Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN

PRAKTIK KLINIK KEPERATAN KRITIS

Nama : Yuni mairina Ruang : ICU


Prodi : Profesi Ners TandaTangan :……………………………

A. JENIS TINDAKAN
Pengambilan Gas Darah Arteri (AGD)

B. PENGERTIAN
Suatu tindakan pengambilan sampel darah di pembuluh arteri untuk
mengetahui gas-gas dalam darah yang berhubungan dengan fungsi respirasi
dan metabolism (Diklat RS. Haji Jakarta, 2016).

C. TUJUAN TINDAKAN
1. Untuk mengetahui secara langsung/ tidaklangsung keadaan :
a) Asidosis metaboli
b) Asidosis respiratorik
c) Alkalosis metabolik
d) Alkalosis respiratorik.
2. Mengetahui keadaan O2 dan metabolism sel.
3. Mengetahui efisiensi pertukaran O2 dan CO2.
4. Mengetahui pH tubuh.

D. INDIKASI
Indikasi Pengambilan AGD :
1. Klien dengan penyaki tobstruktif paru.
2. Klien dengan ARDS.
3. Klien dengan Syok.
4. Klien dengan post op CABG.
5. Klien dengan perubahan status respiratori.

E. PROSEDUR TINDAKAN
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
Untuk Pemasangan :
1) 1 buah spuit 3 cc dan 1 buah spuit 1 cc.
2) Gabus/ karet sebagai penutup jarum.
3) 2 lembar kain kassa steril.
4) Bengkok, plester dan gunting
5) Kapas alkohol.
6) Heparin injeksi 5000 Unit.
7) Sarung tangan
b. Persiapan pasien
1) Jelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien /
keluarga.

2. Tahap tindakan
a. Pengambilan AGD :
1) Spuit 2,5 cc diisi dengan heparin 0,1 cc atau asal membasahi
dinding spuit untuk mencegah terjadinya pembekuan darah.
Heparin tidak boleh terlalu banyak dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
2) Memilih arteri yang akan di pungsi.
3) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pengambilan
AGD.
4) Pasang sarung tangan.
5) Raba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi daerah
yang akan ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas alkohol
secara sirkuler. Setelah 30 detik kita ulangi dengan kapas
alkohol da ntunggu hingga kering.
6) Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi oleh tangan
kiri dengan cara kulit diregangkan dengan keduajari telunjuk
dan jaritengah sehingga arteri yang akan ditusuk berada di
antara 2 jari tersebut.
7) Spuit yang sudah di heparinisasi pegang seperti memegang
pensil dengan tangan kanan, jarum ditusukkan ke dalam arteri
yang sudah di fiksasi tadi.
- Pada arteri radialis posisi jarum ± 45 derajat.
- Pada arteri brachialis posisi jarum 60 derajat.
- Pada arteri femoralis posisi jarum 90 derajat
8) Sehingga arteri ditusuk, tekanan arteri akan mendorong
penghisap spuit sehingga darah dengan mudah akan mengisi
spuit, tetapi kadang-kadang darah tidak langsung keluar.
Kalau terpaksa dapat menghisapnya secara perlahan-lahan
untuk mencegah hemolisis. Bila tusukan tidak berhasil jarum
jangan langsung dicabut, tarik perlahan-lahan sampai ada
dibawah kulit kemudian tusukan boleh diulangi lagi kearah
denyutan.
9) Sesudah darah diperoleh sebanyak 2 cc jarum kita cabut dan
usahakan posisi pemompa spuit tetap untuk mencegah
terhisapnya udara kedalam spuit dan segera gelembung udara
dikeluarkan dari spuit.
10) Ujung jarum segera ditutup dengan gabus / karet.
11) Bekas tusukan pungsi arteri tekan dengan kapas alkohol.
- Pada arteri radialis dan dorsalispedis selama 5 menit.
- Pada arteri brachialis selama 7 – 10 menit.
- Pada arteri femoralis selama 10 menit.
- Jika pasien mendapat antikoagulan tekan selama 15 menit.
12) Lokasi tusukan tutup dengan kassa steril.
13) Memberi etiket laboratorium dan mencantumkan nama
pasien, ruangan tanggal dan jam pengambilan, suhu dan jenis
pemeriksaan.
14) Cuci tangan dan dokumentasi hasil tindakan

F. PELAKSANAAN TINDAKAN
Tindakan pengambilan AGD dilakukan pada Tn.B dengan post kardioversi
pada pukul 00.30 WIB
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
UntukPemasangan :
1) Menyiapkan 1 buah spuit 3 cc
2) Menyiapkan 1 buah spuit 1 cc.
3) Menyiapkan karet sebagai penutup jarum.
4) Menyiapkan 2 lembar kain kassa steril.
5) Menyiapkan Bengkok, plester dan gunting
6) Menyiapkan Kapas alkohol.
7) Menyiapkan Heparin injeksi 5000 Unit.
8) Menyiapkan Sarung tangan
b. Persiapan pasien
1) Menjelaskan tujuan dan langkah prosedur kepada pasien /
keluarga.

2. Tahap tindakan
a. Pengambilan AGD :
1) Spuit 2,5 cc diisi dengan heparin 0,1 cc atau asal membasahi
dinding spuit untuk mencegah terjadinya pembekuan darah.
Heparin tidak boleh terlalu banyak dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan.
2) Memilih arteri yang akan di pungsi.
3) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pengambilan AGD.
4) Memasang sarung tangan.
5) Meraba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi
daerah yang akan ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas
alkohol secara sirkuler. Setelah 30 detik kita ulangi dengan
kapas alkohol dan tunggu hingga kering.
6) Memastikan Lokasi arteri yang sudah dibersihkan difiksasi
oleh tangan kiri dengan cara kulit diregangkan dengan
keduajari telunjuk dan jari tengah sehingga arteri yang akan
ditusuk berada di antara 2 jari tersebut.
7) Mengambil Spuit yang sudah di heparinisasi dan menusukan
ke dalam arteri yang sudah di fiksasi tadi ( arteri radialis
posisi jarum ± 45 derajat)
8) Menutup bekas tusukan pungsi arteri tekan dengan kapas
alcohol selama 5 menit
9) Menutup bekas tusukan dengan kassa steril.
10) Memberi etiket laboratorium dan mencantumkan nama
pasien, ruangan tanggal dan jam pengambilan, suhu dan jenis
pemeriksaan.
11) Mencuci tangan da nmendokumentasikan hasil tindakan

G. ANALISIS (Kesenjangan Teori/SOP – Realita, Pemecahan masalah)


Tidak ada kesenjangan antara teori dengan realita atau kenyataan dilapangan
H. EVALUASI DIRI
Dalam melakukan tindakan pengambilann darah arteri (AGD) mahasiswa
sudah mampu dengan mandiri

Daftar Pustaka :
Diklat Keperawatan Rumah Sakit Haji Jakarta. 2016. Basic Trauma Cardiac Life
Support (BTCLS). Rumah Sakit Haji Jakarta

Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Anda mungkin juga menyukai