Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Lima Imunisasi Lengkap


Sasaran : Ibu Nifas di Ruang Rawat Flamboyan 1
Tempat : Ruang Flamboyan 1 RSUD Kota Salatiga
Waktu Pertemuan : 1 x 15 Menit
Hari / Tanggal : Selasa, 20 November 2018

I. Latar Belakang
Pada umumnya imunisasi adalah memberikan kekebalan dalam
tubuh, atau secara lengkap imunisasi adalah usaha untuk memberikan
kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh
agar tubuh membuat zat anti, untuk mencegah timbulnya penyakit tertentu,
seperti penyakit TBC, hepatitis, campak, poliomyelitis, difteri, pertusis,
tetanus, dan lain-lain. Sebenarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan
sendiri, agar berbagai kuman yang masuk dapat dicegah. Suatu pertahanan
tersebut adalah suatu alamiah yang ada dalam tubuh meliputi pertahanan
spesifik dan pertahanan non spesifik.Tetapi alangkah baiknya kita
ingatkan kembali tentang makna imunisasi itu.

II. Tujuan Instruksional Umum :


Setelah diberikan penyuluhan tentang Lima Imunisasi Lengkap
terhadap Ibu-Ibu yang mempunyai balita dengan Imunisasi dasar yang
tidak lengkap, peserta diharapkan dapat mengerti tentang pentingnya Lima
Imunisasi Lengkap.

III. Tujuan Instruksional Khusus :


1. Peserta dapat menjelaskan pengertian dari imunisasi
2. Peserta dapat menyebutkan tujuan imunisasi
3. Peserta dapat menjelaskan manfaat kegunaan imunisasi
4. Peserta menyebutkan jenis lima imunisasi lengkap
5. Peserta mengetahui waku pemberian imunisasi
6. Peserta mengetahui tempat mendapatkan imunisasi

IV. Materi :
1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Manfaat imunisasi
4. Jenis lima imunisasi lengkap
5. Waktu pemeberian imunisasi
6. Tempat mendapatkan imunisasi

V. Metode :
1. Diskusi
2. Tanya jawab

VI. Media :
 Leaflet

VII. Evaluasi Pembelajaran :


1. Prosedur :Post Tes
2. Jenis Tes : Lisan
3. Butir Soal :
 Jelaskan pengertian imunisasi !
 Jelaskan tujuan imunisasi!
 Sebutkan manfaat imunisasi ?
 Sebutkan 5 jenis imunisasi lengkap ?
 Jelaskan waktu pemberian imunisasi !
 Jelaskan dimana tempat mendapatkan imunisasi !
VIII. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta


1 2 menit Pembukaan :
Mengucapkan salam. Menjawab salam.
Memperkenalkan diri. Mendengarkan.
Menjelaskan tujuan dari kegiatan Memperhatikan.
penyuluhan. Memperhatikan.
Menyebutkan materi yang akan
disampaikan.
2 8 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan pengertian imunisasi Memperhatikan
Menjelaskan tujuan imunisasi Memperhatikan.
Menjelaskan manfaat imunisasi Memperhatikan.
Menjelaskan jenis 5 imunisasi Memperhatikan.
lengkap Memperhatikan
Menjelaskan waktu pemberian Bertanya tentang materi yang
imunisasi disampaikan
Menjelaskan tempat mendapatkan
imunisasi
3 2 menit Evaluasi:
Menanyakan kepada klien tentang Menjawab pertanyaan.
materi yang telah disampaikan.
4 3menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan dan membalas
waktu yang diluangkan, perhatian ucapan terimakasih.
serta peran aktif klien selama Menjawab salam.
mengikuti kegiatan penyuluhan.
Salam penutup.
IX. Pengorganisasian
Pembicara : Yuni Mairina

X. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur:
Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.
Penyelenggaran penyuluhan dilakukan di Ruang Flamboyan 1 RSUD Kota
Salatiga

b. Evaluasi proses :
Klien antusias terhadap materi penyuluhan.
Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).

c. Evaluasihasil :
Klien mengerti tentang imunisasi dan mampu menjelaskan ulang tentang :
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Manfaat kegunaan imunisasi
4. Jenis 5 imunisasi lengkap
5. Waktu pemberian imunisasi
6. Tempat mendapatkan imunisasi

XI. Sumber Pustaka


A.H. Markum.2010. Imunisasi.Jakarta: Edisi Kedua Fakultas kedokteran
Universitas Indonesia
Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Departemen Kesehatan RI.2009
Hidayat, A Aziz Alimul.2008.Siapa Bilang Anak Sehat Pasti
Cerdas!.Jakarta: PT Elex Media Komputindo
MATERI
( Imunisasi )

A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan kekebalan imunitas tubuh melalui
pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dimatikan.

B. Tujuan Imunisasi
Bayi harus diimunisasi karena imunisasi mempunyai tujuan untuk :
- Melindungi anak dari penyakit tertentu
- Menurunkan angka kematian anak
- Mencegah anak cacat
- Merangsang pembentukan antibody

C. Manfaat Imunisasi
Imunisasi mempunyai berbagai manfaat yaitu :
1. Untuk anak
Mencegah penyakit, kemungkinan kecacatan, kematian dan merangsang
pembentukan antibody
2. Untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit
3. Untuk Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan
Menciptakan bangsa yang kuat dan sehat untuk melanjutkan pembangunan

D. Jenis Lima Imunisasi Lengkap


1. Polio
Polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabakan
kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang
dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi polio adalah 4 kali. Waktu
pemberian imunisasi polio pada umur 0-12 bulan dengan interval
pemberian 4 minggu dan cara pemberian imunisasi polio melalui oral
(mulut)
Selama bertahun-tahun di Indonesia, vaksin polio yang diberikan
secara oral (melalui mulut). Pemberian vaksin melalui program
imunisasi pada anak yang dilakukan pemerintah, terbukti membuat
Indonesia bebas polio yang ditandai dengan dikeluarkannya sertifikat
bebas polio dari WHO pada 27 Maret 2014. Meski demikian,
pencegahan pun harus terus dilakukan.
Selama ini dunia mengenal pemberian vaksin dua tetes pada anak
untuk melindungi mereka dari virus polio. Vaksin dalam bentuk
suntikan akan bekerja di aliran darah dan menggunakan virus non-
aktif, yang pada saat bersamaan meningkatkan kekebalan tubuh.
Walau Indonesia sudah dinyatakan bebas polio sejak 2006, namun saat
ini vaksin polio suntikan perlu dilakukan secara bertahap untuk
menjaga keberhasilan program Bebas Polio 2018.

2. BCG ( bacillus calmette guerin )


Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan /
pertahanan aktif terhadap penyakit TBC. Jadwal pemberian imunisasi
BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 12
bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0-2 bulan. Imunisasi
BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi
dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu.
Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit TBC.
Seandainya hasil positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapat
imunisasi.Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi
BCG adalah kadang bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya
walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan panas.
3. DPT (diptheri, pertusis dan tetanus )
Tujuan pemberian Imunisasi DPT adalah memberikan kekebalan
aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit diphteri, pertusis
dan tetanus. Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur
2-11 bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4
minggu. Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,
pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari.
Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan
anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks

4. Campak
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit
campak secara aktif. Menurut WHO imuniasi campak cukup diberikan
1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan, tetapi karena angka
kesakitan campak di Indonesia masih tinggi, pemerintah
mencanangkan pemberian imunisasi campak sebelum usia 9-11 bulan.
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi
demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah
telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.
Imunisasi booster ( ulangan ) perlu diberikan untuk
mempertahankan status kekebalan anak. Banya anak yang sudah di
vaksinasi campak ketika bayi ternyata 5-7 tahun masih terkena
campak. Pada umur >10 tahun masih banyak dijumpai kasus difteri.
Artinya, status kekebalan yang diperoleh dari imunisasi yang diberikan
pada saat bayi akan berkurang sesuai usia anak. Karena itu perlu
diberikan imunisasi booster untuk meningkatkan kekebalan anak lagi.
Imuisasi yang perlu diberikan ulangan pada sekolah dasar yaitu
imunisasi campak dan DT (kelas 1 ) dan TT (kels 2, 3 dan 6).

5. Hepatitis B
Vaksinasi dimaksudkan untuk mendapat kekebalan aktif terhadap
penyakit Hepatitis B. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian
suntikan dasar sebanyak 3 kali dengan jarak waktu satu bulan anta
suntikan 1 dan 2, dan lima bulanantarasuntikan 2 dan 3.Reaksi yang
mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat suntikan, yang
mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan.
Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksilain yang
mungkin terjadi ialah demam ringan.

6. Hib
Pentabio adalah Vaksin DTP-HB-Hib (Vaksin Jerap Difteri,
Tetanus, Pertusis, Hepatitis B Rekombinan, Haemophilus influenzae
tipe b) berupa suspensi homogen yang mengandung toksoid tetanus
dan difter-i murni, bakter-i pertusis (batuk rejan) inaktif,antigen
permukaan hepatitis B (HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan
komponen Hib sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul
polisakarida Haemophilus influenzae tipe b tidak infeksius yang
dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus. HBsAg diproduksi
melalui teknologi DNA rekombinan pada sel ragi. Vaksin dijerap pada
aluminium fosfat. Thimerosal digunakan sebagai pengawet.
Polisakarida berasal dari bakteri Hib yang ditumbuhkan pada media
tertentu, dan kemudian dimurnikan melalui serangkaian tahap
ultrafiltrasi. Potensi vaksin per dosis tidak kurang dari 4 IU untuk
pertusis, 30 IU untuk difteri, 60 IU untuk tetanus (ditentukan pada
mencit) atau 40 IU (ditentukan pada guinea pig), 10 mcg _HBsAg dan
10 mcg Hib.

KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) mengandung :
Zat aktif
 Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)
 Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)
 B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)
 HBsAg 10 mcg
 Konjugat Hib 10 mcg
Zat tambahan
 sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
 Thimerosal 0,025 mg
INDIKASI
Vaksin digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus,
pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae
tipe b secara simultan.
CARA KERJA OBAT
Merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap difter-i,
tetanus, pertusis, hepatitis B, dan Haemophilus influenza tipe b.
CARA PEMBERIAN
Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular. Penyuntikan
sebaiknya dilakukan pada anterolateral paha atas. Penyuntikan pada
bagian bokong anak dapat menyebabkan luka saraf siatik dan tidak
dianjurkan. Suntikan tidak boleh diberikan ke dalam kulit karena dapat
meningkatkan reaksi lokal. Satu dosis anak adalah 0,5 mL.
JADWAL IMUNISASI
 Pentabio (Vaksin DTP-HB-Hib) TIDAK BOLEH
digunakan pada bayi yang baru lahir.
 Di negara-negara dimana pertusis menjadi bahaya tertentu
pada bayi, vaksin ini harus dimulai secepat mungkin
dengan dosis pertama pada usia 6 minggu, dan dua dosis
berikutnya diberikan dengan jarak waktu 4 minggu.
 Vaksin ini aman dan efektif diberikan bersamaan dengan
vaksin BCG, campak, polio (OPV atau IPV),yellow fever
dan suplemen vitamin A. Jika vaksin ini diberikan
bersamaan dengan vaksin lain, harus disuntikkan pada
lokasi yang berlainan. Vaksin ini tidak boleh dicampur
dalam satu vial atau syringedengan vaksin lain.
( Biofarma.co.id , 2015)
E. Waktu Pemberian Imunisasi
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari HB0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT – Hb – Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT – Hb – Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT – Hb – Hib 3, Polio 4, IPV
9 bulan Campak
18 bulan DPT – HB – Hib
24 bulan Campak
( sumber Depkes RI, 2015 )
F. Tempat Mendapatkan Imunisasi
Imunisasi dapat didapatkan di :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Tempat pelayanan kesehatan lainnya

G. Produksi Vaksin di Indonesia


Vaksin imunisasi yang ada di Indonesia diproduksi oleh PT.Bio Farma
yang merupakan BUMN. Vaksin yang diproduksi oleh Biofarma terdiri
dari vaksin virus ( vaksin campak, polio oral, Hepatitis B) dan vaksin
bakteri ( vaksin DTP, vaksin TT, vaksin DT dan BCG).
Sejak tahun 1997 hingga saat ini, Bio farma memasok vaksin kebanyak
negara melalui UNICEF, PAHO, dan pembeli lainnya.
Vaksin yang diproduksi di Bio Farma sudh ditetapkan keamanan
dan kehalalannya oleh BPOM dan MUI.
H. Daftar Pustaka

A.H. Markum.2010. Imunisasi.Jakarta: Edisi Kedua Fakultas kedokteran


Universitas Indonesia

Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Departemen Kesehatan RI.2009

Hidayat, A Aziz Alimul.2008.Siapa Bilang Anak Sehat Pasti


Cerdas!.Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai