Anda di halaman 1dari 2

Peran dan fungsi perawat keluarga sebagai peneliti:

Peran dapat diartikan sebagai perangkat perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai
dengan status sosialnya. Jika ia seoarang perawat, peran yang diharapkan adalah peran
sebagai perawat bukan sebagai dokter.Selain itu peran yang dijalani seseorang juga bergatung
pada status kesehatannya. Peran yang dijalani sewaktu sehat tentu berbeda dengan peran yang
dijalani individu (Asmadi, 2008).

Peran perawat sebagai peneliti dan pengembangan di bidang keperawatan adalah


perawat diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan
metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan
atau pelayanan dan pendidikan keperawatan. Peran perawat ini sangat penting yang harus
dimiliki oleh semua perawat keluarga. Sebagai peneliti perawat harus melakukan kajian-
kajian keperawatan pasien, yang dapat dikembangkan untuk perkembangan teknologi
keperawatan. Peran perawat sebagai peneliti dapat dilakukan dalam meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan pasien (Hidayat, 2012). Penelitian di dalam bidang keperawatan
berperan dalam mengurangi kesenjangan penguasaan teknologi di bidang kesehatan, karena
temuan penelitian lebih memungkinkan terjadinya transformasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, selain itu penting dalam memperkokoh upaya menetapkan dan memajukan profesi
keperawatan. Sebagai peneliti, perawat keluarga juga berperan melatih keluarga untuk dapat
memahami masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga.

Fungsi Perawat Meliputi :

a. Fungsi Independen
1. Dalam fungsi ini, tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter. Tindakan
perawat bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu,
perawat bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
Contoh tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen adalah:
2. Pengkajian seluruh sejarah kesehatan pasien/keluarganya dan menguji secara fisik
untuk menentukan status kesehatan.
3. Mengidentifikasi tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara
atau memperbaiki kesehatan.
4. Membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
5. Mendorong untuk berperilaku secara wajar.
b. Fungsi Dependen
Perawat membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan
khusus yang menjadi wewenang dokter dan seharusnya dilakukan dokter, seperti
pemasangan infus, pemberian obat, dan melakukan suntikan. Oleh karena itu, setiap
kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan perawat yang
berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak termasuk dalam
tanggung jawab perawat.
c. Fungsi Interdependen

Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim
kesehatan. Fungsi ini tampak ketika perawat bersama tenaga kesehatan lainnya
berkolaborasi mengupayakan kesembuhan pasien. Mereka biasanya tergabung dalam
sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga kesehatan,
masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien
menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan. Contohnya, untuk menangani ibu hamil yang
menderita diabetes, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk
menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli
gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan
pasien memilih makan sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara
bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan kesehatan
terutama untuk bidang keperawatannya.

Daftar Pustaka

Widyana, Ardita Pandu. 2016. Hubungan Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Tingkat


Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas 3 di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga Tahun 2016. Bachelor Thesis, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai