Anda di halaman 1dari 14

Oleh Yeni Jayanti dan Lisnawati

 Balance cairan merupakan hasil pemantauan


terhadap input serta output cairan selama 24
jam.
 Form Monitoring Cairan Adalah bentuk
dokumentasi yang diisi oleh perawat untuk
mencatat input dan output cairan pasien
selama 24 jam (per shift).
Tujuan
 Mengetahui lebih jauh gambaran tentang intake
dan output
 Mengetahui tentang cara menghitung cairan
intake dan output
 Terlaksananya pendokumentasian monitoring
balance cairan.
 Mencegah terjadinya kelebihan Volume cairan
pada pasien.
 Terpantaunya input dan output pasien sesuai
order DPJP.
 Intake cairan berasal dari minuman dan
makanan. Rata-rata intake cairan orang
dewasa adalah 2200 ml sampai dengan 2700
ml per hari yang mana 1100 ml sampai
dengan 1400 ml diantaranya berasal dari
minuman dan 1000 ml lainnya dari makanan
 Output cairan yaitu jumlah atau volume
kehilangan cairan pada tubuh manusia per
hari. Kehilangan cairan tubuh melalui empat
rute (proses) yaitu : IWL (Insesible Water
Loss), Urine, Feses.
Hal – hal yang perlu di perhatikan:
 Rata-rata cairan per hari
a. Air minum : 1500-2500 ml
b. Air dari makanan :750 ml
 Rata- rata haluaran cairan per hari
1) Urin : 1400 -1500 ml
2) IWL
 Paru : 350-400 ml
 Kulit : 350-400 ml
3) Feses : 100 -200 ml
 Menentukan jumlah cairan yang masuk ke
dalam tubuh klien, terdiri dari air minum, air
dalam makanan, cairan intra vena.
 Menentukan jumlah cairan yang keluar dari
tubuh klien, terdiri dari urine, feses, muntah,
insensible water loss (IWL).
 Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien
dengan rumus : INTAKE – OUTPUT
 Mendokumentasikan
Berikut cara menghitung balance cairan:
 intake cairan atau cairan masuk (CM) yang
dikurangi dengan output atau cairan keluar
(CK).
BC = CM – CK
Berikut beberapa contoh
pendokumentasian monitoring balance
cairan di ruang Ogan
Pada CPPT di samping,
pada tgl 28-8-19
pukul 06.00 wib dr.
Tiara (residen PDL)
memberi instruksi yang
salah satu instruksinya
untuk mencatat intake
dan urine output.

Sesuai order, perawat


dinas pagi semestinya
mulai menjalankan
order untuk mencatat
intake dan urine output
Namun, perawat dinas pagi
tidak menulis CPPT pada tgl
tersebut dan langsung
dilanjut oleh Zr. Dina (shift
sore).
Pada Form monitoring cairan, tercatat pada
tgl 28-8-19 pukul 21.00 sd 06.00 Zr. Ika
(Shift malam) mendokumentasikan intake dan
output urin utk pertama kali.
Tgl 28-8-19
Tgl 29-8-19
Tgl 30-8-19

Dari form di atas, dapat dilihat, waktu


mendokumentasikan intake dan output yang tidak
teratur.
 Dari hasil dokumentasi di atas, ditemukan
bahwa:
 1. Rata-rata perawat yang dinas pagi tidak
melakukan pendokumentasian form monitoring
cairan, boleh jadi karna saat dinas pagi banyak
DPJP visite dan mengantar pasien untuk tindakan
di luar ruangan ogan sehingga
pendokumentasian pun terlupakan.
 2. Saat melakukan pendokumentasian monitoring
cairan, perawat mendadak dipanggil oleh
keluarga pasien atau menemani DPJP visite.
 Perawat penanggung jawab lebih
memperhatikan order khususnya utk
monitoring intake dan output.
 Perawat saling mengingatkan antar sejawat
 Memberikan edukasi kepada keluarga pasien
tentang cara mengukur cairan yang keluar
dan masuk pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai