pada Status
Asmatikus
Oleh :
1. Rizky Miftaqul Jannnah
2. Febriani Fitria
Definis
i
Asma adalah kondisi peradangan kronis pada
saluran pernapasan yang ditandai dengan mengi
yang berulang, sesak napas, sesak dada dan
batuk. Asma tidak dapat dicegah atau
disembuhkan tetapi manifestasi klinis dapat
dikendalikan secara efektif dengan pengobatan
yang tepat. Ketika asma terkontrol, maka gejala
hanya sesekali kambuh (GINA, 2012:1).
a. Airway
Terdapat obstruksi jalan napas ditandai dengan
suara napas ronchi dan weezing pada saat
ekspirasi
b. Breathing
Pernapasan cuping hidung (+), dispnea, terdapat
retraksi dinding dada, penggunaan otot
sternokleidomastoid, RR: 34x/menit
c. Circulation
Sianosis, CRT > 2dtk, TD: 110/80mmHG, N:
120x/menit
d. Dissability
GCS: 445
Pengkajian
Sekunder
a. Kepala
Inspeksi ; bentuk simetris, penyebaran rambut
merata
Palpasi ; tidak ada jejas pada kepala , tidak ada
nyeri tekan pada kepala , massa (-)
b. Mata
Inspeksi : konjungtiva merah muda, skelera
mata tidak ikterik, pupil isokor
Hidung
Inspeksi : pernapasan cuping hidung (+),
terpasang oksigen
Continue
g. Dada
Inspeksi : retraksi dinding dada (+),
penggunaan otot bantu pernapasan (+)
Palpasi : fokal fremitus menurun
Perkusi : terdengar bunyi pekak pada batas
jantung- normal
Ronchi ronchi
Auskultasi : - Whezing
h. Abdomen wheezing
Inspeksi : distensi abdomen (-)
Auskultasi : bising usus 8x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : bunyi timpani
i. Kandung kemih
Inspeksi : tidak terpasang kateter
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
j. Kulit
Inspeksi : tidak ada jejas ataupun memar
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, S: 370C, CRT
>2dtk
k. Ekstremitas atas dan bawah Bawah
Inspeksi : oedem (-)
Palpasi : akral dingin
NS. DIAGNOSIS :
Bersihan jalan napas tidak efektif
(NANDA-I)
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan napas
DEFINITION:
untuk mempertahankan jalan napas tetap paten
1. Batuk tidak efektif 8. ortopnea
2. Tidak mampu batuk 9. gelisah
3. Sputum berlebih 10. sianosis
4. Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering 11. bunyi napas
menurun
DEFINING CHARACTERISTICS
5. Mekonium di jalan napas (pada neonatus) 12. frekuensi napas
berubah
6. Dispnea 13. pola napas
berubah
7. Sulit bicara
1. Spasme jalan napas 8. proses infeksi
2. Hipersekresi jalan napas 9. respon alergi
3. Disfungsi neuromuskuler 10. efek agen
farmakologis (ex. Anastesi)
RELATED FACTORS:
4. Benda asing dalam jalan napas 11. merokok aktif
5. Adanya jalan napas buatan 12. merokok pasif
6. Sekresi yang tertahan 13. terpajan polutan
7. Hiperplasia dinding jalan napas
ASSES Subjective data entry Objective data entry
SMEN Keluarga Tn. Y mengatakan klien sukar bernapas 1. RR : 34x/menit, 7. ortopnea
T dan sesak 2. S : 37 C,
0
8. fokal fremitus
menurun
3. N : 120x/menit 9. wheezing
4. TD : 110/80mmHg 10. ronkhi kering
5. CRT >2dtk 11. sianosis
6. Batuk tidak efektif
DIAGN Ns. Diagnosis (Specify):
OSIS Client Bersihan jalan napas tidak efektif
Diagnostic Statemen: Related to:
Spasme jalan napas dan hipersekresi jalan napas
KRITERIA HASIL INTERVENSION REASON OUTCOME
A (airway) 1. Kaji dan pantau 1.Untuk mengetahui 1. Jalan napas tidak ada
pernapasan, reflek adanya obstruksi jalan hambatan
sekresi napas 2. Bunyi napas bersih
2. Berikan posisi semi 2.Untuk membantu
fowler 15-30 melonggarkan jalan
3. Auskultasi bunyi nafas
napas 3.Memudahkan untuk
4. Kolaborasi pemberian mengeluarkan sputum
nebulizer
(bronkodilator-
B (breathing) expectoran) 1. Pasien bisa bernafas
dengan efektif
4. Untuk mensuplai
1. Pemberian oksigenasi kebutuhan oksigen
5-8lt/mnt simple face tubuh 1. Tekanan darah, nadi,
C (circulation) mask RR, Suhu dalam batas
normal, CRT <2dtk
1. Untuk memantau
keadaan tanda-tanda
D (disability) 1. Pemantauan TTV dan vital dan CRT pada klien 1. Klien dapat
CRT menunjukkan kondisi
kesadaran compos
5. Untuk mengetahui mentis secara normal.
tingkat kesadaran EVM = 456 dan respon
1. Kaji tingkat dan respon klien alert (sadar)
kesadaran dan
respon
Tanda
Tgl Jam Tindakan
tangan
21/03/2017 06.00 WIB A (airway)
1. Mengkaji dan memantau pernapasan, reflek
batuk dan sekresi
2. Memberikan posisi semi fowler 15
3. Melakukan auskultasi bunyi napas
4. Kolaborasi pemberian nebulizer
(bronkodilator-expectoran)
06.02 WIB B (breathing)
5. Memberikan oksigenasi 5-8lt/mnt simple
face mask (cari macam macam masker
oksigen)
06.07 WIB
C (circulation)
6. Melakukan observasi TTV dan CRT
06.08 WIB
D (disability)
7. Memantau status GCS dan respon klien
KRITERIA HASIL EVALUASI RENCANA
A (airway) Pengaturan posisi semi fowler dapat Lanjutkan pemberian
meringankan sesak nafas klien posisi semi fowler