Anda di halaman 1dari 1

KEJANG DEMAM

ETIOLOGI FATOFISIOLOGI PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


DEFINISI 1. Faktor-faktor prenatal Pengobatan  EEG
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang 2. Malformasi otak congenital 1. Pengobatan fase akut  Pemeriksaan cairan cerebrospinal
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu 3. Faktor genetika
Kelainan neurologis atau 2. Penurun panas  Darah
mencapai >38C). kejang demam dapat terjadi 4. Penyakit infeksi (ensefalitis, Infeksi bakteri virus dan
karena proses intracranial maupun prenatal 3. Mencari dan mengobati  Skull Ray
meningitis) parasit
ekstrakranial. Kejang demam terjadi pada 2- 5. Demam penyebab  Tansiluminasi
4% populasi anak berumur 6 bulan sampai 6. Gangguan metabolisme 4. Pengobatan profilaksi
dengan 5 tahun 7. Trauma 5. Penanganan sportif
8. Neoplasma, toksin Reaksi Inflamasi Ketidakseimbangan potensial
9. Gangguan sirkulasi membran ATP ASE
10. Penyakit degeneratif MANIFESTASI KLINIS
susunan saraf. 1. Kejang demam sederhana (Simple
KLASIFIKASI 11. Respon alergi atau Proses Demam PENATALAKSANAAN Febrile Seizure)
Kejang demam sederhana: keadaan imun yang Difusi Na dan K Pencegahan a. Kejang berlangsung singkat, < 15
1. Tidak ada riwayat epilepsi,cedera otak 1. Pencegahan berkala menit
atau penyakit apapun (intermitten) untuk b. Kejang umum tonik dan atau
Hipertermia
2. Lamanya kejang berlangsung < 20 menit kejang demam klonik
3. Kejang tidak berulang dalam waktu yang Infeksi bakteri virus dan sederhana. Beri c. Umumnya berhenti sendiri
singkat parasit diazepam dan d. Tanpa gerakan fokal atau berulang
Kejang demam kompleks: antipiretika pada
Terdapat gangguan kesadaran,awalnya Resiko kejang berulang dalam 24 jam
sebagai kejang parsial simpleks. Dapat
penyakit-penyakit 2. Kejang demam komplikata (Complex
mencangkup otomatisme atau gerakan yang disertai demam. Febrile Seizure)
otomatik; mengecap-ecapkan bibir, 2. Pencegahan kontinyu
mengunyah, gerakan mencongkel yang untuk kejang demam a. Kejang lama > 15 menit
berulang-ulang pada tangan, dan gerakan komplikasi b. Kejang fokal atau parsial satu sisi,
tangan lainnya. Dapat tanpa otomatisme KEJANG Resiko Cedera
atau kejang umum didahului
tatapan terpaku.
kejang parsial
Perubahan suplay c. Berulang atau lebih dari 1 kali
Lebih dari 15 menit
darah ke otak dalam 24 jam.

Tidak menimbulkan Resiko kerusakan


Kurang dari 15 menit
gejala sisa sel neuro otak

Keterlambatan pertumbuhan Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d


Resiko infeksi b.dditansport
penurunan imunitas tubuh Hipertermia b.d Proses penyakit
O2 dan nutrisi
dan tidak
perkembangan kerusakan sel neuromuskular otak Resiko Cedera b.d Spasme otot ekstremitas
secara adekuat
DAFTAR PUSTAKA

Judith M. Wilkinson,
NOC Resiko infeksi terkontrol, status imun NOC Diharapkan tidak terjadi hipertermi atau ( 2016) Diagnosis
adekuat dengan kriteria hasil : NOC Masalah tidak menjadi aktual dengan kriteria
peningkatan suhu tubuh dengan kriteria hasil : NOC Diharapkan pasien tidak tampak, tidak hasil : keperawatan NANDA
1) Bebas dari tanda dan gejala infeksi NIC-NO, Edisi :10.EGC
1. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37˚C) lemah,tidak pucat,kulit tidak kebiruan dengan 1. Tidak terjadi kejang
2) Keluarga tau tanda-tanda infeksi ,Jakarta
2. Nadi dalam rentan normal (80-120X/menit) kriteria hasil : 2. Tidak terjadi cedera
3) Angka leukosit normal (9000-12000/mm3) Maeda, Dkk. Lp kejang
3. RR dalam rentang normal (18-24X/Menit) 1. TD sistole dan diastole dalam batas normal NIC :
NIC : demam. 12 mai 2018.
4. BAB lancar 80-100/60 mmHg 1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
1. Batasi pengunjung https://www.scribd.com/do
5. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada 2. RR normal 20-30 x/menit 2. Identifikasi kebutuhan dan keamanan pasien
2. Bersihkan lingkungan pasien secara benar c/240209755/LP-Kejang-
pusing 3. Nadi normal 80-90 x/menit 3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
setiap setelah digunakan pasien Demam
NIC : 4. Suhu normal 36-37 ˚C 4. Memasang side rail tempat tidur
3. Tingkatkan masukan gizi yang cukup
1. Monitur suhu tubuh sesering mungkin 5. GCS 456 5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan Staf Pengajar Ilmu
4. Tingkatkan masukan cairan yang cukup
2. Monitor warna kulit NIC : bersih Kesehatan Anak
5. Anjurkan istirahat
3. Monitor tekaan darah,nadi dan RR 1. Monitor TD, nadi, suhu dan RR 6. Membatasi pengunjung Fakultas Kedokteran
6. Pastikan penanganan aseptic semua daerah
4. Monitor penurunan tingkat kesadaran 2. Catat adanya penginkatan TD 7. Memberikan penerangan yang cukup
IV (intra vena)
5. Tingkatkan sirkulasi udara dengan membatasi Universitas Indonesia.
7. Kolaborasi dalam pemberian therapi 3. Monitor jumlah dan irama jantung 8. Menganjurkan keluarga untuk menemani
pengunjung pasien
(2007). Ilmu
antibiotik yang sesuai, dan  anjurkan untuk 4. Monitor tingkat kesadaran
6. Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan 9. Mengontrol lingkungan dari kebisingan Kesehatan
minum obat sesuai aturan 5. Monitor GCS
7. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat 10. Edukasi tentang penyakit kepada Anak.  Edisi: 11.
penurun panas keluarga. Jakarta: Infomedika

Anda mungkin juga menyukai