Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

SINUSITIS

A. Pengkajian
1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan
2. Riwayat Penyakit sekarang. : penderita mengeluah hidung tersumbat,kepala
pusing, badan terasa panas, bicara bendengung.
Pengkajian data fokus :
a. Sirkulasi
Gejala : Riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal, penyakit
vaskuler perifer, atau stasis vaskuler (peningkatan risiko pembentukan
thrombus)
b. Integritas Ego
Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apati. Factor-faktor stress multiple,
misalnya financial, hubungan, gaya hidup. Tanda : tidak dapat beristirahat
ketegangan/peka rangsang. Stimulasi simpatis.
c. Makanan/Cairan
Gejala : infusiensi pancreas/DM (predisposisi untuk
hipoglikemia/ketoasidosi), malnutrisi (termasuk obesitas). Membrane
mukosa yang kering (pembatasan pemasukan/periode puasa praoperasi).
d. Pernapasan
Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.
e. Keamanan
Gejala : alergi atau sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan.
Defisiensi imun (peningkatan risiko infeksi sistemik dan penundaan
penyembuhan). Munculnya kanker/terapi kanker terbaru. Riwayat keluarga
tentang hipertermia malignan/reaksi anestesi. Riwayat penyakit hepatic
(efek dari detokfikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi).
Riwayat transfusi darah/reaksi transfusi. Tanda : munculnya proses infeksi
yang melelahkan, demam.
3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus, tenggorokan.
4. Riwayat penyakit dahulu :
 Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
 Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
 Pernah menderita sakit gigi geraham
5. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
6. Riwayat spikososial
 Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
 Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
7. Pola fungsi kesehatan
 Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa memperhatikan
efek samping.
 Pola nutrisi dan metabolism
Biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan pada hidung
 Pola istirahat dan tidur
Selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
 Pola Persepsi dan konsep diri
Klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsepdiri menurun
 Pola sensorik
Daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus
menerus (baik purulen , serous, mukopurulen).
8. Pemeriksaan fisik
 status kesehatan umum : keadaan umum , tanda viotal, kesadaran.
 Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi (mukosa
merah dan bengkak).

1. Data subyektif :
a. Observasi nares :
Riwayat bernafas melalui mulut, kapan, onset, frekwensinya
b. Riwayat pembedahan hidung atau trauma
c. Penggunaan obat tetes atau semprot hidung : jenis, jumlah, frekwensinya,
lamanya
d. Sekret hidung :
 warna, jumlah, konsistensi secret
 Epistaksis
 Ada tidaknya krusta/nyeri hidung.
e. Riwayat Sinusitis :
 Nyeri kepala, lokasi dan beratnya
 Hubungan sinusitis dengan musim/ cuaca.
 Gangguan umum lainnya : kelemahan
2. Data Obyektif
a. Demam, drainage ada : Serous, Mukupurulen,Purulen
b. Polip mungkin timbul dan biasanya terjadi bilateral pada hidung dan sinus
yang mengalami radang ? Pucat, Odema keluar dari hidng atau mukosa
sinus
c. Kemerahan dan Odema membran mukosa
d. Pemeriksaan penunjung
e. Kultur organisme hidung dan tenggorokan
f. Pemeriksaan rongent sinus.
B. Diagnosa Keperawatan
Pre Op
1. ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d sekresi berlebihan sekunder akibat
proses inflamasi.
2. Hypertermi b.d proses inflamasi, pemajanan kuman
3. Nyeri akut b.d iritasi jalan nafas sekunder
4. Ansietas b.d proses penyakit (kesulitan bernafas), perubahan dalam status
kesehatan (eksudat purulen)
5. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi tentang penyakit yang diderita dan
pengobatannya

Post Op

1. Ansietas b.d pembedahan


2. Nyeri akut b.d pembedahan
3. Mual b.d agen farmakologis (efek anastesi)
4. Resiko infeksi b.d luka post op
C. INTERVENSI

N DIAGNOSA NOC NIC


O
1 Ketidakefektifan Respiratory status: ventilation Airway suction
bersihan jalan nafas Respiratory status : airway Pastikan kebutuhan
patency oral atau tracheal
suctioning
Definisi : Auskultasi suara napas
Ketidakmampuan Kriteria hasil : sebelum dan sesudah
untuk membersihkan Mendemonstrasikan batuk efektif suctioning
sekresi atau obstruksi dan suara napas yang bersih, Informasikan pada
dari saluran pernafasan tidak ada sianosis dan dispeneu klien pada keluarga
untuk mempertahankan (mampu mengeluarkan sputum, tentang suctioning
kebersihan jalan nafas. mampu bernapas dengan mudah, Minta klien napas
tidak ada pursed lips) dalam sebelum suction
Menujukan jalan napas yang dilakukan
Batasan karakteristik : paten (pasien tidak merasa Berikan oksigen
Tidak ada batuk tercekik, irama napas, frekuensi dengan menggunakan
Suara nafastambahan pernafasan dalam rentang nasal untuk
Perubahan normal,tidak ada suara napas memfasilitasi suction
frekuensinafas upnormal) nasotracheal
Perubahan irama nafas Mampu mengindentifikasikan Gunakan alat yang
Sianosis dan mencegah factor yang steril setiap melakukan
Kesulitan berbicara menghambat jalan napas tindakan
Atau mengeluarkan Anujrkan pasien untuk
suara Penurunan bunyi istirahat dan napas
nafas dalam setelah kateter
Dipsneu dikeluarkan dari
Sputum dalam jumlah nasotracheal
berlebihan Monitor status oksigen
Batuk tidak efektif pasien
Orthopneu Ajarkan keluarga
Gelisah bagaimana cara
Mata terbuka lebar melakukan suction
Hentikan suction dan
berikan oksigen
Faktor yang apabila pasien
Berhubungan menunjukan brikaldi
Lingkungan : Buka jalan napas,
Perokok pasif gunakan teknik chinlift
Mengisap asap Posisikan pasien untuk
Merokok mengatur fentilasi
Pasang mayo bila
perlu
Obstruksi jalan nafas : Melakukan fisio terapi
Spasme jalan nafas dada bila perlu
Mokus dalam jumlah Auskultasi suara napas
berlebihan catat adanya suara
Eksudat dalamjalan tambahan
alveoli Monitor respirasi dan
Materi asing dalam status oksigen
jalan nafas
Adanya jalan nafas
tambahan
Sekresi bertahan / sisa
sekresi
Sekresi dalam bronki

Fisiologi
Jalan nafas alergi
Asma
Penyakit paru
obstruktif kronik
Hiperplasi dinding
bronchial
Infeksi
Disfungsi
neorumuskuler

2 Hipertermi Thermoregulation Fever theatment


Kriteria hasil : Monitor suhu sesering
Suhu tubuh dalam rentang mungkin
Definisi: normal Monitor IWL
Peningkatan suhu Nadi dan RR dalam rentang Monitor warna dan
tubuh diatas kisaran normal suhu kulit
normal Tidak ada perubahan warna kulit Monitor penurunan
dan tidak ada pusing tingkat kesadaran
Monitor WBC, Hb,
Batasan karakteristik : dan Hct
Konvulsi Monitor intake dan
Kulit kemerahan output
Peningkatan suhu Berikan antipiretik
tubuh diatas kisaran Berikan pengobatan
normal untuk mengatasi
Kejang penyebab demam
Takikardi Selimuti pasien
Takipnea Lakukan kolaborasi
pemberian IV
Kompres pasien pada
Faktor yang lipat paha dan aksila
Berhubungan Tingkatkan sirkulasi
Anastesia udara
Penurunan respirasi Monitor suhu minimal
Dehidrasi 2 jam
Pemajanan lingkungan Monitor TD, nadi, RR
yang panas Monitor warna dan
Penyakit suhu kulit
Pemakaian pakaian Tingkatkan intake
yang tidak sesuai cairan dan nutrisi
dengan suhu Selimuti pasien untuk
lingkungan mencegah hilangnya
Peningkatan laju kehagangatan tubuh
metabolisme Ajarkan pada pasien
Medikasi cara mencegah
Trauma keletihan akibat panas
Aktifitas berlebihan Auskultasi TD, nadi,
suhu,dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekana darah
Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
Monitor suara paru
Monitor kualitas dari
nadi
Monitor sianosis
perifer
Identifikasi penyebab
dari perubahan
Identifikasi pola
pernapasan upnormal

Analgesic
Administration
Tentukan pilihan
analgesik
tergantuentukan
lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat
nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi dokter
tentang jenis obat,
dois, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Tentukan analgesik
pilihan, rute peberian,
dan dosis optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
Berikan analgesik
tepat waktu terutama
saat nyeri hebat

3 Nyeri Akut Pain level Pain Manajemen


Pain control Lakukan pengkajian
Comfort level nyeri secara
Definisi : komperhensif
Pengalaman sensor dan termasuk lokasi,
emosional ag tidak Kriteria hasil : karakteristik, durasi,
menyenangkan yang Mampu mengontrol nyeri (tahu frekuensi, kualitas dan
muncul akibat penyebab nyeri, mampu faktor presipitasi
kerusakan jaringan yan menggunakan tehnik Obserfasi reaksi
aktul atau potensial nonfarmakologi untuk nonverbal dari ketidak
atau digambarkan mengurangi nyeri, mencari nyamanan
dalam hal kerusakan bantuan) Gunakan teknik
sedemikian rupa Melaporkan bahwa nyeri komunikasi terapeutik
(International berkurang dengan menggunakan untuk mengetahui
Asociation For The manajemen nyeri pengalaman nyeri
Study of Pain) : Awitan Mampu mengenali nyeri (skala, pasien
yang iba-tiba atau intensitas, frekuensi, dan tanda Kaji kutur yang
lambat dari intensitas nyeri) mempengaruhi respon
ringan hingga berat Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
dengan akhir yang daat nyeri berkurang Evaluasi pengalaman
diantisipasi atau nyeri masa lampau
diprediksi dan Bantu pasien dan
berlangsung < 6 bulan. keluarga untuk
mencari dan
menemukan dukungan
Batasan karakteristik : Kontrol lingkungan
Perubahan selera yang dapat
makan mempengaruhi nyeri
Perubahan tekanan seperti suhu ruangan,
darah pencahayaan, dan
Perubahan frekuensi kebisingan
jantung Kurangi faktor
Perubahan frekuensi presipitasi nyeri
pernafasan Pilih dan lakukan
Laporan isyarat penanganan nyeri
Diaforesis (farmakologi, non
Perilaku distraksi farmakologi dan
(Miss; berjalan interpersonal)
mondar-mandir Berikan analgetik
mencari oranglain atau untuk mengurangi
aktifitaslain, altifitas nyeri
yang berulang) Tingkatkan istirahat
Mengekrpersikan Kolaborasi dengan
perilaku (Miss; dokter jika ada
Gelisah, merengek, keluhan dan tindakan
menangis). nyeri tidak berhasil
Masker wajah (Mis;
mata kurang bercahaya,
tamak kacau, gerakan Analgesic
mata berpencar ata Administration
tetappada satu foku Tentukan pilihan
meringis) analgesik
Sikap melindungi area tergantuentukan
nyeri lokasi, karakteristik,
Fokus menyempit kualitas, dan derajat
(Miss; gangguan nyeri sebelum
persepsi nyeri, pemberian obat
hambatan proses Cek instruksi dokter
berfikir, penurunan tentang jenis obat,
intraksi dengn dois, dan frekuensi
oranglain dan Cek riwayat alergi
lingkungan) Tentukan analgesik
Indikasi nyeri yang pilihan, rute peberian,
dapat diamati dan dosis optimal
Perubahan posisi untuk Pilih rute pemberian
menghidari nyeri secara IV, IM untuk
Sikap tubuh pengobatan nyeri
melindungi secara teratur
Dilatasi pupil Berikan analgesik
Melaporkan nyeri tepat waktu terutama
secara verbal saat nyeri hebat
Gangguan tidur

Faktor yang
Berhubungan
Agen cedera (Miss;
Biologis, zat kimia,
fisik, psikologis)

4 Ansietas Anxiety Self-control Anxiety Reduction


Definisi : Perasaan Anxiety level (Penurunan
tidak nyaman atau Coping Kecemasan)
kekhawatiran yang Gunakan pendekatan
samar disertai respon yang menenangkan
autonom (sumber Kriteria hasil : Nyatakan dengan jelas
sering kali tidak Klien mampu mengidentifikasi harapan terhadap
spesifik atau tidak dan mengungkapkan gejala pelaku pasien
dikietahui oleh cemas Jelaskan semua
individu); perasaan Mengidentifikasi,mengungkapka prosedur dan apa yang
takut yang disebabkan n dan mengungkapkan untuk dirasakan selama
oleh antisipasiterhadap mengontrolcemas prosedur
bahaya. Hal ini Vital sign dalam batas normal Pahami prespektif
merupakan isyarat Postur tubuh,ekspresi wajah, pasien terhadap situasi
kewaspadaan yang bahasa tubuh dan tingkat stress
memperingatkan aktivitas mununjukkan Temani pasien untuk
individu akan adanya berkurangnya kecemasan. memberikan keamanan
bahaya dan dan mengurangi takut
memampukan individu Dorong keluarga untuk
untuk bertindak menemani anak
menghadapi ancaman. Lakukan back/neck
rub
Dengarkan dengan
Batasan karakteristik : penuh perhatian
Perilaku Identifikasi tingkat
Penurunan kecemasan
produktifitas Bantu pasien
Gerakan yang irelevan mengenalsituasi yang
Gelisah menimbulkan
Melihat sepintas kecemasan
Insomnia Dorong pasien untuk
Kontak mata yang mengungkapkan
buruk perasaan,ketakutan,
Mengekspresikan persepsi
kekhawatiran karena Instruksikan pasien
perubahan dalam menggunakan
peristiwa hidup tekhnikrelaksasi
Agitasi Berikan obat untuk
Mengintai mengurangi
Tampak waspada kecemasan.

Affektif
Gelisah, disstres
Kesedihan yang
mendalam
Ketakutan
Perasaan tidak adekuat
Berfokus pada diri
sendiri
Peningkatan
kewaspadaan
Iritabilitas
Gugup senang
berlebihan
Rasa nyeri yang
meningkatkan ketidak
berdayaan
Peningkatan rasa
ketidak berdayaan yang
persisten
Bingung,menyesal
Ragu/tidak percaya diri
Khawatir

Fisiologis
Wajah tegang, tremor
tangan
Peningkatan keringat
Peningkatan
ketegangan
Gemetar,tremor
Suara bergetar

Simpatik
Anoreksia
Eksitasi kardiovaskular
Diare,mulut kering
Wajah merah
Jantung berdebar-debar
Peningkatan tekanan
darah
Peningkatan denyut
nadi
Peningkatan reflex
Peningkatan frekuensi
pernapasan,pupil
melebar
Kesulitan bernapas
Vasokonstriksi
superficial
Lemah, kedutan pada
otot

Parasimpatik
Nyeri abdomen
Penurunan tekanan
darah
Penurunan denyut nadi
Diare,mual,vertigo
Letih,gangguan tidur
Kesemutan pada
ekstremitas
Sering berkemih
Anyang-anyangan
Dorongan segera
berkemih

Kognitif
Menyadari gejala
fisiologis
Bloking fikiran,konfusi
Penurunan lapang
persepsi
Kesulitan
berkonsentrasi
Penurunan kemampuan
untuk belajar
Penurunan kemampuan
untukmemecahkn
masalah
Ketakutan terhadap
konsekuensi yang
tidakspesifik
Lupa,gangguan
perhatian
Khawatir, melamun
Cenderung
menyalahkan orang
lain

Faktor yang
Berhubungan :
Perubahan dalam
(status ekonomi,
 Lingkungan,status
kesehatan,polainteraksi
, fungsi peran,status
peran)
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
Herediter
Infeksi/kontaminan
interpersonal
Penularan oenyakit
interpersonal
Krisis maturasi,krisis
situasional
Stress,ancaman
kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada (status
ekonomi,
Lingkungan, status
kesehatan,pola
interaksi, fungsi peran,
status
peran,konsepdiri)
Konflik tidak disadari
mengenai tujuan
penting hidup
Konflik tidakdisadari
mengenai nilai yang
esensial/penting
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi

5 Defisiensi pengetahuan knowledge : disease process Teaching : disease


knowledge : health behavior proses
Kriteria hasil : berikan penilaian
Definisi : pasien dan keluarga menyatakan tentang timgkat
Ketiadaan atau pemahaman tentang penyakit, pengetahuan pasien
defisiensi informasi kondisi, prognosis dan program tentang proses
kognitif yang berkaitan pengobatan penyakit yang spesifik
dengan topic tertentu. pasien dan keluarga mampu jelaskan patofisiologi
melaksanakan prosedur yang dari penyakit
dijelaskan secara benar bagaimna halini
Batasan karakteristik : pasien dan keluarga mampu berhubungan dengan
Perilaku hiperbola menjelaskan kembali apa yang anatomi dan fisiologi,
Ketidakakuratan dijelaskan perawat/tim kesehatan dengan cara yang tepat
mengikuti perintah lainnya gambarkan tanda dan
Ketidakakuratan gejala yang biasa
melakukan tes muncul pada
Perilaku tidak tepat penyakit,dengan cara
(mis., hysteria, yang tepat
bermusuhan, agitasi, identifikasi
apatis) kemungkinan
Pengungkapan masalah penyebab, dengan cara
yang tepat sedangkan
informasi pada pasien
Faktor yang tentang kondis,dengan
Berhubungan : cara yang tepat
keterbatasan kognitif hindari jaminan yang
salah interpretasi kosong
informasi sedangkan bagi
kurang panjanan keluarga atau SO
kurang minat dalam informasi tentang
belajar kemajuan pasien
kurang dapat dengan cara yang tepat
mengingat diskusi perubahan
tidak familier dengan gaya hidup yang
sumber informasi mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasidi masa
yang akan dating dan
atau proses
pengontrolan penyakit
diskusi pilihan terapi
atau penanganan
dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second
opinion dengan cara
yang tepat atau di
indikasikan
rujuk pasien pada grup
atau agensi di
komunitas
local,dengan cara yang
tepat
intruksikan pasien
mengenai tanda dan
gejalauntukmelaporka
n pada pemberian
perawatan kesehatan
yang tepat.

D. IMPLEMENTASI

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan


oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatuskesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan

Beberapa tujuan Implementasi Keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan hasil dari rencana Page 5 keperawatan untuk selanjutnya di evaluasi untuk


mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang singkat

2. Mempertahankan daya tahan tubuh

3. Mencegah komplikasi

4. Menemukan perubahan system tubuh

5. Memberikan lingkunagn yang nyaman bagi klien

6. Implementasi pesan dokter

E. EVALUASI

Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan


keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara
optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Penilaian keberhasilan adalah tahap
yang menentukan apakah tujuan tercapai

Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam


mencapai tujuan. Evaluasi bisa dilakukan dengan mengadakan hubungan dengan klien
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan sehingga perawat dapat mengambil
keputusan : pertama, mengakhiri tindakan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai