Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Implementasi dan Evaluasi

Implementasi merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap


hasil dari proses keperawatan. Implementasi pada tatanan komunitas
diperlukan suatu kerjasama yang solid dari berbagai pihak agar tercapai hasil
yang optimal sesuai dengan kriteria hasil dari perencanaan. Implementasi
merupakan bentuk realisasi dari sesuatu yang bersifat tektual menjadi faktual
atau dari persepsi menjadi aksi.
Berdasarkan perencanaan yang telah disusun, maka kelompok
melakukan implementasi sesuai dengan perencanaan tersebut disesuaikan
dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh kelompok.
Berikut adalah tabel perencanaan yang sudah dan belum
diimplementasikan beserta evaluasinya.

1
N Unsur Masalah Tujuan kegiatan Evaluasi Tindakan
o Manajemen
1 Man Mengajukan perekrutan SDM Menyusun dan Mengajukan dan Belum adanya kesepakatan Menyusun
perawat sebanyak 21 perawat membuat proposal membuat proposal untuk penambahan SDM mengajukan kem
(sesuai kebutuhan SDM pengembangan pengembangan perawat diruang proposal pengemban
menurut douglas) ruangan yang ruangan yang galunggung SDM perawat ses
mencangkup mencangkup kebutuhan
perekrutan SDM perekrutan SDM
2 Method Mendiskusikan mengenai Membuat rancangan Melakukan desiminasi Belum diadakannya Menjadwalkan ul
metode asuhan, discharge tentang desiminasi tentang pengetahuan desiminasi tentang ronde mengenai desimin
planning, dan dokumentasi untuk meningkatkan perawat tentang ronde keperawatan dan supervise tentang pengetah
keperawatan dalam rangka pengetahuan perawat keperawatan dan berhubungan dengan perawat tentang ro
meningkatkan pengetahuan. tentang ronde supervisi adanya pencegahan keperawatan
Serta membuat role play keperawatan dan penyebaran corona supervisi
(permainan peran) dalam supervise
pelaksanaan ronde
keperawatan dan supervise
3 Marketing Membuat leaflet 10 masalah Meningkatkan kinerja Membuat leaflet 10 Terdapat leaflet dengan 10 Serah terima leaflet un
keperawatan dan melengkapi dalam pelayanan kasus penyakit penyakit terbanyak di ruang menambah inform
SOP 10 tindakan terbanyak terbanyak Galunggung (Bedah Pria) kesehatan, dan lea
digunakan (dibaca
dapat dipahami) o
pasien dan keluarga
4 Material Meningkatkan sarana dan Untuk Membuat denah Terdapat denah ruangan Serah terima de
prasarana alat kesehatan mengoptimalkan ruangan galunggung ukuran A3 ruangan yang berg

2
sarana dan untuk membantu kelua
prasarana ruangan pasien dalam men
kamar pasien dirawat
5
B. Pembahasan

1. Man

Menyusun proposal pengembangan SDM

Sesuai dengan hasil perhitungan douglas dan PPNI didapatkan hasil

kebutuhan perawat ruang galunggung sejumlah 21 perawat, sedangkan

pada saat ini jumlah perawat yang bertugas diruang galunggung

berjumlah 19, yang dimana pembuatan proposal pengembangan SDM

tersebut bertujuan untuk menambah jumlah kebutuhan tenaga perawat

sesuai hasil perhitungan yang membutuhkan tambahan perawat

sebanyak 3 orang.

2. Method

Berdasarkan analisa kajian SWOT, pengetahuan perawat belum


optimal. Mengingat pentingnya pengetahuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, maka kelompok:
a. Mendiskusikan mengenai sosialisasi tentang metode tim,
discharge planning, dan dokumentasi keperawatan
Metode tim merupakan suatu metode pemberian suhan
keperawatan dimana seorang perawat professional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
Sehingga diskusi mengenai metode tim ini sangat diperlukan di
ruangan Galunggung guna memaksimalkan pelaksanaan metode tim.
Discharge planning (perencanaan pulang) adalah komponen sistem
perawatan berkelanjutan, pelayanan yang diperlukan klien secara
berkelanjutan dan bantuan untuk perawatan berlanjut pada klien dan
membantu keluarga menemukan jalan pemecahan masalah dengan

4
baik, pada saat tepat dan sumber yang tepat dengan harga yang
terjangkau. Salah satu sosialisi yang kami lakukan dengan
mendiskusikan point-point penting dalam discharge planning.
Dokumentasi keperawatan bertujuan untuk memfasilitasi pemberian
perawatan pasien yang berkualitas. Dokumentasi Keperawatan
merupakan informasi tertulis tentang status dan perkembangan
kondisi klien serta semua asuhan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat. Dalam hal ini ada beberapa penilaian/sosialisasi mengenai
pendokumentasian, seperti : pengkajian, diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
b. Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan perawat dalam
pelaksanaan supervisi dan ronde keperawatan dalam bentuk role
play
Supervisi adalah suatu proses kemudahan untuk penyelesaian
tugas-tugas keperawatan. Sedangkan ronde keperawatan adalah
suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik
menstransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis kedalam
praktek keperawatan secara langsung. Dua tindakan diatas
merupakan tindakan yang penting dan seharusnya di aplikasikan di
dalam sebuah ruangan, guna memajukan dan memberikan kualitas
terbaik bagi klien.
3. Material

Melengkapi sarana prasarana ruangan : Denah Ruangan

Denah ruangan merupakan alat penunjuk jalan yang berguna untuk

membantu tenaga kesehatan, pasien dan keluarga pasien untuk

mengetahui posisi pasien dirawat dan membantu saat pelayanan

kesehatan diberikan. Denah ruangan merupakan komponen sarana yang

penting diruangan untuk menunjang kinerja tenaga kesehatan dalam


melaksanakan tugasnya selama berdinas dengan baik. Dengan ukuran

yang besar dan mudah dipahami dalam membaca denah ruangan.

4. Marketing

a. Pengadaan leaflet tentang 10 masalah keperawatan


Pembuatan leaflet tentang 10 masalah keperawatan merupakan hal
yang penting. Hal tersebut bertujuan untuk menambah informasi
kesehatan kepada masyarakat dan cara perawatan di rumah bagi
pasien yang akan pulang.
b. Mengusulkan pembuatan tempat leaflet
Pembuatan tempat leaflet merupakan hal yang cukup penting untuk
tempat penyimpanan leaflet, agar diketahui oleh keluarga pasien baik
yang berkunjung, ataupun keluarga pasien yang sedang menunggu,
guna menambah pemahaman tentang penyakit baik itu pencegahan
atau perawatannya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil kajian di Ruang Galunggung (Bedah Pria) terhadap lima


dimensi manajemen didapatkan masalah sebagai berikut:
a. Belum ada kesesuaian antara struktur organisai dengan Job
description di ruangan.
b. Belum terdapat denah ruangan
c. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut
Gillies, PPNI, dan Douglas, jumlah tenaga yang ada belum mencukupi.
d. Beban kerja tinggi yaitu 78% (>77 %)
e. Hasil observasi proses Asuhan Keperawatan (Askep) :
1) Metode tim belum optimal 40% sesuai
SOP
2) Discharge Planning sudah optimal
adalah 80% sesuai SOP
3) Dokumentasi Keperawatan sudah
optimal adalah 80% sesuai SOP
4) Belum terlaksananya ronde
keperawatan
5) Belum terlaksananya supervisi
f. Belum lengkapnya SOP 10 tindakan terbanyak di ruangan
g. Fasilitas sarana dan prasarana :
1) Jumlah sarana prasarana alat kesehatan sudah memenuhi
Standar Depkes yaitu 96,3 %
2) Sarana prasarana mahasiswa belum optimal ,diantaranya belum
ada lemari kusus penyimpana tas.
3) Fasilitas sarana penunjang perawat belum memadai

7
h. Pengembangan SDM :
1) Gaji KHL belum sesuai UMR
2) sudah adanya reward secara khusus bagi pegawai yang
berprestasi.
3) Tidak ada dana untuk pendidikan lanjut bagi semua karyawan.
i. Terdapat leaflet 3 diagnosa penyakit dan belum memenuhi 10 masalah
keperawatan
j. Belum terdapat denah ruangan

2. Membuat POA (Planning Of Action) untuk menjawab masalah-masalah


yang ditemukan dan mengimplementasikan rencana tindakan untuk
mengatasi masalah yang ditemukan, yaitu:
a. Meningkatkan sarana dan prasarana ruangan
b. Membuat denah ruangan
c. Mendiskusikan mengenai metode tim, discharge planning, dan
dokumentasi keperawatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan.
Serta membuat role play (permainan peran) dalam pelaksanaan ronde
keperawatan dan supervisi
d. Membuat leaflet 10 masalah keperawatan dan melengkapi SOP 10
tindakan terbanyak
e. Mengusulkan kepada kepala ruangan mengenai pemberian reward
f. Membuat nomor pada masing-masing bed pasien
3. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilaksanakan :
a. Terdapat denah ruangan di
Ruang Galunggung
b. Mengusulkan adanya reward bagi perawat berprestasi, dan
meningkatnya motivasi perawat dalam bekerja
c. Terdapat leaflet dengan 10 penyakit terbanyak di ruang Galunggung
(Bedah Pria)
d. Adanya tempat leaflet di ruang galunggung (bedah Pria)
e. Terlaksananya diskusi mengenai metode tim, discharge planning, dan
dokumentasi keperawatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan.
Serta terlaksananya role play (permainan peran) dalam pelaksanaan
ronde keperawatan dan supervise melalui media video

B. Saran

1. Bagi Rumah Sakit


Dalam pemberian pelayanan, manajemen merupakan hal yang penting
dalam pengembangan dan kepuasan bagi konsumen yang menerima
pelayanan. Terutama dalam bidang keperawatan, hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan
memperhatikan segala perubahan yang terjadi di Indonesia. Rumkit Tingkat
II 03.05.01 Dustira merupakan salah satu rumah sakit daerah yang harus
memperkuat dan mengembangan kekuatan yang dimilikinya dari segala lini
terutama Sumber daya manusia, material, dan marketing.
2. Bagi Ruangan Galunggung (Bedah Pria)
a. Menyarankan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belum
tersedia di ruangan sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit.
b. Mendiskusikan mengenai metode tim, discharge planning, dan
dokumentasi keperawatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan.
Serta membuat role play (permainan peran) dalam pelaksanaan ronde
keperawatan dan supervisi
c. Mengusulkan kepada kepala ruangan mengenai pemberian reward
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mampu mengapliksikan kajian sesuai dengan manajemen
unit dan manajemen asuhan keperawatan.
b. Mahasiswa menganalisis dan kritis dalam melakukan analisa situasi
dengan melihat dari berbagai aspek tidak hanya mempertimbangkan
konsep ideal.
c. Mahasiswa dapat memodifikasi aplikasi dari konsep teori yang didapat ke
dalam kenyataaan di lapangan yang disesuaikan dengan situasi, konsidii,
kebijakan dan nilai yang telah dianut di tempat praktik tanpa
menghilangkan unsur terpentingnya.
d. Mahasiswa dapat mengambil pelajaran dan manfaat baik berupa
keterampilan, ilmu, kepemimpinan dan manajerial dan pelajaran moral
dari tempat praktikan.

Anda mungkin juga menyukai