terhadap input serta output cairan selama 24 jam. Form Monitoring Cairan Adalah bentuk dokumentasi yang diisi oleh perawat untuk mencatat input dan output cairan pasien selama 24 jam (per shift). Tujuan Mengetahui lebih jauh gambaran tentang intake dan output Mengetahui tentang cara menghitung cairan intake dan output Terlaksananya pendokumentasian monitoring balance cairan. Mencegah terjadinya kelebihan Volume cairan pada pasien. Terpantaunya input dan output pasien sesuai order DPJP. Intake cairan berasal dari minuman dan makanan. Rata-rata intake cairan orang dewasa adalah 2200 ml sampai dengan 2700 ml per hari yang mana 1100 ml sampai dengan 1400 ml diantaranya berasal dari minuman dan 1000 ml lainnya dari makanan Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada tubuh manusia per hari. Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu : IWL (Insesible Water Loss), Urine, Feses. Hal – hal yang perlu di perhatikan: Rata-rata cairan per hari a. Air minum : 1500-2500 ml b. Air dari makanan :750 ml Rata- rata haluaran cairan per hari 1) Urin : 1400 -1500 ml 2) IWL Paru : 350-400 ml Kulit : 350-400 ml 3) Feses : 100 -200 ml Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien, terdiri dari air minum, air dalam makanan, cairan intra vena. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien, terdiri dari urine, feses, muntah, insensible water loss (IWL). Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus : INTAKE – OUTPUT Mendokumentasikan Berikut cara menghitung balance cairan: intake cairan atau cairan masuk (CM) yang dikurangi dengan output atau cairan keluar (CK). BC = CM – CK Berikut beberapa contoh pendokumentasian monitoring balance cairan di ruang Ogan Pada CPPT di samping, pada tgl 28-8-19 pukul 06.00 wib dr. Tiara (residen PDL) memberi instruksi yang salah satu instruksinya untuk mencatat intake dan urine output.
Sesuai order, perawat
dinas pagi semestinya mulai menjalankan order untuk mencatat intake dan urine output Namun, perawat dinas pagi tidak menulis CPPT pada tgl tersebut dan langsung dilanjut oleh Zr. Dina (shift sore). Pada Form monitoring cairan, tercatat pada tgl 28-8-19 pukul 21.00 sd 06.00 Zr. Ika (Shift malam) mendokumentasikan intake dan output urin utk pertama kali. Tgl 28-8-19 Tgl 29-8-19 Tgl 30-8-19
Dari form di atas, dapat dilihat, waktu
mendokumentasikan intake dan output yang tidak teratur. Dari hasil dokumentasi di atas, ditemukan bahwa: 1. Rata-rata perawat yang dinas pagi tidak melakukan pendokumentasian form monitoring cairan, boleh jadi karna saat dinas pagi banyak DPJP visite dan mengantar pasien untuk tindakan di luar ruangan ogan sehingga pendokumentasian pun terlupakan. 2. Saat melakukan pendokumentasian monitoring cairan, perawat mendadak dipanggil oleh keluarga pasien atau menemani DPJP visite. Perawat penanggung jawab lebih memperhatikan order khususnya utk monitoring intake dan output. Perawat saling mengingatkan antar sejawat Memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang cara mengukur cairan yang keluar dan masuk pada pasien.