OLEH :
NIM :
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 77 tahun
Agama : Islam
Alamat :
No Register :
B. Riwayat Keperawatan
Sebelum masuk RS klien terjatuh terpeleset di kamar mandi terus tidak sadar, setelah
beberapa jam klien mengalami demam, nafas sesak kemudian dibawa ke RSUD Damanhuri
Barabai lewat IGD. Di IGD diberikan tindakan pasang ET, periksa darah lengkap, pasang
infus. Nilai GCS 3.
C. Pengkajian Primer
1. Airways
Jalan nafas secret kental produktif, ada reflek batuk bila dilakukan isap lendir
2. Breathing
Memakai ET no 7,5 dengan ventilator mode CPAP, FiO2: 30 %, nafas mesin:10, nafas klien:
28 x/mnt, SaO2: 96, bunyi ronchi kasar seluruh area paru.
3. Circulation
TD: 147/86 mmHg, HR: 100 x/mnt, MAP: 94, suhu: 36,5 oC, edema ekstremitas atas dan
bawah
D. Pengkajian sekunder
2. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterik, pupil isokor 2 mm, tidak ada hematom
kelopak mata
3. Hidung : Terpasang NGT, ada lendir kental saat dilakukan isap lendir
6. Thorak :
Paru
Jantung
Inspeksi : iktus cordis tak tampak
Palpasi :
7. Abdomen
Inspeksi : Datar
Perkusi : Timpani
9. Data Penunjang:
a. Laboratorium:
Darah Urin
Bakteri : positif
BGA
PH : 7,36
HCO3 : 24,5
BE : 0,7
BE ecf : - 0,5
AaDO2: 143
SaO2 : 93 %
II. ANALISA DATA
Terpasang NGT
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sumbatan jalan nafas dan kurangnya
ventilasi sekunder terhadap retensi lendir
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi protein dan cairan dalam interstitial
/ area alveolar
d. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pemasangan selang ET dengan kondisi
lemah
IV. RENCANA TINDAKAN
Perbaikan oksigenasi
adekuat: akral hangat, Catat adanya sianosis
peningkatan kesadaran
Observasi kecenderungan hipoksia dan
BGA dalam batas normal hiperkapnia
Laborat Hb, protein dalam Pertahankan asupan kalori dengan makan per
batas normal sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Makanan dapat masuk sesuai Periksa laborat darah rutin dan protein
dietnya
4 Setelah dilakukan tindakan Evaluasi warna, jumlah, konsistensi sputum
keperawatan selama 1x24 jam tiap penghisapan
infeksi nosokomial dapat
terkendali Tampung specimen untuk kultur dan
sensitivitas sesuai indikasi
Criteria hasil:
Pertahankan teknik steril bila melakukan
Tidak ada tanda-tanda infeksi penghisapan (pakai sarung tangan steril)