A. Pengertian :
Luka adalah gangguan integritas kulit Penkajian luka adalah tindakan yang
dilakukan untuk mengetahui kondisi luka yang terjadi pada pasien.
B. Tujuan :
Mengumpulkan data luka yang menunjang diagnosa keperawatan gangguan integritas
kulit
C. Indikasi :
Efektif untuk pasien yang mengalami luka
D. Alat :
• Sarung tangan
• Status pengkajian luka
• Alat ukur luka
• Handrub
• Spidol / pen
PENGKAJIAN LUKA
Prosedur Rasional
Buat analisa data dan skoring penilaian luka Untuk mengetahui perkembangan
sesuai format pengkajian derajat penyembuhan luka
E. Evidenced Based :
Maryuni (2015), mengatakan bahwa luka merupakan rusaknya suatu jaringan dimana
secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. Luka terjadi karena proses
patologis yang dapat berasal dari dalam maupun luar yang mengenai organ tertentu (Rinawati,
2015). Ada beberapa jenis luka berdasarkan waktu dan proses penyembuhannya, luka dapat
diklasifikasikan menjadi luka akut dan kronik.
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal/ dasar dari proses keperawatan
dan merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien menurut Lyer et al
(1991, dalam Setiadi, 2012).
Pengkajian luka perlu dilakukan untuk menentukan status luka dan
mengidentifikasi luka sehingga membantu proses penyembuhan. Sebuah pendekatan
terstruktur dalam pengkajian luka diperlukan untuk mempertahankan standart yang baik
dari perawatan. Ini melibatkan pengkajian pasien secara menyeluruh, yang harus
dilakukan oleh praktisi yang terampil dan kompeten, mengikuti pedoman local dan
nasional (Harding et al, 2008).
F. Link Video
https://www.youtube.com/watch?v=8OOIRjGFakk
PERAWATAN ULKUS DIABETIK
D. Persiapan Alat
1. Bak instrumen steril berisi: (set ganti balut luka)
a. Gunting Debridemand 1 buah
b. Pinset anatomis 1 buah
c. Pinset cirurgis 1 buah
d. Kom kecil
e. Kassa steril
2. Peralatan lain terdiri dari :
a. Larutan NaCl 0,9%
b. Kassa perban (roll)
c. Gunting
d. Bengkok
e. Pinset bersih
f. Perlak dan pengalas
g. Sarung tangan bersih dan steril
h. Plester atau hipafiks
i. Korentang
E. Pengkajian
a. Anamnesa
Identittas penderita, meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor register, tanggal masuk rumah
sakit dan diagnosa medis.
b. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki/tungkai bawah, rasa raba yang menurun, adanya
luka yang tidak sembuh-sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
Berisi tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang
telah dilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit-penyakit lain yang ada kaitannya
dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas, gangguan penerimaan insulin,
gangguan hormonal dan pemberian obat-obatan. Adanya riwayat penyakit jantung,
obesitas, maupun arterosklerosis.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Diabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena
kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan
baik akan disampaikan informasinya pada keturunan berikutnya.
4) Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita
sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
d. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik menurut Tarwoto dalam Yunus (2015) yaitu inspeksi kaki untuk
mengamati terdapat luka atau ulkus pada kulit atau jaringan tubuh pada kaki, pemeriksaan
sensasi vibrasi/rasa berkurang atau hilang, palpasi denyut nadi arteri dorsalis pedis
menurun atau hilang. Pemeriksaan doppler ultrasound adalah penggunaan alat untuk
memeriksa aliran darah arteri maupun vena. Pemeriksaan ini untuk mengidentifikasi
tingkat gangguan pada pembuluh darah arteri maupun vena. Dengan pemeriksaan yang
akurat dapat membantu proses perawatan yang tepat. Pemeriksaan ini sering disebut
dengan Ankle Brachial Pressure Index. Pada kondisi normal, tekanan sistolik pada kaki
sama dengan di tangan atau lebih tinggi sedikit. Pada kondisi terjadi gangguan di area kaki,
vena ataupun arteri, akan menghasilkan tekanan sistolik yang berbeda. Hasil pemeriksaan
yang akurat dapat membantu diagnostik ke arah gangguan vena atau arteri sehingga
manajemen perawatan juga berbeda. Menurut Riyadi (2008) suhu tubuh demam pada
penderita dengan komplikasi infeksi pada luka atau pada jaringan lain. Warna kulit
mengalami perubahan melanin, kerotenemia (pada penderita yang mengalami peningkatan
trauma mekanik yang berakibat luka sehingga menimbulkan gangren, tampak warna
kehitaman disekitar luka).
e. Pemeriksaan Penunjang
X-Ray, EMG dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah ulkus
diabetik menjadi infeksi dan menentukan kuman penyebabnya (Tarwoto dalam Yunus,
2015).
No Prosedur Rasional
PRA INTERAKSI
1 • Anamnesis (data demografi, riwayat kesehatan, Untuk mendapatkan data yang
riwayat luka, dan perawatan sebelumnya) benar dan jelas agar prosedur
• Mencuci tangan yang dilakukan kepada pasien
• Menyiapkan alat
benar dan lebih sistematis serta
mencegah transmisi
mikroorganisme
INTERAKSI
2 • Memberikan salam dan menyapa nama pasien Menerapkan etika keperawatan
• Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada dan mengurangi kecemasan serta
FASE KERJA
3 • Menutup pintu atau tirai • Menjaga Privasi Klien
• Mengatur posisi pasien • Agar luka dapat terlihat jelas
dan pasien merasa nyaman
G. Link Video
https://youtu.be/GVz5FOSuEjI
DAFTAR PUSTAKA
Andyagreeni. (2010), Tanda Klinis Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: CV.Trans Info Media.
Dati, S. A., & Yulistiani, M. (2020). VALIDITAS FORMAT PENGKAJIAN LUKA TIME
MODIFIKASI BATES-JENSEN. Jurnal Keperawatan, 12(4), 555 - 566.
Egi, Ayu Restiana and Abdul Majid, and Rosa Delima Ekwantini, (2018) Penerapan
Perawatan Ulkus Diabetik Pada Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ulkus
Diabetik Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. skripsi thesis, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta.
Handayani, Luh Titi. 2016. STUDI META ANALISIS PERAWATAN LUKA KAKI DIABETES
DENGAN MODERN DRESSING. THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH
SCIENCE. Vol 6, No. 2.
Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015), APLIKASI Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediaAction.
Sintiya Yunita. (2018). Penerapan Prosedur Perawatan Luka Pada Pasien Ddengan Gangguan
Integritas Jaringan Akibat Diabetes Mellitus di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota
Bekasi. Kementrian Kesehatan Rebulik Indonesia Poltekkes Jakarta III, 82.
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2304/3/BAB II.pdf