Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT PADA PASIEN DENGAN ASMA

DI RUANG UGD RSU KERTHA USADA

I. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan tanggal 28 Oktober 2022 jam 09.00 hari Jumat di UGD RSU
Kertha Usada Singaraja.

A. IDENTITAS

Identitas Pasien:

Nama : Ny. S

Usia : 54 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : Tidak Sekolah

Pekerjaan : Swasta

Suku /Bangsa : Bali/Indonesia

Status : Menikah

Agama : Hindu

Alamat : Desa Panji, Buleleng, Bali

Tanggal Masuk : 28 Oktober 2022

Jam Masuk : 07.27 WITA

No. Reg : 171042

Diagnosa medis : Asma Attack

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. B

Umur : 60 Tahun

Alamat : Desa Panji, Buleleng, Bali


Agama : Hindu

Suku/Bangsa : Bali/Indonesia

Status : Menikah

Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah

Pekerjaan : Wiraswasta

Hub. dengan klien : Suami pasien

B. KEADAAN PASIEN SECARA UMUM

Pasien tampak lemas

1. Pengkajian Primer

1) Airway:

Tidak ada sumbatan di jalan nafas

Tidak ada pendarahan jalan nafas

Suara nafas wheezing

2) Breathing:

Pasien sesak nafas

Ada retraksi dinding dada

Ada nafas cuping hidung

RR : 25x/mnt

3) Circulation:

TD 140/90mmHg

HR 84x/menit

Akral hangat

Tidak sianosis
4) Dissability:

Kesadaran : Compos mentis

Tidak ada kejang

Tidak ada reflek patologis

5) Expossure:

Pasien tampak sesak nafas

Lemas

Tidak ada fraktur atupun luka

2. Pengkajian sekunder
1) Riwayat kesehatan:
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sesak nafas dan batuk 2 hari tidak sembuh-sembuh dan
mempunyai riwayat asma sudah 2 tahun, klien mengatakan tidak bisa
bernafas, klien mengatakan tidak nyaman saat bernafas, lelah saat
bernafas, klien mengatakan lemas, klien mengatakan berkeringat lebih
banyak, klien mengatakan perlu dibantu saat aktivitas. Setelah 2 hari tidak
ada perubahan kemudian pasien dibawa ke UGD RSU Kertha Usada.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah beberapa kali dirawat di RS, terakhir dirawat pada bulan
Oktober 2017 dengan keluhan yang sama. Pasien mempunyai riwayat
asma.
d. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga ayah pasien merupakan penderita asma
2) Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. TTV:
RR: 25x/menit
TD: 140/90 mmHg
HR: 80x/menit
Suhu: 37,1˚C
c. Kepala : Rambut panjang hitam dan sudah beruban,lurus, bersih.
Mata: conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung: simetris, tdak ada polip tidak ada lendir atau sumbatan, ada nafas
cuping hidung
Telinga: simetris, tidak ada serumen.
d. Thorak
Simetris, ada retraksi dinding dada
Paru: suara nafas wheezing
Jantung: S1>S2, Reguler.
e. Abdomen
Datar, hepar/lien tidak teraba, bising usus (+)12x/menit, tympani.
f. Ekstremitas.
Tidak ada masalah baik ekstremitas atas dan bawah, tidak ada edema.
3) Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 28 Oktober 2022

Pemeriksaan Hasil

Nilai Satuan Nilai Normal

Darah Rutin

Hemoglobin 15,3 g/dl 11,7 – 15,5

Hematokrit 46,2 % 33 – 45

Leukosit 6,9 Ribu/uL 3,6 – 11,0

Trombosit 226 Ribu/uL 150 – 440


4) Program terapi
Oksigen 2 Lpm
Infus Ringer Laktat 20 tpm
Inj. Ranitidin 50 mg, Aminopilin 1 amp, Methylprednisolone 125 mg
Inj. Ceftriaxone 1 gr
Nebulizer : Combivent 1 amp dan cairan NaCl 2 cc

II. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Etiologi

1. DS : Ketidakefektifan Peningkatan
Pasien mengatakan sesak nafas dan bersihan jalan nafas produksi mukus
batuk
DO :
 Tampak sesak dan batuk
 RR 25x/menit
 Suara nafas wheezing

2. DS : Pola nafas tidak Penyempitan


Pasien mengatak sesak nafas efektif bronkus
DO :
 Pasien tampak lemas
 RR 25x/menit
 Ada cuping hidung
 Ada retraksi dada

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d peningkatan produksi mucus
2. Pola nafas tidak efektif b.d penyempitan bronkus
IV. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

1. Ketidakefektifan 1. Respiratory status: Airway Management


bersihan jalan Airway patency a. Auskultasi suara nafas, catat
nafas b.d  RR stabil adanya suara tambahan
peningkatan  Irama nafas Kembali b. Posisikan pasien untuk
produksi mukus normal memaksimalkan ventilasi
 Jalan nafas seperti c. Lakukan fisioterapi dada
tercekik tidak ada jika perlu
2. Respiratory status: d. Keluarkan secret dengan
Ventilation batuk atau suction
 Bernafas melalui e. Berikan bronkodilator bila
hidung perlu
 Suara nafas tambahan f. Atur intake untuk cairan
tidak ada mengoptimalkan
keseimbangan.

2. Pola nafas tidak Status kepatenan jalan nafas Terapi Oksigen


efektif b.d normal a. Pertahankan jalan nafas
penyempitan yang paten
bronkus  RR stabil b. Atur peralatan oksigenasi
 Irama nafas Kembali c. Monitor aliran oksigen
normal d. Pertahankan posisi pasien
 Jalan nafas seperti e. Monitor adanya kecemasan
tercekik tidak ada pasien terhadap oksigenasi
 TTV dalan batas
normal Vital Sign Monitoring
 Batuk berkurang a. Monitoring Vital sign saat
pasien berbaring, duduk,
atau berdiri
b. Monitor TD, Nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
c. Monitor frekuensi dan
irama pernafasan
d. Monitor suara pelo
e. Monitor pola pernafasan
abnormal
f. Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
g. Monitor sianosis perifer
h. Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tanggal/ Implementasi Evaluasi TTD


waktu

1. 28 Okt a. Auskultasi suara nafas, catat S:


2022 adanya suara tambahan  Klien mengatakan
09.00 b. Posisikan pasien untuk sesak nafas agak
memaksimalkan ventilasi berkurang
c. Lakukan fisioterapi dada jika  Klien mengatakan
perlu sudah agak lega
d. Keluarkan secret dengan batuk setelah dahaknya bisa
atauu suction dikeluarkan
e. Berikan bronkodilator bila perlu O:
f. Atur intake untuk cairan  Klien kooperatif
mengoptimalkan keseimbangan  Wheezing masih ada
 Infus ditangan kanan

A:

 Masalah bersihan
jalan nafas teratasi
Sebagian

P:

 Lanjutkan intervensi
airway management
2. 28 Okt a. Pertahankan jalan nafas yang S: klien mengatakan sesak
2022 paten nafas berkurang
09.00 b. Atur peralatan oksigen O:
c. Monitor aliran oksigen  Wheezing masih ada
d. Pertahankan posisi pasien  Terdapat retraksi
e. Monitor TD, Nadi, RR sebelum, dinding dada minimal
selama, dan setelah aktivitas  TD : 120/80 mmHg
f. Monitor frekuensi dan irama  RR : 23x/menit
pernafasan  Nadi : 82x/menit
g. Monitor suara paru  Suhu : 37oc
h. Monitor pola pernafasan
 Kulit teraba lembab
abnormal
 Akral hangat
i. Monitor suhu, warna, dan
 Tidak tampak sianosis
kelembaban kulit
j. Monitor sianosis perifer A:

 Masalah pola nafas


tidak efektif teratasi
Sebagian

P:

 Lanjutkan intervensi
Terapi Oksigen
Vital sign Monitoring

Anda mungkin juga menyukai