Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MEET THE EXPERT (MTE)

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)


DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD WATES

Disusun Oleh :
Nurharyanti Darmaningtyas
(170300459)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTASILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Meet The Expert (MTE) Interpretasi Elektrokardiogram (EKG)
Di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Wates

Disusun Oleh :

Nurharyanti Darmaningtyas
(170300459)

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Desember 2017

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

(AnggiNapidaAnggraini,S.Kep.,Ns.,MMR) (Murtinah, S.ST)


LAPORAN MTE
EEKTROKARDIOGRAM (EKG)

Hari/Tgl : Sabtu, 9 Desember 2017


Jam : 13.30 wib – selesai
Tempat : ICU RSUD WATES
Preseptor : Murtinah, S.ST

A. Definisi Eektrokardiogram
Elektrokardiografi (EKG) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang
dipancarkan jantung melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada posisi di
permukaan tubuh.

B. 6 Hal Yang Harus Diihat Dan Dibaca.


1. Menghitung Frekuensi
Frekuensi denyut jantung (heart rate/HR) normal = 60-100x/m (dewasa).
Ada 3 (tiga) metode menghitung frekuensi denyut jantung :
a. Menghitung kotak kecil antara gelombang R hingga gelombang R
berikutnya.
Rumus : HR = 1.500/jumlah kotak kecil.
b. Menghitung kotak besar yang ada diantara gelombang R hingga
gelombang R berikutnya.
Rumus : HR = 300/jumlah kotak besar
c. Menghitung jumlah kompleks QRS dalam 6 (enam) detik
Lihat rekaman EKG dalam 6 (enam) detik
Rumus : HR = jumlah kompleks QRS dalam 6 (enam) detik x 10.
2. Menilai Ritme
Yang Dinilai Karakteristik
Regularitas : Reguler = interval konsisten
Menghitung interval R-R Irreguler – Reguler = pengulangan pola
atau P-P irreguler
Irreguler = tidak berpola
Interval P-R Konstan = interval-interval nya sama
Variable = interval-intervalnya berbeda
Normal = 012 - 0,20 detik
Interval QRS Normal = 0,06 – 0,10 detik
Melebar > 0,10 detik
Hilang = tidak terdapat
Interval QT : Bervariasi sesuai HR
Mulai gelombang R Normal = kurang dari ½ interval R – R
hingga akhir T
Dropped Beats Muncul pada AV Block
Muncul pada Sinus Arrest
Grup komplek QRS Bigeminy = pengulangan pola 1 (satu)
komplek normal, diikuti 1 (satu) komplek
premature
Trigeminy = pengulangan pola 2 (dua)
komplek normal, diikuti 1 (satu) komplek
premature
Quadrigeminy = pengulangan pola 3 (tiga)
komplek normal, diikuti 1 (satu) komplek
premature
Couplet = 2 (dua) komplek premature
berurutan
Triplet = 3 (tiga) komplek premature
berurutan
Pause (jeda) Terkompensasi = jeda mengikuti kontraksi
atrium prematur, kontraksi junctional
premature, atau kontraksi ventrikel premature
Tak terkompensasi = jeda tidak lengkap,
mengikuti PAC, PJC, atau PVC
3. Mengenal Jenis Irama Jantung
Jenis Irama Jantung Ciri Utama/Karakteristik
Irama Sinus Irama denyut jantung yang pemacu
dominannya adalah Nodus Sinoartrial (NSA)
Ciri: ada gelombang P diikuti QRS
Irama Atrial Irama denyut jantung yang pemacu
dominannya adalah sumber impuls atrium.
Ciri : gelombang P nya berbeda dengan P
sinus
Irama Junctional Irama denyut jantung yang pemacu
dominannya adalah Nodus Atrioventrikuler.
Ciri : P hilang/inversi/mundur (retrogade)
Irama Ventrikuler Irama denyut jantung yang pemacu
dominannya adalah sumber sumber impuls
ventrikuler
Ciri : P menghilang, jika ada biasanya tidak
berhubungan dengan QRS secara konstan.
4. Menentukan Zona Transisi
Zona transisi adalah area dimana panjang gelombang positif (R) dan
negatif (S) tampak relatif sama. Zona transisi menunjukkan posisi septum
interventrikuler. Normalnya = zona transisi berada diantara V3 – V4 .
Bergeser ke kanan = rotasi jantung searah jarum jam, terjadi pada RBBB,
penyakit jantung kronik. Bergeser ke kiri = rotasi jantung berlawanan arah
jarum jam, terjadi pada LVH, LBBB.
R di V1 menuju V6 tidak membesar disebut Poor Wave Progression.Bisa
terjadi pada Infark Miocard Ventrikel Anterior.
5. Menilai Aksis Jantung.
Aksis listrik jantung adalah sudut yang dibentuk oleh vektor listrik.
Normal = -30o sampai +90o.
Ada 3 (tiga) metode menilai aksis jantung :
a. Metode 1
Melihat arah gelombang R di lead I dan Avf. Arahnya dominan ke atas
(positif) atau ke bawah (negatif).
R di Lead R di Lead Arah Aksis Besarnya Sudut
I aVF
+ - Deviasi ke kiri - 31O s/d – 90o
(LAD)
+ + Normal - 30o s/d + 90o
- + Deviasi ke kanan + 91O s/d + 180o
(RAD)
- - Deviasi kanan - 91O s/d –
ekstrim (ERAD) 180o
Keterangan :.
+ Artinya gelombang R cenderung ke atas atau panjang R > q+S
- Artinya gelombang R cenderung ke bawah atau panjang R < q+S
b. Metode 2
Melihat gelombang R di Lead aVL dan aVF, hampir sama dengan
metode 1.
c. Metode 3
Menentukan derajat aksis dengan diagram. Dengan cara mengukur
tinggi gelombang R dan S yang ada di Lead I dan Lead II, atau Lead II
dan Lead III, atau Lead I dan Lead III.
6. Mengenali Morfologi Gelombang
Komponen Normal Kelainan Masalah yang
mungkin
Irama Junctional
Positif (kecuali di Negatif (inversi) Atas
aVR& V1 terutama di lead I Kesalahan
Pemasangan
Elektrode
Dextrocardia
Letak di depan Retrograde Irama Junctional
QRS (mundur) Bawah
Tinggi : < 2,5 Runcing tinggi Hipertrofi Atrium
Gelombang kotak kecil (disebut P Kanan,
P Pulmonal atau Emboli Paru
Peak P)
Lebar : < 3 kotak Berlekuk/lebar Hipertrofi Atrium
kecil P mitral Kiri
Tidak ada Irama Junctional
Tengah,
Irama Ventrikel
Interval PR Lebar : 3 – 5  5 kotak AV Block
kotak kecil kecil
Lebar < 1 kotak  1 kotak
kecil kecil
Gelombang
Dalam < 2 kotak  2 kotak Infark Miokard
Q
kecil kecil
Disebut “ Q patologis “
Dominan di V1 Hipertrofi Ventrikel
(gelombang Kanan
cenderung
Tinggi < 27
positif)
kotak kecil
Tinggi > 27 Hipertrofi Ventrikel
Gelombang kotak kecil di Kiri
R V5-V6
Bundle Branch
Rr’ (bertakik) Block (Blok
Kanan/Kiri
Tergantung Pada
Leadnya)
Tidak ada di V6 Ada di V6, peru Hipertrofi Ventrikel
Gelombang dicek diV3R Kanan
S Dalam > 7 kotak Hipertrofi Ventrikel
besar di V1-V2 Kiri
Lebar : 1,5 – 3 Lebar > 3 kotak Gangguan
kotak kecil kecil Ventrikel
Komplek Bundle Branch
QRS Block
Tidak ada Fibrilasi Ventrikel,
Asistol
Segmen ST Isoelektrik Infark
Elevasi
perikarditis
Iskemia (depresi
sejajar isoelektrik)
Pembesaran ruang
Depresi tipe strain (depresi
serong ke
atas/bawah)
Efek digoxin
(depresi
melengkung)
Inversi di V5, Hipertrofi Ventrikel
V6, I, II, Avl Kiri
Iskemia
Hipertrofi Ventrikel
Inversi di Kanan
Positif (terutama
V1+V2&V3 Emboli Paru
bersama R tinggi)
Iskemia
Gelombang Hiperkalemia
Inversi di Runcing +QT
T Iskemia Miocard
III,aVR,V1&V3 sangat
Akut,(Jika Menetap
pada orang kulit panjang/sangat
Menjadi Infark
hitam) pendek
Akut)
Inversi lebar- Gangguan Pada
dalam Sistem Saraf Pusat
Datar dan Hipokalemia
memanjang
Lebar : < 0,5
interval R-R Bradikardi (HR
 2 kotak
Interval QT Lebar : < 2 kotak juga harus dihitung)
besar
besar atau < 10 Hipokalsemia
kotak kecil
Sering sekali tak Tampak Bradikardi
Gelombang tampak pada Hipokalemia
U gelombang U dominan
normal
C. Langkah-Langkah Interpretasi Ekg 12 Lead :
1. Irama Dan Ritme
2. Frekuensi
3. Axis
4. Transisi Zone
5. Gelombang P
6. Gelombang Qrs
7. Gelombang Q
8. Interval Pr
9. Segmen St
10. Gelombang T
11. Interval Qt
12. Gelombang U
13. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai