respiratory status: kebutuhan oral
membersihkan sekresi atau airway patency atau tracheal
obstruksi dari saluran Kriteria hasil: suction.
pernafasan untuk 1) Mendemonstrasikan 2. Auskultasi suara
mempertahankan kebersihan batuk efektif dan nafas sebelum
jalan nafas. suara nafas yang dan sesudah
Batasan karakteristik bersih, tidak ada suction.
1. Tidak ada batuk. sianosis dan 3. Informasikan
2. Suara napas tambahan. dyspnea (mampu pada klien dan
3. Perubahan frekuensi napas. mengeluarkan keluarga tentang
4. Perubahan irama napas sputum, mampu suction.
5. Kesulitan berbicara atau bernafas dengan 4. Minta klien
mengeluarkan suara mudah, tidak ada nafas dalam
6. Penurunan bunyi napas. pursed lips). sebelum suction
7. Dipsneu. dilakukan.
8. Sputum dalam jumlah yang
berlebihan
Faktor-faktor yang 2) Menunjukkan jalan 5. Berikan O2
berhubungan: nafas yang paten (klien dengan
Lingkungan tidak merasa tercekik, menggunakan
1. Perokok pasif irama nafas, frekuensi nasal untuk
2. Menghisap rokok pernafasan dalam memfasilitasi
3. Merokok rentang normal, tidak suksion
Obstruksi jalan nafas: ada suara nafas nasotrakeal.
4. Spasme jalan napas. abnormal. 6. Gunakan alat
5. Mokus dalam jumlah 3) Mampu yang steril setiap
berlebihan. mengidentifikasikan melakukan
6. Eksudat dalam jalan dan mencegah factor tindakan.
alveoli. yang dapat 7. Anjurkan pasien
7. Materi asing dalam menghambat jalan untuk istirahat
jalan napas. nafas. dan napas dalam
Fisiologis: setelah kateter
8. Jalan napas alergik. dikeluarkan
9. Infeksi. nasotrakeal
8. Monitor status
oksigen pasien.
9. Ajarkan keluarga
bagaimana cara
melakukan suksion.
10.Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila
pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan
saturasi O2.
Airway Management
11. Buka jalan nafas,
gunakan teknik chin lift
atau jaw thrust bila perlu.
12.Posisikan pasien untuk
memaksimalkan
ventilasi.
13.Identifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan.
14.Pasang mayo bila perlu.
5. Lakukan fisioterapi
dada bila perlu
6. Keluarkan secret
dengan batuk atau
suction.
7. Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan.
8. Monitor respirasi
dan status O2.