Hari/
Tanggal Data Etiologi Problem
Jam
24 Mei 2021 Data Subjektif Peningkatan Bersihan jalan
08:00 WIB Pasien mengatakan sesak produksi mukus napas tidak
napas pada saluran efektif
pernapasan
Data Objektif
1. Pasien tampak susah
bernapas
2. Pasien tampak batuk
berdahak
3. Auskultasi paru
terdapat ronkhi kanan
dan kiri
4. Suara pasien serak
5. Dahak atau sputum
sulit dikeluarkan
Data Objektif
1. Pasien tampak sulit
bernapas
2. Pasien terpasang O2
nasal 4 liter/menit
3. Tanda Tanda Vital
TD : 93/61 mmHg
Suhu : 36,1 o
C
Nadi : 93 x/menit
RR : 30 x/menit
SaO2 : 94 %
4. Terdapat retraksi dada
5. Pasien terlihat
menggunakan otot bantu
08.20 Kelemahan Intoleransi
pernapasan.
fisik Aktivitas
Data Subjektif
Pasien mengatakan
membutuhkan bantuan
keluarga dalam
memenuhi aktivitasnya
sehari-hari
Data Objektif
1. Pasien tampak lemah
2. Pasien tampak
kelelahan karena sesak
napas
3. Pasien bedrest selama
masih sesak napas
4. Dalam pemenuhan
toileting pasien
membutuhkan bantuan
alat dan orang lain, dalam
pemenuhan
makan/minum,
berpindah, dan
berpakaian pasien
membutuhkan bantuan
orang lain, dalam
08.25 mobilitas di tempat tidur Perubahan Ansietas
bantuan alat
Data Subjektif
Pasien mengatakan putus
asa karena selama di
rawat di RS Tn. S tidak
dapat menjalankan
perannya sebagai kepala
keluarga dan pasien
mengatakan ingin cepat
sembuh dan ingin
kembali ke aktivitasnya.
Data Objektif
1. Pasien sering melamun
2. Kontak mata kurang
saat diajak komunikasi
dengan perawat
3. Pasien tampak bingung
4. Pasien tampak gelisah
5. Pasien mudah marah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
produksi mukus pada saluran pernapasan
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kerusakan dinding alveolus
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status peran dan fungsi peran
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/
Implementasi
tanggal Dx Respon Paraf
Keperawatan
Jam
24 Mei 1,2 Memonitor tanda tanda S: Pasien mengatakan sesak Junarto
2020 vital napas
08.50 WIB O:Pasien tampak sulit
Bernapas
TD : 98/68 mmHg
N : 76 x/menit
S : 36 °C
RR : 30 x/menit
SaO2 : 93 %
08.55 1,2 Memberikan terapi S : Pasien mengatakan sulit Junarto
oksigen bernapas
O : Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 4liter/menit
09.00 1,2 Memberikan posisi S : Pasien bersedia Junarto
semi fowler O : Pasien masih terlihat sesak
napas
09.10 1 Mengauskultasi suara S : Pasien bersedia Junarto
napas pasien O : Terdapat ronkhi pada
kedua lapang paru
09.15 1 Memberikan terapi S: Pasien bersedia Junarto
nebulizer ventolin 1, O : Pasien terlihat mampu
Flexotide 1, dan menghirup uap yang
Bisolvon 20 tetes dikeluarkan dari alat nebulizer
09.20 2 Memonitor S : Pasien mengatakan sulit
kemampuan bernapas bernapas
Pasien O : Pasien terlihat ngos- Junarto
ngosan, RR 30x/menit,
terpasang oksigen nasal 4 liter.
09.20 2 Memberikan terapi S : Pasien bersedia Junarto
injeksi methyl O : Injeksi dimasukkan
prednisolon 125 mg, melalui infus dan pasien tidak
dan injeksi furosemide kesakitan saat diberikan obat
1 ampul, dan lasal 2 injeksi
vial drip di infus
Ringer Laktat
09.25 2 Melakukan skin tes S : Pasien bersedia Junarto
antibiotik ceftriaxone O : Pasien nampak kesakitan
saat dilakukan skin tes di intra
kutan
09.30 2 Melihat reaksi obat S : Pasien mengatakan tidak Junarto
yang telah di skin tes gatal dan panas pada area
yang dilakukan skin tes
O : Tidak ada tanda tanda
alergi pada area tangan yang
dilakukan skin tes
09.35 2 Memberikan antibiotik S : Pasien bersedia Junarto
ceftriaxone 1 gram O : Pasien tidak kesakitan saat
dalam NacL 100ml diberikan injeksi antibiotik
ceftriaxone
09.40 3 Memonitor respon S : Psien bersedia Junarto
kardivaskuler dengan O : Pasien tampak sulit
mengukur TTV bernapas
TD : 97/65 mmHg, Nadi :
97x/menit, RR : 29x/menit,
SaO2 : 95%
09.45 3 Menganjurkan pasien S : Pasien bersedia Junarto
untuk tidak banyak O : Pasien sering ke kamar
beraktivitas saat sesak mandi
napas