Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RISNA

NIM : R011191125

REVIEW MATERI ASKEP KELOMPOK 14-16 KELAS RA

Hepatitis

 Hepatitis adalah penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di hati, disebabkan
oleh infeksi virus. Beberapa penyebab lain adalah kebiasaan minum alkohol, penyakit
autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu.
 Penyebab utama dari hepatits itu adalah dari virus hepatitis itu sendiri serta ada juga dari
konsumsi alkohol, zat toksik dan kekurangan nutrisi. Adapun penyebab dari virus
hepatitis itu sendiri yaitu : HEPATITIS A, HEPATITIS B, C, D, dan E.
 Adapun gejala hepatitis virus meliputi letih, lesu, lemas dan mata menjadi kuning, urin
seperti teh, rasa tidak enak di perut dan punggung, hati bengkak, bangun tidur tetap letih,
lesu, dan lain-lain. Bila berkepanjangan dapat berubah menjadi kronis dan berkelanjutan
menjadi kanker.
 Inflamasi menyebar pada hepar disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap
obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Dengan berkembangnya inflamasi, pola normal
hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar sebabkan
nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar, dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan
digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang
mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.
 Diagnosis Keperawatan :
o Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi) ditandai dengan
pengumpulan cairan di rongga peritoneum
o Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri abdomen ditandai dengan
ekspansi paru
o Risiko perdarahan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan ditandai dengan factor pembekuan darah terganggu
o Ketidakseimbangan nutrisi kurng dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
factor biologis ditandai dengan anoreksia dari mual dan muntah
Sirosis Hepatis

 Sirosis hati adalah penyakit kronis progresif dicirikan dengan fibrosis luas (jaringan
parut) dan pembentukan nodul. is terjadi ketika aliran normal darah, empedu dan
metabolisme hepatik diubah oleh fibrosis dan perubahan di dalam hepatosit, duktus
empedu, jalur vaskuler dan sel retikuler.
 Meskipun ada beberapa faktor yang terlibat dalametiologi sirosis, konsumsi minuman
beralkoholdianggap sebagai faktor penyebab yang utama. Sirosisterjadi dengan frekuensi
paling tinggi pada peminumminuman keras.
 Faktor lainnya dapat memainkan peranan, termasukpajanan dengan zat kimia tertentu
(karbon tetraklorida,naftalen terklorinasi, asen atau fosfor) atau infeksiskistosomiasis
yang menular. Jumlah laki-laki penderitasirosis adalah dua kali lebih banyak daripada
wanita,dan mayoritas pasien sirosis berusia 40-60 tahun.
 Sirosis alkoholik atau secara historis disebut sirosisLaennec ditandai oleh pembentukan
jaringan parutyang difus, kehilangan sel-sel hati yang uniform, dansedikit nodul
regeneratif. Sehingga kadang-kadangdisebut sirosis mikronodular.
 Diagnosis Keperawatan :
o Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi) ditandai dengan
pengumpulan cairan di rongga peritoneum
o Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri abdomen ditandai dengan
ekspansi paru
o Risiko perdarahan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan ditandai dengan factor pembekuan darah terganggu
o Ketidakseimbangan nutrisi kurng dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
factor biologis ditandai dengan anoreksia dari mual dan muntah
Cholelithiasis

 Kolelitiasis disebut juga batu empedu, gallstones, biliary calculus. Istilah kolelitiasis
dimaksudkan untuk pembentukan batu di dalam kandung empedu. Batu empedu adalah
timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu yang
ditemukan di dalam kandung empedu disebut koletiasis.

 Secara umum, terdapat tiga jenis batu empedu:


1.Kolesterol

2.Pigmen

3.Campuran

Oleh karena insiden pembentukan batu murni jarang, batu umumnya di


klasifikasikan oleh substansi utama.

 Batu empedu terbentuk didalam kandung empedu, tapi batu mungkin juga terbentuk
didalam duktus atau duktus hepatik dari hati. Insiden sebenarnya tidak diketahui, namun,
karena beberapa batu tidak menyebabkan dan batu lolos melalui duktus kedalam usus
tidak tercatat. Adakalanya, batu dikeluarkan kedalam usus kecil. Jika batu cukup besar,
batu bisa menyumbat ileum yang sempit dibagian terminal, menyebabkan ileus batu
empedu.
 Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri akut b.d proses patologis penyakit.

2. Defisien volume cairan b.d kehilangan cairan aktif.

3. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan


mencerna makanan.

4. Risiko perdarahan b.d defisiensi vit.K.

5. Risiko kerusakan integritas kulit b.d factor eksternal


6. Hambatan rasa nyaman b.d gejala terkait penyakit.

7. Gangguan citra tubuh b.d gejala terkait penyakit.

8. Ansietas b.d rencana tindakan pembedahan.

Pancreatitis Akut Dan Kronik

 Pankreatitis akut adalah inflamasi pankreas yang ditandai dengan autodigesti


pankreas oleh enzim pankreas. Sel-sel pankreas mengalami cedera atau kematian
sehingga terbentuk daerah nekrosis dan perdarahan. Insidensi dari pankreatitis akut
beragam mulai dari 40 sampai 500/satu juta (sesuai tingkat konsumsi alkohol dan
insidensi batu empedu).
 Pankreatitis kronik adalah proses irevesible (tidak dapat disembuhkan) yang
merupakan dampak dari disfungsi pankeas secara terus-menerus yang pada akhirnya
menyebabkan insufiensi pankreatik.
 Tanpa memperhatikan faktor pencetusnya, proses patofisiologi dimulai dengan
pelepasan enzim pankreatik yang telah diaktifkan kedalam jaring pankreatik. Enzim
proteolitik yang diaktifkan, terutama tripsin, mencerna jaringan pankreatikdan
mengaktivasi enzim lain seperti, fofolipase A yang mencerna jaringan elastic dinding
pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan proteolisis, edema, kerusakan vascular
dan pendarahan, serta nekrosis sel parenkim. Kerusakan nekrosis selular melepaskan
enzim yang telah teraktivasi dan zat vasoaktif yang menyebabkan vasodilatasi,
meningkatkan permeabilitas vascular dan edema. Volume cairan dalam jumlah
banyak dapat berpindah daridarah yang bersirkulasi kedalam ruang retroperitoneal,
ruang peri pankreatik, dan rongga abdomen. Konsumsi alkohol dalam jangka waktu
yang lama menyebabkan hipersekresi protein dalam sekresi pankreas, yang kemudian
menyebabkan sumbatan protein dan kalkuli pada duktus pankreas. Alkohol
menimbulkan efek toksik langsung padasel-sel pankreas. Kerusakanl ebih parah
dijumpai pada pasien yang mendapat diet rendah protein dan diet tinggi atau sangat
rendah lemak. Merokok juga merupakan faktor lain yang memicu terjadinya
pankratitis kronik. Karena peminum berat biasanya juga merokok, sulit untuk
membedakan dampak antara penyalahgunaan alkohol dan merokok.
 Diagnosis keperawatan
o Nyeri Akut berhubungan dengan penurunan produksi enzim proteolitik
ditandai dengan rasa nyeri pada pasien
o Ketidakseimbangan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan Tubuh berhubungan
dengan proses inflamasi dibuktikan dengan mual dan muntah
o Defisien volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai
dengan mual dan muntah

Anda mungkin juga menyukai