Anda di halaman 1dari 6

FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Batuk Efektif Pada Tn. S Di Ruang Dahlia Bawah RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Oktober 2019
Jam : 15.30 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh batuk dan dahak susah keluar

B. Diagnosa medis
Bronkopneumonia, febris, trombositopeni

C. Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d produksi mucus berlebih

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan


DS : Pasien mengatakan batuk berdahak, dahak susah keluar, dan sesak nafas saat hendak
batuk
DO :
1. TD : 120/70 mmHg
RR : 24 x/menit
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 37,5 oC
2. Terdengar bunyi gurgling di jalan nafas bagian atas saat diaskultasi
3. Pasien batuk dan tidak bisa mengelarkan dahak
E. Dasar pemikiran
Bersihan jalan napas tidak efektif pada pasien pneumonia merupakan suatu
masalah keperawatan yang ditandai dengan ketidakmampuan batuk secara efektif atau
obstruksi jalan napas untuk mempertahankan jalan napas tetap paten pada pasien yang
mengalami peradangan parenkim paru. Hal ini terjadi karena bakteri pneumonia masuk
ke paru melalui saluran pernapasan, masuk ke bronkiolus dan alveoli lalu menimbulkan
reaksi peradangan hebat. Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan produksi sputum. Jika pasien tidak dapat batuk secara efektif, berkurangnya
luas permukaan alveoli serta peningkatan produksi sputum akan menyebabkan terjadinya
obstruksi jalan napas sehingga akan menimbulkan bersihan jalan napas tidak efektif
Dampak dari pengeluaran dahak yang tidak lancar akibat ketidakefektifan jalan
nafas adalah penderita mengalami kesulitan bernafas dan gangguan pertukaran gas di
dalam paru paru yang mengakibatkan timbulnya sianosis, kelelahan, apatis serta merasa
lemah. Dalam tahap selanjutnya akan mengalami penyempitan jalan nafas sehingga
terjadi perlengketan jalan nafas dan terjadi obstruksi jalan nafas. Untuk itu perlu bantuan
untuk mengeluarkan dahak yang lengket sehingga dapat bersihan jalan nafas kembali
efektif.
Batuk efektif merupakan satu upaya untuk mengeluarkan dahak dan menjaga paru
– paru agar tetap bersih, disamping dengan memberikan tindakan nebulizer dan postural
drainage. Batuk efektif dapat di berikan pada pasien dengan cara diberikan posisi yang
sesuai agar pengeluaran dahak dapat lancar. Batuk efektif ini merupakan bagian tindakan
keperawatan untuk pasien dengan gangguan penapasan akut dan kronis.

F. Prinsip tindakan keperawatan


Pengertian Batuk Efektif adalah latihan mengeluarkan lendir yang terakumulasi
dan mengganggu di saluran nafas dengan cara dibatukkan

Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penerapan langkah – langkah untuk


melatih batuk efektif pada pasien

Indikasi 1. Pasien dengan tirah baring lama


2. Pasien dengan hipoventilasi
3. Peningkatan produksi sputum
4. Batuk tidakefektif
5. Mobilisasi secret tertahan(atelaktasis, abses paru, pneumonia, post
operasi)
6. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan
dan batuk

Kontraindikasi 1. Tension pneumotoraks


2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi,
infark miokard akut infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas

Persiapan Pasien 1. Pastikan identitas klien


2. Kaji kondisi klien dan KGD terakhir
3. Beritahu dan jelaskan pada klien atau keluarganya tindakan yg
dilakukan
4. Jaga privacy klien
5. Posisi klien : duduk, tidur dengan posisi semifowler
Persiapan Alat 1. Pot sputum berisi air dan desinfektan
2. Tissue
3. Tempat tidur yang memungkinkan untuk posisi semi fowler atau
jika pasien duduk mampu melakukan pernafasan abdomen
4. Air minum hangat

Prosedur / Tahap Orientasi.


Langkah Kerja
1. Memberikan salam
2. Menyebut/menanyakan nama pasien
3. Mengenalkan diri dan instansi
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum melakukan
tindakan
6. Membawa dan meletakkan alat di dekat pasien

Tahap Kerja
1. Atur posisi pasien semi fowler ditempat tidur atau duduk di kursi
2. Pasang perlak/handuk kecil didada pasien
3. Berikan pasien minum air hangat
4. Anjurkan pasien bernapas pelan 2-3 kali melalui hidung dan
kemudian mengeluarkan melalui mulut
5. Instruksikan pasien menarik napas dalam dan ditahan selama 1-3
detik kemudian lakukan batuk dengan menggunakan otot
abdominal dan otot-otot asesoris pernapasan lainnya
6. Siapkan pot sputum, anjurkan pasien untuk membuang sputum
kedalam sputum pot
7. Bersihkan mulut pasien dengan tisue
8. Anjurkan pasien istirahat sebentar
9. Anjurkan klien untuk mengulangi prosedur (± 3 kali)
10. Posisikan klien dalam posisi yang nyaman
11. Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah
12. Cuci tangan

Hasil 1. Evaluasi respon klien


2. Berikan reinforcement positif
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri kegiatan dengan baik
Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di dalam catatan
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
G. Analisis Tindakan
Pemberian tindakan batuk efektif bermanfaat untuk mempertahankan kepatenan jalan
nafas, mengeluarkan secret dari jalan nafas bagian atas dan bawah, Dilakukan tindakan
batuk efektif karena pasien mengalami batuk berdahak dan secret tidak bisa dikeluarkan
dari jalan nafas

H. Bahaya dilakukannya tindakan


Batuk efektif tidak bisa dilakukan pada pasien dengan tension pneumothoraks,
hemoptysis, gangguan system kardiovaskular, seperti: hipertensi, AMI, Efusi pleura,
edema paru, aritmia

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan


1. Mengobservasi pernafasan (frekuensi, kualitas)
2. Menganjurkan meminum air hangat agar dahak mudah keluar
3. Memberikan oksigen 2 lpm memalui nasal canule
4. Memposisikan pasien semi fowler
5. Mengauskultasi bunyi nafas dan mencatat ada tidaknya suara tambahan
6. Menginjeksikan metyl prednisolone 62,5mg/12 jam, pantiprazole 80 mg/ 12 jam,
metocloperamide 10 mg/ 6 jam dan cefotaxim 500 mg/ 6 jam melalui parenteral,
Memberikan obat codein 30 mg/8 jam, curcuma 20 mg/ 8 jam, NAC 500mg/12j,
paracetamol 500 mg/ 8 jam melalui oral

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan


S : Pasien mengatakan pernafasan lebih longgar karena dahak dapat keluar
O : Dahak dapat keluar sedikit berwarna putih, konsistensi kental. TTV :
TD :120/70 mmHg, RR : 24 x/menit., Nadi: 90 x/menit, Suhu : 37,5 oC Nadi :
90x/ menit
A : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d produksi mucus berlebih
P : Lanjutkan Intervensi
Pasien mengalami bronkopneumonia sehingga timbul gejala batuk berdahak, dahak susah
keluar dan terkadang sesak nafas sehingga perlu dilakuakan tindakan batuk efektif
kembali saat dahak susah keluar. Lakukan pula kolaborasi dengan dokter dan apoteker
untuk pemberian tambahan obat melalui nebulizer jika perlu.

K. Evaluasi diri
Pada saat melakukan tindakan karena pot sputum tidak tersedia sehingga mengunakan
kantung plastic untuk membuang dahak.

L. Daftar pustaka / referensi


Wahid, A. Suprapto, I. 2014. Dokumenatsi Proses Keperawatan . Yogjakarta:
Nuha Medika

Bararah, T. Juhar, M. 2013 Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap menjadi


perawat professional. Jakarta.: Prestasi Pustakaraya

Carpenito, Lynda Jual. 2013. Buku Saku Diagnosa Kperawatan. Alih bahasa
Yasmi Asi. Edisi ke 10. Jakarta: EGC

Nugroho, Y. A. Kristiani. E. E. 2011. Batuk Efektif Dalam Pengeluaran Dahak pada


Pasien Dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Instalasu Rehap Medik RS
baptis Kediri.. Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri. 4( 2). 135 diakes di
https://www.academia.edu/31252084/Batuk_efektif pada rabu, 16 oktober 2019
Teknik Batuk Efektif. 2018. Diakses di www.yankes.kemkes.go.id pada rabu, 16
oktober 2019

Mengetahui,
Pembimbing Klinik/CI Mahasisawa praktikan,

(………………….………) (………………….………)

Anda mungkin juga menyukai